PERBANDINGAN EFEKTIFITAS DAUN SIRIH MERAH dan PERASAN JERUK PURUT DENGAN KETOKONAZOLE 2% Terhadap PITYROSPORUM OVALE

Author(s):  
Nanda Terin Ibrena ◽  
Indri Okta Vielsa Siboro ◽  
Edlin Nadi ◽  
Sri Wahyuni Nasution

Ketombe merupakan sel kulit mati berlebih yang mengelupas dari kulit kepala. Terjadi karena peningkatansekresi sebum yang menyebabkan pertumbuhan jamur Pityrosporum ovale. Daun sirih merah dan jeruk purutmerupakan bahan alam yang dapat gunakan untuk menghambat pertumbuhan Pityrosporum ovale. Tujuan daripenelitian ini untuk membandingkan efektivitas dan mengetahui mana yang lebih efektif antara daun sirihmerah, jeruk purut dan ketokonazole 2%. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakanmetode difusi cakram dengan rancangan Posttest Only Control Group Design, yang menilai zona hambatterhadap kertas cakram yang telah dibasahi ekstrak pada konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100%, danketokonazole 2%. Uji penelitian ini dianalisis menggunakan One Way Anova dan dilanjutkan dengan Uji Post HocTurkey. Dari hasil data penelitian terdapat efektifitas dari ekstrak daun sirih merah, perasan jeruk purut danketokonazole 2% terhadap pertumbuhan jamur. Pada ekstrak daun sirih merah memiliki respon hambat yanglemah. Sedangkan pada perasan jeruk purut memiliki respon hambat yang kuat pada setiap konsentrasinya. Danpada ketokonazole 2% juga memiliki respon hambat yang kuat. Perasan jeruk purut memiliki efek antijamur yanglebih kuat dari ketokonazole 2% dan ekstrak daun sirih merah.Kata Kunci : Ketombe, PityrosporumOvale, Ekstrak Daun Sirih Merah, Perasan Jeruk Purut, Ketokonazole 2%

2018 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 112
Author(s):  
MENTARI AMENDA SAPUTRI ◽  
HERIN SETIANINGSIH

<p class="Default">Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Gaya hidup masyarakat terutama dalam mengkonsumsi diet yang tidak sehat dapat meningkatkan kadar LDL yang dapat menyebabkan  penyakit kardiovaskular. Rumput laut merah (<em>Kappaphycus alvarezii</em>)<em> </em>yang banyak dibudidayakan di Indonesia mengandung flavonoid dan triterpenoid yang diduga dapat menurunkan kadar LDL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak rumput laut merah (<em>Kappaphycus alvarezii</em>) <em> </em>terhadap kadar LDL pada tikus putih (<em>Rattus norvegicus</em>) jantan galur Wistar yang diberi diet tinggi lemak. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni laboratorik dengan rancangan penelitian <em>Post Test Control Group Design. </em>Sampel yang digunakan adalah 24 ekor tikus putih (<em>Rattus norvegicus</em>) jantan galur Wistar yang dibagi ke dalam tiga kelompok: kelompok yang diberi diet standar selama 28 hari (K1), kelompok yang diberi diet tinggi lemak selama 28 hari (K2), dan kelompok yang diberi diet tinggi lemak selama 28 hari dan pada hari ke-15 sampai hari ke-28 diberi ekstrak rumput laut merah (<em>Kappaphycus alvarezii</em>) dengan dosis 140mg/200grBB/hari (K3). Hasil analisis statistik <em>One Way Anova </em>menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kadar LDL yang signifikan antara ketiga kelompok pada penelitian ini (p&lt;0,001). Kadar LDL pada K2 (=16,00±3,29) meningkat secara bermakna dibandingkan dengan K1 (=10,62±1,77). Sedangkan kadar LDL pada K3 (=6,88±2,42) menurun secara bermakna dibandingkan dengan K2. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak rumput laut merah (<em>Kappaphycus alvarezii</em>) berpengaruh terhadap kadar LDL darah pada tikus putih (<em>Rattus norvegicus</em>) jantan galur Wistar yang diberi diet tinggi lemak.</p><p><strong>Kata kunci</strong> : diet tinggi lemak, LDL, <em>Kappaphycus alvarezii</em></p>


