scholarly journals PERSEPSI PERAWATAN MANDIRI PASIEN TUBERKULOSIS

2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 101
Author(s):  
Lina Berliana Togatorop ◽  
Setiawan Setiawan ◽  
Cholina Trisa Siregar

Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh kontaminasi bakteri. Masalah ini telah menjadi perhatian dan kewaspadaan dunia secara global karena tingkat infeksi dan kematiannya yang tinggi. Salah satu upaya tingkat pemulihannya adalah kemampuan pasien melakukan perawatan diri yang terdiri dari pengobatan, pencegahan dan infeksi, pemenuhan nutrisi, dan peningkatan kepercayaan diri pasien. Kemampuan mereka melakukan perawatan diri akan memaksimalkan proses pengobatan yang lengkap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi persepsi pasien tuberkulosis tentang perawatan mandiri di Puskesmas Sentosa Baru, Medan. Desain penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan dalam penelitian ini sebanyak 18 pasien, diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling dari Oktober, 2018 hingga Januari 2019. Partisipan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga kelompok besar untuk mendapatkan data yang baik yaitu kelompok pasien tuberkulosis yang sedang menjalani pengobatan, kelompok pasien yang gagal dalam pengobatan dan kelompok pasien yang sukses dalam pengobatan. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisa kualitatif. Data kualitatif diperoleh dari FGD dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada lima tema: 1) kurangnya pemahaman pasien tuberkulosis tentang tuberkulosis, 2) kurangnya pemahaman pasien tuberculosis tentang perawatan mandiri tuberkulosis, 3) kurangnya kesadaran dalam melakukan perawatan mandiri, 4) hambatan implementasi perawatan mandiri, 5) faktor pendukung pelaksanaan perawatan mandiri pasien tuberkulosis. Penelitian telah menghasilkan persepsi pasien tuberkulosis tentang perawatan mandiri. Perawatan mandisi diperlukan untuk keberhasilan pengobatan tuberkulosis sehingga dapat dinyatakan berhasil menjalankan perawatan mandiri hingga akhir. Kata kunci: Tuberkulosis; perawatan mandiri; persepsi Abstract Perception of mandiri tuberculosis patient care. Tuberculosis is an infectious disease caused by bacterial contamination. This problem has become a global concern and awareness because of the high rates of infection and death. One of the efforts to restore the level is the ability of patients to carry out self-care which consists of treatment, prevention and infection, fulfillment of nutrition, and increased patient confidence. Their ability to carry out self-care will maximize the complete treatment process. The purpose of this study was to explore the perceptions of tuberculosis patients about self-care at Sentosa Baru Health Center, Medan. The design of this study is qualitative research with a phenomenological approach. This study uses qualitative research methods with a phenomenological approach. Participants in this study were 18 patients, taken using a purposive sampling technique from October, 2018 to January 2019. Participants in this study were divided into three large groups to obtain good data, namely groups of tuberculosis patients undergoing treatment, groups of patients who failed treatment and groups of patients who are successful in treatment. The collected data was analyzed using qualitative analysis. Qualitative data was obtained from the FGD and in-depth interviews. The results showed that there were five themes: 1) lack of understanding of tuberculosis patients about tuberculosis, 2) lack of understanding of tuberculosis patients on tuberculosis self-care, 3) lack of awareness in carrying out self-care, 4) barriers to implementation of self-care, 5) supporting factors for treatment implementation independent tuberculosis patients. Research has produced tuberculosis patients' perceptions of self-care. Maintenance mandates are needed for the success of tuberculosis treatment so that it can be declared successful in running self-care until the end..Keywords: Tuberculosis; self care; persepsion

2021 ◽  
Vol 24 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Imam Pribadi ◽  
Asriany Asriany

