scholarly journals Niche Architecture of Thalassina anomala in the Mangrove Ecosystem of Tanjung Tiram Village South Konawe Regency - Southeast Sulawesi

AQUASAINS ◽  
2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 841
Author(s):  
Muhammad Fajar Purnama ◽  
A. Ginong Pratikino ◽  
Abdullah Abdullah ◽  
La Ode Alirman Afu ◽  
Muhammad Trial Fiar Erawan

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi ekologis Thalassina anomala terutama yang berkaitan dengan arsitektur relung T. anomala dan peranannya terhadap kehidupan (interaksi timbal balik) biota akuatik lainnya yang ada di ekosistem mangrove Desa Tanjung Tiram Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan - Sulawesi Tenggara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober-Desember 2019 bertempat di Desa Tanjung Tiram Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara detail arsitektur gundukan T. anomala di ekosistem mangrove Desa Tanjung Tiram Kabupaten Konawe Selatan. Penentuan stasiun penelitian menggunakan metode purposive sampling atau penetapan stasiun berdasarkan habitat alami lobster lumpur (T. anomala) di alam yakni pada ekosistem mangrove. Pengamatan relung T. anomala dilakukan secara langsung menggunakan metode random sampling. Parameter utama yang diamati pada penelitian adalah arsitektur relung (niche) antara lain tinggi gundukan, diameter atas gundukan, diameter bawah gundukan, kedalaman liang, diameter liang, kemiringan gundukan, kemiringan liang dan arah liang. Hasil pengukuran arsitektur relung lobster lumpur dan parameter lingkungan di analisis nonparametrik menggunakan uji spearmen, demikian juga dengan hubungan antara diameter atas gundukan dan lebar karapas lobster lumpur (T. anomala). Pola distribusi T. anomala pada setiap stasiun memperlihatkan pola yang acak (random). Kepadatan lobster lumpur (mud lobster) tertinggi diperoleh pada stasiun 2 (substrat berlumpur) dengan jumlah 4,5 ind/m2 sedangkan kepadatan terendah (1,5 ind/m2) diperoleh pada stasiun 3 dengan substrat kombinasi (lumpur, pasir dan kerikil). Terdapat korelasi yang sangat signifikan atau signifikan positif antara diameter liang dan lebar karapas (carapace width)  dari T. anomala. 95% dari parameter arsitektur gundukan tersebut memiliki korelasi yang signifikan, artinya hanya terdapat satu parameter yang tidak memiliki korelasi signifikan yakni hubungan antara parameter kemiringan gundukan dengan kemiringan liang (P>0,05). Diantara parameter tersebut tinggi gundukan dengan diameter bawah gundukan memiliki korelasi yang sangat signifikan (0,005<0,01) dan tinggi gundukan dengan kedalaman liang (0,026<0,05).Kata Kunci : Mounds Architecture; Density; Distribution Pattern; Thalassina anomala 

Life Science ◽  
2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 1-9
Author(s):  
Rafdinal Rafdinal ◽  
Rizalinda Rizalinda ◽  
Sukal Minsas

This study aims to analyze the distribution pattern of aboveground biomass (AGB) in the mangrove ecosystem of West Kalimantan Safety. In addition, it also analyzes the differences in biomass and carbon stocks in the condition of mangrove forests. The study of the distribution pattern of AGB of mangrove forests was carried out between August and September 2018. Determination of the location of the study was based on a conceptual approach in the dimensions of spatial temporal that is using the Porposive Random Sampling method. Vegetation analysis was carried out by a single plot measuring 50 m x 50 m at each selected location. Based on vegetation analysis data it was found that the density of mangrove stands on the Peniti coast ranged from 38 to 185 ind /ha, with an average of 88.25 ± 66.15 ind./ Ha. The AGB of pinch mangrove forests ranged from 8.85 to 84.82 Mg / ha with the largest total AGB distributed in the stand diameter class of more than 80 cm.   Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola distribusi aboveground biomass (AGB) pada ekosistem mangrove Peniti Kalimantan Barat. Selain itu juga untuk menganalisis perbedaan biomassa, dan cadangan karbon pada kondisi hutan mangrove. Kajian pola distribusi AGB hutan mangrove Peniti dilakukan antara bulan Agustus dan September 2018. Penentuan lokasi penelitian didasarkan pada pendekatan konseptual dalam dimensi spasio temporal yaitu menggunakan metode Porposive Random Sampling. Analisis vegetasi dilakukan dengan metode petak tunggal berukuran 50 m x 50 m pada setiap lokasi terpilih. Berdasarkan data analisis vegetasi didapatkan bahwa kerapatan tegakan mangrove di pesisir Peniti berkisar antara 38 sampai 185 ind/ha, dengan rata-rata 88,25±66,15 ind./ha. AGB tegakan hutan mangrove Peniti berkisar antara 8,85 sampai 84,82 Mg/ha dengan total AGB terbesar terdistribusi pada kelas diameter tegakan lebih dari 80 cm.


