scholarly journals PENGARUH STORY TELLING TERHADAP POLA KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK AL-ISHLAH KABUPATEN CIREBON

2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 65-72
Author(s):  
Supriatin Supriatin

Pendahuluan : Usia prasekolah (3-6 tahun) merupakan masa perkembangan sosial, intelektual dan emosional yang pesat bagi anak. Anak membutuhkan asupan gizi yang adekuat untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.Salah satu intervensi keperawatan untuk membantu membantu meningkatkan konsumsi sayur dan buah pada anak usia prasekolah adalah dengan terapi story telling. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh story telling terhadap tingkat konsumsi sayur dan buah pada anak usia prasekolah di Tk Al-Ishlah Kabupaten Cirebon. Metode : Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi eksperimental design yaitu dengan pendekatan one group pretest posttest design menggunakan satu kelompok subjek. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 32 responden. Tingkat konsumsi sayur dan buah diukur dengan menggunakan quesioner FFQ (Food Frequency Questioner). Analisis data yang digunakan adalah uji Wilcoxon. Hasil : Dari hasil uji statistik didapatkan nilai p value adalah 0,000 dengan demikian p value < a 0,05 yang berarti terdapat pengaruh story telling terhadap tingkat konsumsi sayur dan buah pada anak usia prasekolah di Tk Al-Ishlah Kabupaten Cirebon. Diskusi: Disarankan agar penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi penelitian yang lebih luas, meneliti faktor yang lebih kompleks dengan populasi yang lebih besar.   Kata Kunci : pre anak  usia  prasekolah,  story telling, tingkat  konsumsi  sayur dan buah.

2016 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 27-36
Author(s):  
Hetty Gustina Simamora

Pola makan yang salah dapat menyebabkan terjadinya obesitas pada anak. Anak yang obesitas berisiko menjadi obesitas di masa dewasa dan berisiko untuk terkena diabetes, hipertensi, dyslipidemia, obtructive sleeep apnea, dan osteoarthritis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pola makan dan indeks massa tubuh (IMT) anak etnis cina di SD Sutomo 2 dan anak etnis batak toba di SD Antonius. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain potong lintang. Populasi adalah seluruh anak SD Sutomo 2 dan SD Antonius. Sampel sebanyak 100 orang dimana 50 orang dari SD Sutomo 2 dan 50 orang dari SD Antonius. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan proporsional random sampling. Data pola makan diperoleh dari formulir food frequency (FFQ) dan food recall 2x24jam dan untuk data IMT/U diperoleh dari pengukuran BB dan TB. Perbedaan pola makan dan indeks massa tubuh (IMT) anak etnis cina di SD Sutomo 2 dan anak etnis batak toba di SD Antonius dianalisis menggunakan uji t-independent. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan pola makan berdasarkan konsumsi energi, karbohidrat, protein dan lemak pada anak SD Sutomo 2 dan SD Antonius. Rata-rata konsumsi energi, karbohidrat, protein dan lemak pada anak SD Sutomo 2 dikategori kelebihan dan SD Antonius dikategori normal. Ada perbedaan berdasarkan IMT/U pada anak SD Sutomo 2 dan SD Antonius. Rata-rata IMT/U di SD Sutomo 2 dikategori obesitas dan rata-rata IMT/U di SD Antonius dikategori tidak obesitas. Dan dari penelitian ditemukan hubungan pola makan dengan status gizi ditinjau dari konsumsi karbohidrat dengan nilai p value = 0,018. Disarankan kepada orang tua khususnya ibu agar selalu menyiapkan makanan yang bervariasi seperti sayuran, lauk pauk dan buah-buahan sehingga anak terbiasa mengkonsumsi sayuran, lauk pauk dan buah-buahan yang bervariasi dan kebutuhan gizi anak juga dapat terpenuhi dan membiasakan anak utuk membawa bekal makanan yang dipilih dan disiapkan sendiri oleh orang tua.


