Journal of Research in Public Health Sciences
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

16
(FIVE YEARS 16)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Akademi Kebidanan Panca Bhakti

2655-3317

2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
Purwo Setyo Nugroho ◽  
Hesty Wiarisa ◽  
Murni Wulandari

Open defecation behavior is a problem for developing countries including Indonesia. This can cause a dirty environment and a source of transmission of diseases such as diarrhea and other infectious diseases. So there needs to be research that analyzes the risk factors for these behaviors. This study aims to analyze the relationship of knowledge and education level to defecation behavior in all areas. A total of 110 family heads were examined and selected using the proportional random sampling technique. The statistical analysis used is Chi Square. The results of the analysis found that there was a relationship between the level of education (value 0.041; OR = 2.576; 95% CI = 1.118-5,934) and knowledge (pvalue 0.001 OR = 4,000; 95% CI = 1.794-8,920) towards open defecation behavior. There needs to be an effort from various parties to be able to increase knowledge through periodic education and the use of health promotion media that can be accessed anytime and anywhere.


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
Ria Yulianti Triwahyuningsih

Latar belakang: Kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil dapat menyebabkan mortalitas dan morbiditas baik bagi ibu maupun anak yang dilahirkan . Faktor-faktor yang berhubungan dengan status KEK perlu diketahui agar dapat ditentukan intervensi dalam penurunan prevalensi KEK. Tujuan: Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan KEK pada ibu hamil . Metode: peninjauan ulang atas yang diterbitkan literatur untuk mengeksplorasi apa yang diketahui tentang faktor determinan KEK atau malnutisi pada ibu hamil di  berbagai negara. Penulis secara khusus bertujuan mengetahui faktor determinan KEK pada ibu hamil dan berdampak pada bayi yang akan dilahirkan. Ulasan ini dibuat Kerangka metodologi Arksey dan O’Malley dan rekomendasi Levac, Colquhoun dan O’Brien untuk melakukan studi pelingkupan. Hasil : lima puluh studi (50 studi) memenuhi kriteria inklusi dan termasuk dalam ulasan. Dari 50 studi utama, Studi-studi mencakup berbagai faktor penyebab itu dikelompokkan dalam 2 kategori: kategori pertama terdiri dari Faktor Penyebab diantaranya yang malnutrisi, akibat penyebab Nutrisi dan suplementasi serta vitamin dan mineral yang menjadi utama terjadinya KEK atau Malnutrisi Pada Ibu hamil dan kategori kedua terdiri dari penyakit penyerta yang dialami oleh ibu hamil diantaranya adalah infeksi, malaria, cardiovaskuler akibat pengkomsumsian obat, alkohol dll. strategi penanganan penyebab serta determinan kesehatan dan dampak. Penyebab faktor terjadinya KEK atau malnutrisi pada ibu hamil diantaranya, Ada banyak bukti yang mendukung peran berbagai zat gizi mikro dalam menentukan hasil kehamilan seperti berat badan lahir rendah dan prematur. Sementara beberapa nutrisi telah dipelajari secara luas (mis .: kalsium, seng), jauh lebih sedikit yang diketahui tentang yang lain (mis .: vitamin B-kompleks). Secara metodologis, ada variasi yang cukup besar dalam jenis desain penelitian mulai dari studi cross-sectional yang dirancang dengan baik (RCT) yang sebagian besar dilakukan di negara-negara berkembang di antara wanita yang tidak kekurangan dan karena itu kurang mungkin mendapat manfaat dari intervensi. Ukuran sampel yang tidak memadai adalah masalah lain dalam banyak penelitian. Perlu adanya perhitungan tingkat kecukupan energi dan zat gizi agar tergambarkan kebiasaan konsumsi ibu hamil yang merupakan faktor langsung penyebab KEK.


