An-Nida : Jurnal Komunikasi Islam
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

28
(FIVE YEARS 28)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Centre For Research And Community Development - Islamic University Of Nahdlatul Ulama Jepara

2548-9054, 2085-3521

2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 27-41
Author(s):  
Muhammad Lukman Ihsanuddin

This research was conducted in order to find out the objectivity of the media in delivering news of the 2019 presidential election dispute in the Republic of Indonesia. The research method used is qualitative using Robert N. Entman's framing approach. Sources of data in this study are primary data, data obtained from the Java post coverage from the 18 June to 28 June 2019 edition, and secondary data in the form of writing about Java post and books relating to Robert N. Entman's framing analysis. The results of his research are 1) The reporting written by journalists uses two depictions of moral values, namely positive values and negative values. Positive values are often raised to describe the actions of the Constitutional Court, KPU and candidate pair 01 JokowiMa'ruf Amin, while negative values are often raised against the depictions of the candidate pair 02 Prabowo-Sandi. Almost all news texts written by journalists describe the weak position of candidate pair 02 due to the weakness of the arguments submitted and the evidence and witnesses provided cannot be accounted for, even it is reported that candidate pair 02 has also submitted witnesses who provided false statements. The second aspect is regarding the position of Jawa Pos in reporting disputes over the results of the 2019 presidential election. Journalists in Jawa Pos felt less balanced in reporting the conflict. This can be seen from the emphasis which is indirectly more favorable for the position of candidate pair Jokowi-Ma'ruf Amin compared with candidate pair 02 Prabowo-Sandi. Almost all news taken as objects of study in this study tend to prioritize Jokowi-Ma'ruf Amin and marginalize Prabowo-Sandi's position.Candidate 01Jokowi-Ma'ruf Amin is depicted as a disadvantaged party by submitting the dispute of the 2019 presidential election results to the constitutional line while pair 02 of Prabowo-Sandi is described as a guilty party and does not have a strong basis to prove his allegations regarding fraud committed by the paslon 01 Jokowi-Ma'ruf Amin. 2) the reporting of postal Javanese journalists in reporting the 2019 Presidential Election Dispute conflict, lacking balance in presenting information, tended to support the candidate pair 1 Jokowi-Ma'ruf Amin. Keywords: Framing, 2019 Presidential Election Dispute, Newspaper, Jawa Pos Penelitian ini dilakukan dalama rangka ingin mengetahui objektifitas media dalam menyampaikan berita sengketa pilpres tahun 2019 di Republik Indonesia. Dalam penelitian ini mengungakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan framing Robert. N. Entman. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer, data yang didapatkan dari pemberitaan Jawa pos dari edisi 18 Juni sampai 28 Juni 2019,dan data sekunder berupatulisan mengenai Jawa pos serta buku-buku yang berkaitan dengan analisisframing Robert. N. Entman. Hasil penelitiannya yaitu 1) Pemberitaan yang ditulis wartawan menggunakan dua penggambaran nilai moral, yaitu nilai positif dan nilai negatif. Nilai positif sering dimunculkan terhadap penggambaran tindakan MK, KPU dan paslon 01 Jokowi-Ma’ruf Amin, sedangkan nilai negatif sering dimunculkan terhadap penggambaran tindakan paslon 02 Prabowo-Sandi. Hampir seluruh teks berita yang wartawan tulis mengambarkan lemahnya posisi paslon 02 karena tidak kuatnya dalil-dalil yang diajukan serta bukti-bukti dan saksi yang diberikan tidak dapat dipertanggungjawabkan, bahkan diberitakan bahwa paslon 02 juga telah mengajukan saksi yang memberikan keterangan palsu. Aspek kedua adalah mengenai posisi Jawa Pos dalam memberitakan sengketa hasil pilpres 2019.Wartawan Jawa Pos dirasa kurang berimbang dalam memberitakan konflik tersebut. Hal ini dapat dilihat dari penekanan yang secara tidak langsung lebih menguntungkan posisi paslon 01 Jokowi-Ma’ruf Amin dibanding dengan paslon 02 Prabowo-Sandi. Hampir seluruh berita yang diambil sebagai objek kajian dalam penelitian ini cenderung mengutamakan pihak Jokowi-Ma’ruf Amin dan memarjinalkan posisi Prabowo-Sandi. Paslon 01 Jokowi-Ma’ruf Amin digambarkan sebagai pihak yang dirugikan dengan adanya pengajuan sengketa hasil pilpres 2019 ke jalur konstitusi sedangkan paslon 02 Prabowo-Sandi digambarkan sebagai pihak yang bersalah dan tidak memiliki dasar yang kuat untuk membuktikan tuduhannya mengenai kecurangan yang telah dilakukan oleh paslon 01 Jokowi-Ma’ruf Amin. 2) pemberitaan wartawan Jawa pos dalam memberitakan konflik Sengketa Pilpres Tahun 2019, kurang berimbang dalam menyuguhkan informasi, cenderung mendukung pada paslon 1 Jokowi-Ma’ruf Amin. Kata Kunci: Framing, Sengketa Pilpres 2019, Surat Kabar, Jawa Pos


