scholarly journals PENGARUH PENAMBAHAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata) TERHADAP SIFAT FISIK DAN AKSEPTABILITAS PADA ROLADE TEMPE

Author(s):  
Friska Ruswandani ◽  
Agustiani Putri

Rolade menjadi salah satu upaya inovasi pengolahan daging sebagai sumber protein hewani yang tinggi. Namun, di Indonesia konsumsi protein hewani masih tergolong rendah. Hal ini diakibatkan oleh tingginya harga protein hewani, yakni 120 ribu per kg (liputan6.com, 2016). Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan ini ialah memberikan alternatif pengganti daging dengan bahan dasar rolade yang tidak mahal namun kandungan gizinya tidak kalah, seperti tempe yang terbuat dari kacang kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penambahan jagung manis (Zea Mays Saccharata) terhadap sifat fisik dan akseptabilitas pada rolade tempe. Metode penelitian yang dilakukan ialah Studi literatur, Simple Random Sampling, dan Eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap. Hasil penelitian menunjukkan adanya nilai susut masak dari variasi penambahan jagung manis ialah 49,04% (perlakuan A0), 27,26% (perlakuan A1), 25,06% (perlakuan A3), 12,82% (perlakuan A5). Selanjutnya uji keempukan menunjukkan hasil 175,20 (perlakuan A0), 170,52 (perlakuan A1), 167,75 (perlakuan A3), 157,39 (perlakuan A5). Tingkat penerimaan konsumen dapat diuji menggunakan uji akseptabilitas yang dilakukan oleh 70 orang mahasiswa S1 UNJ, yaitu 28 orang dari mahasiswa S1 UNJ (KPM) dan 42 orang dari mahasiswa S1 UNJ (nonKPM) yang diambil secara acak di fakultas masing-masing. Perlakuan A3 memberikan hasil yang paling banyak diminati untuk warna, yaitu 152. Perlakuan A0 untuk aroma sebanyak 271, 290 tekstur dari perlakuan A0 mudah diterima konsumen.

2017 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 13
Author(s):  
Rogayah Rogayah ◽  
Wiwin Alawiyah ◽  
Arfandi .

AbstractTanjung Jabung Timur Regency has a predicate as the 4th planting area of corn commodities in Jambi Province. This provides an opportunity for farmers to focus their production in accordance with consumer demand and the business makes as a source of farmer income. Corn commodity development In Rantau Makmur Village, Berbak District has high economic value. The objective of this research is to know the description of farming activities, the use of input and production cost and the amount of income farming. The number of samples that taken in this study (30 farmers) applies simple random sampling methode.  The results of this research note that the input productions used in this farming consisted of seeds, labors, fertilizer, pesticide/insecticide  and several farm equipments. The used by the  variety of bisi 2 were bought from an agriculture shop. male and female laborers come from inside and outside of their family. Fertilizer, pesticide/insecticide and equipment efforts by the farmer itself. It can be concluded that the amount of income of corn farming  gives an average of Rp. 4.682.301,37/Ha/periode, or it is equivalent with Rp. 1.560.767,12/month of each family member. So it can be concluded that corn farming in Rantau Makmur Village, Berbak District Tanjung Jabung Timur Regency is still small lower than the region income standart of Rp. 2.020.000.Keyword : Income, Farming, Corn.AbstrakKabupaten Tanjung Jabung Timur pengembangan komoditas jagung terluas peringkat ke 4 dalam Propinsi Jambi. Hal ini memberi peluang bagi petani jagung untuk memfokuskan produksinya pada jagung. Di Desa Rantau Makmur Kecamatan Berbak pengembangan komoditas jagung memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana gambaran tentang usahatani jagung, bagaimana penggunaan input dan biaya produksi, seberapa besar pendapatan usahataninya. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 rumah tangga petani (RTP) secara acak sederhana (simple random sampling). Dari hasil penelitian diketahui bahwa input produksi yang digunakan terdiri dari bibit varietas bisi 2, tenaga kerja, pupuk, obat-obatan dan peralatan usahatani. Besarnya pendapatan usahatani adalah Rp. 4.682.301,37/Ha/MT, kalau dihitung perkapita dengan rata–rata jumlah anggota keluarga petani 3 orang maka besar pendapatan sebesar Rp. 1.560.767,12/Bln. Jadi dapat disimpulkan bahwa usahatani jagung di Desa Rantau Makmur Kecamatan Berbak Kabupaten Tanjung Jabung Timur masih kecil dari UMR sebesar Rp. 2.02.000 terhadap pendapatan keluarga petani.Kata Kunci : Pendapatan, Usahatani, Jagung


dwijenAGRO ◽  
2020 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 91-101
Author(s):  
Anak Agung Gde Pushpha ◽  
I Komang Pande Ariana

