Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang PAP SMEAR di Desa Kediren Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora

2016 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 26
Author(s):  
Hermeksi Hermeksi rahayu, prananingrum ◽  
Prananingrum Prananingrum

Kanker serviks atau kanker mulut rahim menyebabkan kematian No. 2 pada wanita. Di Indonesia usaha untuk mengidentifikasi kelainan pada serviks dilakukan melalui pemeriksaan pap smear masih belum mendapat prioritas bagi kaum wanita. Di Puskesmas Kuthukan, penyuluhan tentang Pap-smear masih jarang dilakukan, karena keterbatasan jumlah tenaga kesehatan. Untuk mengetahui pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan ibu tentang pap smear di Desa Kediren Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora. Jenis penelitian ini adalah one group pre-test and post-test design menggunakan pendekatan waktu cross-sectional. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling yang disesuaikan dengan kriteria inklusi dan eksklusi, juga berdasarkan rumus Slovin, sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 62 responden. Sebagian besar tingkat pengetahuan responden sebelum di berikan pendidikan kesehatan tentang Pap- smear dalam kategori cukup sebanyak 42 orang (67.7%) dengan pengetahuan rata – rata sebesar 8,74 dan sebagian besar responden setelah di berikan pendidikan kesehatan Pap- smear dalam kategori baik sebanyak 34 orang (54.8%) dengan rata – rata pengetahuan 9,6. Analisa data menggunakan univariat dan bivariat. Analisa bivariat menggunakan uji statistik Wilcoxon di peroleh p- value = 0.000 (< 0.05). Ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan ibu tentang Pap-smear sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan di Desa Kediren Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora. Kata Kunci : Pendidikan kesehatan, tingkat pengetahuan, Pap-smear ABSTRACT EFFECT OF HEALTH EDUCATION ON THE LEVEL OF KNOWLEDGE CAPITAL OF PAP-SMEAR IN THE VILLAGE KEDIREN RANDUBLATUNG DISTRICT OF BLORA Cervical cancer or cervical cancer causes the death of No. 2 in women. In Indonesia, efforts to identify abnormalities in the cervix is done through Pap-smear are still not given priority to women.. Puskesmas Kuthukan counseling at the health center of the Pap- smear are still rarelly carried out, due to the limited number of health personnel. To determine the impact of health education on the level of mothers' knowledge of pap smear in the village Kediren Randublatung District of Blora. This study design is one group pre-test and post-test design using a cross-sectional approach. Sampling in this study using purposive sampling adapted to inclusion and exclusion criteria, also based on a formula Slovin, in order to obtain the total sample of 62 respondents. Average age of the mother in the village Kediren Randublatung Blora District of 30.4. years , the average mother is high school education is 40 people ( 64.5 % ). Average job mother is a housewife ( IRT ) as many as 35 people ( 56.5 % ). Marriage history mother was married as many as 60 people ( 96.8 % ) . Status obstetrics mother obtained the majority of new mothers have one child as many as 24 people ( 38.7 % ). Most of  the level of knowledge before it is given health education about Pap- smear  in a category quite as many as 42 people ( 67.7 % ) with the knowledge of the average of 8.74 , and most respondents after a given health education Pap- smear in both categories as many as 34 people ( 54.8 % ) with the average knowledge 9.6. Then the data was analyzed by univariate and bivariate. The bivariate analysis using Wilcoxon statistical test obtained by p-value = 0.000 (<0.05). No effect of health education  on the level of mothers' knowledge of Pap-smear before and after health education in the village Kediren Randublatung District of Blora. Keywords : Health education, knowledge, Pap-smear

2015 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Rahayu Setyaningsih ◽  
Endang Dwi Ningsih ◽  
Bagus Permadi

Abstract Background The interviews with housewives in the village Gulunan Sidokerto, most say not to know about cervical cancer and the dangers, so that people's motivation for the early detection of cervical cancer is also lower than all the proven mother in the village has never been anyone doing a Pap test. The purpose of this study was to determine the relationship between the level of knowledge about cervical cancer with a Pap smear examination motivation housewives in the village of Subdistrict Plupuh Gulunan Sidokerto Sragen. Subjects were mothers of the population in the village of 45 people Gulunan Sidokerto number by looking at the table Krecji, samples found as many as 40 people. This research is analytic, the research design and approach of cross -sectional correlation. The sampling technique used is nonpropability sampling is purposive sampling . Data analyzed by chi-square test with p = 0.05 , obtained p value of 0.004 to p < 0.05 , which means that Ho is rejected and Ha accepted . The conclusion of the study. There is a relationship between the level of knowledge of cervical cancer with the Pap smear examination motivation housewives in the village of Subdistrict Plupuh Gulunan Sidokerto Sragen with p= 0.004 . Keywords : Knowledge Level, Cervical Cancer, Motivation, Pap Smear .