2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 67-73
Author(s):  
Abdul Wahab ◽  
Nurul 'Ainin Nafi'ah

Ayat-Ayat Cinta 2 the movie is a continuation of the previous film, Ayat-Ayat Cinta. This religious genre film is an adaptation of a novel by Habiburrahman El Shirazy with the same title. This research was conducted to examine the Analysis of Da'wah Method conducted by Fahri in Ayat-Ayat Cinta 2 the movie. This study uses a type of qualitative research with Roland Barthes's semiotic analysis method that examines the meaning of denotation, connotation and myth. The data collection technique used is documentation by analyzing scenes and dialogs on film scene footage. From the results of this study, it was found that the method of da'wah in Ayat-Ayat Cinta 2 the movie is the method of bil hikmah, bil mauidzah hasanah, mujadalah and exemplary (demonstration). The dominant method of da'wah is the da'wah method of wisdom and example (demonstration). Keywords : Method of Da'wah, Movie, Roland Barthes's Semiotic Film Ayat-ayat Cinta 2 merupakan kelanjutan dari film sebelumnya, Ayat-ayat Cinta. Film yang bergenre religi ini merupakan film adaptasi dari novel karya Habiburrahman El Shirazy dengan judul yang sama. Penelitian ini dilakukan untuk menelaah tentang Analisis Metode Dakwah yang dilakukan oleh Fahri dalam Film Ayat-Ayat Cinta 2. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode analisis semiotik Roland Barthes yang mengkaji makna denotasi, konotasi dan mitos. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dokumentasi dengan cara menganalisa adegan dan dialog pada cuplikan scene film. Dari hasil penelitian ini, ditemukan bahwa metode dakwah dalam film Ayat-ayat Cinta 2 yaitu metode bil hikmah, bil mauidzah hasanah, mujadalah dan keteladanan (demonstrasion). Adapun metode dakwah yang dominan adalah metode dakwah bil hikmah dan keteladanan (demonstrasion). Kata Kunci : Metode Dakwah, Film, Semiotik Roland Barthes


2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 75-81
Author(s):  
Rhendy Setiawan ◽  
Muhammad Dahlan R ◽  
Rofi'ah Rofi'ah