Salah satu komoditas yang diusahakan oleh petani sejak lima tahun terakhir di Desa Dalung Kecamatan Kuta Utara Kabupaten Badung dalam upaya mewujudkan ketahan pangan  seperti tertuang dalam renstra pembangunan pertanian adalah penanaman tanaman jagung manis. Judul penelitian analisis usahatani jagung manis di Desa Dalung,Kecamatan Kuta utara, Kabupaten Badung Tujuan usahatani jagung manis pada satu musim tanam ini adalah untuk mengetahui : (i) besarnya penggunaan biaya usahatani pada satu musim tanam; (ii) besarnya penerimaan dan pendapatan usahatani jagung manis pada satu musim tanam dan (iii) besar nys R/C ratio pada usahatani jagung manis pada satu musim tanamJumlah populasi dalam penelitian 62 orang, jumlah sampel yang di ambil 30 orang dengan metode simple random sampling (acak sederhana), jenis data kuantitatif dan kualitatif, sumber data, data primer dan sekunder dan analisis data adalah anlisis usahatani dan kualitatif.Hasil penelitian menunjuk kan bahwa rata-rata biaya total yang dikeluarkan untuk usahatani jagung manis adalah 2.370.419.00/luas garapan, berdasarkan pada perhitungan Analisa usahatani rata-rata penerimaan dari usahatani jagung manis adalah sebesar 3.600.000.00 dan pendapatan dari usahatani jagung manis adalah sebesar Rp. 1.229.581.00/luas garapan.Di peroleh juga ratio penerimaan dan biaya usahatani nya (R/C),yaitu sebesar 1.5,karena R/C ratio nya lebih besar dari pada 1 yaitu 1.5 maka usahatani jagung manis menguntungkan yang artinya setiap penambahan satu satuan input akan menyebabkan penambahan atau dengan kata lain usahatani jagung manis di Desa Dalung Kecamatan Kuta Utara Kabupaten Badung menguntungkan.Dapat disaran kan beberapa hal yaitu (i) diperlukan adanya peningkatan penyuluhan bagi para petani yang mengusahakan tanaman jagung manis guna dapat ditingkat kan produktivitas nya (ii) diperlukan adanya penelitian lebih lanjut mengenai aspek ekonomis dari pengembangan tanaman jagung manis pada kasus yang lebih besar guna dapat memperoleh kesimpulan yang lebih luas.(iii) agar dapat mempertahankan usahatani jagung manis dan jika memungkinkan memperluas areal, karena usahatani jagung manis dapat memberikan keuntungan yang lumayan. Kata kunci : Analisis, Usahatani, Jagung Manis


Author(s):  
HERWAN GALINGGING

This research aimed to analyze the technical efficiency level of inputs utilization on corn farming. This research was conducted in Biatan Ilir Village, Biatan Subdistrict, Berau District, East Kalimantan Province. The sample number was 32 respondents determined by simple random sampling. Data is analyzed by using the frontier production function of Cobb-Douglas. The result of this research showed the average of corn yield in Bintan Ilir Village as many as 1,885.21 kg ha-1. The utilization of seed, fertilizer, insecticide, and labor simultaneous influence significantly on corn yield. However, only fertilizer and labor partially influence corn yield. It was only 9.37% respondents efficiently cultivated corn in term technical. Corn farming in Biatan Ilir Village  is in the stage of increasing return to scale.


