PT Felixindo Rubber Berkarya is a family industrial company that produces a wide variety of rubber products for various types of industries. The problem at the time of the preliminary survey was that the company's planning activities and the allocation of funds needed were only carried out by the owner, employees did not know how much the sales target per year was, the budget was only owned by the finance department, the budget was only made simply, the budget could be used as a control tool, the budget is fixed, and the company uses an incremental budget. The solution offered is that companies can implement activity-based budgets. Activity-based budgets can reflect the real state of the company and can be used as a planning and control tool in the company, where the company must determine whether the budget has been achieved or not. Companies in preparing the budget must be flexible which is adapted to changing situations. The company should involve all sections in preparing the budget, thus the process of communication and coordination between sections can be improved and a sense of ownership arises so that the performance of each employee can also increase. Make sure that this activity-based budget implementation framework and process is very suitable to be applied to PT Felixindo Rubber Berkarya because the company will get many benefits if it implements an activity-based budget. Benefits that can be obtained by the company, among others, can reduce the problems that have arisen in the company, the emergence of a sense of belonging among employees, and employees can be more responsible and improve their performance. The mandatory output of this PKM activity is in the form of articles that will be presented in a scientific meeting, namely SENAPENMAS. In addition to the mandatory outputs, there are also additional outputs from this PKM activity in the form of publications in the mass media, namely articles that are planned to be published in PINTAR.PT Felixindo Rubber Berkarya adalah perusahaan industri keluarga yang memproduksi berbagai variasi produk karet untuk berbagai jenis industri. Permasalahan yang ditemukan pada saat survei pendahuluan adalah semua kegiatan perencanaan perusahaan dan alokasi dana yang diperlukan hanya dilakukan oleh pemilik perusahaan, karyawan tidak mengetahui berapa besar target penjualan per tahun, tanggungjawab anggaran hanya dipegang oleh bagian keuangan, anggaran hanya dibuat dengan sederhana, anggaran tidak dapat dipakai sebagai alat pengendalian, anggaran bersifat fixed, dan perusahaan menggunakan anggaran incremental. Solusi yang ditawarkan adalah perusahaan dapat menerapkan anggaran berbasis aktivitas. Anggaran berbasis aktivitas dapat mencerminkan keadaan riil perusahaan dan dapat dipakai sebagai alat perencanaan dan pengendalian di perusahaan, dimana perusahaan harus mengevaluasi apakah anggaran telah tercapai atau tidak. Perusahaan dalam menyusun anggaran harus bersifat fleksibel yang disesuaikan dengan perubahaan situasi. Perusahaan sebaiknya melibatkan semua bagian di dalam perusahaan dalam menyusun anggaran, dengan demikian proses komunikasi dan koordinasi antar bagian dapat ditingkatkan dan muncul adanya rasa memiliki sehingga kinerja setiap karyawan juga dapat meningkat. Dosen yakin bahwa kerangka kerja dan proses implementasi anggaran yang berbasis aktivitas ini amat cocok diterapkan untuk PT Felixindo Rubber Berkarya karena perusahaan akan memperoleh banyak manfaat apabila menerapkan anggaran berbasis aktivitas. Manfaat yang dapat diperoleh perusahaan antara lain adalah dapat mengurangi masalah yang selama ini muncul di perusahaan, munculnya rasa memiliki di antara para karyawan, dan para karyawan dapat lebih bertanggungjawab serta meningkatkan kinerjanya. Luaran wajib dari kegiatan PKM ini adalah berupa artikel yang akan diseminarkan di dalam temu ilmiah, yaitu SENAPENMAS. Selain luaran wajib, juga terdapat luaran tambahan dari kegiatan PKM ini berupa publikasi di media massa, yaitu artikel yang direncanakan akan diterbitkan di PINTAR.