Abstract:Religious plurality must be interpreted as plurality and multireligiousism in the nation's life and state. This research aimed to investigate Christian students' perception and motivation to study at Muhammadiyah University in Palopo. It was qualitative research with a phenomenological approach, which was conducted at Muhammadiyah University of Palopo. Five non-Muslim students were selected based on the purposive sampling technique, and the researchers became the main instruments. Other supporting instruments were interview guidelines, observation sheets, and tape recorders. The data collection techniques used are observation, in-depth interview, and documentation. The researchers made data reduction, data display, and drawing conclusions or verification in analyzing the data. The findings obtained revealed that Christian students' perception and motivation in enrolling Muhammadiyah University of Palopo was majorly affected by the support of parents, families, self-motivation, and their major at Muhammadiyah University of Palopo.Abstrak:Pluralitas agama merupakan suatu hal yang harus dimaknai sebagai kemajemukan dan multireligius dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dan motivasi mahasiswa Kristen dalam memilih Universitas Muhammadiyahdi Palopo. Pendekatan metode yang digunakan adalah kualitatif yang bercorak fenomenologi. Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Palopo. Jumlah sampel yang digunakan yaitu 5 mahasiswa non muslim, dengan teknik pemilihan purposive sampling. Instrumen dalam penelitian ini yaitu peneliti itu sendiri sebagai instrumen utama, adapun instrument pendukung yaitu pedoman wawancara, lembar observasi, dan tape recorder. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara mendalam (indepth interview), dan dokumentasi. Adapun analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, displaydata dan pengambilan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa Persepsi dan motivasi mahasiswa Kristen dalam memilih Universitas Muhammadiyah Palopo sebagian besar dipengaruhi oleh dukungan orang tua, keluarga, motivasi dalam diri, dan jurusan yang diinginkan ada di Universitas Muhammadiyah Palopo.


2020 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 112-121
Author(s):  
Heylen Amildha Yanuarita ◽  
Djoko Susanto

This research was conducted to analyze how modernization affects the implementation of public service administration policies, especially in Kediri, East Java. As is well known, from time to time various aspects of life are required to undergo changes to a more modern direction. The research method used is descriptive qualitative method. Descriptive qualitative research is aimed at obtaining an overview of how modernization affects public service administration policies in Kediri. To obtain the necessary data, the authors used a purposive sampling technique so that the sample taken was more focused, assisted by a review of several related previous studies. The results showed that modernization, especially in the field of technology, was sufficient to influence public service administration policies in Kediri.


Author(s):  
Olivia Margareth Simamora ◽  
Anissa Lestari Kadiyono

The Covid-19 pandemic has weakened several industrial sectors, including the aviation industry. This uncertain situation, pressing conditions and changing work environment puts pressure on the existence of airlines and anxiety for its human resources. This research wants to describe how the job insecurity phenomenon is among airline employees. The study was conducted using a qualitative research approach using thematic analysis techniques and interviews as an assessment medium and using a purposive sampling technique. Thematic analysis is a data analysis technique used in qualitative research where the researcher collects descriptive data to answer research problems. Once the data is collected, the researcher continues to read the data with the intention of finding patterns, themes, sub-themes, and so on. The results of the research found that the Covid-19 pandemic directly contributed to changes in the organizational system which then made airlines implement rules such as changing work schedules, cutting wages, making adjustment to employee duties and functions, and laying off employees. Furthermore, this change in the organizational system has several impacts, such as a decrease in work productivity, employees doing things outside their main task, dissatisfaction at work, financial problems, and a tendency to turnover. The results of this study describe the dimensions of job insecurity, antecedent factors, and consequent factors. Keyword: Airlines, Covid-19, Job Insecurity, Thematic Analysis Pandemi Covid-19 telah melemahkan beberapa sektor industri, termasuk dalam industri penerbangan. Situasi yang tidak pasti, kondisi yang menekan dan lingkungan kerja yang berubah ini memberikan tekanan terhadap eksistensi maskapai penerbangan dan kecemasan pada para SDM-nya. Penelitian ini ingin menggambarkan bagaimana fenomena job insecurity pada karyawan maskapai penerbangan. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik analisis tematik dan wawancara sebagai media assesment serta menggunakan teknik purposive sampling. Analisis tematik adalah teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif dimana peneliti mengumpulkan data deskriptif untuk menjawab permasalahan penelitiannya. Begitu data dikumpulkan, peneliti akan terus-menerus membaca data dengan maksud menemukan pola, tema, sub tema, dan sebagainya. Hasil penelitian yang ditemukan adalah pandemi Covid-19 secara langsung menjadi faktor penyebab terjadinya perubahan sistem organisasi yang kemudian membuat maskapai penerbangan menerapkan aturan seperti perubahan jadwal kerja, pemotongan gaji, melakukan penyesuaian terhadap tugas dan fungsi karyawan, hingga melakukan PHK. Selanjutnya perubahan sistem organisasi ini menimbulkan beberapa dampak seperti penurunan produktivitas kerja, karyawan mengerjakan hal di luar tugas utama, ketidakpuasan dalam bekerja, masalah finansial, dan kecenderungan untuk turnover. Hasil penelitian ini menggambarkan dimensi job insecurity, faktor anteseden dan faktor konsekuen. Kata Kunci: Analisis Tematik, Covid-19, Job Insecurity, Maskapai Penerbangan