2019 ◽  
Vol 44 (1) ◽  
pp. 44
Author(s):  
Bahrun Bahrun

This study aims to know technically corn farming, know economically about the costs, revenues and profits of corn farming in Bangkal VillageThe number of farmers who tried corn farming for F1 Bisi-2 superior varieties was 60 people, then Simple Random Sampling was 35% (21 people) of the entire population.Corn farming activities in Bangkal Village with an cultivated land area of an average of 0.81 hectares / farmer. The total cost incurred for corn farming in one production process is 5,028,858.48 / farmer or Rp. 6,208,467.25 / ha. The production obtained is 54,827.05 kg / farmer or an average of 5,959.32 kg / ha (5.96 tons / ha), with prices prevailing at that time, namely Rp.4,000 / kg. Average revenue of Rp. 19.308,190.48 / farmer / planting season or an average of Rp. 23,837,272.19 / ha. Average profit of Rp. 14,279,332.00 / farmer or an average of Rp. 17,628,804.94 / ha 


2014 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 56
Author(s):  
Putri Zalika Laila M.K

Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah sekelompok sindrom yang berkaitan erat yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen miokardium dan aliran darah. Pada umumnya faktor risiko terjadinya penyakit jantung koroner adalah hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan tekanan darah dengan kejadian penyakit jantung koroner di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang dan Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI periode Januari-Desember 2012. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional di bagian ilmu penyakit dalam Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI dan Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang dengan cara pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Dari 200 subjek penelitian, penyakit jantung yang mempunyai hipertensi sebanyak 100 dan yang tidak hipertensi sebanyak 100. Hasil analisis didapatkan jumlah pada subjek hipertensi yang terkena penyakit jantung koroner sebesar 64(64%) sedangkan pada non hipertensi yang terkena penyakit jantung koroner didapatkan sebanyak 32(32%). Rasio prevalensi didapatkan adalah 2,00 dengan interval kepercayaan 95% antara 1,450-2,758. Hasil analisis chi-squeare didapatkan nilai X2 didapatkan hasil 19,251 dan nilai p: 0,000 yang artinya ada hubungan faktor risiko antara hipertensi dengan penyakit jantung koroner dengan taraf significant sangat bermakna. Hipertensi merupakan faktor risiko untuk terjadinya penyakit jantung koroner, penderita hipertensi berisiko 2 kali lebih besar terkena penyakit jantung koroner.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
AKBAR SUDIRMAN

AbstrakPengaruh Latihan Beban terhadap Kemampuan Pukulan Forehand Topspin dalam Pemainan Tenismeja pada Mahasiswa Olahraga Universitas Muhammadiyah Luwuk.Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui. Apakah ada pengaruh latihan beban terhadap kemampuan pukulan forehand topspin dalam permainan tenismeja pada Mahasiswa Olahraga Universitas Muhammadiyah Luwuk.Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa putra Prodi. Pendidikan Olahraga UML yang telah lulus tenismeja dasar. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling sehingga yerpilih sebanyak 20 mahasiswa untuk diberikan latihan beban Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan inferensial melalui program SPSS 20 pada taraf signifikan α = 0.05.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Ada pengaruh yang signifikan latihan beban terhadap kemampuan pukulan forehand topspin dalam permainan tenismeja terbukti adanya peningkatan dari nilai rata-rata 9,00 meningkat menjadi 10,75. Kesimpulan bahwa latihan beban berpengaruh terhadap kemampuan pukulan forehand topspin dalam permainan tenismeja.Kata kunci: Latihan Beban. Kemampuan Forehand Topspin


2019 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 51-56
Author(s):  
RIANI PRADARA JATI ◽  
Sekar Farah Nabila

