scholarly journals PENGARUH PEMBERIAN INFUSA DAUN LABU SIAM (Sechium edule) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLETEROL DARAH TOTAL TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus)

PHARMACON ◽  
2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 151
Author(s):  
Ausich Singal ◽  
Edwin De Queljoe ◽  
Paulina Yamlean

ABSTRACT This study aims to determine the effect of infusion of conjoined pumpkin leaves (Sechium edule) on reducing total blood cholesterol of male white rats (Rattus norvegicus). The subjects of this study were 15 male white rats with an average body weight of 200 grams which were divided into 5 groups, each group consisted of 3 mice. The method used is a laboratory experiment with a completely randomized design. The results were obtained from 2 measurements of blood cholesterol levels, namely measurements before and after treatment. The treatment begins with the provision of high-fat foods for 48 days. On the 49th day a blood cholesterol level was measured before treatment. Furthermore, treatment was given to each group, namely aquades in the negative control group, simvastatin in the positive control group, and squash leaves infusion with their respective doses in the dose group I (40%), the dose group II (20%), and the dose group III (10%). Measurement of cholesterol levels after treatment was carried out on day 54. Data were analyzed by Paired t-test and One Way ANOVA. The analysis showed that there were no significant differences between treatment groups. Judging from the change in average and percentage, 40% infusion dose of siamese pumpkin leaves gives the best reduction in cholesterol levels. Keywords: Cholesterol, pumpkin leaves, male white mouse infusion. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian infusa daun labu siam (Sechium edule ) terhadap penuruan kolesterol darah total tikus putih jantan (Rattus norvegicus). Subjek penelitian ini berupa tikus putih jantan berjumlah 15 ekor dengan berat badan rata-rata 200 gram yang dibagi dalam 5 kelompok, masing-masing kelompok sebanyak 3 ekor. Metode yang digunakan yaitu eksperimen laboratorium dengan rancangan acak lengkap. Hasil penelitian diperoleh dari 2 kali pengukuran kadar koleterol darah yaitu pengukuran sebelum dan sesudah perlakuan. Perlakuan dimulai dengan pemberian makanan tinggi lemak selama 48 hari. Pada hari ke49 dilakukan pengukuran kadar kolesterol darah sebelum perlakuan. Selanjutnya diberikan perlakuan pada tiap kelompok yaitu aquades pada kelompok kontrol negatif, simvastatin pada kelompok kontrol positif, dan infusa daun labu siam dengan dosis masing-masing pada kelompok dosis I (40 %), kelompok dosis II (20 %), dan kelompok dosis III (10%). Pengukuran kadar kolesterol sesudah perlakuan dilakukan pada hari 54. Data diananlisis dengan Paired t-test dan One Way ANOVA. Hasil analisa menunjukan tidak terdapat perbedaan yang bermakna antar kelompok perlakuan. Dilihat dari perubahan rerataan dan presentase, dosis infusa  40% daun labu siam memberikan penurunan kadar koleterol terbaik. Kata kunci : Infusa daun Labu siam, kolesterol, tikus putih jantan.

PHARMACON ◽  
2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 676
Author(s):  
Rivaldo Mende ◽  
Herny Simbala ◽  
Karlah L.R. Mansauda

