scholarly journals Dampak Konsumsi Kopi pada Penurunan Kadar Glukosa Darah Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2

2021 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 531-540
Author(s):  
Riski Handiani Anwari

Diabetes mellitus tipe 2 merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah. Kadar glukosa darah yang tinggi pada penderita diabetes mellitus tipe 2 akan meningkatkan risiko terjadinya komplikasi seperti stroke, ketoasidosis diabetik, retinopati, ulkus diabetik dan komplikasi lainnya. Salah satu pengobatan yang direkomendasikan untuk menurunkan kadar glukosa darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2 adalah dengan mengkonsumsi kopi. Oleh karena itu, literature review ini ditulis dengan tujuan untukelihat dampak konsumsi kopi pada penurunkan kadar glukosa darah penderita diabetes mellitus tipe 2. Metode yang digunakan adalah metode literature review dari 33 artikel terpilih yang ditemukan pada database NCBI, PubMed, dan Google Scholar dengan kata kunci “diabetes mellitus tipe 2”, “glukosa darah”, dan “kopi” dari tahun 2002 hingga 2021 yang kemudian dianalisis sesuai dengan metode sistematik literature review. Dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan, didapatkan hasil bahwa mengkonsumsi kopi dapat menurunkan kadar glukosa darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2.

2021 ◽  
Vol 1 ◽  
pp. 309-316
Author(s):  
Nurul Febrian Bintari Putri ◽  
Trina Kurniawati

AbstractDiabetes mellitus is a chronic disease that cannot be cured, but can be prevented by using the 5 pillars of diabetes mellitus management, one of which is controlling blood sugar levels. Patients with diabetes mellitus need support from the family because the family can influence a person's behavior and lifestyle so that it has an impact on the quality of life of patients with type 2 diabetes mellitus. To determine the relationship between family support and blood sugar levels in patients with type 2 diabetes mellitus through a literature review. The data collection technique uses a literature review method of 5 articles sourced from an online database with electronic searches on Google Scholar, Garba Garuda, and ProQuest published in 2017-2021. The critical analysis instrument used is using a strobe. The results of a literature review on the family support variable were 2 articles with supporting categories as many as 128 respondents, 2 articles with less categories as many as 63 respondents, and 1 article with good categories as many as 22 respondents. Variable blood sugar levels 2 articles in the controlled category as many as 98 respondents, 1 article in the poor category as many as 45 respondents, 1 article in the controlled category as many as 17 respondents, and 1 article in the diabetes category as many as 29 respondents. There is a relationship between family support and blood sugar levels in patients with type 2 diabetes mellitus.Keywords: Type 2 diabetes mellitus; family support; blood glucose levels; blood sugar levels AbstrakDiabetes mellitus merupakan penyakit kronik yang tidak dapat disembuhkan, namun dapat dicegah dengan menggunakan 5 pilarpengelolaan diabetes mellitus, salah satunya pengendalian kadar gula darah. Pasien diabetes mellitus perlu adanya dukungan dari keluarga karena keluarga dapat mempengaruhi perilaku dan gaya hidup seseorang sehingga berdampak pada kualitas hidup pasien diabetes mellitus tipe 2. Untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2 melalui literature review. Teknik pengumpulan data menggunakan metode literature review 5 artikel yang bersumber database online dengan penelusuran elektronik pada Google Scholar, Garba Garuda, dan ProQuest yang dipublish pada tahun 2017-2021. Instrumen telaah kritis yang digunakan yaitu menggunakan Strobe. Hasil literature review pada variable dukungan keluarga 2 artikel dengan kategori mendukung sebanyak 128 responden, 2 artikel dengan kategori kurang sebanyak 63 responden, dan 1 artikel dengan kategori baik sebanyak 22 responden. Variable kadar gula darah 2 artikel dengan kategori terkendali sebanyak 98 responden, 1 artikel dengan kategori buruk sebanyak 45 responden, 1 artikel dengan kategori terkontrol sebanyak 17 responden, dan 1 artikel dengan kategori diabetes sebanyak 29 responden. Terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2.Kata kunci: Diabetes mellitus tipe 2;dukungan keluarga;kadar glukosa darah;kadar gula darah


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 20-29
Author(s):  
Heri Budiawan ◽  
Hikmat Permana ◽  
Etika Emaliyawati