  Penempatan peran yang baik bagi Family Caregiver sangatlah membantu lansia dalam meningkatkah qualitas hidupnya, meningkatkan motivasi dalam menjalankan hidup Penelitian ini bertujuan Mengetahui hubungan peran Family Caregiver dalam pemenuhan qualitas hidup bagi lansia di Kelurahan Langenharjo Kabupaten Kendal. DesainPenelitianDeskriptifKorelasional menggunakan pendekatan Krosectional,tehnikSamplingStratified Simple Random Sampling dengan karakteristik heterogen, dari populasi mempunyai hak yang sama untuk diseleksi sebagai sampel teknik undianPengambilan data dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji statistik Chi-square, dengan taraf signifikasi 5%jumlah sampel pada penelitian ini 70 sampel pada Family Caregiver dari 213 populasi yang ada. Hasil penelitian dari 70 responden didapatkan Peran Family Caregiver tidak baik dengan qualitas hidup tidak baik 33 (47,1%), sedangkan Peran Family Caregiver kurang baik dengan qualitas hidup lansia baik 3 (4,3%). Untuk distribusi Peran Family Caregiver kurang baik dengan qualitas hidup lansia tidak baik sebanyak 6 responden (8,6%) sedangkan untuk distribusi Peran Family Caregiver kurang baik dengan qualitas hidup lansia baik sebanyak 23 responden (32,9%). Terakhir, untuk distribusi Peran Family Caregiver baik dengan qualitas hidup lansia tidak baik didapatkan hasil 2 responden (2, 9%) sedangkan untuk distribusi Peran Family Caregiver baik dengan qualitas hidup lansia baik didapatkan hasil 3 responden (4,3%)Menunjukkan nilai ρ value 0,001 (ρ < 0,05) berarti ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan lansia dalam keikutsertaan posyandu lansia. Disarankan kepada semua Family Cregiver lansia untuk mampu memahami pentingnya perhatian, dukungan bagi lansia dalammeningkatkan qualitas hidup yang lebih baik bagi lansia.   Kata kunci : Peran family caregiver, qualitas hidup, lansia.   ABSTRACT Placement of a good role for Family Caregiver is very helpful for the elderly to improve their quality of life, increase motivation in living life Research Objective: To know the relationship between the role of Family Caregiver in fulfilling quality of life for the elderly in Langenharjo Village, Kendal Regency. Descriptive Correlational Research Design uses a cross sectional approach, Sampling Stratified Simple Random Sampling technique with heterogeneous characteristics, from the population has the same right to be selected as a sample lottery technique Retrieving data using a questionnaire that has been tested for validity and reliability. Test Chi-square statistics, with a significance level of 5% the number of samples in this study 70 samples on the Family Caregiver from 213 populations. Results of the Study Of 70 respondents found the role of Family Caregiver was not good with poor quality of life 33 (47.1%) , while the role of the Family Caregiver is not good with the quality of life of a good elderly 3 (4.3%). For the distribution of the role of Family Caregiver is not good with the quality of life of the poor family as many as 6 respondents (8.6%) while for the distribution of the Role of Family Caregiver is not good with the quality of life of good elderly as many as 23 respondents (32.9%). Finally, the distribution of the Role of Family Caregiver with good quality of life for the poor is obtained by 2 respondents (2, 9%), while the distribution of the Role of Family Caregiver with good quality of life for the elderly is obtained by 3 respondents (4.3%). 0.001 (ρ <0.05) means that there is a relationship between family support and the compliance of the elderly in the participation of the elderly posyandu. It is recommended to all elderly Cregiver families to be able to understand the importance of attention, support for the elderly in improving the quality of life better for the elderly   Keywords: Role of Family Caregiver, Quality of Life, Elderly


2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Retno Issroviatiningrum ◽  
Shanti Wardaningsih ◽  
Novita Kurnia Sari

ABSTRAK Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan keperawatan khususnya untuk mendukung peserta didik menjadi perawat profesional memerlukan proses pembelajaran dengan menggunakan fasilitas keterampilan klinis. Practice based simulation model didasarkan pada teori belajar konstruktif yang menegaskan bahwa pengetahuan tidak pasif ditransfer dari pendidik kepada peserta didik, tetapi dibangun oleh peserta didik melalui pengolahan pengalaman dan interaksi dengan lingkungan mereka. Dengan metode simulasi di laboratorium dapat mendorong mahasiswa untuk menggunakan critical thinking dalam mengambil keputusan dalam mengatasi masalah tanpa merugikan pasien yang sebenarnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh practice based simulation model terhadap critical thinking pada mahasiswa semester VI di FIK Unissula Semarang. Penelitian ini menggunakan metode Quasy – Experiment dengan pendekatan pretest-posttest with control group design. Pengambilan sampel dengan teknik  simple random sampling dengan jumlah 21 responden baik kelompok intervensi maupun kelompok kontrol. Analisis data menggunakan uji Paired T-Test dan Independent Samples T-Test. Hasil penelitian selisih peningkatan critical thinking pada kelompok intervensi sebanyak 11.95 poin dan pada kelompok kontrol 2.05. Practice based simulation model berpengaruh terhadap critical thinking dengan nilai p=0.00<0.05. Disimpulkan bahwa practice based simulation model mempengaruhi critical thinking pada mahasiswa semester VI FIK Unissula Semarang. Kata kunci: Practice based simulation model, critical thinking


