Pendahuluan: Plasmodium knowlesi merupakan agen malaria yang mulanya hanya menginfeksi kera, yakni kera ekor panjang (Macaca fascicularis) dan kera ekor babi (Macaca nemestrina). P. knowlesi telah berkembang untuk menginfeksi secara zoonotik, yaitu ditransmisikan dari hewan kepada manusia oleh vektor nyamuk Anopheles betina. Sejak kejadian endemik malaria knowlesi pertama pada tahun 2004 di Serawak, Malaysia, jumlah kasus infeksi P. knowlesi meluas dan meningkat hingga hampir ke seluruh wilayah di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Peningkatan kasus infeksi P. knowlesi merupakan hasil interaksi yang kompleks antara manusia, agen, dan lingkungan. Faktor individu dan lingkungan merupakan faktor risiko malaria knowlesi. Siklus hidup P. knowlesi sangat singkat dan cenderung menginfeksi semua jenis eritrosit bersama dengan spesies Plasmodium lainnya (infeksi campuran). Morfologi dan gejala klinis P. knowlesi sangat mirip dengan spesies Plasmodium lain, membuatnya sulit didiferensiasi dan turut memengaruhi peningkatan kasus infeksi. Diagnosis malaria knowlesi dengan teknik molekuler PCR merupakan metode yang paling akurat saat ini. Pengobatan terhadap malaria knowlesi harus segera dilakukan untuk mencegah progresivitas menjadi malaria berat hingga kematian.
Tujuan: Artikel ini bertujuan untuk mempelajari epidemiologi, faktor risiko, siklus hidup, morfologi, gejala klinis, diagnosis dan tatalaksana terbaru terhadap kasus malaria knowlesi, terutama di Indonesia.
Metode: Penulisan artikel menggunakan metode tinjauan pustaka dari berbagai literatur mengenai malaria knowlesi.
Diskusi: Pengetahuan akan epidemiologi, faktor risiko, siklus hidup, morfologi, gejala klinis, diagnosis, dan tatalaksana terhadap kasus malaria knowlesi dapat menambah informasi untuk perkembangan penelitian terhadap distribusi dan pengendalian kasus malaria knowlesi. Artikel ini diharapkan dapat membantu mempercepat target eliminasi malaria di Indonesia pada tahun 2030.
Kata Kunci: Infeksi, malaria knowlesi, manusia, Plasmodium knowlesi