scholarly journals terapi slow deep breathing exerc PENGARUH TEKNIK RELAKSASI BENSON TERHADAP TINGKAT STRES PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI

2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
Author(s):  
Eva Dwi Ramayanti

Stres merupakan suatu kondisi dimana keadaan tubuh terganggu karena tekanan fisik maupun psikologis atau ketika individu merasa tidak sanggup mengatasi tuntutan yang dihadapinya. Stres mahasiswa dalam mengerjakan skripsi  merupakan suatu keadaan mahasiswa yang mengalami ketidaksepadanan antara pekerjaan skripsi secara fisik maupun psikologis. Pada tahun 2015-2016 mahasiswa tingkat akhir Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri berjumlah 15 orang mengalami stres. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi benson terhadap stres pada mahasiswa tingkat akhir program studi ilmu keperawatan fakultas ilmu kesehatan universitas Kadiri tahun 2016. Rancangan penelitian ini adalah inferensial, penelitian lapangan, pre eksperimental, desain penelitian one group pre test  pos test dan sumber data penelitian primer. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 15 orang  dan sampelnya semua total populasi. Variabel independen (X) adalah teknik relaksasi benson terhadap stres dan variabel dependent (Y) adalah mahasiswa tingkat akhir yang mengerjakan skripsi dengan menggunakan SOP dan lembaran observasi. Uji yang digunakan yaitu uji statistik Wilcoxon Sign Rank Test dengan α=0,05. Dari hasil penelitian sebelum diberikan teknik relaksasi benson sebagian besar mengalami stres sedang dan sesudah diberikan teknik relaksasi benson sebagian besar responden mengalami stres ringan. Berdasarkan uji statistik dengan Wilcoxon Sign Rank Test, diperoleh nilai p value (0,003) < dari nilai α (0,05), bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Dari hasil uji hipotesis dapat di simpulkan bahwa ada pengaruh teknik relaksasi benson terhadap stres pada mahasiswa tingkat akhir program studi ilmu keperawatan fakultas ilmu kesehatan universitas Kadiri Tahun 2016. Berdasarkan penelitian ini diharapkan lembaga pendidikan dapat memberikan fasilitasi dan terapi yang dapat menunjang kemampuan mahasiswa.

2014 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 041-046
Author(s):  
Lia Rahmawati ◽  
Wahyu Wibisono

DPT is an attempt to get immunity against the disease Diphtheria , Pertussis , Tetanus by entering the germs of diphtheria , pertussis , tetanus that have been weakened and turned off into the body so that the body can produce antibodies that will be used for the the body to fight the germs or the three of the disease ( Markum , 2005). The aim of this study was to determine the effectiveness health promotion to the mother’s attitudes post DPT immunization on the 3-5 months infants. Method: Research design was Pre-Experimental design using Pre - Post Test approach. Research sample was 19 mothers with infants aged 3-5 months at Pustu slorok District of Garum at June 25th until June 27th,2012, its choosed with total sampling. Data collected by questionaire. Analysis using Wilcoxon Sign Rank Test, with ≤0.05 significant level. Result: The results showed that there was an effect of health promotion to the mother’s attitudes in handling in febrile post DPT , with p value of  0.046. Discussion: Based on the results of the research,it was expected for the respondents to be more active in improving knowledge by emphasizing on information about febrile post DPT immunization either electronic nor mass media so respondents could  improve the attitude in handling the febrile post DPT and minimize the occurrence of Kipi ( Genesis Infection Post Immunization ).


2017 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 44
Author(s):  
Hening Pratiwi ◽  
Nur Amalia Choironi ◽  
Warsinah Warsinah

