scholarly journals Pengaruh Konsentrasi Karagenan pada Sifat Fisika dan Kimia Sediaan Gummy Jamu Kunyit Asam

2021 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
Author(s):  
Nurul Rochmawati ◽  
Dian Eka Ermawati
Keyword(s):  

Jamu kunyit asam merupakan minuman herbal khas Indonesia yang terbuat dari kunyit dan asam jawa. Industri jamu rumah tangga di Sleman Yogyakarta memproduksi jamu kunyit asam segar, namun belum dilakukan penetapan kadar zat aktif kurkuminoid. Konsumen jamu kunyit asam terbatas untuk wanita dan dewasa. Anak-anak jarang yang mau mengkonsumsi jamu, padahal kandungan kurkumin dalam kunyit juga dapat meningkatkan nafsu makan utamanya anak usia sekolah. Perlu inovasi untuk mengolah jamu segar menjadi produk yang lebih diminati, tahan lama namun tetap berkhasiat, salah satunya adalah sediaan gummy. Gummy dibuat dengan penambahan bahan pembentuk gel sehingga teksturnya kenyal. Karagenan merupakan gelling agent yang terbuat dari rumput laut dan aman untuk produk pangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi karagenan terhadap sifat fisika dan kimia, serta untuk mengetahui konsentrasi optimum karagenan pada formulasi gummy jamu kunyit asam sesuai Standar Nasional Indonesia tentang kembang gula lunak. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan variasi konsentrasi karagenan (7.5%; 8.0%; 8.5%) serta jamu kunyit asam segar sebagai bahan utama. Pengujian sediaan meliputi organoleptik, pH, keseragaman bobot, kandungan air, waktu hancur dan uji penerimaan responden. Penetapan kadar kurkuminoid menggunakan metode spektrofotometri UV-VIS dan analisa statistik one way ANOVA. Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi karagenan berpengaruh terhadap organoleptik, keseragaman bobot, kadar air, dan waktu hancur, namun tidak berpengaruh terhadap pH. Kadar kurkuminoid jamu segar 1.47% dan pada gummy 0.03% (b/b). Formula karagenan 8.0% merupakan formula optimum karena memenuhi syarat mutu sediaan gummy dan paling disukai oleh responden.

2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 17-25
Author(s):  
Ivan Santoso ◽  
Tria Prayoga ◽  
Ika Agustina ◽  
Wiwit Setya Rahayu

Aloe vera (Aloe Vera L.) is a plant which commonly used by local people as moisturizer. The usage of aloe vera can be applied in form of peeled off gel mask with polyvinyl alcohol as gelling agent. The goal of this research is to determine the influence of increase of polyvinyl alcohol as gelling agent to the formulation of peeled off mask from aloe vera juice. The formulation was made in a few concentration, 10%, 12%, and 14% by adding 0,5% of aloe vera juice. After that, the formulation evaluated for 4 weeks about the organoleptics, homogenity, pH, drying time and viscosity. The date of pH test and drying time analyzed by using one way ANOVA statistically and then followed by Tukey HSD test and the viscosity analyzed by using Kruskall Wallis statistically which result in the significantcy less than 0,05 that mean there are difference in drying time and viscosity, on the other hand there is no difference in pH.


2019 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 90-99
Author(s):  
Risqika Yuliatantri Paramawidhita ◽  
Uswatun Chasanah ◽  
Dian Ermawati

One of the natural ingredients can be used for sunscreen is Cinnamomum burmannii. Sinamaldehid chemical constituents in cinnamon bark extract that has potential as an antioxidant and can be used as a sunscreen content. This study was to determine the levels of cinnamon bark extract ( 1 %, 2 % and 3 % ) which can give physical characteristics, acceptability, which is optimal for preparations with HPMC as a gelling agent, Evaluations include pH, the power spread, the viscosity and acceptability. The results of organoleptic for formula I (1%), II (2%) and III (3%) have a soft texture grainy, the distinctive smell of cinnamon, and all formula has a pale brown color. From the analysis of One-Way ANOVA found significant differences for any dispersive power. But did not have significant differences in pH and viscosity. For acceptability evaluation formula III is the optimal formula to applied softness, easiest formula to flattened and easy to wash.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 98-103
Author(s):  
Nurista Dida Ayuningtyas ◽  
Agustina Putri Pitarisa Sudarsono ◽  
Anastasiya Sisca Yuswanti

