Jurnal Ilmiah Telaah
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

25
(FIVE YEARS 12)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Muhammadiyah Mataram

2620-6226, 2477-2429

2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 123
Author(s):  
Nurmiwati Nurmiwati ◽  
Fahidah Fahidah

Makna penggunaan ungkapan bergantung pada pilihan kata atau kalimat yang digunakan oleh masyarakat dalam melakukan interaksi dalam kehidupan sosial masyarakat. Penggunaan ungkapan dalam kehidupan sehari-hari hanya  digunakan jika penutur ingin menyampaikan tujuan dan maksud dalam hal yang positif maupun yang negatif. Penyampain sindiran dapat disampaikan dengan ungkapan yang halus maupun ungkapan yang tidak halus seperti ungkapan yang digunakan dalam masyarakat Bima.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang makna ungkapan yang disampaikan oleh masyarakat Bima. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitatif dalam melakukan analisis data. Sedangkan untuk penggumpulan data peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara, catat, rekam, dokumentasi dan teknik terjemahan. Langkah-langkah penganalisisan data dengan menggunakan  yakni reduksi, penyederhanaan, penyajian, deskripsi dan penarikan simpulan. Hasil penelitian ini ditemukan adanya penggunaan makna ungkapan diantaranya; 1) menasehati, 2) memotifasi, 3) memberikan dukungan, 4) mengingatkan, 5) menyadarkan,dan 6) melengkapi, dan 7) menyemangati


2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 45
Author(s):  
Suci Anggraini ◽  
Titin Untari ◽  
Baiq Desi Milandari

Abstrak: Keterampilan berbahasa yang paling kompleks adalah keterampilan menulis. Dikatakan kompleks, karena keterampilan menulis menuntut penulis untuk dapat menyusun dan mengorganisasikan isi tulisan serta menuangkan gagasan, perasaan, dalam bentuk bahasa tulis untuk tujuan memberi tahu, meyakinkan dan menghibur para pembaca. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan membuat peta konsep alur dari buku fiksi dan non fiksi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII 3 SMP yang berjumlah 33 orang.Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, metode observasi, metode tugas, dan metode dokumentasi.Teknik analisis data menggunakan rumus Penilaian Acuan Patokan (PAP) dengan menentukan kemampuan individu dan kelompok. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan kemampuan membuat peta konsep alur dari buku fiksi dan nonfiksi bahwa kemampuan individu peserta didik yakni, 1) Kelompok berkemampuan tinggi 31 siswa (94%), kelompok berkemampuan sedang 2 siswa (6%), dan kelompok berkemampuan rendah tidak ada (0%). 2) Kemampuan kelompok siswa atau Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dengan nilai 80.78 berada pada kategori tinggi dengan rentang skor 70.5-89.                           Abstract: The most complex language skills are writing skills. Said to be complex, because writing skills require writers to be able to compile and organize the contents of writing and pour ideas, feelings, in the form of written language for the purpose of informing, convincing and entertaining readers. This study aims to describe the ability to make flow map concepts from fiction and non-fiction books. This type of research is a quantitative descriptive study. The subjects in this study were students of class VIII with 33 people. Data collection methods used in this study are, observation methods, task methods, and documentation methods. Data analysis techniques used the Benchmark Reference Assessment (PAP) formula by determining individual and group abilities. Based on the results of this study, it can be concluded the ability to make flow map concepts from fiction and nonfiction books for class VIII students that the individual abilities of students namely, 1) High-ability groups of 31 students (94%), capable groups moderate 2 students (6%), and low-ability groups are absent (0%). 2) The ability of a student group or Grade Point Average (GPA) with a value of 80.78 is in the high category with a score range of 70.5-89.


