PUBLIC CORNER
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

38
(FIVE YEARS 32)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Wiraraja

2621-475x, 2443-0714

PUBLIC CORNER ◽  
2022 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 80-99
Author(s):  
Roos Yuliastina ◽  
Nailiy Huzaimah ◽  
Isyanto .

Kabupaten Sumenep dapat memberikan kontribusi positif sebagai salah satu daerah pengasiltangkapan hasil laut dan penghasil garam di tingkat Nasional. Berdasarkan data BPSkabupaten Sumenep dalam setahun dapat menghasilkan 532 ton ikan laut per tahun dan tiaptahunnya dapat menghasilkan 286.42 ton garam dari kecamatan Kalianget untuk memenuhipasokan garam Nasional (BPS, 2018). Selain manfaat positif yang dijelaskan diatas, kondisigoegrafis kabupaten Sumenep yang berada di kawasan pesisir tidak lepas dari masalah sosial,ekonomi, dan kesehatan masyarakat pesisir yang identik dengan ketertinggalan danketerbelakangan. Selain masalah ekonomi seperti penghasilan petani garam yang rendah,masalah lain seperti masalah prilaku hidup bersih, sanitasi, buang air besar sembarangan(BABS) kebersihan lingkungan, dan hipertensi menjadi permasalahan utama. Sedangkanprogram edukasi seperti sosialisasi dari Promkes Puskesmas Kalianget, bantuan tempatsampah dan truk pengangkut sampah, pembangunan MCK komunal, bahkan membentukkelompok sadar sampah (POKDARSA) nyatanya belum mampu membuat tiga desa iniberanjak dari permasalahan kebersihan lingkungan. Penelitian ini ingin menjawabpermasalahan masyarakat pesisir dari aspek komunikasi melalui pendekatan Fenomenologi,karena untuk menciptakan komunikasi yang efektif perlu adanya penelitian yangkomprehensif, maka terlebih dahulu mengumpulkan data terkait prilaku kesehatanmasyarakat setempat. Hasil pengumpulan data terkait prilaku kesehatan masyarakat akanmenjadi modal awal untuk memetakan strategi komunikasii untuk meningkatkan partisipasipembudayaan gerakan sehat di masyarakat pesisir khususnya di tiga desa kecamatanKalianget.


PUBLIC CORNER ◽  
2021 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 11-24
Author(s):  
Zainab . ◽  
Enza Resdiana

AbstractThis study aims to analyze the effect of behavioral accounting on the implementation of thevillage financial system. This type of research is exsplanatory research. The data used areprimary data obtained from interviews and questionnaire result. The population in this studywere all village financial system operators in Gresik are 356 villages. the sample of 190 withthe yamane approach formula with using random sampling methode. The analysis tool usedis multiple regression. The findings show that attitudes and training have a significantinfluence on the the village financial system, while motivation, perception and emotion havean influence on the village financial system.Keywords: Behavioral Accounting, Village Financial SystemAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh akuntansi keperilakuan terhadapimplementasi sistem keuangan desa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitianeksplanatori. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari hasil wawancaraserta hasil isian kuisioner. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh operator sistemkeuangan desa di wilayah Kabupaten Gresik sebanyak 356 desa. Pengambilan ukuran sampeldilakukan dengan menggunakan rumus pendekatan Yamane yaitu sebanyak 190 danpenentuan sampel menggunakan metode random sampling (sampel acak). Alat analisis yangdigunakan menggunakan regresi berganda. Hasil temuan menunjukkan bahwa sikap danpelatihan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap implementasi sistem keuangan desa,sedangkan motivasi, persepsi dan emosi memiliki pengaruh terhadap sistem keuangan desa.Kata Kunci: Akuntansi Keperilakuan, Sistem Keuangan Desa


PUBLIC CORNER ◽  
2021 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Risza Ulfia ◽  
Andhi Rahmadi

