scholarly journals THE PREVALENCE AND IDENTIFICATION OF STRONGYLE NEMATODE IN INTEGRATED BALI CATTLE FARMING SYSTEM IN DISTRIC OF MENGWI, BADUNG, BALI

2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 223-232
Author(s):  
Inggrid Madani ◽  
Ida Ayu Pasti Apsari ◽  
Ida Bagus Made Oka

Cacing nematoda gastrointestinal merupakan parasit yang sering menginfeksi hewan ternak, khususnya pada ternak sapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sekaligus mengetahui prevalensi cacing nematoda gastrointestinal pada sapi bali yang dipelihara secara sistem pemeliharaan sapi terintergrasi (simantri) dan sistem pemeliharaan semi insentif (bukan simantri) di Kecamatan Mengwi, Badung, Bali. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Objek pengamatan yaitu sampel feses sapi bali betina dewasa berjumlah dari 167 sampel sapi bali yang terdiri dari 105 ekor sapi dari peternakan simantri dan 62 ekor sapi bukan simantri. Data yang dikumpulkan, dianalisis dengan metode deskriptif dan untuk mengetahui hubungan antara cara pemeliharaan dengan prevalensi infeksi dianalisis menggunakan Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 167 sampel sapi bali 27 positif (16,1%) terinfeksi cacing nematoda gastrointestinal. Prevalensi nematoda gastrointestinal pada sapi bali dengan sistem pemeliharaan bukan simantri (24,2%) lebih tinggi dari pemeliharaan secara simantri (11,4%). Jenis telur cacing yang didapatkan adalah tipe Stongyle. Hasil analisis didapatkan adanya hubungan antara sistem pemeliharaan secara simantri dan bukan simantri di Kecamatan Mengwi, dengan prevalensi infeksi cacing nematoda gastrointestinal pada sapi bali.

2015 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 68
Author(s):  
Gazali Gazali ◽  
La Ode Nafiu ◽  
La Ode Arsad Sani

Bali cattle breeding gives important role on animal farmer household in Bombana Regency, because it is as the source of income and also as saving for the future unit of animal farmer household. Bali cattle breeding is managed integrated with agro bussines so that it is able to increase the animal farmer income. This research was held using survey method, the determining of research location was used purposive sampling method and the respondens was choosed according to simple random sampling, involved 60 respondens. The variables which are observed include the respondens character, breeding management, revenue, cost and income of animal farmer from either cattle breeding or non cattle farming bussines.The result of this research showed that the income of each animal farmer household in the research location reach Rp. 14.776.384 year-1 with average’s family income from each bussines is Rp. 7.388.192 year-1. The average of animal farmer household income from bali cattle breeding in South Poleang Subdistrict, Bombana Regency is higher (Rp. 8.878.200 year-1) than its income from non bali cattle farming bussines (Rp. 5.898.183 year-1). The income average of animal farmer household that represent farmer’s non coastal is Rp. 7.540.100 year-1 and the income of animal farmer household that represent coastal only reach Rp. 7.236.633 year-1. The contribution of bali cattle breeding in South Poleang Subdistrict, Bombana Regency on the total income of animal farmer household is 60,08% (is categorized as bussines branch) and higher than the contribution of non bali cattle breeding bussines which only reach 39,92%.Key words: Contrubution, Income, Bali Cattle.Usaha ternak sapi bali memberikan peranan penting bagi keluarga peternak di Kabupaten Bombana, karena selain dipelihara sebagai sumber pendapatan juga sebagai tabungan. Usaha ternak sapi dikelola secara terpadu bersama usaha pertanian dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan keluarga. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei, penentuan lokasi penelitian secara purposive sampling dan responden dipilih secara simple random sampling dengan melibatkan 60 responden. Variabel yang diamati yaitu karakteristik responden, manajemen pemeliharaan, penerimaan, biaya dan pendapatan rumah tangga peternak dari usaha ternak sapi maupun non usaha ternak sapi. Hasil penelitian menunjukkan total pendapatan setiap keluarga perternak di lokasi penelitian mencapai Rp. 14.776.384 tahun-1 dengan rata-rata pendapatan keluarga dari setiap usaha sebesar Rp. 7.388.192 tahun-1. Rata-rata pendapatan keluarga peternak dari usaha ternak sapi bali di Kecamatan Poleang Selatan Kabupaten Bombana lebih tinggi (Rp. 8.878.200 tahun-1) daripada pendapatan keluarga peternak dari usaha non ternak sapi bali (Rp. 5.898.183 tahun-1). Rata-rata pendapatan keluarga peternak yang mewakili daerah non pesisir sebesar Rp. 7.540.100 tahun-1 dan pendapatan keluarga peternak yang mewakili daerah pesisir hanya mencapai Rp. 7.236.633 tahun-1. Kontribusi usaha ternak sapi bali di Kecamatan Poleang Selatan Kabupaten Bombana terhadap total pendapatan keluarga peternak sebesar 60,08% (dikategorikan sebagai cabang usaha) dan lebih tinggi dibandingkan kontribusi dari usaha non ternak sapi bali yang hanya mencapai 39,92%.Kata kunci: Kontribusi, Pendapatan, Sapi Bali


