scholarly journals Pengaruh Penyuluhan Gizi Terhadap Perubahan Perilaku Kebiasaan Sarapan Pagi Murid SD Negeri 05 Solok Selatan Tahun 2016

2018 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 176
Author(s):  
Dina Waldani ◽  
Rosfita Rasyid ◽  
Zulkarnain Agus

Pola konsumsi anak menentukan kebiasaan makan saat dewasa, sehingga perlu mendapat perhatian adalah kebiasaan sarapan pagi. Tujuan penelitian ini adalah menetukan pengaruh penyuluhan gizi terhadap perubahan perilaku kebiasaan sarapaan pagi murid SD Negeri 05 Solok Selatan. Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan menggunakan rancangan one group pre and post test design. Sampel penelitian ini adalah 58 Murid SD Negeri 05 Solok Selatan dengan menggunakan instrument berupa penanyangan film/video tentang sarapan pagi dan kuesioner yang dianalisis secara univariat, bivariat dengan paired-samples t test dan multivariat dengan GLM repeated measures. Berdasarkan survei dan wawancara yang dilakukan di SD Negeri 02 Solok Selatan diketahui bahwa terdapat 4 orang dari 10 responden (40%) siswa memiliki status gizi berdasarkan IMT/U berada pada kategori kurus dan 6 orang dari 10 responden (40%) tidak memiliki kebiasaan sarapan pagi. Hanya 32,8% murid SD Negeri 05 Solok Selatan yang sarapan, sisanya hampir setengah dari jumlah anak-anak yang ada, mengaku bahwa mereka melewatkan waktu sarapannya Hasil penelitian didapat ada perubahan rata-rata nilai pengetahuan, sikap dan tindakan murid tentang sarapan pagi sebelum dan sesudah penyuluhan dan terdapat perbedaan pengetahuan, sikap dan tindakan murid tentang sarapan pagi sebelum dan sesudah penyuluhan.

2018 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 176
Author(s):  
Dina Waldani ◽  
Rosfita Rasyid ◽  
Zulkarnain Agus

Pola konsumsi anak menentukan kebiasaan makan saat dewasa, sehingga perlu mendapat perhatian adalah kebiasaan sarapan pagi. Tujuan penelitian ini adalah menetukan pengaruh penyuluhan gizi terhadap perubahan perilaku kebiasaan sarapaan pagi murid SD Negeri 05 Solok Selatan. Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan menggunakan rancangan one group pre and post test design. Sampel penelitian ini adalah 58 Murid SD Negeri 05 Solok Selatan dengan menggunakan instrument berupa penanyangan film/video tentang sarapan pagi dan kuesioner yang dianalisis secara univariat, bivariat dengan paired-samples t test dan multivariat dengan GLM repeated measures. Berdasarkan survei dan wawancara yang dilakukan di SD Negeri 02 Solok Selatan diketahui bahwa terdapat 4 orang dari 10 responden (40%) siswa memiliki status gizi berdasarkan IMT/U berada pada kategori kurus dan 6 orang dari 10 responden (40%) tidak memiliki kebiasaan sarapan pagi. Hanya 32,8% murid SD Negeri 05 Solok Selatan yang sarapan, sisanya hampir setengah dari jumlah anak-anak yang ada, mengaku bahwa mereka melewatkan waktu sarapannya Hasil penelitian didapat ada perubahan rata-rata nilai pengetahuan, sikap dan tindakan murid tentang sarapan pagi sebelum dan sesudah penyuluhan dan terdapat perbedaan pengetahuan, sikap dan tindakan murid tentang sarapan pagi sebelum dan sesudah penyuluhan.