2018 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 547
Author(s):  
Tina Yuli Fatmawati ◽  
Mila Triana Sari

<p><em>A</em><em>pproximately 10-50% of women have experienced domestic violence, such as being hit or hurt by their partners followed by psychological aberrations. The purpose of this study is to determine the effect of health education on domestic violence (KDRT) on family knowledge about domestic violence. This research is a quantitative research with pre experimental design with one group pre and post test design approach. The samples is 20 respondents. Sampling technique is purposive sampling. Data obtained by interview using questioner and univariate and bivariate analyzed by paried t-test. The result of the research from 20 respondents got the knowledge of the family before the health education as much as 6 respondents (30%) have poor knowledge and as many as 14 respondents (70%) have good knowledge, after health education as many as 20 respondents (100%) have knowledge the good one. The result of statistical test obtained (p-value = 0,000 &lt;0,05) means that there is influence of health education about domestic violence (KDRT) to family knowledge about domestic violence (CID) </em><em>in </em><em>Lebak Bandung </em><em>.</em><em> </em><em></em></p><p> </p><p>Sekitar 10-50% wanita pernah mengalami kejadian kekerasan dalam rumah tangga, seperti dipukul atau disakiti oleh pasangannya yang diikuti oleh penyimpangan secara psikologis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap pengetahuan keluarga tentang KDRT. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain <em>pra </em><em>eksperimen </em>dengan pendekatan <em>one group pra </em>dan<em> post test design</em>. Jumlah sampel yaitu 20 responden. Teknik pengambilan sampel adalah <em>purposive sampling. </em>Data diperoleh dengan cara wawancara dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji <em>paried t-test</em>. Hasil penelitian dari 20 responden didapat pengetahuan keluarga sebelum dilakukan pendidikan kesehatan sebanyak 6 responden (30%) memiliki pengetahuan yang kurang  baik dan sebanyak 14 responden (70%) memiliki pengetahuan yang baik, sesudah dilakukan pendidikan kesehatan sebanyak 20 responden (100%) memiliki pengetahuan yang baik. Hasil uji statistik didapat      <em>(p-value </em>= 0,000 &lt; 0,05) artinya ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap pengetahuan keluarga tentang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di kelurahan Lebak Bandung.</p>


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 81-87
Author(s):  
Yessi Andriani ◽  
Maidaliza Maidaliza ◽  
Rinona Iverta Alvaensi

The purpose of this study was to determine the effect of providing health education through telenursing on increasing knowledge and prevention of pathological vaginal discharge in adolescents at SMK Negeri 2 Bukittinggi in 2020. This study used a quasy experimental method with a group pre-post test design. The results showed an increase in the mean level of knowledge and prevention of leucorrhoea, where the mean level of knowledge before and after health education was 12.77 and 27.18, while the mean prevention of vaginal discharge before and after health education was 18.55 and 33.82. The statistical test results obtained a p-value of 0.000 for the level of knowledge and a p-value of 0.000 for the prevention of pathological leucorrhoea. In conclusion, there is an effect of providing health education through telenursing on increasing knowledge and preventing pathological vaginal discharge.   Keywords: Leucorrhoea, Health Education, Telenursing  


2017 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 105-109
Author(s):  
Amalia Ratna Kusumaningrum ◽  
Siti Tyastuti ◽  
Hesty Widyasih

