scholarly journals Rancangan Penyuluhan Tentang Proses Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Urine Sapi Potong Menggunakan Mikroorganisme Lokal (MOL) Bongkol Pisang Di Desa Wonorejo Kecamatan Lawang Kabupaten Malang

2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 44-52
Author(s):  
Triyogi Gitadevarsa ◽  
Setya Handayani ◽  
Andi Warnaen

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil kaji terap (pemantapan materi) tentang proses pembuatan pupuk organik cair dari urine sapi potong menggunakan MOL bonggol pisang di laboratorium limbah STPP Malang, menyusun rancangan penyuluhan tentang proses pembuatan Pupuk Organik Cair dari urine sapi potong, mendiskripsikan perilaku peternak tentang pembuatan Pupuk Organik Cair dari Urine Sapi Potong. Metode yang digunakan metode kuantitatif, di kelompoktani Karya Makmur II Desa Wonorejo Kecamatan Lawang dengan jumlah anggota 20 orang yang dimana dipilih secara Purposive Sampling. Parameter yang dilihat dari hasil kaji terap yaitu kandungan unsur hara seperti C-Organik, pH dan NPK. Penyusunan rancangan penyuluhan menggunakan metode analisis berdasarkan tahapan adopsi dan strategi penyuluhan. Skala pengukuran yang digunakan untuk melihat perubahan perilaku dari sasaran yaitu skala guttman, skala likert dan rating scale. Pengumpulan informasi tentang hal ini diperoleh dari kuesioner terstruktur, sedangkan analisis yang digunakan yaitu analisis deskriftif. Hasil kaji terap tentang proses pembuatan pupuk organik cair dari urine sapi menggunakan MOL bonggol pisang menunjukan secara kandungan unsur hara C-Organik, N, dan P masih belum sesuai dengan standar pupuk organik cair namun unsur hara, pH dan K sudah sesuai dengan standar pupuk organik cair. Rancangan penyuluhan yang digunakan yaitu materi tentang pembuatan MOL bonggol pisang dan pupuk organik cair dari urine sapi potong menngunakan MOL bonggol pisang, metode ceramah, diskusi dan kaji terap, dan media folder, slide dan benda sesungguhnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa perilaku responden pada aspek pengetahuan sebesar 90% dengan skor rata-rata 8,5 dan berada pada ranah pengetahuan dan memahami, pada aspek sikap sebesar 50% dengan skor rata-rata 85 dan berada pada ranah menerima dan menanggapi, pada aspek keterampilan sebesar 100% dengan skor rata-rata 16,5 dan berada pada ranah meniru.

2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 164-170
Author(s):  
Dewi Nurlaela Sari ◽  
Aay Rumhaeni

ABSTRAK Sectio caesarea merupakan tindakan alternatif dalam proses persalinan untuk menyelamatkan ibu dan janin. Ibu Bersalin dengan operasi sectio caesarea dilakukan pembedahan pada dinding abdomen dan dinding rahim. Dampak yang paling sering muncul dirasakan oleh postpartum dengan post operasi sectio caesarea adalah  nyeri. Nyeri akan berdampak pada bounding attachment terganggu, mobilisasi terbatas, Activity Daily Living (ADL) terganggu serta berpengaruh  terhadap Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Asuhan yang diberikan terbatas pada terapi farmakologi dibandingkan  non farmakologi. Foot massage adalah salah satu terapi non farmakologi yang dapat membantu menutup gerbang di posterior horns dari sumsum tulang belakang dan memblokir bagian dari nyeri ke sistem saraf pusat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh foot massage terhadap skala nyeri pada klien post operasi sectio caesarea di RS AMC. Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimen dengan pendekatan one group pre test post test design. Jumlah sampel yang digunakan berjumlah 27 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Numeric Rating Scale (NRS) dan prosedur kerja foot massage. Responden dilakukan foot massage selama 20 menit selama 2 hari. Data di analisis dengan menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari setengah klien post operasi sectio caesarea berada di skala nyeri 6 sebelum dilakukan foot massage dan hampir setengah memiliki skala nyeri 3 sesudah dilakukan foot massage dan didapatkan nilai p value = 0.000, sehingga disimpulkan ada pengaruh foot massage terhadap skala nyeri pada klien post operasi sectio caesarea. Diharapkan rumah sakit dapat menjadikan foot massage sebagai salah satu alternatif manajemen non farmakologi dalam penanganan nyeri.   Kata kunci: Foot Massage; Post Partum; Nyeri; Sectio Caesarea      