2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 41
Author(s):  
Rahmawati Rahmawati

Abstrak: Ungkapan kata interjeksi tidak mudah dimengerti. Kadang seorang pembaca belum paham apa yang disampaikan oleh pengarang tentang isi novel, sehingga hal ini yang membuat peneliti tentang interjeksi dalam naskah drama dan memberikan pengetahuan tentang apa itu interjeksi. Jadi, interjeksi adalah kata yang digunakan untuk  mengungkapkan perasaan seseorang maupun dalam bentuk senang, sedih, kecewa, jijik,marah,kaget,kangen dan sebagainya. Misalkanya, (wah, ngono kuwi, hah, heh, alhamdulillah dan astagfirullahalazim) yang memiliki arti yang berbeda-beda dalam setiap konteks tuturannya.. penelitian ini bertujuan yaitu untuk mengetahui bentuk-bentuk dan fungsi interjeksi yang terdapat dalam naskah drama “pesta para pencuri” karya jean Annoulih Saduran Rachman Sabur. Metode penelitian adalah deskriftif kualitatif dengan metode pengumpulan data yaitu dokumentasi dan telaan, sedangkan metode analisis data adalah identifikasi, klarifikasi, dan interpretasi.Hasil penelitian ini adalah bentuk interjeksi dalam naskah drama “pesta para pencuri” yang sudah ditemukan melalui penelitian sebanyak 9 bentuk interjeksi yaitu: Oh, hah, oh ya, ya, ah, hah,aah,ssst, dan he he he dan ungsi interjeksi ditemukan 7 fungsi interjeksi yaitu: kekecewaan, harapan, kesyukuran, keheranan, kekagetan, panggilan, dan marah atau makian. Abstract : The expression interjection is not easy to understand. Sometimes a reader does not understand what is conveyed by the author about the contents of the novel, so this is what makes researchers about the interjection in the play an provide knowledge about what is interjection. So, interjection is a word used to express someone’s feelings and in the form of happy, sad, disappointed, disgusted, angry, shocked, missed, and so on. For example, (Wow, Ngono Kuwi, Hah, Heh, Alhamdulillah and Astagfirullahalazim) which have different meanings in each context of the speech. This research aims to find out the formsand functions of the interjection contained in the drama script “party of thieves”. The work Jean Annoulih Saduran Rachman Sabur. The research method is qualitative descriptive with data collection methods, namely documentation and research, while the data analysis method is indentification, clarification, and interpretation. The result of this study are forms of interjection in the drama script “party of thieves” which have been found through research as many as 9 forms of interjection, Oh, Hah, Oh yes, Yes, Ah, Hah, Aah, Stt, and He he he and interjection function found 7 interjection functions, namely: disappointment, hope, gratitude, astonishment, shock, call, and anger or curse.


2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 36
Author(s):  
Ayu Sugita ◽  
Akhmad H. Mus

Abstrak: Peneltitan ini mengkaji tentang bentuk-bentuk antonim bahasa modo pada masyarakat Pulau Komodo Kacamatan Komodo Kabupaten Manggarai Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan tentang bentuk antonim bahasa modo. Mengidetifikasikan makna-makna bentuk antonim bahasa modo. Penelitian ini mengunakan metode kualitatif. Teknik yang digunakan adalah teknik observasi, teknik wawancara, teknik dokumentasi, dan teknik rekaman. Ananlisis data mengunakan deskriptif kualitatif dengan tahapan-tahapan yaitu redukasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang di temukan penelitian terkait bentuk antonim bahasa modo, Hasil penelitian menunjukan bentuk antonim bahasa modo pada masyarakat pulau komodo dapat diklarifikasikan menjadi empat yakni 1) antonim Komplementer, 2) antonim Gradabel, 3) antonim Relasional, 4) antonim Resiprokal. Keempat bentuk antonim bahasa modo masih terdapat makna antonim bahasa modo pada masyarakat pulau komodo, makna bentuk antonim bahasa modo pada masyarakat pulau komodo terdapat lima makna antonim yakni 1) oposisi Mutlak, 2) oposisi Kutub, 3) oposisi Hubungan, 4) oposisi Hierarkial, dan 5) oposisi Majemuk.  Abstract: This Peneltitan examines the form of the form of the antonym language modo on the Komodo Island community of West Manggarai Regency. The research aims to describe the form of the antonym language modo. To idealize the meanings of the form of the antonym language modo. This research uses qualitative methods. The techniques used are observation techniques, interview techniques, Documentation techniques, and recording techniques. Ananlisis data uses qualitative descriptive with the stages of data reducation, data presentation, and withdrawal of conclusions. The results of the research in the research related form of the antonym language Modo, the results showed the form of antonym language modo in Komodo Island community can be clarified into four namely 1) complementary antonym, 2) gradable antonym, 3) Relational antonym, 4) resiprocal antonym. The four forms of antonym language Modo still has the meaning of the antonym language modo on the Komodo Island community, the meaning of the form of antonym language modo on the Komodo Island community there are five meanings of antonym i.e. 1) absolute opposition, 2) polar opposition, 3) opposition relations, 4) of Hierarcial opposition, and 5) the opposition of compound.


