scholarly journals Video Learning Multimedia Berpengaruh Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang Menarche

2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 50-53
Author(s):  
Ririn Harini ◽  
Nurul Aini Rahmawati

Memasuki masa pubertas, anak perempuan akan mulai mendapatkan menarche atau menstruasi pertama. Biasanya saat menarche datang, mereka akan mengalami rasa cemas, takut dan juga kebingungan karena belum siap dalam menghadapi masa pubertas. Hal ini disebabkan mereka tidak pernah mendapatkan pendidikan reproduksi dini. Salah satu program promosi kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan adalah dengan memberikan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan video learning multimedia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas health education dengan metode video learning multimedia dalam meningkatkan pengetahuan remaja mengenai menarche. Desain penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional, sampel penelitian diambil dengan accidental purposive sampling. Masing-masing sampel akan diukur tingkat pengetahuan terhadap menarche sebelum dan sesudah diberikan health education dengan video learning multimedia. Berdasarkan hasil uji statistic dengan Wilcoxon didapatkan nilai signifikansi 0,00 (p>0,005). Dapat disimpulkan bahwa health education dengan video learning multimedia efektif meningkatkan pengetahuan remaja tentang menarche

2018 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 24
Author(s):  
Rhona Sandra

ABSTRAK Preoperasi merupakan tindakan sebelum dilakukannya pembedahan di meja operasi,  yang  menimbulkan  masalah psikologis yaitu kecemasan. Kecemasan adalah gangguan alam  sadar   ditandai perasaan ketakutan atau kehawatiran yang mendalam dan berkelanjutan. Mengurangi kecemasan dengan pendampingan spiritual untuk beradaptasi. Tujuan penelitian melihat hubungan spiritualitas dengan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Padang.Jenis penelitian deskriptif analitik , desain survey cross sectional dilaksanakan di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Padang bulan Agustus 2015. Populasi semua pasien yang akan dilakukan operasi dan belum pernah operasi sebelumnya sebanyak 868 orang. Teknik sampling purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data diolah dengan analisis univariat  mengggunakan statistik deskriptif dan analisis bivariat uji chi-square  (α = 0,05)Hasil penelitian (51,0%) pasien pre operasi memiliki spiritualitas yang terpenuhi. (54,2%) mengalami kecemasan sedang. Ada hubungan spiritualitas pasien dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi (p = 0,000). Disimpulkan ada hubungan spiritualitas dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi. Diharapkan perawat ruangan pre operasi memberikan  nilai spiritualitas dan pendampinga, health education, sebagai konselor dan terapis pengalihan.


2014 ◽  
Vol 8 (8) ◽  
pp. 366
Author(s):  
Anindya Hapsari ◽  
Isgiantoro Isgiantoro

Konjungtivitis adalah peradangan konjungtiva karena mikroorganisme, alergi, atau bahan kimia. Total kasus konjungtivitis dan gangguan konjungtiva di Indonesia (2009) sekitar 73%. Konjungtivitis terjadi karena infeksi mikroorganisme merupakan penyakit menular yang terjadi lewat kontak langsung atau barang penderita. Sebagian besar penderita konjungtivitis adalah anak-anak yang umumnya tertular dari teman di sekolah, tempat bermain, atau bimbingan belajar. Data Puskesmas Trowulan Mojokerto menunjukkan kenaikan jumlah siswa sekolah dasar penderita konjungtivitis meliputi 3% (2009), 4% (2010), 7% (2011), dan 9% (2012). Cara termudah mencegah penularan konjungtivitis adalah mencuci tangan dengan sabun. Guru sebagai wakil orang tua di sekolah dan idola anak diharapkan berperan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang mencuci tangan dengan sabun. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pengetahuan konjungtivitis guru kelas sekolah dasar dengan pemberian pendidikan kesehatan tentang mencuci tangan dengan sabun pada peserta didik. Desain penelitian adalah potong lintang, penarikan sampel dengan purposive sampling. Sampel penelitian adalah seluruh guru kelas sekolah dasar di wilayah kerja Puskesmas Trowulan. Penelitian menemukan 80 responden (59,7%) berpengetahuan kurang dan berperilaku negatif atau tidak memberikan pendidikan kesehatan terhadap peserta didiknya. Ditemukan hubungan yang bermakna pengetahuan konjungtivitis pada guru kelas sekolah dasar dengan pemberian pendidikan kesehatan tentang mencuci tangan dengan sabun pada peserta didik.Conjunctivitis is conjunctiva’s inflammation by microorganisms, allergy, or chemicals. Total conjunctivitis and conjunctiva disorders’ cases in Indonesia (2009) is 73%. Conjunctivitis caused by infection is infectious that transmitted through direct contact or contaminated goods. Most conjunctivitis patients are children. They mostly caught from friends at school, playground, or tutoring. Trowulan Public Health Center’s data indicates increasing number of conjunctivitis at elementary school’s students, namely 3% (2009), 4% (2010), 7% (2011), and 9% (2012). The easiest way preventing spreading is washing hands with soap. Teachers as representatives of parents and students’ idols are expected to give health education about hand washing with soap. This study aimed to analyze the relationship of conjunctivitis knowledge of elementary schools’ classrooms’ teachers with the granting of health education about hand washing with soap on students. Study design was cross sectional with purposive sampling technique. Sample used are all elementary schools’ classrooms’ teachers at Trowulan Public Health Service’s district. Research finds 80 respondents (59,7%) less knowledgeable and behave negatively or not provide health education to their students. The conclusion is there is a meaningful relationship between conjunctivitis knowledge of elementary schools classrooms’ teachers with the granting of health education about hand washing with soap on students. 


