scholarly journals Gambaran Kecemasan Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa : Literature Review

2021 ◽  
Vol 1 ◽  
pp. 509-517
Author(s):  
Safinah Saadah ◽  
Rita Dwi Hartanti

AbstractChronic kidney failure patients who are undergoing hemodialysis will experience physical and psychological changes. Patients with chronic kidney failure may feel loss or grieve because hemodialysis activities disrupt their everyday lives. This situation can cause anxiety in patiens with kidney failure. This study aims to portray the anxiety of chronic kidney failure patients who are undergoing hemodialysis. A literature review was used by using the google scholar database, PUBMED, the garuda portal, and for a broad search on google scholar for article in Bahasa Indonesia. A combination of several keyword was used, such as “anxiety” AND chronic kidney failure” AND “hemodialysis”. This study showed that some respondents with moderate to severe levels of anxiety were 152 respondents (46,76%). The result of this study illustrate that anxiety can occur in chronic kidney failure patients undergoing hemodialysis. Therefore, it is necessary to develop particular nursing care to overcome anxiety among hemodialysis patients.Keywords: Anxiety, Chronic Kidney Failure, Hemodialysis AbstrakPasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa akan mengalami perubahan fisik dan psikologisnya. Pasien gagal ginjal kronik akan mengalami perasaan kehilangan karena kehidupan normalnya terganggu dengan kegiatan hemodialysis, hal ini dapat menimbulkan kecemasan pada pasien gagal ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran kecemasan pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literature review, dengan menggunakan database google scholar, PUBMED, portal garuda, dan untuk pencarian luas pada google scholar untuk artikel berbahasa Indonesia. Pencarian menggunakan kata kunci : “kecemasan” DAN “gagal ginjal kronik” DAN “hemodialisa”. Hasil penelitian ini menunjukan sebagian responden dengan tingkat kecemasan sedang dan berat sebanyak 152 responden (46,76%). Hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa kecemasan dapat terjadi pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa, sehingga dalam penerapan ilmu keperawatan khususnya hemodialisa perlu dikembangkan untuk mengatasi kecemasan pada pasien hemodialisa.Kata kunci: Kecemasan, Gagal Ginjal Kronik, Hemodialisa

2021 ◽  
Vol 1 ◽  
pp. 1233-1242
Author(s):  
Adi Gunawan ◽  
Aisyah Dzil Kamalah

AbstractPatients with chronic renal failure undergo hemodialysis for survival. Commonly, the hemodialysis process causes anxiety, which is related to machines and equipment, blood-flowing tubes and the process that takes 2 to 3 hours. This study aimed to describe the level of anxiety in patients undergoing hemodialysis. This study applied literature review. Articles were searched from PubMed, Garba Referral Digital (GARUDA), and ResearchGate according to inclusion and exclusion criteria. There are 5 articles met the criteria. More than half (65,8%) was male, 281 respondents (40,9%) have secondary education level, and majority (78%) of the respondents were not working 489. Around 58,7% of the respondents experienced of hemodialysis for 1 year. 358 respondents (52,1%) were categorized in mild anxiety. The majority of patients undergoing hemodialysis experienced mild anxiety. Accordingly, hospitals or health facilities can improve nursing care to treat anxiety in chronic kidney failure patients undergoing hemodialysis.Keywords: Anxiety, Chronic Kidney Failure, Hemodialysis. AbstrakPasien gagal ginjal kronik menjalani hemodialisa demi kelangsungan hidupnya. Proses hemodialisa seringkali menimbulkan perasaan cemas dikarenakan mesin dan peralatan yang serba asing, selang-selang yang dialiri darah serta prosesnya yang membutuhkan waktu 2 sampai 3 jam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan pada pasien yang menjalani hemodialisa berdasarkan literature review. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literatur review dengan penelusuran online dari PubMed, Garba Rujukan Digital (GARUDA) dan ResearchGate sesuai kriteria inklusi yaitu artikel tahun 2011 sampai 2021 serta artikel yang ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Hasil penelusuran didapatkan 5 artikel tahun 2014 sampai 2020. Karakteristik jenis kelamin pada literature review ini laki – laki 432 responden (65,8%) dari 657 responden, tingkat pendidikan menengah 281 responden (40,9%) dari 687 responden, jenis pekerjaan tidak bekerja 489 responden (78%) dari 627 responden, dan lama hemodialisa ≤1Tahun 88 responden (58,7%) dari 150 responden. Tingkat kecemasan terbanyak adalah kecemasan ringan dengan jumlah 358 responden (52,1%) dari 687 responden. Pasien yang menjalani hemodialisa mayoritas mengalami kecemasan ringan, jadi bagi rumah sakit atau sarana kesehatan agar dapat melakukan penatalaksanaan untuk menurunkan tingkat kecemasan dengan teknik distraksi maupun relaksasi.Kata Kunci: Gagal Ginjal Kronik, Hemodialisa, Kecemasan.


