scholarly journals Pengembangan Laboratorium Matematika Virtual Dengan Software Appy Pie Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Adaptive E-Learning

Author(s):  
Isna Kholifa ◽  
Suswanti Suswanti ◽  
Nuryadi Nuryadi

Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan media pembelajaran matematika virtual berbasis Android  ditinjau dari kemampuan komunikasi dan adaptive e-learning yang valid, praktis, dan efektif. Media pembelajaran matematika virtual yang dihasilkan berbasis Android pada materi pokok bilangan dibuat dengan bantuan software Appy Pie yang berisikan teks, gambar, video, link, dan game interaktif. Prosedur pengembangan media matematika virtual menggunakan 5 tahapan yaitu analisis, perancangan, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Uji coba yang dilakukan meliputi ujicoba ahli/validasi ahli (expert judgement), uji coba kelompok kecil (small group try-out) dan uji coba lapangan (field try-out). Uji coba lapangan (field try-out) dilakukan pada dua kelas X di SMA N 1 Sedayu. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar validasi, lembar penilaian kepraktisan oleh guru, lembar penilaian kepraktisan oleh siswa, dan instrumen tes keefektifan media. Analisis data dilakukan dengan mengkonversi total skor data kuantitatif yang diperoleh menjadi data kualitatif skala lima. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media matematika virtual berbasis Android dengan berbantukan software Appy Pie memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif ditinjau dari kemampuan komunikasi dan adaptive e learning.

The implementation of e-learning on science learning in Indonesia is a critical issue, especially in the context of implementing a curriculum oriented towards the competency of students in today's digital era. The problem faced by educators is in the social presence; in how to manage effective interaction between teachers-students and students-students. This study aims to innovate e-learning which is Edmodo as a learning management system (LMS) that is suitable for science learning requirements (Light and Optics) in junior high school students. The research method used was a mix of qualitative and quantitative methods. The process of developing learning design was arranged through focus group discussion approach (which involves LMS experts, learning evaluation experts, learning strategists, physicists, and teachers) iteratively to obtain learning designs embedded in the Edmodo. The sound learning design was then tested in a small group consisting of eighth-grade students. Responses were measured using a USE questionnaire containing four aspects, i.e., usefulness, ease of use, ease of learning, and satisfaction aspects. The results of the trial in the small group will indicate that LMS and learning activities carried out meet student learning needs. These results provide optimism that mobile learning with appropriate strategies can meet the learning needs of science, including in schools that have never used this technology before.


Author(s):  
Nuryadi Nuryadi ◽  
Nanang Khuzaini

Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan media pembelajaran matematika virtual berbasis TGT yang berkualitas baik dan layak untuk digunakan dalam pembelajaran matematika dan mendeskripsikan seberapa baik kualitas perangkat pembelajaran matematika yang dihasilkan. Kriteria kualitas yang digunakan mengacu pada kriteria Nieveen, yaitu valid, praktis dan efektif. Materi yang dikembangkan adalah materi Bangun Ruang Sisi Datar. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Development research). Penelitian ini mengembangkan perangkat pembelajaran matematika dengan menggunakan model pengembangan yang diadaptasi dari model pengembangan ADDIE. Tahap-tahap yang dilalui sampai diperoleh multimedia pembelajaran matematika yang valid, praktis dan efektif adalah analisis kebutuhan dan perumusan tujuan, desain/pengembangan produk, uji coba, revisi dan kajian produk akhir. Uji coba yang dilakukan meliputi ujicoba ahli/validasi ahli (expert judgement), uji coba kelompok kecil (small group try-out) dan uji coba lapangan (field try-out). Uji coba lapangan (field try-out) dilakukan pada dua kelasVIII di SMP N 1 Sedayu. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar validasi, lembar penilaian guru, lembar penilaian siswa, dan tes Cognitive Load Theory (CLT). Penelitian ini menghasilkan media pembelajaran matematika virtual yang berkualitas dan layak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa multimedia pembelajaran matematika yang dikembangkan valid, praktis dan efektif.


