pityrosporum ovale
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

98
(FIVE YEARS 12)

H-INDEX

22
(FIVE YEARS 0)

2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 81-85
Author(s):  
Saadah Siregar ◽  
Riana Topia

The Pandan Wangi leaf plant is a plant that belongs to the Pandanaceae family. The metabolite content of fragrant pandan leaves (Pandanus amaryllifolius  Roxb.) Alkaloids, flavonoids, saponins, tannins are known to have an antifungal effect. Pityrosporum ovale is a yeast or single-celled fungus that belongs to the genus Malassezia sp, and belongs to the Cryptococcaceae family. Pityrosporum ovale causes superficial dermatomycosis which affects the stratum corneum in the epidermis layer. This fungus is a normal flora on the scalp, but in conditions of hair with excess oil glands, this fungus can thrive. The purpose of this study was to determine the inhibition zone of fragrant pandanus leaves (Pandanus amaryllifolius Roxb.) Concentrations of 10%, 20%, 30%, and 40% of Pytirosporum ovale on Potato Dextrose Agar media by diffusion method using disc paper. The diffusion method was used to measure the diameter of the zone of inhibition against fungal growth. The positive control used was ketoconazole 2% and negative control DMSO 1%. The results of the study using the diameter of the inhibition zone at a concentration of 10% were 7.86 mm, the inhibition zone at a concentration of 20% was 8.53 mm, the inhibition zone at a concentration of 30% was 8.76 mm, and the inhibition zone at a concentration of 40% was 9, 43 mm.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 93-101
Author(s):  
Sri Lestari Ramadhani Nasution ◽  
Sri Wahyuni Nasution ◽  
Ali Napiah Nasution

ABSTRAKDaun salam (Syzygium polyanthum) banyak digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati berbagai macam penyakit, salah satunya sebagai antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antimikroba dan konsentrasi efektif dari ekstrak daun salam (S. polyanthum) terhadap Pityrosporum ovale. Pengujian menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dan metode pengujian antijamur dengan metode disc diffusion. Data diolah dengan SPPS versi 23. Konsentrasi ekstrak daun salam (S. polyanthum) yang digunakan yakni 25%, 50%, 75%, dan 100%. Hasil penelitian menunjukkan adanya potensi antimikroba pada semua konsentrasi ekstrak daun salam (S. polyanthum) yang ditunjukkan dengan zona bening di sekitar paper disk. Zona bening terbesar adalah 18,2 mm dan 15,03 mm diperoleh dari ekstrak daun salam (S. polyanthum) dengan konsentrasi 100%. Kata kunci: antifungi; disc diffusion; Pityrosporum ovale; Syzygium polyanthum ABSTRACTEffectiveness of salam leaves (Syzygium polyanthum) extract against Pityrosporum ovaleBayleaf (Syzygium polyanthum) is a plant that is used as a traditional medicine to treat various diseases. One of them is as an antimicrobial. This study aims to determine the antimicrobial activity and effective concentration of bayleaf extract against P. ovale. This research use a factorial completely randomized design and the antifungal disc diffusion method. The data were processed using SPPS version 23. The bayleaf (S. polyanthum) extract concentrations are 25%, 50%, 75%, and 100%. The results showed the presence of antimicrobial potential in all concentration of bayleaf (S. polyanthum) extracts indicated by the clear zone around the paper disk. The largest clear zones were 18.2 mm and 15.03 mm obtained 100% bayleaf (S. polyanthum) extracts. Keywords: antifungus; disc diffusion; Pityrosporum ovale; Syzygium polyanthum


2020 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 311
Author(s):  
Muhammad Yusuf ◽  
Rugayyah Alyidrus ◽  
Wahyuni Irianti ◽  
Nurfiddin Farid

