Journal of sciences and health
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

6
(FIVE YEARS 6)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Politeknik Karya Persada Muna

2798-2408

2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1-5
Author(s):  
Wa Ode Megasari ◽  
Irfan ◽  
Yulia Y.Djabi

Baground: The severity of injuries is influenced by the wound surface area and structure of damaged tissue include skin tissue , blood vessels , nerves , muscles , bones to internal organs. The aim of this research is to determine the effect of 10 % concentration of garlic extract in healing wistar rats wound through assessment of collagen. Method: This research method is laboratory experimental study was conducted using the Randomized Post Test Control Group design with 45 wistar rats as the research subjects. The rats were divide into three groups; negative control, positive control and treatment groups. Each group was then divide based on the time dimension: 3rd, 7th, 14th day. The resulth were analysed using the Post Hoc Way Anova and Kruskall Wallis tests. Results: The result showed aquick decrease in collagen in the group treated with garlic extract. The level of decrease was not significant compared with the negative and positive control group. Conclusions: The study confirms that garlic extract contribute to the healing of wound although the comparison of change towards control group did not show a significant rate Keywords: Garlic Extract, collagen   Pendahuluan: Tingkat keparahan luka dipengaruhi oleh luas permukaan luka dan struktur jaringan yang rusak meliputi jaringan kulit, pembuluh darah, saraf, otot, tulang sampai organ dalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh salep ekstrak bawang putih dengan konsentrasi 10% terhadap proses penyembuhan luka tikus wistar dengan model perlukaan akut melalui penilaian kolagen. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan menggunakan desain Randomized Post Test Control Group yang menggunakan tikus Wistar sebagai subyek penelitian. Penelitian ini menggunakan 45 tikus wistar yang dibagi dalam 3 kelompok yaitu kontrol negatif, kontrol positif,dan perlakuan. Selanjutnya masing-masing kelompok dibagi 3 berdasarkan dimensi waktu yakni hari ke-3, hari ke-7, dan hari ke-14. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan kepadatan Kolagen pada kelompok yang diberi ekstrak bawang putih mengalami kepadatan kolagen dari hari ke hari . Namun, derajat kepadatan yang ditimbulkan tidak menunjukkan nilai yang bermakna jika dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif dan kontrol positif. Kesimpulan: salep ekstrak bawang putih dapat mempercepat penyembuhan luka, tetapi perbandingan perubahannya terhadap kelompok kontrol tidak menunjukkan nilai yang signifikan Kata kunci: Ekstrak bawang putih, kolagen


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 44-51
Author(s):  
Shinta Sumiarsih ◽  
Rahman ◽  
Baning Rahayujati

Baground: On break time around at 09.00 WIB, a dozen students from the State Elementary School (SDN) Cibuk Lor, Sleman allegedly experienced dizziness, nausea and vomiting after eating fried squid snacks sold in around the school area, counted 19 children experienced symptoms of poisoning. The aimed was investigation was carried out on the occurrence of food poisoning, in order to ensure the correctness of the information and determine the risk factors that influence the incidence of food poisoning. Method: Analytical descriptive study using a case control design. With a ratio of 1:2 subjects as many as 108 children. The cases were those who experienced the main symptoms, namely nausea, vomiting and dizziness as 36 children. Data analysis using SPSS 16.0 software and laboratory testing for food samples has been carried out. Results: The average incubation period was 15 minutes, the dominant clinical symptoms were nausea (100%) accompanied by vomiting (16.6%) and dizziness (25%). There are also 2 students who only smell the food but the students also feel dizzy. Fried squid attack rate (66.7%) and no died in this outbreak. The results of laboratory tests showed of Rhodamin and borax in fried squid. Conclusions: Food poisoning occurs due to the use of food mixtures containing hazardous chemicals (rhodamine and borax) and suspected to be contaminated in the food processing. the school and the health center cooperate in tackling the incident by controlling every pitchman comes around the school. Keywords: Outbreak , case control, sleman   Pendahuluan: Pada saat jam istirahat sekitar pukul 09.00 WIB, belasan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cibuk Lor, Seyegan, Sleman diduga mengalami pusing, mual dan muntah seusai menyantap jajanan cumi goreng yang dijual di sekitar area sekolah, terhitung 19 anak mengalami gejala keracunan. Tujuan penelitian ini untuk untuk menyelidiki adanya kejadian keracunan makanan, guna memastikan kebenaran informasi dan faktor risiko yang mempengaruhi kejadian keracunan makanan. Metode: Studi deskriptif analitik dilakukan  menggunakan desain case control dengan perbandingan 1:2 jumlah subyek sebanyak 108 anak. kasus adalah mereka yang mengalami gejala utama yaitu mual, muntah dan pusing sebanyak 36 anak. analisis data menggunakan software SPSS 16.0 dan untuk sampel makanan telah dilakukan pengujian laboratorium. Hasil: Masa inkubasi rata-rata adalah 15 menit sementara itu gejala klinis yang dominan adalah mual (100%) disertai muntah (16,6%) dan pusing (25%). adapula 2 siswa yang hanya mencium bau makanan akan tetapi siswa tersebut juga merasakan pusing. Attack rate cumi goreng (66,7%) dan tidak ada yang meninggal pada KLB ini. hasil uji laboratorium menunjukkan adanya kandungan Rhodamin dan boraks pada cumi goreng. Kesimpulan: Keracunan makanan terjadi akibat pemakaian bahan campuran makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya (rhodamin dan boraks) dan diduga terkontaminasi pada proses pengolahan makanan. Kata kunci: Kejadian luar biasa, case control, sleman


