Pena Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

24
(FIVE YEARS 0)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By "Faculty Of Education And Teacher Training, Jambi University"

2615-7705, 2089-3973

2019 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 16-30
Author(s):  
Yuniati Yuniati ◽  
Ibut Priono Leksono ◽  
Marianus Subandowo

Abstrak Penelitian pengembangan lembar kegiatan peserta didik (LKPD) ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas belajar peserta didik, menggunakan konsep mind mapping yang maksimal, mampu menciptakan proses belajar yang aktif, dan menyenangkan pada pembelajran Bahasa Indonesia di SMA Al Azhar kelas XII. Pengembangan LKPD pada mata pelajaran Bahasa Indonesia berkonsep mind mapping digunakan sebagai media bahan ajar untuk membantu peserta didik atau mempermudah peserta didik dalam pembelajaran. Dengan begitu, peserta didik cenderung tidak kesulitan ketika pembelajaran tanpa adanya acuan media bahan ajar (LKPD). Pengembangan LKPD dalam penelitian ini menggunakan konsep mind mapping yaitu suatu peta konsep pikiran yang digunakan dalam proses pembelajaran mudah mengingat banyak informasi. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yang mengacu pada model penelitian dan pengembangan Dick and Carey. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskripsi kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan LKPD dengan konsep mind mapping pada mata pelajaran Bahasa Indonesia layak digunakan sebagai media ajar guna meningkatkan kualitas belajar peserta didik. Hasil validasi dari ahli materi menyatakan LKPD layak digunakan dengan persentase sebesar 76,36%, sedangkan dari ahli desain media pembelajaran diperoleh tingkat pencapaian kelayakan sebesar 84,44%. Uji kelayakan teman sejawat mencapai 83,63% dan uji coba pada peserta didik kelas XII SMA Al Azhar diperoleh tingkat pencapaian kelayakan sebesar 93,9%. Kata kunci: lembar kegiatan peserta didik, konsep mind mapping, bahasa Indonesia   Abstract The research on the development of student activity sheets (LKPD) aims to improve the quality of learning of students, use the maximum mind mapping concept, is able to create an active and enjoyable learning process in learning Indonesian in Al Azhar High School class XII. The development of LKPD on Indonesian language subjects with mind mapping concept is used as a medium of teaching materials to help students or facilitate students in learning. That way, students tend to have no difficulties when learning without reference to the instructional material media (LKPD). The development of LKPD in this study uses the concept of mind mapping, which is a mind concept map that is used in the learning process easily remembering a lot of information. This research is a research and development that refers to the Dick and Carey research and development model. Data was analyzed by using quantitative description. The results of this study revealed that Indonesian Language LKPD Lessons Conceptual Mind Mapping is worthy of being used as a teaching media to improve the learning quality of students. The results of the validation from the material expert stated that the LKPD was feasible to use with a percentage of 76.36%, while the expert of learning media design obtained an attainment level of 84.44%. Peers' feasibility test reached 83.63% and trials on class XII students of Al Azhar High School obtained an achievement level of 93.9%. Keywords: Student Activity Sheet, mind mapping concept, Indonesian Language


2019 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 66-84
Author(s):  
Nivia Putri Ratna Juwita