2015 ◽  
Vol 42 (1) ◽  
pp. 61
Author(s):  
Dwi Nur Rachmah

This study aimed at identifying and understanding more deeply the self-regulated learning of students with high GPA, who had multiple roles (as housewife and worker also). The approach employed in this study was qualitative-phenomenological approach. The subjects of the study were selected by purposive sampling technique and the data were collected using techniques of observations and in-depth interviews. The results indicated that the four subjects conducted self-regulation in learning through regulating the cognition, motivation, behavior and emotion. Moreover, the subjects performed context regulation in order to achieve certain learning objectives. Self-regulated learning performed by the subjects was influenced by specific precipitating situations and the characteristics of each related individual. It was also strengthened by social support given to them. Keywords: self-regulated learning, student, many roles Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami lebih mendalam bagaimana regulasi diri dalam belajar (self regulated learning) mahasiswa yang memiliki banyak peran (sebagai ibu rumah tangga dan bekerja) dengan indeks prestasi tinggi. Pendekatan yang digunakan adalah dengan pendekatan kualitatif-fenomenologi. Subjek penelitian dipilih dengan teknik purposive sampling dan teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah meng¬gunakan observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menemukan bahwa empat orang subjek menggunakan regulasi diri dalam belajar berupa regulasi kognitif, regulasi motivasi, regulasi perilaku dan regulasi emosi. Selain itu subjek juga melakukan regulasi konteks agar tujuan pembelajaran dapat dicapai. Regulasi diri dalam belajar yang dilakukan oleh para subjek dipengaruhi oleh situasi pencetus dan karakteristik tiap individu bersangkutan. Regulasi diri dalam belajar yang dilakukan juga tidak terlepas dari dukungan sosial yang diberikan kepada mereka. Kata kunci: regulasi diri dalam belajar, mahasiswa, peran banyak


2018 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 10 ◽  
Author(s):  
Freyti Mariyani Emanuela Tumanduk ◽  
Sanfia Tesabela Messakh ◽  
H Sukardi

Abstrak Latar belakang. Gangguan jiwa merupakan pola perilaku yang secara klinis berkaitan dengan gejala penderitaan atau disability di dalam satu atau lebih fungsi kehidupan manusia. Depresi merupakan salah satu gangguan jiwa yang memiliki prevalensi tertinggi hampir 17% dibandingkan gangguan jiwa yang lain. Gangguan yang timbul membuat kemampuan dalam melakukan aktivitas menurun, contohnya kemampuan dalam melakukan perawatan diri: mandi, berpakaian, makan, dan eliminasi. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kemampuan perawatan diri dengan tingkat depresi pada pasien depresi di ruang rawat inap Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Arif Zainudin Surakarta Jawa Tengah. Metode. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan deskriptif korelasi dan teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan kuisioner, wawancara dan observasi yang kemudian di analisa menggunakan uji Pearson. Hasil. Hasil yang diperoleh nilai koefisien korelasi pearson sebesar 0,617 yang artinya menunjukan bahwa arah korelasi positif dengan kekuatan kuat, kemudian nilai sig 0.000 maka yang H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat kemampuan perawatan diri dengan tingkat depresi pada pasien depresi di bangsal Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Kesimpulan. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kemampuan perawatan diri dengan tingkat depresi pada pasien depresi di bangsal Rumah Sakit Jiwa Daerah dimana semakin tinggi tingkat depresi yang dialami maka semakin tinggi tingkat ketergantungan dalam melakukan perawatan diri.Kata kunci : Depresi, perawatan diri, kemandirian Abstract Background. Mental disorder is a pattern of behavior clinically associated with distress or disability which may interfere with one or more functions of human life. Mental health is one of the most serious health issues. Depression is one of the mental disorders that have the highest prevalence of almost 17% compared to other mental disorders. Disorders that arise make the ability to perform activities decreased, one of which is the ability to perform self-care: bathing, dressing, eating, and elimination. Purpose. This study aims to determine the relationship level of self-care capabilities with depression levels of depressed patients in the inpatient room of Mental Hospital Surakarta Region. Method. The methodology used is quantitative with descriptive correlation and sampling technique is purposive sampling. Data is collected through questioner, interview and observation which then analyzed using pearson test. Results. Results obtained Pearson correlation coefficient value of 0.617 which show the direction of positive correlation with strong power, then sig value. (2-tailed) 0.000 (due to sig <0.05) therefore H0 is rejected and H1 is accepted which means that there is a significant relationship between the level of self-care ability with depression levels in depressed patients in the Surakarta Area Mental Hospital. Conclusion. There is a significant relationship between the level of self-care ability with depression levels in depressed patients in the Surakarta Area Mental Hospital which means that the higher level of depression experienced the higher the level of dependence in self-care. Title : Depression, self-care, independence


