GERAKAN LITERASI SEKOLAH BERBASIS KEARIFAN LOKAL DAN KONTRIBUSINYA BAGI PENDIDIKAN KARAKTER
This study aims to describe the values of character education in the school literacy movement. local wisdom-based 'traditional herbal medicine' in Sukoharjo Regency. This descriptive qualitative research object of study was literacy activities in five elementary schools in Sukoharjo Regency. The source of the data is the literacy event, which involves the teacher and his students. Data collected through observation and in-depth interviews, analyzed with interactive models. Data validity is attempted through triangulation. The results of this study indicate that the character values of nationalism, independence, and mutual cooperation can be instilled in students through the local wisdom-based school literacy movement 'traditional herbal medicine'. Literacy activities are carried out by introducing 'empon-empon' as traditional herbal ingredients, and their health benefits. The hope is that students will be able to understand, appreciate, and develop the 'traditional herbal medicine' as a proud cultural heritage of their ancestors, and become a branding area.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter dalam gerakan literasi sekolah berbasis kearifan-lokal ‘jamu herbal tradisional’ di Kabupaten Sukoharjo. Pene-litian kualitatif deskriptif ini objek kajiannya adalah kegiatan berliterasi di lima Sekolah Dasar di Kabupaten Sukoharjo. Sumber datanya peristiwa literasi, yang melibatkan guru beserta siswa-nya. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara mendalam, dianalisis dengan model interaktif. Keabsahan data diupayakan melalui triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai karakter nasionalisme, kemandirian, dan gotong royong dapat ditanamkan kepada peserta didik melalui gerakan literasi sekolah berbasis kearifan-lokal ‘jamu tradisional’. Kegiatan literasi dilakukan dengan mengenalkan ‘empon-empon’sebagai bahan jamu tradisional, dan man-faatnya bagi kesehatan. Harapannya agar peserta didik mampu memahami, menghargai, dan me-ngembangkan ‘jamu tradisional’ tersebut sebagai budaya warisan leluhurnya yang mem-banggakan, dan menjadi branding daerahnya.