scholarly journals Efek Pemberian Ekstrak Biji Jintan Hitam (Nigella Sativa) Terhadap Konsentrasi GLUT-4 Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Strain Wistar Model Diabetes Melitus Tipe 2

2016 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 01-10
Author(s):  
Efta Triastusi ◽  
Meutia Tamimi Auli ◽  
Ema Pristi Yunita

Diabetes Melitus (DM) merupakan masalah yang banyak terjadi di negara berkembang, salah satunya adalah di Indonesia.DM tipe 2 ditandai dengan keadaan resistensi insulin yang dapat terjadi karena penurunan sintesis dan translokasi GLUT-4 ke permukaan sel, hal tersebut disebabkan oleh hambatan aktivitas AMPK di jaringan otot karena produksi TNF-α yang berlebihan.  Biji  jintan  hitam  mengandung thymoquinone  yang memiliki  aktivitas  sebagai antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak biji jintan hitam terhadap konsentrasi GLUT-4 di jaringan otot. Desain penelitian ini adalah true experimentaldengan sampel 25 ekor tikus putih jantan strain Wistar model DM tipe 2 yang dibagi ke dalam 5 kelompok yaitu kontrol negatif (10% tween 80), kontrol positif (metformin 75 mg/kgBB), 3 kelompok mendapat ekstrak biji jintan hitam dengan dosis yang berbeda (24 mg/kgBB, 48 mg/kgBB, dan 96 mg/kgBB). Induksi DM tipe 2 dilakukan selama 2 bulan dengan menggunakan pakan tinggi kalori yang mengandung 10% lemak babi dan 20% sukrosa serta injeksi STZ 30 mg/kgBB, lalu dilakukan terapi selama 1 bulan. Konsentrasi GLUT-4 diukur dengan menggunakan ELISA, hasilnya tidak terdapat perbedaan konsentrasi GLUT-4 yang signifikan antar kelompok (ANOVA, p > 0,05).

2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 408-414
Author(s):  
Yesi Nurmalasari ◽  
Rakhmi Rafie ◽  
Efrida Warganegara ◽  
Indah Mulia Herwisdiane

Latar Belakang:Hiperglikemia adalah suatu kondisi medis berupa peningkatan kadar glukosa darah melebihi kadar normal yang menjadi karakteristik beberapa penyakit terutama diabetes melitus. Salah satu cara untuk menurunkan kadar glukosa darah yaitu dengan ekstrak alami tanaman habbatussauda (Nigella sativa). Habbatussauda (Nigella sativa) mengandung thymoquinone yang dapat meningkatkan sensitivitas insulin di dalam jaringan tubuh dan juga dapat memperbaiki kerusakan sel-β pankreas sehingga meningkatkan sekresi insulin. Tujuan:Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak habbatussauda (Nigella sativa) terhadap kadar glukosa darah tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar jantan yang diinduksi aloksan sebagai upaya preventif hiperglikemia. Metode : Penelitian eksperimental murni pre and post test with control group design. Sampel yang digunakan sebanyak 25 ekor tikus jantan dibagi menjadi 5 kelompok. Hasil : Nilai rerata ± SD GDP sebelum perlakuan, setelah diinduksi aloksan dan setelah perlakuan pada KM (126 ± SD 3,53), (128 ± SD 3,24), dan (124,6 ± SD 8,47), pada KN (121,6 ± SD 7,12), (182,2 ± SD 18,11), dan (149 ± SD 14,90), pada KP (122 ± SD 3,536), (161,8 ± SD 6,76), dan (108,4 ± SD 9,52), pada P1 (123,80 ± SD 4,65), (139,8 ± SD 1,48), dan (100,8 ± SD 5,40), dan pada P2 (122,6 ±SD 3,36), (164 ±SD 9,13), dan (112,2 ± SD 4,71). Uji Paired T-test menunjukkan peningkatan kadar glukosa darah yang bermakna (p


Dose-Response ◽  
2021 ◽  
Vol 19 (2) ◽  
pp. 155932582110136
Author(s):  
Mohamed F. Radwan ◽  
Mohamed A. El-Moselhy ◽  
Walied M. Alarif ◽  
Mohamed Orif ◽  
Nabil K. Alruwaili ◽  
...  