Author(s):  
Lisna Nuryanti

Salah satu upaya yang dilakukan oleh lansia untuk meningkatkan kesejahteraannya adalah dengan memenuhi kebutuhan dasarnya. Salah satu kebutuhan dasar tersebut adalah kebutuhan tidur dan istirahat. Akan tetapi, sekitar 60% lansia mengalami insomnia atau gangguan tidur. Insomnia pada lansia dapat diatasi dengan cara non farmakologi yang salah satunya adalah dengan latihan relaksasi otot progresif. Relaksasi progresif adalah relaksasi fisik sistematis dari kepala kemudian turun ke kaki disertai dengan sugesti dan visualisasi yang bertujuan untuk memperdalam kondisi rileks dan digunakan untuk mengatasi gangguan tidur. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa pengaruh relaksasi otot progresif terhadap insomnia pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budhi Dharma Bekasi  Tahun 2016. Metode penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan pendekatan one group pre-post test design without control, dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sebanyak 33 orang. Data dianalisis menggunakan uji statistik dengan menggunakan uji Paired Samples T-Test. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan uji Paired Samples T-Test pada tingkat kemaknaan 95% (16,142=2,03951;0,000=0,05). Ada pengaruh relaksasi otot progresif terhadap insomnia pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budhi Dharma Bekasi.


2017 ◽  
Vol 9 (01) ◽  
pp. 82
Author(s):  
Novita Nurhidayati ◽  
Triani Yuliastanti

ABSTRAKLatar belakang : Perkembangan anak sangat menentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pada tahap-tahap selanjutnya. Maka dari itu seorang anak diharapkan dapat mencapai tahap perkembangan sesuai dengan kurva perkembangan. Perkembangan seorang anak dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu genelik dan lingkungan. Faktor lingkungan antara lain gizi, lingkungan dan stimulasi perkembangan. Salah satu kompetensi yang harus dikuasai mahasiswa D III Kebidanan adalah dapat melakukan deteksi dini perkembangan anak, salah satunya menggunakan lembar KPSP, yang termuat dalam mata kuliah Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita. Tujuan: Untuk mengetahui efektifitas pembelajaran filedtrip terhadap pencapaian kompetensi dalam deteksi dini perkembangan anak. Metode Penelitian: Menggunakan metode deskriptif observasioanal dengan one group pre dan post test design, serta pendekatan waktu cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa semester 3 Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali Tahun Akademik 2013/2014. dengan teknik total sampling, sejumlah 92 mahasiswa kemudian  analisa data dengan Paired samples  T-test. Hasil Penelitian terdapat 82 mahasiswa yang tidak kompeten dan 10 mahasiswa yang kompeten dalam melakukan deteksi dini perkembangan anak sebelum dilakukan metode pembelajaran fieldtriep. Setelah dilakukan pembelajaran dengan metode fieltriep terdapat 4 mahasiswa yang belum kompeten dan 84 mahasiswa yang kompeten. Hasil analisa data dengan SPSS 16.00 didapatkan nilai Sig (2-tailed) = 0,000, pada taraf signifikansi 95% diperoleh t hitung (20,830) > t tabel (1,896). Simpulan Terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan metode pembelajaran fieldtriep terhadap pencapaian kompetensi mahasiswa dalam melakukan deteksi dini perkembangan anak.Kata kunci : fieldtriep, KPSPEFFECTIVENESS FIELD TRIP LEARNING TO THE ACHIEVEMENT OF COMPETENCY IN EARLY DETECTION OF CHILDREN DEVELOPMENTABSTRACTBackground: The development of the child will determine the quality of Human Resources (HR) at later stages. Thus the child is expected to reach the stage of development in accordance with the development curve. A child's development is influenced by several factors, namely genelik and environment. Environmental factors such as nutrition, environmental and developmental stimulation. One of the competencies that must be mastered DIII Midwifery students are able to make early detection of child development, one of which uses KPSP sheet, which contained the subjects Care Neonates, Infants, and Toddlers.  Purpose: To determine the effectiveness of learning filedtrip to the achievement of competence in the early detection of child development.  Methods: Using a descriptive method observasioanal with one group pre and post test design, as well as the cross sectional approach. The population in this study were all students of the 3rd semester Midwifery Academy Estu Utomo Boyolali Academic Year 2013/2014. with a total sampling techniques, a number of 92 students then analyze the data with paired samples T-test.  Results are 82 students who are incompetent and 10 students who are competent in the early detection of child development before learning methods fieldtriep. After learning the method fieltriep there are 4 students who have not qualified and competent students 84. The results of the data analysis with SPSS 16:00 got the Sig (2-tailed) = 0.000, at a significance level of 95% was obtained t (20,830)> t table (1.896).  Conclusions There is a significant influence on the use of learning methods fieldtriep to the achievement of student competence in the early detection of child developmentKeywords: fieldtriep, KPSP


