scholarly journals UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK SERAI WANGI (Cymbopogon nardus (L.) Rendl ) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli ATCC 25922

2021 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 191-197
Author(s):  
Lutfiah Fitriani ◽  
Maria Tuntun ◽  
Marhamah Marhamah

Escherichia coli adalah kuman oportunis yang banyak ditemukan di usus besar manusia sebagai flora normal. Serai wangi merupakan tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional karena memiliki kandungan senyawa yang bersifat antibakteri. Serai wangi diketahui memiliki kandungan alkaloid, terpenoid, saponin, flavonoid, dan tanin. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui daya hambat ekstrak serai wangi (Cymbopogon nardus (L.) Rendl terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli ATCC 25922. Jenis penelitian adalah eksperimen dengan metode Difusi Kirby Bauer. Konsentrasi ekstrak serai wangi yang digunakan adalah 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, dan 100% dengan 3 kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak serai wangi mampu menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli ATCC 25922 pada konsentrasi 10%-100% dengan rerata zona hambat 6,80mm – 16,70 mm. Analisa data menggunakan uji One-way Anova dengan hasil nilai P=0,000 (P<0,05) menunjukan bahwa ekstrak berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli ATCC 25922, dilanjutkan uji beda nyata terkecil dengan P<0,05 menunjukan adanya perbedaan yang nyata setiap konsentrasi. Pada konsentrasi 100% dengan konsentrasi 50%-10%, konsentrasi 90% dan 80% dengan konsentrasi 40%-10%, konsentrasi 70% dengan konsentrasi 30%-10%, konsentrasi 60% dan 50% dengan konsentrasi 20%-10%, dan konsentrasi 40% dengan konsentrasi 10%.

Biocelebes ◽  
2022 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 90-97
Author(s):  
Gaby Maulida Nurdin

This study aimed to determine the effect of concentration ethanol extract from tembelakan leaf (Lantana camara Linn)  on bacteria growth of Staphylococcus aureus and Escherichia coli. Extraction was done by maceration using ethanol 96% and then separated using rotary evaporator. Antibacterial activity test of the ethanol extract by Well agar diffusion method. Variation in crude extract saponin used in this study was 5%, 10%, 15%, 20%, 25% and positive controls were used for comparison with Amoxicilin and Chloramphenicole concentration of 25 µg/mL and DMSO as a negative control. The results of antibacterial activity test is indicated by the formation of growth inhibitory region S. aureus and E. coli. The result of growth inhibitory regions was analyzed by One way ANOVA. One way ANOVA test results indicate that there are effects of ethanol extract concentration of tembelekan leaf (L. camara Linn) against S. aureus and E. coli. Effective concentration of ethanol extract tembelekan leaf (L. camara Linn) when compared with positive control to inhibit the growth of S. aureus and E. coli is at 25% with a relatively strong antibacterial activity. Test with phytochemicals screening method which is showed that tembelekan leaf contains the flavanoid, saponins, and tannins compounds as antibacterial


2020 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 7
Author(s):  
Alce Magani ◽  
Trina Tallei ◽  
Beivy Kolondam

