scholarly journals PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGONTROL HALUSINASI PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUANG RAWAT INAP ARJUNA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI JAMBI

2017 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 174
Author(s):  
VEVI SURYENTI PUTRI

ABSTRAK Latar Belakang: Skizofrenia adalah suatu gangguan jiwa berat yang ditandai dengan penurunan atau ketidakmampuan berkomunikasi, gangguan realitas (halusinasi dan waham) afek tidak wajar atau tumpul, gangguan kognitif (tidak mampu berfikir abstrak) serta mengalami kesukaran melakukan aktivitas sehari-hari. Tujuan:  penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah ada pengaruh terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi terhadap kemampuan mengontrol halusinasi pada pasien skizofrenia di ruang rawat inap Arjuna Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuntitatif dengan metode penelitian pre eksperimen dengan desain berupa one group pre test dan post test. Sampel dipilih secara purposive sampling sebanyak 10 responden. Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 28 Juli sampai 10 Agustus 2017. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrument berupa lembar wawancara dan observasi. Data dianalisis menggunakan uji statistik t-test. Hasil:  penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan rata-rata kemampuan pasien mengontrol halusinasi sebelum dan sesudah diberikan terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi dengan nilai rata-rata (14,30) menjadi (16,30) setelah diberikan terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi. Terdapat pengaruh terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi terhadap kemampuan mengontrol halusinasi pada pasien skizofrenia di ruang rawat inap Arjuna Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi dengan p-value=0,001 < 0,05. Kesimpulan:  ada pengaruh terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi terhadap kemampuan mengontrol halusinasi pada pasien skizofrenia. Kata kunci : Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi Halusinasi dan Kemampuan Mengontrol Halusinasi   ABSTRACT Background:Schizophrenia is a severe mental disorder characterized by a decrease or inability to communicate, disruption of reality (hallucinations and abstractly) and have difficulty doing everyday activities. Aim: This study aimed to determine is there any the effect of group activity therapy stimulation of hallucinatory perception toward the ability to control hallucinations in schizophrenic patiens in Arjuna room psychistric hospital Jambi province. Method: This is a quantitative research by using pre experiment method and one group pre test and post test desaign. Samples were 10 respondents, it used purposive sampling. This study was conducted on July 28th – August 10th 2017. The data collecting used instrument through interview and observation. Data analyzed used t-test. Result: The findings indicated that there is an increase in the average ability of patients to control hallucinations before and after given group activity therapy stimulation of hallucinatory perception with average value (14,30) become (16,30) after given group activity therapy stimulation of hallucinatory perception. There is the effect of group activity therapy stimulation of hallucinatory perception toward the ability to control hallucinations in schizophrenic patients in Arjuna room psychiatric hospital Jambi Province with p-value 0,001 < 0,05. Conclusion:  It cocluded there is the effect of group activity therapy stimulation of hallucinatory perception toward the ability to control hallucibations in schizophrenic patients   Keywords : Activity Therapy Stimulation of Hallucinatory Perception and the Ability to Control Hallucinations  

2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 967-973
Author(s):  
Lin Herlina ◽  
Febi Risdayanti