2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 11
Author(s):  
Tutik Rahayu ◽  
Sri Wahyuni

AbstrakFenomena wanita bekerja bukan merupakan hal baru, dengan peran ganda yang dimilikinya wanita mampu menjalankan perannya sebagai wanita pekerja. Wanita pekerja mempunyai berbagai macam alasan untuk bekerja, salah satu pekerjaan yang riskan terpilih adalah sebagai pekerja seks. Penelitian memperoleh pemahaman yang mendalam tentang alasan perempuan dalam memilih pekerjaan sebagai pekerja seks di wilayah kota Semarang. Penelitian ini merupakan qualitative study dengan pendekatan fenomenologi dan pengambilan partisipan menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah sebanyak 8 orang. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam (indepth interview) dan menggunakan pertanyaan semi terstruktur. Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah menurut langkah-langkah dari Colaizzi. Penelitian ini menghasilkan 4 alasan yang mengakibatkan wanita bekerja sebagai pekerja seks, antara lain karena himpitan ekonomi, masalah dalam keluarga, korban perdagangan manusia, dan korban pelecehan seksual. Beberapa partisipan menyampaikan bahwa alasan yang memicu sehingga mereka memilih bekerja sebagai pekerja seks adalah karena adanya himpitan ekonomi, terjebak dalam perdagangan manusia serta pernah memiliki pengalaman pelecehan seksualitas. Kata Kunci: wanita, pekerja seks, studi eksplorasi AbstractExploration study in women sex workers. The phenomenon of women working is not a new thing, with the dual role she has in being able to carry out her role as a woman worker. Women workers have various reasons for work, one of the risky jobs chosen is as a sex worker. The study gained a deep understanding of the reasons for women in choosing jobs as sex workers in the city of Semarang. This research is a qualitative study with phenomenological approach and participant taking using purposive sampling technique. The number of participants in this study was 8 people. Data collection uses in-depth interview techniques and uses semi-structured questions. Data analysis carried out in this study was according to the steps of Colaizzi. This study resulted in 4 reasons that resulted in women working as sex workers, among others due to economic crush, problems in families, victims of trafficking in persons, and victims of sexual abuse. Some participants said that the reason that triggered them to choose to work as sex workers was due to economic crush, trapped in human trafficking and had experience of sexuality abuse. Keywords: women, sex workers, exploration studies.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 15-22
Author(s):  
Ni’matul Lisana ◽  
Hasan Busri ◽  
Retno Purnama Irawati