ABSTRACTLime is a type of orange that is often consumed by the public. The content of lime is vitamin C, flavonoids. This study aims to test the effectiveness of lime juice and ethanol extract of lime peel (Citrus aurantifolia) against hypercholesterolemia in male white rats Galur Wistar (Rattus norvegicus). The method used was experimental laboratory. The results were obtained from the stage of measuring blood cholesterol, namely pre and post. The treatment was started by giving high fat feed for 14 days. Furthermore, pretest measurements were carried out. After that, treatment was given to each of the 8 groups, namely CMC in the negative control, simvastatin in the positive control, lime juice and ethanol extract of lime peel. Posttest measurements were carried out after 7 days of administration. The best results with a dose of T3 (0.3) fruit juice and lime peel ethanol extract were PS1 (7.2 mg). Then, the treatment was analyzed using Paired T-test and One Way ANOVA statistical test using SPSS with the results of the sig value. > 0.05 means that it can be concluded that there is no significant difference in the average cholesterol level of rats based on the treatment group.Keywords: Effectiveness test, Lime (Citrus aurantifolia ), Hypercholesterolemia, Male white mouseABSTRAKJeruk nipis merupakan  salah satu jenis  jeruk yang sering dikonsumsi masyarakat. Kandungan  dari  jeruk nipis yaitu vitamin C, flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektifitas sari jeruk nipis dan ekstrak etanol kulit jeruk nipis (Citrus aurantifolia) terhadap Hiperkolesterolemia pada tikus putih jantan Galur Wistar (Rattus norvegicus). Metode yang digunakan eksperimental laboratorium. Hasil penelitian diperoleh dari tahap pengukuran kolesterol darah,yaitu pre dan post. Perlakuan dimulai dengan memberi pakan tinggi lemak selama 14 hari Selanjutnya dilakukan pengukuran Pretest. Selanjutnya diberikan perlakuan pada tiap 8  kelompok, yaitu CMC pada kontrol negatif, simvastatin pada kontrol positif, Sari buah jeruk nipis dan ekstrak etanol kulit jeruk nipis. Pengukuran Posttest dilakukan setelah 7 hari pemberian. Hasil yang terbaik dengan dosis sari buah T3(0,3) dan Ekstrak etanol kulit jeruk nipis adalah PS1(7,2 mg) . Lalu selanjutnya perlakuan dianalisa dengan uji Paired T-test dan uji statistik One Way ANOVA menggunakan SPSS dengan hasil nilai sig. > 0,05 berati disimpulkan maka tidak ada perbedaan yang bermakna rata-rata hasil kadar kolesterol tikus berdasarkan kelompok perlakuan.Kata Kunci: Uji Efektifitas, Jeruk nipis (Citrus aurantifolia), Hiperkolesterolemia, Tikus Putih jantan (Rattus norvegicus)


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 21-29
Author(s):  
Serly Nur Indah Permatasari ◽  
Samsuri Samsuri ◽  
Anak Agung Sagung Kendran

Tape yeast can be used as a source of genuine probiotics because tape yeast contain microbes such as molds, yeasts, and bacteria that are able to hydrolyze carbohydrates into glucose that are converted into alcohol. This study aimed to determine the effect of giving tape yeast for 21 days to the blood cholesterol levels of white rats(Rattus norvegicus). White rats were grouped into four treatments, namely P0: control; P1: under 100 mg/kg BW dose; P2: 200 mg/kg BW; and P3: 300 mg/kg BW of Tape yeast. The examination of blood cholesterol levels was tested by using EasyTouch GCU (Glucose, Cholesterol, and Uric Acid) with blue strips and chip tests. Blood samples were taken by cutting off tip of the tail and put the blood to the strip to see the results on the measuring device. The data obtained were analyzed by variancetest and data that were significantly different between treatments were continued with the Least Significance Different(LSD) test. The results of this study showed the average blood cholesterol level of treatment P1: 211.00 mg/dL, P2: 282.00 mg/dL and P3: 174.17 mg/dL higher than the control group P0: 149.67 mg/dL. Based on statistical tests were shown significantly different results on the treatment of P1 (100 mg/kg body weight), P2 (200 mg/kg body weight), and P3 (300 mg/kg body weight). Based on the result itcan be concluded the administration of tape yeast affects the blood cholesterol levels of white rats.


Biomedika ◽  
2014 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
Adhimass Wicaksono ◽  
Retno Sintowati ◽  
Sa’idatul Fitriyah

