scholarly journals Hubungan spiritualitas dan sensitivitas moral mahasiswa keperawatan

2019 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 153
Author(s):  
I Gede Nova Ariawan ◽  
Putu Gede Putra Suastrawan ◽  
Ni Putu Emy Darma Yanti

Spiritualitas sebagai sebuah keyakinan seringkali dikaitkan dengan hubungan transenden yang berdampak pada sikap dan perilaku individu, salah satunya sensitivitas moral dalam keperawatan. Sensitivitias moral merupakan ketentuan penting dalam praktik keperawatan dan menjadi tuntutan dalam memberikan pelayanan kesehatan secara holistik. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan spiritualitas dan sensitivitas moral mahasiswa keperawatan di Provinsi Bali. Penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif korelasional ini mengikutsertakan 122 mahasiswa keperawatan di Bali sebagai sampel dan menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner data demografi, spiritualitas, dan sensitivitas moral. Penelitian ini memperoleh hasil bahwa terdapat hubungan antara spiritualitas dengan sensitvitas moral mahasiswa keperawatan di Provinsi Bali (r = 0.320, P<0,001). Hasil ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang lemah antara kedua variabel dengan arah hubungan yang positif dengan makna semakin tinggi tingkat spiritualitas mahasiswa keperawatan maka semakin tinggi sensitivitas moral mahasiswa keperawatan. Faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi sensitivitas moral mahasiswa keperawatan perlu diteliti lebih lanjut. Kata kunci: spiritualitas, sensitivitas, moral, keperawatan SPIRITUALITY RELATIONSHIP AND MORAL SENSITIVITY OF NURSING STUDENTS  ABSTRACTSpirituality as a belief is often associated with transcendent relationships that have an impact on individual attitudes and behavior, one of which is moral sensitivity in nursing. Moral sensitivity is an important provision in nursing practice and is a demand in providing health services holistically. The purpose of this study was to identify the relationship between spirituality and moral sensitivity of nursing students in Bali Province. This quantitative research with a descriptive correlational design included 122 nursing students in Bali as samples and used purposive sampling technique. Data was collected using demographic, spirituality and moral sensitivity data questionnaires. This study found that there was a relationship between spirituality and moral sensitivity of nursing students in Bali Province (r = 0.320, P <0.001). These results indicate that there is a weak relationship between both of variables with the direction of a positive relationship which means that the higher level of spirituality of nursing students then the higher level of moral sensitivity among nursing students. Other factors that can influence the moral sensitivity of nursing students need to be investigated further. Keywords: spirituality, sensitivity, morality, nursing

1970 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 20-28
Author(s):  
Sabeen Khan ◽  
Ruhi Khalid

The aim of the study was to investigate the relationship among Narcissism, personality traits and conspicuous consumption of brands in youth. This used quantitative research design with a sample consisting of 50 Men and 50 Women. The age ranged between 18 – 22 years. A purposive sampling technique was used to select participants. The findings revealed that there was a relationship among conspicuous consumption and traits of personality. It was also uncovered that there are gender differences in conspicuous consumption of brands, narcissism and personality traits. Further it was concluded that narcissism is positively associated with conspicuous consumption of brands. Narcissism was likely to be a positive predictor of conspicuous consumption of brands and personality traits are likely to be a predictor of conspicuous consumption of brands.


2017 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 53
Author(s):  
Budi Wibawanta ◽  
Novemelia Purba

<p>The role of teachers is not merely transferring knowledge, but also developing student character. In the field, students tend to do only the minimum necessary to pass. The objectives of this study were to determine if there was a correlation between student-teacher personality competence and student motivation, specifically their achievement motivation. The level of the significance of the correlation was also investigated. This research was a quantitative research correlational design with a 0.05 level of significance. Spearman Rank correlation coefficient test and SPSS program were used to analyze the data. The population of this research was 88 students, while the samples taken were 22 students by using purposive sampling technique. The results of this research confirmed that there was a positive correlation between student-teacher personality competence and students achievement motivation. Furthermore, the correlation between student-teacher personality competence and students achievement motivation was significant.</p><p><em>BAHASA INDONESIA ABSTRAK:</em><em> Peran guru bukan hanya sekadar mentransfer ilmu, melainkan juga mendidik karakter siswa. Di lapangan, siswa menunjukkan bahwa mereka hanya mengejar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) di dalam kelas untuk lulus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara kompetensi kepribadian mahasiswa guru yang sedang praktik mengajar dengan motivasi berprestasi siswa serta mengetahui signifikansi hubungannya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif desain korelasional dengan taraf signifikansi 0.05. Uji koefisien korelasi Spearman Rank dan program SPSS digunakan untuk menganalisis data. Jumlah populasi penelitian ini adalah 88 siswa, sementara sampel yang diambil sebanyak 22 siswa dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara kompetensi kepribadian mahasiswa guru dengan motivasi berprestasi siswa. Hubungan kompetensi kepribadian mahasiswa guru dengan motivasi berprestasi siswa ini dinyatakan signifikan. </em></p><p> </p>