2020 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 8-18
Author(s):  
Laura Siahainenia ◽  
Miftah Makatita

Mud crabs have become an important commodity in Indonesia. The purpose of the research was to 1) analyze environmental conditions of the mud crabs habitat; 2) analyze the species compositions, sex ratio, reproduction status (size, period, and the reproduction site) of the mud crab; and 3) formulate management strategies for mud crabs (Scylla spp.) as well as their habitats. This Research was carried out in Passo mangrove ecosystem from August 2015-January 2016. Purposive sampling techniques was used to collect bio-ecological data of mud crabs whereas a structured interview was applied to obtain a management strategy data. The resust showed that the quality of Passo mangrove ecosystem is in good condition for the growth and survival of mud crabs. Four types of mud crabs were found with very low density. Sex ratio shifted from 1:1. Almost all individuals caught were in the reproductive phase with a carapace width of 10-15 cm. The peak of the reproductive season in January along the tidal channel, the mangrove forest front zone to the sea zone. This study recommend ten strategies in relation to the sustainability of the mangrove crab population and habitat preservation. ABSTRAK Kepiting bakau telah menjadi komoditas penting di Indonesia yang hidup di ekosistem mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis kondisi lingkungan ekosistem mangrove Passo yang menjadi habitat alami kepiting bakau; 2) menganalisis komposisi jenis, kepadatan, rasio kelamin, status reproduksi, (ukuran, waktu dan lokasi reproduksi kepiting bakau; dan 3) merumuskan strategi pengelolaan sumberdaya kepiting bakau (Scylla spp.) serta habitatnya. Penelitian berlangsung di ekosistem mangrove Passo Teluk Ambon sejak Agustus 2015-Januari 2016. Pengumpulan data bioekologi kepiting bakau menggunakan metode purposive sampling, sedangkan strategi pengelolaan diperoleh melalui hasil wawancara terstruktur dengan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan kualitas lingkungan masih baik untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup kepiting bakau. Ditemukan empat jenis kepiting bakau dengan tingkat kepadatan yang sangat rendah. Rasio kelamin bergeser dari 1:1. Hampir semua individu yang tertangkap tergolong dalam fase reproduksi dengan ukuran lebar karapaks 10-15 cm. Puncak musim reproduksi pada bulan Januari di sepanjang alur pasang surut, zona depan hutan mangrove hingga zona laut. Terdapat sepuluh strategi pengelolaan yang direkomendasikan terkait keberlanjutan populasi kepiting bakau dan kelestarian habitat. Kata kunci: Kepiting bakau, Scylla, ekosistem mangrove, pengelolaan, kepadatan


