scholarly journals Improving the Accuracy of the Adaptive Cross Approximation With a Convergence Criterion Based on Random Sampling

2021 ◽  
Vol 69 (1) ◽  
pp. 347-355
Author(s):  
Alexander Heldring ◽  
Eduard Ubeda ◽  
Juan M. Rius
Author(s):  
C. C. Clawson ◽  
L. W. Anderson ◽  
R. A. Good

Investigations which require electron microscope examination of a few specific areas of non-homogeneous tissues make random sampling of small blocks an inefficient and unrewarding procedure. Therefore, several investigators have devised methods which allow obtaining sample blocks for electron microscopy from region of tissue previously identified by light microscopy of present here techniques which make possible: 1) sampling tissue for electron microscopy from selected areas previously identified by light microscopy of relatively large pieces of tissue; 2) dehydration and embedding large numbers of individually identified blocks while keeping each one separate; 3) a new method of maintaining specific orientation of blocks during embedding; 4) special light microscopic staining or fluorescent procedures and electron microscopy on immediately adjacent small areas of tissue.


Author(s):  
Evi Mariana

The purpose of this study was to analyze the factors that influence the decisionof the students chose to study in Obstetrics Prodi STIKES Muhammadiyah Ciamis and analyze the factors that most influence the decision of the students chose to study in Obstetrics Prodi STIKES Muhammadiyah Ciamis. Collecting data in this study was conducted using a survey by questionnaire to 114 students by stratified random sampling method. Methods of data analysis using multiple linear regression, F test and test T. The result is a marketing mix that significantly is the product, place, and physical evidence. And that does not affect the marketing mix is price, promotion, place, and processes


2014 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 56
Author(s):  
Putri Zalika Laila M.K

Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah sekelompok sindrom yang berkaitan erat yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen miokardium dan aliran darah. Pada umumnya faktor risiko terjadinya penyakit jantung koroner adalah hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan tekanan darah dengan kejadian penyakit jantung koroner di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang dan Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI periode Januari-Desember 2012. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional di bagian ilmu penyakit dalam Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI dan Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang dengan cara pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Dari 200 subjek penelitian, penyakit jantung yang mempunyai hipertensi sebanyak 100 dan yang tidak hipertensi sebanyak 100. Hasil analisis didapatkan jumlah pada subjek hipertensi yang terkena penyakit jantung koroner sebesar 64(64%) sedangkan pada non hipertensi yang terkena penyakit jantung koroner didapatkan sebanyak 32(32%). Rasio prevalensi didapatkan adalah 2,00 dengan interval kepercayaan 95% antara 1,450-2,758. Hasil analisis chi-squeare didapatkan nilai X2 didapatkan hasil 19,251 dan nilai p: 0,000 yang artinya ada hubungan faktor risiko antara hipertensi dengan penyakit jantung koroner dengan taraf significant sangat bermakna. Hipertensi merupakan faktor risiko untuk terjadinya penyakit jantung koroner, penderita hipertensi berisiko 2 kali lebih besar terkena penyakit jantung koroner.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
AKBAR SUDIRMAN

AbstrakPengaruh Latihan Beban terhadap Kemampuan Pukulan Forehand Topspin dalam Pemainan Tenismeja pada Mahasiswa Olahraga Universitas Muhammadiyah Luwuk.Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui. Apakah ada pengaruh latihan beban terhadap kemampuan pukulan forehand topspin dalam permainan tenismeja pada Mahasiswa Olahraga Universitas Muhammadiyah Luwuk.Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa putra Prodi. Pendidikan Olahraga UML yang telah lulus tenismeja dasar. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling sehingga yerpilih sebanyak 20 mahasiswa untuk diberikan latihan beban Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan inferensial melalui program SPSS 20 pada taraf signifikan α = 0.05.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Ada pengaruh yang signifikan latihan beban terhadap kemampuan pukulan forehand topspin dalam permainan tenismeja terbukti adanya peningkatan dari nilai rata-rata 9,00 meningkat menjadi 10,75. Kesimpulan bahwa latihan beban berpengaruh terhadap kemampuan pukulan forehand topspin dalam permainan tenismeja.Kata kunci: Latihan Beban. Kemampuan Forehand Topspin


