scholarly journals HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL MENJELANG PERSALINAN PADA MASA PANDEMI COVID-19

2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
Author(s):  
Tresya Pratiwi Dwiwanto ◽  
Asri Mutiara Putri ◽  
Ni Putu Sudiadnyani

Pada masa pandemi Covid-19 saat ini, kecemasan pada ibu hamil cenderung mengalami peningkatan.Salah satu faktor yang dapat mengurangi tingkat kecemasan ibu hamil adalah dukungan suami.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu hamil menjelang persalinan di era pandemi Covid-19.Jenis penelitian yang digunakan adalah Survey Analitik dengan menggunakan desain Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 59 ibu hamil menjelang persalinan yang memeriksakan kehamilannya ke posyandu di Kecamatan Rajadesa, Ciamis. ALat ukur yang digunakan adalah Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dan skala dukungan suami.Data dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment.Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan negatif yang signifikan antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu hamil menjelang persalinan.Penelitian selanjutnya dapat memperluas sampel penelitian pada responden dari berbagai daerah di Indonesia sehingga diperoleh gambaran lebih menyeluruh tentang kecemasan pada ibu hamil di era pandemic Covid-19.

2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 61-67
Author(s):  
Widiharti Widiharti ◽  
Wiwik Widiyawati ◽  
Widya Lita Fitrianur

Tekanan darah adalah faktor penting dalam sistem sirkulasi tubuh manusia. Tekanan darah dapat dengan mudah berubah meski dalam hitungan detik (Sasmalinda, Syafriandi, & Helma, 2013). Pada 2 Maret 2020, pemerintah Indonesia pertama kali mengumumkan dua kasus pasien postif Covid-19. (Pranita, 2020). Pasien tidak berani melakukan pemeriksaan ke rumah sakit, sehingga jika ada keluhan yang tidak begitu berat mereka akan membeli obat di apotik tanpa mengetahui tekanan darahnya. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena tekanan darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi lain seperti stroke. Tujuan penelitian menganalisis faktor yang berhubungan dengan tekanan darah. Desain penelitian analitik observasional, dengan pendekatan Cross Sectional (Notoatmodjo, 2012). Pelaksanaan bulan  Maret – Mei 2020. Populasi dari Seluruh warga  babatan RT 8 RW 2 Kelurahan Babatan Kecamatan Wiyung sebanyak 110 orang. Teknik Sampel total sampling. Variabel independen; jenis kelamin, beban kerja, pendapatan, tingkat kecemasan dan riwayat keluarga. Variabel dependen; tekanan darah. Instrument penelitian; timbangan injak digital, tensi digital, dan kuesioner. Variabel Tingkat kecemasan  menggunakan HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Dianalisis uji statistik Chi Square dengan nilai p value <0.05. Hasil penelitian chi square  beban kerja nilai p-value 0,004<0,005 ada hubungan beban kerja dengan  tekanan darah. Hasil  p – value 0,002<0,05 ada hubungan antara jenis kelamin dengan tekanan darah.  Hasil p value 0,463<0,05 tidak ada hubungan antara tingkat kecemasan, hasilnya p – value 0,000<0,05 ada hubungan riwayat keluarga dengan tekanan darah. Kesimpulan faktor yang berhubungan dengan tekanan darah yaitu jenis kelamin, beban kerja, pendapatan, riwayat keluarga sedangkan faktor yang tidak berhubungan dengan tekanan darah yaitu kecemasan


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 26-32
Author(s):  
Sri Sumarni