2018 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 140
Author(s):  
Lina Indrawati

Salah satu upaya yang dilakukan oleh lansia untuk meningkatkan kesejahteraannya adalah dengan memenuhi kebutuhan dasarnya. Salah satu kebutuhan dasar tersebut adalah kebutuhan tidur dan istirahat. Akan tetapi, sekitar 60% lansia mengalami insomnia atau gangguan tidur. Insomnia pada lansia dapat diatasi dengan cara non farmakologi yang salah satunya adalah dengan latihan relaksasi otot progresif. Relaksasi progresif adalah relaksasi fisik sistematis dari kepala kemudian turun ke kaki disertai dengan sugesti dan visualisasi yang bertujuan untuk memperdalam kondisi rileks dan digunakan untuk mengatasi gangguan tidur. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa pengaruh relaksasi otot progresif terhadap insomnia pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budhi Dharma Bekasi  Tahun 2014. Metode penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan pendekatan one group pre-post test design without control, dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sebanyak 33 orang. Data dianalisis menggunakan uji statistik dengan menggunakan uji Paired Samples T-Test. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan uji Paired Samples T-Test pada tingkat kemaknaan 95% (16,142=2,03951;0,000=0,05). Ada pengaruh relaksasi otot progresif terhadap insomnia pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budhi Dharma Bekasi.;  


2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Supriyadi . ◽  
Nurul Makiyah ◽  
Novita Kurnia Sari

<p><em>Buerger Allen Exercise</em> mampu meningkatkan pemakaian glukosa oleh otot yang aktif sehingga glukosa dalam darah dapat menurun, dapat membantu mencegah terjadinya penyakit arteri perifer, serta meningkatkan aliran darah ke arteri dan berefek positif pada metabolisme glukosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai <em>ankle brachial index</em>pada penderita diabetes melitus tipe 2setelah melakukan <em>Buerger Allen exercise</em>. Jenis penelitian ini adalah <em>quasy-experiment </em>dengan<em> pre-post test design with control group</em><em>.</em> Jumlah sampel 60 penderita diabetes melitus tipe 2 dengan <em>purposive sampling</em>, dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Responden kelompok perlakuan diberikan intervensi <em>Buerger Allen exercise</em> sebanyak 12 kali  selama 15 hari.Penelitian dilakukan di wilayah Puskesmas Kecamatan Nganjuk.Data hasilpengukuran nilai <em>ankle brachial index</em>berupa ratio dan diuji statistik dengan <em>Paired Samples Test</em>. Didapatkan <em>p value</em> 0.001 untuk kelompok perlakuan (<em>p value</em>&lt; 0.05) yang menunjukkan bahwa adanya perubahan bermakna secara statistik nilai <em>ankle brachial index</em> sesudah melakukan <em>Buerger Allen exercise</em>. Dapat disimpulkan bahwa nilai <em>ankle brachial index</em>pada penderita diabetes melitus tipe 2 meningkat sesudah melakukan <em>Buerger Allen exercise</em>.</p><p> </p><p> <strong>Kata kunci :penderita diabetes melitus tipe2, <em>Buerger Allen Exercise, Ankle brachial index</em></strong></p><p> </p>


2017 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Nia Agustiningsih ◽  
Setyawati Soeharto ◽  
Rinik Eko Kapti