The using of plant-based medicine is a popular approach to health care. A study presented by American Hearth Association showing that brown rice can lower cholesterol level in bood serum. To know the benefi ts of Angkak’s steeping water to decrease serum cholesterol levels in mice and determine the effects of Angkak’s steeping water to decrease serum cholesterol levels in rats compared with simvastatin. This study used an experimental research design, and using pre and post test control group design, performed in the laboratory of biomedical III FK UMS on November 1, 2012 to date of January 1, 2013. The purposive sampling technique, sampel determinaton using formula Federer by the number of sample of 30 male white rats wistar strain. After the data is collected, analyzed using the Shapiro-Wilk test, ANOVA, LSD, and the unpaired t test. The result of this study demnstrate hypothesis testing using ANOVA test with signifi cant level 95% of the negative control group, the treatment group a dose of 1, 2, and 3, it was found p<0,05 were signifi cantly different meaning. In the test dose of LSD between treatment groups 2 and 3 the value of p=0,839 (p>0,05) wich means no signifi cant difference. In the unpaired T test between the treatment group a dose of 1, 2, and 3 with positive control group were signifi cant difference. The unpaired T test between the treatment group a dose of 1, 2, and 3 with white rice also found signifi cant difference. Conclusion: Angkak’s steeping water can lower serum cholesterol levels of white rat as well as the water steepimg Angkak has the same effectiveness with simvastatin to decrease serum cholesterol levels of mice.Keyword: Cholesterol, Angkak


2018 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 8
Author(s):  
Retno Tri Wulandari ◽  
Nurmasari Widyastuti ◽  
Martha Ardiaria

Latar belakang: Daya tahan merupakan kesanggupan tubuh dalam melakukan penyesuaian terhadap beban fisik sehingga dapat menghindari kelelahan yang berlebihan. Buah pisang raja  (Musa paradisiaca var. Sapientum L.) dan pisang ambon (Musa paradisiaca var. Sapientum (L.) Kunt.) mengandung karbohidrat yang akan meningkatkan kadar glukosa darah dan tinggi kalium, sehingga berpotensi mencegah kelelahan otot. Tujuan penelitian ini mengetahui perbedaan pemberian pisang raja dan pisang ambon terhadap VO2max pada remaja di sekolah sepak bola.Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan pre-post tes with control group design. Responden penelitian ini adalah atlet sepak bola berusia 15-18 tahun di sekolah sepak bola Terang Bangsa dan Satria Kencana Serasi. Responden dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok kontrol mendapat air mineral 240 ml, kelompok perlakuan I mendapat pisang raja 150 g dan kelompok perlakuan II mendapat pisang ambon 150 g. VO2max diukur menggunakan tes lari 15 menit Balke, dan asupan makan diperoleh dari recall 2x24 jam. Data dianalisis dengan menggunakan uji Paired t test, One way ANOVA dan uji ANCOVA.Hasil: Rerata delta VO2max  kelompok kontrol (-0,8±3,1) memiliki perbedaan bermakna dengan perlakuan I (6,6±2,9; p=0,00) dan  perlakuan II (2,3 ± 2,5; p=0,006). Secara deskriptif kenaikan perubahan VO2max tertinggi pada kelompok perlakuan I,diikuti perlakuan II dan kelompok kontrol.Kesimpulan: Terdapat perbedaan nilai delta VO2max pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan, dan secara signifikan kenaikan VO2max terjadi pada pemberian pisang raja.


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 91-101
Author(s):  
Yesi Nurmalasari ◽  
Rakhmi Rafie ◽  
Efrida Warganegara ◽  
Lingga Desta Wahyuni

Hemoglobin merupakan suatu protein tetrametrik eritrosit yang tersusun dari protein globin dan heme. Radikal bebas dapat menyebabkan lisisnya membran eritrosit. Proses tersebut dapat dicegah dengan pemberian antioksidan. Daun kelor termasuk dalam antioksidan alami yang memiliki sifat neurofektif melalui mekanisme antioksidatif. Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) Terhadap kadar hemoglobin pada tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar jantan. Jenis penelitian eksperimental murni (true-experiment) menggunakan pre and post with control group design. Sampel adalah tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar jantan berusia 1-4 minggu dengan  berat  100-150  gram sejumlah 28 ekor. Sampel dibagi empat kelompok meliputi Kelompok murni (KM) kelompok yang tidak diberikan ekstrak daun kelor, Kelompok Perlakuan 1 (KP1) kelompok yang diberi ekstrak daun kelor dosis 150 mg/kgBB, Kelompok Perlakuan 2 (KP2) kelompok yang diberi ekstrak daun kelor dosis 450 mg/kgBB,dan Kelompok Positif (KP) kelompok yang diberikan suplemen vitamin dosis 5,4 ml/kgBB. Uji Paired T-test menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna (p>0,05) pada Kelompok Murni (KM) p=0,155, Kelompok Perlakuan 1(KP1) p=0,329, Kelompok Perlakuan 2(KP2) p=0,014 dan Kelompok Positif (KP) p=0,012. Uji Kruskal-Wallis didapatkan p=0,027 (p>0,05)berarti tidak terdapat perbedaan bermakna antar kelompok, uji Post Hoc dengan menggunakan Mann-whitney menunjukkan adanya perbedaan bermakna secara statistik(p<0,05) pada Kelompok Perlakuan 2 (KP2) dengan nilai p=0,002, dan Kelompok Positif (KP) dengan nilai p=0,002. Terdapat pengaruh pemberian ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) terhadap kadar hemoglobin tikus putih (Rattus norvegicus) Galur wistar jantan pada  kelompok perlakuan 2 (KP2) dosis 450 mg/kgBB dan Kelompok Positif (KP) dosis 5,4 ml/kgBB.