2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 28-34
Author(s):  
Selvia David Richard ◽  
Dyah Ayu Kartika Wulan Sari

Penuaan adalah proses alami yang tidak bisa dihindari dan berjalan terus menerus. Lansia mengalami penurunan dalam sistem muskuloskeletal. Perubahan dalam sistem muskuloskeletal ditandai oleh rasa sakit dan kekakuan pada satu atau lebih sendi. Manajemen nyeri tidak selalu harus menggunakan obat-obatan, tetapi ada beberapa tindakan keperawatan yang dapat diberikan untuk menghilangkan rasa sakit seperti terapi relaksasi, misalnya TROP (Terapi Relaksasi Otot Progresif). Desain penelitian yang digunakan adalah pre-post test Pre Experiment. Populasi penelitian adalah semua lansia yang mengalami nyeri sendi. Sampel adalah 36 responden, yang dibagi menjadi dua kelompok intervensi. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan Numerical Rating Scale (NRS). Data dianalisis menggunakan uji peringkat bertanda Wilcoxon dengan α = 0,05. Hasil uji peringkat Wilcoxon ditandatangani dilakukan pada kelompok intervensi kompres hangat dan TROP p = 0,000, yang menunjukkan bahwa kedua intervensi mempengaruhi pengurangan nyeri sendi. Hasil uji statistik juga menunjukkan bahwa intervensi TROP lebih efektif dalam mengurangi rasa sakit, hal ini dibuktikan dari nilai TROP Z <kompres hangat nilai Z dan 18 responden pada kelompok intervensi kompres hangat mengalami penurunan skala nyeri rata-rata 1,45 dan pada Kelompok intervensi TROP mengalami penurunan skala nyeri rata-rata 1,61. Kesimpulan dari penelitian ini adalah TROP dan kompres hangat dapat digunakan untuk mengurangi skala nyeri sendi pada orang tua, meskipun secara statistik menunjukkan bahwa intervensi TROP lebih efektif dalam mengurangi nyeri.


Bio-Lectura ◽  
2016 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Jumiati Jumiati ◽  
Mariana Mariana ◽  
Marta Dinata

ABSTRAK:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan pendekatan jelajah alam sekitar berbasis praktikum terhadap penguasaan konsep pada mata kuliah Morfologi Tumbuhan dan Ekologi Tumbuhan di FKIP Universitas Lancang Kuning. Penelitian dilaksanakan di FKIP Unilak semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015. Desain penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control groups design. Sampel penelitian ini terdiri dari dua kelas yaitu IIA dan IIB dengan jumlah 100 orang mahasiswa yang diambil dengan teknik purposive sampling. Parameter penelitian ini adalah pemahaman konsep, aktivitas mahasiswa dan aktivitas dosen. Analisis data dilakukan dengan menggunakan t-test dan U Man - Whitney. Rerata N-Gain pada kelas kontrol adalah 0,47 (kategori sedang) dan pada kelas eksperimen adalah 0,72 (kategori tinggi) untuk matakuliah morfologi tumbuhan. Rerata N-Gain pada kelas kontrol adalah 0,26 (kategori rendah) dan pada kelas eksperimen adalah 0,69 (kategori sedang) untuk matakuliah ekologi tumbuhan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pengaruh penerapan pendekatan jelajah alam sekitar berbasis praktikum terhadap penguasaan konsep pada mata kuliah Morfologi Tumbuhan dan Ekologi Tumbuhan di FKIP Universitas Lancang Kuning.