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 28-40
Author(s):  
Seni Oktriani ◽  
Nurlan Kusmaedi ◽  
Hamidie Ronald Daniel Ray ◽  
Anang Setiawan

Permasalahan kebugaran jasmani pada lanjut usia akan berhubungan dengan aktivitas yang dilakukan oleh lanjut usia tersebut termasuk dampak dari aktivitas jasmani atau olahraga yang dilakukan secara rutin (teratur dan terukur). Terdapat banyak aspek yang dapat mempengaruhi atau memiliki hubungan dengan kebugaran jasmani lanjut usia seperti jenis kelamin, usia, dan body mass index (BMI). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara jenis kelamin, usia, dan body mass index (BMI) dengan kebugaran jasmani lanjut usia. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain korelasional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling dengan jumlah sampel adalah 37 orang lanjut usia yang memenuhi kriteria penelitian dengan usia 60 tahun ke atas. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai probabilitas sebesar 0,012 yang artinya bahwa terdapat hubungan antara jenis kelamin, usia, dan body mass index (BMI) dengan kebugaran jasmani lanjut usia. Kesimpulannya bahwa beberapa faktor seperti jenis kelamin, rentang usia, dan body mass index (BMI) pada masing-masing lansia akan berhubungan dengan tingkat kebugaran jasmaninya. Sehingga, hal ini dapat dijadikan sebagai rujukan bagi para lansia untuk selalu menjaga kebugaran jasmani dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut.The problem of physical fitness in the elderly will be related to the activities carried out by the elderly, including the impact of physical activities or sports carried out regularly (regularly and measured). There are many aspects that can affect or have a relationship with elderly physical fitness such as gender, age, and body mass index (BMI). The purpose of this study was to determine the relationship between sex, age, and body mass index (BMI) with physical fitness of the elderly. The research method used is quantitative research with a correlational design. The sampling technique in this study is purposive sampling with the number of samples is 37 elderly people who meet the research criteria with the age of 60 years and over. The results of this study indicate the probability value of 0.012 which means that there is a relationship between sex, age, and body mass index (BMI) with physical fitness of the elderly. The conclusion is that several factors such as gender, age range, and body mass index (BMI) in each elderly will be related to the level of physical fitness. So, this can be used as a reference for the elderly to always maintain physical fitness by taking into account these factors


2018 ◽  
Vol 10 (01) ◽  
pp. 80
Author(s):  
Rully Andika

ABSTRAKKeluarga adalah komponen penting yang memberikan dampak keberhasilan pada kesembuhan pasien halusinasi, karena dukungan keluarga yang berupa dukungan emosional memiliki peran penting selama pasien dirawat dirumah sakit dalam kemampuan pasien mengontrol halusinasi yang berupa menghardik, bercakap-cakap, melakukan kegiatan terjadwal, dan minum obat tepat waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kemampuan pasien mengontrol halusinasi pada penderita Skizofrenia. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain descriptive correlational menggunakan rancangan pengambilan data secara cross sectional. Yang terdiri dari 77 responden keluarga pasien dengan halusinasi dan 77 pasien halusinasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Alat ukur menggunakan kuesioner tertutup dan checklist. Analisis bivariat menggunakan chi square.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga yang tidak memberikan dukungan emosional sebesar 39 orang (50,6%). Pasien yang tidak mampu mengontrol halusinasinya sebanyak 44 orang (57,1%). Terdapat hubungan antara dukungan emosional dengan kemampuan pasien mengontrol halusinasi di RSUD Banyumas, dengan pv = 0,000< 0,05.Kata kunci : Dukungan keluarga, kemampuan pasien mengontrol halusinasi, SkizofreniaFAMILY SUPPORT RELATIONSHIP WITH PATIENT ABILITY CONTROL HALUSINATION ON SKIZOFRENIA PATIENTSABSTRACTThe family is an important component that has an impact on the patient's success in hallucinations, as family support in the form of emotional support plays an important role during hospitalization in patients' ability to control hallucinatory hallucinations, chatting, scheduling and taking medication on time . This study aims to determine the relationship between family support and the ability of patients to control hallucinations in patients with schizophrenia .. Type of quantitative research with descriptive correlational design using the design of data collection cross-sectional. Which consisted of 77 respondents of patient families with hallucinations and 77 patients hallucinations. Sampling technique using purposive sampling. Measuring instruments using closed questionnaires and checklists. Bivariate analysis using chi square. The results showed that families who did not provide emotional support amounted to 39 people (50.6%). Patients who were unable to control their hallucinations were 44 people (57.1%). There is a relationship between emotional support and the patient's ability to control hallucinations at RSUD Banyumas, with pv = 0,000 <0.05.Keywords : Family support, patient's ability to control hallucinations, Schizophrenia


