scholarly journals Prosedur dan Jenis Permintaan Visum et Repertum di Rumah Sakit: Literature Review

2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 109-114
Author(s):  
Dies Puji Ramadhani ◽  
Ida Sugiarti

AbstractVisum et repertum (VeR) is a medical certificate used for judicial needs in the form of a written report made by a doctor containing the results of the examination. VeR is one of the five legal pieces of evidence in court. Making a VeR that is not following hospital procedures can lead to the submission of evidence in court proceedings. This study aims to determine the standard procedure for implementing medical information for VeR and the types of cases for which a VeR is requested. This type of research is a literature review using Google Scholar and Garuda databases with a boolean system strategy. The flow of the implementation of patient medical information for VeR begins with the police submitting a letter of request for VeR to the hospital administration by bringing the requirements of an official request letter from the director of the hospital. The visa request letter and the report are placed in the Medical Record Installation for further processing by the Medical Record. The types of cases requested for VeR are divided into two, namely for living victims and dead victims. Living victims are divided into injuries, sexual crimes, and psychiatric.Keywords: literature review, visum et repertum (VeR), fixed procedure, type of request. AbstrakVisum et repertum (VeR) merupakan surat keterangan medis yang sifatnya dipergunakan untuk kebutuhan peradilan berupa laporan tertulis yang dibuat oleh dokter yang memuat hasil pemeriksaan. Visum et Repertum merupakan salah satu dari lima alat bukti yang sah di pengadilan. Pembuatan visum et repertum yang tidak sesuai dengan prosedur tetap rumah sakit dapat menghambat penyampaian bukti dalam proses pengadilan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui prosedur tetap pelaksanaan pelepasan informasi medis untuk keperluan visum et repertum serta jenis permintaan visum et repertum. Jenis penelitian adalah literature review menggunakan database Google Scholar dan Garuda dengan strategi boolean system. Alur pelaksanaan pelepasan informasi medis pasien untuk keperluan visum et repertum dimulai dengan pihak kepolisian menyerahkan surat permintaan visum et repertum ke bagian tata usaha Rumah Sakit dengan membawa persyaratan surat permohonan resmi dari kepolisian kepada direktur Rumah Sakit. Surat permintaan visum et repertum tersebut didisposisikan ke Instalasi Rekam Medis untuk selanjutnya diproses. Jenis kasus yang dimintakan visum et repertum dibagi menjadi dua, yaitu untuk korban hidup dan korban mati. Korban hidup terbagi menjadi perlukaan, kejahatan seksual, dan psikiatrik.Kata Kunci: literature review, visum et repertum, prosedur tetap, jenis permintaan

2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 46-52
Author(s):  
Putu Adiz Siwayana ◽  
Ika Setya Purwanti ◽  
Putu Ayu Sri Murcittowati