2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 31
Author(s):  
Isabela Luber Palma ◽  
Nurmiwati Nurmiwati

Abstrak: Penulisan ini bertujuan untuk mendekripsikan nilai dan konflik sosial penelitian ini adalah kajian pustaka tentang nilai dan konflik sosial dalam buku legenda lalu diadan lalu jines karya hamim penelitian ini dikaji dengan teori semiotik dan teori konflik social. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode dekumentasi dan metode telah metode analisis data yang digunakan yaitu identifikasi, klasifikasi dan interpretasi. Berdasarkan hasil analisis tentang niilai dan konflik sosial, dapat diketahui berdasarkan hal: 1) nilai yang tekandung dalam legenda lalu diadan lala jines meliputi; (a) nilai pendidikan, (b) nilai moral, (c) nilai adat/tradisi (d) nilai religius/agama dan (e) nilai kepahlawanan. 2)bentuk konflik sosial yang terkandung dalam lengenda legenda lalu diadan lala jines  adalah konflik pribadi dan konflik kelompok. (a) konflik yang terjadi adalah adanya perbedaan pendapat, pertentangan, dan perselisihan tokkoh lalu Dia yang mempunyai pendirian yang kuat sehingga kerap kali memicu konflik dengan tokoh-tokoh lainya, dua jenis konflik pribadi dalam lengenda yang disebabkan oleh lalu Dianyaitu  dampak negatif, (rusak ya harta benda dan hilangnya nyawa manusia) dan dampak positif (menciptakan ikatan sosial antara pribadi yang berkonflik dan terjadi konpromi antara pihak-pihak yang berkonflik dan mencapai keadaan sepakat untuk mengakhiri  konflik), (b) konflik kelompok yaitu peperangan antara kerajaan alas dan kerajaan seran, adanya perbedaan kebudayaan yang mempengaruhi pola pemikiran kerajaan seran, adanya perbedaan kebudayaan yang mempengaruhi pola pemikiran kerajaan seran sehingga terjadi peperangan antara kedua kerajaan tersebut, peperangan inni berakhir dengan adanya solusi perdamaian kedua pihak.Abstract:  This writing aims to describe the values and social conflicts of this research. It is a literature review on values and social conflicts in the legendary books of the past, and then jines of this research work are examined with semiotic theory and social conflict theory. Data collection methods used are the method of documentation and the methods of data analysis have been used namely identification, classification and interpretation. Based on the results of the analysis of social values and conflicts, it can be known based on: 1) the values contained in the last legend of him and lala jines include; (a) educational values, (b) moral values, (c) customs / traditions values (d) religious / religious values and (e) heroic values. 2) the forms of social conflict contained in the legend of the past legend he and Lala Jines are personal conflicts and group conflicts. (a) the conflicts that occur are differences of opinion, disagreements, and disputes, and then He who has a strong stance that often triggers conflicts with other figures, two types of personal conflicts in the environment caused by the past Dian'itu negative impacts , (damage to property and loss of human life) and positive impact (creating social bonds between conflicting individuals and a compromise between parties to the conflict and reaching a state of agreement to end the conflict), (b) group conflict, namely war between kingdoms based and the kingdom of seran, there are cultural differences that influence the mindset of the kingdom of seran, there are cultural differences that affect the mindset of the seran kingdom so that war between the two kingdoms, this war ends with the existence of a peace solution for both parties.