Anak tunagrahita yaitu anak yang  memiliki  fungsi intelektual di bawah rata-rata (70) dan disertai dengan keterbatasan dalam kemampuan kognitif, kemampuan verbal, kemampuan motorik dan kemampuan sosialisasi. Sosialisasi adalah suatu proses seseorang belajar berperilaku tertentu sesuai dengan tuntunan budaya tempat ia hidup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi aktivitas kelompok pada kemampuan sosialisasi anak tunagrahita sedang. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan metode pendekatan one grouppretest-posttest, teknik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 10 orang yaitu pada kelas 1 sampai kelas 4. Data diperoleh dengan cara observasi dan dianalisis secara statistika menggunakan analisa uji paired t-test, dengan tingkat signifikasi 0,05. Dari hasil penelitian didapatkan hasil sebelum dilakukan terapi dari 10 orang responden dengan nilai median11,50 dan nilai minimal 10 serta maksimal 14 dengan katagori tidak mampu, sedangkan setelah dilakukan terapi didapatkan hasil median 13,00 dengan nilai minimal 10 serta maksimal 17 dengan kategori mampu.Dari hasil uji statistik menggunakan paired sampel t-test didapatkan hasil atau nilai p value yaitu 0,000 yang artinya bahwa (0,000<0,05). Dengan demikian ada pengaruh terapi aktivitas kelompok terhadap kemampuan sosialisasi anak tunagrahita sedang di SLB-C  Pancaran Kasih Kota Cirebon 2017. Berdasarkan hasil penelitian terapi aktivitas kelompok terhadap kemampuan sosialisasi anak tunagrahita sedang di SLB-C Pancaran Kasih Kota Cirebon dengan metode bermain kartu diharapkan bisa menjadi bahan kegiatan untuk stimulasi kemampuan sosialisasi yang dapat dilakukan oleh sekolah maupun orang tua sesuai dengan SOP pada anak tunagrahitaKata Kunci          : Kemampuan sosialisasi anak tunagrahita  ABSTRACTChildren with intellectual challenges of children who have intellectual functioning below average (70) and is accompanied by limitations in cognitive abilities, verbal skills, motor skills and socialization skills.Socialization is a process of learning to behave in a particular manner in accordance with the guidance of the culture in which he lives. The purpose of this study was to determine the effect of group activity therapy on the ability of socialization of children with mental retradation. The purpose of this study was to determine the effect of group activity therapy on children with ental retradation socialization skills were. This research is a quasi-experimental approach method one group pretest-posttest, The sampling technique using purposive sampling with the number of samples 10 people are in classes 1 to 4. Data obtained by observation and analyzed statistically using analysis of paired t-test, with a significance level of 0.05. From the results obtained prior to therapy of the 10 respondents with a medianvalue11,50 and a minimum value of 10 and a maximum of 14 in the category of inadequacy, whereas after therapy showed a median of 13.00 with a minimum value of 10 and a maximum of 17 categories capable .From the results of statistical tests using paired sample t test or the results obtained p value is 0.000, which means that (0.000 <0.05). Thus there is the effect of group activity therapy to children with mental retradation socialization skills were in SLB-C Pancaran Kasih Cirebon 2017. Based on the results of group activity therapy on the ability of socialization of children mental retradation being in SLB-C Pancaran Kasih Cirebon with the method of playing cards is expected to be a material activity for the stimulation of socialization skills that can be done by schools and parents in accordance with SOP in children mental retradation.Keywords             : Socialization skills of children intellectual challenges


2021 ◽  
Vol 1 ◽  
pp. 1509-1515
Author(s):  
Hida Chaerunnisa ◽  
Nurul Aktifah

AbstractHallucinations are mental disorders characterized by the loss of a person’s ability to distinguish real and unreal responses from objects in their environment. One of the ways to control this disorder is by applying group activity therapy of hallucinatyioms perception stimulations. It is conducted by perceiving various stimuli in the environtment to be discussed groups. This study aims to find out the effect of the therapy in controlling hallucinations on schizophrenic patients. In this literature review. The intervention showed the average value of pre-test was 8.00 and it achieved 12.00 of post-test with result of p value 0,001 (<0,005). This it p[roved the therapy has affected respondents’ ability on controlling hallucinations on schizophrenic patients. Therefore, it is recommended as one of the actions of nursing care to improve the ability to control hallucinations of schizophrenic patients.Keyword : group activity therapy of hallucinations perception stimulations, hallucinations AbstrakHalusinasi merupakan kondisi gangguan jiwa yang ditandai dengan hilangnya kemampuan seseorang dalam membedakan respon yang nyata dan tidak nyata dari suatu objek yang ada di lingkungannya. Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengontrol halusinasi salah satunya adalah Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi Halusinasi. TAK stimulasi persepsi halusinasi dilakukan dengan cara mempersepsikan berbagai stimulasi yang ada di lingkungan untuk didiskusikan dalam kelompok. Tujuan : Mengetahui gambaran pengaruh TAK stimulasi persepsi halusinasi terhadap kemampuan mengontrol halusinasi pasien skizofrenia. Desain: Karya tulis ilmiah ini adalah literature review. Hasil : Kemampuan mengontrol halusinasi sebelum dan sesudah dilakukan intervensi menunjukkan nilai rata-rata pre test 8,00 dan post test 12,00 dengan hasil p value 0,001 (< 0,005). Kesimpulan : TAK stimulasi persepsi halusinasi berpengaruh terhadap kemampuan responden dalam mengontrol halusinasi pada pasien skizofrenia. Saran : Perawat dapat memberikan TAK stimulsi persepsi halusinasi sebagai salah satu tindakan asuhan keperawatan untuk meningkatkan kemampuan mengontrol halusinasi pasien skizofrenia.Kata kunci: Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi, halusinasi