2016 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 26
Author(s):  
Hermeksi Hermeksi rahayu, prananingrum ◽  
Prananingrum Prananingrum

Kanker serviks atau kanker mulut rahim menyebabkan kematian No. 2 pada wanita. Di Indonesia usaha untuk mengidentifikasi kelainan pada serviks dilakukan melalui pemeriksaan pap smear masih belum mendapat prioritas bagi kaum wanita. Di Puskesmas Kuthukan, penyuluhan tentang Pap-smear masih jarang dilakukan, karena keterbatasan jumlah tenaga kesehatan. Untuk mengetahui pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan ibu tentang pap smear di Desa Kediren Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora. Jenis penelitian ini adalah one group pre-test and post-test design menggunakan pendekatan waktu cross-sectional. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling yang disesuaikan dengan kriteria inklusi dan eksklusi, juga berdasarkan rumus Slovin, sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 62 responden. Sebagian besar tingkat pengetahuan responden sebelum di berikan pendidikan kesehatan tentang Pap- smear dalam kategori cukup sebanyak 42 orang (67.7%) dengan pengetahuan rata – rata sebesar 8,74 dan sebagian besar responden setelah di berikan pendidikan kesehatan Pap- smear dalam kategori baik sebanyak 34 orang (54.8%) dengan rata – rata pengetahuan 9,6. Analisa data menggunakan univariat dan bivariat. Analisa bivariat menggunakan uji statistik Wilcoxon di peroleh p- value = 0.000 (< 0.05). Ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan ibu tentang Pap-smear sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan di Desa Kediren Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora. Kata Kunci : Pendidikan kesehatan, tingkat pengetahuan, Pap-smear ABSTRACT EFFECT OF HEALTH EDUCATION ON THE LEVEL OF KNOWLEDGE CAPITAL OF PAP-SMEAR IN THE VILLAGE KEDIREN RANDUBLATUNG DISTRICT OF BLORA Cervical cancer or cervical cancer causes the death of No. 2 in women. In Indonesia, efforts to identify abnormalities in the cervix is done through Pap-smear are still not given priority to women.. Puskesmas Kuthukan counseling at the health center of the Pap- smear are still rarelly carried out, due to the limited number of health personnel. To determine the impact of health education on the level of mothers' knowledge of pap smear in the village Kediren Randublatung District of Blora. This study design is one group pre-test and post-test design using a cross-sectional approach. Sampling in this study using purposive sampling adapted to inclusion and exclusion criteria, also based on a formula Slovin, in order to obtain the total sample of 62 respondents. Average age of the mother in the village Kediren Randublatung Blora District of 30.4. years , the average mother is high school education is 40 people ( 64.5 % ). Average job mother is a housewife ( IRT ) as many as 35 people ( 56.5 % ). Marriage history mother was married as many as 60 people ( 96.8 % ) . Status obstetrics mother obtained the majority of new mothers have one child as many as 24 people ( 38.7 % ). Most of  the level of knowledge before it is given health education about Pap- smear  in a category quite as many as 42 people ( 67.7 % ) with the knowledge of the average of 8.74 , and most respondents after a given health education Pap- smear in both categories as many as 34 people ( 54.8 % ) with the average knowledge 9.6. Then the data was analyzed by univariate and bivariate. The bivariate analysis using Wilcoxon statistical test obtained by p-value = 0.000 (<0.05). No effect of health education  on the level of mothers' knowledge of Pap-smear before and after health education in the village Kediren Randublatung District of Blora. Keywords : Health education, knowledge, Pap-smear