2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 50
Author(s):  
Karninik Karninik ◽  
Siti Lamusiah ◽  
Sri Maryani

Abstrak: Penelitian psikologi sastra memiliki peran penting dalam memberikan umpan balik dalam perwatakan yang dikembangkan dalam menganalisis karya sastra yang kental dengan masalah psikologis. Dalam psikosastra, konflik merupakan pergejolakan antara id, ego dan superego. Ketiga hal tersebut dapat ditemukan dalam sebuah karya sastra melalui tokoh-tokoh yang ditampilkan pengarang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur psikologi id, ego dan superego pada tokoh utama dalam novel Dilan, Dia Adalah Dilanku Tahun 1991 Karya Pidi Baiq. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Metode analisis data berupa identifikasi data, klasifikasi data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menemukan unsur id, ego dan superego. Unsur psikologi id tokoh Milea yaitu id Milea memenuhi kepuasan, memenuhi kesenangan, menolak ketidak nyamanan yaitu berbohong, id Milea menangis karena memutuskan hubungannya dengan Dilan, id Milea untuk memenuhi rasa ngantuk,id Milea menolak rasa tidak nyaman. Unsur psikologi ego tokoh Milea yaitu, menggambarkan tentang mengendalikan keputusan, bentuk penalaran dalam mengambil keputusan, menyelesaian masalah. Selanjutnya unsur psikologi Superego dikelompokan ke dalam kelompok benar dan salah, hati nurani, serta merintangi dorongan id yaitu tindakan Milea yang bertingkah laku ramah, hati nurani yang merasa bersalah. Abstract: Literary psychology research has an important roles in characterization prividing which was developed in analyzing literary works that are thick with psychological problems. in psychology, conflict is a struggle between the id, the ego and the superego. these three things can be found in a literary work through the characters displayed by the author. The aim of this research are to describe the psychological elements of the id, ego and superego to the main character in the dilan novel, Dia Adalah Dilanku 1991 bye pidi baiq. the data collection method used is descriptive qualitative. Data analysis methods included the data identification, data classification, and conclusion. the results of the study found the elements of id, ego and superego. psychologies  element id milea are id milea has satisfaction, satisfies pleasure, refuses discomfort that is lying, id milea cries because she decides her relationship with dilan, id milea to satisfy drowsiness, id milea refused discomfortable feels. Psychology elements of milea's ego characters are, describes about controlling decisions, solving problems. then the elements of superego psychology are grouped into groups of right and wrong, conscience, and hinder the id's encoragement that is the act of milea who has kindly characters, feels conscience guilty.


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 20
Author(s):  
Meli Kusmawati

Abstrak:             Penulisan ini untuk mengetahui tokoh Aku yang mengalami luka karena dikhianati dan ditinggalkan oleh kekasihnya sehingga ia mengalami konflik batin.  Pembaca diberi gambaran untuk terus berjalan meskipun deretan ironi telah banyak melukai. Novel ini memiliki aspek-aspek yang sangat menarik untuk dikaji.  Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana aspek-aspek prikoanalisi (yang nyata, yang imajiner,  dan yang simbolik)dAalam Novel Cinta Tak Pernah Tepat Waktu karya Puthut EA . Berdasarkan rumusan masalah tersebut,  penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aspek-aspek psikoanilisis yang terdapat dalam Novel Cinta Tak Pernah Tepat Waktu karya EA.  Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif untuk menghasilkan data berupa berupa deskriptif.  Metode yang digunakan dalam pengumpulan data antara lain: metode dokumentasi,  metode telaah,  dan metode studi perpustakaan.  Sesuai terkumpul akan dianalisis dengan tekhnik deskriptif.  Hasil penelitian ini adalah novel Cinta Tak Pernah Tepat Waktu karya Puthut EA mengandung aspek-aspek psikoanalisi.  Aspek-aspek psikoanalisis yang terdapat dalam novel ini dibagi menjadi tiga, yaitu: yang nyata(rasa kenyamanan pada tokoh Aku) yang imajiner (rasa kehilangan pada tokoh Aku),  yang simbolik (rasa keinginan pada tokoh Aku)Setiap karya sastra pada dasarnya mengandung aspek-aspek yang dapat memberikan manfaat sebagai pedoman bagi pembacanya sehingga hendaknya karya-karya sastra dapat diapresiasikan secara maksimal. Novel ini berisi pengalaman tokoh Aku beserta hikmah yang dapat dipetik dalam kehidupan. Abstrak:             The writing was to know the figure of I who was injured by being betrayed and abandoned by his lover so that he suffered an inner conflict.  Readers are given an overview to keep going though a row of irony has hurt a lot. The Novel has very interesting aspects to be studied.  The problem discussed in this study is how the Prikoanalyisi aspects (the real, the imaginary, and the symbolic) dAalam Novel Love never punctual the work of Puthut EA. Based on the problem, this research aims to describe the aspects of psychoanilisis in the Novel Love never-timely work of EA.  This type of research is qualitative research to produce a descriptive form of data.  Methods used in data collection include: Documentation methods, study methods, and library studies methods.  The appropriate collected will be analyzed with descriptive technology.  The results of this research are novel love never timely work by Puthut EA contains psychoanalyisi aspects.  The psychoanalytical aspects contained in the novel are divided into three, namely: the real (sense of comfort on the figure of me) the imaginary (the loss of my character), the symbolic (sense of desire on the figure of me) every literary work essentially Contains aspects that can provide benefits as a guideline for its readers so that the literary works can be maximally appreciated. This Novel contains the experience of the character I and the wisdom that can be learned in life.