<p align="center"><strong>Abstrak</strong></p><p align="center"><strong> </strong></p><p>Tidak semua masyarakat paham tentang obat dan teknik penggunaan obat, sehingga menjadi penyebab pengobatan tidak optimal atau kegagalan pengobatan. Hal ini dapat disebabkan minimnya pengetahuan dan kemampuan masyarakat terkait teknik penggunaan obat. Oleh karena itu dibutuhkan edukasi dan optimalisasi kemampuan masyarakat berkaitan dengan teknik penggunaan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi apoteker terhadap pengetahuan dan sikap masyarakat terkait teknik penggunaan obat. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pamijen Kecamatan Baturaden Purwokerto pada bulan Mei 2017. Penelitian ini merupakan penelitian <em>cross sectional</em> dengan pengambilan sampel secara <em>simple random sampling</em>. Jumlah sampel yang didapat sebesar 30 responden yang merupakan kader PKK dan kader POSYANDU Desa Pamijen Baturaden Purwokerto. Teknik pengumpulan data melalui <em>pretest-postest design</em> menggunakan kuesioner. Parameter yang dinilai adalah pengetahuan dan sikap masyarakat terkait penggunaan obat. Analisis data dilakukan menggunakan <em>Wilcoxon Sign Rank Test</em> dan Uji t berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada pengetahuan responden sebelum dan sesudah edukasi oleh apoteker, dibuktikan dengan nilai p sebesar 0,004 (p≤ 0,05). Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya peningkatan sikap responden sebelum pemberian edukasi dengan sikap responden sesudah pemberian edukasi terkait teknik penggunaan obat, dibuktikan dengan nilai sebesar 0,284 (p≥ 0,05). Dapat disimpulkan bahwa edukasi apoteker mempengaruhi pengetahuan masyarakat terkait teknik penggunaan obat, tetapi tidak mempengaruhi sikap masayarakt terhadap teknik penggunaan obat.</p><p> </p><p><strong>Kata Kunci:</strong>    Obat, edukasi, penggunaan obat</p><p> </p><p align="center"><strong><em>Effect of pharmacist education of knowledge and public attitudes </em></strong><strong><em><br /> </em></strong><strong><em>related to use of medicine</em></strong></p><p> </p><p align="center"><strong><em>Abstract</em></strong></p><p align="center"><strong> </strong></p><p><em>Not all people understand about drugs and techniques of drug use, so the cause of treatment is not optimal or treatment failure. This can be due to the lack of knowledge and ability of the community related to drug use techniques. Therefore, it is necessary to educate and optimize the ability of the community related to drug use techniques. This study aims to determine the effect of educational pharmacists on knowledge and attitude of the community related to drug use techniques. This research was conducted in Pamijen Village, Baturaden Subdistrict Purwokerto in May 2017. This research is a cross sectional study with simple random sampling. The number of samples obtained by 30 respondents who are PKK cadres and cadres POSYANDU Pamijen Village Baturaden Purwokerto. Data collection techniques through pretest-postest design using questionnaires. Parameters assessed were community knowledge and attitude related to drug use. Data analysis was performed using Wilcoxon Sign Rank Test and T paired test. The results showed that there were significant differences in the knowledge of respondents before and after education by pharmacists, evidenced by the p value of 0.004 (p 0.05). The result of the research showed that there was no increase of respondent attitude before giving of education with respondent attitude after giving of education related to technique of drug usage, proved with value equal to 0,284 (p≥ 0,05). It can be concluded that pharmacists' education influences the community's knowledge of drug use techniques, but does not affect the attitude of masayarakt on drug use techniques.</em></p><p><em> </em></p><p><strong><em>Keywords:</em></strong><strong><em>       </em></strong><em> Drugs, Education, Drug Use.</em></p>


2019 ◽  
Vol 26 (2) ◽  
pp. 53-60
Author(s):  
Vellyza Colin ◽  
Buyung Keraman ◽  
Evan Aditya Pratama