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 36-43
Author(s):  
Nur Yazlim ◽  
Nur Juliana ◽  
Elna Sari ◽  
Rasniah Sarumi

Baground: Diabetic foot ulcers are a chronic complication of diabetes in the form of open wounds on the skin surface The prevalence of diabetic foot ulcers in Indonesia is around 13% of patients treated in hospitals and 26% of outpatients. The aimed was to determine relationship between physical activity, dietary compliance with the incidence of diabetic ulcers in Hospital Makassar City. Methods: This type of research used an analytic observational method with a cross sectional study design. Research  were taken by accidental sampling and obtained 78 respondents. Data collection is done by filling out questionnaires. The data were analyzed by chi square fisher's exact test. Results: The results showed that the age of the  with the highest incidence of diabetic ulcers was between 45-60 years was (57,7%) and the lowest was >60 years (42,3%), Women were susceptible to the incidence of diabetic ulcers (62,8%), the highest level of education was high school, namely 50% and the lowest was elementary school ( 1,3%) and employment is dominated by private employees (26,9%) and the lowest is civil servants (11,5%). From 46 respondents with less physical activity (71,8%) rexperienced the incidence of diabetic ulcers, while from 32 respondents in the moderate category (28,2%) experienced diabetic ulcers, p value = 0,019. From 42 respondents in the dietary compliance category, there were (71,8%) experiencing the incidence of diabetic ulcers, from 11 respondents in the diet-adhering category there were (28,2%) experiencing the incidence of diabetic ulcers, obtained a p value of 0,001. Conclusion: There are a significant relationship between physical activity, dietary compliance with the incidence of diabetic ulcers in Hospital Makassar City. Keywords: Diabetic ulcer, physical activity, diet compliance   Abstrak Pendahuluan: Luka kaki diabetik adalah komplikasi kronik diabetes berupa luka terbuka pada permukaan kulit. Prevalensi terjadinya luka kaki diabetes di Indonesia sekitar 13% penderta dirawat di Rumah Sakit dan 26% penderita rawat jalan. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik, kepatuhan diet terhadap kejadian ulkus diabetik di RSUD Kota Makassar. Metode: Jenis penelitian menggunakan metode observasional analitik dengan rancangan cross sectional study. Responden penelitian diambil dengan accidental sampling dan didapat 78 responden. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuisioner. Data tersebut dianalisis dengan chi square fisher's exact test. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia responden dengan kejadian ulkus diabetik tertinggi antara 45-60 tahun (57,7%) dan terendah >60 tahun (42,3%), berdasarkan jenies kelamin wanita rentan terhadap kejadian ulkus diabetik (62,8%), tingkat pendidikan terbanyak SMA yaitu 50% dan terendah SD (1,3%), pekerjaan didominasi oleh pegawai swasta (26,9%) dan terendah PNS (11,5%). Dari 46 responden dengan aktivitas fisik kurang terdapat (71,8%) responden mengalami kejadian ulkus diabetik sedangkan dari 32 responden dengan kategori cukup (28,2%) mengalami kejadian ulkus diabetik nilai p value = 0,019. Dari 42 responden dengan kategori kepatuhan diet, terdapat (71,8%)  mengalami kejadian ulkus diabetik sedangkan dari 11 responden dengan kategori patuh diet terdapat (28,2%) mengalami mengalami kejadian ulkus diabetik,  diperoleh nilai p 0,001 Kesimpulan: Ada hubungan signifikan antara aktivitas fisik, kepatuhan  diet dengan kejadian ulkus diabeti RSUD Kota Makassar. Kata kunci: Ulkus diabetik, aktivitas fisik, kepatuhan diet