Author(s):  
Putu Sugiarta ◽  
I GAA Ambarawati ◽  
I Gede Setiawan Adi Putra

Pengelolaan Tanaman Terpadu (ICM) adalah paket teknologi penanaman padi di lokasi tertentu, yang digunakan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas beras. Keberhasilan penerapan teknologi ICM oleh petani tidak lepas dari peran penyuluh. Hal itu dapat dilihat dari perilaku petani (pengetahuan, sikap, dan keterampilan) terhadap penerapan teknologi ICM yang berpengaruh terhadap produktivitas beras. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui kinerja penyuluhan pertanian, (2) mengetahui pengaruh faktor penyuluhan pertanian terhadap kinerjanya, (3) mengetahui pengaruh kinerja penyuluhan pertanian terhadap perilaku petani. dan (4) dampak perilaku petani terhadap produktivitas padi di Kabupaten Buleleng. Penelitian ini menggunakan explanatory research design. Total responden 156 orang terdiri dari penyuluhan pertanian dan petani padi dan ditentukan oleh dua teknik, yaitu purposive sampling untuk sampel penyuluhan (39 orang) dan teknik simple random sampling untuk sampel petani (117 orang). Data dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial (SEM-PLS). Studi ini menemukan bahwa (1) kinerja penyuluhan pertanian di Buleleng termasuk dalam kategori baik, (2) faktor penyuluhan pertanian berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja penyuluhan pertanian, (3) kinerja penyuluhan pertanian memiliki tingkat kepentingan positif dan tinggi secara signifikan terhadap perilaku petani dalam penerapan teknologi padi ICM dan (4) perilaku petani berpengaruh positif dan sangat signifikan terhadap produktivitas padi di Buleleng. Saran bagi pemerintah adalah untuk meningkatkan peran penyuluhan pertanian melalui mentoring petani dalam penerapan paket teknologi ICM dengan memilih metode dan teknik serta media yang tepat sesuai target dalam penyebaran teknologi. Pemerintah juga diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan sarana, prasarana dan teknologi informasi untuk mendukung kegiatan penyuluhan.   Kata kunci: pengelolaan tanaman terpadu, penyuluhan pertanian, kinerja, produktivitas padi.  


2016 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 27-36
Author(s):  
Hetty Gustina Simamora

Pola makan yang salah dapat menyebabkan terjadinya obesitas pada anak. Anak yang obesitas berisiko menjadi obesitas di masa dewasa dan berisiko untuk terkena diabetes, hipertensi, dyslipidemia, obtructive sleeep apnea, dan osteoarthritis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pola makan dan indeks massa tubuh (IMT) anak etnis cina di SD Sutomo 2 dan anak etnis batak toba di SD Antonius. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain potong lintang. Populasi adalah seluruh anak SD Sutomo 2 dan SD Antonius. Sampel sebanyak 100 orang dimana 50 orang dari SD Sutomo 2 dan 50 orang dari SD Antonius. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan proporsional random sampling. Data pola makan diperoleh dari formulir food frequency (FFQ) dan food recall 2x24jam dan untuk data IMT/U diperoleh dari pengukuran BB dan TB. Perbedaan pola makan dan indeks massa tubuh (IMT) anak etnis cina di SD Sutomo 2 dan anak etnis batak toba di SD Antonius dianalisis menggunakan uji t-independent. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan pola makan berdasarkan konsumsi energi, karbohidrat, protein dan lemak pada anak SD Sutomo 2 dan SD Antonius. Rata-rata konsumsi energi, karbohidrat, protein dan lemak pada anak SD Sutomo 2 dikategori kelebihan dan SD Antonius dikategori normal. Ada perbedaan berdasarkan IMT/U pada anak SD Sutomo 2 dan SD Antonius. Rata-rata IMT/U di SD Sutomo 2 dikategori obesitas dan rata-rata IMT/U di SD Antonius dikategori tidak obesitas. Dan dari penelitian ditemukan hubungan pola makan dengan status gizi ditinjau dari konsumsi karbohidrat dengan nilai p value = 0,018. Disarankan kepada orang tua khususnya ibu agar selalu menyiapkan makanan yang bervariasi seperti sayuran, lauk pauk dan buah-buahan sehingga anak terbiasa mengkonsumsi sayuran, lauk pauk dan buah-buahan yang bervariasi dan kebutuhan gizi anak juga dapat terpenuhi dan membiasakan anak utuk membawa bekal makanan yang dipilih dan disiapkan sendiri oleh orang tua.