Akademika ◽  
2020 ◽  
Vol 9 (02) ◽  
pp. 129-143
Author(s):  
Khasanah Khasanah ◽  
Maulana Muhlas ◽  
Lisna Marwani

This study aims to develop E-Learning learning media and test the validity of Android-based Smart Apss Creator (SAC) products for transvision sales employees in Jakarta. Using the Research and development method. The development step refers to the Bord & Gall development model. There are 10 steps in the development of Borg & Gall, but this research is limited to 9 steps, namely research and collection of initial information, planning the initial product format development of the initial trial, product revision, small scale field trial, product revision, scale field trial the size and revision of the final product. The population in this study were 10 employees of PT. Transvision Jakarta sellers. The research sample goes through 3 stages, namely the User-Test (one-to-one), the Small Group Test and the Field Test. This SAC software contains information about the history of the company, the company's vision and mission and the products of the Transvision Company. Product development after validation by 3 media experts and by 3 material experts get a score of> 83 which indicates that this application is feasible to be implemented. Try out the use in 3 stages, one-to-one evaluation with 84% results, Small Group evaluation 83% then 83% field evaluation which shows that the application of the development is feasible to use. 


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 72-79
Author(s):  
KASIMAN LIMBONG

Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan multimedia pembelajaran interaktif matematika yang berkualitas dan layak untuk digunakan dalam pembelajaran matematika dan mendeskripsikan seberapa baik kualitas perangkat pembelajaran matematika yang dihasilkan. Kriteria kualitas yang digunakan mengacu pada kriteria Nieveen, yaitu valid, praktis dan efektif. Materi yang dikembangkan adalah materi Geometri Ruang. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Development research). Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020. Penelitian ini mengembangkan perangkat pembelajaran matematika dengan menggunakan model pengembangan yang diadaptasi dari model pengembangan Borg & Gall. Tahap-tahap yang dilalui sampai diperoleh multimedia pembelajaran matematika yang valid, praktis dan efektif adalah analisis kebutuhan dan perumusan tujuan, desain/pengembangan produk, uji coba, revisi dan kajian produk akhir. Uji coba yang dilakukan meliputi ujicoba ahli/validasi ahli (expert judgement), uji coba kelompok kecil (small group try-out) dan uji coba lapangan (field try-out). Uji coba lapangan (field try-out) dilakukan pada dua kelas XII IPS 3 & 4 di SMA Negeri 9 Kota Jambi tahun pelajaran 2019/2020. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar validasi, lembar penilaian guru, lembar penilaian siswa, angket motivasi dan tes hasil belajar. Penelitian ini menghasilkan multimedia pembelajaran matematika yang berkualitas dan layak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa multimedia pembelajaran matematika yang dikembangkan valid, praktis dan efektif.


Author(s):  
Armen .