Background : Lime leaves contain flavonoids, tannins, and saponins. This content is known to have activity as an antibacterial and protective of gums and teeth. Based on these activities, lime leaves can be developed as an active ingredient in gel toothpaste preparations. In the manufacture of gel toothpaste, the component that plays an important role is the gelling agent. Purpose: In this study, a variation of the gelling agent Carbomer 940 will be used to make a gel toothpaste with lime leaf extract. Methods: The independent variable used is Carbomer 940 with a variation of 3 formulas, namely 0.6%; 1.2%; and 1.8%. The evaluations carried out on gel toothpaste were organoleptic, homogeneity, pH, adhesion, spreadability and pH. Data analysis was carried out with SPSS software to see the differences between each formula. Results: The results showed that the formula 1-3 was homogeneous with a clear, homogeneous color, and a characteristic smell of menthol with a pH range of 5.85-7.49; spreading area 20.60-29.91 cm2, adhesion 6.01-35.1 seconds. The results of statistical tests with one-way ANOVA obtained a significant difference between each formula.  


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 68-73
Author(s):  
Natasha Faruqi Andrian Putri ◽  
Desy Nawangsari ◽  
Sunarti Sunarti

INTISARI Kopi merupakan tanaman yang kaya akan manfaat. Biji kopi arabika mengandung antioksidan yang dapat memberikan manfaat salah satunya mencegah kerusakan sel akibat paparan radikal bebas. Kopi arabika di formulasikan dalam bentuk gel scrub dengan gelling agent karbopol 940. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa konsentrasi gelling agent yang terbaik terhadap sifat fisika dan stabilitas sediaan gel srub biji kopi arabika (Coffee arabica) dan pada saat digunakan menyebabkan iritasi atau tidak. Metode penelitian eksperimental murni untuk mengetahui pengaruh perlakuan tertentu dengan membandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan. Evaluasi sediaan gel scrub meliputi evaluasi mutu fisik sediaan dan uji iritasi terhadap 3 kelinci. Hasil evaluasi sediaan menunjukkan bahwa semua sediaan gel scrub berbentuk gel dengan butiran berwarna hitam, berbau khas, homogen, stabil selama penyimpanan 6 siklus, nilai pH (4,5-7,8), daya lekat (2-300 detik), daya sebar (5-7 cm) dan viskositas (2000-4000 cp), uji iritasi pada kelinci menyebabkan reaksi kulit sedikit iritasi. Hasil uji statistik dengan uji one way anova menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antar formula dengan nilai signifikasi (p< 0,05). Namun sediaan masih bisa dikatakan stabil dikarenakan masih berada pada rentang persyaratan. Kesimpulan gel scrub yang dihasilkan memiliki karakteristik fisik yang baik dan menyebabkan reaksi kulit sedikit iritasi. Serbuk biji kopi arabika dapat diformulasikan sebagai sediaan gel scrub memiliki karakteristik fisik yang baik pada formula IV dengan konsentrasi karbopol 940 2 %. dan stabil pada penyimpanan 6 siklus.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 58-69
Author(s):  
Citra Shintia ◽  
Srie Rezeki Nur Endah ◽  
Ali Nofriyaldi

Daun pala (Myristica fragrans Houtt.) mengandung senyawa flavonoid, saponin dan tanin yang berpotensi sebagai antibakteri, sehingga dapat dimanfaatkan kedalam bentuk sediaan gel hand sanitizer. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk sediaan gel salah satunya adalah sifat fisiknya. Gelling agent dan humektan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi sifat fisik sediaan gel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi HPMC (Hidroxy Propyl Methyl Cellulose) dan gliserin terhadap sifat fisik sediaan gel hand sanitizer ekstrak etanol daun pala. Gel hand sanitizer ini dibuat formulasi dengan variasi HPMC dan gliserin, yaitu formula 1 (HPMC 1% : gliserin 5%), formula 2 (HPMC 1,5% : gliserin 7,5%), formula 3 (HPMC 2%, gliserin 10%). Evaluasi yang dilakukan terhadap sediaan meliputi, uji homogenitas, uji organoleptik, uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat. Berdasarkan hasil analisis menggunakan One Way Anova dengan program SPSS for Windows, menunjukan bahwa HPMC dan gliserin mempengaruhi parameter daya sebar dan daya lekat sediaan gel hand sanitizer ekstrak etanol daun pala (Myristica fragrans Houtt.).