1970 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
Author(s):  
Ermiati E ◽  
Imas Rafiyah ◽  
Devi Kusnanti

Anemia merupakan salah satu penyebab terjadinya perdarahan dan bisa mengakibatkan kematian pada ibu hamil. Suplementasi besi merupakan program pemerintah dalam mengatasi anemia pada wanita hamil dan beberapa wanita hamil masih ada yang belum patuh dalam mengkonsumsi tablet besi. Oleh karena itu, diperlukan sebuah metode yang bisa meningkatkan kepatuhan wanita hamil dalam mengonsumsi tablet besi yaitu dengan short message service (SMS) reminder. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas SMS reminderterhadap kepatuhan konsumsi tablet besi pada ibu hamil di (unit pelayanan terpadu) UPT Puskesmas Cibuntu Kota Bandung. Rancangan penelitian quasi experimentaldengan desain posttest-only with control group designdengan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April–Mei tahun 2014 di Puskesmas X Kota Bandung. Sampel berjumlah 40 orang wanita hamil yang tidak patuh dalam mengonsumsi tablet besi yang dibagi menjadi 20 kelompok intervensi dan 20 kelompok kontrol. Data diperoleh melalui kuesioner dalam bentuk self report.Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar kelompok intervensi 17 orang (85%) patuh dan sebagian besar kelompok kontrol 16 orang (80%) tidak patuh. Hasil analisis dengan menggunakan chi squaredidapatkan p(0.000) dengan taraf signifikan <0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa SMS reminder efektif terhadap kepatuhan konsumsi tablet besi pada wanita hamil dan bisa dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak Puskesmas untuk menjalin kerjasama dengan pihak provideratau mengajukan dana ke Dinas Kesehatan untuk mengaktifkan SMS reminderdi Puskesmas.Kata kunci: Kepatuhan, SMS reminder,tablet besi, wanita hamil AbstractAnemia is one of the leading causes of hemorrhage during pregnancy, and it can cause death to expectant mothers. Iron supplementation is a government program to overcome anemia among expectant mothers, and some of the expectant mothers still do not obediently consume iron tablets. Therefore, to increase the obedience of the expectant mothers on consuming the iron tablets, SMS reminder is the appropriate method needed. This research aims to identify the effectiveness of SMS reminder to the obedience of iron tablets consumption among expectant mothers at UPT Puskesmas Cibuntu , Bandung. The research employed quasi-experimental design with posttest-only control group design using purposive sampling technique. The research was held on April–May 2014 at UPT Puskesmas Cibuntu, Bandung. Forty expectant mothers consuming iron tablets disobediently divided into 20 intervention groups and 20 control groups were taken as the samples. Questionnaire in form of self report was used to obtain data. In addition, descriptive analysis and chi square test were applied to analyze the data. The result of the research showed that 17 persons (85%) of intervention groups were mostly obedient, and 16 persons (80%) of control groups were mostly disobedient. From the analysis using chi square, it was found the difference of the obedience of iron tablets consumption after SMS reminder (p=0.00) had been delivered with significant level <0.05. Based on the result of this research, SMS reminder had an effective impact toward the obedience of iron tablets consumption among the expectant mothers. The result will be a good consideration for Puskesmas to cooperate with provider or proposed some funds to Dinas Kesehatan to activate SMS reminder.Key words:Expectant mothers, obedience, SMS reminder, iron tablets


