scholarly journals Kajian Perancangan Teras sebagai Ruang Tamu New Normal di Rumah Tinggal

2021 ◽  
Vol 3 (02) ◽  
pp. 67-75
Author(s):  
Mohamad Wisnu Ibadi
Keyword(s):  

Penyakit yang disebabkan oleh Corona Virus 19 (COVID), menimbulkan pendemi wabah di seluruh dunia. Pandemi ini juga berlangsung di Indonesia sejak saat terdeteksi diawal Maret tahun 2020. Kondisi Pandemi ini menimbulkan banyak efek langsung maupun tidak langsung terhadap kegiatan manusia sehari-hari, termasuk dalam hal kegiatan sosial saat berhubungan dan berkomunikasi satu dengan lainnya. Dalam mengatasi pandemi, Pemerintah Indonesia mengeluarkan beberapa protokol kesehatan yang mengatur bagaimana warga negara berhubungan dan melakukan kegiatan sosial, yaitu menjaga jarak. memakai masker dan mencuci tangan (3M). Hal ini secara langsung maupun tidak langsung, menyebabkan perubahan manusia dalam melakukan komunikasi dan kegiatan sosialnya. Dalam penelitian ini, difokuskan kepada kegiatan manusia saat berkunjung atau bertamu ke rumah orang lain. Dimana kegiatan bertamu itu sangat lekat dengan pola kehidupan manusia Indonesia terkenal ramah dan senang melakukan hubungan silaturahmi ke teman, saudara atau tetangga yang biasa dilakukan di ruang tamu. Namun kondisi pandemic COVID menyebabkan suatu perubahan pola dan gaya hidup yang baru atau disebut New Normal. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan sebuah kajian perancangan untuk menjadikan Teras Rumah sebagai Ruang Tamu New Normal.

2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 17-28
Author(s):  
Hera Febria Mavilinda ◽  
Akhmad Nazaruddin ◽  
Nofiawaty Nofiawaty ◽  
Lina Dameria Siregar
Keyword(s):  

Saat ini dunia sedang menghadapi situasi pandemi akibat adanya wabah Corona Virus Disease2019 (COVID-19) yang berdampak mendalam terhadap berbagai sektor ekonomi terutama pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Dalam survey yang dilakukan oleh MicroMentor terhadap 250 UMKM, tercatat bahwa 67% pendapatan UMKM menurun. Dampak Pandemi COVID-19 juga turut dirasakan oleh pelaku UMKM di Kota Palembang. Data pemerintah kota Palembang mencatat bahwa ada sekitar 35 ribu UMKM yang mengalami penurunan Omzet sejak pandemi COVID-19. Memasuki era New Normalterjadi perubahan perilaku konsumen dimana hampir sebagian besar kegiatannya menggunakan pemanfaatan teknologi. Hal ini menjadi tantangan bisnis kedepan sekaligus peluang besar bagi para pelaku UMKM khususnya di Kota Palembang untuk meningkatkan kembali penjualan produk yang mengalami penuranan cukup tajam selama masa pandemi COVID-19 melalui optimalisasi strategi pemasaran digital. UMKM harus memiliki daya saing yang unggul agar dapat mempertahankan bisnisnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menjadi UMKM Unggul di era new normalini adalah dengan pemanfaatan dan pengoptimalisasian strategi pemasaran berbasis digital. Strategi pemasaran digital dapat berpengaruh hingga 78% terhadap keunggulan bersaing pelaku UMKM dalam pemasaran produk. Namun demikian, permasalahan yang terjadi saat ini adalah tidak semua pelaku UMKM di Kota Palembang yang dapat menggunakan pemasaran digital secara optimal, bahkan masih banyak pelaku UMKM yang belum memanfaatkan teknologi digital dalam menjalankan usahanya. Sehingga dengan pelatihan strategi pemasaran digital di era new normal bagi para pelaku UMKM di Kota Palembang diharapkan dapat membantu pelaku UMKM dalam memahami dan menerapkan serta mengoptimalisasikan strategi pemasaran digital untuk menjadi “UMKM Unggul”.  


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Kohar Sulistyadi ◽  
Zallerene Anggiet ◽  
M. Tomy Haryanto ◽  
P. U. Pandi ◽  
R. M Pasaribu

n protecting workers from the corona virus: COVID-19, the employment preparedness for preventive action must be carried out in accordance with health protocol. Preventive efforts are best practices to reduce the impact of COVID-19 at XX Hotels. Hotel XX has conducted a feasibility evaluation of the health protocol for the employment preparedness. This protocol aims to handle the prevention of Covid-19, especially for workers, guests and stakeholders. While the vaccine has not been given to the public/workers, the prevention of positive cases of Covid-19 expects all parties to implement the health protocol. The health protocol assessment results in XX Hotel show that the assessment achievement was 97% above the minimum 90%. Therefore, workers can be feasible to work according to the implementation of the health protocol and work with WFO (work from the office) in a new normal and get a certificate of eligibility for the health protocol.