2021 ◽  
Author(s):  
Amzal Mortin Andas ◽  
Sania Oktaviani Widia Astuti ◽  
PUJI ASTUTI

Prevalensi penyakit gagal ginjal kronik di Indonesia pada tahun 2018 sebanyak 3,8%, yang menjalani hemodialisis sebanyak 19,3%. Salah satu manajemen pengobatan yang harus dijalani pasien hemodialisis adalah melakukan pembatasan cairan, jika pasien tidak dapat membatasi asupan cairan maka akan terjadi peningkatan interdialytic weight gain (IDWG). Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi interdialytic weight gain (IDWG) salah satunya adalah efikasi diri. Tujuan literature review ini untuk menjelaskan hasil penelitian tentang hubungan efikasi diri dengan perubahan Interdialytic Weight Gain (IDWG). Metode pencarian artikel penelitian menggunakan Google Scholar dengan kata kunci pencarian Hemodialisis DAN Self efficacy AND Interdialytic Weight Gain dan pencarian menggunakan PubMed menggunakan kata kunci Haemodialysis AND Self efficacy AND Interdialisis Weight Gain, artikel terbitan tahun 2010-2020 dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, lalu diseleksi sehingga didapatkan 8 artikel penelitian terkait dengan topik pembahasan. Terdapat 5 artikel penelitian yang menyatakan bahwa efikasi diri berhubungan dengan interdialytic weight gain (IDWG), 1 artikel menyebutkan bahwa terjadi peningkatan efikasi diri dan penurunan peningkatan berat badan, 1 artikel menyatakan bahwa usia muda memiliki efikasi diri yang rendah dan mengalami peningkatan berat badan, dan 1 artikel lainnya menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara efikasi diri dengan IDWG. Efikasi diri merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi interdialytic weight gain (IDWG)


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 12-25
Author(s):  
Dewanto Putra Fajar ◽  
Azizun Kurnia Illahi

Chronic kidney failure is a degenerative disease that causes the sufferer to experience not only physiological and psychological disorders but also social problems. Interestingly, the social problems experienced by sufferers of chronic kidney failure are likely to increase the physiological and psychological disorders of the sufferer. Therefore, communication to build support for people with chronic kidney failure has a big role to play in increasing self-confidence in people with chronic kidney failure, which indirectly reduces the appearance of physiological and psychological disorders in sufferers of chronic kidney failure. This study seeks to comprehensively describe the aspects of communibiology in the communication process to provide moral support to sufferers of chronic kidney failure. This research is qualitative research using a case study methodological approach and literature review. The literature review is used to provide a detailed explanation of the communibiological processes in individuals and is used to strengthen the researchers' analysis of the observed phenomena. This study provides a big picture that communibiology processes play an important role in the communication processes carried out by families with chronic kidney failure to provide moral support to sufferers, as well as by people with chronic kidney failure to families who provide support, and when sufferers build trust. themselves when facing their social environment. Researchers concluded that moral and spiritual support through family communication has a positive role for chronic kidney failure sufferers to continue treatment and build self-confidence in their social environment. Keywords: family communication; interpersonal communication; communibiology; chronic kidney failure  


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 132
Author(s):  
Hulu Titusman ◽  
Nanang Prasetyo Budi ◽  
Rina Puspita Sari