The research aims to describe and know the extent of interest in waching television and its relationships with students. The problem that undertakes this research is that students today are called with millenials who are increasingly less than expected by parents and teachers, so it is very alarming about the next generation of the nation as the core pillars, whether stonger or even weaker. The subject in this study was a student at SMP Islam Nurush Shodiqin Bogor Regency which was taken through random samples from class VII, VIII and IX consisting of 35 students. While the object of this research is the whole in the habituation and daily students both at home and in school to parents and teachers. The data-sling technique is done by observation, documentation interviews and quetionnairs or polls to get results related to watching television and it relationship to morality. The study used the correlation formula products moments to look for the second influence of the variable scores. The results of the research that can be taken in this study, namely : first, the result in the validity test on the variable X1 is said to be valid for the value of 15 question items result above the value or R table is 0,282. Secondly, the results in the reusability test on Cronchbach’s Alpha are value due to the value in X variables above 0.6 namely 0.895 and variable Y 0.911 ie Thirdly, to provide interpretation of rxy can be been obtained rxy 0.853 if viewed from the interprestation table then the number of correlation index obtained (ie = 0.853), it is located between 0.70 – 0.90. Therefore, the data can be expressed there is a strong influence on the importance of watching the interest or television and its relation to the generation of millennials case studies at SMP Nurush Shodiqin. Keywords : intereset in watching television, morals of millennial generation Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui sejauh mana minat menonton televisi dan hubungannya terhadap akhlak siswa. Masalah yang melandasi penelitian ini adalah akhlak siswa zaman sekarang yang disebut dengan generasi milenial yang semakin kurang bahkan jauh dari yang diharapkan oleh orangtua dan guru, sehingga amat sangat menghawatirkan terhadap generasi penerus bangsa sebagai pilar inti, apakah semakin kuat atau bahkan semakin lemah. Subyek dalam penelitian ini yaitu siswa di SMP Islam Nurush Shodiqin kabupaten Bogor yang diambil melalui sampel acak dari kelas VII, VIII, XI yakni terdiri dari 35 siswa. Sedangkan obyek dari penelitian ini adalah keseluruhan dalam pembiasaan dan keseharian siswa baik di rumah maupun di sekolah akhlak terhadap orangtua dan guru.Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dokumentasi dan kuesioner atau angket untuk mendapatkan hasil terkait minat menonton televisi dan hubungannya terhadap akhlak.Penelitian ini menggunakan rumus kolerasi Products momen untuk mencari pengaruh kedua skor variabel tersebut. Hasil penelitian yang dapat diambil dalam penelitian ini, yaitu: Pertama, Hasil pada uji validitas pada variabel X1 dikatakan valid karna nilai pada 15 item pertanyaan hasilnya diatas nilai R Tabel yaitu 0,282. Kedua, Hasil pada uji reabilitas pada Cronshbach’s Alpha reliable karena nilai pada variabel X diatas 0,6 yaitu 0,895 dan Variabel Y yaitu 0,911 maka nilai reliable. Ketiga, Untuk memberikan interpretasi terhadap rxy dapat di tempuh dengan cara interprestasi sederhana. Dari perhitungan di atas, telah diperoleh rxy 0,853 jika dilihat dari tabel interpretasi maka angka indeks korelasi yang diperoleh (yaitu = 0,853), ternyata terletak antara 0,70 – 0,90. Maka dari data tersebut dapat dinyatakan ada pengaruh yang kuat atau tinggi antara Minat Menonton Televisi dan Hubungannya dengan Akhlak. Keywords : Minat Menonton Televisi, Akhlak Generasi Milenial.


2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 1-19
Author(s):  
Imam Munawar

This paper explains the phenomenon of local culture that exists in the Banyumas community in particular and the Banyumas residency in general. The phenomenon of da'wah through art and the linkage of local culture with the interacion between Islam and local culture in the form of art which developed by Banyumas community. The result is there is a relationship and interaction of Islam in a Kenthongan art performance with local culture in Banyumas. The variety and presentation of songs performed by one of the kenthongan groups in Banyumas shows a number of meanings and moral values about Islam which indirectly become a form of Islamic da'wah in the Banyumas community. Keywords : Kenthongan, da'wah Islam and Banyumas Culture. Sebuah wacana yang menjelaskan tentang fenomena kebudayaan lokal yang ada di masyarakat wilayah Banyumas khususnya dan keresidenan Banyumas umumnya. Fenomena dakwah melalui seni dan keterkaitan budaya lokal dengan interaksi Islam, dalam sebuah seni yang dikembangkan oleh masyarakat Banyumas. Hasilnya ada hubungan dan interaksi Islam dengan dengan budaya lokal serta pesan moral dalam sebuah pementasan seni Kenthongan dengan budaya lokal di Banyumas. Bentuk variasi dan penyajian lagu yang dibawakan oleh salah satu grup kenthongan di Banyumas menunjukkan beberapa makna dan nilai moral tentang ajaran Islam yang secara tidak langsung menjadi sebuah bentuk dakwah Islamiyyah di masyarakat Banyumas. Kata kunci: Kenthongan, dakwah Islam dan Budaya Banyumas


2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 53-65
Author(s):  
Muhammad Misbahul Huda