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan karakteristik kebahasaan teks pidato mahasiswa yang berperan menjadi guru BP, dan (2) mendeskripsikan implementasi karakteristik kebahasaan teks pidato mahasiswa yang berperan menjadi guru BP sebagai bahan ajar bahasa Indonesia di SMP. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data penelitian berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat yang terdapat dalam pidato mahasiswa yang berperan menjadi guru BP. Sumber data penelitian berupa wacana pidato mahasiswa. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak dan catat. Untuk menganalisis data penelitian ini digunakan teknik padan referensial dan padan fonetis artikulatoris, teknik perluasan dalam metode agih, dan teknik baca markah. Adapun hasil penelitian ini menemukan bahwa karakteristik kebahasaan dalam teks pidato mahasiswa yang berperan menjadi guru BP  terdapat enam bidang, yakni (1) bidang ragam non-formal, (2) bidang sosiolinguistik yang meliputi campur kode dan alih kode, (3) bidang sintaksis terdiri dari pleonasme, konjungsi, dan kata mubadzir, (4) bidang fonologi meliputi kesalahan epentesis dan kesalahan pengucapan bunyi atau pelafalan bunyi, (5) bidang morfologi yang meliputi proses afiksasi prefiks me-, kata keterangan jumlah dan derajat, kata keterangan tempat, keterangan akibat (keterangan konsekuatif), kata depan pada dipakai jika diikuti kata keterangan waktu, dan penggunaan kata depan kepada, dan repetisi, dan (6) bidang pragmatik yaitu interjeksi. Kata kunci: Karakteristik kebahasaan, pidato, guru BP   Abstract This study aims (1) to describe the linguistic characteristics​​in the speeches of students who act as BP teachers and (2) to describethe implementation the linguistic characteristics ​​in the speeches of students who act as BP teachers. This research method uses a qualitative descriptive method. The research data are in the form of words, phrases, clauses, and sentences contained in student speeches which play the role of becoming BP teachers. The source of research data is in the form of student speech discourse. The data collection technique uses the technique to see and note. To analyze this research data used referential equivalent techniques and articulatory phonetics, extension techniques in the method of religion, and marking reading techniques. The results of this study found that the linguistic form ​​in the speeches of students who act as BP teachers. This research method uses a qualitative ​​in the speech of students acting as BP teachers had six fields, namely (1) non-formal variety fields, (2) sociolinguistic fields which included code mixing and code switching, (3) syntactic fields consisting of pleonasms, conjunctions, and the word mubadzir, (4) the field of phonology includes episodes of errors and pronunciation of sounds or pronunciation of sounds, (5) the field of morphology which includes the affixation process of the prefix, adverbs of number and degrees, place adverbs, statements of consequences (consequential information), the preposition used if followed by the adverb of time, and the use of the preposition for, and repetition, and (6) the field of pragmatics, namely interjection. Keywords: Linguistic characteristics, speech, BP teachers


2019 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 47-65
Author(s):  
Ari Musdolifah

Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi kurangnya pemahaman mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia semester 1 Universitas Balikpapan. tentang keterampilan menulis, khususnya pada materi menulis paragraf dan menulis artikel ilmiah pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan analisis naratif berita dalam Majalah Tempo dan implementasi struktur narasi pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis naratif oleh Tzevetan Todorov dengan struktur narasi yang dimodifikasi oleh Nick Lacey dan Gillespie.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur narasi yang terdapat pada berita “Detik-Detik yang Menentukan”, “Satu Pemilu Dua Sikap”, “Cacar Monyet di Negeri Singa”, “Siberut Terancam Hutan Industri”, “Bukti Campur Tangan Menteri Lukman”, “Jerat Makar Pengancam Presiden”, terdapat lima berita yang menyajikan persitiwa secara kronologis dan satu berita yang tidak kronologis. Berdasarkan hasil implementasi struktur narasi pada Majalah Tempo edisi 20-26 Mei 2019, diketahui hasil tulisan paragraf narasi yang memiliki urutan peristiwa secara kronologis adalah 88,2% dan tulisan artikel ilmiah yang memenuhi syarat sesuai dengan indikator sistem penulisan artikel ilmiah adalah 82,3%. Kata kunci: Struktur narasi, berita, majalah Tempo   Abstract This research is motivated by a lack of understanding of students in the 1st semester of Indonesian Language and Literature Education Study Program at University of Balikpapan. about writing skills, especially in writing paragraphs and writing scientific articles on Indonesian Language Courses. This research uses descriptive method with qualitative research to describe the structure of news narratives in Tempo Magazine. Data analysis techniques in this study used narrative analysis techniques by Tzevetan Todorov with a narrative structure modified by Nick Lacey and Gillespie. The results of this study indicate that the structure of the narrative contained in the news “Determining Seconds”, “One Election Two Attitudes”, “Monkey Smallpox in the Lion Country”, “Siberut Threatened by Industrial Forests”, “Interference Proof of Minister Lukman”, “Pitfalls of the President's Threat”, there are five news items that present chronologically and two news that is not chronological. Based on the implementation of the narrative structure at the magazine Tempo 20-26 edition 2019 may show that paragraph narrative writing having a sequence of events in chronological order is 88,2 % and in writing scholarly article qualified in accordance with an indicator of a writing system scientific article is as much as 82,3 %. Keywords: Narrative structure, news, Tempo magazine.