2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 99
Author(s):  
Laila Kamila ◽  
Maulidiyah Salim

Abstract: Coronary heart is a disease that offense to blood vessels and heart attack due to constriction of blood vessels. A high level of cholesterol in blood or exceeds the normal limit can form sediment in wall of blodd vessels which cause blood vessels constriction or blockage. This research object to determine whether there is a correlation between cholesterol level total and hypertension with coronary heart disease in patients who hospitalized in Regional Public Hospital of dr. Soedarso Pontianak. This study was used cross sectional design, purposive sampling technique, it gained 50 people as samples. The measurement of blood pressure was done in heart poly and cholesterol total level in clinic laboratory of Regional Public Hospital of dr. Soedarso by using enzymatic CHOD-PAP method. It can be obtained that 10 people had hypertension and 40 people did not.the average of total cholesterol was 224 mg/dl. Maximum value of total cholesterol was 224 mg/dl and 152 mg/dl as minimum value. Data has been analyzed by using statistical test, Chi-Square, to determine the correlation of total cholesterol wit coronary heart disease, obtained p value=0,024 (less than α=0,05). Correlation of hypertension and coronary heart disease gained p value=0,923 (more than α=0,05), it can be concluded that total cholesterol correlated with coronary heart disease, and there was not a correlation between hypertension and coronary heart disease.Abstrak: Jantung koroner adalah penyakit yang  menyerang pembuluh darah dan serangan jantung, karena penyempitan pada pembuluh darah. Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah melebihi normal dapat membentuk endapan pada dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan penyempitan dan tersumbatnya pembuluh darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar kolesterol total dan hipertensi dengan penyakit jantung koroner pada pasien di RSUD dr. Soedarso Pontianak. Disain penelitian  ini menggunakan cross sectional, teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling, didapat jumlah sampel 50 orang. Pengukuran Tensi Darah dilakukan di poli Jantung dan pemeriksaan kadar kolesterol total di laboratorium klinik RSUD dr. Soedarso Pontianak dengan metode enzimatik CHOD-PAP. Hasil penelitian didapatkan 10 orang mengalami hipertensi dan 40 orang non hipertensi. Rata-rata kadar kolesterol total 224 mg/ dl. Nilai maksimum kadar kolesterol total yaitu 224 mg/dl dan nilai minimum yaitu 152 mg/dl. Analisa data dengan uji statistik Chi-square untuk mengetahui hubungan kolesterol total dengan penyakit jantung koroner didapatkan nilai p = 0,024 (lebih kecil dari  α 0,05). Uji hubungan hipertensi dengan penyakit jantung koroner didapat nilai p = 0,923 (lebih besar dari α 0,05), dapat disimpulkan terdapat hubungan kadar kolesterol total dengan penyakit jantung koroner dan tidak ada hubungan hipertensi dengan penyakit jantung koroner.