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 941-946
Author(s):  
Supriatin Supriatin ◽  
Pebi Risdayanti

Anak tunagrahita yaitu anak yang  memiliki  fungsi intelektual di bawah rata-rata (70) dan disertai dengan keterbatasan dalam kemampuan kognitif, kemampuan verbal, kemampuan motorik dan kemampuan sosialisasi. Sosialisasi adalah suatu proses seseorang belajar berperilaku tertentu sesuai dengan tuntunan budaya tempat ia hidup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi aktivitas kelompok pada kemampuan sosialisasi anak tunagrahita sedang. Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimen dengan metode pendekatan one group pretest-posttest, teknik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 10 orang. Data diperoleh dengan cara observasi dan dianalisis secara statistika menggunakan analisa uji paired t-test, dengan tingkat signifikasi 0,05. Hasil penelitian didapatkan sebelum dilakukan terapi dari 10 orang responden dengan nilai median11,50 dan nilai minimal 10 serta maksimal 14 dengan katagori tidak mampu, sedangkan setelah dilakukan terapi didapatkan hasil median 13,00 dengan nilai minimal 10 serta maksimal 17 dengan kategori mampu. Dari hasil uji statistik menggunakan paired sampel t-test didapatkan hasil atau nilai p value yaitu 0,000 yang artinya bahwa (0,000<0,05). Berarti  ada pengaruh terapi aktivitas kelompok terhadap kemampuan sosialisasi anak tunagrahita sedang di SLB-C  Pancaran Kasih Kota Cirebon 2017. Terapi aktivitas kelompok terhadap kemampuan sosialisasi anak tunagrahita sedang di SLB-C Pancaran Kasih Kota Cirebon dengan metode bermain kartu diharapkan bisa menjadi bahan kegiatan untuk stimulasi kemampuan sosialisasi yang dapat dilakukan oleh sekolah maupun orang tua sesuai dengan SOP pada anak tunagrahita.Kata Kunci: Kemampuan sosialisasi anak tunagrahita  ABSTRACTChildren with intellectual challenges of children who have intellectual functioning below average (70) and is accompanied by limitations in cognitive abilities, verbal skills, motor skills and socialization skills. Socialization is a process of learning to behave in a particular manner in accordance with the guidance of the culture in which he lives. The purpose of this study was to determine the effect of group activity therapy on the ability of socialization of children with mental retradation. The purpose of this study was to determine the effect of group activity therapy on children with ental retradation socialization skills were.This research is pre-experimental approach method one group pretest-posttest, The sampling technique using purposive sampling with the number of samples 10 people. Data obtained by observation and analyzed statistically using analysis of paired t-test, with a significance level of 0.05. From the results obtained prior to therapy of the 10 respondents with a median value 11,50 and a minimum value of 10 and a maximum of 14 in the category of inadequacy, whereas after therapy showed a median of 13.00 with a minimum value of 10 and a maximum of 17 categories capable .From the results of statistical tests using paired sample t test or the results obtained p value is 0.000, which means that (0.000 <0.05). There is the effect of group activity therapy to children with mental retradation socialization skills were in SLB-C Pancaran Kasih Cirebon 2017. Activity therapy on the ability of socialization of children mental retradation being in SLB-C Pancaran Kasih Cirebon with the method of playing cards is expected to be a material activity for the stimulation of socialization skills that can be done by schools and parents in accordance with SOP in children mental retradation.Keywords: Socialization skills of children intellectual challenges