Uji Antibakteri Nanopartikel Kitosan terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.(Antibacterial Test of Chitosan Nanoparticles against Staphylococcus Aureus and Escherichia coli) Alce K. Magani*, Trina E. Tallei, Beivy J. KolondamProgram Studi Biologi, FMIPA Universitas Sam Ratulangi, Manado 95115*Email korespondensi: [email protected] (Article History: Received 30-12-2019; Revised 15-01-2020; Accepted 23-01-2020) Abstrak Antibakteri merupakan zat yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan dapat membunuh bakteri penyebab infeksi. Staphylococcus aureus dan Escherichia coli merupakan bakteri Gram positif dan Gram negatif yang dapat menimbulkan infeksi atau penyakit dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas bakteri patogen dengan memakai nanopartikel kitosan sebagai antibakteri yang dibuat dalam empat konsentrasi (0,5%, 1%, 1,5% dan 2%) serta penggunaan kontrol asam asetat 1%, ciprofloxacin dan air steril sebagai pembanding. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode gelasi ionik untuk pembuatan nanopartikel kitosan dan difusi agar untuk pengujian antibakteri. Data dianalisis dengan One Way Anova yang dilanjutkan dengan metode BNT (Beda Nyata Terkecil). Hasil penelitian diperoleh penghambatan pertumbuhan bakteri S. aureus dan E. coli tertinggi pada konsentrasi 0,5%, dengan diameter zona hambat hari pertama sampai hari ketiga 12,31 mm, 9,98 mm, dan 20,46 mm pada S. aureus dan 15,88 mm, 18,71 mm, dan 20,43 mm pada E. coli, kategori kuat, dan bersifat bakteriostatik dan penghambatan terendah pada konsentrasi 2% dengan diameter zona hambat pada S. aureus yaitu 5,56 mm, 5,50 mm, dan 5,40 mm, dan pada E. coli yaitu 5,93 mm, 9,64 mm, dan 12,58 mm, kategori sedang, dan bersifat bakteriostatik. Kata kunci: Kitosan, nanopartikel kitosan, aktivitas antibakteri.  Abstract Antibacteria is a substance that can inhibit the growth of bacteria and able to kill bacteria that cause infections. Staphylococcus aureus and Escherichia coli are Gram positive and Gram negative bacteria that able to cause infections or diseases. This study aimed to examine the activity of pathogenic bacteria by using chitosan nanoparticles as antibacterial. The treatments were made in four concentrations (0.5%, 1%, 1.5% and 2%) and, for comparison, there were also acetic acid control, ciprofloxacin and sterile water. The research method used is the ionic gelation method for the manufacture of chitosan nanoparticles and agar diffusion for antibacterial testing. Data were analyzed with One Way Anova followed by LSD (Least Significant Difference) method. The results showed the highest inhibition of growth of S. aureus and E. coli bacteria at a concentration of 0.5%, with a diameter of inhibition zones of the first day to the third day of 12.31 mm, 9.98 mm, and 20.46 mm in S. aureus and 15,88 mm, 18,71 mm, and 20,43 mm in E. coli, the strong category, and are bacteriostatic and the lowest inhibition was at 2% concentration with inhibition zone diameters in S. aureus namely 5.568 mm, 5.50 mm, and 5, 40 mm, and in E. coli, 5.93 mm, 9.63 mm and 12.58 mm, the medium category and bacteriostatic.Key words: Chitosan, nanoparticles chitosan, antibacterial activity.


2020 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 7
Author(s):  
Alce K Magani ◽  
Trina E Tallei ◽  
Beivy J Kolondam