Background : Hemodialysis is one of the therapies for Chronic Kidney Failure (CKD) patients. This process takes place on an ongoing basis which is closely related to the quality of life. Quality of life is strongly influenced by family support. One form of family support is emotional support which includes forms of affection, trust, attention, assistance during therapy. With this support, it affects patient compliance with therapy programs and medical treatment programs so that it will improve the patient's quality of life. Objective: To determine the relationship between family support and quality of life of hemodialysis patients. Based on journals that have been analyzed by researchers using a literature review research design or literature review study literature review Methods: search for this research article through four databases, namely Google Scholar, ProQuest, EBSCO, and PubMed using keywords and inclusion criteria, namely 21 journal using Indonesian and English, the type of article publication is full-text articles, original research articles, articles that have ISSN and DOI, the theme of the article is the relationship of family support with the quality of life of hemodialysis patients, in the 2016-2021 period with the literature review method. Results: The results of this study showed a significant relationship between family support and quality of life of hemodialysis patients with p-value=0,001 <a=0.05 with a positive correlation direction with low correlation strength. Conclusion: The higher the support from the family, the better the quality of life for chronic kidney failure patients undergoing hemodialysis.


Author(s):  
Muhamad Pondi ◽  
Suhaimi Fauzan ◽  
Nita Arisanti Yulanda

Latar Belakang: Pelaksanaan pelayanan keperawatan di ruang Intensive Care Unit (ICU) lebih memfokuskan kepada perawatan pasien kritis, sehingga keluarga pasien yang menunggu merasa terabaikan. Hal ini akan berdampak terhadap kualitas pelayanan keperawatan yang kurang baik. Masalah yang sering terjadi oleh keluarga di ruang ICU ialah kurang terpenuhi pemenuhan kebutuhan keluarga pasien. Implementasi yang dapat perawat lakukan ialah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan keluarga yang menjadi prioritas. Tujuan: Mengidentifikasi gambaran kualitas pelayanan keperawatan dan pemenuhan kebutuhan keluarga pasien di ICU. Metode: Jenis penelitian literature review dengan teknik analisis data menggunakan content analyis, artikel diperoleh dari database Google Scholar, PubMED, neliti.com, Portal Garuda dan Research Gate, menggunakan kata kunci: kualitas pelayanan keperawatan, Intensive Care Unit, kebutuhan keluarga, family needs, quality, nursing care. Ekstraksi data meliputi nama pengarang, tahun, negara,tujuan, reponden, desain, finding/temuan. Hasil: Dari hasil literature review ditemukan tujuh artikel yang sesuai dengan kriteria. Analisis menunjukkan bahwa pelaksanaan kualitas pelayanan di ICU dan pemenuhan kebutuhan keluarga sudah rata-rata baik. Pasien dan keluarga merasa puas atas pelayanan keperawatan, terutama mengenai daya tanggap dan rasa empati. Kebutuhan yang menjadi prioritas ialah jaminan pelayanan dan informasi. Kesimpulan: Kualitas pelayanan keperawatan di ICU telah baik dari unsur daya tanggap dan empati perawat. Pemenuhan kebutuhan keluarga diprioritaskan ialah jaminan pelayanan dan informasi. Kata Kunci: Kualitas pelayanan, kebutuhan keluarga, Intensive Care Unit Referensi: 55 (2012-2019)


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 87
Author(s):  
Nina Nisrina Badrin ◽  
Rini Rachmawaty ◽  
Kusrini Kadar

