DM, Visualisasi, Manajemen Stres MANAJEMEN STRES LATIHAN VISUALISASI TERHADAP GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELLITUS

2017 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 36-42
Author(s):  
Dwiharini Puspitaningsih

Abstrak Latihan visualisasi yang dikombinasi dengan relaksasi nafas merupakan alternatif  menurunkan stres penderita diabetes. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi pengaruh latihan visualisasi terhadap gula darah penderita diabetes mellitus. Desain penelitian ini quasi experiment. Jumlah responden 16 orang terbagi menjadi kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Hasil penelitian, pada kelompok intervensi maupun kelompok pembanding mengalami penurunan gula darah sesudah perlakuan. Hasil uji independet t test didapatkan ρ = 0,810 (ρ > 0,05) menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan gula darah kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Pemberian intervensi selama 1 bulan dimungkinkan belum diikuti dengan perubahan perilaku responden sehingga belum cukup signifikan dalam menurunkan gula darah. Keywords: Latihan Visualisasi, Gula Darah, Diabetes Mellitus.

2018 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 48
Author(s):  
Putri Dafriani ◽  
Feni Rahayu Rahayu Gusti

Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit kronik yang ditandai dengan terjadinya peningkatan kadar gula darah. Penderita DM paling banyak terdapat di Kecamatan Kumun Dubai sebesar 10,73%  dari 10 Kecamatan di Kota Sungai Penuh Kabupaten Kerinci. Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan terapi farmakologi (menggunakan obat), tetapi memiliki resiko efek samping lebih tinggi, sehingga dipikirkan alternatif  pengobatan  non farmakologi dengan  menggunakan bahan berasal dari alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kulit manis terhadap kadar gula darah  pada pasien DM. Desain penelitian ini adalah quasi experiment dengan rancangan non equivalent control group. Sampel  yaitu pasien DM sebanyak 20 orang yang dibagi menjadi 10 orang kelompok kontrol dan 10 orang kelompok intervensi. Sebelum intervensi kedua kelompok melakukan pemeriksaan kadar glukosa darah. Kelompok intervensi diberikan bubuk kulit manis yang dimasukkan kedalam kapsul dengan dosis 4gram/hari selama 1 minggu. Setelah 1 minggu diukur kadar glukosa kedua kelompok dan dibandingkan rata-rata kadar glukosa antara kedua kelompok. Analisa data dengan menggunakan t-test independent. Hasil uji statistik t-test pada kelompok kontrol adalah  p= 0,000 (p ≤ 0,05)  dan  kelompok intervensi dengan  p = 0,000 (p ≤ 0,05) artinya ada pengaruh signifikan dari kedua kelompok. . Kesimpulan yaitu pemberian bubuk kayu manis dapat menurunkan kadar gula darah pada penderita Diabetes Mellitus.


2017 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Witri Hastuti ◽  
Son Haji

Latar belakang:  Diabetes  mellitus  merupakan  kelompok  penyakit  kronis. Diabetes  mellitus  biasanya  disebut sillent killer. Diabetes mellitus merupakan penyakit menahun sehingga mmbutuhkan  dalam pengelolaan, seperti olah raga. Olah raga dapat mempengaruhi  kadar gula darah sampai 48 jam sesudah seseorang  melakukannya. Jumlah pasien diabetes mellitus di Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 terdiri dari tipe I sebanyak 171 orang dan tipe II sebanyak 2.393 orang. Tujuan penelitian: untuk mengetahui  pengaruh senam diabetes terhadap kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe II    di Wilayah Puskesmas Kedungwuni II Kabupaten Pekalongan. Metode  :  desain  penelitian  menggunakan  quasi  experiment  dengan  pendekatan  one  group  pretest  posttest. Sampel penelitian  adalah pasien diabetes tipe II di wilayah Puskesmas  Kedungwuni  II Kabupaten  Pekalongan sebanyak 38 orang. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian adalah Glukosameter,  Lembar observasi, Standar Operasional Prosedur (SOP). Hasil penelitian: analisis bivariat menggunakan  Paried T Test. Hasil penelitian menunjukkan      value sebesar 0,000 < 0,05. Kesimpulan : Ada pengaruh senam diabetes terhadap kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe II    di Wilayah Puskesmas Kedungwuni II Kabupaten Pekalongan. Saran  :  Perawat  disarankan  untuk  menyelenggarakan olah  raga  dengan  durasi  waktu  yang  dilakukan  dan prosedur  pelaksanaan  yang harus dipatuhi  oleh diabetesi  sebelum  dan sesudah  melaksanakan  senam diabetes mellitus.