Abstrak: Studi ini bertujuan untuk: menghasilkan Video Pembelajaran Seni Rupa berbasis e-learning edmodo yang layak digunakan, mudah dipelajari siswa dan dapat dipakai untuk pembelajaran individual. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakan model pengembangan produk Borg dan Gall yang dipadu dengan model pengembangan pembelajaran Dick dan Carey. Model pengembangan produk pembelajaran ini merupakan model yang disusun secara terprogram dengan urutan yang sistematis dan memenuhi karakteristik siswa dalam belajar. Model ini meliputi enam tahapan, yakni: studi literatur, perencanaan atau desain pengembangan, pengembangan produk, validasi ahli, uji coba, revisi, produk akhir. Subyek uji coba terdiri dari dua ahli materi Seni Rupa, dua ahli desain pembelajaran, dua ahli rekayasa perangkat lunak dan desain grafis, tiga siswa untuk uji perorangan, sembilan siswa untuk uji kelompok kecil, dan tigapuluh dua siswa untuk uji lapangan. Data tentang kualitas produk pengembangan ini dikumpulkan dengan angket. Data-data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan; (1) uji ahli materi Seni Rupa berada pada kualifikasi sangat baik, (2) uji ahli desain pembelajaran berada pada kualifikasi sangat baik, (3) uji ahli rekayasa perangkat lunak dan desain grafis berada pada kualifikasi sangat baik, (4) uji coba perorangan berada pada kualifikasi sangat baik, uji coba kelompok kecil berada pada kualifikasi sangat baik, uji coba lapangan berada pada kualifikasi sangat  baik. Disimpulkan Video Pembelajaran seni rupa berbasis edmodo layak digunakan siswa dan guru karena rata-rata uji coba produk mencapai 90,41% dalam kriteria sangat baik. Kata Kunci: video pembelajaran, seni rupa, e-learning edmodo. Abstract: This study to: produce a Video-based Learning Arts Edmodo e-learning proper use, easy to learn and can be used for the students' individual learning. This type of research is the development of research that uses models Borg and Gall product development combined with learning development model of Dick and Carey.This learning product development model is a model that is prepared in a programmed sequence of systematic and meet the characteristics of the students in learning. This model includes six stages, namely: literature studies, planning or design development, product development, validation expert, testing, revision, the final product. The subject of the trial consists of two subject matter experts Fine Arts, two instructional design experts, two expert software engineering and graphic design, three students for individual trials, nine students for small group test, and 32 students for field testing. Data about the quality of the products of this development are collected by questionnaire. The data collected were analyzed using qualitative descriptive analysis techniques. The results showed; (1) Arts test materials experts are in excellent qualifications, (2) test instructional design experts are in excellent qualifications, (3) test software engineers and graphic design are at excellent qualifications, (4) individual testing are in excellent qualifications, small group trial are in excellent qualifications, field trials are in excellent qualifications. Concluded Video pembelajran art worthy Edmodo based digunkan students and teachers as the average of 90.41% in the criteria very well. Keywords: video learning, arts, e-learning edmodo.


2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 101
Author(s):  
Sopian Sopian ◽  
Rita Inderawati ◽  
Ismail Petrus

The aim of this study was to develop e-learning based local-folklores application. This study was conducted based on ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation and Evaluation) development research design. The formative evaluation was done through one to one evaluation, small group evaluation and field trial. The subjects of this study was eighth graders at one of junior high school in Indonesia. There were three students involved in one to one evaluation, nine students in small group evaluation and a real class in a field trial. The validity was reviewed by expert of content, expert of instructional design and expert of developing e-learning based local-folklores. The mean validity score of the developed product was 3,67 which was categorized as very highly valid level. The practicality was conducted in one to one evaluation and small group evaluation. The practicality of one to one was 3,40 which was at very highly practical level and the practicality in small group evaluation was 3,58 which was at very highly practical level. The reading test material was categorized as effective. It showed that there were 19 students (76,93%) out of 26 students in reading test exceeded MMC (minimum mastery criterion) which was 75.


2018 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
Author(s):  
NI WAYAN WINASIH . ◽  
PROF. DR. I WAYAN SANTYASA, M.Si. . ◽  
DR. I WAYAN SUKRA WARPALA, S.PD.,M.Sc .

