KISAH MIMPI NABI IBRAHIM: ANALISIS MITOS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES
Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan mitos di balik kisah mimpi Nabi Ibrahim yang terkandung dalam QS. Ash Shafat ayat 100-108. Ayat tersebut menjelaskan tentang kisah awal mula penyembelihan anaknya hingga digantikannya dengan seekor domba. Dari kisah tersebut terdapat makna lain berupa ideologi yang terkandung dalam kisah tersebut. Makna ini bisa dicari melalui pembacaan semiotic Roland Barthes karena dapat menggapai makna ideologi yang ada di balik kisah tersebut. Tulisan ini merupakan jenis penelitian kualitatif library-research dengan metode pencarian data dari kitab-kitab tafsir dan artikel sejenisnya. Penelitiani ini membagi ayat 100-108 menjadi empat bagian dan dari masing-masing pembagian tersebut peneliti menemukan ideologi dibalik ayat tersebut. Pertama, pada ayat 100-102 peneliti menemukan baahwa ayat ini menunjukkan siapa dan umur berapa anak yang disembelih. Tafsir mutakhir mengatakan bahwasanya anak tersebut bernama Ismail yang telah berumur baligh. Kedua, mimpi merupakan salah satu bentuk penyampaian firman Tuhan kepada utusan-Nya. Ketiga, agama Nabi Ibrahim disebut dengan hanif. Keempat, setiap orang yang melakukan pengorbanan kepada Allah akan diberi balasan yang setimpal.