Imunisasi adalah suatu usaha memasukkan vaksin ke dalam tubuh yang akan  membuat zat anti dengan tujuan mencegah terhadap penyakit tertentu, imunisasi kadang di takutkan oleh ibu karena evek samping yang terjadi setelah di berikan imunisasi sehingga ibu cemas, penyebab kecemasan ibu di karenakan pemberitaan miring tentang efek samping imunisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecemasan ibu dengan pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi usia 0-12 bulan di Desa Banjar Barat Kecamatan Gapura. Jenis penelitian ini merupakan analitik korelasional cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki bayi usia 0-12 bulan sebanyak 35 ibu. Tehnik pengambilan sampel pada penelitian adalah Total Sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki bayi usia 0-12 bulan sebanyak 35 ibu. Pengumpulan data menggunakan kuesioner HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale) dan observasi buku KIA. Analisa data yang digunakan adalah uji korelasi spearman dengan nilai signifikansi p = 0,05. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar ibu mengalami kecemasan ringan sebanyak 22 ibu (62,9%), dan sebagian besar ibu memberikan imunisasi dasar yang tidak lengkap sebanyak 19 orang (54,3%). Hasil uji statistik diperoleh P value < α (0,000 < 0,05) dan tingkat kepercayaan 95%. Kekuatan korelasi adalah r sebesar 0,732 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara kecemasan ibu dengan pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi usia 0-12 bulan di Desa Banjar Barat kecamatan Gapura. Sehingga kepada para ibu yang memiliki bayi usia 0-12 bulan perlu adanya ikut serta jika ada penyuluhan kesehatan mengenai imunisasi dasar lengkap dan banyak bertanya sebelum di lakukan pemberian imunisasi pada bayinya.


2021 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 81
Author(s):  
Siti Annisa Rahmasita ◽  
Agustine Mahardika ◽  
Muhammad Rizkinov Jumsa

<p><strong>Pendahuluan: </strong>Kecemasan merupakan keadaan patologis yang ditandai dengan gejala fisiologis dan gejala psikologis, gejala-gejala tersebut dapat terjadi berbeda pada setiap orang dan situasi. Pada kehamilan, risiko terjadinya kecemasan akan meningkat. Memasuki trimester tiga, ibu hamil dapat merasa cemas akan keselamatan dirinya maupun keselamatan bayinya. Saat merasa cemas, akan terjadi peningkatan kadar noradrenergik akibat stimulasi sistem saraf simpatis yang akan menyebabkan berkurangnya siklus REM, sehingga meningkatkan frekuensi terbangun di malam hari dan menyebabkan kualitas tidur yang buruk. Kecemasan dapat menurunkan kadar GABA sehingga seseorang akan sulit untuk menginisiasi tidur.</p><p><strong>Metode: </strong>Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan <em>cross sectional</em>. Jumlah responden pada penelitian ini adalah sebanyak 32 ibu hamil trimester tiga di Puskesmas tanjung Karang Mataram, dengan teknik <em>consecutive sampling</em>. Alat pengambilan data pada penelitian ini adalah kuesioner <em>Hamilton Anxiety Rating Scale </em>(HARS) untuk mengukur tingkat kecemasan dan kuesioner <em>Pittsburgh Sleep Quality Index </em>(PSQI) untuk mengukur kualitas tidur. Data pada penelitian ini dianalisis menggunakan uji korelasi spearman.<strong></strong></p><p><strong>Hasil dan pembahasan: </strong>Penelitian menyatakan bahwa tingkat kecemasan berpengaruh terhadap kualitas tidur ibu hamil trimester tiga di Puskesmas Tanjung Karang Mataram dengan P <em>value</em> &lt;0,001 (P <em>value</em> &lt; 0.5) dan r = 0.731 menunjukkan korelasi positif dengan kekuatan korelasi yang kuat.</p><strong>Kesimpulan: </strong>Tingkat kecemasan berpengaruh terhadap kualitas tidur ibu hamil trimester tiga di Puskesmas Tanjung Karang Mataram.


2021 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 426-431
Author(s):  
Riska Diana Putri ◽  
Asri Mutiara Putri ◽  
Ratna Purwaningrum