Uji Antibakteri Nanopartikel Kitosan terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.(Antibacterial Test of Chitosan Nanoparticles against Staphylococcus aureus and Escherichia coli) Alce K. Magani*, Trina E. Tallei, Beivy J. KolondamProgram Studi Biologi, FMIPA Universitas Sam Ratulangi, Manado 95115*Email korespondensi: [email protected] (Article History: Received 30-12-2019; Revised 15-01-2020; Accepted 23-01-2020) Abstrak Antibakteri merupakan zat yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan dapat membunuh bakteri penyebab infeksi. Staphylococcus aureus dan Escherichia coli merupakan bakteri Gram positif dan Gram negatif yang dapat menimbulkan infeksi atau penyakit dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas bakteri patogen dengan memakai nanopartikel kitosan sebagai antibakteri yang dibuat dalam empat konsentrasi (0,5%, 1%, 1,5% dan 2%) serta penggunaan kontrol asam asetat 1%, ciprofloxacin dan air steril sebagai pembanding. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode gelasi ionik untuk pembuatan nanopartikel kitosan dan difusi agar untuk pengujian antibakteri. Data dianalisis dengan One Way Anova yang dilanjutkan dengan metode BNT (Beda Nyata Terkecil). Hasil penelitian diperoleh penghambatan pertumbuhan bakteri S. aureus dan E. coli tertinggi pada konsentrasi 0,5%, dengan diameter zona hambat hari pertama sampai hari ketiga 12,31 mm, 9,98 mm, dan 20,46 mm pada S. aureus dan 15,88 mm, 18,71 mm, dan 20,43 mm pada E. coli, kategori kuat, dan bersifat bakteriostatik dan penghambatan terendah pada konsentrasi 2% dengan diameter zona hambat pada S. aureus yaitu 5,56 mm, 5,50 mm, dan 5,40 mm, dan pada E. coli yaitu 5,93 mm, 9,64 mm, dan 12,58 mm, kategori sedang, dan bersifat bakteriostatik. Kata kunci: Kitosan, nanopartikel kitosan, aktivitas antibakteri.  Abstract Antibacteria is a substance that can inhibit the growth of bacteria and able to kill bacteria that cause infections. Staphylococcus aureus and Escherichia coli are Gram positive and Gram negative bacteria that able to cause infections or diseases. This study aimed to examine the activity of pathogenic bacteria by using chitosan nanoparticles as antibacterial. The treatments were made in four concentrations (0.5%, 1%, 1.5% and 2%) and, for comparison, there were also acetic acid control, ciprofloxacin and sterile water. The research method used is the ionic gelation method for the manufacture of chitosan nanoparticles and agar diffusion for antibacterial testing. Data were analyzed with One Way Anova followed by LSD (Least Significant Difference) method. The results showed the highest inhibition of growth of S. aureus and E. coli bacteria at a concentration of 0.5%, with a diameter of inhibition zones of the first day to the third day of 12.31 mm, 9.98 mm, and 20.46 mm in S. aureus and 15,88 mm, 18,71 mm, and 20,43 mm in E. coli, the strong category, and are bacteriostatic and the lowest inhibition was at 2% concentration with inhibition zone diameters in S. aureus namely 5.568 mm, 5.50 mm, and 5, 40 mm, and in E. coli, 5.93 mm, 9.63 mm and 12.58 mm, the medium category and bacteriostatic.Key words: Chitosan, nanoparticles chitosan, antibacterial activity.


2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 7
Author(s):  
Choirul Huda ◽  
Amalia Eka Putri ◽  
Devri Windi Sari

Durian leaf (Zibethinus folium) is part of the plant that has antibacterial activity. The purpose of this study was to determine the antibacterial activity of Zibethinusfoliumfraction against Escherichia coliATCC 25922 in vitro. The research method used is experimental. Leaf samples were extracted using maceration method with 70% ethanol and purified by fractionation methods using aqua distilled, n-hexane, and ethyl acetate. Positive controlisclindamycin gel and negative controlis5% DMSO. Statistical analysis was performed with One-Way Anova. Phytochemical screening results show that macerateZibethinus folium contains flavonoids, tannins, saponins and steroids. The test results of antibacterial activity aqua distilled fraction and ethyl acetate fraction of macerateZibethinus foliumshows antibacterial activity against Escherichia coliATCC 25922, while the n-hexane fraction of macerateZibethinus foliumshowed no antibacterial activity against Escherichia coliATCC 25922. aqua distilled fraction of 40% showed a response the most well barriers with zone of inhibition 8.33 ± 0.76 mm, meaning that aqua distilled fraction of 40%  including medium category. 


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
Author(s):  
Waras Nurcholis ◽  
Mira Takene ◽  
Ratna Puspita ◽  
Lisnawati Tumanggor ◽  
Eka Nurul Qomariyah ◽  
...  