Pendahuluan : Identifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipoglikemia penting dilakukan untuk mengetahui faktor resiko kejadian hipoglikemia, sehingga dapat digunakan sebagai dasar acuan pencegahan hipoglikemia berat dan hipoglikemia berulang. Objektif : Bertujuan untuk melakukan Literature review mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipoglikemia pada pasien diabetes mellitus. Metode : Metode penelusuran sumber data pada Literature review ini yaitu melakukan penulusuran database terdiri dari Google Scholar, Pubmed, Ebsco dengan kata kunci yang digunakan untuk pencarian pada databased Internasioanal yang pertama yaitu “Diabetes mellitus” AND “Risk factor hypoglycemia” “OR” Predictor hypoglycemia” Sedangkan pada databased Nasional menggunakan kata kunci yang pertama yaitu “Diabetes Mellitus “ dan” Faktor resiko hipoglikemia.”. Artikel diseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan melakukan critical apraisel pada setiap artikel. Hasil : Berdasarkan hasil pencarian ditetapkan 8 artikel dengan design Kuantitatif publikasi 10 tahun terakhir (2009-2019). Faktor resiko yang berkaitan dengan kejadian hipoglikemia pada pasien diabetes mellitus yaitu terapi insulin, sulfolinurea, dan terapi kombinasi merupakan prediktor kuat terjadinya hipoglikemia, namun ada beberapa faktor lain yang berkaitan dengan kejadian hipoglikemia diantaranya nilai HbA1c, BMI,  usia, jenis kealmin, pekerjaan, tingkat pendidikan, lama menderita diabetes mellitus, penyakit penyerta (penyakit ginjal kronis), dukungan keluarga, dan gaya hidup (konsumsi alcohol). Kesimpulan: Faktor resiko kejadian hipoglikemia pada pasien diabetes mellitus berkaitan dengan faktor medikasi (pemberian insulin, sulfolinurea, terapi kombinasi) dan faktor demografi pasien, oleh karena itu pengkajian resiko hipoglikemia pada pasien diabetes mellitus penting untuk diketahui, sehingga dapat berpotensi mencegah kejadian atau menurunkan kejadian hipoglikemi dan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien diabetes mellitus


2021 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Anita Rosman ◽  
Saldy Yusuf ◽  
Takdir Tahir

ABSTRAKPenderita Diabetes Melitus (DM) tiap tahunnya mengalami peningkatan, apabila tidak tertangani dengan baik maka akan menimbulkan berbagai macam komplikasi. Komplikasi dan resiko dapat dicegah apabila perilaku terhadap pola hidup dan kebiasan pasien DM dapat berubah. Terdapat beberapa teori perubahan perilaku yang dapat di gunakan dalam melakukan edukasi kesehatan pada pasien DM. Meskipun demikian evaluasi terhadap konsep, model atau teori sebagai media edukasi dalam perubahan perilaku pasien DM belum diketahui. Tujuan dari literature review ini adalah untuk mengetahui konsep, model atau teori yang efektif digunakan untuk memberikan edukasi kesehatan kepada pasien DM dalam merubah perilaku mereka. Metode yang digunakan dengan cara melakukan pencarian beberapa studi yang diterbitkan melalui database PubMed, Science Direct, Wiley dan Google Scholar. Strategi pencarian menggunakan kombinasi istilah MeSH Terms. Pertanyaan penelitian dirancang dengan menggunakan prinsip PICO. Studi yang dipilih diterbitkan dari tahun 2015-2019. Setelah dilakukan pencarian artikel dengan kata kunci tersebut maka total artikel yang di review dalam tinjauan literatur ini sebanyak delapan artikel. Konsep, model atau teori PRECEDE PROCEED paling banyak digunakan dalam pencarian literatur ini dibandingkan dengan model yang lain dan salah satu penelitian mengatakan bahwa peningkatan yang signifikan sudah terjadi sejak bulan pertama setelah dilakukannya intervensi.Kata Kunci :  diabetes mellitus, theory, model, behaviorABSTRACTPatients with Diabetes Mellitus (DM) have increased every year, if not handled properly it will cause various kinds of complications. Complications and risks can be prevented if behavior towards the lifestyle and habits of DM patients can change. There are several theories of behavior change that can be used in health education for DM patients. However the evaluation of concepts, models or theories as educational media in changing the behavior of DM patients is unknown. The purpose of this literature review is to find out the concepts, models or theories that are effectively used to provide health education to DM patients in changing their behavior. The method used by searching several studies published through the PubMed, Science Direct, Wiley and Google Scholar databases. The search strategy uses a combination of MeSH Terms. Research questions were designed using PICO principles. Selected studies were published from 2015-2019. After searching for articles with these keywords, the total articles reviewed in this literature review were eight articles. The concept, model or theory of PRECEDE PROCEED is the most widely used in this literature search compared to other models and one of the studies says that a significant increase has occurred since the first month after the intervention.Keywords : diabetes mellitus, theory, model, behavior