Background Coronavirus Disease 2019 is currently a pandemic in almost all countries in the world. This pandemic outbreak can increase anxiety especially in pregnant women. One of the factors that can reduce the level of anxiety of pregnant women is knowledge. Purpose This study was conducted to find out the relationship of knowledge with the level of anxiety of pregnant women ahead of childbirth in the era of the Covid-19 pandemic. Methods The type of research used is Observational Analytics using Cross Sectional design. Respondets in this study were 59 pregnant women with a gestational age of 27-35 weeks before childbirth who checked their pregnancy to posyandu in Rajadesa Subdistrict, Ciamis Regency. The measuring instrument used is hamilton anxiety rating scale (HARS) and knowledge scale. The data was analyzed using Pearson Product Moment correlation tests. The results of this study showed a significant negative relationship of -0.635 between knowledge and anxiety levels of pregnant women ahead of childbirth with a significance (p) of 0.000. Further research can expand research samples from various regions in Indonesia so that a more comprehensive picture of anxiety in pregnant women in the era of the Covid-19 pandemic.The conclusion is that there is a significant negative relationship between knowledge and anxiety in pregnant women before delivery and most pregnant women have good knowledge and do not experience anxiety. Suggestions for health workers to be more intensive in providing counseling to pregnant women about the anxiety of pregnant women before delivery and optimizing referral services if there are complications during delivery in order to obtain appropriate action. Keyword : Covid-19 pandemic, Knowledge, Anxiety ABSTRAK Latar Belakang Coronavirus Disease 2019 saat ini menjadi pandemi hampir di seluruh negara di dunia. Wabah pandemi ini dapat meningkatkan kecemasan terutama pada ibu hamil.Salah satu faktor yang dapat mengurangi tingkat kecemasan ibu hamil adalah pengetahuan.Tujuan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan tingkat kecemasan ibu hamil menjelang persalinan di era pandemi Covid-19.Metode Jenis penelitian yang digunakan adalah Analitik Observasional dengan menggunakan desain Cross Sectional. Responden dalam penelitian ini adalah 59 ibu hamil dengan usia kehamilan 27-35 mimggu yang memeriksakan kehamilannya ke posyandu di Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis. Alat ukur yang digunakan adalah Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dan skala pengetahuan. Data dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment.Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan negatif yang signifikan sebesar -0,635 antara pengetahuan dengan tingkat kecemasan ibu hamil menjelang persalinan dengan signifikansi (p) sebesar 0,000. Penelitian selanjutnya dapat memperluas sampel penelitian dari berbagai daerah di Indonesia sehingga diperoleh gambaran lebih menyeluruh tentang kecemasan pada ibu hamil di era pandemic Covid-19.Kesimpulan ada hubungan negative signifikan antara pengetahuan dengan kecemasan pada ibu hamil menjelang persalinan dan  sebagian besar ibu hamil memiliki pengetahuan baik dan tidak mengalami kecemasan.Saran bagi tenaga kesehatan agar lebih intensif dalam memberikan penyuluhan pada ibu hamil mengenai kecemasan ibu hamil menjelang persalinan dan mengoptimalkan pelayanan rujukan bila terdapat komplikasi pada saat persalinan agar dapat memperoleh tindakan yang tepat Kata Kunci : Pandemi Covid-19, Pengetahuan, Kecemasan


e-CliniC ◽  
2014 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Audi Pirade

Abstract: Female sexual worker is someone who sells herself to have sex rewarded in the form of money or something, they sell their bodies for getting some material. Prostitute has many risk factors that can lead to anxiety, both internal and external factors. The study aimed to find out about anxiety degree of adolescent female sexual workers in Manado city. This research is a quantitative study using cross-sectional method for 30 respondents about anxiety degree using Hamilton Anxiety Rating Scale, followed by qualitative study through in-depth interviews on 2 respondents. Respondents in both studies were selected by purposive sampling. From 30 respondents found 53,33% experiencing severe anxiety, 30% had moderate anxiety and 16,7% respondents had mild anxiety. Conflicts that occur in female sexual worker can be caused by unpleasant experiences, job risk and self pressure because the profession are embarrassing and contradict to religious values, on the other hand they also need the job as a source of income. It becomes a dilemma and would cause anxiety. So, it can be concluded that majority of adolescent female sexual workers have severe anxiety degree, several factors that can induce anxiety are personal, family, job, environmental and religion factors. Keyword: anxiety degree, adolescent female sexual workers, manado city.   Abstrak: Wanita pekerja seksual adalah seseorang yang menjual diri dengan melakukan hubungan seks untuk memperoleh imbalan dalam bentuk uang maupun barang, mereka menjajakan tubuhnya demi mendapatkan sejumlah materi. WPS mempunyai banyak faktor resiko yang dapat menimbulkan kecemasan, baik faktor internal maupun eksternal. Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan WPS remaja di kota Manado. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pengambilan data secara cross sectional terhadap 30 orang responden mengenai tingkat kecemasan menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale, dilanjutkan dengan penelitian kualitatif melalui wawancara mendalam terhadap 2 orang responden. Reponden dalam kedua penelitian dipilih dengan purposive sampling. Hasil uji HARS didapatkan 53,3% responden mengalami kecemasan berat, 30% responden mengalami kecemasan sedang, dan 16,7 % responden mengalami kecemasan ringan. Konflik yang terjadi dalam diri WPS dapat disebabkan oleh pengalaman masa lalu, resiko pekerjaan serta tekanan dari dalam diri sendiri karena menganggap pekerjaan tersebut bertentangan dengan ajaran agama, disisi lain mereka juga membutuhkan pekerjaannya sebagai sumber penghasilan. Hal ini menjadi dilema dan menimbulkan kecemasan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar WPS remaja di kota Manado memiliki tingkat kecemasan berat, beberapa faktor yang dapat menimbulkan kecemasan pada WPS remaja tersebut  antara lain faktor pribadi, keluarga, pekerjaan, masyarakat dan agama. Kata kunci: Tingkat kecemasan, WPS remaja, kota Manado