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 57-64
Author(s):  
Novi Herawati ◽  
Syahrum Syahrum ◽  
Tintin Sumarni ◽  
Yulastri Yulastri ◽  
Abd Gafar ◽  
...  

Schizophrenia is a personality that is divided between thoughts, feelings, and behavior. One of the most common symptoms of schizophrenia is hallucinations. The highest number of schizophrenic patients with hallucinations was 83 people in the Merpati Room of Prof. HB Sa'anin Hospital in Padang. Therapy is usually given in the management of overcoming hallucinations, one of which is Group Activity Therapy (GAT). The purpose of this study is to determine the effect of Perception Stimulation Group Activity Therapy on the Ability to Control Hallucinations in Schizophrenia Patients at Prof Sa'anin Hospital Padang in 2019. This study uses a Quasi Experiment research design using one group pre-post-test. The population is schizophrenia patients with hallucinations in Prof Sa'anin Hospital in Padang, about 206 persons. Sampling is done by Samples taken were 50 persons, with purposive sampling. The analysis is t-dependent. The results showed a significant difference between the ability of patients between before and after Perception Stimulation Group Activity Therapy with a P-value = 0.000 or α <0.05. It is expected that Prof. Sa'anin Padang's nurses will be more optimal in the implementation of GAT, and improve the implementation of quality GAT according to the grouping of nursing diagnoses so that the ability of schizophrenic patients with hallucinations can be achieved   Keywords: schizophrenia, hallucinations, group activity therapy


2019 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 61
Author(s):  
Retno Yuli Hastuti ◽  
Nur Wulan Agustin ◽  
Surya Hardyana

Salah satu tanda gejala negatif skizofrenia adalah isolasi sosial. Angka kejadian gangguan jiwa mencapai 2,3 permil dari jumlah penduduk. Langkah yang dapat diberikan untuk memfasilitasi pasien isolasi sosial social untuk melakukan sosialisasi secara bertahap melalui kegiatan permainan sosialisasi kelompok yaitu berupa terapi aktivitas kelompok menggunakan kartu kuartet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan TAK : permainan kuartet terhadap kemampuan sosialisasi pada pasien isolasi sosial di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah. Jenis penelitian ini adalah quasy eksperimen dengan desain penelitian pre and post test without control. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 13 responden. Tehnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Uji statistik bivariat menggunakan uji Wilcoxon.   Rata-rata umur responden dalam penelitian ini adalah 28,54 tahun dengan jenis kelamin laki-laki 7 orang. Tingkat pendidikan terbanyak SMP dengan jumlah 6 orang atau 46,2%. Pekerjaan responden terbanyak yaitu tidak bekerja 8 orang atau 61,5%. Kemampuan sosialisasi sebelum dilakukan intervensi TAK permainan kuartet tergolong kurang sebanyak 7 atau 53,8%. Sedangkan kemampuan sosialisasi setelah dilakukan intervensi TAK permainan kuartet terjadi peningkatan dimana kemampuan sosialisasi yang baik menjadi 10 orang (76,9%), dan penurunan pada kemampuan sosialisasi yang kurang menjadi 1 orang (7,7%). Hasil uji statistik dengan uji Wilcoxon diperoleh nilai p-value 0,003 atau (α<0,05).       Ada pengaruh penerapan TAK : permainan kuartet terhadap kemampuan sosialisasi pada pasien isolasi sosial di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah. Kata kunci : Kemampuan sosialisasi, TAK permainan kuartet, isolasi sosial. THE EFFECT OF TAK IMPLEMENTATIONS : THE QUARTET GAMES CONCERING WITH THE SOCIALIZATION SKILLS IN SOCIAL ISOLATION PATIENTS ABSTRACTOne of the negative skizofrenia indication is sosial isolation. The incidence of mental disorders reached 2.3 per cent of the population. The steps which can be given for the patient's facilitate with social relation  problems for socializing gradually through group socialization activities in the form of the group activity therapy using a quartet card.  The aim of this study was to find out the effect of TAK implementations : the quartet games concering with the socialization skills in social isolation patients at RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Central Java. The types of this study is a quasy eksperimen with the research design pre and post test without control. The sample with the sampling of technique purposive sampling 13 respondence. The average age of respondents in this study is 28,54 years  with 7 man. The highest of education is SMP (junior high school) with 6 person or 46,2%. The highest of respondents work is a jobless 8 person or (61,5%). The socialization skills before the quartet quiz game intervention were classified  less than 7 or (53,8%).  While for the socialization ability after the quartet quiz game intervention was increased where the good socialization ability of 10 person (76,9%), and the decrease in the socialisation ability was less than 1 person(7,7%). The result of statistical test with wilcoxon obtained value p-value 0,003 or (α<0,05). There is the impactvof TAK : quartet game on socialization skills in social isolation patients at RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Central Java.  Keywords : Socialization skills, TAK quartet games, social isolation. 