2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 30
Author(s):  
MUHAMMAD SALAHUDDIN
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Kontribusi daya ledak tungkai terhadap kemampuan lompat jauh pada siswa SMP Negeri 1 Luwuk Kab.Banggai; (2) Kontribusi keseimbangan terhadap kemampuan lompat jauh pada siswa SMP Negeri 1 Luwuk Kab.Banggai; (3) Kontribusi daya ledak tungkai dan Keseimbangan terhadap kemampuan lompat jauh pada siswa SMP Negeri 1 Luwuk Kab.BanggaiPenelitian ini bersifat deskriptif terhadap dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa putra keias VII dan kelas VIII SMP Negeri 1 Luwuk Kab.Banggai, dengan jumlah sampel sebanyak 40 orang siswa yang dipilih secara random sampling. Teknik analisis data yang digunakan korelasi dan regresi dengan taraf signifikan 95% atau α = 0,05.Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut : (1) Ada kontribusi daya ledak tungkai terhadap kemampuan lompat jauh, dengan nilai sebesar 32,8%. (2) Ada kontribusi keseimbangan terhadap kemampuan lompat jauh, dengan nilai sebesar 21,8%. (3) Ada kontribusi daya ledak tungkai dan keseimbangan terhadap kemampuan lompat jauh, dengan nilai sebesar 42,2%. Kata Kunci : Daya Ledak Tungkai,Keseimbangan dan Lompat Jauh


2019 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 51-56
Author(s):  
RIANI PRADARA JATI ◽  
Sekar Farah Nabila

  Penempatan peran yang baik bagi Family Caregiver sangatlah membantu lansia dalam meningkatkah qualitas hidupnya, meningkatkan motivasi dalam menjalankan hidup Penelitian ini bertujuan Mengetahui hubungan peran Family Caregiver dalam pemenuhan qualitas hidup bagi lansia di Kelurahan Langenharjo Kabupaten Kendal. DesainPenelitianDeskriptifKorelasional menggunakan pendekatan Krosectional,tehnikSamplingStratified Simple Random Sampling dengan karakteristik heterogen, dari populasi mempunyai hak yang sama untuk diseleksi sebagai sampel teknik undianPengambilan data dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji statistik Chi-square, dengan taraf signifikasi 5%jumlah sampel pada penelitian ini 70 sampel pada Family Caregiver dari 213 populasi yang ada. Hasil penelitian dari 70 responden didapatkan Peran Family Caregiver tidak baik dengan qualitas hidup tidak baik 33 (47,1%), sedangkan Peran Family Caregiver kurang baik dengan qualitas hidup lansia baik 3 (4,3%). Untuk distribusi Peran Family Caregiver kurang baik dengan qualitas hidup lansia tidak baik sebanyak 6 responden (8,6%) sedangkan untuk distribusi Peran Family Caregiver kurang baik dengan qualitas hidup lansia baik sebanyak 23 responden (32,9%). Terakhir, untuk distribusi Peran Family Caregiver baik dengan qualitas hidup lansia tidak baik didapatkan hasil 2 responden (2, 9%) sedangkan untuk distribusi Peran Family Caregiver baik dengan qualitas hidup lansia baik didapatkan hasil 3 responden (4,3%)Menunjukkan nilai ρ value 0,001 (ρ < 0,05) berarti ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan lansia dalam keikutsertaan posyandu lansia. Disarankan kepada semua Family Cregiver lansia untuk mampu memahami pentingnya perhatian, dukungan bagi lansia dalammeningkatkan qualitas hidup yang lebih baik bagi lansia.   Kata kunci : Peran family caregiver, qualitas hidup, lansia.   ABSTRACT Placement of a good role for Family Caregiver is very helpful for the elderly to improve their quality of life, increase motivation in living life Research Objective: To know the relationship between the role of Family Caregiver in fulfilling quality of life for the elderly in Langenharjo Village, Kendal Regency. Descriptive Correlational Research Design uses a cross sectional approach, Sampling Stratified Simple Random Sampling technique with heterogeneous characteristics, from the population has the same right to be selected as a sample lottery technique Retrieving data using a questionnaire that has been tested for validity and reliability. Test Chi-square statistics, with a significance level of 5% the number of samples in this study 70 samples on the Family Caregiver from 213 populations. Results of the Study Of 70 respondents found the role of Family Caregiver was not good with poor quality of life 33 (47.1%) , while the role of the Family Caregiver is not good with the quality of life of a good elderly 3 (4.3%). For the distribution of the role of Family Caregiver is not good with the quality of life of the poor family as many as 6 respondents (8.6%) while for the distribution of the Role of Family Caregiver is not good with the quality of life of good elderly as many as 23 respondents (32.9%). Finally, the distribution of the Role of Family Caregiver with good quality of life for the poor is obtained by 2 respondents (2, 9%), while the distribution of the Role of Family Caregiver with good quality of life for the elderly is obtained by 3 respondents (4.3%). 0.001 (ρ <0.05) means that there is a relationship between family support and the compliance of the elderly in the participation of the elderly posyandu. It is recommended to all elderly Cregiver families to be able to understand the importance of attention, support for the elderly in improving the quality of life better for the elderly   Keywords: Role of Family Caregiver, Quality of Life, Elderly