2019 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 31-46
Author(s):  
Winda Dwi Hudhana

Abstrak Penelitian ini berawal dari rendahnya keterampilan menulis cerita pendek siswa kelas X di beberapa SMA Kabupaten Tangerang terkait dengan media pembelajaran. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan hasil pengembangan media pembelajaran video scribe serta mengetahui efektifitas media video scribe dalam meningkatkan keterampilan menulis cerita pendek berbasis pendidikan karakter di kelas X SMA. Subjek penelitian ini yaitu siswa SMA kelas X di SMAN 1, SMAN 19 dan SMAN Mandiri Balaraja di Kabupaten Tangerang. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar angket dan tes. Hasil penelitian berupa validasi ahli media, validasi materi, dan validasi pembelajaran pedagogik yang dinyatakan layak. Pada perolehan hasil belajar keterampilan menulis cerita pendek berbasis pendidikan karakter siswa kelas X di SMA N 1 Kabupaten Tangerang pada pretest yaitu rata-rata 61,5 meningkat menjadi rata-rata73,5 pada posttest. Hasil belajar keterampilan menulis cerita pendek berbasis pendidikan karakter siswa kelas X di SMA N 19 Kabupaten Tangerang pada pretest mendapat rata-rata 60 meningkat menjadi rata-rata 70 pada postest. Hasil belajar keterampilan menulis cerita pendek berbasis pendidikan karakter siswa kelas X di SMA Mandiri Balaraja Kabupaten Tangerang pada pretest yaitu rata-rata 61 meningkat menjadi rata-rata 68,5 pada postest. Media video scribe efektif digunakan karena menarik minat siswa, siswa menjadi aktif, imajiansi, dan meningkatkan kreatifitas siswa. Kata kunci : pengembangan, video scribe, menulis cerpen, pendidikan karakter Abstract This research originated from the low skill of writing short stories by students of class X in several Tangerang high schools related to learning media. The purpose of this research is to describe the results of the development of scribe video learning media and to know the effectiveness of scribe video media in improving short story writing skills based on character education in class X high school. The subjects of this study were high school students of class X at SMAN 1, SMAN 19 and SMAN Mandiri Balaraja in Tangerang Regency. Data collection techniques using questionnaires and tests. The results of the study were in the form of media expert validation, material validation, and pedagogic learning validation that was declared feasible. At the acquisition of learning outcomes, short story writing skills based on character education of class X students at SMA N 1 Tangerang Regency at pretest, namely an average of 61.5 increased to an average of 73.5 in the posttest. The results of learning short story writing skills based on character education in class X students in SMA N 19 Tangerang Regency at pretest got an average of 60 increasing to an average of 70 in the posttest. The results of learning short story writing skills based on character education for class X students at Mandiri Balaraja High School, Tangerang Regency, at pretest, that is, the average 61 increased to an average of 68.5 in the posttest. The video scribe media is effective because it attracts students' interest, students become active, study, and increase student creativity.   Keywords: development, scribe videos, short story writing, character education


2019 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 85-98
Author(s):  
Panut Setiono ◽  
Imam Suwardi Wibowo

Guru kompeten adalah guru yang memiliki kemampuan, keterampilan dan kompetensi dalam melaksanakan praktik pendidikan, terutama di dalam kelas. Kegiatan ini wajib dilakukan oleh guru dalam mengembangkan seluruh aspek yang dimiliki oleh peserta didik. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk menganalisis kebutuhan pengembangan materi keterampilan mengajar berbasis Problem Based Learning untuk meningkatkan kompetensi pedagogik pada mahasiswa FKIP Universitas Jambi. Salah satu langkah dalam prosedur penelitian dan pengembangan 4D yang digunakan untuk mengembangkan pengembangan materi keterampilan mengajar berbasis Problem Based Learning untuk meningkatkan kompetensi pedagogik pada mahasiswa FKIP Universitas Jambi ini adalah tahap pendefinisian (define). Dari hasil penelitian diperoleh bahwa: Pertama, produk yang dihasilkan selama ini belum terarah kepada perangkat pembelajaran yang menarik dalam format yang baku dan utuh; Kedua, Konsistensi dan standar dalam menghasilkan perangkat pembelajaran yang menjadi patokan sangat dirasakan perlu dalam menunjang keselarasan dan kesesuaian untuk pencapaian kompetensi yang diinginkan dan Ketiga, kebutuhan format dan desain dari perangkat pembelajaran yang baku dan spesifik. Dalam perkembangan selanjutnya model desain perangkat pembelajaran akan diujikan dalam kelompok kecil yang akan dijadikan informasi dalam perbaikan dan analisis kekurangan terhadap produk yang dihasilkan