PHARMACON ◽  
2020 ◽  
Vol 9 (4) ◽  
pp. 572
Author(s):  
Asriyani Samiun ◽  
Edwin De Queljoe ◽  
Irma Antasionasti

ABSTRACTSawilangit leaves (Vernonia Cinerea (L.) Less) is a plant that contains flavonoids as an antipyretic. The purpose of this study was to determine the effectiveness of flavonoid compounds from ethanol extract of sawilangit (Vernonia cinerea (L.) Less) leaves as an antipyretic in male white rats Wistar strain (Rattus norvegicus) induced by DPT vaccine. A total of 15 male rats were divided into 5 treatment groups, namely the negative control group (CMC 1%), the positive control group (paracetamol), and the ethanol extract group of sawilangit leaves with a dose of 200 mg, a dose of 400 mg, a dose of 800 mg. Each mouse was induced intramuscularly with a DPT vaccine at a dose of 0.3 ml. Temperature measurements were carried out before and after induction, then every 30 minutes after giving the test material from the 30th minute to the 180th minute. Data were analyzed statistically with One Way ANOVA and continued with LSD test to see significant differences between treatments. The results showed that the ethanol extract of sawilangit leaves had an antipyretic effect on male white rats Wistar strain..Key words: Antipyretics, Vernonia Cinerea, male white rats ABSTRAKDaun Sawilangit  (Vernonia Cinerea (L.) Less) adalah salah satu tanaman yang mengandung zat Flavonoid sebagai antipiratik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya efektivitas senyawa flavonoid dari ekstrak etanol daun sawilangit (Vernonia cinerea (L.) Less) sebagai antipiretik pada tikus putih jantan galur wistar (Rattus norvegicus) yang diinduksi vaksin DPT. Sebanyak 15 ekor tikus putih jantan dibagi 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol negatif (CMC 1%), kelompok kontrol positif (parasetamol), dan kelompok ekstrak etanol daun sawilangit dosis 3,6 mg, dosis 7,2 mg, dosis 14,4 mg. setiap tikus diinduksi vaksin DPT dosis 0,3 ml secara intramuscular. Pengukuran suhu dilakuan sebelum dan sesudah induksi, kemudian setiap 30 menit  setelah pemberian bahan uji dari menit ke-30 sampai menit ke-180. Data dianalisis secara statistika dengan One Way ANOVA dan dilanjutkan uji LSD untuk melihat beda nyata antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Ekstrak etanol daun sawilangit mempunyai efek antipiretik terhadap tikus putih jantan galur wistar. Kata kunci: Antipiretik, Vernonia Cinerea, tikus putih jantan


2018 ◽  
Vol 7 (4) ◽  
pp. 486
Author(s):  
Dita Viviant Sagith ◽  
Cimi Ilmiawati ◽  
Yusticia Katar