2019 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 35
Author(s):  
Intan Laelatul Mubarokah

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara social support dengan emosionalitas siswa dalam pemecahan masalah matematika. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain korelasional. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling dengan subyek penelitiannya siswa kelas XI IPA 2 sebanyak 39 siswa dan kelas XI IPA 3 sebanyak 40 siswa di MAN 2 Majalengka. Teknik pengumpulan data menggunakan angket pernyataan terhadap social support dan emosionalitas siswa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Besaran social support yang diberikan terhadap siswa sebesar 81% dalam kategori sangat kuat dan kondisi emosionalitas siswa sebesar 81% dalam kategori sangat kuat. Selain itu, Hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa t_hitung 5,527 dengan nilai signifikansi 5,527> 2,000. Maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat maknai bahwa social support berhubungan dengan emosionalitas siswa dalam pemecahan masalah matematika. Abstract This study aims to determine the relationship between social support and student emotionality in solving mathematical problems. This research is a quantitative study using correlational design. The sampling technique used was purposive sampling with the subjects of the XI IPA 2 class as many as 39 students and XI IPA 3 classes as many as 40 students in MAN 2 Majalengka. The data collection technique uses statement questionnaires for students' social support and emotionality. The results of this study indicate that the amount of social support given to students is 81% in the very strong category and the emotionality of students is 81% in the very strong category. In addition, the results of hypothesis testing indicate that t count is 5.527 with a significance value of 5.527> 2,000. Then HO is rejected and Ha is accepted so that it can mean that social support is related to student emotionality in mathematical problems solving.


2020 ◽  
Vol 7 (01) ◽  
pp. 35-42
Author(s):  
Meza Rahmadini ◽  
Dwi Prastowo Darminto ◽  
Suyanto Suyanto

ABSTRACT       This study aims to determine the factors that influence hedging decisions with capital structure as a moderating variable in Manufacturing Companies engaged in the Automotive and Allied Product sector which are listed on the Indonesia Stock Exchange. The period used is 2014 - 2018. The design of this research is quantitative research using secondary data. The sample used in this study amounted to 40 companies. The sampling technique was determined using the purposive sampling method. The analytical method used in this study is the Logistic Regression Method using the Eviews10 program. Based on the results of the study, it shows that the Financial Distress and Liquidity variables influence the Hedging Decision while the Growth Opportunity does not affect the Hedging Decision. The results also showed that the Capital Structure as a moderating variable had no effect on the relationship between Financial Distress on Hedging Decisions but influenced the relationship between Growth Opportunity on Hedging Decisions and the relationship between Liquidity on Hedging Decisions.   ABSTRAK       Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan hedging dengan struktur modal sebagai variabel moderasi pada Perusahaan Manufaktur yang bergerak pada sektor Automotive and Allied Product yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Periode yang digunakan adalah tahun 2014 – 2018.  Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 40 perusahaan. Teknik pengambilan sampel ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling.  Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Regresi Logistik dengan menggunakan program Eviews10. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa variabel Financial Distress dan Liquidity berpengaruh terhadap Keputusan Hedging sedangkan Growth Opportunity tidak berpengaruh terhadap Keputusan Hedging. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa Struktur Modal sebagai variable moderasi tidak berpengaruh terhadap hubungan antara Financial Distress terhadap Keputusan Hedging namun berpengaruh terhadap hubungan antara Growth Opportunity terhadap Keputusan Hedging dan hubungan antara Liquidity terhadap Keputusan Hedging. JEL Classification: M40, L25