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 77
Author(s):  
Mario Carl Joseph ◽  
Monty P. Satiadarma ◽  
Rismiyati E. Koesma

Kekerasan dalam rumah tangga adalah bentuk kekerasan yang paling banyak dialami oleh perempuan berusia 25 – 40 tahun. Kecemasan merupakan salah satu bentuk reaksi emosional yang menyertai perempuan ketika mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Kecemasan pada perempuan yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga diukur dengan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dan melihat gejala kecemasan dari segi kognitif, somatis, motorik dan afektif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk menggambarkan kecemasan dan metode kuantitatif untuk melihat penurunan tingkat kecemasan dengan terapi seni pada perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga. Subyek penelitian ini adalah dua perempuan yang telah bercerai dan mengalami kekerasan dalam rumah tangga dalam bentuk fisik, seksual, psikis atau verbal dan penelantaran rumah tangga. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Pemberian terapi seni pada masing-masing subyek dilakukan sebanyak tujuh sesi. Dalam penelitian ini, terapi seni telah terbukti dapat mengurangi kecemasan pada perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga dengan menunjukan perubahan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah intervensi. Keberhasilan terapi seni ini juga dipengaruhi oleh adanya kesadaran pada masing-masing subyek untuk konsisten menjalani terapi.


2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
Author(s):  
Halimatus Saidah

ABSTRAKHubungan tingkat kecemasan emosional ibu Post Partum dengan kejadian Post Partum Blues  sangat penting diketahui karena pada fase ini terjadi perubahan secara fisiologis maupun secara psikologis yang dapat mempengaruhi kelabilan emosional ibu setelah melahirkan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan emosional ibu Post Partum dengan kejadian Post Partum Blues  yang ada dikelurahan sukorame wilayah kerja puskesmas sukorame.Desain yang digunakan pada penelitian ini menggunakan analitik korelasional dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel penelitian menggunakan teknik Purposive Sampling, diperoleh jumlah sampel 24 orang responden dengan kriteria responden yaitu ibu Post Partum hari ke 7- minggu ke 2, nifas normal. Pengumpulan data menggunakan lembar ceklist skala Hamilton Anxiety Rating Scale dan kuesioner Edinburgh Post Natal Depression Scale. Analisa data menggunkan uji Sperman Rank.         Tingkat kecemasan emosional ibu post partum sebagian kecil (25,0%) yaitu 6 responden. dan kejadian Post Partum Blues  sebagian besar (62,5%) yaitu 15 responden. Hasil analisa data dengan menggunakan uji Spearmen Rank didapatkan hasil p-value 0,000 taraf signifikan (α = 0,05) dengan demikian ada hubungan antara tingkat kecemasan emosional ibu post partum dengan kejadian Post Partum Blues  di Kelurahan Sukorame wilayah Kerja Puskesmas Sukorame. Dan  nilai koefisien (r) sebesar 0,859 kekuatan korelasi dalam kategori sangat kuat dengan arah positif.Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan adanya hubungan antara tingkat kecemasan emosional ibu post partum dengan kejadian Post Partum Blues  di kelurahan Sukorame wilayah kerja Puskesmas Sukorame. Kata Kunci: Tingkat Kecemasan, Post Partum, dan Kejadian Post Partum Blues  ABSTRACT       The relationship between the level of emotional anxiety of the mother of post partum with Post Partum Blues  occurrence is very important because in this phase there is a change physiologically and psychologically wich can affect the emotional stability of mother after giving birth.       The purpose of this study to determine the relationship of emotional anxiety level of post partum mother with Post Partum Blues  incident that exist in sukorame’s Village its work area of puskesmas Sukorame.       Design used correlational analytics with cross sectional approach. The sample research using purposive sampling technique, obtained the number of samples 24 respondents with the criteria of respondents is post partum mother day 7 to week 2, its good puerperium. Data’s collection using hamilton anxiety rating scale and       Edinburgh Postnatal Depression Scale. Data’s processing is interpreted according to the classification of each measuring instrument.       The result of the research showed that  the relationship of emotional anxiety level of post partum mother with Post Partum Blues  incidence was the amount of the anxiety level 12,5%, 25% heavy anxiety , medium anxiety 16,6% and mild anxiety 20,9% with Post Partum Blues  event. While those without anxiety were 0% for Post Partum Blues  event.        From the result of this study it can be concluded that almost all postpartum mothers with anxiety that there is in the field of Sukorame work area puskesmas Sukorame experience Post Partum Blues . As for recommendation of this research is holding counseling about how to handle Post Partum Blues .Key Word : Anxiety level, Post Partum, Post Partum Blues  Event