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 57-67
Author(s):  
Nia Yuniarsih ◽  
Fauzi Akbar ◽  
Icha Lenterani ◽  
Farhamzah

Kulit buah naga (Hylocereus polyrhizus) mengandung senyawa flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan dalam kosmetik digunakan untuk mencegah penuaan dini. Facial wash merupakan salah satu cara untuk membersihkan sel kulit mati, kotoran, minyak, dan kosmetik. Penelitian ini bertujuan memformulasi facial wash gel ekstrak kulit buah naga dengan memvariasikan konsentrasi carbopol (1%, 1,5%, dan 2%) sebagai basis gel. Hasil uji organoleptis menunjukkan parameter aroma, warna tidak berbeda nyata antar formula, perbedaan konsistensi bentuk pada sediaan terihat pada formulasi 1 (kental) sedangkan formulasi 2 dan 3 (agak kental). Hasil evaluasi menunjukkan formula 1 dengan carbopol 1 % menghasilkan facial wash gel yang paling baik dibandingkan dengan formula 2 dan 3.  Evaluasi sediaan didapatkan bahwa perbedaan konsentrasi carbopol berpengaruh pada daya busa, pH dan viskositas. Hasil evaluasi dianalisis menggunakan one way ANOVA menunjukkan nilai α<0,05 pada evaluasi daya busa, pH dan viskositas.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 17-23
Author(s):  
Mukhlis Ahmad Fahrezi ◽  
Vivin Nopiyanti ◽  
Widodo Priyanto

Radiasi sinar ultraviolet (UV) mampu menembus lapisan epidermis kulit sehigga dapat mengiritasi dan merusak jaringan kulit. Kitosan yang mengandung senyawa kitin berpotensi mampu memberikan proteksi terhadap paparan sinar ultraviolet (UV). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas tabir surya gel kitosan dilihat dari harga nilai SPF, adanya pengaruh penggunaan variasi konsentrasi pada kombinasi karbopol dan HPMC sebagai gelling agent terhadap aktivitas tabir surya gel kitosan, variasi konsentrasi pada kombinasi karbopol dan HPMC yang mampu memberikan sifat fisika dan stabilitas gel yang baik. Variasi konsentrasi pada kombinasi karbopol dan HPMC sebagai gelling agent dibuat kedalam 3 formula, F1(100% karbopol:0%HPMC), F2(50% karbopol:50% HPMC), F3(0% karbopol:100% HPMC). Uji aktivitas tabir surya gel kitosan dilakukan dengan uji SPF (Sun Protection Factor) menggunakan spectrofotometri UV-VIS. Harga nilai SPF dihitung menggunakan metode mansyur. Hasil uji SPF dianalisis secara statistic menggunakan One Way ANOVA. Hasil uji SPF dari variasikonsentrasi pada kombinasi karbopol dan HPMC sebagai gelling agent yaitu F1 (9,091348), F2 (5,419107), F3 (6,437869). Hasil uji SPF yang dianalisis secara statistic menggunakan One Way ANOVA menunjukan bahwa semua data yang diujikan berbeda secara nyata dengan formulatereaktif F1(100% karbopol:0% HPMC) dengan harga nilai SPF 9,091348.


2020 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 136
Author(s):  
Yahya Febrianto

Ekstrak etanol daun cabai rawit (Capsicum frustescens L.) mengandung flavonoid sebagai agen antibakteri terhadap bakteri penyebab jerawat Propionibacterium acnes yang kemudian diformulasikan dalam bentuk sediaan gel dengan variasi gelling agent carbopol 940 dan CMC Na. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi gelling agent terhadap stabilitas fisik maupun evaluasi sediaan gel ekstrak etanol daun cabai rawit (Capsicum frustescens L.) melalui uji organoleptis, homogenitas, daya sebar, kemampuan proteksi, pH, viskositas, daya lekat, dan uji stabilitas fisik. Setelah didapatkan hasil uji daya sebar, daya lekat, pH, dan viskositas kemudian data diolah menggunakan metode One Way ANOVA atau Kruskal Wallis, sedangkan uji stabilitasnya diolah dengan metode Paired Sample T Test atau Uji Wilcoxon. Sediaan gel ekstrak etanol daun cabai rawit yang didapat berupa massa gel berwarrna hijau kecoklatan, homogen, berbau khas daun cabai, namun tidak mampu memberikan proteksi. Evaluasi daya lekat sediaan gel yaitu 12,40-31,17 detik, daya sebar sebesar 3,89-6,19 cm, viskositas sebesar 158,33-262,5 dpas, pH sebesar 7,08-7,36. Dari hasil evaluasi dapat disimpulkan bahwa formula 5 merupakan formula yang terbaik karena memilki daya lekat paling lama dan pH yang mendekati pH kulit. Variasi gelling agent mempengaruhi evaluasi sediaan berupa hasil organoleptis, daya lekat, daya sebar, dan viskositas dengan hasil p<0,05 yang artinya ada perbedaan signifikan antar tiap formula. Sedangkan uji stabilitas fisik sediaan gel ekstrak etanol daun cabai rawit stabil dalam penyimpanan suhu kamar selama satu bulan dengan hasil p>0,05 yang artinya tidak ada perbedaan signifikan pada evaluasi sediaan tiap minggunya.