2020 ◽  
pp. 116-122
Author(s):  
Hasriwiani Habo Abbas ◽  
Nur Alifah Wulandari ◽  
Ayu Lestari ◽  
Nurfardiansyah Burhanuddin

Kualitas manusia merupakan paduan yang serasi selaras dan seimbang antara fisik, mental (rohani) dan sosial. Salah satu determinan kualitas manusia adalah terpenuhinya kebutuhan gizi yang diperoleh melalui konsumsi pangan yang mengandung zat gizi yang dibutuhkan manusia. Zat gizi mempunyai dimensi penting dalam pembangunan terutama peningkatan kualitas sumber daya manusia. Penelitian bertujuan menganalisis faktor yang berhubungan dengan emotional bonding terhadap status gizi pada Anak Balita Di Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar. Jenis Peneltian adalah observasional analitik dengan pendekatan crosektional study, dilaksanakan di Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar, Pemilihan tempat dan sampel dilakukan secara non random sampling :purposive sampling” yakni keluarga Kelurahan Bontorannu yang memiliki anak Balita sebanyak 150 sampel. Hasil penelitian menujukkan status gizi kurang balita sebanyak 90 balita (60%), sedangkan status gizi balita yang cukup 60 balita (40%), ada hubungan riwayat pola menyusui terhadap status gizi dimana p=0,000 < α=0,05 dengan jumlah balita dengan riwayat pola menyusui kurang 66.7% dan cukup sebanyak 33.3%. Usia penyapihan balita dengan kedaan kurang sebanyak 75 (83.3%), sedangkan yang cukup sebanyak 15 (16.7%).dari hasil uji statistik ada hubungan usia penyapihan dengan status gizi balita. Untuk emotional bonding tidak aman sebanyak 36 anak balita (17.3%) dan yang aman sebanyak 114 anak balita (82.7%). Dari hasil uji statistik di peroleh ada hubungan emotional bonding terhadap status gizi balita dimana p=0,000 < α=0,05. Kehangatan  yang muncul dari pemberian ASI dalaam pola menyusui membantu mendorong dan memperkuat ikatan batin antara seorang ibu dan bayinya. Inilah cara alamiah untuk memberi makanan kepada bayi sehingga meningkatkan status gizi anak dan memberikan kedekatan emotional yang sangat kuat.


Bio-Lectura ◽  
2016 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Jumiati Jumiati ◽  
Mariana Mariana ◽  
Marta Dinata

ABSTRAK:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan pendekatan jelajah alam sekitar berbasis praktikum terhadap penguasaan konsep pada mata kuliah Morfologi Tumbuhan dan Ekologi Tumbuhan di FKIP Universitas Lancang Kuning. Penelitian dilaksanakan di FKIP Unilak semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015. Desain penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control groups design. Sampel penelitian ini terdiri dari dua kelas yaitu IIA dan IIB dengan jumlah 100 orang mahasiswa yang diambil dengan teknik purposive sampling. Parameter penelitian ini adalah pemahaman konsep, aktivitas mahasiswa dan aktivitas dosen. Analisis data dilakukan dengan menggunakan t-test dan U Man - Whitney. Rerata N-Gain pada kelas kontrol adalah 0,47 (kategori sedang) dan pada kelas eksperimen adalah 0,72 (kategori tinggi) untuk matakuliah morfologi tumbuhan. Rerata N-Gain pada kelas kontrol adalah 0,26 (kategori rendah) dan pada kelas eksperimen adalah 0,69 (kategori sedang) untuk matakuliah ekologi tumbuhan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pengaruh penerapan pendekatan jelajah alam sekitar berbasis praktikum terhadap penguasaan konsep pada mata kuliah Morfologi Tumbuhan dan Ekologi Tumbuhan di FKIP Universitas Lancang Kuning.


2018 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 43
Author(s):  
Mustofa Aris