Every health facility, whether it is primary, secondary, tertiary, is required to maintain medical records in order to achieve administrative order. Incomplete (incomplete) medical records will affect the service process provided by health workers and have an impact on the quality of service of a hospital. This study aims to determine the factors causing the incomplete filling of inpatient medical records. This study uses a literature review method. The strategy in searching literature reviews is using Google Scholar. In the search phase, articles are limited to publications from 2015-2020. The keywords used are the factors causing incomplete medical record filling. The search results obtained 10 articles and then 5 articles were taken. The results of the literature review show that the factors causing the incompleteness of filling in medical records as a whole can be seen from the lack of knowledge, motivation and awareness of medical personnel about medical records. The meeting as a means of communication between caregivers and management has not yet been implemented to discuss evaluation and monitoring as well as sanctions for officers who do not complete medical records. lack of socialization on filling out medical records. Unsystematic arrangement of medical record forms. Limited availability of funds or budget to support medical record service activities. Conclusion Hospitals need to pay attention to the factors causing the incompleteness of filling in medical records so that filling in medical records is complete according to standards. So that the quality of service, especially the quality of patient medical records.AbstrakSetiap fasilitas kesehatan baik tingkat primer, sekunder, tersier wajib menyelenggarakan rekam medis agar tercapainya tertib administrasi. Ketidaklengkapan (Incomplete) rekam medis akan berpengaruh terhadap proses pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan dan berdampak pada kualitas pelayanan suatu rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab ketidaklengkapan pengisian rekam medis rawat inap. Penelitian ini menggunakan metode literatur review. Strategi dalam pencarian literatur review menggunakan Google Scholar. Pada tahap pencarian artikel dibatasi terbitan dari tahun 2015-2020. Kata kunci yang digunakan adalah Faktor Penyebab ketidaklengkapan pengisian rekam medis. Hasil penelusuran artikel didapatkan 10 artikel dan selanjutnya diambil 5 artikel. Hasil dari literatur review didapatkan faktor penyebab ketidaklengkapan pengisian rekam medis secara keseluruhan, penyebabnya dapat dilihat dari kurangnya pengetahuan, motivasi dan kesadaran dari petugas rekam medis tentang rekam medis. Belum terlaksananya rapat sebagai wadah komunikasi antara pemberi asuhan dan manajemen yang membahas evaluasi dan monitoring serta sanksi bagi petugas yang tidak mengisi rekam medis dengan lengkap. kurangnya sosialisasi pengisian rekam medis. Susunan formulir rekam medis yang tidak sistematis. Terbatasnya ketersediaan dana atau anggaran untuk mendukung kegiatan pelayanan rekam medis. Kesimpulan Rumah sakit perlu memperhatikan  faktor penyebab ketidaklengkapan pengisian rekam medis sehingga pengisian rekam medis menjadi lengkap sesuai dengan standar. Sehingga  mutu dari pelayanan terutama mutu rekam medis pasien.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 36-42
Author(s):  
Nur Husnina ◽  
Trismianto Asmo Sutrisno

Abstract Security and confidentiality are very important factors in managing medical record files. In terms of security, the medical record file storage room was found to be dusty and humid which caused moldy medical records and also the raw materials for medical record folders still use low-quality materials. In the aspect of confidentiality, there is still a distribution of medical record files that have not been kept confidential and there are still damaged, folded and forms that are separated from the medical record folder, and left alone without any treatment on the damaged medical record. This study aims to determine the security and confidentiality of medical records. This study uses a literature review method with a search strategy using Google Scholar with the keywords Security Aspects of Confidentiality and Medical Records. The results of this study are the safety aspect in terms of the physical aspect of the ink used in black is uniform, the paper used is A4 size and weighs 70 grams. Biological aspects of the presence of fungi, bookworms, and insects such as termites, cockroaches, and mice. The chemical aspect of the medical record officer eating or drinking in the medical record room. Aspects of confidentiality there are still medical record officers who enter the medical record filing and medical record documents are still found that were brought by the patient or lost. Suggestions for the security aspect of the medical record file, the storage room should be equipped with maintenance tools such as a vacuum cleaner, spraying insects or given camphor, medical record storage space is limited by access rights such as fingerprints. Aspects of confidentiality of patients who consult to other polyclinics or want to carry out further examinations at supporting facilities are delivered by medical record distribution officers. Keywords              : Confidentiality Security Aspect, Medical Records   Abstrak Keamanan dan kerahasiaan adalah faktor yang sangat penting dalam pengelolaan berkas rekam medis. Dalam aspek keamanan terdapat pada ruang penyimpanan berkas rekam medis ditemukan ruangan berdebu dan lembab yang menyebabkan rekam medis berjamur dan juga pada bahan baku map rekam medis masih menggunakan bahan yang berkualitas rendah. Dalam aspek kerahasiaan masih terdapat pendistribusian berkas rekam medis yang belum terjaga kerahasiaan dan masih terdapat rekam medis yang rusak, terlipat dan terdapat formulir yang lepas dari map rekam medis, dan dibiarkan begitu saja tanpa ada perawatan pada rekam medis yang rusak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keamanan dan kerahasiaan rekam medis. Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan strategi pencarian menggunakan Google Scholar dengan kata kunci Aspek Keamanan Kerahasiaan dan Rekam Medis. Hasil penelitian ini adalah aspek keamanan ditinjau dari aspek fisik tinta yang digunakan warna hitam sudah seragam, kertas yang digunakan ukuran A4 berat 70 gram. Aspek biologi adanya jamur, kutu buku, dan serangga seperti rayap, kecoa, dan tikus. Aspek kimiawi adanya petugas rekam medis makan atau minum di ruang rekam medis. Aspek kerahasiaanya masih ada petugas rekam medis yang masuk ke filing rekam medis dan masih ditemukan dokumen rekam medis yang di bawa pasien atau hilang. Saran aspek keamanan berkas rekam medis ruang penyimpanan hendaknya dilengkapi alat pemeliharaan seperti vacuum cleaner, dilakukan penyemprotan serangga atau diberi kamfer, ruang penyimpanan rekam medis di batasi oleh hak akses seperti  fingerprint. Aspek kerahasiaan pasien yang konsultasi ke poliklinik lain atau ingin melakukan pemeriksaan lanjutan di fasilitas penunjang diantarkan oleh petugas distribusi rekam medis. Kata Kunci          : Aspek Keamanan Kerahasiaan, Rekam Medis