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 75
Author(s):  
Meto Meto ◽  
Ifana Anugraheni ◽  
Endang Mei Yunalia

Ketrampilan menggosok gigi pada anak usia prasekolah perlu dilatih agar anak memiliki ketrampilan menggosok gigi, salah satu cara yang dapat digunakan adalah menggosok gigi dengan metode bercerita. Hasil survey awal yang dilakukan menunjukkan masih rendahnya ketrampilan menggosok gigi anak prasekolah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pelatihan menggosok gigi menggunakan metode storytelling terhadap kemampuan menggosok gigi pada anak praskolah. Penelitian Pre Eksperimen ini menggunakan rancangan One Group Pretest dan Posttest dengan jumlah sampel 70 responden yang dipilih dengan metode Purposive Sampling. Hasil uji statistik dengan menggunakan Uji Wilcoxon menunjukkan p-value = 0,000 (α ≤ 0,05), artinya ada pengaruh pelatihan menggosok gigi dengan metode story telling terhadap ketrampilan menggosok gigi pada anak usia prasekolah. Melatih anak usia prsekolah dalam menggosok gigi menggunakan metode bercerita ini sesuai untuk diterapkan pada anak usia prasekolah karena dengan metode bercerita pesan yang disampaikan lebih mudah diterima oleh anak. Kata kunci— Pelatihan menggosok gigi, Prasekolah, Storytelling


2016 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 149
Author(s):  
Septa Tiara Kusuma ◽  
Irwan Budiono

Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) merupakan salah satu dari empat masalah gizi utama di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara konsumsi makanan tinggi yodium, makanan yang mengandung zat goitrogenik, protein, dan pengunaan garam beryodium dengan kejadian GAKY di MI Depokharjo Parakan Kabupaten Temanggung. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah seluruh siswa di MI Depokharjo sejumlah 66 siswa. Sampel penelitian  sejumlah 40 orang dengan teknik two stage simple cluster sampling  dan purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah formulir recall konsumsi 2x24 jam, food frequency questioner dan checklist. Data yang diperoleh diolah menggunakan uji  statistik chi square. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor konsumsi yang berhubungan dengan kejadian GAKY adalah konsumsi makanan yang mengandung zat goitrogenik (p value = 0,000), konsumsi protein (p value = 0,006), penggunaan garam beryodium (p value = 0,003). Variabel yang tidak berhubungan adalah konsumsi makanan tinggi yodium (p value = 1,000). Saran yang diajukan adalah bagi instansi terkait agar mengadakan penyuluhan tentang zat goitrogenik dan untuk masyarakat agar mengurangi konsumsi zat goitrogenik.   Iodium Deficiency Disorder (IDD) was one of four main problems of nutrition in Indonesia. The purpose of this research was to know the relationship between consumption of food high in iodine, food containing goitrogenik substance, protein, and use iodized salt with IDD in MI Depokharjo Parakan Regency Temanggung. Kind of research was analytic observational with cross sectional approach. The population in this research was all elementary student at MI Depokharjo many as 66 students. The sample in this research were 40 students with two stage simple cluster sampling and purposive sampling. The instruments in this research was  recall consumption 2x24 jam form, food frequency questioner, and checklist. The data process used the statistic chi square. The results showed the consumption factors related with IDD was consumstion of food containing a substance goitrogenik (p value=0,000), consumtion of protein (0,006), iodized salt used (p value=0,003). And then consumtion of food high in iodine was not related with IDD (p value=1,000).Asked for aduice related to hold information abou goitrogrnik substance and to thr public to reduce consumption of food conaining goirogenik substance.  


2015 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 282
Author(s):  
Adila Prabasiwi ◽  
Sandra Fikawati ◽  
Ahmad Syafiq