2016 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
pp. 66-70
Author(s):  
Erliera Erliera ◽  
Nurdiana Nurdiana ◽  
Maya Indah Triastuti

Saliva merupakan salah satu komponen penting yang berperan dalam melindungi jaringan di dalam rongga mulut. Namun, setiap individu  memiliki laju aliran dan pH saliva yang berbeda-beda karena dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya terhadap stimulus mekanis seperti pada pemakaian pesawat ortodonti cekat. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan laju aliran dan pH saliva pasien dengan piranti ortodonti cekat dan tanpa piranti ortodonti pada mahasiswa FKG USU. Jenis penelitian ini adalah cross sectional. Pemilihan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling dan sampel yang diambil sebesar 44 orang yang terdiri dari 22 orang pemakai piranti ortodonti cekat dan 22 orang bukan pemakai piranti ortodonti. Pengumpulan saliva dilakukan dengan metode passive drool. Perbandingan laju aliran saliva antara kedua kelompok dianalisis menggunakan uji Mann – Whitney U dan perbandingan pH saliva dengan menggunakan uji-t independent. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju aliran saliva tertinggi sebesar 1,16 ml/menit dan pH saliva tertinggi sebesar 7,60 terdapat pada pasien pemakai piranti ortodonti cekat dan laju aliran terendah 0,08 ml/menit dan pH saliva terendah 6,40 pada pasien tanpa piranti ortodonti cekat. Sebagai kesimpulan, terdapat perbedaan yang signifikan untuk laju aliran dan pH saliva antara pasien dengan piranti ortodonti cekat dengan pasien tanpa piranti ortodonti (p<0,05), dimana laju aliran dan pH saliva pada pasien dengan piranti ortodonti cekat lebih tinggi dibandingkan dengan pasien tanpa piranti ortodonti.


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 63
Author(s):  
Alfiah Ni’matul Masruroh ◽  
Laily Isroin ◽  
Siti Munawaroh

Peran teman sebaya bagi remaja santri sangat berpengaruh dalam memberikan dukungan sosial bagi sesamanya. Santri yang mengalami stres diharapkan mampu membangun strategi koping yang tepat sebagai upaya untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi terhadap masalah dan tekanan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan sosial teman sebaya dengan mekanisme koping stres pada remaja di Pondok Pesantren KH. Syamsuddin Durisawo. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan studi korelasional. Desain penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan Cross Sectional. jumlah sampel 95 responden dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner atau google form secara online. Penelitian menggunakan analisis uji chi-squere dengan  P value<0,05. Hasil penelitian ini didapatkan responden yang mendapat dukungan sosial yang positif sebanyak 51 responden (53,7%) dan mekanisme koping stress yang di dapatkan data 53 (55,8%) responden memiliki mekanisme koping stres yang adaptif. Berdasarkan hasil analisa pada penelitian ini adalah p value (0,000) < α (0,05) yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti ada hubungan pada keeratan hubungan dengan nilai Contingency Coefficient = 0,409 kategori sedang. Hasil penelitian ini tidak semua santri mendapat dukungan sosial dari teman sebaya dan melakukan mekanisme koping yang maladaptif. Maka peneliti menyarankan pada santri untuk memiliki mekanisme koping yang adaptif sesuai dengan dirinya dan pentingnya dukungan sosial teman sebaya yang dapat membantu memecahkan masalah dan mengurangi stres yang dialami.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 83
Author(s):  
Siti Komariah ◽  
Hary Nugroho