The Effect of Rosella Stew to Decreasing of Blood Pressure (Hypertension) in Patients at Working Area of  Sukamerindu Public Health Center BengkuluABSTRAKPengaruh rebusan bunga rosella terhadap penurunan tekanan darah (Hipertensi) pada pasien diwilayah kerja Puskesmas Sukamerindu Bengkulu. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan diastolik lebih dari 90 mmHg. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh rebusan bunga rosella digunakan untuk menurunkan tekanan darah oleh sebagian masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantiatif dengan desain pra exsprimental. Populasi dalam penelitian ini pasien hipertensi yang berobat di Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu pada bulan Januari-Desember 2018 sebanyak 52 orang dewasa yang terkena hipertensi. Teknik pengambilan sample dengan total sampling dengan kriteria inkulasi dan ekslusi sehingga sample yang diambil 30 orang yang memenuhi kriteria dalam pemberian rebusan bunga rosella dan 22 orang yang tidak memenuhi kriteria dalam pemberian bunga rosella untuk penurunan tekanan darah hipertensi. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder dengan melihat cacatan dokumentasi di Poli Umum Di Puskesmas Sukamerindu Bengkulu.Hasil penelitian didapatkan: uji statistik Wilcoxon Sign Rank Test Hasil tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah perlakuan didapatkan nilai  Z = -4,293 dengan p=value=0,0000,05 berarti signifikan, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi Ada pengaruh pemberian rebusan bunga rosella terhadap penurunan tekanan darah sistolik pada pasien diwilayah kerja Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu. Hasil tekanan darah diastol sebelum dan sesudah perlakuam didapatkan nilai  Z = -3,075 dengan p=value=0,0020,05 berarti signifikan, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi Ada pengaruh pemberian rebusan bunga rosella terhadap penurunan tekanan darah diastolik pada pasien diwilayah kerja Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu. Kata Kunci : hipertensi,  tekanan darah, rebusan rosella ABSTRACT Effect of rosella stew on blood pressure (hypertension) reduction in patients in the Pukesmas area Sukamerindu Bengkulu. Hypertension is an increase in systolic blood pressure of more than 140 mmHg and diastolic of more than 90 mmHg. This study discusses the benefits of rosella stew used for reducing blood pressure by most people. This research is a quantitative research with pre-exemplary design. The population in this study were hypertensive patients seeking treatment at the Sukamerindu Public Health Center in Bengkulu City in January-December 2018 as many as 52 adults affected by hypertension. Sampling technique with total sampling with inclusion and exclusion criteria so that the samples taken were 30 people who met the criteria in the provision of rosella stew and 22 people who did not meet the criteria for rosella stew for decreasing hypertension. Data collection in this study uses secondary data by looked at documentation records at Puskesmas Sukamerindu Bengkulu.The results of this study showed: Wilcoxon Sign Rank Test statistical test Results of systolic blood pressure before and after treatment obtained a value of Z = -4.293 with p = value = 0.000 0.05 means significant, then Ho is rejected and Ha is accepted. So there is Effect of rosella stew to Decreasing of blood pressure (hypertension) in patients at area of Pukesmas Sukamerindu Bengkulu. The results of diastolic blood pressure before and after the treatment showed that the value of Z = -3.075 with p = value = 0.002 0.05 means significant, then Ho was rejected and Ha was accepted. So there is Effect of rosella stew to Decreasing of blood pressure (hypertension) in patients at area of Pukesmas Sukamerindu Bengkulu. Keywords: blood pressure, hypertension, rosella stew


2016 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 32
Author(s):  
Etika Purnama Sari

Balita mudah terkena penyakit ISPA karena tubuh balita masih rentan terhadap penyakit infeksi. Banyak ibu yang tidak tahu tentang pencegahan penyakit ISPA. Metode FGD (focus group discussion) dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan peningkatan pengetahuan ibu melalui FGD. Desain penelitian adalah pra eksperimental one group pra post test design. Variabel yang diteliti adalah tingkat pengetahuan ibu. Sampel yang digunakan adalah ibu yang memiliki balita di wilayah RT 3 RW 1 Kelurahan Sidotopo Wetan Kecamatan Kenjeran sebanyak 13 orang. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon Sign Rank Test dengan tingkat signifikansi α<0,05, didapatkan nilai p=0,002 yang berarti ada peningkatan pengetahuan ibu melalui FGD. Adanya peningkatan dikarenakan faktor pendidikan, usia, pengalaman serta proses diskusi dalam FGD. Bagi para ibu harus tetap mengakses informasi tentang preventif ISPA dalam berbagai media. Kata kunci: Focus Grup Discussion, Pengetahuan, ISPA ABSTRACT Children with age 12-60 months are susceptible to ISPA due to their body was still susceptible to infectious diseases. Many mother do not know about the prevention of ISPA. FGD (focus group discussion) can be used to increase their knowledge. The aim of this study is to explain the increasing mother’s knowledge through the FGD. The study design was a pre-experimental one-group pre-post test design. The variables studied were the level of mother’s knowledge. The samples used were mothers with babies aged 12-60 months as many as 30 people. Data was collected by questioner. Based on the test results of the Wilcoxon Sign Rank Test with a significance level of α<0,05, p value = p=0,002 which means there is the increasing mother’s knowledge through the FGD. The increasing knowledge due to factors of education, age, experience, and the discussion process in the FGD. For mother must still access information about preventive ISPA in a variety of media. Keywords: Focus Grup Discussion, knowledge, ISPA DOWNLOAD FULL TEXT PDF >>