Penelitian ini dilakukan karena permasalahan keterbatasan media yang digunakan dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan rancang bangun pengembangan konten e-learning kontekstual, (2) menguji validitas hasil pengembangan konten e-learning kontekstual PKn untuk siswa kelas VIII, dan (3) mengetahui efektivitas penggunaan pengembangan konten e-learning kontekstual terhadap hasil belajar PKn siswa kelas VIII. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Model yang digunakan adalah model pengembangan AM3PU3 (Santyasa, 2015) yang terdiri dari lima tahapan, yaitu (1) menentukan mata pelajaran yang menjadi objek pengembangan, (2) melakukan analisis kebutuhan, (3) mengembangkan draft (analisis tujuan dan karakteristik isi bidang studi, analisis sumber belajar, analisis karakteristik pebelajar, menetapkan indikator dan isi pembelajaran, menetapkan strategi pengorganisasian isi pembelajaran, menetapkan strategi penyampaian isi pembelajaran), (4) menyusun draft penegmbangan konten e-learning kontekstual, (5) melakukan uji ahli dan uji coba pengguna. Uji coba pengguna dalam penelitian pengembangan ini meliputi: 1) uji coba perorangan yang terdiri dari 3 (tiga) orang siswa, 2) uji coba kelompok kecil terdiri dari 9 (sembilan) orang, dan uji coba lapangan yang terdiri dari 30 (tiga puluh) siswa dan 1 (satu) orang pendidik. Hasil review dari ahli isi dan ahli media menyatakan bahwa konten e-learning kontekstual yang dikembangkan sudah sesuai. Kelayakan kualitas hasil validasi pengembangan konten e-learning kontekstual terdiri dari: ahli isi mata pelajaran dengan kualifikasi sangat baik (95,17%), ahli desain pembelajaran dengan kualifikasi sangat baik (90,76%), ahli media pembelajaran dengan kualifikasi sangat baik (91,11%), uji perorangan dengan kualifikasi sangat baik (91,54%), uji kelompok kecil dengan kualifikasi baik (94.05%), dan uji coba lapangan dengan kualifikasi sangat baik (98,11%) dilihat dari guru mata pelajaran dan predikat baik (88,83%) dilihat dari 30 (tiga puluh) siswa. Efektivitas penggunaan konten e-learning kontekstual menunjukkan bahwa terdapatnya perbedaan yang signifikan dalam penerapan konten e-learning kontekstual terhadap hasil belajar PKn. Hasil perhitungan dengan menggunakan uji-t memberikan hasil signifikansi sebesar 0,001 yang lebih kecil dari 0,05. Ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar peserta didik sebelum belajar dengan bahan ajar konten e-learning kontekstual dan setelah belajar dengan bahan ajar konten e-learning kontekstual. Hasil belajar berdasarkan pencapaian nilai rata-rata posttest (M= 89,2000) (SD=5.67147) lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata pretest kategori rendah (M=43,0667) (SD=9,28823). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konten e-learning kontekstual mampu meningkatkan hasil belajar siswaKata Kunci : pengembangan, konten e-learning, kontekstual, mata pelajaran PKn This research is done because of the problem of media limitations used in the learning process. This study aims to (1) describe the design of content contextual e-learning development, (2) to examine the validity of the content development of the contextual e-learning content of VIII students, and (3) to know the effectiveness of the use of contextual e-learning content development on the results learn PKN students of class VIII. This type of research is development research. The model used is a model of development AM3PU3 (Santyasa, 2015) which consists of five stages, namely (1) determine the subjects that become the object of development, (2) conduct a needs analysis, (3) develop draft (analysis of the purpose and characteristics of the contents of a field of study , analysis of learning resources, analysis of the characteristics of learners, establish indicators and learning content, define the strategy of organizing learning content, define the strategy of delivering learning content), (4) drafting penegmbangan e-learning content contextual, (5) perform expert testing and trial users . The user trials in this development study include: 1) individual trials of 3 (three) students, 2) small group trials consisting of 9 (nine) persons, and field trials of 30 (thirty) students and 1 (one) educator. The results of a review of content experts and media experts stated that content of contextual e-learning developed is appropriate. The quality of validation result of contextual e-learning content development consists of: highly qualified subject matter expert (95.17%), highly qualified learning design expert (90.76%), highly qualified instructional media ( 91,11%), individual test with excellent qualification (91,54%), small group test with good qualification (94.05%), and very good qualified field trial (98,11%) seen from subject teacher and good predicate (88.83%) seen from 30 (thirty) students. The effectiveness of the use of contextual e-learning content indicates that there is a significant difference in the application of contextual e-learning content to the learning outcomes of the PKn. The result of calculation by using t-test gives result of significance equal to 0,001 less than 0,05. This means that there is a significant difference between the learners' learning outcomes before learning with the content of contextual e-learning content and after learning with the content of contextual e-learning content. The learning outcomes based on the achievement of posttest mean (M = 89,2000) (SD = 5.67147) were higher than the low average pretest category (M = 43,0667) (SD = 9.28823). The results show that contextual e-learning content can improve student learning outcomes.keyword : development, e-learning content, contextual, subjects PKn