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 93
Author(s):  
Filia V Tiwatu ◽  
Martinus Geneo ◽  
Gladis Ratuliu

AbstractAdolescents have very complex problems along with the transitional period experienced, one of which is unhealthy lifestyle. One of the main complaints of reproductive health problems in adolescent females is vaginal discharge. This is the second problem that occurs after menstrual disorders. Leucorrhea is an abnormal discharge other than blood from the vagina, with or without odors, and is accompanied by itching around the area. The objective of this study was to determine the relationship between knowledge, attitude and behavior of adolescent females in preventing leucorrhea in Kapataran, Kapataran 1 and Kayuroya villages, East Lembean districts. The type of research was an analytical survey with a cross sectional approach, the sampling technique used was purposive sampling, the number of samples are 40 respondents. The research data were obtained by a questionnaire on knowledge, attitudes and behavior of leucorrhea prevention on adolescent females and then analysed using Chi Square test with CI = 95% and α = 0.05. Statistical test result showed that there was a relationship between knowledge, attitudes and behavior of adolescent females in preventing leucorrhea in Kapataran Village, Kapataran 1 Village, and Kayuroya Village, East Lembean District. AbstrakRemaja mempunyai permasalahan yang sangat kompleks seiring dengan masa transisi yang dialami remaja salah satunya adalah pola hidup tidak sehat. Masalah kesehatan reproduksi remaja perempuan yang sering dikeluhkan salah satunya adalah keputihan. Hal ini merupakan masalah kedua yang terjadi setelah gangguan haid. Keputihan adalah keluarnya cairan selain darah dari liang vagina di luar dari kebiasaan, baik berbau ataupun tidak, serta disertai rasa gatal setempat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku remaja perempuan dalam pencegahan keputihan di desa Kapataran, Kapataran 1 dan Kayuroya kecamatan lembean Timur. Jenis penelitian adalah survey analitik dengan pendekatan Cross sectional, teknik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling, Jumlah sampel 40 responden. Data penelitian diperoleh melalui kuesioner pengetahuan, sikap dan perilaku pencegahan keputihan pada remaja putri kemudian dianalisis menggunakan uji Chi Square dengan Cl = 95% dan α = 0,05. Hasil uji statistik ada hubungan antara perilaku pencegahan keputihan dengan pengetahuan, sikap dan perilaku remaja. Simpulan terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku remaja perempuan dalam pencegahan keputihan di Desa Kapataran, Desa Kapataran 1, dan Desa Karuyora Kecamatan Lembean Timur. 


Jurnal Ecopsy ◽  
2016 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
Author(s):  
Ribka Charina Dawenan ◽  
Sukma Noor Akbar ◽  
Emma Yuniarrahmah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara regulasi emosi dengan hardiness pada atlet mahasiswa di Banjarbaru. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif, sampel dalam penelitian ini adalah atlet mahasiswa pada cabang olahraga baseball dan softball sebanyak 47 orang yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan skala yang terdiri dari skala regulasi emosi dan skala hardiness. Berdasarkan hasil uji analisis korelasi product moment Pearson diketahui r = 0,397, yang berarti ada hubungan positif antara regulasi emosi dan hardiness pada atlet mahasiswa di banjarbaru. Sumbangan efektif regulasi emosi terhadap hardiness pada atlet mahasiswa di Banjarbaru sebesar 15,7%, sedangkan 84,3% dipengaruhi oleh faktor lain di luar regulasi emosi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan ada hubungan yang positif antara regulasi emosi dengan hardiness, sehingga semakin tinggi regulasi emosi maka semakin tinggi pula hardiness pada atlet mahasiswa di Banjarbaru. Kata kunci : Regulasi Emosi, Hardiness, Atlet Mahasiswa The purpose of the study was to find out the relationship between emotion regulation and hardiness in student athletes in Banjarbaru. The method used in the study was a quantitative research method. The samples were student athletes in baseball and softball as many as 47 persons taken with purposive sampling technique. The data were collected using emotion regulation scale and hardiness scale. The results of Pearson Product Moment correlation analysis indicated that r = 0.397, which meant that there was a positive relationship between emotion regulation and hardiness in student athletes in Banjarbaru. The effective contribution of hardiness to emotion regulation in student athletes in Banjarbaru was 15.7%, while 84.3% of it was influenced by other factors out of emotion regulation. It can be concluded that the higher the emotion regulation, the higher the hardiness in student athletes in Banjarbaru. Keywords : Emotion Regulation, Hardiness, Student Athlete