2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 69-76
Author(s):  
Nurul Faidah ◽  
I Putu Bagus Maha Bindhu ◽  
Ni Nyoman Putri Sriadi

Proses penuaan banyak mengalami kemunduran fisik maupun mental yang dapat menimbulkan berbagai masalah seperti penurunan kualitas tidur. Salah satu cara meningkatkan kualitas tidur pada lansia adalah dengan melakukan latihan Hatha Yoga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Hatha Yoga terhadap kualitas tidur lansia. Hatha Yoga merupakan salah satu senam ringan yang dapat dilakukan oleh lansia bertujuan  menimbulkan efek relaksasi agar dapat meningkatkan  kualitas tidur ataupun memperbaiki kualitas tidur agar menjadi lebih baik. Desain penelitian: yang digunakan adalah pra eksperimental dengan One- S.Kep., Ns, M.Kes2group Pre test – Post test Design dan jumlah responden 20 orang. Hasil penelitian menunjukan kualitas tidur sebelum diberikan latihan Hatha Yoga didapatkan hasil rerata kualitas tidur sebesar 7.10 dengan standar deviasi 1.16 dan sesudah diberikan latihan Hatha Yoga didapatkan hasil rerata kualitas tidur sebesar 3.95 dengan standar deviasi 1.31. Berdasarkan analisa data menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank Test diperoleh nilai p value= 0,000 <α (0.05) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan kualitas tidur pre dan post test. Jadi, terdapat pengaruh latihan Hatha Yoga terhadap kualitas tidur pada lansia.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 188-201
Author(s):  
Desideria Yosepha Ginting ◽  
Layari Tarigan ◽  
Susi Endriyana

ABSTRACT Anaemia or often referred to as lack of blood is a condition in which the number of red blood cells decreases and results in insufficient oxygen-carrying capacity to meet the body's physiological needs. Problems that arise include an increase in heart rate due to the body trying to provide more oxygen to the tissues, an increase in respiratory rate as the body tries to provide more oxygen to the blood, dizziness due to lack of blood to the brain, feeling tired due to increased oxygenation of various organs including the heart muscle. and skeletal, pale skin due to reduced oxygenation, nausea due to decreased gastrointestinal blood flow and central nervous system, decreased hair and skin quality. Overcoming complaints of anaemia non-pharmacological can be done with dragon fruit. The purpose of this study was to determine the effectiveness of dragon fruit in dealing with complaints of anaemia in the Sri Wahyuni ​​clinic, Ujung Padang sub-district, Simalungun district in 2020. This study used a quantitative method, with a quasi-experimental design with a control time-series design. The population of this study were pregnant women who experienced symptoms of anaemia at the Sri Wahyuni ​​Clinic, Ujung Padang District, Simalungun Regency. The sample selection using purposive sampling of 14 people, 7 people were given intervention and 7 people as controls. The results of the study using the Wilcoxon sign rank test showed that the results for the group given pre and post-intervention p-value 0.026 <0.05. The results of the study using the Wilcoxon sign rank test showed that the control p-value was 0.000 <0.05. The conclusion is that there are differences in the two groups after being given dragon fruit in overcoming complaints of anaemia.


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 108-115
Author(s):  
Siska Nurul abidah ◽  
Hinda Novianti