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 15
Author(s):  
Emi Sutrisminah ◽  
Is Susiloningtyas ◽  
Murni Jayanti

Latar Belakang: Persalinan dapat menjadi sumber stressor kecemasan. Efek dari kecemasan dalam persalinan dapat memicu keluarnya kadar katekolamin secara berlebih, sehingga dapat berakibat turunnya aliran darah ke rahim dan dapat menyebabkan lamanya persalinan kala I fase aktif. Berdasarkan penelitian menunjukkan sebagian besar (72,7%) ibu bersalin mengalami kecemasan,    mayoritas     dalam     kecemasan     sedang.  Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia, paritas, pendidikan, dan dukungan keluarga dengan kecemasan pada ibu bersalin kala I fase aktif di klinik bersalin Esti Husada Semarang. Metode: Desain penelitian ini survei analitik dengan pendekatan cross sectional, populasinya seluruh ibu bersalin yaitu 25 responden, sampelnya seluruh ibu bersalin kala I fase aktif yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yaitu berjumlah 22, pengambilan sampel dengan teknik accidental sampling menggunakan kuesioner. Pengukuran tingkat kecemasan menggunakan skala HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar ibu bersalin memiliki usia tidak beresiko, paritas multigravida, berpendidikan SMA/SMK, mendapatkan dukungan dari keluarga, dan mengalami kecemasan. Ada hubungan usia dengan kecemasan (p<0,05), ada hubungan paritas dengan kecemasan (p<0,05), ada hubungan pendidikan dengan kecemasan (p<0,05), ada hubungan dukungan keluarga dengan kecemasan (p<0,05). Kesimpulan: Ada hubungan antara usia, paritas, pendidikan, dan dukungan keluarga dengan kecemasan ibu bersalin kala I fase aktif.


e-CliniC ◽  
2015 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Sammy A. Walasary ◽  
Anita E. Dundu ◽  
Theresia Kaunang

Abstract: National examination is held to evaluate the competence of Indonesian students after they have finished any formal education level. There is a chance of growing number of students that fail in the examination. Therefore, it becomes an important issue that leads to anxiety among Indonesian students. This study aimed to obtain the anxiety level among SMAN 5 Ambon students facing the national examination. This was a descriptive cross-sectional study design using socio-demographic questionnaire and Hamilton anxiety rating scale (HARS). Most of respondents had mild (51.3%) and moderate (40%) level of anxiety. Conclusion: Anxiety was common among groups of students aged 17 and female.Keywords: anxiety, national examination, Hamilton anxiety rating scale(HARS)Abstrak:Ujian nasional bertujuan untuk menilai dan mengukur kompetensi peserta didik secara nasional dilaksanakan setelah mengikuti pembelajaran yang diberikan para guru pada pendidikan formal. Salah satu isu yang marak diperbincangkan ialah kekhawatiran tentang kemungkinan banyaknya siswa yang tidak lulus, hal ini akan memicu kecemasan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Ambon dalam menghadapi ujian nasional. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain potong lintang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner data sosiodemografik dan Hamilton anxiety rating scale (HARS). Sebagian besar responden berada pada kategori kecemasan tingkat ringan (51,3%) dan sedang (40%) dalam menghadapi ujian nasional. Simpulan: Kecemasan paling banyak dialami kelompok umur 17 tahun dan jenis kelamin perempuan.Kata kunci: kecemasan, ujian nasional, Hamilton anxiety rating scale (HARS)