Latar belakang masalah sebelum adanya program walk thru untuk wajib pajak mengalami kesulitan dalam melakukan sebuah pembayaran pajak kendaraan bermotor karena banyak layanan dari SAMSAT masih memerlukan waktu pemrosesan yang cukup lama sehingga wajib pajak harus meluangkan banyak waktunya yang terbuang untuk dapat melakukan proses pembayaran. Tujuan dalam suatu penelitian ialah mengetahui bahwa Efektivitas Program Walk Thru pada Pelayanan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor di Kantor Bersama Samsat Kota Probolinggo. Jenis penelitiannya deskripif kualitatif melakukan teknik pengumpulan datanya melalui cara observasi, wawancara singkat serta dokumentasi. Narasumber dalam wawancara singkat dalam penelitian ini adalah pegawai atau tenaga kerja sebagai penyedia layanan dari program walk thru. Dalam menganalisis sebuah data ini penulis menggunakan model secara interaktif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwasannya Efektivitas Program Walk Thru pada Layanan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor di Kantor Bersama Samsat Kota Probolinggo dapat dikategorikan berjalan dengan efektif yaitu karena adanya pelaksanaan dari program yang pemahaman pada program, ketepatan pada sasaran, ketepatan pada waktu, pencapaian pada suatu tujuan dan perubahan nyata terhadap lingkungan yang termasuk kedalam kategori perubahan positif atau negative. Faktor pendukung dalam program dari factor external dan internal sementara untuk faktor penghambat berasal dari kuantitas (jumlah) dari pegawai atau tenaga kerja sebagai penyedia pelayanan pembayaran pajak kendaraan bermotor.


PUBLIC CORNER ◽  
2021 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 25-41
Author(s):  
Raudatur Rohmah ◽  
Ida Syafriyani ◽  
Ach. Andiriyanto

AbstractCommunity empowerment is an important thing to do because through empowerment,people's lives become better. Conceptual empowerment in essence discusses how individuals,groups or communities try to control their own lives and seek to shape the future accordingto their wishes. The purpose of this study was to find out how to empower youth groups inrealizing an independent village in Manding Daya village, Manding sub-district. The focus inthis research uses the Chabib Sholeh theory (2014: 81) which suggests three scopes ofcommunity empowerment activities, namely; a) Increasing Role in Each Activity, b)Increasing Efficiency and Effectiveness, c) Increasing Self Competence Automatically. Themethod in this study uses descriptive qualitative research. Data collection techniques usedwere observation at the research site, interviews with relevant informants anddocumentation. The data analysis technique used in this study uses data reduction, datapresentation and conclusion drawing/data verification. The results of the research that havebeen carried out include a) Increasing the Role in Each of these Activities in the YouthOrganization's empowerment program in the field of catfish cultivation is quite maximal. b)Increasing Efficiency and Effectiveness is a program carried out by Karang Taruna, one ofwhich is socialization of catfish farm waste managed by Karang Taruna which is disposed ofto TPS (Waste Processing Sites) with the 3R (Reduce, Reuse, Recycle) method. c) AutomaticSelf Competence Improvement supported by the facilities provided by the Manding DayaVillage Government. In this case, it is proven by a comparative study which was attended byyouth of Karang Taruna in Manding Daya Village.Keywords: Empowerment, Youth OrganizationAbstrakPemberdayaan masyarakat merupakan hal yang penting untuk dilakukan karena melaluipemberdayaan, kehidupan masyarakat menjadi lebih baik. Pemberdayaan secara konseptualpada intinya membahas bagaimana individu, kelompok atau komunitas berusaha mengontrolkehidupan mereka sendiri dan mengusahakan untuk membentuk masa depan sesuai dengankeinginan mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana Pemberdayaankelompok karang taruna dalam mewujudkan desa mandiri di desa manding daya kecamatanmanding. Fokus dalam penelitian menggunakan Teori Chabib Sholeh (2014:81) yangmengemukakan tiga lingkup kegiatan pemberdayaan masyarakat yaitu; a) Peningkatan PeranDalam Setiap Kegiatan, b) Peningkatan Efisiensi dan Efektifitas, c) Peningkatan KompetensiDiri Secara Otomatis. Metode dalam penelitian ini menggunakan penelitian deskriptifkualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi di lokasi penelitian,wawancara terhadap informan-informan yang terkait dan dokumentasi.Teknik analisis datayang digunakan dalam penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data danpenarikan kesimpulan/verifikasi data. Hasil penelitian yang telah dilakukan, yakni meliputi a)Peningkatan Peran Dalam Setiap Kegiatan ini dalam program pemberdayaan Karang Tarunadi bidang budidaya lele sudah cukup maksimal. b) Peningkatan Efisiensi dan Efektifitas iniyaitu program yang dilakukan oleh Karang Taruna salah satunya sosialisasi dari limbahpeternakan ikan lele yang dikelola oleh Karang Taruna yaitu di buang ke TPS (TempatPengolahan Sampah) dengan metode 3R (Reduce,Reuse, Recycle). c) PeningkatanKompetensi Diri Secara Otomatis yang didukung oleh fasilitas yang telah disediakan olehPemerintah Desa Manding Daya.Dalam hal ini dibuktikan dengan adanya studi banding yangdiikuti oleh remaja Karang Taruna Desa Manding Daya.Kata Kunci : Pemberdayaan, Karang Taruna