2019 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 116-128
Author(s):  
Yusra Dewi ◽  
Pamela Mikaresti

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bahan ajar yang berkaitan dengan mata kuliah drama. Adanya bahan ajar baru diharapkan proses perkuliahan akan lebih maksimal. Penelitian ini berupa penelitian pengembangan yang bersifat deskriptif prosedural. Artinya, di dalam mengembangkan produk bahan ajar, terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mendapatkan sebuah produk bahan ajar. Model pengembangan yang digunakan diadobsi dari model ADDIE yang dikembangkan Feiser dan Mollenda pada tahun 1990–an. “Secara garis besar model pengembangan ini terdiri dari 5 tahap yaitu: 1) analisis (analysis), 2) desain (design), 3) pengembangan (development), 4) implementasi (implementation), dan 5) evaluasi (evaluation)”.Hasil validasi oleh validator materi bahan ajar dan validator model penelitian pengembangan menunjukkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan layak digunakan. Hasil uji coba kelompok kecil maupun kelompok besar dari pemakai bahan ajar ini, yakni mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia PBS FKIP Universitas Jambi memberikan gambaran bahwa isi bahan ajar ini bisa dipahami mereka. Isi materi yang dikembangkan dalam bahan ajar lebih memudahkan mahasiswa memahaminya. Langkah-langkah setiap strategi pembelajaran yang dikembangkan juga sudah dipaparkan dengan jelas. Beberapa gambar yang disertakan dalam bahan ajar ini juga menambah kemenarikan bahan ajar ini. Dengan demikian, simpulan penelitian ini adalah, bahan ajar berupa buku ajar ini layak digunakan. Oleh sebab itu, diharapkan nantinya dapat menjadi referensi dan sumber belajar bagi mahasiswa sebagai calon guru maupun guru-guru yang mengampuh mata pelajaran Bahasa Indonesia di berbagai sekolah. Kata Kunci: Bahan ajar, strategi pembelajaran Abstract This study aims to obtain teaching materials related to drama courses. The existence of new teaching materials is expected to be more maximal. This research is a descriptive procedural development research. That is, in developing teaching material products, there are steps that must be taken to get a teaching material product. The development model used was adopted from the ADDIE model developed by Feiser and Mollenda in the 1990s. "Broadly speaking, this development model consists of 5 stages, namely: 1) analysis (analysis), 2) design (design), 3) development (development), 4) implementation (implementation), and 5) evaluation (evaluation)". The results of the validation by the validator of the teaching material and the validator of the development research model show that the teaching materials developed are suitable for use. The results of the trials of small groups and large groups of users of this teaching material, namely students of the Indonesian Language and Literature Education Program PBS FKIP Jambi University illustrate that the contents of this teaching material can be understood by them. The contents of the material developed in teaching materials make it easier for students to understand it. The steps of each learning strategy developed have also been clearly described. Some of the pictures included in this teaching material also add to the attractiveness of this teaching material. Thus, the conclusion of this study is that teaching materials in the form of textbooks are suitable for use. Therefore, it is hoped that later it can become a reference and learning resource for students as prospective teachers and teachers who forgive Indonesian language subjects in various schools. Keywords: Teaching materials, learning strategies


2019 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 99-115
Author(s):  
Rani Setiawaty