Infectious diseases are a disease caused by bacteria such as Escherichia coli and Staphylococcus aureus. One way to overcome the disease by using antibiotics. However, wise use can lead to antibiotic resistance, so many bacteria are resistant to antibiotics. Therefore it is necessary to search the natural compounds as antibacterials, one of them by using lemongrass (Cymbopogon nardus). This study aims to determine the effectiveness of leaf extracts, stems, and roots lemongrass as antibacterial. The method used in this research is the disc method. Bacteria used are E. coli and S. aureus. The results show extracts of roots, stems, and leaf has activity against S. aureus, while  E. coli shows no activity as antibacterial, it can be possible because of the different properties of the bacteria.   Keywords: anti-bacteria, lemongrass, Escherichia coli, Staphylococcus aureus


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 100-105
Author(s):  
Delisma Simorangkir

Depression is a mood disorder that is characterized by profound and sustained sadness and sadness until the loss of life passion. Lemongrass which contains eugenol is thought to have the potential as an antidepressant that works by inhibiting the Mono Amine Oxidase enzyme. This study aims to determine the effectiveness of antidepressant citronella extract (Cymbopogon nardus (L.) Rendle) on male white mice. This study used 5 treatment groups namely CMC Na 0.5%, amitriptilyn, lemongrass extract dose 1.5 mg/kgBB, 15 mg/kgBB and 150 mg/kgBB. Antidepressant testing was determined based on immobility time using the forsed swim test method. Data analysis using statistics was tested for normality and continued with the One Way Anova method with a 95% confidence level. The results showed that the most effective treatment group as an antidepressant was amitriptilyn followed by lemongrass extract dose 150 mg/kgBB. The conclusion of this study is that lemongrass extract dose 150 mg/kgBB has the effectiveness as an antidepressant but is no more effective than the comparison of amitrip


2019 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 8-17
Author(s):  
Siti Hartini ◽  
Eliya Mursyida

Escherichia coli (E. coli) dan Shigella dysenteriae (S. dysenteriae) merupakan bakteri penyebab diare. Salah satu tumbuhan yang dapat digunakan sebagai pengobatan untuk diare adalah daun pepaya. Daun papaya memiliki kandungan senyawa aktif seperti papain, tanin, alkaloid, flavonoid, fenol, saponin, dan steroid yang diduga memiliki efek antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas pemberian ekstrak daun pepaya (Carica papaya L.) dengan berbagai konsentrasi terhadap pertumbuhan bakteri  E. coli dan S. dysenteriae. Penelitian ini menggunakan rancangan post-test only with control group dengan metode difusi kertas cakram (Kirby-Bauer). Zona hambat yang terbentuk diukur menggunakan jangka sorong dan dianalisis menggunakan uji One Way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun papaya dapat menghambat pertumbuhan bakteri E. coli dan S. dysenteriae secara in-vitro. Analisis uji statistika didapatkan (p<0,05) yang artinya terdapat perbedaan nyata antar kelompok perlakuan setelah pemberian ekstrak daun pepaya terhadap pertumbuhan bakteri E. coli dan S. dysenteriae.


2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 64-68
Author(s):  
Agni Rimba Mawan ◽  
Sri Endah Indriwati ◽  
Suhadi Suhadi

Buah salam (Syzygium polyanthum) memiliki manfaat sebagai obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak metanol buah Syzygium polyanthum terhadap pertumbuhan bakteri Escherchia coli. Ekstraksi dilakukandengan cara maserasi menggunakan pelarut metanol. Konsentrasi ekstrak yang digunakan adalah 40%, 60%, dan 80%, dengan tetracycline sebagai kontrol positif dan aquades sebagai kontrol negatif. Aktivitas antibakteri diuji dengan menggunakan metode one way anova, dilanjutkan dengan uji LSD (least signifiance diffrent). Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak buah Syzygium polyanthum berpengaruh signifian dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherchia coli(p <0,05). Konsentrasi 80% memiliki aktivitas paling tinggi dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherchia coli, yang tidak berbeda nyata dengan konsentrasi 60% dan kontrol positif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak metanol buah Syzygium polyanthum memiliki aktivitas antibakteri terhadap Escherchia coli


2021 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 91
Author(s):  
Noor Elfa ◽  
Rasyidah Rasyidah