Author(s):  
Michael Josef Kridanto Kamadjaja ◽  
Sherman Salim ◽  
Birgitta Dwitya Swastyayana Subiakto

Objective: This study was to determine OPG and RANKL expression after hydroxyapatite (HA) scaffold from crab shells (Portunus pelagicus) application in tooth socket of Cavia cobaya. Methods: This study was a post-test only control group design. Twenty four Cavia cobaya was divided into 4 groups. The lower left incisor was extracted and given a combination of HA and gelatin scaffold. Experimental animals were sacrificed on the 7th and 14th day. The amount of OPG and RANKL expression was calculated under a light microscope at 1000x magnification. The statistical analysis was done by One Way ANOVA Test and Tukey HSD. Results: Compared to other groups, the lowest and the highest level of OPG and RANKL were in P14 group. Conclusion: HA scaffold from crab shells (Portunus pelagicus) can increase OPG expression and decrease RANKL expression in the process of regenerating alveolar bone after tooth extraction.


2017 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 440
Author(s):  
Kharisma Putra D ◽  
Hasmiwati Hasmiwati ◽  
Arni Amir

Salah satu upaya untuk mengurangi kasus DBD adalah dengan pengendalian vektor DBD dengan larvisida. Temephos merupakan salah satu insektisida yang telah digunakan lebih dari 30 tahun dan berfungsi mengendalikan larva vektor. Penggunaan temephos yang tidak sesuai aturan dapat menyebabkan penurunan kerentanan pada vektor DBD.  Tujuan penelitian ini  adalah untuk  menilai  status  kerentanan larva Aedes aegypti di tiga kecamatan di Kota Padang. Penelitian ini menggunakan post  test  only  with  control  group design. Telur diambil dan dipelihara di laboratorium hingga mencapai larva instar III/IV. Uji kerentanan untuk temephos dilakukan berdasarkan standar WHO. Hasil penelitian menunjukkan pada Kecamatan Kuranji, kematian larva pada konsentrasi 0,005 mg/L sebesar 10%, 0,01 mg/L sebesar 45%, 0,02 mg/L sebesar 86%, dan pada konsentrasi 0,03 mg/L sebesar 100%. Pada Kecamatan Koto Tangah, kematian larva pada konsentrasi 0,005 mg/L sebesar 24%, 0,01 mg/L sebesar 48%, 0,02 mg/L sebesar 99%, dan pada konsentrasi 0,03 mg/L sebesar 100%. Pada Kecamatan Padang Timur pada konsentrasi 0,005 mg/L didapatkan kematian larva sebesar 12%, pada 0,01 mg/L sebesar 43%, pada 0,02 mg/L sebesar 99%, dan pada 0,03 mg/L sebesar 100%. Hasil uji One way-Anova adalah bermakna dengan nilai p<0,05 pada ketiga kecamatan dan LC99 sedikit diatas 0,02 mg/L. Simpulan penelitian ini adalah status kerentanan Aedes aegypti terhadap temephos di tiga kecamatan berkisar antara rentan dan toleran, belum mencapai resisten sehingga temephos masih dapat digunakan dalam pengendalian vektor DBD.