Abstrak Tujuan penelitian ini untuk (a) mendeskripsikan bentuk-bentuk kebahasaan Melayu Pattani dalam praktik pidato bahasa Indonesia bagi mahasiswa penutur asing; (b) mendeskripsikan pengaruh munculnya bentuk kebahasaan Melayu Pattani dalam praktik pidato bahasa Indonesia bagi mahasiswa penutur asing; (c) mendeskripsikan pemanfaatan temuan sebagai penambah bahan ajar. Data dalam penelitian ini berupa kata, frasa, klausa, kalimat, dan wacana yang mengandung kebahasaan Melayu Pattani dalam pidato mahasiswa penutur bahasa asing. Sumber data penelitian ini ialah teks pidato mahasiswa yang berasal dari Thailand yang menuntut ilmu di program studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak dan catat. Teknik analisis data meggunakan metode padan dan agih. Metode padan yang digunakan dalam penelitian ini berupa teknik dasar yaitu teknik Pilah Unsur Penentu (PUP). Metode agih berupa berupa teknik perluasan dan baca markah. Hasil penelitian disimpulkan pertama, terdapat bentuk-bentuk kebahasaan Melayu Pattani dalam praktik pidato bahasa Indonesia mahasiswa penutur bahasa asing mencakup bidang fonologi, morfologi, sintaksis, dan sosiolinguistik. Kedua, pengaruh munculnya bentuk kebahasaan Melayu Pattani terdiri atas faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi bentuk kesalahan berbahasa itu sendiri, sedangkan faktor eksternal meliputi pengaruh latar belakang pendidikan bahasa. Bahasa Thai sebagai bahasa ibu, bahasa melayu sebagai bahasa kedua, dan bahasa Indonesia sebagai bahasa ketiga. Ketiga, hasil temuan dapat dimanfaatkan sebagai penambah bahan ajar bahasa Indonesia kelas XI kompetensi dasar 3.16 dan 4.16. Kata Kunci: bentuk kebahasaan, pidato, mahasiswa, penutur asing Abstract The purpose of this study is to (a) describe Pattani's Malay language forms in the practice of Indonesian speech for foreign speaking students; (b) describe the influence of the emergence of Pattani's Malay language form in the practice of Indonesian speech for foreign speaking students; (c) describe the use of findings as enhancers to teaching materials. The data in this study are words, phrases, clauses, sentences, and discourses that contain Pattani Malay language in the speech of foreign language speakers. The data source of this research is the speech of students from Thailand who are studying in the Indonesian Education Masters program, Muhammadiyah University Surakarta. The data collection technique uses the technique to see and note. The data analysis technique uses the equivalent and fixed method. The equivalent method used in this study is a basic technique, namely the Determination of Determination Element (PUP) technique. The method is in the form of extension techniques and reading markers. The results of the study concluded first, there are Pattani Malay language forms in the practice of Indonesian speech foreign language speakers students cover the fields of phonology, morphology, syntax, and sociolinguistics. Second, the influence of the emergence of Pattani's Malay language form consisted of internal and external factors. Internal factors include the form of language errors themselves, while external factors include the influence of language education background. Thai as a mother tongue, Malay as a second language, and Indonesian as a third language. Third, the findings can be used as enhancers to Indonesian language teaching materials for class XI basic competencies 3.16 and 4.16.  Keywords: linguistic forms, speeches, students, foreign speakers


2019 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 1-15
Author(s):  
Diyan Permata Yanda ◽  
Dina Ramadhanti

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan problematika pembelajaran menulis cerpen di sekolah tujuan SM-3T. Kondisi masyarakat yang masih buta huruf dan fasilitas pembelajaran yang belum memadai merupakan permasalahan yang perlu diperhatikan oleh guru dan penyelenggara pendidikan terlebih pada pembelajaran menulis cerpen. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Pengumpulan data dalam penelitian melalui studi dokumen dan wawancara. Studi dokumen dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang problematika pembelajaran menulis cerpen. Sementara, wawancara dilakukan secara tertutup dengan mengajukan pertanyaan secara tertulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masalah pembelajaran menulis cerpen berhubungan dengan guru, siswa, dan sumber belajar. Siswa umumnya mengalami buta huruf dan tidak terbuka dengan dunia luar. Siswa lebih sering menggunakan bahasa daerah daripada bahasa Indonesia dengan kosakata yang sangat terbatas. Upaya yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran menulis cerpen adalah menerapkan metode "Siapa Cepat Ia Sampai". Siswa memperkaya kosakata dengan membaca dan mengembangkan kosakata itu menjadi cerpen. Siswa juga dapat ditugaskan untuk membaca cerpen di rumah dan menceritakan kembali di depan kelas. Guru mengoreksi kosakata siswa yang belum tepat. Pembelajaran di sekolah tujuan SM-3T dapat dilakukan dengan baik selama guru mengajar sesuai dengan bidang keahliannya dan memiliki kreativitas dalam mengelola pembelajaran di kelas. Kata kunci: problematika, pembelajaran, menulis cerpen, SM-3T Abstract This research aims to describe the problem of learning to write short stories in schools aimed at SM-3T. The condition of illiterate people and inadequate learning facilities is a problem that needs to be considered by teachers and education providers especially in learning to write short stories. This study included qualitative research with a type of case study research. Data collection in research through document studies and interviews. Document studies are conducted to obtain information about the learning problems of writing short stories. Meanwhile, interviews are conducted in a closed manner by asking questions in writing. The results of the study indicate that the problem of learning to write short stories relates to teachers, students, and learning resources. Students generally experience illiteracy and are not open to the outside world. Students more often use regional languages ​​than Indonesian with very limited vocabulary. The effort made by the teacher in learning to write short stories is to apply the method "Who Is Fast He Arrives". Students enrich vocabulary by reading and developing the vocabulary into short stories. Students can also be assigned to read short stories at home and retell in front of the class. The teacher corrects the students' vocabulary that is not right. Learning in schools aiming at SM-3T can be done well as long as the teacher teaches according to his field of expertise and has creativity in managing classroom learning.   Keywords: problematic, learning, to write short story, SM-3T