Abstract : Patient with chronical diease such as Hemodialysis more likely need psycotherapy because until now medical atention only focus on physical aspect. Psycotherapy that can be used on Hemodialysis that going through depression is cognitive therapy and logo therapy. This study was to analysed the difference of influence between cognitive therapy and logo therapy on Hemodialysis patient that going through depression. This study was used quasi experimental pre–post test design. Respondent taking part in this study was 15 respondent for cognitive therapy and 15 respondent for logo therapy with puporsive sampling procedure. Study was conducted on Hemodialysis unit on RS Wava Husada Kepanjen from 21 April until 26 Mey 2017. Data analysis used on this study was dependent t test  and independent t test. Dependent t test  analysis showed  significant value is 0,000 (less than < 0,05).Analysis showed  significant value is 0,000 (less than < 0,05) that means there is difference between cognitive therapy and logo therapy to decrease depression on hemodialysis patient with mean value cognitive therapy (1,62) dan logo therapy (3,82). Conclussion on this study is that logo therapy more effective to reduce depression on Hemodialysis patient than cognitive therapy so logo therapy can applicated in hemodialysis patient.Keyword : cognitive therapy, logo therapy, depression in hemodialysis patient Abstrak : Pasien dengan penyakit kronis dengan hemodialisis diperlukan psikoterapi karena selama ini fokus penanganan di pelayanan kesehatan hanya pada masalah fisik. Psikoterapi yang bisa digunakan pada pasien hemodialisis yang mengalami depresi adalah cognitive therapy dan logo therapy. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pengaruh cognitive therapy dan logo therapy terhadap depresi pada pasien dengan hemodialisis. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental pre – post test design. Jumlah responden dalam penelitian ini 15 responden untuk kelompok cognitive therapy dan 15 responden untuk kelompok logo therapy yang didapatkan dengan menggunakan tehnik purposive sampling. Penelitian dilakukan di unit hemodialisis RS Wava Husada Kepanjen mulai tanggal 21 April – 26 Mei 2017. Pemberian terapi dilakukan oleh peneliti sendiri yang telah mendapatkan lisensi dari perawat spesialis jiwa. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dependent t test dan independent t test. Hasil analisis dependent t test  pada kelompok sebelum dan setelah diberikan cognitive therapy dan logo therapy didapatkan hasil nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti bahwa ada perbedaan skor depresi antara sebelum dan sesudah diberikan pemberian cognitive therapy dan logo therapy  Sedangkan hasil analisis independent t test menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti  ada perbedaan yang bermakna antara cognitive therapy dan logo therapy dalam menurunkan depresi pada pasien dengan hemodialisis yaitu dengan rata – rata penurunan terhadap depresi untuk cognitive therapy dan logo therapy masing – masing yaitu 1,62 dan 3,86.  Hal ini berarti bahwa logo therapy lebih efektif menurunkan depresi pada pasien hemodialisis dari pada cognitive therapy. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diharapkan bahwa logo therapy bisa diaplikasikan sebagai alternatif psikoterapi pada pasien hemodialisis.Kata Kunci: cognitive therapy, logo therapy, depresi pada pasien hemodialisis


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 125
Author(s):  
Raden Alifian Setiawan ◽  
Hanna Hanna ◽  
Alberth Alberth

The use of videos in education makes it possible to overcome practical real-world constraints and explore far greater possibilities provided by digital spaces, especially for the video uploaded in online platform such as blog. This study examines whether online video blog as media have a significant effect on students’ achievement of passive voice. It used pre-experimental (one group pre-test and post-test) design. The samples of this study were 10 students at 4J Operation. A pre-test and post-test were conducted by using multiple choice questions as the instruments. Data analysis was through paired-sample t-test. Results showed that there was an increase in mean score of pre-test (49,1) and post-test (63,5). Data from Paired Sample t-test showed that Sig. (2-tailed) was 0.000 which was smaller than .05 which means that there was significance difference in mean score after employing treatment.