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 30-35
Author(s):  
Rasniah Sarumi ◽  
Elna Sari ◽  
Nur Yazlim

Baground: One form of service in the administration room is the caring behavior of health workers where the caring attitude will be intertwined with a relationship of mutual trust, compassion and honesty. Patients and their families will feel satisfied if the health services received are in accordance with the patient's expectations and can feel disappointed if the caring health workers received are not in line with their expectations so that patients will tend to choose health services that can provide good caring. The purpose of this study was to know the caring of health workers in administrative services on patient satisfaction in inpatients at the Muna Regency General Hospital.. Method: The research design uses a cross sectional study approach involving a sample of 52 people. The data collection method used primary data and secondary data. Data analysis using Univariate and Bivariate analysis. Results: there is a relationship between caring for health workers in administrative services to patient satisfaction in inpatients at the Muna Regency General Hospital with a value of 0,017. Conclusions: there is a relationship between caring for health workers in administrative services to patient satisfaction in inpatients at the Muna Regency General Hospital. Keywords: career, health workers, administrative services, patient satisfaction   Pendahuluan: Salah satu bentuk pelayanan diruangan administrasi adalah perilaku caring petugas kesehatan dimana sikap caring akan terjalin dengan adanya hubungan saling percaya, belas kasih dan kejujuran. Pasien maupun keluarga pasien akan merasa puas apabila pelayanan kesehatan yang diterima sesuai dengan harapan pasien dan dapat merasa kecewa bila caring petugas kesehatan yang diterima tidak sesuai dengan harapannya sehingga pasien akan cenderung memilih pelayanan kesehatan yang dapat memberikan caring dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah diketahinya caring petugas kesehatan pada pelayanan administrasi terhadap kepuasan pasien di  rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna.   Metode: Desain Penelitian menggunakan  pendekatan Cross Sectional Study yang melibatkan sampel sebesar 52 orang. Metode pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder. Analisis data menggunakan analisis Univariat dan Bivariat. Hasil: ada hubungan caring petugas kesehatan pada pelayanan administrasi terhadap kepuasan pasien di  rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna dengan nilai ρ sebesar 0,017. Kesimpulan: ada hubungan caring petugas kesehatan pada pelayanan administrasi terhadap kepuasan pasien di  rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Kata kunci: caring, petugas kesehatan, pelayanan administrasi, kepuasan pasien


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 16-29
Author(s):  
Harnianti ◽  
Yayi Suryo Prabandari ◽  
Nur Juliana

Baground: Health promoting university (HPU) is a place to create a context of promoting health that is common in universities. This research aims to know the general picture of perception of education personnel FK-KMK UGM about the development of health promoting university. Method:This type of research is quantitative with cross sectional study design. Bivariate analysis of research results using chi square and multivariate using logistic regression. Results: The benefits of HPU according to tendik is to have policies relevant to the development of HPU, namely the prohibition of smoking, the availability of access to clean drinking water, the availability of bicycle routes to support physical activity, the environment supports physical activity, the availability of healthy canteens. HpU barriers according to tendik, namely the number of unhealthy foods and KTR policy has not been effective. Tendik FK-KMK UGM has a high intention to support the development of HPU. There is a significant relationship between benefits, with the intention of supporting the development of HPU with a value of p = 0.00. There is a significant relationship between obstacles and the intention of supporting the development of HPU with a value of p = 0.005. Conclusions:The perception of FK-KMK UGM education staff about hpu development requires a domain of improvement on less effective policy barriers and facilities on campus are underutilized. Keywords: health-promoting university, perceptions, benefits, barriers, intentions, education staff   Pendahuluan: Health promoting university (HPU) adalah tempat  untuk menciptakan konteks mempromosikan kesehatan yang bersifat umum di universitas. penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran umum persepsi tenaga kependidikan FK-KMK UGM tentang pengembangan health promoting university. Metode: Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan rancangan  cross sectional study. Analisis hasil penelitian secara bivariat menggunakan chi square dan multivariat menggunakan regresi logistik. Hasil: Manfaat HPU menurut tendik adalah memiliki kebijakan yang relevan dengan pengembangan HPU, yaitu larangan merokok, tersedianya akses air minum bersih, tersedianya rute sepeda untuk penunjang aktivitas fisik, lingkungan mendukung aktivitas fisik, tersedianya kantin sehat. Hambatan HPU menurut tendik, yaitu masih banyaknya makanan tidak sehat dan kebijakan KTR belum efektif. Tendik FK-KMK UGM memiliki intensi yang tinggi mendukung pengembangan HPU. Terdapat hubungan yang signifikan antara manfaat, dengan intensi mendukung pengembangan HPU dengan nilai p = 0.00. Terdapat hubungan yang signifikan antara hambatan dengan intensi mendukung pengembangan HPU dengan nilai p = 0.005. Kesimpulan: Persepsi tenaga kependidikan FK-KMK UGM tentang pengembangan HPU membutuhkan domain perbaikan pada hambatan kebijakan yang kurang efektif dan fasilitas yang ada di kampus kurang dimanfaatkan. Kata kunci: health promoting university, persepsi, manfaat, hambatan, intensi, tenaga kependidikan


