KONSEP DIRI PADA PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN SEKSUAL DI KARAWANG
The purpose of this study is to describe the self-concept of victims of sexual violence. The subjects in this study consisted of two female respondents who had experienced sexual violence. This study uses phenomenological qualitative methods so that data collection is carried out intensively, deeply, and comprehensively. Data collection is done by interview and observation techniques. To ensure the validity of the data, the researcher triangulates the data. Data analysis activity begins with data collection, personalization, and creating units of meaning to get a textural description. The results of this study indicate that all research respondents from the beginning have negative self-concepts so that they are easy to agree on when others ask or force them to have sexual relations. The impact of sexual violence continued to influence the development of both respondents' self-concepts. One respondent showed an increasingly negative self-concept that is assessing herself as a naughty woman and eventually engaging in risky sexual relations, drug use and alcohol. Other respondents, although trying to have a better life, still let the environment judge themselves negatively. These conditions affect the self-concept which still leads to negative self-concept characteristics. Keywords: Self-Concept, Sexual Assualt, Women. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan konsep diri pada korban kekerasan seksual. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari dua responden perempuan yang pernah mengalami kekerasan seksual. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologis sehingga pengambilan data dilakukan secara intensif, mendalam, dan komprehensif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan observasi.. Untuk memastikan keabsahan data, peneliti melakukan triangulasi data. Kegiatan analisis data dimulai dengan pengumpulan data, horisonalisasi, dan membuat unit makna untuk mendapatkan textural description. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh responden penelitian sejak awal memiliki konsep diri negatif sehingga mereka mudah menyepakati ketika orang lain meminta atau memaksanya melakukan hubungan seksual. Dampak dari kekerasan seksual terus berpengaruh pada perkembangan konsep diri kedua responden. Satu responden menunjukkan konsep diri yang semakin negatif yaitu menilai dirinya sebagai perempuan nakal dan akhirnya terlibat hubungan seksual berisiko, penggunaan narkoba serta minuman keras. Responden lain, meskipun mencoba untuk memiliki kehidupan yang lebih baik, tetapi tetap membiarkan lingkungan menilai negatif dirinya. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap konsep dirinya yang masih mengarah pada karakteristik konsep diri negatif. Kata Kunci: Konsep Diri, Kekerasan Seksual, Perempuan.