2010 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Sri Widowati ◽  
Nur Lailatul M ◽  
Widayanti .

PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PENINGKATAN HARGA DIRI TERHADAP HARGA DIRI KLIEN MENARIK DIRI DI RUANG SERUNI RS JIWA DR RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANGEffect of Therapy Group Activities Increase In Price of Self Interest Clients In The Soul Dr Seruni Rs Radjiman Wediodiningrat LawangSri Widowati1, Nur Lailatul M2, Widayanti31, 2)Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang3)Alumni Mahasiswa Program Studi Diploma III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah MalangJl. Bendungan Sutami 188A Malang 65145*)e-mail: [email protected] satu terapi modalitas adalah Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) yang ditujukan untuk klien dengan masalah yang sama. TAK merupakan salah satu cara yang digunakan untuk meningkatkan harga diri pasien agar dapat kembali ke masyarakat sehingga dapat berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya. Untuk pasien menarik diri kita dapat melakukan dengan TAK peningkatan harga diri yang bertujuan untuk menerima dirinya sendiri dengan penuh kepercayaan, menghargai dirinya, dan menilai positif diri sendiri. TAK peningkatan harga diri merupakan upaya untuk meningkatkan harga dirinya bagi pasien menarik diri yang harga dirinya rendah. Tujuannya mengidentifikasi ada tidaknya pengaruh TAK peningkatan harga diri terhadap harga diri pasien menarik diri. Desain penelitian menggunakan preexperiment design dengan pendekatan pre test-post test design. Menggunakan purposive sampling sebanyak 5 responden. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi dengan menggunakan uji wilcoxon signed ranks test. Penelitian dilaksanakan selama sebulan pada bulan Juli 2009 di Ruang Seruni. Dari hasil analisa data dan interpretasi data dapat disimpulkan, harga diri pada pasien menarik diri sebelum diberikan TAK peningkatan harga diri mean untuk pre test = 11,8000 dan setelah dilakukan TAK peningkatan harga diri mengalami penurunan tanda gejala harga diri rendah mean untuk post test = 4,2000. Dan didapatkan perhitungan menggunakan uji wilcoxon signed ranks test adalah z = -5a dan p = 0,00 (p < 0,05). Sehingga Ho ditolak, artinya ada pengaruh yang signifikan antara sebelum dan setelah dilakukan terapi aktivitas kelompok peningkatan harga pada pasien menarik diri di RS Jiwa DR Radjiman Wediodiningrat Lawang.Kata kunci: TAK peningkatan harga diri, peningkatan harga diri, menarik diriABSTRACTOne of modality therapy is group activity therapy addressed for client with the same problem. Group activity therapy be one of way applied to increase patient self-regard to regain to public causing interaction can with others and vicinity area. For patient withdraws we can do with group activity therapy of increase of self-regard with aim to receive their/his self fully trust, esteems self, and assess positive of own self. Group activity therapy of increase of self-regard is striving to increase the price of self for patient withdraws which the price of low self. As for purpose of generally is identify there are not of increase group activity therapy influence of self-regard to increase of self-regard at patient withdraws. Research design applied is research design of pre method pre-experiment design with approach of pre test-post test design. Sample taken is purposive sampling counted five responders. Data collecting method applied is observation sheet by using wilcoxon signed ranks test. Research executed during one month in July 2009 in chamber Seruni. From result analysis data interpretation and data can be concluded, self regard at patient withdraw before given do not the make-up of self regard of mean for the pre of test = 11,8000 and after conducted do not the make-up of natural self regard of degradation of low self regard symptom sign of mean for the post of test = 4,2000. And got by calculation use test of wilcoxon ranks signed test is z = - 5a and p = 0,00 ( p < 0,05). So that Ho refused, mean there is influence which isn’t it between before and after conducted by group activity therapy is make-up of price at patient withdraw in DR Radjiman Wediodiningrat Lawang Mental Hospital.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Tatiana Siregar ◽  
Nelly Febriani