In Indonesia, the highest prevalence of cervical cancer is located in D.I Yogyakarta. Low knowledge of cervical cancerbecomes one of the factors causing high incidence of cervical cancer. Cervical cancer can be prevented by using Pap smearearly on. Coverage of Pap smear can be used below 10%. Good knowledge also can support Pap smear. The purpose of thisstudy is to know the correlation between knowledge level on cervical cancer and attitude toward Pap smear on women atfertile age in Pancuran, Bantul, 2017. The population was 191 women's fertile age at Pancuran village, Bantul. This studyused cross sectional study design with simple random sampling technique. The sample of this study was 90 participants. Thedata collection used the questionnaire on the level of knowledge and the attitude on April 16, 23, and 27, 2017. Data analysisused Chi-Square test. The result of the study shows 80% of the sample was elementary, economic status was 69% belowBantul minimum wage, 82% had not done Pap smear test before, 48% with good knowledge, and 39% the attitude wassupporting Pap smear. The result of statistical test showed p-value 0.000, with the power was moderate (0.504). This studyconcludes that there is a correlation between the level of knowledge and the attitude toward Pap smear test which the value ismoderate.


2017 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 108-110
Author(s):  
Ratna Ariesta Dwi Andriani

Abstract: In the preliminary study conducted at Midwife Practice Mandiri Atik there are 30 (75%) Primigravida said not knowing what to do in the face of labor because what will be passed is first experience, so need to be given health education about pregnancy as stock in facing childbirth. The purpose of this study to determine the effect of health education on pregnancy to the level of knowledge of primigravida trimester III in the face of childbirth in Midwife Practice Mandiri Atik. The research method used is quasi experiment type with One Group Pre-test and Post-test design. Samples of primigravida trimester III research were 36 respondents. The result of this research is that the knowledge of the respondent before the health education is 73,52 and after the health education equal to 83,60 with tcount > ttable (-8,501> -2,042) or p-value <α (0,000 <0,05) then H0 Rejected and Ha accepted. This means there is an effect of providing health education on pregnancy to the level of knowledge in primigravida in the face of birth in the Midwife Practice Mandiri Atik. Keywords: education health, primigravida, labor preparation Abstrak: Pada studi pendahuluan yang dilakukan di Bidan Praktek Mandiri Atik ada 30 (75%) Primigravida mengatakan tidak mengetahui apa saja yang harus dilakukan dalam menghadapi persalinan karena apa yang akan dilalui merupakan pengalaman pertama, sehingga perlu diberikan pendidikan kesehatan tentang kehamilan sebagai bekal dalam menghadapi persalinan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang kehamilan terhadap tingkat pengetahuan primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan di Bidan Praktik Mandiri Atik. Metode penelitian  yang digunakan adalah jenis quasi experiment dengan design One Group Pre-test and Post-test. Sampel penelitian primigravida trimester III berjumlah 36 responden. Hasil dari penalitian ini bahwa pengetahuan responden sebelum diberikan pendidikan kesehatan  sebesar 73,52 dan sesudah pendidikan kesehatan sebesar 83,60 dengan thitung > ttabel (-8,501 > -2,042) atau p-value < α (0,000 < 0,05) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan tentang kehamilan terhadap tingkat pengetahuan pada primigravida dalam menghadapi persalinan di Bidan Praktek Mandiri Atik. Kata Kunci: pendidikan kesehatan, primigravida, persiapan persalinan


Perspektif ◽  
2022 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 237-244
Author(s):  
Ernirita ◽  
Awaliah ◽  
Masmun Zuryati ◽  
Erwan Setiyono