2016 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Dina Athanmika

<p>Merokok adalah perilaku penggunaan .Wabah tembakau atau rokok telah meracuni dan membunuh 4 juta penduduk dunia setiap tahunnya.  Berdasarkan laporan WHO tahun 2008 ditemukan 24,1% remaja pria Indonesia adalah perokok. Konsumsi rokok di Indonesia meningkat lebih cepat dibandingkan negara-negara lain. Pada kelompok umur 10-14 tahun, jumlah perokok meningkat dari 0.3% menjadi 1.4% dalam kurun waktu 18 tahun (1995-2013), dan pada kelompok umur 15-19 tahun terjadi peningkatan dari 7,1% ke 18,3%.  Hasil Riskesdas 2013, menunjukkan bahwa terdapat 30,3% perokok aktif di Sumatera Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok didalam rumah Kelurahan Tarok Kecamatan Payakumbuh Utara Tahun 2014.Penelitian menggunakan desain <em>cross sectional</em>. Populasi dalam penelitian ini adalah kepala keluarga  perokok yang berada di Kelurahan Tarok Kecamatan Payakumbuh   Utara   dengan   jumlah   sampel   162   responden   dan   dipilih menggunakan teknik Simple Random Sampling. Pengolahan data menggunakan analisis univariat dan bivariat (Uji Chi-Square).Hasil analisis univariat didapatkan sebagian besar (89,5 %)  responden mempunyai perilaku merokok, 62,3% responden memiliki sikap negatif, terdapat 51,2% responden memiliki <em>perceive behavioral </em>yang tinggi, dan 56,8 % responden memiliki peran ibu rumah tangga yang tidak optimal. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara peran ibu rumah tangga (p = 0,032 ; OR = 3,6), tidak ada hubungan sikap (p = 0,958 ; OR =1,18) dan <em>perceive behavioral </em>(p = 0,152 ; OR = 2,5) dengan perilaku merokok didalam rumah.penelitian ini disimpulkan bahwa ada hubungan peran ibu rumah tangga terhadap perilaku merokok. menjalin kerjasama dengan tokoh masyarakat   dalam memberikan informasi dan pengetahuan kepada warga berupa penyuluhan kesehatan tentang merokok agar dapat menghentikan kebisaan merokok didalam rumah.</p>


2017 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 447
Author(s):  
Iyay Robia Khoerudin ◽  
Neneng Titin ◽  
Eki Kiyamudin

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis surat dinas siswa kelas VIII di SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka, mengetahui kemampuan menulis surat dinas dengan menggunakan model pembelajaran STAD (Student Teams-Achievment Divisions) siswa kelas VIII di SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka, serta menjelaskan efektifitas model pembelajaran STAD (Student Teams-Achievment Divisions) untuk meningkatkan  pengajaran menulis surat dinas siswa Kelas VIII di SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan metode eksperimen Pre test-Post test Control Group Design, populasinya yaitu SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka tahun ajaran 2013/2014, sedangkan  sampelnya ditentukan melalui teknik simple random sampling yaitu kelas VIII G SMP Negeri 2 Panyingkiran sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII B SMP Negeri 1 Panyingkiran sebagai kelas kontrol. Instrumen pengumpulan data yang digunakan tes tertulis tes awal dan tes akhir, kuesioner, lembar observasi guru dan siswa, setelah data diperoleh maka dilakukan analisis data. Data kuesioner dan observasi dianalisis dalam bentuk uraian sedangkan data tes dianalisis dengan statistik dan di deskripsikan.Berdasarkan perhitungan statistik program SPSS 16.0 diperoleh hasil uji t pretes pada kedua kelas tersebut memiliki nilai t=5.429 derajat kebebasan (df)=n-1=38 nilai probability (sig 2-tailed) sebesar 0,000.  Hal ini berarti t hitung <0,005. Artinya 0,000<0,05, pada uji t ini bahwasanya pretes pada kedua kelas terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.  Apabila ditinjau dari segi rata-rata pretes eksperimen lebih efektif daripada kelas kontrol. Hal ini terbukti dari rata-ratanya pretes kelas eksperimen 64,8 kelas kontrol 62,3 selisih rata-rata 2,5. Sedangkan rata-rata postes kelas eksperimen 81,2 dan kelas kontrol 69 terjadi selisih postes 12,2.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document