Melinjo (Gnetum gnemon) merupakan tumbuhan asli Indonesia yang mudah diperoleh dan ekstrak biji melinjo mengandung berbagai macam stilbenoid yang tergolong senyawa resveratrol beserta turunannya. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa resveratrol dapat menurunkan kadar kolesterol LDL serum melalui penghambatan HMG-KoA reduktase. Tujuan penelitian ini adalah meneliti pengaruh pemberian ekstrak biji melinjo terhadap penurunan kadar kolesterol LDL pada tikus yang diberi diet tinggi lemak. Penelitian ini menggunakan rancangan randomized pre-post test control group design yang terdiri dari lima kelompok (n=5). Diet tinggi lemak diberikan berupa pakan otak sapi selama 29 hari (2 ml/hari). Kelompok perlakuan diberi ekstrak biji melinjo dosis 250, 500, dan 2000 mg/kgbb/hari. Ekstrak biji melinjo mulai diberikan hari ke-16 sampai hari ke-29. Kadar kolesterol LDL serum diperiksa dengan spektrofotometer. Data dianalisis dengan paired sample t-test dan One-Way ANOVA. Hasil paired sample t-test menunjukkan terdapat penurunan bermakna kadar kolesterol LDL serum setelah pemberian ekstrak biji melinjo pada kelompok yang mendapat dosis 2000 mg/kgbb/hari (p=0,003), sedangkan pada dosis lain tidak terdapat penurunan LDL serum yang bermakna. Uji One-Way ANOVA antar kelompok perlakuan menunjukkan tidak terdapat perbedaan kadar kolesterol LDL serum yang bermakna (p=0,531). Disimpulkan bahwa pemberian ekstrak biji melinjo dapat menurunkan kadar kolesterol LDL serum pada tikus yang diinduksi diet tinggi lemak pada dosis 2000 mg/kgbb/hari.


2018 ◽  
Vol 7 (4) ◽  
pp. 486
Author(s):  
Dita Viviant Sagith ◽  
Cimi Ilmiawati ◽  
Yusticia Katar

Melinjo (Gnetum gnemon) merupakan tumbuhan asli Indonesia yang mudah diperoleh dan ekstrak biji melinjo mengandung berbagai macam stilbenoid yang tergolong senyawa resveratrol beserta turunannya. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa resveratrol dapat menurunkan kadar kolesterol LDL serum melalui penghambatan HMG-KoA reduktase. Tujuan penelitian ini adalah meneliti pengaruh pemberian ekstrak biji melinjo terhadap penurunan kadar kolesterol LDL pada tikus yang diberi diet tinggi lemak. Penelitian ini menggunakan rancangan randomized pre-post test control group design yang terdiri dari lima kelompok (n=5). Diet tinggi lemak diberikan berupa pakan otak sapi selama 29 hari (2 ml/hari). Kelompok perlakuan diberi ekstrak biji melinjo dosis 250, 500, dan 2000 mg/kgbb/hari. Ekstrak biji melinjo mulai diberikan hari ke-16 sampai hari ke-29. Kadar kolesterol LDL serum diperiksa dengan spektrofotometer. Data dianalisis dengan paired sample t-test dan One-Way ANOVA. Hasil paired sample t-test menunjukkan terdapat penurunan bermakna kadar kolesterol LDL serum setelah pemberian ekstrak biji melinjo pada kelompok yang mendapat dosis 2000 mg/kgbb/hari (p=0,003), sedangkan pada dosis lain tidak terdapat penurunan LDL serum yang bermakna. Uji One-Way ANOVA antar kelompok perlakuan menunjukkan tidak terdapat perbedaan kadar kolesterol LDL serum yang bermakna (p=0,531). Disimpulkan bahwa pemberian ekstrak biji melinjo dapat menurunkan kadar kolesterol LDL serum pada tikus yang diinduksi diet tinggi lemak pada dosis 2000 mg/kgbb/hari.