2012 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 67
Author(s):  
Deyla Erinta ◽  
Meita Santi Budiani

The purpose of this study was to examine the effectiveness of socialization play therapy to reducing impulsive behavior in children. The research subjects are kinder garten students in SLB N Gedangan Sidoarjo. This study used a quantitative method along with Quasi experiment design with the type of Time Series Design. Purposive sampling techniques was used to collect the research  subjects that has the characteristics of subjects with ADHD. Data collection method used Rating scale of impulsive behavior children with ADHD and using Wilcoxon signed rank test. The result of data  analysis obtained P-value or sig at 0,043 with α = 0,05. It means that H0 is rejected and this the H1 accepted. It can be concluded that the application of socialization play therapy is effective to reduce impulsive behavior in children with ADHD on SLB N Gedangan Sidoarjo.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji seberapa efektif terapi permainan sosialisasi dalam menurunkan perilaku impulsif pada anak ADHD. Subjek penelitian adalah siswa TK di SLB N Gedangan, Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain Quasi Eksperiment dengan jenis Time Series Design. Pengambilan subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling yakni subjek yang memiliki karakteristik subjek yang mengalami ADHD. Pengumpulan data menggunakan rating scale perilaku impulsif pada anak ADHD dan menggunakan Wilcoxon sign rank test. Hasil analisis data diperoleh nilai P - value atau sig sebesar 0,043 dengan taraf α = 0,05. Artinya H0 ditolak dan hal ini menunjukkan bahwa H1 diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan terapi permainan sosialisasi efektif untuk menurunkan perilaku impulsif pada anak ADHD di SLB N Gedangan, Sidoarjo.           


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1-14
Author(s):  
Astrid Astrid ◽  
Memed Sena Setiawan

Apendicitis adalah peradangan dari apendiks vermiformis yang menyebabkan usus berhenti mengeluarkan sisa makanan yang tidak diserap oleh tubuh sehingga dilakukan Apendictomy dimana terjadi nyeri akut pada level severe. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi Guided Imagery Music terhadap intensitas nyeri post operasi apendicitis di ruang rawat inap bedah RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad Jakarta. Desain penelitian menggunakan purposive sampling dengan rancangan random assignment pre test-post test with control group. Jumlah sampel adalah 36 orang (18 orang kelompok kontrol dan 18 orang kelompok intervensi). Nyeri diukur dengan menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) dan Faces Pain Scale Resived (FPSR). Uji statistik menggunakan uji T test independen. Hasil uji menunjukkan ada pengaruh teknik relaksasi Guided Imagery Music terhadap intensitas nyeri pada klien post operasi Apendicitis. Perbedaan rata-rata intensitas nyeri pada kelompok kontrol sebesar 1,55 dan pada kelompok intervensi sebesar 3,17. Variabel confounding telah dilakukan uji normalitas didapatkan hasil tidak ada hubungan usia, jenis kelamin, koping, individu pendukung, lingkungan, pengalaman nyeri sebelumnya terhadap intensitas nyeri, ini dikarenakan klien tidak mampu mengalihkan perhatian dari rasa nyeri yang hebat post operasi apendicitis, sehingga hasil statistik nya tidak perlu dilakukan transformasi. Teknik relaksasi Guided Imagery Music dapat digunakan sebagai intervensi mandiri keperawatan untuk mengurangi intensitas nyeri klien post operasi apendicitis. Kata Kunci: Guided Imagery Music, Klien Post Operasi Apendicitis, Intensitas Nyeri


2018 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 143
Author(s):  
Natalia Devi Oktarina ◽  
Suwanti Suwanti ◽  
M. Imron Rosyidi