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
Hendrikus Nara Kwureh

Dengue hemorrhagic fever (DHF) is one of the infectious diseases transmitted by mosquito bites that are found in tropical and subtropical areas around the world. The high cases of dengue fever show a lack of prevention efforts against dengue hemorrhagic fever. The purpose of this research is to know the factors related to dengue fever prevention efforts (DHF) in Kapuas Kanan Hulu Village Working Area of Durian River Community Health Center in 2018. This research method is quantitative with a cross sectional approach. The sampling technique uses Sample Random Sampling. The sample used was 97 families. The results showed that there was a correlation between education and prevention of DHF in Kelurahan Kapuas Kanan Hulu Sintang District in 2018 with p value of 0.012. OR = 3,150, there is correlation between knowledge with prevention effort of DHF in Kelurahan Kapuas Kanan Hulu Kabupaten Sintang 2018 with p value equal to 0,025. OR = 2,786, there is correlation between attitude and prevention of DHF in Kelurahan Kapuas Kanan Hulu Kabupaten Sintang 2018 with p value 0,007. OR = 3,411, There is no correlation between information media with prevention effort of DHF in Kelurahan Kapuas Kanan Hulu Kabupaten Sintang 2018 with p value 0,907. OR = 0,877, There is correlation between health officer support and prevention effort of DHF in Kelurahan Kapuas Kanan Hulu Kabupaten Sintang 2018 with p value 0,004. OR = 3,700. Suggestions are expected for the community to carry out routine prevention of dengue hemorrhagic fever, both for those who have suffered from Dengue Hemorrhagic Fever or who have never suffered so as to reduce the incidence of Dengue Hemorrhagic Fever in the Kapuas Kanan Hulu Village.


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
Arip Ambulan Panjaitan ◽  
Erina Nur Afni ◽  
Sri Achadi Nugraheni

Permasalahan kesehatan reproduksi remaja menjadi isu internasional. Keadaan yang terjadi di Indonesia, remaja putri lebih takut pada risiko sosial seperti kehilangan keperawanan, hamil di luar nikah yang akan menjadi bahan gunjingan masyarakat dibanding risiko seksual, yang menyangkut kesehatan reproduksi  dan kesehatan seksualnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan dan menganalisa artikel yang berhubungan dengan pengembangan model kesehatan reproduksi berbasis masalah, kebutuhan, sekolah, budaya dan keluarga sebagai upaya pencegahan kehamilan pada remaja. Metode yang digunakan adalah literature review, artikel dikumpulkan dengan menggunakan mesin pencari seperti EBSCO, Sciencedirect, googlesholar. Kriteria artikel yang digunakan adalah yang diterbitkan tahun 1995-2018. Berdasarkan hasil bahwa situasi kesehatan reproduksi remaja putri menjadi isu dibalik masih tingginya angka kematian ibu dan bayi. Kondisi ini diperberat dengan faktor lain seperti, pernikahan dini, kehamilan dini, IMS, HIV dan AIDS serta penyakit tidak menular seperti kanker payudara dan leher rahim, aborsi, seks pranikah, gizi dan lain-lain. Keterpaparan remaja putri tentang kesehatan reproduksi dari lingkungan sosial tentang pendidikan kesehatan melalui pendekatan remaja yang melibatkan teman sebaya, guru BK, keluarga atau orang tua, petugas kesehatan serta stakeholder. Informasi mengenai masalah kesehatan reproduksi, selain penting diketahui oleh para pemberi pelayanan kesehatan, pembuat keputusan, juga penting bagi stakeholder, agar dapat membantu menurunkan masalah kesehatan reproduksi remaja putri.


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
Purwo Setyo Nugroho ◽  
Yuli Kusumawati ◽  
Anisa Catur Wijayanti

The implementation of SFA in Faculty of Health Science, it is influenced by the basic knowledge about health. Implementation of SFA has not been optimal, because the results of the preliminary survey show that 11% of students and employees of Health Science Faculty, have  ever smoked and 89% have not ever smoked in surrounding its area, since the Dean’s provision was determined in 2007. The purposes of this research are to know supporting factors and inhibitor factors that influence the application of SFA. The research method uses a qualitative approach with phenomenology and the number of informants in this reserach were 6 (six) people, namely lecturer’s of UMS and students of organization Health Science Faculty. Informants were determined by purposive sampling method, and data were collected by using semistructured interview techniques. Finally, the results of  this research revealed that the Faculty of Health Science has Decree’s Dean about SFA, the punishment of warning for smokers in SFA’s of Faculty of Health Science, UMS has a stop-smoking clinic and it has sponsor as supporting factor for SFA in Faculty of Health Science UMS. The inhibitor factors of SFA’s are lack of socialization, lack of education, stop-smoking clinic has not been maximized, many people still smoke in this faculty and the absence of a special task force of anti-smoking.