Persepsi ketidakcukupan air susu ibu (PKA) adalah keadaan ibu merasa ASI-nya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya. PKA merupakan salah satu penyebab utama kegagalan ASI eksklusif di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor paling dominan berhubungan dengan PKA di Kecamatan Tegal Selatan dan Kecamatan Margadana, Kota Tegal tahun 2014. Penelitian ini merupakan penelitian primer dengan desain studi potong lintang. Sampel berjumlah 88 ibu dari bayi berusia 0 - 6 bulan yang dipilih secara purposive sampling. Status gizi ibu dilihat dari kenaikan berat badan ibu sewaktu hamil apakah sesuai dengan rekomendasi dari Institute of Medicine. Asupan energi ibu saat laktasi diukur melalui wawancara dengan menggunakan semi-quantitative-Food Frequency Questionnaire (FFQ / Food Amount Questionnaire (FAQ)). Untuk variabel pengetahuan, digunakan kuesioner terstruktur. Uji analisis yang digunakan adalah uji kai kuadrat (bivariat) dan uji regresi logistik ganda (multivariat). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 51,1% ibu mengalami PKA. Variabel pengetahuan (nilai p = 0,001), asupan energi (nilai p = 0,019) dan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) (nilai p = 0,048) berhubungan signifikan dengan PKA setelah dikontrol variabel status gizi, paritas, rawat gabung, perlekatan menyusui, dukungan keluarga, dan dukungan tenaga kesehatan. Faktor pengetahuan merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan PKA.Exclusive Breastfeeding and Perception of Insufficient Milk SupplyPerception of insufficient milk supply (PIM) is the condition in which a mother feels that her breastmilk is insufficient to meet the needs of their babies. Such perception is one of main reasons of the exclusive breastfeeding failure in the world. This study aimed to find out the most dominant factors related to PIM in Tegal Selatan District and Margadana Sub-Districts at Tegal City in 2014. This study was a primary study with a cross sectional design. A total sample of 88 mothers of 0 - 6 months old babies selected in by purposive sampling. Mother’s nutritional status was seen from the increasing of mother’s weight gain during the pregnancy was it met the standards from Institute of Medicine. The mother’s energy intake during lactation was measured through interview using semi-quantitative Food Frequency Questionnaire (FFQ / Food Amount Questionnaire (FAQ)) form. Knowledge variable used structured questionnaire. Analysis used are chi square test (bivariate) and multiple regression logistic (multivariate). The result showed that 51.1% mothers experienced PIM. Variables knowledge (p value = 0.001), energy intake (p value = 0.019), and early initiation of breastfeeding (p value = 0.048) were significantly related to perception after controlled by nutritional status, parity, rooming-in, latch on, family support, and health practitioners support variable. Knowledge is the most dominant factor related to the PIM.


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 272-276
Author(s):  
Bintang Petralina

ABSTRAK Latar belakang : Masa balita merupakan masa kritis dalam upaya menciptakan sumberdaya yang berkualitas. Masa tersebut di sebut masa emas dimana sel-sel otak sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Hasil Riskesdas tahun 2007, 2013 dan 2018 menunjukan angka stunting pada balita masih di atas 30%. Pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi balita akan turut menentukan kualitas tumbuh dan kembang menjadi optimal. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola konsumsi dengan status gizi balitaMetode penelitian : Jenis penelitian adalah observasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai batita di Wilayah kerja Puskesmas Jatinegara dengan jumlah populasi 138 orang. Sampel pada penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita di Wilayah kerja Puskesmas Jatinegara dengan sampel 58 orang, metode  pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Pengambilan data dengan menggunakan formulir food frequency dan KMS. Lokasi penelitian di Puskesmas Jatinegara pada bulan Agustus 2019. Analisa data menggunakan spearman rho.Hasil penelitian : Balita  dengan pola konsumsi baik sebagian besar berstatus gizi baik yaitu 38 responden (65,5%), pola konsumsi baik dengan status gizi kurang 6 responden (10,3%). Balita dengan pola konsumsi kurang dengan status gizi baik berjumlah 3 responden (5.17%), dan pola konsumsi kurang dengan status gizi kurang 10 responden (17,2%), dan pola konsumsi kurang dengan gizi buruk 1 responden (1,7%). Pola konsumsi berhubungan dengan tatus gizi dengan nilai p value sebesar 0.000.Kesimpulan : Ada hubungan antara pola konsumsi dengan status gizi balita.Saran : Pentingnya memperhatikan pola konsumsi pada balita baik ketepatan waktu, ketepatan tekstur maupun ketepatan cara memberikan. Kata kunci           :Pola Konsumsi,Status Gizi,Balita 


2019 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 34-42
Author(s):  
Ignasia Yunita Sari ◽  
Sumirat Putri Wibawanti