2018 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
Hartin Suidah ◽  
Ninik Murtiyani ◽  
Arif Susanto ◽  
Yufi Aris Lestari ◽  
Shindy Sofyaning Fitra

ABSTRAKMasih tingginya penderita hipertensi merupakan salah satu masalah yang berpengaruh terhadap gaya hidup dan sikap yang mendorong timbulnya hipertensi. Untuk menangani tekanan darah pada penderita hipertensi umumnya minum obat-obatan dari puskesmas, rutinitas ini sering tidak disukai oleh penderita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas air rebusan daun seledri terhadap perubahan tekanan darah pada lansia di Posyandu Ngudi Konco Desa Donomulyo Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang.Desain penelitian ini Pre-Experimental dengan rancangan One- Group Pre-Post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia penderita hipertensi di Posyandu Ngudi Konco Desa Donomulyo Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang sebanyak 30 responden. Sampel diambil dengan teknik total sampling. Variabel penelitian yaitu pemberian air rebusan daun seledri sebagai variabel independent dan tekanan darah sebagai variabel dependen. Data yang di dapat melalui lembar observasi tekanan darah kemudian di uji dengan menggunakan uji paired t Test.Hasil uji paired t Test menunjukkan bahwa p = 0,000 α= 0,05 Ho di tolak dan H1 diterima sehingga air rebusan daun seledri efektif terhadap perubahan tekanan darah pada lansia di Posyandu Ngudi Konco Desa Donomulyo Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang.Terdapat penurunan jumlah penderita hipertensi sebelum dan sesudah diberikan air rebusan daun seledri. Responden agar dapat meningkatkan informasi tentang pelaksanaan tekanan darah sehingga dapat mengurangi tekanan darah yang dialami dengan cara non formakologi sehingga responden tidak hanya menggantungkan pada obat-obatan farmakologi dalam menurunkan tekanan darah.Kata kunci : Air Rebusan Daun Seledri, Tekanan Darah, Lansia ABSTRACTStill high hypertension was  one of the problems that affect the lifestyle and attitudes that encourage the emergence of hypertension. To handle blood pressure in people with hypertension generally take  medication from puskesmas, this routine was often disliked by the patient. This study aims to determine the effectiveness of boiling water celery leaves on changes in blood pressure in the elderly at Posyandu Ngudi Konco Donomulyo Village Donomulyo District Malang Regency.The design of this research was  Pre-Experimental with the design of One- Group Pre-Post test design. Population in this research was all elderly patient of hypertension in Posyandu Ngudi Konco Village Donomulyo District Donomulyo Malang Regency as many as 30 respondents. Samples were taken with total sampling technique. The research variable was giving boiled water of celery leaves as independent variable and blood pressure as dependent variable. The data can be through blood pressure observation sheet then tested by using paired t test.The result of paired t - test showed that p = 0.000 α = 0.05 Ho in rejection and H1 accepted so that boiling water celery leaf effective against blood pressure changes in elderly at Posyandu Ngudi Konco Donomulyo Village Donomulyo District Malang Regency. There was a decrease in the number of hypertensive patients before and after being given boiled water of celery leaves. Respondents in order to improve information about the implementation of blood pressure so as to reduce blood pressure experienced by non-formakologi way so that respondents not only rely on pharmacological drugs in lowering blood pressure. Key Words: Water Stew of Celery leaves, Blood Pressure, Elderly


2016 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Maslichah Maslichah ◽  
Bayu Akbar Khayudin ◽  
Ikha Ardianti