Jurnal JKFT ◽  
2017 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 8
Author(s):  
Imas Yoyoh ◽  
Imam Mutaqqijn ◽  
Nurjanah Nurjanah

Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit kronik yang terus menerus mengalami peningkatan jumlah yang signifikan dari tahun ke tahun. Komplikasi jangka panjang dari DM baik mikrovaskular dan makrovaskular dapat menyebabkan insufiensi aliran darah ke tungkai, yang dapat berujung pada infeksi, ulkus dan berakhir pada amputasi. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan perawatan kaki dengan risiko ulkus kaki diabetes di Ruang Rawat Inap RSU Kabupaten Tangerang. Desain penelitian ini adalah analitik korelasi dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dengan jumlah sampel 54 responden, pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan tentang perawatan kaki dan lembar observasi tentang risiko ulkus kaki diabetes. Uji analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian sebanyak 54 responden didapatkan data kategori perawatan kaki baik dengan risiko ulkus rendah sebanyak 14 responden (58,3%). Sedangkan kategori perawatan kaki kurang baik dengan risiko ulkus tinggi sebanyak 21 responden (70,0%). Hasil analisis diperoleh nilai OR = 3,267 artinya perawatan kaki yang kurang baik mempunyai peluang 3,267 kali untuk risiko tinggi ulkus. Hasil uji statistik menggunakan Chi-Square diperoleh p=0,036 dimana nilai p-value < 0,05, maka Ho ditolak artinya terdapat hubungan antara perawatan kaki dengan risiko ulkus kaki diabetes di Ruang Rawat Inap RSU Kabupaten Tangerang. Pasien DM dengan perawatan kaki yang kurang baik berpeluang untuk terjadinya risiko ulkus tinggi dibandingkan dengan pasien DM yang perawatan kakinya baik. 


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 28-34
Author(s):  
Saiful Batubara ◽  
Risqi Utami

Intra Uterine Device post placenta is the installation in the first 10 minutes to 48 hours after the birth placenta plays a role in reducing maternal mortality through prevention of pregnancy, delaying pregnancy, and spacing pregnancies, the effectiveness of use up to 99.4% can prevent 5-10 years of pregnancy. This study aims to determine the factors associated with maternal willingness to post Post Placenta IUD. The study used a questionnaire with a population of third trimester pregnant women who examined their pregnancies and a sample of 98 people by purposive sampling. Analyze data with Chi Square. The results showed that the majority of pregnant women were not willing to do post placenta IUD installation of 58.2% which was influenced by age, parity, knowledge and support of the husband.


2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Isrizal Isrizal ◽  
Resna Reza Yunia Lestari

Latar belakang: Masih tingginya angka penyakit artritis reumatoid dan tingkat pengetahuan lansia terhadap cara mengatasi nyeri artritis reumatoid masih sangat kurang, sehingga belum maksimalnya pengobatan dalam mengatasi kekambuhan nyeri. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk diketahui hubungan pengetahuan terhadap cara mengatasi nyeri artritis reumatoid pada lansia di Panti Tresna Werdha Budi Luhur di Kota Linggau Tahun 2019. Metode: Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 25 Juni - 1 Juli 2019. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, teknik pengambilan sampel yang digunakan nonprobability sampling (purposive sampling). Instrumen yang digunakan adalah kuesioner serta analisa menggunakan uji chi square. Penelitian ini dilakukan di Panti Tresna Werdha Budi Luhur di Kota Linggau. Sampel pada penelitian ini adalah lansia yang berada di Panti Tresna Werdha Budi Luhur di Kota Linggau, yang berjumlah 30 orang. Hasil: penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik sebanyak 16 orang (53,3%) dan sebagian besar responden memiliki cara mengatasi nyeri artritis rheumatoid baik sebanyak 22 orang (73,3%). Ada hubungan pengetahuan terhadap cara mengatasi nyeri artritis reumatoid pada lansia di Panti Tresna Werdha Budi Luhur di Kota Linggau Tahun 2019 (ρ=0,022). Saran: Disarankan bagi para kader untuk lebih sering melakukan penyuluhan tentang Artritis Rheumatoid dan upaya penatalaksanaannya minimal satu bulan sekali. Selain itu disarankan bagi para kader untuk mengikuti penyuluhan atau pelatihan tentang lansia terutama Artritis Reumatoid dan upaya penatalaksanaannya. Kata kunci       : Pengetahuan, Nyeri, Atritis Reumatoid, Lansia