Latar Belakang: Salah satu jenis anak berkebutuhan khusus yang banyak dijumpai adalah autis. Jumlah anak autis di Yogyakarta semakin meningkat, pada tahun 2008 dari 98.000 kelahiran terdapat 196 anak yang menyandang autis, kemudian tahun  2009 dari 100.000 kelahiran terdapat 200 anak yang menyandang autis dan pada tahun 2010 tercatat dari dari 202.500 kelahiran terdapat 205 anak yang menyandang autis. Salah satu gangguan yang terdapat pada anak autis yaitu keterbatasan interaksi sosial. Tujuan: Mengetahui pengaruh story telling dengan media gambar terhadap kemampuan interaksi sosial pada anak autis di Sekolah Dasar Khusus Autisme Bina Anggita. Metode Penelitian: Menggunakan metode Pre Experimental Design dengan rancangan one group pre-test post-test design. Populasi pada penelitian ini berjumlah 43 anak. Sampel berjumlah 15 anak diambil dengan teknik Purposive Sampling. Analisis data menggunakan Wilcoxon. Hasil: Analisa data menggunakan uji Wilcoxon pada tingkat kemaknaan 95% (α 0,05) diperoleh nilai hitung (p value=0,000). Kesimpulan: Ada pengaruh story telling dengan media gambar terhadap kemampuan interaksi sosial anak autis di Sekolah Dasar Khusus Autisme Bina Anggita. Saran: Penelitian selanjutnya supaya menambahkan jumlah sampel supaya bisa digeneralisasikan dan menambah observasi perubahan tingkah laku anak.   Kata kunci: Autis - Interaksi Sosial - Story Telling - Media Gambar   ABSTRACT     Background: One type of child with special needs has is autism. The number of autistic children in Yogyakarta increased. In 2008 from 98,000 births there were 196 children with autism, then in 2009 out of 100,000 births there were 200 children with autism and in 2010 recorded from 202,500 births there were 205 children with autism. One of the disorders that exist in children with autism is the limitation of social interaction. Objective: To identify the effect of story telling with picture on autistic child social interaction ability in Autism Special School Bina Anggita. Methods: It was a pre experimental design with one group pre-test post-test design. The population in this study amounted to 43 children. The sample was 15 children taken with purposive sampling technique. Analysis used Wilcoxon. Result: Analysis used Wilcoxon test at significance level 95% (α, 0,05) shows value count (p value = 0,000). Conclusion: There is an effect of story telling with picture on autistic child social interaction ability in Autism Special School Bina Anggita. Suggestion: Further researchers are suggested to add the number of sample to be generalized and add observation changes in children's behavior.   Keywords: Autism - Social Interaction - Story Telling - Picture Media


2019 ◽  
Vol 11 (4) ◽  
pp. 277-284
Author(s):  
Vitrianingsih Vitrianingsih ◽  
Sitti Khadijah