Abstrak Indonesia menempati peringkat kedua dengan kasus (TB) tertinggi di dunia. Oleh sebab itu diperlukan strategi dalam penemuan kasus TB. Penelitian ini bertujuan meneliti pengaruh Pendidikan kesehatan dengan media Audio Visual terhadap pengetahuan kader dalam upaya penemuan kasus TB. Disain penelitian ini adalah pre eksperimen dengan desain One group pre-post test design. Sebanyak 10 orang kader terpilih sebagai responden dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrument penelitian menggunakan kuesioner berupa google form. Hasil penelitian menunjukkan Usia kader 70% berusia 41 tahun -50 tahun, mayoritas berpendidikan SMA (60%), sedangkan lama menjadi Kader TB mayoritas antara 1 tahun sampai 2 tahun (80%). Hasil analisis diketahui bahwa skor kader sebelum diberikan Pendidikan kesehatan dan setelah diberikan Pendidikan mengalami peningkatan yang signifikan. Nilai rerata skor hasil pre test adalah 69,30 dan setelah pelatihan meningkat menjadi 76,00., Hasil menunjukan ada perbedaan yang signifikan pengetahuan Kader sebelum dan sesudah dilakukan Pendidikan kesehatan (P value =0,007), dengan ini maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara nilai ujian pre test dan nilai ujian pos test. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian Pendidikan Kesehatan dengan Audio Visual dapat digunakan dalam peningkatan pengetahuan kader dalam penemuan kasus TB. Abstract Indonesia ranks second with the highest cases (TB) in the world. Therefore, a strategy is needed in TB case finding. This study aims to examine the effect of health education with audio-visual media on cadres' knowledge to find TB cases. The design of this study was a pre-experimental design with a One group pre-post test design. A total of 10 cadres were selected as respondents using the purposive sampling technique. The research instrument used a questionnaire in the form of a google form. The results showed that 70% of cadres were aged 41 -50 years. The majority had high school education (60%), while most TB cadres had been between 1 year and two years (80%). The analysis results showed that the score of cadres before being given health education and after being given education experienced a significant increase. The mean score of the pre-test results was 69.30 and increased to 76.00. The results showed a considerable difference in Cadre knowledge before and after health education (P-value = 0.007). Thus scores can consider a significant difference between pre-test and post-test scores. It can be regarded as Audio Visual to increase cadres' knowledge in TB case finding.


2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Supriyadi . ◽  
Nurul Makiyah ◽  
Novita Kurnia Sari

<p><em>Buerger Allen Exercise</em> mampu meningkatkan pemakaian glukosa oleh otot yang aktif sehingga glukosa dalam darah dapat menurun, dapat membantu mencegah terjadinya penyakit arteri perifer, serta meningkatkan aliran darah ke arteri dan berefek positif pada metabolisme glukosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai <em>ankle brachial index</em>pada penderita diabetes melitus tipe 2setelah melakukan <em>Buerger Allen exercise</em>. Jenis penelitian ini adalah <em>quasy-experiment </em>dengan<em> pre-post test design with control group</em><em>.</em> Jumlah sampel 60 penderita diabetes melitus tipe 2 dengan <em>purposive sampling</em>, dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Responden kelompok perlakuan diberikan intervensi <em>Buerger Allen exercise</em> sebanyak 12 kali  selama 15 hari.Penelitian dilakukan di wilayah Puskesmas Kecamatan Nganjuk.Data hasilpengukuran nilai <em>ankle brachial index</em>berupa ratio dan diuji statistik dengan <em>Paired Samples Test</em>. Didapatkan <em>p value</em> 0.001 untuk kelompok perlakuan (<em>p value</em>&lt; 0.05) yang menunjukkan bahwa adanya perubahan bermakna secara statistik nilai <em>ankle brachial index</em> sesudah melakukan <em>Buerger Allen exercise</em>. Dapat disimpulkan bahwa nilai <em>ankle brachial index</em>pada penderita diabetes melitus tipe 2 meningkat sesudah melakukan <em>Buerger Allen exercise</em>.</p><p> </p><p> <strong>Kata kunci :penderita diabetes melitus tipe2, <em>Buerger Allen Exercise, Ankle brachial index</em></strong></p><p> </p>


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 164-170
Author(s):  
Dewi Nurlaela Sari ◽  
Aay Rumhaeni