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
Legawati Legawati

Latar belakang: Bayi Berat lahir rendah (BBLR) adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat utama pada bayi baru lahir yang mempengaruhi bayi baru lahir dengan banyak gangguan kesehatan, seperti hipoglikemia, hipotermia, keterbelakangan mental, fisik, dan masalah perkembangan saraf. Akibatnya, risiko kematian tinggi pada bayi BBLR. Menurut estimasi WHO 2014, 4,53% dari total kematian di Ethiopia disebabkan oleh BBLR. Secara global, 15 hingga 20% bayi baru lahir adalah BBLR; 13% di Afrika sub-Sahara dan 15,9% di sepuluh negara berkembang (Armenia, Kamboja, Kolombia, Indonesia, Yordania, Nepal, Pakistan, Tanzania, Uganda, dan Zimbabwe). Sebagai akibatnya, BBLR melakukan beban luar biasa pada sistem politik, sosial, ekonomi, dan kesehatan baik di negara berkembang maupun negara maju. Oleh karena itu, pada akhir 2025, Badan Kesehatan Dunia menetapkan target kebijakan untuk mengurangi BBLR sebesar 30%. Tujuan : untuk mengidentifikasi determinan dan faktor risiko kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) Metode: PubMed, Web of Science, perpustakaan Cochrane, dan Google Cendekia dicari. Sebuah plot funnel dan uji regresi Egger digunakan untuk melihat bias publikasi. Statistik I-square diterapkan untuk memeriksa heterogenitas studi. Model varian acak-efek terbalik diterapkan untuk memperkirakan prevalensi nasional dan ukuran efek faktor terkait. Analisis subkelompok dilakukan berdasarkan wilayah, desain penelitian, dan tahun publikasi. Hasil: Kesimpulan: Prevalensi bayi berat lahir rendah di Ethiopia tetap tinggi. Tinjauan ini dapat membantu pembuat kebijakan dan petugas program untuk merancang intervensi pencegahan kejadian bayi berat lahir rendah.


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
Sunarti Sunarti ◽  
Sunarti Sunarti ◽  
Hesty Wiarisa ◽  
Nur Endah Wahyuningsih ◽  
Nur Endah Wahyuningsih ◽  
...  

Stunting is a situation where the child's height measured by the height by age TB / U is below minus two standard deviations (<-2SD) on nutritional status table WHO child growth standards. The prevalence of stunting in children of school age (5-12 years) in Indonesia reached 30.7% prevalence in Magelang reached 30%.The results of monitoring of nutritional status of children in 2015 in the District Ngablak show as much as 32.7% of children are stunted. The research is purposes of analysis of risk factors for stunting in children of primary school age in the District of Magelang Ngablak. The study was observational research with. cross sectional approach. Subject were students of public primary schools of the Ngablak District ware taken as 72 samples. Collecting data by questionnaires, examination of urine iodine. The results of chi-square test showed risk factors for stunting among at elementary school students of Ngablak District Magelang Regency is nutritional status (p=0.007), history of exposure to pesticides (p=0.006), and iodine urine (EIU) with (p=0.033).


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
Purwo Setyo Nugroho ◽  
Sri Sunarti ◽  
Nida Amalia ◽  
Niken Agus Tianingrum ◽  
Lia Kurniasari ◽  
...  