Parents of toddlers with fever seizures are worried and anxious if their toddler has a fever and body temperature does not drop immediately.  This can be caused by perents’ ignorance about the early handling of febrile seizures in toddlers. The purpose of this study was to determine the effect of health education on febrile seizures on parents’ attitudes in handling emergency febrile seizures in toddlers. This research is a quantitative study with a desaign quasy experiment design with a one group pretest posttest desaign design. The sample population of parents who had children aged 3 months-5 years is 80 people  by means of purposive sampling. The research was conducted for 2 months, namely July-August 2020 at RW 01 and RW 02Wonokromo Vileage, Surabaya. Dta collection in the from of a questionnaire. Statistical test using the Wilcoxon Sign Rank Test. The statistical test result obtained a significance value of 0.000 (p value ˂0.005), which means that thhere is an effect of health education on  the ettitudes of parents in handling emergency febrilr seizures in toddlers. Health education can increase knowladge so that it can change parents’ attitudes in early handling of febrile seizures in toddlers.                                                     Keywords: Health Education, Fever Convulsions, Toddlers ABSTRAK          Orangtua dengan balita kejang demam merasa khawatir dan cemas apabila balita mereka mengalami demam dan suhu tubuh yang tidak segera turun. Hal ini dapat disebabkan karena ketidaktahuan orang tua tentang penanganan awal kejadian kejang demam pada balita. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang kejang demam terhadap sikap orangtua dalam penanganan kegawatdaruratan kejang demam pada balita. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain quasy eksperiment desaign dengan rancangan one group pretest posttest desaign. Populasi orang tua yang memiliki anak berusia 3 bulan - 5 tahun sampel berjumlah 80 orang dengan cara Purposive sampling. Penelitian dilakukan selama 2 bulan yaitu Juli-Agustus 2020 di RW 01 dan RW 02 Kelurahan Wonokromo Surabaya. Pengumpulan data berupa kuesioner. Uji statistik menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank Test. Hasil uji statistik didapatkan nilai signifikansi 0,000 (p value <0,005) artinya ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap orang tua dalam penanganan kegawatdaruratan kejang demam pada balita. Pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahauan sehingga dapat merubah sikap orangtua dalam melakukan penanganan awal kejang demam pada balita.   Kata kunci : Pendidikan Kesehatan, Kejang Demam, Balita


2017 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 71
Author(s):  
Eka Santi

ABSTRAKStimulasi perkembangan makan merupakan kegiatan yang meningkatkan kemampuan anak terhadap perilaku ketika makan. Praktek pemberian makan sangat dipengaruhi oleh peran ibu, khususnya pada anak toddler yang mengembangkan kemandiriannya, salah satunya adalah makan. Kemampuan ibu melakukan stimulasi menjadi tolok ukur perilaku makan anak. Rancangan Quasy Eksperiment dengan sampel penelitian 21 responden ibu yang memiliki anak toddler susah makan di wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru Utara melalui teknik sampling purposive, analisis yang digunakan menggunakan Uji Wilcoxon Sign Rank Test. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan kemampuan ibu melakukan stimulasi perkembangan makan antara observasi pertama dan kedua dengan p value = 0,025 menjadi p value = 0,014. Namun pada tiap komponen persepsi pendekatan health belief model tidak memberikan pengaruh terhadap kemampuan ibu. Persepsi kerentanan  p = 0,317; persepsi keseriusan p = 0,564, persepsi hambatan p = 0,157 dan persepsi manfaat p = 1,000. Deteksi dini perkembangan motorik mulut sebagai bagian penting dari tumbuh kembang anak.Kata-kata kunci: stimulasi, perkembangan makan, motorik mulut.ABSTRACTStimulation of the development of eating is an activity that enhances the ability of children to behavior when eating. The practice of feeding is strongly influenced by the mother's role, particularly in children toddler who develop their independence, one of which is eaten. Mother ability stimulating the benchmark eating behavior in children. Quasy experiment with sample 21 respondents mothers who have toddler with difficult feeding in Puskesmas North Banjarbaru through purposive sampling technique and Wilcoxon Sign Rank Test is used in this study. The result showed increase the mother's ability stimulating the development of eating between first and second observation with p value = 0.025 into p value = 0.014. However, at the components of health belief model does not give effect to the mother's ability. Perceived vulnerability p = 0.317; perceived seriousness p = 0.564, perceived barrier p = 0.157  and perceived benefit p = 1.000. Early detection oral motor development should include the part of child development.Keywords: stimulation, development of feeding, oral motor.