2021 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 213
Author(s):  
Hasanah Nurbawena ◽  
Martono Tri Utomo ◽  
Esti Yunitasari

AbstrakLatar belakang : Kejadian stunting merupakan salah satu  masalah gizi pada anak yang memiliki prevalensi tinggi di Indonesia. Cut off point  kejadian stunting tidak boleh lebih dari 20%, sedangkan jumlah kejadian stunting di Surabaya sebanyak 22,8%. Salah satu penyebab tingginya kejadian stunting yaitu penyakit infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan riwayat sakit dengan kejadian stunting pada balita. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan menggunakan rancang penelitian case control. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 40 balita dengan usai 24-36 bulan di wilayah kerja Puskesmas Simomulyo Surabaya. Sampel penelitian balita stunting merupakan kelompok kasus dan balita non-stunting merupakan kelompok kontrol. Pengambilan data untuk kelompok kasus menggunakan purposive sampling dan pada kelompok kasus menggunakan matching sampling dengan menyesuaikan usia bayi dan jenis kelamin pada kelompok kasus. Pengumpulan data mengguanakan instrumen kuisioner. Uji statistik menggunakan chi square Hasil : Hasil penelitian ini didapatkan balita stunting memiliki riwayat sakit sebanyak 90%, sedangkan pada balita non-stunting sebanyak 45%. Uji statistik menggunakan mengenai hubungan riwayat sakit dengan kejadain stunting pada balita dengan uji Chi square didapatkan hasil yang signifikan yaitu p=0,002 (<0,05) dan OR 4,889. Kesimpulan : Balita stunting memiliki riwayat sakit lebih sering daripada balita non-stunting.AbstractBackground: . The incidence of stunting is one of the nutritional problems in children who have a high prevalence in Indonesia. The cut off point for stunting events should not be more than 20%, while the number of stunting events in Surabaya is 22.8%. One of the causes of the high incidence of stunting is an infectious disease. This study aimed to determine the relationship of a history of illnes with the incidence of stunting in infants. Method: This research was an observational analytic study using a case control research design. The number of samples were 40 toddlers (20 toodlers with stunting and 20 toodlers with non-stunting) aged 24-36 months in the working area of the Simomulyo Primary Health Care in Surabaya. The stunting toddlers belonged to a case group and non-stunting toddlers belonged to a control group. Data collection of case group had used purposive sampling and that control group used matching sampling by adjusting the baby's age and gender in the case group. Data was obtained by questionnaire instrument.Data was analysis by Chi square Results: The persentage of stunting toddlers who had a history of illness was 90%, while the non-stunting toddlers had a history of illness was 45%. There was relationship between the history of infectious diseases and the occurrence of stunting in toodler p=0,022 (<0,05) and OR=4,338. Conclusion: Stunting toddlers have a history of pain more often than non-stunting toddlers 


2018 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 85-103
Author(s):  
Fahriza Fahriza ◽  
Eko Rudy Cahyadi ◽  
Ma'mun Sarma

Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor dalam manajemen pengaduan pelayanan kesehatan di 21 Puskesmas Kota Tangerang Selatan. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan  metode purposive  sampling yaitu  sebanyak 5 orang responden pasien/keluarga pasien rawat inap untuk setiap puskesmas dan 1 responden internal (Kepala Puskesmas/Kepala Tata Usaha Puskesmas) untuk setiap puskesmas. Kuisioner yang  terkumpul diolah  menggunakan metode Pearson Chi Square dan Metode Regresi Logistik. Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis keluhan yang dihadapi masyarakat dan menganalisis kinerja manajemen pengaduan puskesmas di Kota Tangerang Selatan; (2) menganalisis faktor-faktor apa yang mempengaruhi terlaksananya manajemen pengaduan masyarakat yang efektif. Berdasarkan hasil penelitian rendahnya kinerja penanganan pengaduan di pelayanan kesehatan puskesmas Kota Tangerang Selatan karena kurang responsifnya manajemen mengelola keluhan-keluhan penting terkait masalah berikut ini, yaitu: (1) masalah kenyamanan fasilitas kamar mandi dan ruang tunggu; (2) masalah tenaga medis belum sesuai pelayanannya; (3) masalah keterbatasan jumlah tenaga medis; (4) masalah kebersihan lingkungan puskesmas dan; (5) masalah pungutan biaya bagi pasien. Adapun faktor yang paling berpengaruh terhadap kinerja manajemen pengaduan di Puskesmas Kota Tangerang Selatan adalah faktor “Manajemen Data Pengaduan”