ABSTRAK Sectio caesarea merupakan tindakan alternatif dalam proses persalinan untuk menyelamatkan ibu dan janin. Ibu Bersalin dengan operasi sectio caesarea dilakukan pembedahan pada dinding abdomen dan dinding rahim. Dampak yang paling sering muncul dirasakan oleh postpartum dengan post operasi sectio caesarea adalah  nyeri. Nyeri akan berdampak pada bounding attachment terganggu, mobilisasi terbatas, Activity Daily Living (ADL) terganggu serta berpengaruh  terhadap Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Asuhan yang diberikan terbatas pada terapi farmakologi dibandingkan  non farmakologi. Foot massage adalah salah satu terapi non farmakologi yang dapat membantu menutup gerbang di posterior horns dari sumsum tulang belakang dan memblokir bagian dari nyeri ke sistem saraf pusat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh foot massage terhadap skala nyeri pada klien post operasi sectio caesarea di RS AMC. Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimen dengan pendekatan one group pre test post test design. Jumlah sampel yang digunakan berjumlah 27 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Numeric Rating Scale (NRS) dan prosedur kerja foot massage. Responden dilakukan foot massage selama 20 menit selama 2 hari. Data di analisis dengan menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari setengah klien post operasi sectio caesarea berada di skala nyeri 6 sebelum dilakukan foot massage dan hampir setengah memiliki skala nyeri 3 sesudah dilakukan foot massage dan didapatkan nilai p value = 0.000, sehingga disimpulkan ada pengaruh foot massage terhadap skala nyeri pada klien post operasi sectio caesarea. Diharapkan rumah sakit dapat menjadikan foot massage sebagai salah satu alternatif manajemen non farmakologi dalam penanganan nyeri.   Kata kunci: Foot Massage; Post Partum; Nyeri; Sectio Caesarea      


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Tatiana Siregar ◽  
Nelly Febriani

Latar belakang: Kondisi sasaran pencapaian Indonesia Sehat 2015 dari program MDG’s yang belum tercapai, sehingga dilanjutkan dengan program SDGs menjadikan Indonesia harus banyak berperan dalam semua kegiatan khsusnya di bidang kesehatan. Proses pencapaian cakupan program kesehatan sangat dipengaruhi oleh Health education yang dilakukan petugas kesehatan kepada warga, kesehatan masyarakat. Tujuan: Penelitain ini bertujuan untuk mengetahui perubahan perilaku hidup bersih sehat yang  dilaksanakan warga setelah diberikan intervesi health education.  Metode: Metode penelitian dilaksanakan secara quasi experiment pre dan post test.  Teknik mengambil sampel secara purposive Sampling pada 30 reponden kelompook intervensi dan 26 responden kelompok kontrol. Analisa data dilakukan secara paired t test. Hasil: Hasil di dapat ada perbedaan yang bermakna antara pengetahuan dan perubahan perilaku hidup bersih sehat repsonden sebelum dan sesudah diberi penyuluhan p value = 0,000. Saran: Diharapkan pemerintah setempat menggerakkan petugas kesehatan bersama-sama dengan warga melakukan perilaku hidup bersih sehat dalam kehidupan sehari-hari dengan memfasilitasi  sarana penunjang untuk menjalankan perilaku hidup bersih sehat, dengan maksimal pada warga. Kata kunci: Health eduation,  Perilaku Hidup Bersih Sehat


2019 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 39-44
Author(s):  
Sri Kartika Yohana ◽  
Jasmi Jasmi ◽  
Fathunikmah Fathunikmah

Nyeri persalinan dapat menimbulkan masalah yaitu meningkatnya kecemasan sehingga produksi hormon adrenalin meningkat dan mengakibatkan penyempitan pembuluh darah (vasokontriksi) yang menyebabkan aliran darah ibu dan ke janin menurun. Nyeri persalinan dapat diminimalkan dengan latihan pernafasan yang efektif selama proses persalinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan teknik relaksasi pernafasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I fase aktif sebelum dan setelah intervensi. Penelitian ini menggunakan desain Pre-eksperimental, yang bersifat one group pre-test-post-test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil primigravida yang menjalani persalinan pervaginam kala I fase aktif (pembukaan 4-8 cm). Jumlah sampel dalam penelitian adalah 15 responden dengan metode pengambilan sampel purposive sampling. Penelitian ini dilakukan di Klinik Pratama Jambu Mawar dan Klinik Pratama Afiyah Pekanbaru pada bulan September 2016 sampai dengan Juli 2017. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan teknik relaksasi pernafasan terhadap intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif pada ibu bersalin normal di Klinik Pratama Jambu Mawar dan Klinik Pratama Afiyah Pekanbaru dengan nilai p value sebesar 0,001. Analisa data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji Wilcoxon (α 0,05). Disarankan kepada bidan di Klinik Pratama Jambu Mawar dan Klinik Pratama Afiyah Pekanbaru agar lebih mensosialisasikan dan melakukan teknik relaksasi pernafasan kepada ibu bersalin yang bertujuan untuk mengurangi intensitas nyeri ibu bersalin pada kala I fase aktif.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document