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 26
Author(s):  
Baharudin Baharudin ◽  
Titin Untari ◽  
Nurmiwati Nurmiwati

Abstrak: Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru di sekolah, seringkali siswa mengalami kesulitan dalam menulis paragraf ekspositif. Salah satu kesulitan siswa adalah kesulitan dalam menyusun gagasan yang logis dan sistematis. melalui paragraf ekspositif, siswa diharapkan dapat menulis gagasan yang logis dan sistematis titik. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XA  SMAN 7 Mataram yang berjumlah 39 orang. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu, metode observasi, metode tugas, dan metode dokumentasi titik teknik analisis data menggunakan rumus penilaian acuan patokan (PAP).  Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan sebagai berikut titik kemampuan menulis paragraf ekspositif pada siswa kelas X SMAN 7 Mataram: a) kemampuan individual. 2 tinggi 16 orang siswa sebesar  41%, sedang 33 orang siswa sebesar 59%, 0 orang siswa sebesar 0%, b)  IPK  64 Pada kategori normal, hasil ini membuktikan bahwa kemampuan menulis paragraf ekspositif pada siswa masih tergolong pada kategori normal.Abstract: Teaching and learning activities carried out by students and teachers at school, often students have difficulty writing expository paragraphs. One of the difficulties of students is the difficulty in arranging logical and systematic ideas. through expositive paragraphs, students are expected to be able to write logical and systematic ideas. The type of research used is quantitative descriptive research. The subjects in this study were students of class X a of SMAN 7 Mataram amounting to 39 people. Data collection methods in this study are, the observation method, the task method, and the method of documentation point of data analysis techniques using the benchmark reference assessment formula (PAP). Based on the results of the study it can be concluded as follows the point of the ability to write expository paragraphs in class X students of SMAN 7 Mataram 2016/2017 school year: a) individual ability. 2 high 16 students by 41%, 33 students by 59%, 0 students by 0%, b) GPA 64 In the normal category, these results prove that the ability to write expository paragraphs to students is still classified in the normal category.


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 01
Author(s):  
Hilpiatun Hilpiatun ◽  
Akhmad Akhmad ◽  
Habiburrahman Habiburrahman