2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 38-49
Author(s):  
Riya Apriyani ◽  
Somakim ◽  
Darmawijoyo

This study was aimed at designing the valid and practical teaching material of direct proportion using PMRI agricultural contexts. PMRI is one of learning approaches that is able to support the quality of direct proportion learning in schools as well as to determine the potential effects on students’ problem-solving abilities. The study was research and development covering the stages of preliminary and formative study (self evaluation), expert review, one-to-one and small group), and field test. Expert Judgement was used to examine the validity of the teaching material while the small group test was used to examine the practicality of it. The subjects were the students of Grade VII Class A of State Junior High School 1, Air Kumbang. Findings show that the study has produced direct proportion learning material that is valid and practical. Besides validity and practicality, the material has potential effects as seen from the field test. It can be seen from the students’ classical achievement and improvement in problem solving skills to become 66.67%PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PERBANDINGAN SENILAI BERBASIS KONTEKS PERTANIANPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar perbandingan senilai yang valid dan praktis menggunakan konteks pertanian berbasis Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). PMRI adalah salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran perbandingan senilai di sekolah dan untuk mengetahui efek potensial terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang meliputi tahapan preliminary dan formative study (self evaluation, expert review, one-to-one, dan small group) dan field test. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIA SMP Negeri 1 Air Kumbang. Pengumpulan data menggunakan teknik walk through, observasi, dan tes. Expert judgement dilakukan untuk menguji tingkat kevaliditasan sedangkan small group test dilakukan untuk menguji tingkat kepraktisan bahan ajar. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penelitian ini telah menghasilkan bahan ajar perbandingan senilai yang valid dan praktis. Selain valid dan praktis, bahan ajar ini mempunyai efek potensial dilihat dari field test. Hal ini dilihat dari hasil yang diperoleh siswa secara klasikal memiliki peningkatan dalam kemampuan pemecahan masalah baik yaitu menjadi 66,67%


2020 ◽  
Vol 5 (4) ◽  
pp. 559
Author(s):  
Irene Maya Simon ◽  
Diniy Hidayatur Rahman ◽  
Nugraheni Warih Utami ◽  
Eko P. Laksana

<p class="Abstrak"><strong>Abstract:</strong> This study aims to develop a training package of coping self-talk for pre-service counselors that has high acceptability, i.e. meeting the criteria of appropriateness, usefulness, easiness, attractiveness and clarity. The study applied a research and development design and procedure adapted from Borg &amp; Gall. The evaluation of the training package was carried out through expert judgement and field testing. Two experts in guidance and counseling and one expert in instructional media were asked to validate the training package. Next, a lecturer and ten undergraduate students majoring in guidance and counseling were involved in small group testing. After making the necessary revisions, a lecturer and 39 other students were involved in operational field testing. The series of examinations produced a training package of coping self-talk that meets the criteria of appropriateness, usefulness, easiness, attractiveness and clarity.</p><strong>Abstrak:</strong> Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan paket pelatihan <em>coping self-talk </em>bagi calon konselor yang mempunyai akseptabilitas tinggi, yaitu memenuhi kriteria ketepatan, kegunaan, kemudahan, kemenarikan, dan kejelasan. Penelitian ini menggunakan desain dan prosedur penelitian pengembangan yang diadaptasi dari Borg &amp; Gall. Pengujian bahan pelatihan dilakukan dengan uji ahli dan uji lapangan. Dua ahli bimbingan dan konseling dan seorang ahli media pembelajaran diminta untuk memvalidasi paket pelatihan. Berikutnya, seorang dosen dan sepuluh mahasiswa BK terlibat dalam pengujian kelompok kecil. Setelah dilakukan revisi produk yang diperlukan, pengujian lapangan operasional dilakukan oleh seorang dosen dan 39 mahasiswa BK lainnya. Serangkaian uji coba tersebut menghasilkan produk paket pelatihan <em>coping self-talk</em> yang memiliki kriteria sangat tepat, sangat berguna, sangat mudah, sangat menarik, dan sangat jelas.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document