2018 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 8
Author(s):  
Retno Tri Wulandari ◽  
Nurmasari Widyastuti ◽  
Martha Ardiaria

Latar belakang: Daya tahan merupakan kesanggupan tubuh dalam melakukan penyesuaian terhadap beban fisik sehingga dapat menghindari kelelahan yang berlebihan. Buah pisang raja  (Musa paradisiaca var. Sapientum L.) dan pisang ambon (Musa paradisiaca var. Sapientum (L.) Kunt.) mengandung karbohidrat yang akan meningkatkan kadar glukosa darah dan tinggi kalium, sehingga berpotensi mencegah kelelahan otot. Tujuan penelitian ini mengetahui perbedaan pemberian pisang raja dan pisang ambon terhadap VO2max pada remaja di sekolah sepak bola.Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan pre-post tes with control group design. Responden penelitian ini adalah atlet sepak bola berusia 15-18 tahun di sekolah sepak bola Terang Bangsa dan Satria Kencana Serasi. Responden dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok kontrol mendapat air mineral 240 ml, kelompok perlakuan I mendapat pisang raja 150 g dan kelompok perlakuan II mendapat pisang ambon 150 g. VO2max diukur menggunakan tes lari 15 menit Balke, dan asupan makan diperoleh dari recall 2x24 jam. Data dianalisis dengan menggunakan uji Paired t test, One way ANOVA dan uji ANCOVA.Hasil: Rerata delta VO2max  kelompok kontrol (-0,8±3,1) memiliki perbedaan bermakna dengan perlakuan I (6,6±2,9; p=0,00) dan  perlakuan II (2,3 ± 2,5; p=0,006). Secara deskriptif kenaikan perubahan VO2max tertinggi pada kelompok perlakuan I,diikuti perlakuan II dan kelompok kontrol.Kesimpulan: Terdapat perbedaan nilai delta VO2max pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan, dan secara signifikan kenaikan VO2max terjadi pada pemberian pisang raja.


2020 ◽  
Vol 19 (03) ◽  
pp. 126-133
Author(s):  
Siska Toloan Toloan ◽  
Harimat Hendarwan

Masa nifas adalah hal sangat penting untuk diperhatikan guna untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Pengaruh Senam Nifas Terhadap Penurunan Tinggi Fundus Uteri Dan Lochea Pada Ibu Pasca Bersalin Yang Mendapatkan Inisiasi Menyusu Dini Dan Mobilisasi Dini Di Praktek Bidan Mandiri Kota Depok Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yang menggunakan desain penelitian Quasy Exsperimental dengan pendekatan post test only control group design. Populasi yang diambil yaitu 65 ibu pasca bersalin. Sampel diambil dengan metode consecutive sampling besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Federer setiap variabel bebas terdiri atas 3 kelompok dan setiap kelompok sebanyak 9 sampel sehingga jumlah total sampel 27 ibu pasca bersalin. Pengumpulan data berupa data primer dan uji yang digunakan yaitu uji One Way Anova. Dapat dilihat dari nilai signifikan uji One Way Anova pada penurunan tinggi fundus uteri hari pertama sampai hari kesepuluh dengan nilai signifikan yaitu p-value < 0,05 yang artinya H0 ditolak atau ada perbedaan secara signifikan dan dilihat. Hasil post hoc test tidak terdapat perbedaan signifikan pada kelompok inisiasi menyusu dini, inisiasi menyusu dini dan mobilisasi dini dan kelompok inisiasi menyusu dini, mobilisasi dini dan senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri.


2020 ◽  
Vol 2020 ◽  
pp. 1-8
Author(s):  
Chao Ma ◽  
Xuefeng Luo ◽  
Wuluhan Mahan ◽  
Yahui Tang ◽  
Yun Duan ◽  
...  

Background. Osseous cyst echinococcosis (CE) is an infectious disease that causes disability and deformity in patients, yet there is still no satisfactory treatment. Focusing on the feasibility and prognosis of radiotherapy as an adjuvant or palliative treatment for osseous CE, this study investigated the outcome of Meriones meridianus with osseous CE after radiotherapy. Methods. The study utilized a comparison control group design with three groups of gerbils, and 240 osseous CE gerbils were randomly divided into control, 40Gy/5times, and 50Gy/5times groups. Different doses of radiotherapy were given to the gerbils, and then, the effects of radiotherapy on gerbils and lesions were observed at 3 and 6 months after radiotherapy. Statistical analysis was done using χ2 test, unpaired t-test, and one-way ANOVA. Results. Significant changes (P<0.05) were achieved between the three groups in terms of seven parameters at 3 and 6 months, including the number of dead gerbils and lesion sites with ulceration and infection, number of dead scolices, protein content, Ca2+ concentration, the maximum diameter of lesion site, and wet weight of cysts. Except for the number of dead gerbils and lesion sites with ulceration and infection, all other parameters were observed a big difference between 3 months and 6 months in the 50Gy/5times group. Conclusion. Radiotherapy at a dose of 50 Gy has inhibitory and therapeutic effects on osseous CE in gerbils, and radiotherapy could probably be a treatment option for persistent or recurrent osseous CE.