The focus of this research is on someone's perception of tattoos. The perception was taken on Deddy Corbuzier's youtube podcast channel "Raja Tattoo I Invite Debate". This type of research uses research library research with Roland Barthes semiotic analysis, namely denotation, connotation, and myth. The technique of organizing data uses the documentation method. Hendric Shinigami, Deddy Corbuzier, and citizens or netizens in an effort to change the perception of the wider community in seeing tattoos. The results of his research are 1) Semiotics Roland Barthes discovered the meaning of denotation, connotation, and myth. The meaning of denotation: a tattoo is a picture (painting) on a person's body. Meaning of connotation: tattoos are identical to people who are branded, jerks, drug users, and other negative sides. While the myth: tattoos and negative images no one expected. 2) Hendric Shinigami, Deddy Corbuzier, and citizens or netizens are aligned in an effort to change the perception of the general public regarding tattoos that are not always negative. Keywords : Perception, Tattoo, Semiotics Analysis, Roland Barthes Fokus penelitian ini pada persepsi seseorang tentang tato. Perpsepsi tersebut diambil pada channel podcast youtube Deddy Corbuzier versi “Raja Tattoo Gue Ajak Debat”. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian library research dengan analisis semiotika Roland Barthes, yaitu denotasi, konotasi, dan mitos. Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi tato menurut Hendric Shinigami, Deddy Corbuzier, dan warganet atau netizen dalam upaya mengubah persepsi masyarakat luas dalam melihat tato. Hasil penelitiannya yaitu 1) Semiotika Roland Barthes menemukan makna denotasi, makna konotasi, dan mitos. Makna denotasi: tato adalah gambar (lukisan) pada tubuh seseorang. Makna konotasi: tato identik dengan orang yang brandal, brengsek, pengguna narkoba, dan sisi negatif lainnya. Sedangkan mitos: tato dan image negatif tidak ada hubungannya. 2) Hendric Shinigami, Deddy Corbuzier, dan warganet atau netizen selaras dalam upaya untuk mengubah persepsi masyarakat luas terkait tato yang tidak selalu dipandang negatif. Kata Kunci: Persepsi, Tato, Analisis Semiotika, Roland Barthes


2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 21-26
Author(s):  
Amelia Amelia ◽  
Dahlan Rabbanie ◽  
Salati Asmahasanah

The study aims to determine the relationship of Muslim dress and promiscuity in students at Trimitsa Cibinong Vocational High School. The population is 41 students from the whole class 12, and the sample is 36 students. The method used is quantitative and questionnaire as an instrument, testing of research hypotheses is done using correlation analysis and regeneration, data analysis using Pearson Correlation statistical analysis. The results of this study indicate that the positive relationship between Muslim dress variables and promiscuity variables is calculated with Pearson Correlation, the correlation coefficient value obtained between these variables is 4,861. The coefficient of determination in this analysis obtained a value of 0,637 which means that promiscuity variables can be explained by Muslim dress variables. Based on the results of the study it can be said that Muslim dress (X) has a relationship with promiscuity (Y) of SMK Plus Trimitsa Cibinong female students. Keywords: Muslim dress, dress criteria, promiscuit Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan berbusana muslimah dan pergaulan bebas pada peserta didik di Sekolah Menengah Kejuruan Plus Trimitsa Cibinong. Populasi berjumlah 41 siswi dari keseluruhan kelas 12, dan yang dijadikan sampel berjumlah 36 siswi. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dan kuesioner sebagai instrumen, pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi dan regreasi, analisis data menggunakan analisis statistik Pearson Correlation. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hubungan positif antara variabel berbusana muslimah dan variabel pergaulan bebas dihitung dengan Pearson Correlation, nilai koefisien korelasi yang diperoleh antara variabel tersebut sebesar 4,861. Nilai koefision determinasi dalam analisis ini diperoleh nilai 0,637 yang berarti variabel pergaulan bebas bisa dijelaskan dari variabel berbusana muslimah. Berdasarkan hasil penelitian dapat dikatakan bahwa berbusana muslimah (X) memiliki hubungan dengan pergaulan bebas (Y) siswi SMK Plus Trimitsa Cibinong. Kata Kunci: berbusana muslimah, kriteria berbusana, pergaulan bebas


2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 43-52
Author(s):  
Agus Rianto ◽  
Eka Wildanu ◽  
Dikhorir Afnan