2019 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 7
Author(s):  
Dwi Retnowati

Storytelling  merupakan  suatu  proses  kreatif  anak-anak  yang  dalam  perkembangannya  senantiasa mengaktifkan bukan hanya aspek intelektual saja tetapi juga aspek kepekaan, kehalusan budi, emosi, seni, daya berfantasi, dan imajinasi anak yang tidak hanya mengutamakan kemampuan otak kiri tetapi juga kemampuan otak kanan. Berbicara mengenai storytelling, secara umum semua anak-anak senang mendengarkan storytelling, baik anak  balita, usia sekolah dasar, maupun yang telah beranjak remaja bahkan orang dewasa. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kegiatan storytelling terhadap tumbuh kembang anak usia 3-5 tahun di TK/KB Petra Kediri. Desain penelitian menggunakan pre eksperimental. Tehnik pengambilan sampel total sampling dengan jumlah sampel 30 responden. Uji Statistik menggunakan wilcoxon sign rank test dengan α = 0,05.Penelitian ini diketahui bahwa dari 30 responden sebelum diberikan storytelling mengalami tumbuh kembang meragukan sebanyak 27 anak (90%) dan 3anak (10%) mengalami tumbuh kembang menyimpang, sedangkan sesudah diberikan storytelling mengalami tumbuh  kembang sesuai sebanyak 20 anak (66,7%) dan sebesar 10 anak (33,3%) mengalami tumbuh kembang meragukan. Kesimpulan diperoleh nilai p = 0,000 dengan α =0,05 dimana p<α sehingga Ho ditolak   yang artinya ada pengaruh kegiatan storytelling terhadap tumbuh kembang anak.Hasil penelitian setelah dilakukan kegiatan storytelling di dapatkan bahwa ada pengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Di harapkan guru di KB-TK Petra kediri untuk meningkatkan kegiatan storytelling. Kata Kunci :  Storytelling, Tumbuh kembang, Anak Usia 3-5 Tahun. STORYTELLING IMPLEMENTATION IN AGE CHILDREN 3-5 YEARS AS A DEVELOPMENT STIMULATION EFFORTS ABSTRACTStorytelling is a creative process of children who in its development always activates not only intellectual  aspects  but  also  aspects  of  sensitivity,  refinement,  emotion,  art,  fantasy  power,  andimagination of children who not only prioritize left brain abilities but also the ability of the right brain. Speaking of storytelling, in general all children love to listen to storytelling, both toddlers,elementary school age, and those who have grown up even adults. The purpose of the study was to determine the effect of storytelling activities on the growth of children aged 3-5 years in Petra Kediri Kindergarten / KB. The research design uses pre experimental. Total sampling technique with asample of 30 respondents. The Statistical Test used the Wilcoxon sign rank test with α = 0.05. Thisstudy found that of the 30 respondents before being given storytelling, there were 27 children (90%)and 3 children (10%) experiencing deviant growth and development, while after being given storytelling. experienced growth and development according to as many as 20 children (66.7%) and as many as 10 children (33.3%) experienced dubious growth growth. Conclusions obtained p value =0,000 with α = 0.05 where p <α so that Ho is rejected, which means there is the influence of storytelling activities on child growth and development. The results of the research after storytelling activities are found that there is an influence on child development. It is expected that caregivers at Petra Kediri Kindergarten will improve storytelling activities. Keywords: Storytelling, Growing, Children 3-5 years old


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 86
Author(s):  
Maria Goretti Keshia Sawitri ◽  
Ira Paramastri

Banyaknya kasus perilaku seksual berisiko dan dampaknya pada remaja menimbulkan perhatian. Dampak dari hal tersebut bermacam-macam, mulai dari dampak fisik hingga psikologis. Fase remaja merupakan fase yang krusial untuk menuju dewasa. Orang tua diharapkan dapat menjadi figur pendamping utama untuk dapat menyampaikan pendidikan kesehatan reproduksi dan seksual. Meski demikian, orang tua kerap tidak memberikan informasi mengenai hal tersebut. Penyebabnya karena kurangnya pengetahuan, menganggap hal itu tabu, hingga komunikasi yang tidak terbuka dengan anak. Modul “MISI” bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan komunikasi orang tua dalam menyampaikan topik tersebut pada anak mereka yang beranjak remaja, berusia 9 sampai 15 tahun. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode one group pretest-posttest design kepada delapan partisipan. Data hasil variabel pengetahuan dan keterampilan dianalisis menggunakan Wilcoxon Sign-rank Test dan data deskriptif. Hasil pengujian menunjukkan menunjukkan variabel pengetahuan memiliki nilai z = -2,536 sedangkan p-value sebesar 0,011 (p<0,05), sedangkan keterampilan komunikasi memiliki nilai z = -2,541 dan p-value sebesar 0,012 (p<0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa modul MISI secara signifikan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan komunikasi orang tua dalam menyampaikan materi kesehatan reproduksi pada anak.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document