2017 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Ni Wayan Yuli Anggreni ◽  
Yohanes K. Herdiyanto

Pendidikan di sekolah membuat remaja dapat mengembangkan keterampilan sesuai dengan minat dan kemampuannya. Pendidikan tersebut hanya mengutamakan aspek fisik dan kognitif sehingga perlu disadari bahwa terdapat aspek psikososial yang hendaknya ditumbuhkan dalam proses pembelajaran yaitu self esteem. Self esteem adalah evaluasi yang dilakukan individu mengenai seberapa besar kepercayaan individu terhadap kemampuan, keberartian, kesuksesan dan keberhargaan, serta memainkan peran penting dalam memprediksi penyesuaian terhadap masa depan. Perkembangan self esteem pada remaja tidak terlepas dari lingkungan sosialnya, mulai dari orang tua, teman sebaya dan masyarakat sekitar serta guru di sekolah yang seringkali memberikan label pada remaja tersebut (Herlina, 2007). Pemberian label akan memunculkan stereotip, separation dan diskriminasi sehingga menjadi sebuah stigma. Crocker (2002) menyatakan stigma memiliki peranan terhadap self esteem. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen yang menggunakan desain kuasi eksperimen nonequivalent control group design. Peneliti menyebarkan skala self esteem pre-test dan skala self esteem  post-test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang terdiri dari 44 item, teknik pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh. Responden dalam penelitian ini adalah remaja perempuan yang mengikuti ektrakurikuler tari Bali di SMAN 2 Denpasar, sebanyak 35 orang. Seluruh subjek dibagi menjadi tiga kelompok yang terdiri dari kelompok eksperimen 1, eksperimen 2 dan kelompok kontrol. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan one way anova. Hasil dari penelitian ini menunjukan probabilitas 0,003 (p)<0,05. Hal ini berarti ada pengaruh stigma terhadap self esteem remaja perempuan yang mengikuti ektrakurikuler tari Bali di SMAN 2 Denpasar. Stigma positif maupun stigma negatif berpengaruh negatif terhadap self esteem artinya baik stigma positif maupun stigma negatif membuat self esteem menurun pada remaja perempuan yang mengikuti ektrakurikuler tari Bali di SMAN 2 Denpasar. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa stigma memberikan pengaruh terhadap menurunnya self esteem remaja perempuan yang mengikuti ektrakurikuler tari Bali di SMAN 2 Denpasar.   Kata Kunci : Stigma, Self Esteem, Eksperimen, Remaja Perempuan


e-GIGI ◽  
2014 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Juvensius R. Andries ◽  
Paulina N. Gunawan ◽  
Aurelia Supit