<p><em>Patient satisfaction is one of indicator to assess the quality of health services. Measurement of patient satisfaction with nursing services is needed as an evaluation material for nursing management to ensure and improve the quality of nursing services. Several instruments of patient satisfaction with nursing services have been developed. The purpose of this Literature Review is to identify instruments of patient satisfaction with nursing services. This literature review examines the results of development and psychometric testing research of patient satisfaction instruments through article search in PubMed and Google scholar databases with keywords : patient satisfaction, nursing care, instrument, development, tools, psychometric, validity and reliability. We reviewed 20 articles. There are 7 instruments for assessing patient satisfaction with nursing services, namely the questionnaire SERVQUAL, HCAHPS, RPSS, GNCS, NSNS, PSNCQQ and PPHEN. Patient satisfaction instruments consist of several dimensions including individual assessment, communication, staff response, technical competence, interpersonal competence, health education, facilities, hospital environment, comfort, information on return, collaboration and coordination when patients are discharged from the hospital. Based on this literature review it can be concluded that there are several instruments and dimensions that can be used to assess patient satisfaction. But, it is necessary the development of patient satisfaction instruments by involving the perspective of the service provider and incorporating the dimensions of caring as the essence of nursing services.</em></p><p> </p><p>Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator untuk menilai kualitas pelayanan kesehatan. Pengukuran  kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan diperlukan sebagai bahan evaluasi bagi manajemen keperawatan untuk menjamin dan meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan. Beberapa instrumen kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan telah dikembangkan. Tujuan Literature Review ini untuk mengidentifikasi instrumen kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan. Literature review ini menelaah hasil penelitian pengembangan dan uji psikometrik instrumen kepuasan pasien melalui pencarian artikel di database PubMed dan Google scholar dengan kata kunci : patient satisfaction, nursing care, instrument, development, tool, psychometric, validity dan reliability. Kami melakukan review terhadap 20 artikel. Ada 7 instrumen penilaian kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan yaitu kuesioner SERVQUAL, HCAHPS, RPSS, GNCS, NSNS, PSNCQQ dan PPHEN. Instrumen kepuasan pasien terdiri dari beberapa dimensi termasuk penilaian individu, komunikasi, tanggapan staf, kompetensi teknis, kompetensi interpersonal, pendidikan kesehatan, fasilitas, lingkungan rumah sakit, kenyamanan, informasi kepulangan, kolaborasi dan koordinasi ketika pasien keluar dari rumah sakit. Berdasarkan literature review ini dapat disimpulkan bahwa untuk menilai kepuasan pasien terhadap terdapat beberapa instrumen dan dimensi yang dapat digunakan. Namun perlu pengembangan instrumen kepuasan pasien dengan melibatkan perspektif dari pemberi pelayanan dan memasukkan dimensi caring sebagai esensi dari pelayanan keperawatan.</p>


2021 ◽  
Vol 1 ◽  
pp. 258-265
Author(s):  
Eka Rahayuning Tyas ◽  
Ratnawati Ratnawati

AbstractChildbirth can be a source of psychological changes, such as anxiety. Anxiety can arise due to a lack of social support such as husband assistance. The presence of husband assistance is expected to reduse the anxiety experienced by the mother and the delivery process can run smoothly. This study aimed to determine the correlation between the husband’s assistance and the mother’s anxiety during childbirth. The research method used was the correlation method with literature review data collection. The searched articles were from 2011-2021. Those articles were searched through PubMed, Garba Garuda, and Google Scholar. The results were obtained in the form of full text and pdf, the reviewed using the JBI (Joanna Briggs Institute) instrument, extracted then discussed, and concluded. The results of the literature review of a 5 articles showed that most of the mothers in labor experienced moderate anxiety 53 (34%) respondents. Most of the mothers who gave birth were accompanied by their husbands 110 (55%) respondents. There was a correlation between the husband’s assistance and the mother’s anxiety. The p-value was ranged from 0,000-0,015 (p<0,05). There is a relationship between the husband’s presence and the mother’s anxiety during childbirth.Keywords : Childbirth; Anxiety during childbirth; Husband’s presence AbstrakPersalinan dapat menjadi sumber perubahan psikologis, seperti kecemasan. Rasa kecemasan dapat timbul karena kurangnya dukungan sosial seperti pendampingan suami. Adanya pendampingan suami diharap dapat mengurangi rasa kecemasan yang dialami ibu dan proses persalinan dapat berjalan dengan lancar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pendampingan suami dengan kecemasan ibu bersalin menghadapi persalinan : literature review. Metode penelitian menggunakan metode korelasi dengan pengumpulan data literature review. Pencarian artikel dari tahun 2011-2021 melalui penelusuran PubMed, Garba Garuda, dan Google Shcolar. Hasil pencarian yang didapatkan berupa fulltext dan pdf, kemudian direview dengan menggunakan instrument JBI (Joanna Briggs Institute), diekstraksi kemudian dibahas dan disimpulkan. Hasil penelitian literature review dari 5 artikel menunjukkan bahwa sebagian besar ibu bersalin mengalami kecemasan dalam tingkat sedang 53 (34%), sebagian besar ibu bersalin didampingi suami sebanyak 110 (55%), dan terdapat hubungan antara pendampingan suami dengan kecemasan ibu bersalin dengan nilai p-value 0,000-0,015 (p<0,05). Ada hubungan pendampingan suami dengan kecemasan ibu bersalinmenghadapi persalinan.Kata kunci : Ibu bersalin; Kecemasan persalinan; Pendampingan suami


e-CliniC ◽  
2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 305
Author(s):  
Lusiane M Hartono ◽  
Marlyn G Kapantow ◽  
Tara S Kairupan