Socio-cultural involvement is needed to realize independent and transparent village development. Village autonomy should be an opportunity for village officials to detect the resources they have, and be sensitive to existing problems. The methodology used in this study is descriptive qualitative based on the essence of the data to be collected and analyzed, as well as theoretical considerations and views on science. The results and discussion of this research are independence, community participation, relationships, and a sense of fairness are often associated with the concept of empowerment in the discourse of community development. Among these concepts, community participation is at the forefront of generating independence and the empowerment process itself. The conclusion of this research is that discipline is the most important function of human resource management and the key to the realization of goals, because without good discipline it is difficult to realize maximum goals. Keywords: Village Government, Community Empowerment, Socio cultural Dibutuhkan keterlibatan sosiokultural untuk mewujudkan pembangunan desa yang mandiri dan transparan. Otonomi desa seharusnya menjadi peluang bagi aparatur desa untuk mendeteksi sumberdaya yang dimiliki, serta peka terhadap problematika yang ada. Metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang mendasarkan pada esensi data yang akan dikumpulkan dan dianalisis, serta pertimbangan teoretis dan pandangan terhadap ilmu. Hasil dan pembahasan dari penelitian ini adalah kemandirian, peran serta masyarakat, relasi, dan rasa adil seringkali dihubungkan dengan konsep pemberdayaan dalam wacana pembangunan masyarakat. Di antara konsep ini, peran serta masyarakat berada pada ujung tombak pembangkitan kemandirian dan proses pemberdayaan itu sendiri. Adapun kesimpulan penelitian ini yaitu bahwa kedisiplinan merupakan fungsi pengelolaan sumber daya manusia yang terpenting dan kunci terwujudnya tujuan, karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujud tujuan yang maksimal. Kata Kunci: Pemerintah Desa, Pemberdayaan Masyarakat, Sosiokultural


2019 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
Author(s):  
Riki Arswendi ◽  
Dewi Sad Tanti ◽  
Andi Herlina

Abstract Marketing competition in the banking industry is increasingly ultracompetitive, triggering the Sharia Business Unit of PT Bank Permata Tbk (PermataBank Syariah) to carry out promotions in a way that has never been done before, namely to carry out sports sponsorship initiatives for PERSIB club football. This research was conducted to determine the promotional mix activities of Permata Bank Syariah in conducting co-branding & sponsorship which is expected to increase Bobotoh's awareness on the Permata Syariah brand. This study uses Marketing Communication Theory from Philip Kotler and uses the Balance Sheet Theory from Fritz Heider with a qualitative approach with a qualitative descriptive format. The results of the study discussed the execution of co-branding & sponsorship carried out by Permata Bank Syariah, from the planning, implementation to program evaluation stages. Co-branding activities in the promotional mix implemented by PermataBank Syariah and PERSIB are quite effective in gaining Bobotoh awareness and generating new account acquisitions. Whereas sponsorship activities carried out by PermataBank Syariah proved to support PermataBank Syariah obtaining marketing publicity and can access the commercial potential of PERSIB to be exploited and optimized. Keywords: Permata Bank Syariah, co-branding, awareness. Persaingan pemasaran di industry perbankan yang semakin ultra kompetitif, menjadi trigger bagi Unit Usaha Syariah PT Bank PermataTbk (PermataBank Syariah) untuk melakukan promosi dengan cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya yaitu melakukan inisiatif sport sponsorship kepada klub sepakbola PERSIB. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahuia ktivitas bauran promosi PermataBank Syariah dalam melakukan co-branding & sponsorship yang diharapkanakan meningkatkan awareness Bobotoh pada brand Permata Syariah. Penelitian ini menggunakanTeori Komunikasi Pemasaran dari Philip Kotler dan menggunakan Teori Keseimbangan dari Fritz Heider dengan pendekatan kualitatif dengan format deskriptif kualitatif. Hasil penelitian membahas eksekusi co-branding & sponsorship yang dijalankan oleh Permata Bank Syariah, mulai tahap perencanaan, implementasi hingga evaluasi program. Aktivitas cobranding dalam bauran promosi yang diimplementasikan oleh Permata Bank Syariah dan PERSIB cukup efektif mendapatkan awareness Bobotoh dan menghasilkan akuisisi rekening baru. Sedangkan aktivitas sponsorship yang dilakukan olehPermata Bank Syariah terbukti mendukung Permata Bank Syariah memperoleh marketing publicity dan dapat mengaksespotensi komersial PERSIB untuk dieksploitasi dan dioptimalkan. Katakunci: Permata Bank Syariah, co-branding, awareness.