To improve the water solubility of thymoquinone (TQ), a major constituent of Nigella sativa seed oil, a TQ-loaded self-nanoemulsifying drug delivery system (SNEDDS) was prepared. The SNEDDS formulation was optimized using almond oil (AO) (Oil; X1), tween 80 (surfactant; X2) and polyethylene glycol 200 (PEG 200) (cosurfactant; X3) compounds as independent variables. The results showed that the globule size ranged from 65 to 320 nm. In addition, a strong agreement was reached between the system estimation and the experimental values of globule size. To evaluate the gastroprotective effect of optimized TQ-loaded SNEDDS against indomethacin (Indo.)-induced gastric ulcers in comparison with non-emulsified TQ, the ulcer index and histopathological changes were estimated. Optimized TQ-loaded SNEDDS showed improved gastroprotective activity against Indo.-induced ulcers relative to the non-emulsified TQ. In addition, the gastroprotective index was improved by 2-fold in TQ-loaded SNEDDS as compared to non-emulsified TQ. This is attributed to the strong antioxidant and the cytoprotective activities of the TQ. These results demonstrate enhancement of the efficacy of TQ through the optimized SNEDDS.


2021 ◽  
Vol 9 (A) ◽  
pp. 798-801
Author(s):  
Muhammad Oky Prabudi ◽  
M. F. G. Siregar ◽  
I. P. A. Nasution ◽  
S. Ilyas

BACKGROUND: Endometritis is a gynecological disease characterized by inflammation of the endometrial glands and stroma. Inflammatory stimuli or tissue injury induce inflammatory pain through the release of cytokines. Ascorbic acid (AA) is a water-soluble Vitamin that plays a role in inhibiting the production of proinflammatory cytokines and increases the expression of anti-inflammatory cytokines. AIM: The purpose of this study was to find out the association between administration of AA and inflammatory cytokines in experimental animals Rattus norvegicus with endometritis. METHODS: The research was conducted using virgin female R. norvegicus laboratory mice weighing 250–300 g and aged 11–12 weeks with an estrus cycle of 5–6 days. Mice with regular oestrous cycles were randomly divided into three groups: group 1 was given 200 L of water orally without Escherichia coli inoculation and represented a negative control. Groups 2 and 3 were inoculated (50 L/rat) E. coli intravaginally, 106 colony-forming unit/mL, Group 2 was not given AA and the other side Group 3 was assigned AA. The interleukin (IL)-10 and tumor necrosis factor (TNF)-α _cytokines examination was carried out by histopathological examination through a biopsy of the endometrial tissue. Hypothesis testing on the data was analyzed by the Kruskal Wallis test using Statistical Package for Social Sciences. RESULTS: Data from the current study revealed that the highest mean value of IL-10 was found in the negative control group (2.5) and the lowest value in the positive control group (1.3). Regarding TNF-α _the highest mean value (2.8) was found in the treatment group and the lowest mean value (2.1) was found in the treatment group. Using the Kruskal Wallis test, IL-10 and TNF-α _showed insignificant results (p = value 0.304 and 0.145 respectively). CONCLUSIONS: The administration of AA did not affect the decrease in TNF-α _or the upregulation of IL-10 as anti-inflammatory cytokines.