2019 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 63-72
Author(s):  
Nova Nurwinda Sari ◽  
Herlina Herlina

Diabetes mellitus dapat menyebabkan cukup banyak komplikasi seperti kelainan mata, kelainan ginjal, kelainan pembuluh darah dan kelainan pada kaki. Penderita diabetes mellitus yang mengalami komplikasi kronis perlu diberikan upaya preventif untuk mencegah komplikasi, salah satunya adalah kemampuan perawatan kaki. Penelitian ini dilakukan untuk menguji efektivitas supportive educative system dalam meningkatkan kemandirian perawatan kaki pada pasien dengan diabetes mellitus Tipe II di Puskesmas Permata Sukarame, Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode quasy eksperimen dengan desain pretest-posttest with control group dengan total masing-masing kelompok sebanyak 18 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Penelitian ini diuji menggunakan analisis univariat, bivariat dan uji T-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata dalam kemandirian perawatan kaki pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan p-value 0,000. Pendidikan dan praktik perawatan kaki harus diberikan sejak dini sebagai upaya pencegahan untuk komplikasi.   Kata kunci : Supportive educative system, kemandirian perawatan kaki   SUPPORTIVE EDUCATIVE SYSTEM IN IMPROVING INDEPENDENCE OF FOOT CARE IN PATIENTS WITH DIABETES MELLITUS TYPE II   ABSTRACT Diabetes mellitus can cause quite a lot of complications such as eye disorders, kidney disorders, vascular disorders and abnormalities in the legs. Patients with diabetes mellitus who have chronic complications need to be given a preventive effort to prevent complications, one of which is foot care ability. This research was conducted to examine the effectiveness of supportive educative systems in increasing the independence of foot care in patients with Type II diabetes mellitus in the Permata Sukarame Health Center Bandar Lampung Working Area. This study used a quasi-experimental method with pretest-posttest with control group design with a total of 18 respondents each. Data collection is done by distributing questionnaires to respondents who meet the research inclusion criteria. This study was tested using univariate, bivariate, T-Test analysis. The results showed that the mean differences in the independence of foot care in the intervention group and the control group in the Permata Sukarame Community Health Center work area with a p-value of 0,000. Education and practice of foot care should be given early as a preventative effort for complications.   Keywords: Supportive educative system, independence of foot care


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 107
Author(s):  
Umi Mahmudah

Latar Belakang: Anak-anak sekolah dasar merupakan salah satu kelompok rawan masalah gizi, baik pada gizi kurang maupun gizi lebih. Pendidikan gizi seimbang perlu diterapkan untuk mengatasi masalah gizi tersebut. Metode pendidikan mendorong peran serta dan keterlibatan anak untuk memberikan motivasi dalam belajar. Berbagai metode pendidikan yang menarik bagi anak antara lain permainan, tebak-tebakan, diskusi kelompok, serta peragaan. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pendidikan gizi menggunakan media teka-teki silang (TTS) terhadap pengetahuan gizi seimbang pada anak sekolah dasar. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan rancangan pre-posttest with control group. Penelitian dilakukan pada anak Sekolah Dasar Negeri Donohudan I. Pengukuran pengetahuan gizi seimbang dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pretest dan posttest. Penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok intervensi yang diberikan pendidikan gizi menggunakan teka-teki silang dan kelompok kontrol yang diberikan pendidikan gizi menggunakan ceramah. Pengukuran pengetahuan pretest dilakukan sebelum diberikan pendidikan gizi dan pengukuran pengetahuan posttest diberikan setelah dilakukan pendidikan gizi. Data dianalisis menggunakan Paired T-test dan Independent Sample T-test. Hasil: Terdapat perbedaan pengetahuan sebelum dan setelah dilakukan pendidikan gizi menggunakan media TTS dan media ceramah (p=0,010). Rerata peningkatan pengetahuan gizi menggunakan media TTS lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan metode ceramah pada anak sekolah dasar. Kesimpulan: Ada pengaruh pengetahuan gizi seimbang sebelum dan setelah diberikan pendidikan gizi, baik menggunakan media teka-teki silang maupun menggunakan media ceramah.