Ketombe adalah kondisi kulit kepala yang biasanya ditandai dengan gatal dan pengelupasan pada kulit kepala, hal ini dapat disebabkan oleh jamur Pityrosporum ovale dan Candida albicans. Kulit Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) merupakan suatu bahan alam yang mengandung senyawa yang berkhasiat sebagai antijamur seperti flavonoid, alkaloid, tannin dan enzim bromelain. Selain itu, kandungan enzim bromelain yang terdapat pada kulit nanas (Ananas comosus (L.) Merr) juga berkhasiat sebagai antiinflamasi, antikanker dan antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antifungi ekstrak etanol kulit nanas (Ananas comosus (L.) Merr) terhadap pertumbuhan Pityrosporum ovale dan Candida albicans penyebab ketombe. Uji aktivitas antifungi dilakukan dengan metode difusi cakram menggunakan kertas cakram terhadap lima konsentrasi yaitu 5%, 10%, 15%, kontrol positif ketokonazol 2% dan kontrol negatif DMSO 10%, ditanam pada media Sabouraud Dextrose Agar (SDA) dan media Potato Dextrose Agar (PDA) yang sebelumnya telah ditanamkan biakan jamur uji dengan menggunakan metode swab kemudian diinkubasi pada  temperatur 37oC selama 3-5 x 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tiga konsentrasi yaitu 5%, 10% dan 15% memiliki rata-rata diameter zona hambat berturut-turut terhadap Pityrosporum ovale sebesar 7,77 mm, 10,33 mm, 11,99 mm dan kontrol positif ketokonazol 2% sebesar 23 mm. Dimana, pada setiap konsentrasi terdapat perbedaan bermakna (p<0,05). Sedangkan terhadap Candida albicans sebesar 7,99 mm, 10,14 mm, 11,55 mm dan kontrol positif ketokonazol 2% sebesar 23 mm. Dimana, pada setiap konsentrasi terdapat perbedaan bermakna (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol kulit nanas (Ananas comosus (L.) Merr) pada konsentrasi 5%, 10% dan 15% memiliki aktivitas antifungi terhadap pertumbuhan Pityrosporum ovale dan Candida albicans penyebab ketombe.


Author(s):  
Nanda Terin Ibrena ◽  
Indri Okta Vielsa Siboro ◽  
Edlin Nadi ◽  
Sri Wahyuni Nasution

Ketombe merupakan sel kulit mati berlebih yang mengelupas dari kulit kepala. Terjadi karena peningkatansekresi sebum yang menyebabkan pertumbuhan jamur Pityrosporum ovale. Daun sirih merah dan jeruk purutmerupakan bahan alam yang dapat gunakan untuk menghambat pertumbuhan Pityrosporum ovale. Tujuan daripenelitian ini untuk membandingkan efektivitas dan mengetahui mana yang lebih efektif antara daun sirihmerah, jeruk purut dan ketokonazole 2%. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakanmetode difusi cakram dengan rancangan Posttest Only Control Group Design, yang menilai zona hambatterhadap kertas cakram yang telah dibasahi ekstrak pada konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100%, danketokonazole 2%. Uji penelitian ini dianalisis menggunakan One Way Anova dan dilanjutkan dengan Uji Post HocTurkey. Dari hasil data penelitian terdapat efektifitas dari ekstrak daun sirih merah, perasan jeruk purut danketokonazole 2% terhadap pertumbuhan jamur. Pada ekstrak daun sirih merah memiliki respon hambat yanglemah. Sedangkan pada perasan jeruk purut memiliki respon hambat yang kuat pada setiap konsentrasinya. Danpada ketokonazole 2% juga memiliki respon hambat yang kuat. Perasan jeruk purut memiliki efek antijamur yanglebih kuat dari ketokonazole 2% dan ekstrak daun sirih merah.Kata Kunci : Ketombe, PityrosporumOvale, Ekstrak Daun Sirih Merah, Perasan Jeruk Purut, Ketokonazole 2%


Author(s):  
Lexandria Grandis ◽  
Linda Chiuman ◽  
Linda Leonando Wijaya ◽  
Vidya Indriani ◽  
Gilbert Lister