Nyeri dismenore adalah nyeri di daerah panggul akibat menstruasi dan produksi zat prostaglandin yang membuat dinding rahim berkontraksi dan pembuluh darah sekitarnya terjepit (kontriksi) yang menimbulkan iskemi jaringan. Penanganan nyeri dismenore dapat dilakukan dengan nonfarmakologis diantaranya dengan pemberian minuman kunyit asam dan stimulasi kutaneus. Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan efektivitas pemberian kunyit asam yang baisa dikonsumsi remaja dengan pemberian stimulasi kutaneusterhadap penurunan intensitas nyeri dismenore pada siswi remaja putri. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasy eksperiment dengan rancangan pretest-posttest with control group design. Pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Besarnya sampel adalah 40 remaja di Desa Candirejo Kabupaten Semarang. Instrumen penelitiannya berupa lembar observasi nyeri Numerical Rating Scale. Analisis data menggunakan uji statistik t-test independent. Hasil penelitian melalui uji statistik t-test independent menunjukkan nilai p-value 0,002  yang artinya ada perbedaan efektivitas pemberian kunyit asam dan stimulasi kutaneus terhadap penurunan intensitas nyeri haid dengan rata-rata penurunan skala nyeri lebih tinggi pada stimulasi kutaneus. Kesimpulannya adalah stimulasi kutaneus lebih efektif menurunkan skala nyeri dismenore pada remaja putri.Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan diharapkan intervensi stimulasi kutaneus dapat diterapkan dan diaplikasikan sebagai intervensi baru bagi remaja ataupun masyarakat untuk mengatasi dismenore. Kata kunci      : nyeri dismenore, kunyit asam, stimulasi kutaneus


Jurnal Ners ◽  
2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 29-34
Author(s):  
RIDHA HIDAYAT

Arthritis rematoid seringkali melibatkan organ tubuh lainnya yang disertai nyeri dan kaku pada system otot dan jaringan ikat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas kompres serai hangat terhadap skala nyeri arthritis rematoid pada lansia di Desa Naumbai Wilayah Kerja Puskesmas Kampar.Metode penelitian ini adalah Quasi Eksperimen dalam satu kelompok ( one group pre test-pos test design). Populasi adalah seluruh pasien arthritis rheumatoid di Desa Naumbai dengan jumlah 127 orang. Adapun penentuan sampel menggunakan purposive sampling, jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 33 orang. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan Numerical Rating Scale dan Skala nyeri wajah. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariate dengan menggunakan uji T-Dependent. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan secara bermakna antara skala nyeri responden setelah diberikan kompres serai hangat dengan nilai p-value (0,000) < α (0,05). Diharapkan penderita arthritis rheumatoid dengan nyeri dapat mengaplikasikan kompres serai hangat untuk penurunan skala nyeri.


Author(s):  
Gita Kostania ◽  
Kuswati Kuswati ◽  
Ati Fitriyani

Latar Belakang : Menstruasi merupakan tanda pubertas seorang wanita dan menjadi rutinitas wanita yang masih dalam masa subur. Siklus ini menimbulkan ketidaknyamanan, salah satunya nyeri menstruasi. Nyeri ini dapat berupa kram ringan hingga dapat mengganggu kegiatan sehari-hari. Nyeri menstruasi dapat dikurangi secara farmakologis dan non farmakologis. Secara non farmakologis salah satunya adalah dengan akupresure pada titik Hegu. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh akupresure titik hegu terhadap nyeri menstruasi. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional. Jenis penelitian quasy eksperiment dengan rancangan non equivalent control group. Populasi aktualnya yaitu santriwati kelas XI Madrasah Bertaraf Internasional Amanatul Ummah Mojokerto yang mengalami nyeri menstruasi sebanyak 126 orang. Teknik pengambilan sample adalah purposive sampling dengan perhitungan rumus Slovin, didapatkan sebanyak 56 responden. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dengan pengukuran Numeric Rating Scale. Analisis data menggunakan independent t-test. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan penurunan nyeri menstruasi antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan p=0,001 (p


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document