Berangkat dari sebuah fenomena yang berupa sebagian besar unsur pimpinan puskesmas di Kabupaten Bangkalan dijabat oleh pihak yang berkopetensi fungsional (dokter), sedangkan regulasi menyatakan bahwa kepala puskesmas harus seorang sarjana dibidang kesehatan yang kurikulum pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh instrumen implementasi kebijakan dan keterlibatan aktor terhadap kebijakan publik.Penelitian ini termasuk jenis penelitian survey dengan rancangan explanatory research dan menggunakan pendekatan kuantitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner kepada 138 responden. Responden kepala dinas kesehatan dan pegawai dinas kesehatan, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta LSM yang ditentukan dengan menggunakan teknik sampling purposive sampling dan pegawai puskesmas yang ditentukan dengan teknik sampling acak (area random sampling). Untuk menguji pola hubungan yang dibangun peneliti menggunakan alat analisis Structural Equation Modelling (SEM) dengan bantuan program SPSS (statistical program for the social science) versi 20.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1. Semakin tersedia instrumen implementasi kebijakan publik, semakin bagus pula kebijakan dalam pengelolaan puskesmas; 2. Semakin tinggi keterlihatan aktor, semakin bagus pula kebijakan publik tentang pengelolaan puskesmas; 3. Semakin bagus implementasi kebijakan publik, semakin bagus pula revitalisasi puskesmas; 4. Semakin bagus kebijakan publik, semakin bagus pula revitalisasi publik; 5. Semakin tepat penempatan pejabat, semakin bagus pula revitalisasi puskesmas.


2019 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 150
Author(s):  
Orin Rahayu ◽  
Mustamin Anggo ◽  
Fahinu Fahinu

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) deskripsi KPMM siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kendari; (2) pengaruh PBMPM dan PL terhadap peningkatan KPMM siswa ditinjau dari KAM siswa baik secara simultan ataupun secara parsial. Metode penelitian yang digunakan adalah  Quasi eksperimen dengan desain penelitian yaitu Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Kendari tahun ajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa 345 orang. Pengambilan sampel kelas dilakukan dengan menggunakan dua teknik, yaitu purposive sampling dan random sampling. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian secara deskriptif nilai rata-rata KPMM siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kendari mengalami penigkatan setelah diberikan perlakuan, yaitu PBMPM dan PL. Hasil penelitian secara inferensial: (1) Secara signifikan peningkatan KPMM siswa yang diajar dengan model PBMPM lebih tinggi daripada siswa yang diajar model PL; (2) Secara signifikan terdapat perbedaan peningkatan KPMM siswa yang diajar dengan model PBMPM dan siswa yang diajar dengan model PL ditinjau dari KAM siswa baik secara simultan maupun secara parsial..


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 1269
Author(s):  
Djonny Pabisa

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan model treatment posttest-only control group design. Populasi adalah peserta didik kejar Paket B yang dibina PPLS dan SKB Kabupaten Barru. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Penetapan kelompok yang diteliti diambil dari anggota sampel dengan menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes hasil belajar matematika Paket B kelas II dan data hasil pengukuran dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif  dan teknik analisis statistik inferensial, yaitu anavar satu arah dan uji lanjut scheffe. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) hasil belajar matematika Paket B kelas II untuk kelompok peserta didik yang diajar dengan menggunakan modul maupun yang diajar dengan menggunakan metode ceramah masing-masing berada pada kualifikasi sedang. Hasil belajar matematika Paket B kelas II untuk kelompok peserta didik yang diajar dengan menggunakan metode konvensional berada pada kualifikasi rendah dan (2) terdapat perbedaan hasil belajar matematika Paket B kelas II antara kelompok peserta didik yang diajar dengan menggunakan modul, metode ceramah, dan metode konvensional


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 36
Author(s):  
Ester Megawati Boang Manalu ◽  
Khairul Saleh ◽  
Faoeza Hafiz Saragih

<p><strong><em> </em></strong></p><pre>ABSTRACT</pre><pre>               Considering the importance of arabica coffee commodity for farmers, a clear picture of arabica coffee marketing channel from producer farmer to final consumer (Merchant) is needed so that the profit can be equally distributed. This study aims to determine the marketing channel, margin, marketing efficiency of arabica coffee in the village of Sitinjo II, Sitinjo Subdistrict, Dairi Regency. The method used is proportionate stratified random sampling as much as 50 farmers while collecting merchant samples taken by census method that is as much as 5 traders and for the factory is taken as many as 2 factories with Purposive sampling method. The results showed that there are two channels of arabica coffee marketing at the location of research that is, the first channel starts from the farmer to the factory in the village Sitinjo II Sitinjo District. The second channel starts from the farmers, the collecting merchant proceeds to the factory in the village of Sitinjo II, Sitinjo Subdistrict. The biggest marketing margin is RP.4.000 found on channel II and the more efficient channel is on channel I with an efficiency value of 7.51%.</pre><p> </p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document