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 6-15
Author(s):  
Nur Juliana ◽  
Firnasrudin Rahim ◽  
Harnianti

Baground: Malaria as an infectious disease caused by parasites of plasmodium and transmitted by anopheles mosquitoes, Data at Kabawo community health service an Annual Parasite Incidence 48,90‰ in 2016 year. This research obtained to get information the implementation of malaria surveillance. Method: This study applied qualitative design with a case study approach. Techniques of data collection used in-depth interviews, observations and document observations. Results: The results showed implementation of malaria surveillance included data collection from pustu, disease data, laboratories. Processing of data manually with the format data in the form of tables and graphs, but reports have not carried out on mapping areas of malaria cases. Analysis and interpretation of data includes people, time, and place to disease and trends based on monthly and yearly data. The distribution of data to sent with reporting, but the utilization of technology has not been fully carried out considering that still done manually. Feedback was done each programmer. Investigations were not carried out, only data collection and laboratory. Management through prevention with counseling and treatment. Evaluation through as mini workshop activities, has not been effective because of obstacles that hinder the implementation of activities. Conclusions: Data collection from disease reports, manual data processing, analysis using number calculations and interpretations comparing monthly and annual. Dissemination of information used was reporting, feedback on activities from each programmer, investigation of laboratory examinations and services to sufferers, prevention efforts through counseling and evaluation through mini workshops. Keywords: Surveillance, malaria disease, at kabawo community health service     Pendahuluan: Malaria sebagai penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium dan ditularkan oleh nyamuk Anopheles, Data Puskesmas Kabawo Annual Parasite Incidence 48,90‰ tahun 2016. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang pelaksanaan surveilans penyakit malaria. Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi dan pengamatan dokumen. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan surveilans malaria meliputi pengumpulan data dari Pustu, data penyakit, laboratorium. Pengolahan data secara manual dengan format penyajian data tabel dan grafik, namun laporan belum dilakukan pada pemetaan wilayah kasus penyakit malaria. Analisis dan interpretasi data meliputi orang, waktu, dan tempat sesuai penyakit dan trend berdasarkan data bulanan dan tahunan. Penyebaran data dikirim secara tertulis melalui pelaporan, akan tetapi untuk pemanfaatan teknologi belum sepenuhnya dilakukan mengingat data yang dilakukan masih manual. Umpan balik dilakukan dari masing-masing petugas. Investigasi tidak dilakukan, hanya melalui pendataan dan pemeriksaan laboratorium. Penanggulangan kasus melalui penyuluhan dan pengobatan. Evaluasi melalui kegiatan mini lokakarya, evaluasi dilakukan belum efektif karena kendala yang menghambat pelaksanaan kegiatan. Kesimpulan: Pengumpulan data dari laporan penyakit, pengolahan data manual, analisis data perhitungan jumlah dan interpretasi membandingkan data bulanan dan tahunan. Diseminasi menggunakan pencatatan dan pelaporan, umpan balik dari kegiatan masing-masing petugas, investigasi pemeriksaan laboratorium dan pelayanan kepada penderita, upaya penanggulangan melalui penyuluhan dan evaluasi melalui mini lokakarya. Kata kunci: Surveilans, penyakit malaria, puskesmas kabawo


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document