2018 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 63-68
Author(s):  
Thatit Nurmawati ◽  
Nawang Wulandari

Komplikasi diabetes mellitus dapat muncul secara akut dan kronis dimana dapat timbul beberapa bulan atau beberapa tahun sesudahnya, sehingga diperlukan penatalaksanaan yang tepat untuk meningkatkan kualitas penderitanya dengan melakukan pengenadalian glukosa darah. Pemanfaatan tanaman yakon dapat menurunkan kadargula darah diantaranya bagian umbi dan daun. Umbi yakon mengandung karbohidrat dan polyphenol, sedangkan daun Yakon mengandung komponen phenol yang terdiri dari chlorogenic, caffeic dan ferulic, dapat memperbaiki sel β di pankreas sehingga dapat meningkatkan sekresi insulin. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan seduhan daun Yakon dan cairan dari umbi terhadap kadar gula darah tikus putih yang terinduksi streptozotocin. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain Quasy Eksperimental Pre-Post Test With Control Group design. Populasi penelitian adalah tikus putih (Rattus norvegicus) sebanyak 16 ekor. Tikus dibagi menjadi dua kelompok, 8 ekor tikus pertama diberikan cairan dari umbi 100mg/kgBB/hari dan 8 ekor tikus kedua diberikan seduhan daun yakon 14ml 2xsehari, keduanya diberikan selama 3 hari. Pengambilan darah post pada 1 hari setelah perlakuan. Pengukuran kadar gula darah menggunakan Blood glucose test meter Gluco Dr. Analisa data dengan Paired t-test dan Independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh seduhan daun yakon terhadap penurunan kadar gula darah tikus putih dengan p 0,000 dan juga ada pengaruh umbi yakon terhadap penurunan gula darah dengan p 0,012. Dari dua kelompok umbi dan seduhan daun yakon tidak terdapat perbedaan yang bermakna terhadap penurunan kadar gula darah dengan p 0,294. Pemberian seduhan daun Yakon dan umbi yakon diharapkan dapat menjadi solusi dan pengobatan alternaif dalam menurunkan kadar gula darah.


2014 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
pp. 706-714
Author(s):  
Rani Pramesti ◽  
Nurmasari Widyastuti

Latar Belakang: Stres oksidatif yang disertai dengan peningkatan kadar kolesterol, akan memicu oksidasi LDL yang akan memperburuk inflamasi dan aterosklerosis sehingga dapat menyebabkan Penyakit Jantung Koroner (PJK). Flavonoid dapat memperbaiki fungsi endotel pembuluh darah, mengurangi kepekaan LDL terhadap pengaruh radikal bebas dan dapat menurunkan kadar lipid darah. Salah satu sayuran yang mengandung flavonoid berupa quercetin yang bisa dimanfaatkan adalah daun ubi jalar (Ipomoea batatas (L.) Lam). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jus daun ubi jalar (Ipomoea batatas (L.) Lam) terhadap kadar kolesterol LDL tikus wistar jantan (Rattus norvegicus) yang diberi pakan tinggi lemak. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian true eksperimental dengan rancangan penelitian pre-post test with control group design  dengan 12 ekor tikus Wistar (Rattus norvegicus) yang dibagi menjadi dua kelompok. Pada saat intervensi, kedua kelompok mendapatkan pakan standar BR-2 sebanyak 12 mg/200grBB/hari. Kelompok kontrol hanya diberi pakan standar dan kelompok perlakuan diberi jus daun ubi jalar dengan dosis 0.006 ml/grBB/hari selama 14 hari. Pengukuran serum kolesterol LDL dilakukan sebanyak tiga kali yaitu setelah aklimatisasi, setelah pemberian pakan tinggi lemak dan setelah pemberian jus daun ubi jalar. Cara pengukuran dengan metode pemeriksaan CHOD-PAP. Data dianalisis dengan uji Paired t-test, Independen t-test, Wilcoxon dan Mann Whitney. Hasil: Kadar kolesterol LDL pada kelompok perlakuan menunjukkan sebanyak 4 tikus mengalami penurunan, rerata penurunan sebesar 5.44 mg/dl sedangkan pada kelompok kontrol sebanyak 4 tikus mengalami peningkatan, rerata peningkatan sebesar 4.79 mg/dl. Tidak ada perbedaan yang signifikan (p>0.05) pada perubahan kadar kolesterol LDL antar kelompok.Kesimpulan: Pemberian jus daun ubi jalar (Ipomoea batatas (L.) Lam) sebanyak 0,006 ml/grBB/hari selama 14 hari tidak dapat menurunkan kadar kolesterol LDL tikus Wistar jantan (Rattus norvegicus) yang diberi pakan tinggi lemak 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document