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 189-198
Author(s):  
Hanifah Sapto Putri

Etlingera elatior atau kecombrang merupakan salah satu tanaman yang memiliki berbagai efek farmakologis diantaranya yaitu sebagai antihiperglikemi pada penyakit diabetes mellitus. Tujuan literature review ini yaitu untuk mengetahui efek tanaman kecombrang dalam menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus. Sumber yang digunakan terdiri dari dua puluh delapan sumber yang berasal dari Google Scholar, Pubmed, NCBI, Elsevier, dan situs-situs lainnya dengan rentang waktu 2010-2020. Artikel tersebut kemudian dianalisis dengan metode systematic literature review yaitu mengumpulkan, mengevaluasi dan mengembangkan penelitian pada fokus topik tertentu. Dari beberapa penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa tanaman kecombrang memiliki manfaat sebagai antihiperglikemi. Di mana senyawa aktif seperti flavonoid, fenolik dan saponin yang ada pada tanaman kecombrang memiliki kemampuan menghambat enzim amilase dan glukosidase, menetralkan radikal bebas, serta sebagai proteksi terhadap kerusakan sel beta pankreas dalam aktivitas antihiperglikemi pada pasien diabetes melitus.


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Heri Budiawan

Pendahuluan : Penerapan program self-management perlu penyesuaian dengan berbagai aspek termasuk aspek sistem, biaya, efektifitas, hambatan dan dukungan dari pihak-pihak terkait. Oleh karena itu, review mengenai efektifitas self management pada pasien diabetes mellitus sangat diperlukan sebagai landasan dalam pengembangan metode peningkatan program self management sesuai dengan kebutuhan masing-masing penderita penyakit diabetes mellitus. Objektif : Study yang dilakukan bertujuan untuk melakukan systematic review mengenai metode yang dapat meningkatkan self management pada pasien diabetes mellitus. Metode : Metode yang digunakan dalam penelusura sumber data pada systematic literature review ini yaitu dengan penulusuran database terdiri dari Google Scholar, Pubmed, Ebsco. Artikel diseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan melakukan critical apraisel pada setiap artikel. Hasil : Berdasarkan hasil pencarian ditetapkan 10 artikel dengan design Kuantitatif Randomize Control Trial publikasi 10 tahun terakhir (2009-2019) mengenai artikel yang berhubungan dengan peningkatan  self management  pada pasien dengan diabetes mellitus. Kesimpulan : Metode peningkatan self management pasien diabetes mellitus diantaranya Kunjungan kelompok dan bimbingan kelompok berbasis komunitas, peer coaching dan peer leader, motivasi, dukungan berbasis teknologi.


2021 ◽  
Vol 11 (3) ◽  
pp. 375
Author(s):  
Dia Pebriani ◽  
Dian Ayu Juwita ◽  
Rahmi Yosmar