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini, yaitu 1) untuk mengetahui bentuk kata makian 2) untuk mengetahui fungsi kata makian 3) untuk mengetahui makna referensi kata makian. Metode penelitian ini, dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode deskriptif kualitatif diantaranya teknik simak dan catat, yaitu penelitian menonton film komedi Sasak OMJ ( Ooo Menu Jarin). Hasil dari penelitian menunjukkan 1) bentuk kata makian yang terdapat pada film drama komedi Sasak OMJ (Ooo Menu Jarin) sebanyak 12 kata makian dan terdiri atas dua bentuk bahasa yaitu bentuk kata dasar dan bentuk frase. 2) fungsi kata makian yang terdapat pada film tersebut menurut pandangan Andersson dan Trudgiil ada empat fungsi yaitu a) fungsi “explerive” yang berarti penggunaan makian untuk menyatakan emosi dan tidak ditunjukkan langsung pada orang lain b) fungsi”abusive” yang berarti penggunaan makian yang langsung ditunjukkan pada orang lain c) fungsi “humorous” yang berarti penggunaan makian yang merujuk langsung pada orang lain, tetapi bukan dalam maksud menghina dan yang d) fungsi”auxiliary” yangberarti menggunakan makian yang tidak langsung merujuk pada orang lain, melainkan sekedar cara bicara (lezy speaking), yang sering kali tidak sungguh-sungguh. 3) Makna referensial kata makian yaitu, keadaan, binatang, benda-benda, bagian tubuh dan profesi. Abstract: The purpose of this study, namely 1) to know the form of the word 2) to know the function of the word cuss 3) to know the meaning of the word reference. This method of research, with the technique of data collection using qualitative descriptive method including the reading and note-taking technique, which is the research to watch the comedy movies Sasak OMJ (Ooo Menu Jarin). The results of the study showed 1) the word form found in the comedy-drama Sasak OMJ (Ooo Menu Jarin) as many as 12 words and consists of two forms of basic word and phrase form. 2) The word function that exists in the film according to the views of Andersson and Trudgiil there are four functions of a) function "explerive" which means the use of cuss to declare emotions and not shown directly in others b) function "abusive" Which means the use of the stock is directly shown in others c) function "humorous" which means the use of the laboratory referring directly to others, but not in the intent of insults and the D) function "auxiliary" means using the Cuss That does not directly refer to other people, but rather just a lezy speaking, which is often not earnest. 3) referential meaning of the word cuss i.e., circumstances, animals, objects, body parts and professions.


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 11
Author(s):  
Samsul Hakim ◽  
Roby Mandalika Waluyan

Abstrak: Penelitian ini mengkaji tenntang fungsi dan nilai-nilai budayamitos Embung Puntiq pada masyarakat sasak di desa sengkrang Kabupaten Lombok Tengah. Mitos Embung Puntiq adalah sebuah makam yang dikeramatkan oleh masyarakat sasak. Di samping makan tersebut terdapat sebuah sumur masyarakat setempat menyebutnya lingkoq emas. Jadi mitos Embung Puntiq adalah sebuah makam yang dikeramatkan oleh masyarakat sasak karena dipercayai memiliki banyak pengaruh bagi masyarakat. Misalnya; ketika tanaman rusak, warga datang mengambil air di embung atau air sumur yang berada di makam tersebut. Ketika ada warga yang sakit namun tidak kunjung sembuh meski telah berobat ke dokter, juga dating mengambil air sebagai pengobatan Embung Puntiq menunjukan fungsi yang meluputi; 1) sebagai bentuk hiburan 2) sebagai alat pengesahan pernata dan lembaga kebudayaan; 3) sebagai alat pendidikan alat; 4) sebagai alat pemaksa dan pengawas agar norma-norma masyarakat dipatuhi anggota kolektifnya. Sedangkan hasil analisis nilai-nilaidan budaya meliputi; nilai relig, nilai kebersamaan, nilai social, nilai pendidikan dan nilai ekonomi.Abstract: This study examines the function and values of the budayamitos of the beak Puntiq in Sasak society in the village of central Lombok Regency. The mythical Puntiq myth is a tomb that is sacred to Sasak people. In addition to the meal there is a well local people call Lingkoq gold. So the myth of the bbly Puntiq is a tomb that is sacred to the Sasak people because it is believed to have many influences for society. For example When the plant is damaged, residents come to take water in the bbly or water wells that are in the tomb. When there is a sick citizen but do not heal despite having treatment to the doctor, also dating taking water as a medicine bbly Puntiq shows the function that is in the; 1) as a form of entertainment 2) as a means of ratification of pernata and cultural institutions; 3) As a tool education tool; 4) as a tool of wearers and supervisors so that the norms of society are adhered to by its members of its library. While the results of the analysis of values and culture include; Reliability, value of togetherness, social value, educational value and economic value.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document