2019 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 301-310
Author(s):  
Nirmala Fajar Pertiwi ◽  
Ice Yulia Wardani

Remaja yang tidak mampu menghadapi tekanan akan membawanya pada ketidakstabilan emosional dan cenderung melakukan berbagai perilaku berbahaya hingga bunuh diri. Bunuh diri memiliki faktor protektif berupa harga diri tinggi karena dapat memberikan kualitas psikologis positif. Faktor protektif ide bunuh diri lainnya yaitu pola asuh yang seimbang antara dimensi penerimaan dan pengendalian atau disebut pola asuh otoritatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan harga diri dan pola asuh orangtua dengan ide bunuh diri pada remaja SMA. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif korelatif dan pendekatan secara chross-sectional. Penelitian ini memiliki responden sejumlah 322 remaja di SMA yang dipilih dengan teknik proportional random sampling. Terdapat hubungan yang kuat dan arah negatifantara harga diri dengan ide bunuh diri dengan koefisien korelasi -0,876, yang berarti bahwa semakin rendah harga diri yang dimiliki remaja maka semakin tinggi ide bunuh diri. Terdapat hubungan dengan kekuatan sedangdan arah negatif antara pola asuh orangtua dengan ide bunuh diri dengan koefisien korelasi -0,365, artinya apabila pola asuh orangtua mengarah pada otoritatif maka ide bunuh diri akan semakin rendah, dan sebaliknya apabila pola asuh orangtua mengarah pada otoritarian maka ide bunuh diri akan semakin tinggi. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan intervensi keperawatan jiwa dalammengidentifikasi ide bunuh diri pada remaja, serta meningkatkan wawasan remaja dan guru terkait faktor protektif ide bunuh diri.   Kata kunci: faktor proteksi, harga diri,ide bunuh diri,dan pola asuh orangtua   SELF-SELF-PRICE AND PARENT'S PATTERN AS SELF-KILLING IDEAS PROTECTIVE FACTORS   ABSTRACT Teenagers who do not cope well under pressure will lead them to emotional instability and tend to perform a variety of malicious behavior or commit to suicide. Suicidial Ideation has protective factor such as high self esteem, because it can provide positive psychological qualities.Other protective factor is parenting style that contain balance between the dimensions of acceptance and control, also called authoritative. This study aims to determine the relationship of self-esteem and parenting Stylewith Suicidial Ideation in high school adolescents. This study used descriptive correlative and cross-sectional approach. This study has a number of 322 respondents, that are high school adolescents selected by proportional random sampling technique. There is strong relationshipwith negative directionbetween self-esteem with suicidal ideationand the correlation coefficient is -0,876, which means that the if adolescent’s self-esteem is lower so suicidal ideation will be higher. There is moderate relationshipwith negative direction between parenting style with suicidal ideation and the correlation coefficient is -0,365, which means that if parenting style is authoritative so suicidal ideation will be lower, and if parenting style is authoritarian so suicidal ideation will be higher.This study can be used to improve nursing intervention in identify suicidal ideation, and also to improve teenager’s and teacher’s knowledge about protective factors of suicidal ideation.   Keywords: parenting style, protective factor,self-esteem and suicidal ideation


2019 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 1-6
Author(s):  
Harfaina Harfaina ◽  
Suharyo Hadisaputro ◽  
Djoko Trihadi Lukmono ◽  
Mateus Sakundarno