2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 32-52
Author(s):  
Anggraini .

Abstrak Penelitian ini berawal dari rendahnya kemampuan Berbicara, pembelajaran menceritakan kembali Fabel yang dibaca/didengar peserta didik kelas VII di SMP N 4 Jambi. Tujuan penelitian ini meningkatkan keterampilan, motivasi dan membantu peserta didik mengatasi kesulitan dalam bercerita fabel, dengan menggunakan media boneka.Penelitian ini dilakukan dengan 2 (dua) siklus dengan masing-masing siklus dirancang 4 (empat) kegiatan, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, serta refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrument lembar pengamatan, data tampilan unjuk kerja atau hasil belajar peserta didik, sikap, dan pengetahuan. Analisis data secara deskriptif dengan teknik persentase. Hasil observasi guru menyatakan aktivitas peserta didik mengalami peningkatan  hasil belajar dari Siklus I , siklus I, dan siklus II, yaitu aspek keterampilan 55,60%, aspek sikap 30,49%, aspek pengetahuan 71,34%. Penggunaan media Boneka meningkatkan keterampilan, motivasi, dan aktivitas belajar peserta didik.   Kata kunci: Media Boneka, Keterampilan Bercerita Fabel Bahasa Indonesia   Abstract This research started from the low ability to speak, The lesson recounts the fable that are read/heard by 7th graders at junior high school 4 Jambi, The purpose of this research is increasing skills, motivation, and helping the learners to overcome difficulties in telling fables by using the puppet medium, This research was conducted with 2 (two) cycles with each cycles was designed 4 (four) activities that is planning, implementation, observation and reflection, Data was taken with using instrument observation sheet, data display performance or learning outcomes of learners, attitude, and knowledge. Analysis of data descriptively with  percentage technique. The result of teacher observation claim the activities of learners have increased learning outcomes from precycle, cycle I, cycle II, that is skill aspect 55,60%, attitude ascpect 30,49%, knowledge aspect 71,34%. The use puppet media enchances motivation skill and learning activity of learners.   Keywords: Puppet media, the skill of telling Indonesian fables


2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 53-66
Author(s):  
Kamarudin Kamarudin

This study aims to describe and design a language morphology Suku Anak Dalam (BSAD) into a textbook. Research conducted at the Batanghari Bungku Jambi. This study used a qualitative approach. The research subject BSAD speakers. Data collection techniques using literature techniques, record, note. Data were analyzed using a unified and agih. Data validation is done by extending and triangulation. The results showed language Suku Anak Dalam own; (1) morpheme, namely; free morpheme and morpheme, (2) the morphological form of pengimbuhan and looping, (3) the form of prefixes morfofenemis mәN- and pәN-. (4) class in the form of words; verbs, adjectives and nouns. Based on the results of the study of language Suku Anak Dalam above it can be designed textbook morphology language Suku Anak Dalam consisting of: (1) the preface, (2) content, (3) the torso is composed of chapters, subchapters, as well as instructional objectives , (4) references, (5) a glossary, and (6) Index.   Keywords: Morphology, Textbook


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document