Author(s):  
Eman Tariq Alslman ◽  
Shaher H. Hamaideh ◽  
Manar Ali Bani Hani ◽  
Huda Mohammad Atiyeh

AbstractThe purpose of this article is to review the literature regarding the relationships between alexithymia, fibromyalgia (FM), and psychological distress among adolescents. Google Scholar and databases were searched using alexithymia, fibromyalgia, psychological distress, and adolescent keywords. Studies that examine the relationship between alexithymia and fibromyalgia and the contribution of psychological distress on this relationship among adolescents are lacking. However, based on previous studies on adult samples and theoretical background, there are possible relationship between alexithymia and fibromyalgia as well as possible mediating effect of psychological distress on this relationship in adolescents. Further studies are recommended to examine the relationships between alexithymia, fibromyalgia, and psychological distress among adolescents.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 113
Author(s):  
Galuh Hanesty Gunawan ◽  
Zahra Putri Listari ◽  
Nurliana Cipta Apsari

Setiap anak di dunia memiliki hak dasar yang sejak lahir harus dipenuhi dan dilindungi. Tidak terpenuhinya hak anak merupakan suatu pelanggaran dan termasuk kedalam suatu permasalahan karena pemenuhan dan perlindungan kepada hak-hak anak merupakan hal yang penting. Permasalahan mengenai isu anak masih tetap ada hingga saat ini. Maka Save The Children sebagai lembaga internasional yang bergerak dalam kesejahteraan anak hadir dalam membantu mengatasi permasalahan tersebut. Lembaga Save The Children yang hadir di berbagai negara di dunia juga berperan sebagai lembaga yang kuat dan berkeadilan sesuai dengan tujuan SDGs ke 16. Penelitian ini menggunakan metode literature review yang bertujuan untuk melihat dan mengetahui peran Save The Children dalam upaya perlindungan dan pemenuhan hak dasar anak di negara Inggris dan Indonesia. Pencarian literature review menggunakan google scholar dan SAGE dengan kata kunci Save The Children, Perlindungan Hak Anak/Child Protection, Children Rights dan SDGs nomor 16. Berdasarkan hasil literature review yang dilakukan, Save The Children merupakan salah satu bentuk kelembagaan yang kuat untuk menciptakan keadaan yang damai dan adil sesuai dengan SDGs poin 16 dalam hal ini pada perlindungan dan pemenuhan hak dasar anak. Di Inggris, Save The Children memiliki gerakan dalam upaya perlindungan anak dengan membantu anak-anak yang berada dalam konflik, eksploitasi, atau diabaikan. Save The Children Indonesia memiliki peran dalam perlindungan anak, kemiskinan anak, tata kelola anak, pendidikan, kesehatan dan nutrisi, aksi kemanusiaan, dan advokasi. Save The Children juga memiliki peran dalam mewadahi praktik pekerjaan sosial dengan menyediakan layanan yang membantu advokasi atau intervensi klien.Kata kunci: Peran Save The Children, Perlindungan Anak, Hak Anak, SDGs no.16


2021 ◽  
Vol 2 (01) ◽  
pp. 26-33
Author(s):  
Ilmianti Ilmianti ◽  
Indrya Kirana Mattulada ◽  
Sari Aldilawati ◽  
Sarahfin Aslan ◽  
Mila Febriany ◽  
...  