2020 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 114-121
Author(s):  
Maryati . ◽  
Eka Rokhmiati Wahyu Purnamasari

Life Review Therapy merupakanterapi psikoterapi untuk menyelesaikan masalah pada lansia yang mengalami depresi, mengekspresikan perasaan yang disupresikan sehingga energy psikis tersebut dilepaskan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Life Review Therapy terhadap tingkat depresi lansia pada warga binaan sosial di PSTW Budi Mulia Jakarta Selatan.Metode yang digunakan adalah quasi experiment, dengan pendekatan Pre Test and Post Test Without Control design. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia dengan jumlah sampel 20 orang dengan teknik purposivesampling. Analisis data menggunakan Paired T Test dengan tingkat signifikan (α0,05). Hasil menunjukan bahwa ada pengaruh Life Review Therapy terhadap tingkat depresi lansiadengan ρValue=0,000. Berdasarkan penelitian tersebut, terapi Life Reviewterbukti dapat menurunkan tingkat depresi sehingga terapi ini dapat dijadikan salah satu acuan terapi untuk menangani depresi pada lansia di PSTW


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Tatiana Siregar ◽  
Nelly Febriani

Latar belakang: Kondisi sasaran pencapaian Indonesia Sehat 2015 dari program MDG’s yang belum tercapai, sehingga dilanjutkan dengan program SDGs menjadikan Indonesia harus banyak berperan dalam semua kegiatan khsusnya di bidang kesehatan. Proses pencapaian cakupan program kesehatan sangat dipengaruhi oleh Health education yang dilakukan petugas kesehatan kepada warga, kesehatan masyarakat. Tujuan: Penelitain ini bertujuan untuk mengetahui perubahan perilaku hidup bersih sehat yang  dilaksanakan warga setelah diberikan intervesi health education.  Metode: Metode penelitian dilaksanakan secara quasi experiment pre dan post test.  Teknik mengambil sampel secara purposive Sampling pada 30 reponden kelompook intervensi dan 26 responden kelompok kontrol. Analisa data dilakukan secara paired t test. Hasil: Hasil di dapat ada perbedaan yang bermakna antara pengetahuan dan perubahan perilaku hidup bersih sehat repsonden sebelum dan sesudah diberi penyuluhan p value = 0,000. Saran: Diharapkan pemerintah setempat menggerakkan petugas kesehatan bersama-sama dengan warga melakukan perilaku hidup bersih sehat dalam kehidupan sehari-hari dengan memfasilitasi  sarana penunjang untuk menjalankan perilaku hidup bersih sehat, dengan maksimal pada warga. Kata kunci: Health eduation,  Perilaku Hidup Bersih Sehat


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 94
Author(s):  
Hafizha Firdaus Al-Fuady ◽  
Bambang Purwanto ◽  
Soebagijo Adi Soelistijo