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 59-66
Author(s):  
Marjan Miharja ◽  
Wiend Sakti Myharto ◽  
Hendrikus Lermatin ◽  
Paternus Ndruru ◽  
Veni Florence Lakie ◽  
...  

The spread of Covid-19 has become one of the people's concerns, starting in the city of Wuhan, China at the end of 2019 when this virus was discovered, the spread of the virus that the antidote has not yet been found is now out of control. More than 200 countries in the world have reported that their people have contracted the Covid-19 virus. Corona Virus Disease 19 has been declared a Global Public Health Emergency by the World Health Organization (WHO) on January 30, 2020. Conditions in Indonesia until Thursday, November 30, 2020, the number of people who tested positive for Covid-19 reached 538,883 cases, 450,518 people recovered and 16,945 of them died. This figure will continue to increase in line with the opinion of some epidemiologists and statistics that a pandemic outbreak will not end quickly. The purpose of this community service activity is to realize one of the contents of Presidential Instruction Number 4 of 2020, namely "Rrefocussing activities, reallocation of budgets and procurement of goods and services in order to accelerate the handling of Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)", namely by making and distributing fluids. Disinfectant that is safe and environmentally friendly and recommended by the BPOM and the World Health Organization (WHO) to help people face the New Normal era. The result of this service activity is a disinfectant liquid that is safe and environmentally friendly and is able to anticipate the spread of covid-19 and increase public awareness of the Covid-19 Virus in the face of the New Normal era.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 43-58
Author(s):  
Gunawan Yuli Agung Suprabowo

Abstract : Hospitality in the new normal era has brought new problems because the actions of hospitality towards other people are at risk of corona virus. Therefore the construction of hospitality needs to be reformulated amid a changing context. This was done through a study of the text of Luke 10: 25-37 with the historical critical method. From the results of the study is found several theological points. First, hospitality must be based on compassion which will enable a person to empathize for  strangers although faced with a difficult situation. Second, acts of hospitality need to be done collaboratively across groups, ethnicity and religions facing of an increase in the communities affected by Covid-19. Third, the construction of hospitality need to be done with a digital technology media approach that functions intertwined with human interaction and is beneficial in presenting the hospitality of God to anyone penetrating geographical boundaries.Keywords: hospitality, compassion, collaborative, digital technology. Abstrak: Hospitalitas di era new normal telah membawa persoalan baru karena tindakan hospitalitas terhadap orang lain menjadi beresiko pada penularan virus corona. Karenanya konstruksi hospitalitas perlu dirumuskan kembali di tengah konteks yang sudah berubah. Hal itu dilakukan melalui penelitian teks Lukas 10:25-37 dengan metode historis kritis. Dari hasil penelitian ditemukan beberapa pokok teologis. Pertama, hospitalitas harus berpijak pada belas kasih yang akan memampukan seseorang untuk berempati terhadap orang asing walau diperhadapkan pada situasi yang sulit. Kedua, tindakan hospitalitas perlu dilakukan secara kolaboratif lintas kelompok, etnik, dan agama dalam menghadapi meningkatnya masyarakat yang terdampak Covid-19. Ketiga, konstruksi hospitalitas perlu dilakukan dengan pendekatan media tehnologi digital yang berfungsi terjalinnya interaksi antar manusia dan bermanfaat dalam menghadirkan keramahtamahan Allah pada siapapun menembus batas-batas geografis.Kata kunci: hospitalitas, belas kasih, kolaboratif, tehnologi digital.


Author(s):  
Krishna Kulin Trivedi

The whole world fights against the Corona Virus Disease which is also known as “COVID-19”. This new virus is an infectious disease which spreads through the droplets from the person infected with this virus coughs or sneezes, thus a person has to protect himself by wearing face mask, wash the hands frequently and maintain social distancing to stop the spread of this newly discovered virus corona virus. The infection is continuously increasing at a very fast pace and thus different countries according to the number of cases imposed complete lockdown where only emergency services like medical, and essentials like food, vegetables and milk was made available. The disease has been declared as the Pandemic by the world health organization due to the spread of the disease in the whole world. Thus, digital transformation was inevitable to adopted by all for the continual existence and control the spread of the disease of business and academic activities. This article is a research study on digital transformation which is inevitable in post Covid era which is the new normal in India.