Pendahuluan: Pengelolaan penyakit Diabetes Mellitus bertujuan untuk mengontrol kadar glukosa dalam darah tetap normal sehingga akan memberikan pengaruh yang baik terhadap kualitas hidup. Pengukuran kualitas hidup sangat penting dilakukan karena berkolerasi erat dengan respon terhadap terapi, perkembangan penyakit dan kematian akibat penyakit diabetes mellitus.Tujuan: Tujuan dari literature review ini adalah untuk melihat keefektifan pengobatan terhadap kualitas hidup pasien diabetes mellitus tipe 2.Metode: Metode yang digunakan adalah literature review mengenai efektifitas pengobatan terhadap kualitas hidup pasien diabetes mellitus tipe 2. Research question dengan format PEOS (Population, Exposure, Outcome, dan Study Design) meliputi Population: penderita diabetes mellitus tipe 2, Exposure: pengobatan antidiabetik, Outcome: kualitas hidup pasien diabetes mellitus tipe 2, dan Study design: study prevalensi. Strategi pencarian data yang digunakan adalah mencari langsung grey literature melalui pencarian jurnal penelitian nasional maupun internasional, pencarian melalui database yang digunakan meliputi Pubmed dan Google Scholar yang sudah dipublikasi 10 tahun terakhir (2010-2020) dengan kata kunci “Pengobatan”, “Kualitas Hidup” dan Diabetes Mellitus Tipe 2” dan didapatkan 16 jurnal yang digunakan untuk di review.Hasil: Dari 16 jurnal yang dianalisa menyatakan bahwa pengobatan diabetes mellitus sebagian besar dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien diabetes mellitus tipe 2 dimana dengan pemberian pengobatan monoterapi memiliki kualitas hidup yang tinggi dibandingkan terapi kombinasi.Kesimpulan: Efektivitas dan kepatuhan pengobatan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien diabetes mellitus tipe 2. Pemberian antidiabetik harus diberikan sesuai dengan kebutuhan dari keadaan dan kondisi klinis pasien.


Diabetes mellitus (DM) affects a high proportion of the Brazilian population. Various organs are affected, including oral tissues. Thus, the objective of this article is to review the relationship between DM and oral health, highlighting the importance of the dentist's performance in affected patients. The method used was a literature review using the following databases: LILACS, BBO, SCIELO and Google Scholar, using the keywords: diabetes mellitus, diabetes mellitus and dentistry, dentist and diabetic patients. The method used was a literature review using the following databases: LILACS, BBO, SCIELO and Google Scholar, using the keywords: diabetes mellitus, diabetes mellitus and dentistry, dentist and diabetic patients. As a result, it showed the consensus among studies on the finding that patients with DM have oral problems, gingival and periodontal disease, abnormalities in the composition of saliva, among others. Regarding caries in diabetics, there is no unanimity, some studies confirm the increase in caries in this group, in others this relationship is not significant. The study shows that dental control is paramount in the treatment and prevention of DM. Oral health education can minimize the risks caused by this pathology. The well-prepared dentist can contribute to the prevention and early diagnosis of diabetes complications, an essential factor for a good treatment of the disease and a better quality of life for these individuals.


e-CliniC ◽  
2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
Author(s):  
Pomantow A. L. Roeroe ◽  
Bisuk P. Sedli ◽  
Octavianus Umboh

Abstract: Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) is an infectious disease caused by SARS-CoV-2 and has been declared as a pandemic by WHO in March 11, 2020. This disease is an additional problem in people with type 2 diabetes mellitus (T2DM). Several studies have shown that diabetes is a risk factor for COVID-19. This study was aimed to determine the risk factors for the occurrence of Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) in T2DM patients. This was a literature review study using several journal databases, namely Google Scholar, PubMed, and Science Direct. Literature searching was performed by using the PICOS method and the analysis was carried out qualitatively The results obtained 10 literatures reporting that T2DM would increase the severity and mortality of COVID-19 patients related to elderly age, obesity, chronic systemic inflammation, increased coagulation activity, potential direct damage to the pancreas, changes in expression of ACE2 receptors, dysregulation of the number, activity of immune cells, alveolar dysfunction, and endothelial dysfunction. There was not yet strong evidence regarding discontinuation or continuation of various diabetes drugs in COVID-19 patients, but insulin remains the recommended agent for blood glucose control. In conclusion, T2DM increases the severity and mortality rate of COVID-19 patients Keywords: diabetes mellitus; COVID-19; risk factors Abstrak: Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan salah satu penyakit infeksi yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 dan telah ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO pada 11 Maret 2020. Penyakit ini menjadi masalah tambahan bagi penyandang diabetes melitus tipe 2 (DMT2). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diabetes merupakan salah satu faktor risiko terjadinya COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko terjadinya COVID-19 pada penyandang DMT2. Jenis penelitian ialah literature review menggunakan laporan penelitian dari beberapa database jurnal, yaitu google scholar, PubMed, dan ClinicalKey. Pencarian artikel menggunakan metode PICOS dan analisis dilakukan secara kualitatif. Hasil penelitian mendapatkan 10 laporan penelitian yang melaporkan bahwa DMT2 meningkatkan tingkat keparahan dan mortalitas pasien COVID-19 akibat adanya mekanisme terkait dengan usia lanjut, obesitas, peradangan sistemik kronis, peningkatan aktivitas koagulasi, potensi kerusakan langsung pankreas, perubahan ekspresi reseptor ACE2, disregulasi jumlah dan aktivitas sel imun, disfungsi alveolar, dan disfungsi endotel. Belum terdapat bukti kuat mengenai penghentian atau pelanjutan berbagai obat diabetes pada pasien COVID-19, tetapi insulin tetap menjadi obat yang disarankan untuk mengontrol glukosa darah. Simpulan penelitian ini ialah DMT2 meningkatkan tingkat keparahan dan mortalitas dari pasien COVID-19.Kata kunci: diabetes melitus tipe 2 (DMT2), COVID-19, faktor risiko