AbstrakLatar Belakang: Diabetes melitus tipe 2 menjadi penyebab kematian nomer 3 di Indonesia. Kelebihan berat badan atau lingkar pinggang diatas normal dan kadar HDL-c rendah merupakan faktor risiko diabetes melitus tipe 2. Faktor risiko tersebut dapat diatasi salah satunya dengan olahraga. Senam PERSADIA 1 dirancang khusus untuk pencegahan diabetes. Namun, efek dari senam ini dalam menurunkan lingkar pinggang dan meningkatkan rasio HDL-c LDL-c belum pernah diteliti.Metode: Desain penelitian ini adalah eksperimen lapangan. Pengaruh Senam PERSADIA 1 terhadap lingkar pinggang dan rasio HDL-c LDL-c dianalisis dengan uji statistik deskriptif, uji normalitas saphiro wilk-test, uji beda berpasangan paired t-test / Wilcoxon-test.Hasil: Penelitian ini melibatkan 12 ibu-ibu PKK Lidah Wetan Gang V RW 2 Surabaya. Dari hasil analisis, terdapat penurunan rerata lingkar pinggang dan bermakna namun sedikit (p= 0,032), tidak ada peningkatan kadar HDL-c yang bermakna (p= 0,301), terdapat penurunan rerata LDL-c namun belum bermakna (p= 0,755), terdapat peningkatan rerata rasio HDL-c LDL-c namun belum bermakna (p= 0,303).Kesimpulan: Senam PERSADIA 1 dapat menurunkan lingkar pinggang namun sedikit dan belum dapat meningkatkan rasio HDL-c/LDL-c pada wanita secara bermakna menurut statistika. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan menambah waktu pelaksaan senam dan mengontrol energy intake subjek penelitian. Kata Kunci:. Diabetes melitus, Senam PERSADIA 1, lingkar pinggang, rasio HDL-c LDL-c, wanita AbstractBackground: Type 2 diabetes mellitus is the third causes of death in Indonesia. Overweight or waist circumference above normal and low HDL-c levels are risk factors for type 2 diabetes mellitus. One of the risk factors can be resolve with exercise. First series PERSADIA exercise is specifically designed for the prevention of diabetes. Howefer, the effect of this exercise in reducing waist circumference and increase ratio HDL-c LDL-c had never been proven.Method: The design of this study was a field experiment. The effect of first series PERSADIA exercise on waist circumference and HDL-c LDL-c ratio was analyzed by descriptive statistical test, saphiro wilk-test for normality test, paired t-test / Wilcoxon-test for different paired test.Result: This study involved 12 Women lived in Lidah Wetan Gang V RW 2 Surabaya. From the analysis, there was a decrease in mean waist circumference and significant but slightly (p = 0.032), there was no significant increase in HDL-c levels (p = 0.301), there was a decrease in LDL-c mean but it was not significant (p = 0.755), there was an increase in the mean HDL-c LDL-c ratio but it was not significant (p = 0.303).Conclusion: First series PERSADIA exercise has been able to reduce waist circumference but slightly and not able to increase HDL-c / LDL-c ratio significantly in women according to statistics. Further research is needed by increasing the exercise time and controlling the energy intake of subjects. Keywords: diabetes mellitus, first series PERSADIA exercise, waist circumference, HDL-c LDL-c ratio, women 


2019 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 20-23
Author(s):  
Aditya Kurnianto ◽  
Dodik Tugaswowo Pramukarso

BACKGROUND :Ischemic stroke is the most common stroke comprising 70-80% of all cases. Carotid intima-media thickness (CIMT) is associated with the occurrence of stroke in older age and adults. Patients with type 2 diabetes mellitus tend to develop a thickening of intima-media carotid artery. Simvastatins inhibit further atherothrombotic process. OBJECTIVE : To analyze the effect of simvastatin for CIMT in ischemic stroke patient with type 2 diabetes mellitus. METHOD : This study was a Randomized Pretest-Posttest Design and conducted at the Hospital Inpatient Ward Dr. Kariadi and Ketileng Semarang from January to December 2014 for all first ischemic stroke patients with Type 2 Diabetes Mellitus. Subjects were divided into groups of 26 controls and 28 patients treated groups. Treatment group were given simvastatin 20 mg each daily for 24 weeks in 28 subjects with a history of acute ischemic stroke and type 2 Diabetes mellitus. Examine the CIMT at the 1st week and 24th week. The normality of the data were tested using Shapiro Wilk and the differences analyzed by using Paired t-test and independent t test. RESULT : There was a significant differences between delta carotid intima-media thickness on administration of simvastatin for ischemic stroke patients with type 2 diabetes mellitus (p=0,008). CONCLUSION : Simvastatin significantly decreases CIMT on ischemic stroke patients with type 2 diabetes mellitus. Keyword : simvastatin, ischemic stroke, carotid intima-media thickness, type 2 diabetes mellitus   LATAR BELAKANG :Stroke iskemik memiliki angka insidensi terbanyak yaitu 70-80% kasus stroke. Ketebalan Intima-media karotis berhubungan dengan terjadinyastroke pada usia tua.Pasien dengan Diabetes mellitus tipe 2 memiliki kemungkinan yang lebih besar mengalami penebalan intima-media carotis. Simvatatin menghambat proses aterotrombosis. TUJUAN :Untuk menganalisis pengaruh simvastatin terhadap ketebalan intima-media karotis pada pasien stroke iskemik dengan diabetes mellitus tipe 2. METODE :Penelitian ini adalah dengan Randomized Pretest-Posttest Design dan telah dilakukan di Rawat Jalan RSUP dr. Kariadi dan poli saraf rawat jalan RSUD Kota Semarang mulai Januari sampai dengan Desember 2014 untuk semua pasien stroke iskemik pertama kali dengan diabetes mellitus tipe 2. Subjek dibagi menjadi kelompok kontrol 26 pasien dan kelompok perlakuan 28 pasien. Kelompok perlakuan diberi simvastatin 20 mg sehari selama 24 minggu pada 28 subjek stroke iskemik dengan  diabetes mellitus tipe 2. Pemeriksaan ketebalan intima-media karotis dilakukan pada minggu ke-1 dan minggu ke-24. Data kemudian di uji normalitasnya menggunakan Saphiro wilk, lalu di analisis menggunakan uji beda paired t testdan independent t test. HASIL :  Kelompok perlakuan didapatkan penurunan ketebalan tunika intima arteri karotis (0,395 + 0,46; p=0,514), KESIMPULAN : Pemberian simvastatin menurunkan ketebalan intima-media karotis secara bermakna pada pasien stroke iskemik dengan diabetes mellitus tipe 2. Kata Kunci     :simvastatin,stroke iskemik, ketebalan intima-media karotis, diabetes mellitus tipe 2      