2019 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
Author(s):  
Murniati Murniati ◽  
Zaenal Arifin

Abstract Semiotic Analysis of Non Verbal Messages through Theater in the Pantomime Show entitled entitled carving, is one of the wordless theater performances that relies on the strength of motion and gestures (body language) and facial expressions that are characteristic of the Pantomime Theater of the LB N Senenan Jepara High School, all of them dialogue and symbolizing the movements and gestures of the characters. Pantomime performances are examined using qualitative methods, then the subject of the research is non-verbal messages and the object of research is the performance of the Pantomime, and uses the constructivist paradigm. Based on this background, to find the nonverbal meanings contained in the performance of the Pantomime, a theoretical approach is needed. The theoretic approach used in this study is Roland Barthes Semiotics. Which is closely related to signs, markers, and markers to explore the structure of meaning that is hidden in per scene pementan theater (pantomime). Based on the results of the study, it was found that the non-verbal messages contained in the performance of the Pantomime were very closely related to the symbols used on the stage. So that the audience is able to engage in the process of thinking of finding meaning. One non-verbal message found is a moral message and a social message for which humans can apply in their daily lives according to good behavior and to socialize in a good way too so as not to harm themselves and other people. Keywords: message, theater, nonverbal, staging, symbols, Pantomime Analisis Semiotik Pesan Non Verbal melalui Teater dalam Pertunjukkan Pantomim naskah yang berjudul lombah ukir, adalah salah satu pertunjukan teater tanpa kata yang mengandalkan kekuatan gerak dan gestur (bahasa tubuh) dan ekspresi muka yang menjadi ciri khas teater Pantomim Kelopok SMA LB N Senenan Jepara, seluruhnya dialog dan berupa simbolisasi dari gerak dan gestur para tokohnya. Pertunjukkan Pantomim diteliti dengan menggunakan metode Kualitatif, kemudian subjek penelitiannya adalah pesan non verbal dan objek penelitiannya adalah pertunjukkan Pantomim, serta menggunakan paradigma konstruktivisme. Berdasarkan latar belakang tersebut, untuk menemukan makna-makna nonverbal yang terdapat dalam pertunjukan Pantomim tersebut dibutuhkan sebuah teori pendekatan,Teoripendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah Semiotika Roland Barthes. Yang erat kaitannya dengan tanda, penanda, dan petanda untuk mengupas struktur makna yang tersembunyi dalam per adegan pementsan teater (pantomim). Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa pesan non verbal yang terdapat dalam pertunjukkan Pantomim sangat erat kaitannya dengan simbol-simbol yang digunakan di atas pentas. Sehingga penonton mampu terlibat dalam proses berfikir menemukan makna.salasatu pesan non verbal yang ditemukan adalah pesan moral dan pesan sosial untuk yang dapat di terapkan manusia dalam kehidupan sehari-hari sesuai prilaku yang baik serta bersosial dengan cara yang baik pula agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Kata kunci : pesan, teater, nonverbal, pementasan, simbol, Pantomim


2019 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
Author(s):  
Silvia Riskha Fabriar

Abstract Da’wah is an Islamic communication, which is a communication activity carried out intentionally and consciously in the form of an invitation to the path of God with amar ma'ruf nahi munkar to achieve the happiness of humanity in the world and the hereafter. When preaching, the preacher needs to even have to know the psychological condition of the object being preached (mad'u) so that what is conveyed can later be conveyed properly. In this case, psychology provides a way to convey material and establish methods of preaching to humans who are totality (psychophysical) creatures and have personalities from both internal and external influences. Thus, psychology in the process of da'wah has a focal point in the knowledge of human behavior. Based on psychiatric or psychological elements, the process of preaching will proceed according to the needs that are expected of humans as individuals and social beings. Keywords: da’wah, communication, psychology condition Dakwah merupakan suatu komunikasi Islam, yaitu suatu aktivitas komunikasi yang dilakukan secara sengaja dan sadar yang berupa ajakan kepada jalan Allah dengan amar ma’ruf nahi munkar untuk meraih kebahagiaan manusia dunia dan akhirat. Ketika berdakwah, da’i perlu bahkan harus mengetahui kondisi psikologis objek yang didakwahi (mad’u) agar apa yang disampaikan nantinya dapat tersampaikan dengan baik. Dalam hal ini, psikologi memberikan jalan bagaimana menyampaikan materi dan menetapkan metode dakwah kepada manusia yang merupakan makhluk totalitas (psikofisik) dan memiliki kepribadian baik dari faktor dalam maupun pengaruh dari luar. Dengan demikian, psikologi dalam proses dakwah mempunyai titik perhatian pada pengetahuan tentang tingkah laku manusia. Dengan berlandaskan unsur-unsur kejiwaan atau psikologi, proses dakwah akan berjalan sesuai kebutuhan yang diharapkan manusia sebagai individu dan makhluk sosial. Kata kunci: dakwah, komunikasi, kondisi psikologis


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document