An Nadwah ◽  
2021 ◽  
Vol 27 (1) ◽  
pp. 14
Author(s):  
Nurliana Nurliana

<p>This study aims to determine the methods and materials in delivering da'wah</p><p>used by da'i in Central Aceh Regency during the corona period. The pandemic</p><p>period has been running for approximately two years, which has changed all</p><p>lines of life from normal life. This makes the da'i must have the skills and</p><p>abilities in choosing the media and materials to be delivered to their mad'u.</p><p>Da'wah still has to be carried out but with a different method compared to</p><p>normal times. The key informants in this research are preachers who are in the</p><p>Central Aceh region. The research method used is a descriptive qualitative</p><p>method and the findings of this study are that the material presented by a</p><p>preacher must cover the fields of economics, psychology, and encourage the</p><p>public to always comply with government recommendations to always maintain</p><p>health protocols to prevent the spread of the corona virus.</p>


2020 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
Author(s):  
Hassan Suryono

ABSTRAKTujuan makalah ini adalah untuk menjelaskan bagaimana  gambaran politik hukum dalam membumikan  nilai nilai Pancasila  dalam menghadapi masa new normal covid 19.Penulis menggunakan  metode perbandingan  hukum yang dikeluarkan  oleh Pemerintah Republik Indonesia pada masa covid 19  dengan nilai nilai Pancasila. yang ditetapkan oleh  Kemendiknas dalam hal ini Badan penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum yang ,menetapkan sejumlah nilai sikap dan perilakusebagai penjabaran nilai nilai Pancasila.Pada masa new normal muncullah  adaptasi baru yang berujud  perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal  dengan menerapkan protokol kesehatan dengan tujuan untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19. Politik hukum Keputusan Presiden Republik Indonesia No 11 Tahun 2020 Tentang Penetapan kedaruratan  kesehatan masyarakat  Corona Virus Disease  yang pada intinya berisi (1) Bahwa Covid 19 sebagai penyakit yang menimbulkan kedaruratan masyarakat mencerminkan karakter nilai peduli lingkungan dan sosial ,(2) Negara /Pemerintah / wajib  menanggulangi penyebaran Covid 19 mencerminkan karakter nilai tanggung jawab ,kerja keras.Politik hukum Peraturan Pemerintah No 21 Tahun 2020 Tentang pembatasan sosial berskala besar dalam rangka  percepatan penanganan Corona Virus Disease 2019 ( Covid 19 ) yang pada intinya menyatakan (1) Diadakan pembatasan skala besar untuk mencegah menyebarnya  Covid 19 mencerminkan karakter nilai cinta tanah air dan tanggung jawab, (2) Setelah adanya penetapan pembatasan skala besar oleh Pemerintah /Menteri kesehatan / diperlukan adanya   kerja sama  dengan pemerintah daerah , hal ini mencerminkan karakter nilai demokratis , dan menghargai prestasi serta toleransi, (3) Adanya kreteria dan obyek  tertentu dalam penetapan  pembatasan sosial  berskala besar  mencerminkan karakter nilai disiplin ,jujur dan tanggung jawab. Politik hukum Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan ditetapkan sebagai Undang Undang No 2 tahun 2020 mencerminkan karakter nilai peduli sosial dan tanggun jawab  Pencerminan karakter nilai tersebut diatas merupakan penjabaran nilai nilai Pancasila yang dilaksanakan oleh politik hukum  Keputusan Presiden  No. 11 Tahun 2020 ,Peraturan Pemerintah  No. 21Tahun 2020,dan Undang Undang No 2 tahun 2020.yang selanjutnya  diikuti dengan penunjukan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) sebagai ketua satgas penanggulangan Covid-19.


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 87-98
Author(s):  
Carles Sitompul ◽  
Paulina Kus Ariningsih ◽  
Fran Setiawan

Recent developments on the worldwide spread of Corona Virus Diseases-19 (COVID-19) show the vulnerability of human beings to pandemic risks in terms of biological, social, and economic factors. While human lives are the most important factor, a proposed solution dealing with pandemics should be sustainable which also includes other factors. Quarantines and physical distancing have been seen as effective ways to slow down the spread of COVID-19.  We therefore propose a market scheduling model with multi-objectives to support physical distancing minimizing the number of people in a certain area in a given time (crowds) and minimizing the virus spread rates. An analytical model is proposed and solved for Bandung City. The results show some promising ideas on how to slow down the virus spread without compromising both health and economic objectives. The future potential research of the model is also presented.


Author(s):  
Froilan D. Mobo

The Novel Corona Virus has greatly made an impact in the global community and including business sectorial group. Sectoral business establishments were temporarily closed because of the strict quarantine protocol set by the Inter-Agency Task Force on COVID 19. Classes and Work were also suspended that is why we are experiencing delays in all transactions. The virus has shifted our global workforce into a cloud-based or virtual-based transaction because there are regulations that we need to follow regardless if that is private and public offices. Most of them used technological platform like Google Suites which includes office application and virtual transactions that will help our economy boost up.