Abstrak: Minyak cengkeh berguna sebagai antibakteri alami. Minyak esensial dari cengkeh mempunyai fungsi anestetik dan antimikrobial. Zat yang terkandung dalam cengkeh yang bernama eugenol dapat membunuh bakteri termasuk bakteri yang resisten terhadap antibiotika, salah satunya adalah bakteri Streptococcus mutans. Bakteri ini merupakan mikroorganisme penyebab utama terjadinya karies. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui efek antibakteri ekstrak cengkeh terhadap bakteri Streptococcus mutans secara in vitro. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan post test only control group design. Penelitian ini menggunakan bahan coba ekstrak cengkeh dengan konsentrasi 40%, 60%, dan 80%, Ciprofloxacin, aquades dengan pengulangan sebanyak lima kali. Data dikumpulkan dan dianalisis dengan one-way ANOVA dan post-hoc uji LSD ( = 0,05). Berdasarkan hasil uji statistik penelitian uji efek antibakteri ekstrak cengkeh terhadap bakteri streptococcus mutans secara in vitro, dapat disimpulkaan bahwa ekstrak cengkeh memiliki efek antibakteri dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans secara in vitro. Hasil uji lanjut post-hoc uji LSD menunjukan daya hambat ekstrak cengkeh 40%, 60%, 80%, lebih kecil (p<0,05) dalam menghambat Streptococcus mutans secara in vitro dibandingkan Ciprofloxacin. Kata Kunci: Ekstrak cengkeh, Streptococcus mutans.   Abstract: Clove oil is useful as a natural antibacterial agent, essential oil of clove has anesthetic and antimicrobial effect. Substances contained in clove called eugenol can kill bacteria including antibiotic resistant bacteria, one of which is the bacteria Streptococcus mutans. This bacteria is a major cause for caries. The purpose of this study was to mengetahui clove extrack antibacterial effects againts Streptococcus mutans bacteria in vitro. This study is an experimental study using a post test only control group design. This research try using clove extract with a concentration of 40%, 60%, and 80%, Ciprofloxacin, aquades repetition five times. Data collected and analyzed by one-way ANOVA and post-hoc LSD test (α = 0.05). Based on the results of the statistical test to test the effects of anti-bacterial research clove extracts against Streptococcus mutans bacteria in vitro, can disimpulkaan that clove extracts have antibacterial effects in inhibiting the growth of Streptococcus mutans bacteria in vitro.further test result post-hoc LSD test shoved its inhibitory clove extract 40%, 60%, 80% smaller (p<0,05)in hibiting Streptococcus mutans in vitro compared Ciprofloxacin. Keywords: clove extract, Streptococcus mutans


2020 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 351-370
Author(s):  
Mohamad Gilar Jatisunda ◽  
Vici Suciawati ◽  
Dede Salim Nahdi

Mathematical creative thinking ability and self-efficacy are a combination of abilities students need to have when studying mathematics. Mathematical learning is expected to improve both abilities. However, teachers still use conventional learning such as direct teaching, which results in a low increase in students' mathematical creative thinking abilities and self-efficacy. So we need alternative student-centred learning and teachers as facilitators who provide scaffolding. The study was conducted to obtain a description of the discovery learning process with scaffolding which aims to improve the ability to think creatively and self-efficacy. Two quasi-experimental designs with three class groups were used: The Matching-only Pretest-posttest Control Group Design was used to measure mathematical creative thinking skills, and The Matching-only Posttest-only Control Group Design was used to measure the self-efficacy scale. Based on the results of one-way ANOVA, the mathematical creative thinking ability of students discovery learning with scaffolding is better than discovery learning and conventional learning. Likewise, this happens to 'self-efficacy, based on the one-way ANOVA that students' self-efficacy of discovery learning with scaffolding is better than discovery learning and conventional learning. The learning process of discovery learning with scaffolding has a positive impact on the improvement of mathematical creative thinking abilities and self-efficacy


2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 93 ◽  
Author(s):  
Ibrahim Ibrahim ◽  
Sri Adi Widodo

The purpose of this study is to find out the increase in students' ability to think creatively in advocacy learning by using open-ended problems. This type of research is an experiment with nonequivalent control group design. The sample in this study were 72 students taken using random sampling techniques. The variables in this study are learning models, mathematical creative thinking abilities, and general mathematics abilities. The instruments used in this study were creative thinking tests and general mathematics tests. Data analysis techniques used in this study are statistical inference using the Mann-Whitney test and one-way ANOVA. The results showed that students who were treated with an advocacy approach by presenting open-ended problems improved their mathematical creative thinking abilities better when compared with conventional learning.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document