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Desi Emiliasari Sabari ◽  
Mira Agusthia ◽  
Rachmawaty M. Noer

Penggunaan”tanaman mahkota dewa merupakan alternatif untuk mencegah efek radikal bebas pada DM. Selain itu dikenal juga beberapa obat anti diabetes seperti brotowali, mimba, daun salam dan lain-lain. Mahkota dewa sebagai obat asli indonesia banyak digunakan untuk berbagai penyakit diantaranya sebagai anti diabetes. Tujuan dari  penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh air rebusan buah mahkota dewa terhadap penurunan gula darah pasien diabetes melitus tipe II di Puskesmas Dabo Lama Kabupaten Lingga Penelitian. Rancangan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode pengambilan sampel ini adalah purposive sample. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 18 orang dan data dianalisis menggunakan uji paired t-test. Hasil diketahui sebesar 88,9% sampel memiliki perbedaan kadar gula darah sebelum dan sesudah pemberian air rebusan mahkota dewa, dan 11.1 % tidak memiliki perbedaan sebelum dan sesudah diberikan air rebusan makota dewa. Kesimpulan dari analisa data diketahui p-value bernilai 0,000 (p=<0,05), menunjukkan ada pengaruh air rebusan mahkota dewa terhadap penurunan gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe II di Puskesmas Dabo Lama Kabupaten Lingga. Adanya pengaruh air rebusan buah mahkota dewa terhadap penurunan kadar gula darah dapat digunakan sebagai salah satu pengobatan alternatif non”farmakologi.


2021 ◽  
Vol 11 (22) ◽  
pp. 110-118
Author(s):  
Admin ◽  
Yuli Suryanti

Pendidikan kesehatan merupakan cara penyampaian informasi kesehatan yang mudah diterima oleh ibu hamil dengan berbagai media yang digunakan. Masalah emosional yang terjadi pada kehamilan trimester III adalah perasaan cemas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan metode cemarah dan leaflet terhadap tingkat kecemasan ibu hamil trimester III. Penelitian Quasi Experiment dengan pre-test dan post-test group sebanyak 48 responden dengan teknik Purposive Sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengukur skala kecemasan Taylor Manifest Anxiety  Scale (TMAS). Analisis data menggunakan Paired T test dan Independen T test. Hasil penelitian di dapatkan ada perbedaan tingkat kecemasan ibu hamil trimester III sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan menggunakan metode ceramah dan leaflet dengan nilai p =0,000. Pendidikan kesehatan yang diberikan pada ibu hamil saat melakukan pelayanan antenatal terbukti mampu meningkatkan pengetahuan ibu hamil terhadap kehamilannya. Leaflet sangat efektif untuk menyampaikan pesan singkat dan padat media ini juga mudah dibawa dan disebarluaskan karena ukurannya lebih ringkas dan jumlah yang dibawa lebih banyak dari pada poster.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document