Abstrak Kunyit putih memiliki kandungan minyak atsiri. Ketombe merupakan suatu keadaan abnormal yang muncul di lapisan kulit bagian terluar dan ditandai adanya peradangan serta gatal-gatal disekitar kulit kepala. Tujuan daripenelitian tersebut untuk mengetahui efektivitas antijamur ekstrak rimpang kunyit (Curcuma zedoaria) terhadappertumbuhan jamur Pityrosporum ovale dan Microsporum canis. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimentallaboratorium dilanjutkan Posttest Only Group Design guna mengetahui efektivitas jamur ekstrak etanol rimpangkunyit putih (Curcuma zedoaria) pada pertumbuhan jamur Pityrosporum ovale dan Microsporum canis. Penelitian inimenggunakan metode difusi cakram dengan enam perlakuan yang terdiri dari kontrol negatif (aquadest), kontrolpositif untuk Pityrosporum ovale (miconazole), dan kontrol positif untuk Microsporum canis (itrakonazole) ekstrakrimpang kunyit putih konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100%. Berdasarkan penelitian, ternyata ekstrak rimpang kunyitputih (Curcuma zedoaria) dapat menghambat pertumbuhan jamur Pityrosporum ovale dan Microsporum canis padakonsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100%. Kata Kunci : Ekstrak rimpang kunyit putih (Curcuma zedoaria), antijamur, Pityrosporum ovale, Microsporum canis


2019 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
pp. 250
Author(s):  
Suwendar Suwendar ◽  
Sri Peni Fitrianingsih ◽  
Fetri Lestari ◽  
Dieni Mardliyani ◽  
Nisa Fitriani
Keyword(s):  

Daun jambu air telah banyak dikenal di masyarakat Indonesia sebagai pembungkus makanan sehingga makanan dapat disimpan lebih lama.  Hal ini menunjukkan  daun jambu air memiliki aktivitas antimikroba.  Jambu air telah diketahui  mengandung flavonoid and tanin yang memiliki khasiat anti jamur.  Penyakit infeksi karena jamur, merupakan penyakit dengan tingkat penderita yang tinggi di Indonesia, salah satu diantaranya adalah ketombe.  Ketombe disebabkan oleh Pityropsorum ovale.  Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan  secara ilmiah mengenai potensi aktivitas daun jambu air pada jamur penyebab ketombe. Evaluasi  dilakukan secara in vitro dengan metode  difusi agar menggunakan teknik sumur pada jamur penyebab ketombe yaitu Pityrosporum ovale dengan indikator capaian adalah terbentuknya zona hambatan pertumbuhan.  Hasil menunjukkan bahwa bahan uji berupa ekstrak etanol dan  fraksi ekstrak yaitu  fraksi n-heksan, etil asetat maupun air memiliki khasiat menghambat pertumbuhan Pityrosporum ovale masing-masing pada konsentrasi hambat minimum (KHM) : 1, 1, 0,5 dan 4% b/v. Aktivitas pada Pityrosporum ovale yang tertinggi ditunjukkan oleh fraksi etil asetat karena memiliki nilai KHM terendah. Berdasarkan hasil di atas dapat disimpulkan bahwa daun jambu air berpotensi untuk dikembangkan menjadi sediaan yang berkhasiat anti ketombe.  


2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 91
Author(s):  
Helen Anjelina Simanjuntak ◽  
Megawati Butar - Butar

Candida albicans dan Pityrosporum fungal caused micosis infections such as candidiasis and dandruff. The altervative medicine as antifungal bioactive substance is obtained from Bulbus Allium cepa L. exstract. The ekstraction of Bulbus Allium cepa L. has held by maserasi technic using etanol 96% as a solvent. The phytochem skrining result of the Bulbus Allium cepa L. extract is composed by alkaloid, flavanoid, tannin, and saponin compound. The test of these extract as antifungal is held by disk diffusion method with concentration variation of the extract is 50 %, 75%, and 100% (w/v). The extraction variation of the extract is implemented to inhibitory test and the result of the test to Candida albicans is 13,5 mm ; 16 mm ; 19 mm respectively and 12 mm ; 15 mm ; 17 mm to Pityrosporum . Base on the data ( zone diameter test of those fungal ) is concluded the extract of Aulbus Allium Cepa L. has a strong category inhibitory test. Keywords : Allium cepa, Candida albicans and Pityrosporum ovale


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document