Latar Belakang:Komplikasi kehamilan adalah kegawat daruratan obstetrik yang dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi. Penyebab komplikasi kehamilan diantaranya kurangnya pengetahuan ibu tentang deteksi dini kehamilannya, usia pasien < 20 tahun dan > 35 tahun serta anak lebih dari 3.Tujuan :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, usia dan paritas dengan kejadian komplikasi kehamilan pada ibu hamil trimester III.Metode Penelitian:Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, sehingga sampel adalah ibu hamil trimester III yang berkunjung di Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Samarinda berjumlah 84 orang. Analisis yang digunakan uji chi square.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan terdapat responden yang memiliki pengetahuan kurang baik, terdapat usia berisiko antara < 20 tahun dan > 35 tahun, terdapat paritas berisiko > 3 orang anak dan komplikasi kehamilan berupa hipertensi, anemia, preeklempsia dan plasenta previa. Ada hubungan pengetahuan dengan kejadian komplikasi kehamilan (p value : 0,001 < α : 0,05 dan odds ratio : 6,800 > 1). Ada hubungan usia dengan kejadian komplikasi kehamilan (p value : 0,003 < α : 0,05 dan odds ratio : 5,837 > 1). Ada hubungan paritas dengan kejadian komplikasi kehamilan (p value : 0,002 < α : 0,05 dan odds ratio : 6,250 > 1).Kesimpulan: Terdapat pengetahuan kurang baik berjumlah 27 responden (32,1%), usia berisiko (< 20 tahun dan ≥ 35 tahun) berjumlah 25 responden (29,8%), paritas berisiko (1 atau ≥ 3 orang anak) berjumlah 21 responden (25%) dan ada komplikasi kehamilan berjumlah 18 responden (21,4%), Ada hubungan pengetahuan, usia dan paritas dengan kejadian komplikasi kehamilan pada ibu hamil trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Samarinda.


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 14
Author(s):  
Rahmaya Nova Handayani ◽  
Adiratna Sekarsiwi

Introduction. Types of nursing education in Indonesia are vocational, academic and professional. Professional education is higher education after an undergraduate program that prepares students to have jobs with specific skill requirements. The purpose of this study was to identify factors that affect student interest in continuing professional education nurses based on perception, motivation and support system. Method. The study design was a descriptive analytic cross-sectional approach. Unstratified sampling using random sampling with a sample of 111 respondents in health education institutions in karisidenan Banyumas, there are Harapan Bangsa Purwokerto Institute of Health Science, Purwokerto Muhammadiyah University, Jenderal Sudirman University.Data was analysed by using multivariate logistic regression. Results. The results of the study showed that no correlation  perception, motivation, and support system of nurses Profession election interest in health education institutions in-karisidenan Banyumas (p=0,999; 0,956; 0,135).Discussion. The most dominant factor affecting the interest of the nurse profession was support system.Keywords: interest, perception, motivation, support system, professional nurses


2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 99
Author(s):  
Laila Kamila ◽  
Maulidiyah Salim

Abstract: Coronary heart is a disease that offense to blood vessels and heart attack due to constriction of blood vessels. A high level of cholesterol in blood or exceeds the normal limit can form sediment in wall of blodd vessels which cause blood vessels constriction or blockage. This research object to determine whether there is a correlation between cholesterol level total and hypertension with coronary heart disease in patients who hospitalized in Regional Public Hospital of dr. Soedarso Pontianak. This study was used cross sectional design, purposive sampling technique, it gained 50 people as samples. The measurement of blood pressure was done in heart poly and cholesterol total level in clinic laboratory of Regional Public Hospital of dr. Soedarso by using enzymatic CHOD-PAP method. It can be obtained that 10 people had hypertension and 40 people did not.the average of total cholesterol was 224 mg/dl. Maximum value of total cholesterol was 224 mg/dl and 152 mg/dl as minimum value. Data has been analyzed by using statistical test, Chi-Square, to determine the correlation of total cholesterol wit coronary heart disease, obtained p value=0,024 (less than α=0,05). Correlation of hypertension and coronary heart disease gained p value=0,923 (more than α=0,05), it can be concluded that total cholesterol correlated with coronary heart disease, and there was not a correlation between hypertension and coronary heart disease.Abstrak: Jantung koroner adalah penyakit yang  menyerang pembuluh darah dan serangan jantung, karena penyempitan pada pembuluh darah. Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah melebihi normal dapat membentuk endapan pada dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan penyempitan dan tersumbatnya pembuluh darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar kolesterol total dan hipertensi dengan penyakit jantung koroner pada pasien di RSUD dr. Soedarso Pontianak. Disain penelitian  ini menggunakan cross sectional, teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling, didapat jumlah sampel 50 orang. Pengukuran Tensi Darah dilakukan di poli Jantung dan pemeriksaan kadar kolesterol total di laboratorium klinik RSUD dr. Soedarso Pontianak dengan metode enzimatik CHOD-PAP. Hasil penelitian didapatkan 10 orang mengalami hipertensi dan 40 orang non hipertensi. Rata-rata kadar kolesterol total 224 mg/ dl. Nilai maksimum kadar kolesterol total yaitu 224 mg/dl dan nilai minimum yaitu 152 mg/dl. Analisa data dengan uji statistik Chi-square untuk mengetahui hubungan kolesterol total dengan penyakit jantung koroner didapatkan nilai p = 0,024 (lebih kecil dari  α 0,05). Uji hubungan hipertensi dengan penyakit jantung koroner didapat nilai p = 0,923 (lebih besar dari α 0,05), dapat disimpulkan terdapat hubungan kadar kolesterol total dengan penyakit jantung koroner dan tidak ada hubungan hipertensi dengan penyakit jantung koroner.