PUBLIC CORNER ◽  
2021 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 64-79
Author(s):  
Aliffikri Nasrullah ◽  
Irma Irawati Puspaningrum ◽  
Alqaf Harto Maryono

AbstractThe Government Online (G-Online) program that has been implemented to start its e-governmentsystem in the form of public service using the use of Information Technology (IT) systems hasmade it easier for OPDs in the scope of government, where at this time Sumenep Regency is partof the Movement Towards 100 Smart City Indonesia organized by the Ministry of Communicationand Information of the Republic of Indonesia. The initiation of smart city implementation inSumenep Regency is also based on the needs of the local government in realizing integrated andefficient public services that have been preceded by the implementation of e-government. Thisresearch method uses descriptive qualitative research focusing on four aspects of effectiveness,namely 1) Aspects of tasks or functions, 2) Aspects of plans or programs, 3) Aspects of provisionsand regulations, 4) Aspects of goals or ideal conditions. The results show that the effectiveness ofthe G-Online program has a big influence on the Smart City concept developed in SumenepRegency because in the Smart City itself the use of Information Technology (IT) systems isfundamental in its implementation, therefore the G-Online program continues to be developed sothat can grow good and efficient results in realizing Smart City in Sumenep Regency.Keywords: Effectiveness, G-Online Program, Smart CityAbstrakProgram Government Online (G-Online) yang telah diterapkan untuk mengawali sistem egovernmentnya berupa pelayan publik dengan menggunakan pemanfaatan sistem InformasiTeknologi (IT) telah memberi kemudahan bagi para OPD di lingkup pemerintahan, dimana padasaat ini Kabupaten Sumenep menjadi bagian dari Gerakan Menuju 100 Smart City Indonesia yangdi selenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Inisiasipelaksanaan smart city pada Kabupaten Sumenep juga dilandasi oleh kebutuhan pemerintahdaerah dalam mewujudkan pelayanan publik yang terintegrasi dan efisien yang telah didahuluidengan penyelenggaraan e-government. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatifdengan fokus penelitian empat aspek efektivitas, yaitu 1) Aspek tugas atau fungsi, 2) Aspekrencana atau program, 3) Aspek ketentuan dan peraturan, 4) Aspek tujuan atau kondisi ideal. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa efektivitas program G-Online berpengaruh besar dalam konsepSmart City yang di kembangkan di Kabupaten Sumenep sebab dalam Smart City sendiripenggunaan sistem Informasi Teknologi (IT) adalah hal yang mendasar dalam penerapaanya, olehsebab itu program G-Online terus dikembangkan agar dapat menumbuhkan hasil baik dan efisiendalam mewujudkan Smart City di Kabupaten Sumenep.Kata Kunci : Efektivitas, Program G-Online, Smart City


PUBLIC CORNER ◽  
2021 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 42-63
Author(s):  
Meiry Soraya ◽  
Hadi Soetarto ◽  
Nur Inna Alfiyah

AbstrakMasalah yang diteliti dalam skripsi ini Bagaimanakah Optimalisasi Pramuwisata DalamPelayanan Kepariwisataan Di Kabupaten Sumenep, sedangkan tujuan penelitian UntukMengetahui Optimalisasi Pramuwisata Dalam Pelayanan Kepariwisataan Di KabupatenSumenep. Metode penelitian deskreptif kualitatif, dengan fokus penelitian yaitu 1) Toconduct to direct, 2) To point out, dan 3), To inform. Subjek penelitian ini informan kunci,utama dan pendukung, teknik pengumpulan data interview, observasi dan dokumentasi,dengan analisa data dengan pendekatan reduksi data dan verifikasi data. Hasil penelitianmenunjukkan menunjukkan pramuwisata dapat memberikan pelayanan kepariwisataan yangsangat optimal kepada kunjungan wisatawan kei Kabupaten Sumenep, yang terlihat dariTo Conduct To Direct yang mengatur dan melaksanakan kegiatan perjalanan wisata, dan ToPoint Out mengantarkan perjalanan wisatawan ke objek-objek dan daya tarik wisata yangdikehendaki, agar wisatawan merasakan kenyamanan serta To Inform, pramuwisatamemberikan informasi dan penjelasan mengenai objek dan daya tarik wisata yang dikunjungi.Pemanduan wisata yang dilakukan oleh Pramuwisata asuhan Dinas Pariwisata,Kebudayaan,Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Sumenep telah menunjukkan adanyaoptimalisasi tugas sebagai pramuwisata dalam mengantarkan dan dan mendampingiwisatawan di Kabupaten Sumenep.Kata Kunci : Optimalisasi, Pelayanan Pariwisata dan PramuwisataAbstractProblem that is analyzed in this paper How Optimalisasi Pramuwisata In Ministeringtourism At Regency Sumenep, meanwhile to the effect research To Know OptimalisasiPramuwisata In Ministering tourism At Regency Sumenep. Deskreptif kualitatif'sobservational method, with observational focus which is 1 ) To conduct to direct , 2 ) Topoint out, and 3), To inform . Subjek is this research key informan, main and supporting,interview's data collecting tech, observation and documentation, with data analysis with datareduction approaching and data verification. Result observationaling to point outpramuwisata can give tourism service that really optimal to kei's touristed visit Sumenep'sRegency, one that looked of To Conduct To direct one that manages and perform wisata's tripactivity, and To Point Out delivering touristed trip goes to wisata's object and affinity that iswanted, that tourist feels convenience and To Inform, p ramuwisata gives information andexplanation hit wisata's object and affinity that visited. wisata's pilotage that did byPramuwisata upbringing on duty Tourism, Culture,Young men and Sumenep's Regency Sportno has pointed out to mark sense optimalisasi task as pramuwisata in delivers and and adjointourist at Regency Sumenep.Keyword: Optimalisasi, Tourism service andPramuwisata