Abstract: Acne vulgaris is a common inflammatory condition of pilosebaceous follicles that affects 85-100% of the human population. Patients usually complain of the appearance of acne vulagaris on the predilection areas such as face and neck (99%), back (60%), chest, shoulders and upper arms (15%). One of the factors that influence or trigger acne vulgaris is hormonal factor. During menstruation there is an increase and hormonal changes that can trigger acne. This study was aimed to determine the effect of menstruation on acne vulgaris. This was a literature review study using three databases named PubMed, ClinicalKey and Google Scholar. Keywords used were “Menstruasi” DAN “Akne Vulgaris” (Indonesia), and “Menstruation” AND “Acne Vulgaris” (English). In this study, there were 12 literatures that match the inclusion and exclusion criteria. The result was dominated by samples stating that there was a connection between menstruation and the appearance of acne vulgaris. The effect of hormonal instability during menstruation was one of the causes of acne vulgaris in women, which showed the effect of menstruation on the emergence of acne vulgaris, mostly during pre-menstruation. In conclusion, menstruation influences the occurrence and the severity of acne vulgaris.Keywords: menstruation, acne vulgaris  Abstrak: Akne vulgaris (AV) atau jerawat merupakan suatu kondisi inflamasi umum pada folikel pilosebasea yang dialami oleh 85-100% populasi manusia. Penderita biasanya mengeluh kemunculan AV pada predileksi wajah dan leher (99%), punggung (60%), dada (15%) bahu, dan lengan bagian atas. Faktor yang memengaruhi atau mencetuskan akne vulgaris salah satunya ialah faktor hormonal. Saat menstruasi terjadi peningkatan dan perubahan hormon yang dapat memicu akne. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh menstruasi terhadap akne vulgaris. Penelitian ini berbentuk literature review. Pencarian data menggunakan tiga database yaitu PubMed, ClinicalKey dan Google Scholar. Kata kunci yang digunakan “Menstruasi” DAN “Akne Vulgaris” (Bahasa Indonesia) serta “Menstuation” AND “Acne Vulgaris” (Bahasa Inggris). Pada penelitian ini didapatkan 12 literatur yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Hasil penelitian didominasi oleh sampel yang menyatakan adanya pengaruh antara menstruasi dengan munculnya AV. Pengaruh ketidakstabilan hormon (estrogen dan progesteron) saat menstruasi merupakan salah satu penyebab munculnya akne vulgaris pada perempuan yang menunjukan adanya pengaruh dari menstruasi terhadap kemunculan AV, terlebih pada saat pre-menstruasi. Simpulan penelitian ini ialah menstruasi memengaruhi kemunculan dan keparahan akne vulgaris.Kata kunci: menstruasi, akne vulgaris


2020 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 84
Author(s):  
Batsyeba Alexandra Capriati ◽  
Elsa Bengselina Sapasuru ◽  
Roulina Aritonang ◽  
Ni Gusti Ayu Eka ◽  
Lusia Yeni Lestari