2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 26
Author(s):  
Ady Kurnianto ◽  
Junianto Wika Adi Pratama ◽  
Miranti Candrarisna

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kadar Tumor necrosis Factor ɑ(TNF-α) dan derajat kerusakan hepar pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinfeksi isolat Trypanosoma evansi. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Sampel Hewan adalah tikus jantan umur 6 minggu sebanyak 30 ekor dan dibagi dalam 5 kelompok dengan pemberian infeksi secara subcutan (sc), yaitu Po: kelompok tikus kontrol diinjeksi NaCl fisiologis dosis 0,3 ml, pengambilan sampel darah dan organ hepar pada hari ke 7 pasca injeksi NaCl fisiologis. P1: kelompok tikus diinfeksi Trypanosoma evansi dosis 0,3 ml/sc, pengambilan sampel darah dan organ hepar pada hari pertama pasca infeksi Trypanosoma evansi. P2: kelompok tikus diinfeksi Trypanosoma evansi dosis 0,3 ml/sc, pengambilan sampel darah dan organ hepar pada hari ke 3 pasca infeksi Trypanosoma evansi. P3: kelompok tikus diinfeksi Trypanosoma evansi dosis: 0,3 ml/sc, pengambilan sampel darah dan organ hepar pada hari ke 5 pasca infeksi Trypanosoma evansi. P4: kelompok tikus putih diinfeksi Trypanosoma evansi dosis 0,3 ml/sc, pengambilan sampel darah dan organ hepar pada hari ke 7 pasca infeksi Trypanosoma evansi. Nilai Optical Density (OD) atau kadarTNF-αmenunjukkan p=0,0624 (p>0,05), mengalami penurunan dan tidak berbeda, dan tidak terdapat hubungan bermakna antara kelompok pada tikus putih yang diinfeksi Trypanosoma evansi isolat Sumbawa. Pemberian infeksi secara subkutan dapat menyebabkan kerusakan hepar berupa lesi degenerasi, nekrosis, dan portal inflamasi pada tikus putih yang diinfeksi Trypanosoma evansi isolat Sumbawa. Kesimpulan adalah kadar TNF-α menurun, mengakibatkan kerusakan hepar dan tingkat keganasan parasit Trypanosoma evansi isolat Sumbawa meningkat.


2020 ◽  
Vol 6 (01) ◽  
pp. 13-29
Author(s):  
Nikeherpianti Lolok ◽  
Wa Ode Yuliastri ◽  
Fiqri Algafiq Abdillah

Diabetes melitus ditandai dengan terjadinya hiperglikemi. Indonesia merupakan negara menempati urutan ke 7 dengan penderita DM sejumlah 8,5 juta. Penggunan obat bahan alam sudah banyak digunakan secara empiris oleh masyarakat, diantaranya ekstrak daun pandan wangi dan daun salam masing-masing telah dilaporkan memilikiefek hipoglikemik dan berpotensi sebagai antioksidan yang dapat memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak, termasuk pankreas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kombinasi Ekstrak Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) dan Daun Salam (Syzygium polyanthum Wight.) memberikan efek  dalam penurunan kadar gula darah pada tikus (Rattus norvegicus) putih galur wistar yang diinduksi diabetes dibandingkan dengan kelompok negative serta Untuk megetahui kelompok kombinasi Ekstrak Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) dan Daun Salam (Syzygium polyanthum Wight.) dapat memberikan hasil yang optimal dalam penurunan kadar gula darah dibandingkan kelompok positif. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium. Sampel diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan  pelarut etanol 96%. Pengujian efek antidiabetes hewan uji dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol positif, kombinasi ekstrak dan kelompok kontrol negatif. Analisis data dilakukan dengan menggunakan One-Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil uji terhadap tikus yang diinduksi diabetes menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak daun pandan wangi dan daun salam secara signifikan mampu menurunkan kadar gula darah dibandingkan kontrol negatif (p<0,05), namun hasilnya tidak berbeda nyata dengan kelompok kontrol positif (p>0,05). Penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak etanol daun pandan wangi dan daun salam memiliki kemampuan menurunkan kadar gula darah pada tikus yang diinduksi diabetes


2019 ◽  
Vol 30 (3) ◽  
pp. 191
Author(s):  
Alfi Muntafiah ◽  
Tisna Sendy Pratama ◽  
Viva Ratih Bening Ati