PUBLIC CORNER ◽  
2021 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 58-78
Author(s):  
Mohammad Bagus Kurniawan ◽  
Roos Yuliastina

Abstract This research was conducted to examine the influence of leadership styles that focus on autocratic leadership styles, transactional leadership styles, and organizational culture on job satisfaction of members of the Police Mobile Brigade Corps. The focus of the study in this research is to members of Brimob, considering that the role of Brimob is very important and strategic in supporting the main duties of the Police in the field of maintaining security and order, so that the positive behavior and attitudes of Brimob members in carrying out their duties in the field are strongly influenced by job satisfaction of organizational members. The success of Brimob's main duties is largely determined by the quality of human resources as the most important asset in the organization, so it can be interpreted that all Brimob members need job satisfaction so that they can carry out their duties properly. Keywords:Leadership Style; Transactional; Autocratic; Organizational Culture, Job Satisfaction; Brimob. Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh gaya kepemimpinan yang berfokus kepada gaya kepemimpinan otokratis, gaya kepemimpinan transaksional, dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja anggota Korps Brimob Polri. Fokus kajian dalam peneletian ini kepada anggota Brimob mengingat peran Brimob sangatlah penting dan strategis di dalam mendukung tugas pokok Polri dibidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban, sehingga perilaku dan sikap positif anggota Brimob di dalam melaksanakan tugas dilapangan sangat dipengaruhi oleh kepuasan kerja anggota organisasi. Keberhasilan tugas pokok Brimob sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia sebagai aset yang paling penting dalam organisasi, sehingga dapat dimaknai bahwa seluruh anggota Brimob membutuhkan kepuasan kerja agar mereka dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Kata kunci: Gaya Kepemimpinan; Transaksional; Otokratis ; Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja; Brimob.


PUBLIC CORNER ◽  
2021 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 79-96
Author(s):  
Fajrin Nurul Qomariya ◽  
Hadi Soetarto ◽  
Nur Inna Alfiyah

AbstractPopulation migration is an integral part of the development process in Indonesia. Thephenomenon of migration that does not take place within a country is widely seen in variousregions of Indonesia, each region certainly has different characteristics and each region hasnatural resources and human resources. which are not equal in number, this differencecauses the distribution of the population to be uneven and also a change in mindset that isnot in accordance with what is desired.This study aims to describe an economic condition of the Talango village communitycaused by migration, which of course gives a good influence on an economic condition interms of social and development in Talanago village.The results of this study in the title Migration in Changes in Socio-EconomicConditions of the Talango Village Community, which describe several conclusions that havebeen studied and analyzed using the theory of Everett, S Lee 1970 in Purwanto, (2007: 2017)there are three factors that need to be considered in the process. population migration,among others, positive factors, negative factors, neutral factors discussion that can be takenfrom this research are as follows: positive factors where the population because someonewants to change their standard of living for the better, economic factors are the drivingfactors that people migrate to leave their place of residence development, the availability ofjobs and opportunities to earn higher incomes are very accurate attractors in changingsocio-economic conditions, and also higher opportunities to obtain education becomeattractive as migrant actors as students, favorable environmental conditions provide apattern of life. up who live a prosperous life, and where progress at the destination is one ofthe most important accesses seen by migrant actors, while neutral factors are real factorsthat exist at the place of origin or destination are not yet the main factors, because in the endit returns to the response someone about these factors, personal sensitivity and intelligence,every time you make a decision from yourself there must be obstacles or obstacles there are anumber of factors that keep people from staying there, and attract outsiders to move to thatplace, there are a number of negative factors that encourage people to move from the place.Keywords: Migration, Driving Factors for Migration