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 33
Author(s):  
Agustina Rosa Iriani ◽  
Caecilia Wahyu Estining Rahayu ◽  
Christina Heti Tri Rahmawati

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh faktor demografi terhadap perilaku keuangan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma; dan (2) pengaruh literasi keuangan terhadap perilaku keuangan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Jenis penelitian ini menggunakan metode survei. Penelitian ini membagikan 100 kuesioner untuk memperoleh data responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis crosstabulation dan analisis Chi Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor demografi (pekerjaan orangtua, pendidikan orangtua, dan pendapatan orangtua) tidak berpengaruh terhadap perilaku keuangan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Sedangkan, literasi keuangan berpengaruh terhadap perilaku keuangan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Implikasi penelitian ini, meningkatnya literasi keuangan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma diharapkan dapat meningkatkan perilaku keuangan mahasiswa menjadi lebih baik sehingga mampu meningkatkan kesejahteraannya.Kata kunci: Faktor demografi; literasi keuangan, perilaku keuangan


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 223-227
Author(s):  
Hidayatun Nufus

Tahun 2018 Jumlah kematian bayi sebanyak 199 bayi dari 19.353 Kelahiran Hidup, atau dengan kata lain angka AKB Kabupaten Jombang tahun 2018 sebesar 10 per 1.000 KH. Keberhasilan ini dikarenakan adanya beberapa pogram akselerasi AKB di jalankan dengan serius diantaranya adalah program IMD (inisiasi menyusui dini) dan ASI eksklusif. ASI bermanfaat untuk menjaga ketahanan tubuh bayi karena mengandung zat anti infeksi. Diharapkan semua ibu bisa memberikan ASI eksklusif pada bayinya, tetapi ketika saat kontrol hari ke 7 , 50 % ibu sudah membawa botol dengan susu formula untuk bayinya. Oleh karenanya dibutuhkan usaha yang intensif untuk membantu ibu nifas normal agar menyusui bayinya, salah satunya dengan pijat oksitosin yang dapat membantu produksi ASI. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu post partum normal. Metode penelitian ini menggunakan desain quasy eksperimenT dengan rancangan penelitian eksperimen semu atau dengan rancangan non randomized posttest without control group design. Pengambilan sampel dengan purposive sampling. Sampel berjumlah 50 orang ibu post partum normal yang dibagi dalam 2 kelompok, yaitu 25 responden pijat oksitosin dan 25 responden  tanpa pijat oksitosin Hasil menunjukkan usia rata-rata ibu 20-35 tahun (92,5%), multipara (70%). Berdasarkan hasil analisis dengan uji statistik chi-square didapatkan bahwa nilai t hitung 9,22 > t tabel 3,84 dengan demikian Ho ditolak dan H1 diterima.Simpulan mayoritas produksi ASI pada ibu post partum normal adalah cukup dan ada perbedaan antara produksi ASI ibu post partum setelah mendapatkan pijat oksitosin dan tidak. Pijat oksitosin adalah salah satu cara untuk memperlancar dan meningkatkan produksi ASI. Pijat oksitosin merupakan salah satu contoh intervensi mandiri bidan dan dengan mudah dipilih dalam penatalaksanaan  merangsang produksi ASI Kata kunci : Pijat oksitosin, Produksi ASI


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document