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 46
Author(s):  
Livana PH ◽  
Yulia Susanti ◽  
Dimas Eka Ardika Putra

Clients mental disorder characterized by cycles of recurrence, which reached 60-75% of all patients. Recurrence trigger psychological conflict such as anxiety in the family. Family characteristics need to be considered in understanding the problems of family anxiety when clients have a relapse. The purpose of this study was to determine the characteristics of a family relationship with the level of anxiety when faced with a client recurrence of mental disorders in RSJD Amino Gondhohutomo Semarang. The study used a descriptive correlational design with cross sectional approach. Sample was taken by purposive sampling as many as 40 families were clients of mental disorder experience recurrence in emergency ward RSJD Amino Gondhohutomo Semarang. Research tool questionnaire characteristics and Hamilton Anxiety Rating Scale (Hars). Statistic test used Kendall's tau_b and Somers’d. The results showed no relationship between job characteristics (pvalue = 0.029), income (pvalue = 0.040), and the type of family (pvalue = 0.027) with the anxiety level families in the face of recurrence clients with mental disorders, while the educational characteristics (pvalue = 0.390), relationship status (pvalue = 0.587), stage of development of the family (pvalue = 0.482), and ethnic culture (pvalue = a) there is no relationship. Further research is expected researching family anxiety when faced with a recurrence client by using different methods and samples consisting of various ethnic cultures Abstrak Klien gangguan jiwa dicirikan dengan siklus kekambuhan yang mencapai 60-75% dari keseluruhan penderita. Kekambuhan memicu terjadinya konflik psikologi seperti ansietas pada keluarga. Karakteristik keluarga perlu dipertimbangkan dalam memahami permasalahan ansietas keluarga saat klien mengalami kekambuhan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan karakteristik keluarga dengan tingkat ansietas saat menghadapi kekambuhan klien gangguan jiwa di RSJD Amino Gondhohutomo Semarang. Penelitian menggunakan desain deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil secara purposive sampling sebanyak 40 keluarga klien gangguan jiwa yang mengalami kekambuhan di IGD RSJD Amino Gondhohutomo Semarang. Alat penelitian menggunakan kuesioner karakteristik dan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Uji statistik menggunakan uji Kendall’s tau_b dan uji Somers’d. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara karakteristik pekerjaan (pvalue=0,029), penghasilan (pvalue=0,040), dan tipe keluarga (pvalue=0,027) dengan dengan tingkat ansietas keluarga saat menghadapi kekambuhan klien gangguan jiwa, sedangkan karakteristik pendidikan (pvalue=0,390), status hubungan (pvalue=0,587), tahap perkembangan keluarga (pvalue=0,482), dan etnis budaya  (pvalue=a) tidak ada hubungan. Peneliti selanjutnya diharapkan meneliti ansietas keluarga saat menghadapi kekambuhan klien dengan menggunakan metode berbeda dan sampel yang terdiri dari berbagai etnis budaya.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 60
Author(s):  
Tasnim Tasnim ◽  
Ferdy Lainsamputty