Filariasis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh cacing Wuchereria Bancrofti, Brugia Malayi, dan Brugia Timori yang menyebabkan cairan limfe tidak dapat tersalurkan dengan baik sehingga menyebabkan pembengkakan pada tungkai dan lengan. Meskipun tidak ada penyebab kematian tetapi menyebabakan cacat permanen dan stigma sosial. Eliminasi Filariasis dilakukan dengan Program Pengobatan Massal ke seluruh penduduk di daerah endemis setahun sekali selama 5 tahun. Keberhasilan program ini memerlukan kepatuhan minum obat pencegahan filariasis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan minum obat sebagai upaya pencegahan filariasis. Penelitian ini Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk berusia 15-65 tahun di dua kelurahan endemis yaitu kelurahan kuripan kertoharjo dan kelurahan jenggot selama mei-juli 2018. Sampel dalam penelitian ini 80 kasus dan 80 kontrol dengan teknik cluster random sampling. Variabel yang terbukti berpengaruh yaitu persepsi kerentanan negatif (OR=4,093) 95%CI=1,356-12,350 dan self efficacy negatif (OR=30,298) 95%CI=8,986-102,156. Persepsi kerentanan negatif dan self efficacy negatif merupakan faktor perilaku yang mempengaruhi ketidakpatuhan minum obat pencegahan filariasis. Diharapkan ada penelitian lanjutan tentang ketidakpatuhan minum obat pencegahan filariasis bukan berwujud persepsi tetapi dengan pengukuran faktor lingkungan sosial secara objektif dengan melakukan intervensi berupa perubahan perilaku.   Kata kunci : Filariasis, Ketidakpatuhan, Minum Obat, Mix Method   FACTORS THAT INFLUENCE DRINKING DRUG PREVENTION NON COMPLIANCE OF FILARIASIS IN PEKALONGAN CITY   ABSTRACT Filariasis is an infectious disease caused by worms Wuchereria Bancrofti, Brugia Malayi, and Brugia Timori, adult worm lives and damage reulting in blockage of lymph channels, causing swelling of the legs and arms. Although no cause of death but causes permanent disability and social stigma. Filariasis elimination done with the Mass Treatment Program to the entire population in endemic areas a year for 5 year. Succesfully this program required a medication adherence. The purpose of this study was to determine the factors that influence drug disobedience as an effort to prevent filariasis. This study uses a mix method. The population in this study were residents aged 15-65 years in two endemic villages, namely kuripan kertoharjo and jenggot villages during May-July 2018. Samples in this study were 80 cases and 80 controls with cluster random sampling technique. Variables that proved influential were perceptions of negative vulnerability (OR = 4,093) 95% CI = 1,356-12,350 and negative self efficacy (OR = 30,298) 95% CI = 8,986-102,156. Negative vulnerability perceptions and negative self efficacy are behavioral factors that influence non-compliance with filariasis prevention drugs. It is expected that further research on non-compliance with taking drugs to prevent filariasis is not a form of perception but objective measurement of social environmental factors by intervening in the form of behavior change.   Keywords: Filariasis, Noncompliance, Medication, Mix Method


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
Erfinawati Erfinawati
Keyword(s):  

<p>ABSTRAK<br />Penelitian mengangkat masalah bagaimanakah upaya meningkatkan keterampilan menulis surat resmi siswa kelas XI SMAN 7 Banda Aceh dengan model pembelajaran kooperatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya meningkatkan keterampilan menulis surat resmi siswa kelas XI SMAN 7 Banda Aceh dengan model pembelajaran kooperatif. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 7 Banda Aceh Tahun ajaran 2018/2019 yang berjumlah 280 siswa, dan ditetapkan sampel sebesar 30 siswa. Penentuan sampel ditetapkan secara random (random sampling). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes dan nontes. Pengolahan data menggunakan teknik statistik sederhana. Laporan hasil penelitian menggunakan teknik kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemampuan siswa kelas XI SMAN 7 Banda Aceh dalam menulis surat resmi pada siklus I 78.5 dengan katagori baik dan 80.75 pada siklus II dengan katagori baik sekali. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa upaya meningkatkan keterampilan menulis surat resmi siswa kelas XI SMAN 7 Banda Aceh dengan model pembelajaran kooperatif berdasarkan hasil penelitian tergolong baik sekali dan memenuhi indikator keberhasilan yaitu 80. <br />Kata kunci: kemampuan, siswa, menulis, surat resmi.</p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document