The issue of anemia in Indonesia still remains a homework for the Ministry of Health, as well as other related sectors.  According to data from the Basic Health Research (Riset Kesehatan Dasar) in 2013, there are 31% female adolescents in Indonesia who suffers from anemia.  However, this number increased to 48.9% according to data from the Basic Health Research in 2018, with the most proportion of anemia found in the 15-24 and 24-34 age groups.  These cases clearly confirms that the health state of adolescents highly determines the success of health development, especially in the effort to establish the quality of the next generation in the future.  This research uses case control design, where the case group population are students at Muhammadiyah Elementary Schools located in the city of Samarinda, East Kalimantan Province, whereas the control group population are students from Islamic Elementary Schools in the city of Samarinda, East Kalimantan Province. The statistic analysis being used is the multiple regression analysis to look for risk factor with the highest effect. This is a retrospective research, that is extracting past variable information from respondents so recall bias, which can cause wrong information, is at risk of occurance.  Furthermore, the bias that might occur is that  the respondent is bias by giving false answers.  Another mistake is in the form of other cofounding variables not included in the research, which results in risk estimation value error.


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Novin Yetiani

Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang sebagian besar disebabkan oleh kuman mycobacterium tuberculosis. penderita Tuberkulosis Paru dengan BTA (+) di Puskesmas Tanjung Puri yaitu, pada tahun 2014 terdapat 30 pasien, tahun 2015 terdapat 25 pasien, dan tahun 2016 terdapat 35 pasien namun 15 orang diantaranya sudah dinyatakan sembuh sehingga sisa 20 orang pasien.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Determinan yang berhubungan dengan kejadian TB Paru. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian Case Control. Total populasi sebanyak 60 responden dengan jumlah kasus sebanyak 20 orang dan kontrol adalah orang yang mempunyai kriteria yang sama dengan kasus sebanyak 40 orang. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan software statistik dengan taraf signifikan 0,05. Hasil uji statistik diketahui tidak ada hubungan pekerjaan dengan kejadian TB Paru (P=1,000), ada hubungan pengetahuan dengan kejadian TB Paru (P=0,022 dan OR= 4,500), ada hubungan sikap dengan kejadian TB Paru (p=6,000), ada hubungan Lingkungan dengan kejadian TB Paru (P=3,889). Disarankan kepada petugas kesehatan dapat memberikan penyuluhan dan kepada masyarakat dapat menerapkan perillaku hidup bersih dan sehat.


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Ria Yulianti Triwahyuningsih

LATAR BELAKANG : Menurut penelitian yang dilakukan di sejumlah negara, termasuk negara-negara berkembang lainnya, dikatakan bahwa gangguan menstruasi merupakan masalah yang cukup banyak dihadapi oleh wanita dengan pravalensi 75% pada remaja akhir (Sianipar et al., 2009). Salah satu penyebab gangguan menstruasi pada wanita adalah faktor stres. Stres dalam mempengaruhi siklus menstruasi yaitu melibatkan sistem hormonal sebagai sistem yang berperan besar pada reproduksi wanita.TUJUAN : Diketahui hubungan antara tingkat stres dengan gangguan siklus menstruasi pada Mahasiswa Tingkat I dan II Program Studi D III Kebidanan di STIkes Muhammadiyah Cirebon Tahun 2017.METODE : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Tingkat I dan II Program Studi DIII Kebidanan di STIKes Muhammadiyah Cirebon T.A.2017/2018 yang berjumlah 137 mahasiswi. Pengambilan sampel menggunakan probability simple random sampling dan didapatkan sampel sebanyak 102 orang. Instrumen pengumpulan data menggunakan Kuesioner DASS 42 Termodifikasi dan lembar cheklist tentang siklus menstruasi. Teknik analisis data menggunakan uji statistik chi-square dan uji kontingensi.HASIL : Sebagian besar mahasiswi mengalami stres sangat berat, yaitu 48 orang (47%) dan yang mengalami gangguan siklus menstruasi yaitu 102 orang (100%). Hasil uji statistik Chi Square hitung 9,25075 dan  diperoleh nilai taraf signifikan yaitu 0,1559 (P value > 0,05) dan besar koefisien kontingensi C 0,28.SIMPULAN : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan gangguan siklus menstruasi dengan taraf signifikan 0,1559 dan koefisien kontingensi C 0,28.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document