Latar belakang: Kondisi sasaran pencapaian Indonesia Sehat 2015 dari program MDG’s yang belum tercapai, sehingga dilanjutkan dengan program SDGs menjadikan Indonesia harus banyak berperan dalam semua kegiatan khsusnya di bidang kesehatan. Proses pencapaian cakupan program kesehatan sangat dipengaruhi oleh Health education yang dilakukan petugas kesehatan kepada warga, kesehatan masyarakat. Tujuan: Penelitain ini bertujuan untuk mengetahui perubahan perilaku hidup bersih sehat yang  dilaksanakan warga setelah diberikan intervesi health education.  Metode: Metode penelitian dilaksanakan secara quasi experiment pre dan post test.  Teknik mengambil sampel secara purposive Sampling pada 30 reponden kelompook intervensi dan 26 responden kelompok kontrol. Analisa data dilakukan secara paired t test. Hasil: Hasil di dapat ada perbedaan yang bermakna antara pengetahuan dan perubahan perilaku hidup bersih sehat repsonden sebelum dan sesudah diberi penyuluhan p value = 0,000. Saran: Diharapkan pemerintah setempat menggerakkan petugas kesehatan bersama-sama dengan warga melakukan perilaku hidup bersih sehat dalam kehidupan sehari-hari dengan memfasilitasi  sarana penunjang untuk menjalankan perilaku hidup bersih sehat, dengan maksimal pada warga. Kata kunci: Health eduation,  Perilaku Hidup Bersih Sehat


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 51
Author(s):  
Fiki Wijayanti ◽  
Natalia Devi Oktarina

ABSTRAK Imunisasi merupakan salah satu cara memberikan kekebalan tubuh pada anak untuk mencegah penyakit. Pemberian imunisasi melalui suntikan dapat menimbulkan efek secara langsung yaitu rasa nyeri pada anak. Nyeri yang disebabkan oleh suntikan imunisasi jika tidak dikelola akan mengakibatkan dampak negatif pada aspek emosional pada anak seperti menangis dan ketakutan. Salah satu intervensi yang dapat dikembangkan dalam menerapkan perawatan atraumatik saat pemberian imunisasi pada anak adalah terapi dekapan ibu. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis efektifitas terapi dekapan ibu terhadap nyeri pada bayi yang dilakukan imunisasi di Puskesmas Lerep. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah  Preeksperimen design dengan rancangan pretest-post test control group design. Metode Pengambilan sampling menggunakan Purposive sampling dengan jumlah sampel pada kelompok kontrol sejumlah 30 bayi dan kelompok intervensi 30 bayi. Dalam penelitian ini ada 2 variabel yang diukur yaitu variabel Nyeri dan pemberian terapi dekapan ibu. Variabel nyeri diukur menggunakan instrument FLACC Pain Assessment Tools. Sedangkan variabel terapi dekapan ibu diukur dengan melakukan observasi saat pemberian imunisai. Uji statistik yang digunakan adalah dengan  t test-independent. Hasil yang didapatkan adalah  p value 0,0001. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa ada perbedaan selisih rata-rata nyeri pada kelompok intervensi dan kontrol (p<0,05). Diharapakan Tenaga Kesehatan di Puskesmas menerapkan tindakan atraumatic care pada bayi yang akan dilakukan imunisasi dengan cara mengikutsertakan ibu dalam kegiatan imunisasi yaitu dengan dekapan ibu. Kata Kunci : Nyeri, Bayi, imunisasi dan dekapan ibu


