HUBUNGAN ANTARA DEPRESI DAN MEROKOK PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI JAKARTA
Latar Belakang: Jumlah remaja yang depresi dan merokok di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup tajam. Literatur-literatur menunjukkan bahwa remaja yang merokok memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami depresi dan remaja yang depresi memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk merokok. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara depresi dan merokok pada siswa SMPN 273. Metode: Penelitian analitik cross-sectional ini dilakukan di SMPN 273, Jakarta Pusat. Responden adalah 407 siswa SMPN 273 kelas 7, 8, dan 9 (47.9% siswa laki-laki dan 52.1% siswa perempuan) yang mengisi kuesioner depresi dan merokok. Depresi dinilai dengan menggunakan kuesioner BDI-II yang telah divalidasi ke dalam bahasa Indonesia, sedangkan merokok dinilai dengan satu pertanyaan yang membagi responden menjadi 4 kelompok yaitu perokok setiap hari, perokok kadang-kadang, mantan perokok, dan bukan perokok. Hasil: Terdapat hubungan yang bermakna antara depresi dan merokok pada siswa SMPN 273 (p = 0.000, OR = 2.502). Dari 30.2% siswa yang mengalami depresi, 2.5% siswa adalah perokok setiap hari, 5.4% siswa adalah perokok kadang-kadang, 10.8% siswa adalah mantan perokok, dan 11.5% siswa adalah bukan perokok. Kesimpulan: Depresi meningkatkan risiko remaja untuk merokok sebesar 2.5 kali. Hal ini mengindikasikan bahwa pencegahan merokok pada remaja perlu disertai dengan pencegahan dan tatalaksana terhadap depresi.