PUBLIC CORNER ◽  
2021 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 97-111
Author(s):  
Laila Istighfarah ◽  
Irma Irawati Puspaningrum ◽  
Ach. Andiriyanto

AbstractThe birth of Village Law No. 6 of 2014 gives authority to the village to take care andmanage the affairs of its own government. Villages are required to develop theirterritory in accordance with the conditions and keep up with the times, one of which isthe development of information technology. To encourage the village government inutilizing technology to provide information to its citizens, a system developed byBP2DK is needed. This program is in the form of a technology platform based on theinternet called SIDeKa. One of the villages that participated in implementing SIDeKain Sumenep Regency is Pamolokan village, where Pamolokan is a village that took theinitiative to make the village an informative village. The regulations that overshadowSIDeKa in Pamolokan village are contained in Perdes No. 4 of 2017 concerningRPJMDes. This research aims to determine the implementation of Village andRegional Information System (SIDeKa) in accelerating village independence inPamolokan village, Sumenep Regency. The method used in this study is descriptivequalitative. The focus of this research is communication, resources, disposition,bureaucratic structure. Data and research results are obtained from observations,interviews with several informants and documentation. Pamolokan village is a villagethat has implemented technology named SIDeKa in its implementation developed in theform of a village website. But most people do not understand because of the lack ofdeep socialization to the community about the benefits of village websites.Keywords : Village, Information Technology, SIDeKaAbstrakLahirnya Undang-Undang Desa No. 6 Tahun 2014 memberikan kewenangan kepadadesa untuk mengurus dan mengatur urusan pemerintahannya sendiri. Desa dituntutuntuk mengembangkan wilayahnya sesuai dengan kondisi dan mengikutiperkembangan zaman, salah satunya seperti perkembangan teknologi informasi. Gunamendorong pemerintah desa dalam memanfaatkan teknologi untuk memberikaninformasi kepada warganya maka diperlukan suatu sistem yang dikembangkan olehBP2DK. Program ini berbentuk platform teknologi berdasar pada internet yang diberinama SIDeKa. Salah satu desa yang ikut mengimplementasikan SIDeKa di KabupatenSumenep adalah desa Pamolokan, yang dimana Pamolokan adalah desa yangberinisiatif membuat desanya menjadi desa informatif. Peraturan yang menaungiSIDeKa di desa Pamolokan terdapat di dalam Perdes No. 4 Tahun 2017 tentangRPJMDes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Sistem InformasiDesa dan Kawasan dalam percepatan kemandirian desa di desa Pamolokan Kabupaten Sumenep. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.Fokus penelitian ini adalah komunikasi, sumberdaya, disposisi, struktur birokrasi. Datadan hasil penelitian diperoleh dari hasil observasi, wawancara dengan beberapainforman dan dokumentasi. Desa Pamolokan adalah desa yang telahmengimplementasikan teknologi yang diberi nama SIDeKa dalam pelaksanaannyadikembangkan dalam bentuk website desa. Namun sebagian besar masyarakat tidakmemahami karena kurangnya sosialisasi yang mendalam kepada lapisan masyarakatmengenai manfaat website desa.Kata Kunci : Desa, Teknologi Informasi, SIDeKa


PUBLIC CORNER ◽  
2021 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 1-17
Author(s):  
Alia Rizka Mansyur

This study aims to increase the potential for tourism in Sumenep district by using the concept of sister city collaboration paradiplomacy as one of the local government innovation efforts in providing welfare and the community's economy. In line with the globalization process, international relations actors also extend not only to state actors but also to non-state actors such as international organizations, NGOs, MNCs, media, regions, minority groups. , even individuals. From this we can see that the various actors involved in foreign relations and cooperation are increasingly complex, especially in the decision-making process. The research method, the researcher used the literature study method. Literature study, namely the researcher diligently examines the literature needed in the study. The many potentials of the tourism industry in Sumenep regency are not yet optimal, the efforts of the Sumenep district government to use sister city cooperation are one of the solutions to increase local and foreign tourists. Keywords: Paradiplomacy, Sister City, Tourism, Sumenep


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document