Studi memperkirakan emesis gravidarum terjadi pada 50-90% kehamilan. Mual muntah pada kehamilan memberikan dampak yang signifikan bagi tubuh dimana ibu menjadi lemah, pucat dan cairan tubuh berkurang sehingga darah menjadi kental (hemokonsentrasi). Keadaan ini dapat memperlambat peredaran darah dan berakibat pada kurangnya suplay oksigen serta makanan ke jaringan sehingga dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin. Salah satu terapi yang aman dan dapat dilakukan untuk mengurangi keluahan mual muntah pada ibu hamil adalah pemberian aromaterapi lemon. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektifitas aroma terapi lemon untuk menangani emesis gravidarum. Penelitian ini menggunakan rancangan Quasi experiment  dengan  one group pre-post test design. Populasi penelitian adalah ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum di Kecamatan Berbah, Sleman. Jumlah sampel 20 ibu hamil trimester pertama yang diambil dengan teknik purposive sampling. Pengukuran mual muntah dilakukan debelum dan setelah  pemberian aromaterapi lemon menggunakan Indeks Rhodes. Analisa data menggunakan uji Paired t-test. Hasil penelitian didapatkan rata-rata skor mual muntah sebelum pemberian aromaterapi lemon berdasarkan Indeks Rhodes pada Ibu Hamil dengan emesis gravidarum yaitu 22,1 dan terjadi penurunan skor setelah pemberian aromaterapi lemon menjadi 19,8. Ada pengaruh pemberian aromaterapi lemon dengan pengurangan mual muntah pada ibu hamil (p-value = 0.017). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan pemberian aromaterapi lemon efektif untuk mengurangi emesis gravidarum pada ibu hamil trimester pertama.  Kata kunci: aromaterapi lemon, emesis gravidarum THE EFFECTIVENESS OF LEMON AROMATHERAPY FOR HANDLING EMESIS GRAVIDARUM   ABSTRACT Studies estimate that nausea and vomiting (emesis gravidarum) occur in 50 – 90% of pregnancies. Nausea and vomiting of pregnancy have a significant impact on the body in which it makes a mother becomes weak, pale, and decreasing body fluid so that the blood becomes thick (hemoconcentration). This situation can slow down blood circulation and inflict the lack of oxygen and food supplies to the body tissues so that it can endanger the health of the mother and fetus. One of the therapies that is safe and can be conducted to reduce nausea and vomiting of pregnancy is by giving the lemon aromatherapy treatment. The research aims to determine the effectiveness of the aroma of lemon therapy to deal with emesis gravidarum. This study applied quasi-experimental research with one group pretest-posttest design. The population of this study was pregnant women who experienced emesis gravidarum. Furthermore, samples were 20 mothers from Berbah, Sleman taken by using a purposive sampling technique. Nausea and vomiting were assessed between before and after giving lemon aromatherapy using the Rhodes Index. The data were analyzed using the paired t-test. The mean score of nausea and vomiting before giving lemon aromatherapy on mother with emesis gravidarum based on the Rhodes Index was 22.1. However, it decreased after given lemon aromatherapy treatment to 19.8. Therefore, there was an effect on giving lemon aromatherapy treatment toward the decrease of nausea and vomiting for pregnant women (p-value = 0.017). Lemon aromatherapy is effective to reduce emesis gravidarum.  Keywords: lemon aromatherapy, emesis gravidarum


2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Supriyadi . ◽  
Nurul Makiyah ◽  
Novita Kurnia Sari

<p><em>Buerger Allen Exercise</em> mampu meningkatkan pemakaian glukosa oleh otot yang aktif sehingga glukosa dalam darah dapat menurun, dapat membantu mencegah terjadinya penyakit arteri perifer, serta meningkatkan aliran darah ke arteri dan berefek positif pada metabolisme glukosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai <em>ankle brachial index</em>pada penderita diabetes melitus tipe 2setelah melakukan <em>Buerger Allen exercise</em>. Jenis penelitian ini adalah <em>quasy-experiment </em>dengan<em> pre-post test design with control group</em><em>.</em> Jumlah sampel 60 penderita diabetes melitus tipe 2 dengan <em>purposive sampling</em>, dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Responden kelompok perlakuan diberikan intervensi <em>Buerger Allen exercise</em> sebanyak 12 kali  selama 15 hari.Penelitian dilakukan di wilayah Puskesmas Kecamatan Nganjuk.Data hasilpengukuran nilai <em>ankle brachial index</em>berupa ratio dan diuji statistik dengan <em>Paired Samples Test</em>. Didapatkan <em>p value</em> 0.001 untuk kelompok perlakuan (<em>p value</em>&lt; 0.05) yang menunjukkan bahwa adanya perubahan bermakna secara statistik nilai <em>ankle brachial index</em> sesudah melakukan <em>Buerger Allen exercise</em>. Dapat disimpulkan bahwa nilai <em>ankle brachial index</em>pada penderita diabetes melitus tipe 2 meningkat sesudah melakukan <em>Buerger Allen exercise</em>.</p><p> </p><p> <strong>Kata kunci :penderita diabetes melitus tipe2, <em>Buerger Allen Exercise, Ankle brachial index</em></strong></p><p> </p>


2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 77-83
Author(s):  
Zaima Zaima ◽  
Samino Samino ◽  
Ana Mariza ◽  
Devi Kurniasari
Keyword(s):  
P Value ◽  