2020 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 88-93
Author(s):  
Dewi Marlina

Telah dilakukan penelitian tetang Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daun Senduduk (Melastoma malabathricum L.) Terhadap Uji Kestabilan Fisik dan Uji Aktivitas Antibakteri  Pada  Staphylococcus Aureus. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan membuat 3 jenis formula gel yang mengandung ekstrak etanol daun senduduk (Melastoma malabathricum L.) 4% dengan memvariasikan HPMC sebagai gelling agent pada konsentrasi 3%, 3,5% dan 4%. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Sediaan disimpan selama 28 hari dan dievaluasi pH, viskositas, homogenitas, intensitas warna dan bau serta iritasi kulit  pada hari ke-0, ke-7, ke-14, ke-21 dan ke-28. Metode: Data uji kestabilan fisik yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan grafik lalu diinterprestasikan. Sedangkan untuk uji aktivitas antibakteri cara pengolahan dan analisis datanya yaitu menggunakan analisa statistika  One Way ANOVA yang dilakukan dengan cara mengukur diameter zona hambat. Hasil:  menunjukan bahwa semakin tinggi konsentrasi HPMC (gelling agent) maka semakin tinggi viskositas dan semakin rendah daya sebar dan pH, namun tidak berpengaruh terhadap homogenitas, warna, bau dan iritasi kulit. Hasil uji antibakteri menunjukkan bahwa pada formula ekstrak I zona hambat berkisar 11 – 16,5 mm, formula II zona hambat berkisar  10 – 16 mm dan pada formula III   zona hambat berkisar 10 – 14,5 mm.   Uji statistik oneway anova (p<0,05) untuk membandingkan zona hambatan pada sediaan pada hari ke-0, ke-7, ke-14, ke-21 dan ke-28, didapatkan signifikasi 0,412 (p>0.05). Kesimpulan:  Sediaan gel yang mengandung Ekstrak etanol daun senduduk pada Formula I mempunyai kestabilan fisik yang memenuhi persyaratan untuk dibuat sediaan gel.


2019 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 44-50
Author(s):  
Rinaldi Daswito ◽  
Rima Folentia ◽  
M Yusuf MF

One of the diseases that can be transmitted by flies is diarrhea. Green betel leaf contains essential oils, chavicol, arecoline, phenol, and tannins which function as plant-based insecticides. This study aimed to determine the effectiveness of green betel leaf extract (Piper betel) as a plant-based insecticide on the number of mortality of house flies (Musca domestica). The research was an experimental study used After Only Design used the One Way Anova test with a 95% confidence level. The samples used were 360 ​​house flies. Each treatment of 30 house flies with 4 repetitions and used three concentrations of green betel leaf extract (25%, 50%, 75%). The study was conducted at the Chemistry and Microbiology Laboratory of Health Polytechnic Tanjungpinang, while the location of the fly collection was at the Tokojo Garbage Collection Station in Bintan Regency. The number of mortality of house flies at a concentration of 25% was 81 heads (67.5%), 50% concentrations were 93 heads (77.5%), and at a concentration of 75% were 103 heads (85.83%). There was an effect of green betel leaf extract on the mortality of house flies (p-value 0.0001 <0.05) with the most effective concentration of 75%. Further research is needed to obtain a finished product utilizing green betel leaf extract as a vegetable insecticide, especially in controlling the fly vector. Need further research on the use of green betel leaf extract as a vegetable insecticide controlling the fly vector by taking into account the amount of spraying and the age of the fly.   Keywords: Green betel leaf extract , organic insecticide, houseflies


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document