Author(s):  
Anna Kurnia

Pendahuluan: Diabetes mellitus (DM) menjadi salah satu dari 10 penyakit noncommunicable penyebab kematian. Diabetes mellitus Tipe 2 (DMT2) adalah jenis diabetes yang paling banyak (90%) dan terjadi resistensi insulin. Intervensi diet merupakan manajemen penting bagi pasien DMT2. Tujuan dari literatur review ini adalah mendeskripsikan analisis mengenai efek diet rendah karbohidrat terhadap output perawatan dari DMT2. Metode: Tinjauan sistematis melalui identifikasi dan analisis jurnal dengan topik sama sesuai kriteria inklusi dan eksklusi yang telah peneliti tentukan. Desain yang digunakan, yaitu randomized controlled trials (RCTs). Jurnal diperoleh melalui database jurnal berupa google scholar, EBSCOhost danScience Direct dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2019. Hasil: Kelompok diet rendah karbohidrat mengalami penurunanlevel HbA1c, penurunan BB dan penurunan penggunaan obat antidiabetes serta memiliki kepuasaan selama menjalani perawatan yang diukur menggunakan kuesioner DTSQ. Simpulan: Diet rendah karbohidrat, pembatasan kalori, dan kontrol energi dapat meningkatkan kontrol glikemik dan menurunkan faktor risiko komplikasi pada pasien DMT2. Perlu penelitian dengan batasan waktu yang lebih lama serta jumlah sampel yang lebih banyak.


2019 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 48
Author(s):  
Fitri Andi Sabil ◽  
Kusrini S Kadar ◽  
Elly Lilianty Sjattar

ABSTRAK Latar belakang: Diabetes Melitus tipe 2 merupakan diabetes melitus yang paling sering dijumpai dan merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Tingginya angka kejadian Diabetes mellitus ini menjadi dasar bagi masyarakat dan tenaga dalam perawatan yang lebih jauh dengan cara melakukan manajemen perawatan diri ( Self care management ) yang tepat.Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor Yang mendukung Perawatan diabetes mellitus Pasien tipe 2.Metode: Data base yang dalam studi literatur ini adalah Google Scholar, Science Direct dan Pubmed. Didapatkan 58 artikel terkait perawatan diri dan diabetes mellitus tipe 2 yang sempurna dan dari tahun 2009-2017. Dari 58 artikel 10 artikel yang memenuhi syarat review.Hasil : Dari 10 artikel di dapatkan bahwa faktor- faktor yang mendukung self care management adalah health literacy, self efficacy  dan dukungan keluarga. Namun dari beberapa hasil penelitian tersebut health literacy  dan self efficacy merupakan faktor yang lebih mendominasi untuk mendukung Self care management yang tepat.Kata kunci: Literasi kesehatan dan self efficacy merupakan faktor yang mendukung manajemen perawatan diri yang tepat. Namun masih diperlukan beberapa literatur untuk mengetahui lebih jauh tentang kedua faktor tersebut untuk manajemen perawatan diri. Kata Kunci: Diabetes melitus tipe 2, literasi kesehatan, self efficacy , Keluarga, manajemen perawatan diri. 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document