Tuberculosis (TB) is a major health problem in many countries worldwide, ranked at the same level as Human Immunodeficiency Virus (HIV). In patients with TB, anxiety comes from the worsening of disease that created feeling of distress and fatigue. This study aimed to examine the relationship between anxiety and fatigue domains among tuberculosis patients. This study used a descriptive correlation design with cross-sectional approach. Consecutive sampling technique was used to recruit 70 participants from a general hospital in Central Sulawesi Province, Indonesia. The questionnaires used were Hamilton Anxiety Rating Scale (HAM-A) and Multidimensional Assessment of fatigue (MAF). Descriptive statistics and Spearman Correlation used to examine the relationship between variables. Anxiety had a significant correlation with distress domain of fatigue (r = 0,24, p < 0,05). Those who experienced greater anxiety suffered more mental fatigue. Tuberkulosis (TB) merupakan masalah kesehatan utama di berbagai negara di dunia, berada diperingkat sama dengan penyakit HIV yang mematikan. Kecemasan pada pasien TB bersumber dari progress memburuknya penyakit sehingga membuat pasien tertekan secara psikologis dan mengalami kelelahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecemasan dan domain kelelahan pada pasien tuberkulosis. Penelitian ini berjenis deskriptif korelasi dengan pendekatan potong lintang menggunakan 70 sampel, yang direkrut dengan teknik consecutive sampling dari salah satu rumah sakit umum daerah di Sulawesi Tengah. Kuesioner yang digunakan yaitu Hamilton Anxiety Rating Scale (HAM-A) dan Multidimensional Assessment of Fatigue (MAF). Statistik deskriptif dan korelasi Spearman digunakan untuk mencari hubungan antar variabel. Kecemasan memiiki korelasi yang siginifikan dengan domain tekanan kelelahan (r = 0,24, p < 0,05). Partisipan dengan kecemasan berat, menderita kelelahan mental yang lebih parah.


2018 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
Author(s):  
Frincia P. Maki ◽  
Cicilia Pali ◽  
Hendri Opod

Abstract: Anxiety during pregnancy is often found among primigravidas, especially in the third trimester. Psychological disorders during pregnancy is associated with the occurrence of uterin artery resistance that might cause stunted fetal growth, premature birth, higher risk of premature baby, and even miscarriage. This study was aimed to obtain the anxiety level of third semester primigravidas at the South Minahasa Sutra Clinic. This was a descriptive study with a cross-sectional design. Hamilton Anxiety Rating Scale was used to obtain the level of anxiety. Respondents were all third semester primigravidas who visited the Sutra Clinic in the period of September to November 2018. The results showed that there were 32 respondents in this study. The anxiety levels of respondents were as follows: moderate anxiety in 14 respondents (43.8%), severe anxiety in 10 respondents (31.3%), and mild anxiety in 6 respondents (18.8%). There were 2 respondents (6.3%) who did not have anxiety. Conclusion: In the Sutra Clinic, the most common anxiety among the third semester primigravidas was moderate anxiety, followed by severe anxiety and mild anxiety.Keywords: third semester primigravidas, anxiety, Hamilton Anxiety Rating Scale Abstrak: Kecemasan selama kehamilan sering ditemukan pada ibu hamil primigravida, terutama pada trimester ketiga. Gangguan psikologis selama kehamilan berhubungan dengan terjadinya resistensi pada arteri uterin yang menyebabkan pertumbuhan janin terhambat, kelahiran sebelum waktunya, risiko melahirkan bayi prematur, bahkan sampai keguguran. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat kecemasan ibu hamil primigravida trimester III di Klinik Sutra Minahasa Selatan. Jenis penelitian ialah deskriptif dengan desain potong lintang. Hamilton Anxiety Rating Scale digunakan untuk mengukur tingkat kecemasan. Responden penelitian ialah seluruh ibu hamil primigravida trimester III yang berkunjung ke Klinik Sutra pada periode September sampai November 2018. Hasil penelitian mendapatkan sebanyak 32 responden. Tingkat kecemasan pada responden ialah kecemasan sedang sebanyak 14 responden (43,8%), kecemasan berat 10 responden (31,3%), kecemasan ringan 6 responden (18,8%), dan tidak memiliki kecemasan 2 responden (6,3%). Simpulan: Tingkat kecemasan ibu hamil primigravida trimester III di Klinik Sutra yang terbanyak ialah kecemasan sedang, diikuti kecemasan berat dan kecemasan ringan.Kata kunci: ibu hamil primigravida trimester III, kecemasan, Hamilton Anxiety Rating Scale


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document