ABSTRAK Pasien yang dirawat di ICU pada umumnya mengalami sakit kritis biasanya hal ini akan menimbulkan bebagai  respons psikososial  dari anggota keluarganya. Respons ini dapat berupa respons positif maupun respons negatif. Salah satu cara agar respons psikososial menjadi positif yaitu memberikan penyuluhan kepada keluarga pasien agar ada peningkatan kognisi dan emosi. Desain penelitian ini menggunakan metode “Pre-Experiment”, dengan rancangan “One group pra-post test design”. Dengan populasi semua keluarga yang anggota keluarganya dirawat di Ruang ICU RSUD.dr.Sosodoro Djatikoesumo. Sampel diambil dengan proses Total Sampling. Variabel independen  yaitupenyuluhan keluarga pasien ICU, dan variabel dependen adalah respon psikososial keluarga pasien. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. hasil penelitian yang dilakukan dengan uji statistik paired sample t-test, pada tingkat signifikansi diperoleh nilai 0,027 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterimaPerawat sebagai tenaga kesehatan yang harus selalu mengembangkan profesionalisme, perlu mengupayakan agar respons psikososial keluarga yang negatif dapat ditekan. Salah satu upayanya yaitu adalah memberikan penyuluhan kepada keluarga. Dalam penyuluhan akan diberikan: komunikasi, informasi, edukasi dan support. Kata Kunci : Penyuluhan, Respon Psikososial Keluarga  ABSTRACT Patients admitted to the ICU in general suffer from a critical illness usually this will lead to the kinds of psychosocial responses of family members. This response can be either a positive response or a negative response. One way to be positive psychosocial responses that provide counseling to the patient's family that there was an increase in cognition and emotion.This study design using the "Pre-Experiment", the draft "One group pre-post test design". With a population of all the families who have family members admitted to the ICU RSUD.dr.Sosodoro Djatikoesumo. Samples were taken with total sampling process. Independent variables, family counseling ICU patients, and the dependent variable is the family of the patient's psychosocial response. Collecting data using questionnaires. results of research conducted by the statistical test paired sample t-test, at a significance level obtained value 0,027 0,05 hence Ho refused and H1 accepted.Nurses as health workers must always develop professionalism, needs to strive for psychosocial response can be suppressed negative family. One of the efforts that are giving counseling to the family. In the extension will be granted: communication, information, education and support. Keywords: Counseling, Family Psychosocial Response


2018 ◽  
Vol 29 (04) ◽  
pp. 273-278
Author(s):  
Haihong Liu ◽  
Yuanhu Liu ◽  
Ying Li ◽  
Xin Jin ◽  
Jing Li ◽  
...  

AbstractWide dynamic range compression (WDRC) has been widely used in hearing aid technology. However, several reports indicate that WDRC may improve audibility at the expense of speech intelligibility. As such, a modified amplification compression scheme, named adaptive compression, was developed. However, the effect of compression strategies on speech perception in pediatric hearing aid users has not been clearly reported.The purpose of the present study was to investigate the effect of adaptive compression and fast-acting WDRC processing strategies on sentence recognition in noise with Mandarin, pediatric hearing aid users.This study was set up using a double-blind, within-subject, repeated-measures design.Twenty-six children who spoke Mandarin Chinese as their primary language and had bilateral sensorineural hearing loss participated in the study.Sentence recognition in noise was evaluated in behind-the-ear technology with both adaptive compression processing and fast-acting WDRC processing and was selected randomly for each child. Percent correct sentence recognition in noise with fast-acting WDRC and adaptive compression was collected from each participant. Correlation analysis was performed to examine the effect of gender, age at assessment, and hearing threshold of the better ear on signal-to-noise ratio, and a paired-samples t test was employed to compare the performance of the adaptive compression strategy and fast-acting WDRC processing.The mean percentage correct of sentence recognition in noise with behind-the-ear technology with fast-acting WDRC and adaptive compression processing were 62.24% and 68.71%, respectively. The paired-samples t test showed that the performance of the adaptive compression strategy was significantly better than the fast-acting WDRC processing (t = 3.190, p = 0.004).Compared with the fast-acting WDRC, adaptive compression provided better sentence recognition in noise for Mandarin pediatric hearing aid users.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document