<p>Markisa ungu mengandung komponen nutrisi dan fitokimia non nutrisi, dan potensinya pada beberapa kondisi medis telah dilaporkan. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi potensi antidiabetes sari markisa ungu. Penelitian true experimental ini menggunakan 30 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Wistar, dibagi 5 kelompok: I) kontrol normal,  II) kontrol DM, dan III, IV, V perlakuan sari markisa ungu dosis 1,05; 2,1; dan 4,2mL/200gBB/hari melalui sonde, selama 21 hari. Induksi diabetes dengan aloksan intraperitoneal 120mg/kgBB dosis tunggal. Sampel darah diambil sebelum induksi, setelah induksi dan setelah perlakuan, melalui vena infra orbita. Kadar GDP diukur menggunakan spektrofotometer. Uji Wilcoxon terhadap kadar GDP pasca induksi dan perlakuan, didapatkan p=0,000, menunjukkan perbedaan signifikan kadar GDP antar kelompok normal dan DM. Uji Kruskal-Wallis terhadap kadar GDP pasca perlakuan juga demikian, didapatkan p&lt;0,05. Uji post hoc Mann-Whitney: I vs II p=0,006; I vs III p=0,006; I vs IV p=0,045; I vs V p=0,025; II vs III p=0,361; II vs IV p=0,917; II vs V p=0,584; III vs IV p=0,715; III vs V p=1,000; IV vs V p= 0,584, yang berarti perbedaan hanya antara kelompok normal dengan kelompok diabet dengan atau tanpa perlakuan sari markisa ungu, namun tidak ada perbedaan antar kelompok DM tanpa atau dengan perlakuan sari markisa ungu. Kesimpulan penelitian adalah tidak terdapat perbedaan kadar GDP antara kelompok kontrol DM dengan kelompok yang diberi perlakuan sari markisa ungu berbagai dosis. </p>


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 20
Author(s):  
Ashfi Millati ◽  
Yenni Bahar ◽  
Titik Kusumawinakhyu

Glukosa darah merupakan gula dalam darah yang terbentuk dari karbohidrat dan disimpan sebagai glikogen di hati dan otot rangka. Diabetes Melitus merupakan sekumpulan gangguan metabolik dengan adanya hiperglikemia akibat kerusakan pada sekresi insulin, kerja insulin atau campuran keduanya. Daun zaitun (Olea europaea L.) memiliki kandungan kaya fenol. Polifenol pada daun zaitun (Olea europaea L.), khususnya oleuropein diduga meiliki efek hipoglikemi dengan mekanismenya yaitu kemampuan untuk mempengaruhi pelepasan insulin, memiliki efek untuk meningkatkan uptake glukosa ke dalam sel. untuk  menganalisis pengaruh  seduhan daun zaitun (Olea europaea L.) terhadap kadar glukosa darah puasa tikus putih galur wistar (Rattus norvegicus strain wistar) jantan yang diinduksi aloksan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest and  post test contol group design dengan uji yang digunakan adalah repeat ANOVA, jika salah satu syarat untuk uji ANOVA tidak terpenuhi, maka dilanjutkan dengan uji Friedman untuk mengetahui adanya perbedaan. Terdapat pengaruh seduhan daun zaitun terhadap kadar glukosa darah puasa tikus putih galur wistar (Rattus norvegicus strain wistar) jantan yang diinduksi aloksan, Terdapat kecenderungan peningkatan kadar glukosa darah puasa tikus putih galur wistar jantan pada kelompok kontrol sebesar 103 mg/dl, 3) Terdapat penurunan kadar glukosa darah puasa tikus putih galur wistar jantan pada kelompok yang diberikan tanaman herbal seduhan daun zaitun pada perlakuan dosis I (540 mg/200 gram BB tikus), dosis II (1080 mg/200 gram BB tikus), maupun dosis III (2160 mg/200 gram BB tikus), 4) Terdapat penurunan lebih sebesar 207 mg/dl pada perlakuan dosis III dibandingkan kelompok perlakuan dosis I maupun dosis II. Simpulan yang didapat dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh seduhan daun zaitun (Olea europaea L.) terhadap kadar glukosa darah puasa tikus putih galur wistar (Rattus norvegicus strain wistar) jantan yang diinduksi aloksan.     


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document