Hubungan Mekanisme Koping Dengan Menarik Diri Pada Pasien Rawat Inap Di Ruang Murai B Dan Anggrek Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Provinsi Bengkulu
ABSTRACT : RELATIONSHIP OF COPING MECHANISM WITH SELF WITHDRAW ON PATIENTS WHO TREATED IN MURAI B AND ANGGREK WARD RSKJ SOEPRAPTO BENGKULU Background : Withdrawing is a challenge that avoids communication with other people because they have problems with other people.Purpose : The purpose of this study was to determine the Relationship of Coping Mechanism with Self Withdraw on Patients who Treated in Murai B and Anggrek Ward RSKJ Soeprapto Bengkulu.Methods : This study used observational approach with cross sectional design. Population in this study were all Patients who Treated in Murai B and Anggrek Ward RSKJ Soeprapto Bengkulu Province in 2018 with the amount of 72 people. The data used were primary data and secondary data. Data were analyzed using univariate and bivariate analysis with Chi-Square test (c2), Contingency Coefficient test (C) and Odds Ratio (OR) test.Results : The result of this study showed from 72 people respondent there were 39 people (54,2%) with maladaptive coping and 33 people (45,8%) with adaptive coping. From 72 people respondent there were 41 people (56,9%) with self withdraw and 31 people (43,1%) did not self withdraw.Conclusion : There was significant relationship between Coping Mechanism with Self Withdraw on Patients who Treated in Murai B and Anggrek Ward RSKJ Soeprapto Bengkulu with closed category relationship. Health workers are expected to be able to implement nursing interventions such as SP withdrawing and can continue to collaborate on drugs in monitoring medication and taking medication. Keywords: Coping Mechanism, Self Withdraw INTISARI: HUBUNGAN MEKANISME KOPING DENGAN MENARIK DIRI PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUANG MURAI B DAN ANGGREK RUMAH SAKIT KHUSUS JIWA SOEPRAPTO PROVINSI BENGKULU Pendahuluan : Menarik diri merupakan upaya menghindari suatu hubungan komunikasi dengan orang lain karena merasa kehilangan hubungan akrab dan tidak mempunyai kesulitan dalam berhubungan secara spontan dengan orang lain.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan mekanisme koping dengan menarik diri pada pasien rawat inap di Ruang Murai B dan Anggrek Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Provinsi Bengkulu.Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian observasional yang menggunakan pendekatan Cross Sectional yang dikaji sekaligus dalam waktu yang bersamaan, populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien rawat inap di Ruang Murai B dan Anggrek Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Provinsi Bengkulu pada tahun 2018 yang berjumlah 72 orang. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square (c2), uji Contingency Coefficient (C) dan uji Odds Ratio (OR).Hasil Penelitian : Hasil penelitian didapatkan dari 72 orang responden terdapat 39 orang (54,2%) dengan koping maladaptif dan 33 orang (45,8%) dengan koping adaptif. Dan dari 72 orang responden terdapat 41 orang (56,9%) menarik diri dan 31 orang (43,1%) tidak menarik diri.Kesimpulan : Ada hubungan mekanisme koping dengan menarik diri pada pasien rawat inap di Ruang Murai B dan Anggrek Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Provinsi Bengkulu dengan kategori hubungan erat. Diharapkan tenaga kesehatan dapat menerapkan intervensi keperawatan seperti SP menarik diri dan dapat terus mengkolaborasikan obat-obatan dalam pemantauan makan dan minum obat. Kata Kunci : Mekanisme Koping, Menarik Diri