The Qur'an, apart from being a basic guideline in religion, has long been a primary data source in various studies and studies because of the richness of scientific concepts contained in it. Istifhâm as one of the various sentences used as a medium of interaction in the Al-Qur'an. In this study, the researcher discusses the istifhâm in the 20th Al-Qur'an juz. This research is a qualitative research with a research library research design. The purpose of this study was to describe the types and functions of the interrogative words (istifhâm) contained in Al-Qur'an juz 20. The data was collected using purposive sampling technique. The research instruments were data cards and recapitulation sheets. The data analysis technique used the content analysis method. The results of this study indicate that the researchers found 32 data in the form of adawatul istifhâm, including hamzah, man, hal, maa, aina, kaifa, maadzaa, am, and ayyana consisting of 26 istifhâm majazi and 8 istifhâm haqiqi data which are divided into 9 functions and istifhâm goals.   Al Qur’an selain sebagai pedoman pokok dalam beragama sejak dahulu telah menjadi sumber data primer dalam berbagai penelitian dan studi karena kekayaan konsep keilmuan yang ada di dalamnya. Istifhâm sebagai salah satu ragam kalimat yang digunakan sebagai media interaksi dalam Al-Qur’an. Dalam penelitian ini peneliti membahas istifhâm pada Al-Qur’an juz ke 20. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain penelitian library research. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis-jenis dan fungsi kata tanya (istifhâm) yang terdapat dalam Al-Qur’an juz 20. Pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik sampling pertimbangan (purposive sampling). Instrumen penelitian berupa kartu data dan lembar rekapitulasi. Teknik analisis data menggunakan metode analisis isi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peneliti menemukan 32 data yang berupa adawatul istifhâm antara lain hamzah, man, hal, maa, aina, kaifa, maadzaa, am, dan ayyana yang terdiri atas 26 istifhâm majazi dan 8 data istifhâm haqiqi yang dibedakan menjadi 9 fungsi dan tujuan istifhâm.


2019 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 137-144
Author(s):  
Amalia Zidatul Ulum ◽  
Suharno Suharno

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk infiltrasi budaya global dalam pesta  Baratan serta pengaruhnya terhadap perubahan perilaku sosial masyarakat Jepara. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi. Subjek penelitian ditentukan dengan teknik purposive sampling. Data penelitian diperoleh melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen dan dianalisis dengan teknik analisis interaktif model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan budaya global yang masuk melalui pesta Baratan berpengaruh terhadap pembentukan perilaku sosial yang sedang berkembang dalam masyarakat Jepara. AbstractThis study aims to determine the form of global cultural infiltration in the Baratan festival and its influence on social behavior changes in Jepara society. The study conducted with qualitative methods with a phenomenological approach. The research subjects were determined by purposive sampling technique. The research data were obtained through interviews, observations, and document analysis and were analyzed using the interactive analysis technique of the Miles and Huberman models. The results showed that the global culture that entered through the Baratan festival influenced the formation of social behavior that was developing in Jepara society.


2017 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 46
Author(s):  
Dewi Mayang Sari