Jurnal JKFT ◽  
2017 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 8
Author(s):  
Imas Yoyoh ◽  
Imam Mutaqqijn ◽  
Nurjanah Nurjanah

Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit kronik yang terus menerus mengalami peningkatan jumlah yang signifikan dari tahun ke tahun. Komplikasi jangka panjang dari DM baik mikrovaskular dan makrovaskular dapat menyebabkan insufiensi aliran darah ke tungkai, yang dapat berujung pada infeksi, ulkus dan berakhir pada amputasi. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan perawatan kaki dengan risiko ulkus kaki diabetes di Ruang Rawat Inap RSU Kabupaten Tangerang. Desain penelitian ini adalah analitik korelasi dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dengan jumlah sampel 54 responden, pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan tentang perawatan kaki dan lembar observasi tentang risiko ulkus kaki diabetes. Uji analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian sebanyak 54 responden didapatkan data kategori perawatan kaki baik dengan risiko ulkus rendah sebanyak 14 responden (58,3%). Sedangkan kategori perawatan kaki kurang baik dengan risiko ulkus tinggi sebanyak 21 responden (70,0%). Hasil analisis diperoleh nilai OR = 3,267 artinya perawatan kaki yang kurang baik mempunyai peluang 3,267 kali untuk risiko tinggi ulkus. Hasil uji statistik menggunakan Chi-Square diperoleh p=0,036 dimana nilai p-value < 0,05, maka Ho ditolak artinya terdapat hubungan antara perawatan kaki dengan risiko ulkus kaki diabetes di Ruang Rawat Inap RSU Kabupaten Tangerang. Pasien DM dengan perawatan kaki yang kurang baik berpeluang untuk terjadinya risiko ulkus tinggi dibandingkan dengan pasien DM yang perawatan kakinya baik. 


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 28
Author(s):  
Nina Karlina ◽  
Aditiya Puspanegara ◽  
Moch Didik Nugraha

Kepemimpinan merupakan cara seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku bawahannya agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif  dei tercapainya tujuan dari organisasi. Gaya kepemimpinan suatu seni dan proses untuk mempengaruhi dan mengarahkan orang lan agar mereka memiliki motivasi untuk mencpai tujuan yang hendak di capai dalam situasi tertentu. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan gaya kepemimpinan kepala ruangan dengan motivasi kerja perawat di ruang rawat inap rumah sakit kuningan medical center. Rancangan penelitian ini adalah cross-sectional menggunakan pendekatan deskriptif analitik. Populasi penelitian ini adalah perawat pelaksana di Rumah Sakit Medical Center sebanyak 57 orang dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Analisis data meliputi analisis univariat dan bivariat dengan koefisien korelasi rank spearman. Analisis univariat menunjukan bahwa sebagian besar perawat berpendapat tiga tipe gaya kepemimpinan kepala ruangan model demokratis sebanyak 51 responden (89,5%) dan memiliki motivasi sedang sebanyak 20 responden (39,2%). Analisis bivariat dengan nilai kolerasi rank spearman sebesar ρ = 0,284, yang berarti tidak ada hubungan antara gaya kepemimpinan kepala ruangan dengan motivasi kerja. Hasil penelitian disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan demokratis, motivasi kerja tinggi, manajemen rumah sakit baik. Dengan penelitian ini disarankan kepala ruangan memenuhi faktor-faktor pendukung motivasi kerja perawat untuk mempertahankan ataupun meningkatkan motivasi kerja perawat serta kepala ruangan mampu meningkatkan gaya kepemimpinan demokratis yang sesuai dengan prosedur pelayanan sehingga mampu mendorong perawat melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan dengan baik.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document