ABSTRAK   Latar Belakang Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi ketika darah mengalir melalui pembuluh darah dengan kekuatan yang lebih besar dari biasanya.  Penanganan yang dapat dilakukan selain terapi farmakologis adalah dengan mempergunakan terapi non farmakologi atau terapi komplementer. Salah satu tindakan pencegahan untuk menurunkan tekanan darah adalah dengan cara mengkonsumsi buah pisang.  Tujuan penelitian adalah diketahui pengaruh konsumsi pisang terhadap penurunan tekanan darah pada lansia di Puskesmas Natar Kecamatan Natar Lampung Selatan 2019 Metode Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan rancangan penelitian dengan pendekatan quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang mengalami hipertensi dipuskesmas Natar Kecamatan Natar Lampung Selatan sebanyak 48 orang. Sampel 30 orang, Teknik sampling yang digunakan purposive sampling Pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi dan analisa data yang digunakan adalah uji  t-dependent. Hasil penelitian didapatkan bahwa Distribusi frkuensi tekanan darah pada lansia sebelum mengkonsumsi pisang rata-rata 153 mmHg, standar deviasi 68. Namun setelah mengkonsumsi didapatkan ratarata 130 mmHg, standar deviasi 64 hasilnya beda mean 13,4, diperoleh nilai p value 0,001 yang artinya ada pengaruh konsumsi pisang terhadap penurunan tekanan darah padalansia.  Kesimpulan: konsumsi pisang ambon sehingga menurunkan tekanan darah pada lansia.  Saran bagi lansia dan masyarakat, bagi masyarakat maupun keluarga dapat menerapkan pengobatan herbal yang tepat untuk mengobati gejala hipertensi salah satunya mengkonsumsi pisang ambon agar menurunkan kadar tekanan darah tinggi, jadi bisa mengurangi penggunaan obat-obatan farmakologi yang ada efek sampingnya.  Kata Kunci : Pisang Ambon, Hipertensi, LansiaI


2019 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Ledy Octaviani Iqmy

Program kelas ibu hamil adalah salah satu bentuk pendidikan prenatal yang dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil, terjadi perubahan perilaku positif sehingga ibu memeriksakan kehamilan dan melahirkan ke tenaga kesehatan. Hasil prasurvey pada bulan maret terhadap 10 lbu hamil di Puskesmas Madukuro Kecamatan Kotabumi Utara Kabupaten Lampung Utara didapatkan data sebanyak 70% tidak mengetahui manfaat senam hamil dan 100% tidak pemah melakukan senam hamil, dari pengakuan responden didapatkan bahwa aktifitas yang dilakukan hanya sebatas jalan pagi. Sebanyak 100% tidak mengetahui cara senam hamil. Tujuan penelitian diketahui pengaruh demonstrasi senam hamil terhadap pengetahuan ibu hamil trimester III di Puskesmas Madukuro Kecamatan Kotabumi Utara Kabupaten Lampung Utara Tahun 2018 Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian pra-eksperimen dengan design static group comprison. Populasi penelitian seluruh ibu hamil dengan usia kehamilan > 36 minggu di BPS Desi Apri Sanopa Amd.Keb Kalianda Lampung Selatan, Dengan  sampel sebanyak 30 orang teknik sampling purposive sampling. Analisa data univariat dan bivariat uji t (t-test). Hasil penelitian rata-rata ruptur perineum ibu yang melakukan senam kegel  adalah 0,67 dengan standar deviasi 0,617. Rata-rata ruptur perineum ibu yang tidak dilakukan senam kegel  adalah 1,20 dengan standar deviasi 0,676. Hasil analisis uji bivariat pada tabel 4.4 diatas, hasil uji statistik didapatkan p-value = 0,032 (p-value < α = 0,05) yang berarti ada Pengaruh Senam Kegel Dengan Ruptur Perineum di BPS Desi Apri Sanopa Amd.Keb Kalianda Lampung Selatan Tahun 2018. Dapat menambah informasi tentang manfaat senam hamil dalam penurunan angka kematian ibu akibat perdarahan dengan penurunan robekan perineum saat persalinan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document