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 14-20
Author(s):  
Rizful Maulina Maulina

Sectio caesarea merupakan pembedahan dilakukan dengan membuat sayatan yang selalu berhubungan dengan insisi yang menimbulkan berbagai keluhan dan gejala. Salah satu keluhan yang sering dikemukakan adalah nyeri. Aromaterapi lavender merupakan salah satu pengobatan nonfarmakologi yang dapat mengurangi nyeri karena kandungan yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian aromaterapi lavender untuk penurunan skala nyeri luka ibu post sectio caesarea. Desain penelitian pre experiment design dengan one group pre test-post test design. Populasi dalam penelitian ini ibu post sectio caesarea hari ke 1-2 bulan Juni 2017. Sampelnya ibu post sectio caesarea sejumlah 8 responden. Teknik sampling menggunakan Purposive sampling. Analisis data menggunakan uji t test. Hasil penelitian menunjukkan Sebelum pemberian aromaterapi lavender menunjukkan 100% responden mengalami nyeri sedang. Setelah pemberian aromaterapi lavender menunjukkan bahwa 62,5% responden dengan nyeri sedang dan 37,5% dengan nyeri ringan. Hasil analisa data nilai p value sebesar 0,021 yang kurang dari α (0,05) sehingga H1 diterima yakni  ada pengaruh pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan nyeri luka ibu post sectio caesarea. Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan tenaga medis dapat mengkombinasikan farmakologi dan non farmakologi dalam praktek kebidanan sebagai upaya untuk mengatasi nyeri pada ibu post sectio caesarea.Kata Kunci: sikap orang tua, sikap teman sebaya, akses media, perilaku seksual pranikah beresiko IMS


2022 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 157-167
Author(s):  
Siti Rohimah ◽  
Novia Puspita Dewi

Hipertensi merupakan faktor penyebab utama kematian akibat stroke dan jantung coroner. Salah satu faktor yang mempengaruhi tekanan darah adalah aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas fisik jalan kaki terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi di Desa Sindangkasih Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen pre-test post-test control group design. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling lansia  hipertensi derajat 1 dan diperoleh 30 responden yang terbagi menjadi 2 kelompok. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan tensimeter. Analisis data menggunakan  paired t-test. Hasil penelitian menunjukan adanya penurunan rata-rata tekanan darah sistolik pada responden kelompok intervensi sebesar 15 mmHg, sedangkan untuk penurunan rata-rata tekanan darah diastolic sebesar 13 mmHg. Pada kelompok kontrol terjadi penurunan rata-rata tekanan darah sistolik sebesar 4,3 mmHg dan penurunan rata-rata tekanan darah diastolik sebesar 4 mmHg. Hasil analisa data  menggunakan uji Independen Sample T-test didapatkan nilai signifikan p-value kelompok intervensi = 0,000 dengan ? = 0,05 .Karena p-value < 0,05 maka ada pengaruh aktivitas fisik jalan kaki terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi di Desa Sindangkasih Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis Tahun 2021. Kesimpulan penelitian ini adanya pengaruh aktivitas jalan kaki selama 30 menit terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik pada lansia hipertensi.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document