Author(s):  
Selvia Febriana Astuti ◽  
Latifa Nursyabania ◽  
Muhammad Jabbar Falih ◽  
Samiyya Rosyid Attamini ◽  
Mohammad Rafli ◽  
...  

COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) currently becoming a pandemic in various countries, including Indonesia. The highly transmission rate of this disease causes changes in almost all living conditions and patterns of social life. Formerly, the community can freely interact and be close together without any worries, free crowds, no need to use masks, now,  all turned into nessecity to apply health protocols such as maintaining distance in interactions, always using masks and washing hands diligently, always implementing the movement of the community to live a healthy life (germas). Such behavior is known as a new normal, or new habit. In DKI Jakarta, one of the areas with the highest increment rate of Covid 19 patient,  to break the transmission of Covid-19, the local government imposed a large-scale social restriction (PSBB) which was followed by a transition period towards adapting to new habits. However, statistical data shows that in this transitional period, many people have begun to neglect to implement health protocols that are aimed as new habits to stop pandemics. This is evidenced by the increasing number of people who have contracted Covid-19. To help the local government in its efforts to break the transmission of COVID-19, group 288 of the 62nd KKN BBM Mandiri Airlangga University held socialization activities aimed at reminding the community to always comply with health protocols and be diligent to perform disinfection. The socialization activities were carried out in the neighborhood of RT 5 / RW 11 Kalisari Village, Pasar Rebo District, East Jakarta., by posting posters at community gathering points such as mosques, security posts, and parks. Socialization was also carried out online and door-to-door by distributing 180 bottles of disinfectant liquid to residents. It is expected this activity can change the mindset and lifestyle of the local community about the importance of continuing to implement health protocols. Local people are also expected to be more alert and concerned about carrying out regular disinfection in their home environment, especially on items that are often touched and items that have just come from outside the home.abstrakCOVID-19 (Corona Virus Disease 2019) merupakan penyakit yang saat ini menjadi pandemi diberbagai negara, termasuk Indonesia. Kecepatan penularan penyakit ini, menyebabkan perubahan pada hampir semua kondisi kehidupan serta pola kehidupan bermasyarakat. Dari yang semula masyarakat bisa bebas berinteraksi tanpa harus menjaga jarak, bebas berkerumun, tidak perlu menggunakan masker, menjadi harus menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak minimal satu meter dalam berinteraksi,  senantiasa menggunakan masker dan rajin mencuci tangan, senantiasa menerapkan gerakan masyarakat hidup sehat (germas) . Perilaku seperti demikianlah yang disebut sebagai new normal, atau kebiasaan baru.  Di DKI Jakarta, salah satu wilayah dengan tigkat pertambahan jumlah penderita Covid-19 tertinggi, untuk memutus rantai penularan Covid-19, pemerintah setempat memberlakukan pembatasan social berskala besar (PSBB) yang dilanjutkan dengan masa transisi menuju adaptasi kebiasaan baru. Akan tetapi, data statistik menunjukkan, bahwa dimasa transisi penerapan adaptasi kehidupan baru ini, banyak masyarakat sudah mulai lalai menerapkan protokol kesehatan yang disusun sebagai kebiasaan baru untuk menghentikan pandemi. Hal ini dibuktikan dengan kembali meningkatnya jumlah masyarakat yang tertular Covid-19. Untuk membantu pemerintah setempat dalam upaya memutus mata rantai penularan COVID-19, kelompok 288 grup 8 KKN BBM Mandiri Universitas Airlangga ke 62 menyelenggarakan kegiatan sosialiasi yang bertujuan untuk mengingatkan masyarakat disekitarnya agar senantiasa tertib mematuhi protokol kesehatan serta rajin melakukan disinfeksi secara berkala. Kegiatan sosialisasi dilakukan dilingkungan RT 5/RW 11 Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Metode yang digunakan yaitu pembuatan media cetak berupa poster yang ditempelkan di lokasi yang menjadi titik kumpul masyarakat seperti masjid, poskamling, dan lapangan. Sosialisasi juga dilaksanakan secara daring dan dari pintu-ke-pintu dengan membagikan cairan disinfektan sebanyak 180 botol berisi 100 ml cairan disinfektan kepada warga. Diharapkan kegiatan ini dapat membantu merubah pola pikir dan gaya hidup masyarakat setempat tentang pentingnya tetap melaksanakan protokol kesehatan di masa transisi adaptasi kebiasaan baru ini. Masyarakat setempat juga diharapkan menjadi lebih waspada dan peduli untuk melakukan disinfeksi secara berkala di lingkungan rumah masing-masing, terutama pada barang-barang yang sering disentuh dan barang-barang yang baru datang dari luar rumah.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document