Pendahuluan: Kesehatan yang perlu diperhatikan selain kesehatan tubuh secara umum, adalah kesehatan gigi dan mulut.  Pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut secara tidak langsung akan menjaga kesehatan gigi dan mulut. Media komunikasi informasi dan edukasi yang terdiri dari media visual, audio, dan audio-visual merupakan salah satu upaya untuk mencegah masalah kesehatan gigi dan mulut. Tujuan: untuk memberikan gambaran dan gagasan dari hasil literatur review media komunikasi, informasi, dan edukasi terhadap peningkatan pengetahuan anak sekolah dasar tentang kesehatan gigi dan mulut. Bahan dan Metode: Penelitian ini menggunakan metode literature review. Literatur yang digunakan berupa jurnal, teksbook, dan laporan kasus yang dikumpulkan dengan menggunakan pencarian seperti Google Scholar, Science Direct, NCBI, dan Proquest. Pencarian kata kunci yang dimasukkan, jika telah memenuhi kriteria maka judul dari jurnal tersebut terpilih untuk dianalisis. Hasil: Menggunakan media komunikasi, informasi dan edukasi yang menarik dapat meningkatkan pengetahuan anak sekolah dasar tentang kesehatan gigi dan mulut. Media komunikasi, informasi, dan edukasi pada anak merupakan media yang menarik dan sesuai dengan tahap perkembangan anak khususnya anak usia sekolah dasar. Pendidikan kesehatan gigi dengan menggunakan media komunikasi, informasi, dan edukasi yang menarik dapat meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut.  Kesimpulan:  Media komunikasi, informasi, dan edukasi sesuai dengan kemajuan teknologi multimedia seperti media visual, media audio, dan media audio-visual dapat meningkatkan pengetahuan anak sekolah dasar tentang kesehatan gigi dan mulut.


2021 ◽  
Vol 1 ◽  
pp. 464-469
Author(s):  
Kiki Utari ◽  
R Ratnawati

AbstractPregnant women are very susceptible to anemia due to lack of food reserves and before pregnancy they were already anemic. Pregnant women need more iron intake than before pregnancy. Problems in pregnant women are problems in pregnancy that can cause anemia. This literature review aims to determine the description of the incidence of anemia in pregnant women from various articles. This study uses a descriptive method with a literature review approach. Search articles through PubMed and Google Scholar according to keywords and then analyzed according to inclusion and exclusion criteria and found 5 articles and reviewed using the Joanna Instrument (JBI). The description of the incidence of anemia in pregnant women showed anemia as many as 258 respondents (35.3%) and those who experienced anemia were not as many as 472 respondents (64.7%). In this literature review, it was concluded that most pregnant women did not experience anemia.Keywords: Anemia, Pregnant Women AbstrakIbu hamil sangat rentan mengalami anemia karena cadangan makanan kurang dan pada saat sebelum hamil sudah mengalami anemia. Ibu hamil membutuhkan asupan zat besi yang lebih banyak dibandingkan saat sebelum hamil. Permasalahan pada ibu hamil adalah masalah – masalah dalam kehamilan yang dapat menimbulkan anemia. Literatur Review ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil dari berbagai artikel. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan literature review. Pencarian artikel melalui PubMed dan Google Scholar sesuai dengan kata kunci kemudian dianalisa sesuai dengan keriteria inklusi dan ekslusi dan ditemukan 5 artikel dan di review menggunakan Instrument Joanna (JBI). Gambaran kejadian Anemia pada ibu hamil didapatkan hasil anemia sebanyak 258 responden (35,3%) dan yang mengalami tidak anemia sebanyak 472 responden (64,7%). Dalam penelitian literature review ini disimpulkan bahwa sebagian besar ibu hamil tidak mengalami anemia.Kata kunci : Anemia, Ibu Hamil


2015 ◽  
Vol 30 (2) ◽  
pp. 216-222 ◽  
Author(s):  
Anisa J. N. Jafar ◽  
Ian Norton ◽  
Fiona Lecky ◽  
Anthony D. Redmond