Awal pandemi Covid-19 terjadi kelangkaan bahan baku hand sanitizer yaitu alkohol. Alkohol merupakan bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan hand sanitizer Alkohol dipisahkan dengan destilasi fraksinasi menggunakan kolom. Pada kolom terjadi pemanasan secara bertahap dengan suhu yang berbeda di setiap platnya untuk pemurnian destilat dibawahnya. Penelitian ini bertujuan untuk; (1) mengetahui kefektifan penggunaan jenis kolom vigreux dan kolom hemple pada destilasi fraksinasi air tape ketan dan singkong (2) mengetahui persentase kadar alkohol maksimal dari kedua air tape tersebut (3) mengetahui daya hambat hand sanitizer terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental di laboratorium menggunakan air tape ketan dan singkong Gambut. Data dianalisis dua faktor yaitu jenis kolom dan jenis air tape dengan uji Normalitas, jika data berdistribusi normal dilakukan uji parametrik One Way Anova, jika tidak berdistribusi normal dilakukan uji non paramterik Kruskal-Wallis. Hasilnya adalah jenis kolom destilasi dan jenis air tape berpengaruh signifikan terhadap persentase kadar alkohol. Kolom vigreux lebih efektif dibandingkan kolom hemple pada proses destilasi air tape, destilasi air tape singkong dengan kolom vigreux memberikan rendemen 15,95 % per 1000 mL air tape singkong dengan kadar alkohol 90,44 % sedangkan air tape ketan memberikan rendemen 9,18 % per 1000 mL air tape ketan dengan kadar alkohol 87,91 %. Aktivitas antibakteri alkohol hasil destilasi dari air tape ketan dan singkong memberikan pengaruh bermakna dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Dengan demikian kolom vigreux lebih efektif dibandingkan kolom hemple dalam produksi alkohol.


Author(s):  
Mia Irawan ◽  
Febri Nur Ngazizah ◽  
Riky Riky ◽  
Iqlila Romaidha ◽  
Iqlila Romaidha

Abstrak Hutan Kalimantan merupakan hutan hujan tropis terluas yang menjadi salah satu tempat dengan keanekaragaman hayati yang berpotensi untuk pengembangan dalam bidang kesehatan/pengobatan, salah satu tumbuhan yang digunakan untuk pengobatan adalah akar kait-kait (Uncaria acida (Hunt.) Roxb.). Tumbuhan ini memiliki senyawa alkaloid indol, triterpen, flavonoid dan fenilpropanoid berperan sebagai antibakteri. Pada penelitian ini dilakukan uji antibakteri menggunakan metode Kirby Bauer untuk menentukan aktivitas antibakteri yang ditandai dengan terbentuknya zona hambat disekitar kertas cakram. Bakteri yang diuji adalah E. coli. E. coli merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang yang dapat menyebabkan diare ringan. Ekstrak yang diuji pada penelitian ini adalah ekstrak etanol daun U. acida dengan perlakuan 5 variasi konsentrasi (5 mg/ml, 15 mg/ml, 30 mg/ml, 40 mg/ml dan 50 mg/ml). Hasil rata-rata zona hambat ekstrak etanol daun U. acida dalam konsentrasi 5 mg/ml yaitu 8,1 mm dalam kategori lemah, konsentrasi 15 mg/ml yaitu 8,3 mm dalam kategori lemah, konsentrasi 30 mg/ml yaitu 9,1 mm dalam kategori lemah, 40 mg/ml yaitu 9,2 mm dalam kategori lemah dan 50 mg/ml dalam kategori sedang. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dan dianalisis menggunakan uji One Way ANOVA, dengan signifikansi (? > 0.05 ) yang berarti bahwa data zona hambat pada uji pertumbuhan bakteri E. coli pada ke 5 konsentrasi tersebut berpengaruh terhadap zona hambat bakteri E. coli. Kata kunci : Uncaria acida (Hunt.) Roxb, Escherichia coli, metode Kirby Bauer.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document