Latar Belakang: Jumlah penderita HIV/AIDS di Indonesia setiap tahunnya terus bertambah. Menurut laporan tahunan terbaru dari Badan Dunia untuk penanggulangan HIV/AIDS atau UNAIDS, Indonesia kini berada diurutan nomor satu. Terkait laju peningkatan kasus HIV di Indonesia pada tahun 1998 jumlah kasus HIV baru 591 orang, tetapi pada bulan September 2007 jumlahnya telah mencapai 5.904 orang. Tujuan Penelitian: Mengetahui persepsi terapi ARV (Anti Retroviral Virus) pada orang yang terinfeksi HIV/AIDS di Kota Salatiga. Metode Penelitian: Jenis penelitian menggunakan pendekatan fenomenologi. Rancangan fenomenologi ini dilaksanakan dengan berpedoman pada tahapan deskriptif yaitu tahapan intuitif analisis dan deskriptif. Jumlah partisipan dalam penelitian ini sebanyak 3 orang penderita HIV/AIDS di Kota Salatiga atau sampai saturasi data. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil penelitian: Persepsi  dalam menjalani terapi ARV (Anti Retroviral Virus) di Kota Salatiga sudah baik, mereka mengetahui tentang ARV dan mengetahui tentang  efek samping yang ditimbulkan dari terapi ARV. Upaya orang yang terinfeksi HIV/AIDS dalam menjalani terapi ARV (Anti Retroviral Virus) di Kota Salatiga. ODHA mengatasi efek samping dengan konsultasi ke dokter dan minum obat yang diberikan dokter. Dukungan petugas manajemen kasus dalam menjalani  terapi ARV (Anti Retroviral Virus) di Kota Salatiga sudah baik. Dukungan  kelompok sebaya terhadap orang yang terinfeksi HIV dalam menjalani terapi ARV (Anti Retroviral Virus) di Kota Salatiga baik. Dukungan suami terhadap istri yang dalam menjalani terapi ARV (Anti Retroviral Virus) di Kota Salatiga baik. Kata kunci            :   Persepsi; ARV; sikap; HIV/AIDS; kelompok sebaya  PERCEPTION THERAPY ARV (ANTI-RETROVIRAL VIRUS) IN PEOPLE INFECTED WITH HIV / AIDS IN THE CITY SALATIGA ABSTRACT Background: The number of people living with HIV / AIDS in Indonesia each year continues to grow. According to the latest annual report of the World Agency for HIV / AIDS or UNAIDS, Indonesia now comes out number one. Related to the rate of increase in HIV cases in Indonesia in 1998, the number of new HIV cases 591 people, but in September 2007 the number had reached 5,904 people. Objective Research: Knowing perception of antiretroviral therapy (Anti Retroviral Virus) in people infected with the H IV / AIDS in Salatiga. Methods: Type research using a phenomenological approach. draft of this phenomenology is guided by the descriptive stage stages intuitive and descriptive analysis. The number of participants in this study were 3 people with HIV / AIDS in Salatiga or until saturation of data. The sampling technique used was purposive sampling. Results of the study: Perception in therapy ARV (Anti-Retroviral Virus) in Salatiga has been good, they know about the drugs and find out about the side effects of antiretroviral therapy. Efforts of people infected with HIV / AIDS in antiretroviral therapy (Anti Retroviral Virus) in Salatiga. PLWHA cope with the side effects consult a doctor and take medicine that doctors prescribe. Support case management officer in antiretroviral therapy (Anti Retroviral Virus) in Salatiga has been good. peers Support against people infected with HIV in antiretroviral therapy (Anti Retroviral Virus) in Salatiga well. Support husbands against wives in antiretroviral therapy (Anti Retroviral Virus) in Salatiga well. Keywords    : Perception; antiretroviral therapy; attitude; HIV / AIDS; officers peer  


2018 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 92
Author(s):  
Rio Putra Sagita ◽  
NRA. Candra DA

<p align="center"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p><p><em>This study examines the film “</em><em>Aach…Aku Jatuh Cinta” (Aach...I Fall in Love). This study aims to find out the visualization of the setting as a timepiece in the film “Aach…Aku Jatuh Cinta” through the size of the image. The type of research used is descriptive qualitative research. The selection of samples in this study was carried out by purposive sampling technique. Data collection is done by observation and interviews, while data analysis is done through the stages of data reduction, data presentation, and drawing conclusions and verification. Research focuses on setting as a timepiece visualized in the film “Aach…Aku Jatuh Cinta” through the size of the image. The results of the research of “Aach…Aku Jatuh Cinta” show the time settings are divided into three sequences, the settings that appeared in 1970, 1980 and 1990.</em></p><p><em>Keywords : visualization, setting, movie, and "Aach...Aku Jatuh Cinta".</em></p><h1> </h1><p align="center"><strong>ABSTRAK</strong></p><p>Studi ini mengkaji film <em>Aach<strong>…</strong>Aku Jatuh Cinta</em>. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui visualisasi <em>setting</em> sebagai penunjuk waktu  dalam film  <em>Aach<strong>…</strong>Aku Jatuh Cinta </em>melalui ukuran gambar. Metode penelitian  yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Pemilihan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknik <em>purposive sampling. </em>Pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi dan wawancara, sedangkan untuk analisis data melalui tahapan reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Penelitian fokus pada<em> setting </em>sebagai penunjuk waktu yang divisualisasikan dalam film  <em>Aach<strong>…</strong>Aku Jatuh Cinta</em> melalui ukuran gambar. Hasil penelitian film <em>Aach<strong>…</strong>Aku Jatuh Cinta </em>menunjukkan <em>setting</em> waktu dibagi dalam tiga sekuen, <em>setting</em> yang muncul pada tahun 1970, 1980 dan 1990-an.</p><p>kata kunci : visualisasi, setting, film, dan Aach...Aku Jatuh Cinta.</p><h1> </h1>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document