AbstractBackgroundMedical records are a tenet of good medical practice and provide one method of communicating individual follow-up arrangements, informing research data, and documenting medical intervention.MethodsThe objective of this review was to look at one source (the published literature) of medical records used by foreign medical teams (FMTs) in sudden onset disasters (SODs). The published literature was searched systematically for evidence of what medical records have been used by FMTs in SODs.FindingsThe style and content of medical records kept by FMTs in SODs varied widely according to the published literature. Similarly, there was great variability in practice as to what happens to the record and/or the data from the record following its use during a patient encounter. However, there was a paucity of published work comprehensively detailing the exact content of records used.InterpretationWithout standardization of the content of medical records kept by FMTs in SODs, it is difficult to ensure robust follow-up arrangements are documented. This may hinder communication between different FMTs and local medical teams (LMTs)/other FMTs who may then need to provide follow-up care for an individual. Furthermore, without a standard method of reporting data, there is an inaccurate picture of the work carried out. Therefore, there is not a solid evidence base for improving the quality of future response to SODs. Further research targeting FMTs and LMTs directly is essential to inform any development of an internationally agreed minimum data set (MDS), for both recording and reporting, in order that FMTs can reach the World Health Organization (WHO) standards for FMT practice.JafarAJN, NortonI, LeckyF, RedmondAD. A literature review of medical record keeping by foreign medical teams in sudden onset disasters. Prehosp Disaster Med. 2015;30(2):1-7.


2019 ◽  
Author(s):  
Erta Iman Jelita Harefa

Latar belakang: Keselamatan pasien (patient safety ) merupakan prioritas dalam aspek pelayanan di rumah sakit dan sudah menjadi tuntutan kebutuhan dalam pelayanan kesehatan. Untuk itu diperlukan gerakan keselamatan pasien di rumah sakit agar menghindari kesalahan pada prinsip dalam pengobatan pasien yang harus dipertanggungjawabkan oleh pimpinan pengobatan. Tujuan: Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui dan memberi informasi tentang peningkatan pelaksanaan keselamatan pasien dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit.Metode: Penulisan ini menggunakan metode literature review dengan pendekatan jurnal atau artikel, buku dan e-book yang relevan dan akurat serta berfokus pada peningkatan pelaksanaan keselamatan pasien dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit dengan menggunakan Google Scholar, Portal Garuda, dan Jurnal Keperawatan Indonesia.Hasil: Berdasarkan hasil pencarian literatur di dapatkan beberapa standar keselamatan pasien dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit yang terdiri dari hak pasien, mendidik pasien dan keluarga, keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan, penggunaan metode-metode peningkatan kinerja, peran kepemimpinan, mendidik staf, dan komunikasi untuk mencapai keselamatan pasien.Pembahasan: keselamatan pasien adalah hal yang menjadi perhatian bagi rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan pada pasien/klien. Dalam keselamatan pasien ini, setiap rumah sakit sudah diwajibkan untuk melakukan gerakan keselamatan pasien sesuai dengan standar departemen kesehatan.Penutup: Pelaksanaan keselamatan pasien saat ini sudah memiliki peningkatan atau kemajuan yang dapat dilihat dari perbandingan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1691 Tahun 2011 dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 11 Tahun 2017 yang memberikan pembaharuan dengan menyesuaikan perkembangan fasilitas kebutuhan pelayanan.


2021 ◽  
Vol 20 (2) ◽  
Author(s):  
Prima Dewi Novalia ◽  
Lina Handayani

At the end of 2019, the world was shocked by the new virus called the corona virus (COVID-19), this virus was first discovered in the Wuhan area, China. COVID-19 is an infectious disease that attacks the respiratory tract. Humans exposed to this virus usually experience mild to severe symptoms. The purpose of this literature study is to discuss how the 3M health protocols application . the method us the literature review. The literature consists of journals with a travel year from 2011 to 2021. Literature collection is done through google scholar using the keywords “3M health protocol”, “COVID-19 pandemic”, and “community”. The results of the literature search were 73 articles that were relevant to the keywords, as many as 60 articles were excluded because they were not relevant to the author’s criteria. Total 13 articles using inclusion and exclusion criteria were obtained 5 articles with good quality. Review results show that most people have not implemented 3M health protocols properly and correctly, this is one of the causes of the increase in COVID-19 cases.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document