2020 ◽  
Vol 7 (01) ◽  
pp. 35-42
Author(s):  
Meza Rahmadini ◽  
Dwi Prastowo Darminto ◽  
Suyanto Suyanto

ABSTRACT       This study aims to determine the factors that influence hedging decisions with capital structure as a moderating variable in Manufacturing Companies engaged in the Automotive and Allied Product sector which are listed on the Indonesia Stock Exchange. The period used is 2014 - 2018. The design of this research is quantitative research using secondary data. The sample used in this study amounted to 40 companies. The sampling technique was determined using the purposive sampling method. The analytical method used in this study is the Logistic Regression Method using the Eviews10 program. Based on the results of the study, it shows that the Financial Distress and Liquidity variables influence the Hedging Decision while the Growth Opportunity does not affect the Hedging Decision. The results also showed that the Capital Structure as a moderating variable had no effect on the relationship between Financial Distress on Hedging Decisions but influenced the relationship between Growth Opportunity on Hedging Decisions and the relationship between Liquidity on Hedging Decisions.   ABSTRAK       Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan hedging dengan struktur modal sebagai variabel moderasi pada Perusahaan Manufaktur yang bergerak pada sektor Automotive and Allied Product yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Periode yang digunakan adalah tahun 2014 – 2018.  Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 40 perusahaan. Teknik pengambilan sampel ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling.  Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Regresi Logistik dengan menggunakan program Eviews10. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa variabel Financial Distress dan Liquidity berpengaruh terhadap Keputusan Hedging sedangkan Growth Opportunity tidak berpengaruh terhadap Keputusan Hedging. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa Struktur Modal sebagai variable moderasi tidak berpengaruh terhadap hubungan antara Financial Distress terhadap Keputusan Hedging namun berpengaruh terhadap hubungan antara Growth Opportunity terhadap Keputusan Hedging dan hubungan antara Liquidity terhadap Keputusan Hedging. JEL Classification: M40, L25


2020 ◽  
pp. 145-156
Author(s):  
Yusran Suhan ◽  
Sakaria Sakaria ◽  
Arsyad Genda ◽  
Andi Haris ◽  
Andi Rusdayani Amin ◽  
...  

The research used qualitative methods with a descriptive type to describe a case study that happened in Sailong Village. Data sampling used a purposive sampling technique, while data collection included in-depth interviews, direct observation, and documentation. Based on the results of this study, labeling the status of young widows that occurs is not necessarily interpreted as having a negative (bad) connotation. A bad “label” does not indicate that the woman cannot prove that the label is wrong and is only a stereotype, stigma, and prejudice that does not apply to every individual. Therefore, the way to overcome it is by maintaining attitudes and behavior to always be good in the broader community. Furthermore, sometimes the community defines the status of widows in general based on what they saw or encountered based on experience. When seeing or meeting a widow who is not good, the definition becomes bad.   ABSTRAK Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan tipe deskriptif untuk menggambarkan studi kasus yang terjadi di Desa Sailong tersebut. Adapun teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi langsung dan dokumentasi. Hasil penelitian ini, pelabelan yang terjadi terhadap status janda muda, sebenarnya belum tentu diartikan sebagai perempuan berkonotasi negatif (buruk). Berkaitan mengenai “Label” yang buruk bukan berarti perempuan tersebut tidak mampu membuktikan bahwa label tersebut adalah salah dan hanya sebuah stereotype, stigma dan Prejudice yang tidak berlaku untuk semua orang. Sehingga untuk mengatasinya dengan menjaga sikap dan perilaku untuk senantiasa bersikap baik di masyarakat luas sedangkan masyarakat kadang dalam mendefinisikan status janda secara umum seperti yang pernah mereka lihat atau temui berdasarkan pengalaman. Ketika melihat atau menemui seorang janda yang bersikap tidak baik, maka pendefisiniannya buruk.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document