<p>Language or communication barriers generally occur between patients and medical personnel who have different native languages. Language or communication barriers can negatively impact medical care and the ongoing relationship between patients, providers, and facilities. Language barrier problems can be overcome by using interpreters and it is noted that patients with LEP (Limited English Proficiency) admit to experiencing increased satisfaction when using interpreters rather than not using interpreters. The purpose of this study was to analyze the effect of language barriers on the level of patient satisfaction from various article sources. A number of databases were used including Google Scholar, EBSCO, PubMed, and ProQuest. The inclusion criteria of this study were fulltext articles, in Indonesian and English, with the year of publication in the last ten years (2009 - 2019), only only articles that discussed patient satisfaction. The exclusion criteria were literature review, level of service quality, and level of security. This study applied the critical appraisal developed by Woolliams. A simplified approach by Aveyard was used as a method of this study. Ten articles were included in this study with eight articles revealing language barriers were influenced by the level of patient satisfaction and two articles showed language barriers had no effect. In addition, language barriers can be overcome using interpreters. However, the use of an interpreter is not able to solve the problem of language barriers that affect the level of patient satisfaction.</p><p><strong>BAHASA INDONESIA ABSTRACT: </strong>Hambatan bahasa atau komunikasi umumnya terjadi antara pasien dan tenaga medis yang memiliki bahasa asli yang berbeda. Hambatan bahasa atau komunikasi dapat berdampak negatif terhadap perawatan medis serta hubungan yang berkelanjutan antara pasien, penyedia, dan fasilitas. Masalah hambatan bahasa dapat diatasi dengan menggunakan <em>interpreter </em>dan hasil menunjukkan bahwa pasien dengan LEP mengakui mengalami peningkatan kepuasan saat menggunakan <em>interpreter </em>daripada tidak menggunakan <em>interpreter.</em> Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh hambatan bahasa terhadap tingkat kepuasan pasien dari berbagai sumber artikel. D<em>atabase </em>yang digunakan yakni Google Scholar, EBSCO, PubMed dan tambahan <em>database </em>yaitu ProQuest. Kriteria inklusi yakni artikel dalam bentuk <em>full text,</em> artikel menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, tahun penerbitan dalam sepuluh tahun terakhir (2009 – 2019), hanya tentang tingkat kepuasan pasien. Kriteria eksklusi yakni <em>literature review,</em> tingkat kualitas pelayanan, tingkat keamanan. Penelitian ini menggunakan pengkajian kritik yang dikembangkan oleh Woolliams. Metode pendekatan dengan <em>simplified approach </em>oleh Aveyard digunakan dalam penelitian ini<em>. </em>Terdapat sepuluh artikel dalam penelitian ini dengan delapan artikel menyatakan hambatan bahasa berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pasien dan dua artikel menyatakan hambatan bahasa tidak berpengaruh. Selain itu, hambatan bahasa dapat diatasi dengan penggunaan <em>interpreter</em>. Namun penggunaan <em>interpreter</em>tidak mampu menyelesaikan permasalahan hambatan bahasa yang berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pasien.</p><div> </div>


2020 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 9
Author(s):  
Belet Lydia Ingrit

<p>Infertility is the failure to get a pregnancy after at least one year of sexual intercourse without using contraception. Many efforts that have been made by infertil women to get pregnant but not a few have failed treatment. Perception will affect the adaptation and quality of life of a woman. Therefore the purpose of this literature review is to explore perceptions and quality of life of women with infertility. Research articles were obtained from two databases namely EBSCO and Google Scholar. Literature search uses keywords (Indonesian and English), namely Perception and quality of life of women with infertility with inclusion criteria for research articles from 2009-2019, primary articles, full text and research subjects are infertil women (both primary and secondary). From 464 research articles, six articles were reviewed that met all the inclusion criteria and objectives of this literature review. Six articles obtained were then made critical appraisals which were then analyzed using simplified thematic analysis. The theme that emerged from this literature review was the negative impact, quality of life and handling of infertility. Based on the results of the review of this article, it is necessary to support both social and emotional systems for infertility women to achieve a better quality of life.</p><p><strong>BAHASA INDONESIA ABSTRAK: </strong>Infertilitas adalah kegagalan untuk mendapatkan kehamilan setelah setidaknya satu tahun berhubungan seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi. Banyak upaya yang sudah dilakukan perempuan infertil untuk bisa hamil namun tidak sedikit yang gagal dalam pengobatan. Persepsi akan memengaruhi adaptasi dan kualitas hidup seorang perempuan. Oleh karena itu tujuan kajian literatur ini adalah untuk menggali persepsi dan kualitas hidup peremuan dengan infertil. Artikel penelitian didapatkan dari dua database yaitu EBSCO dan Google Scholar. Pencarian literatur menggunakan kata kunci (bahasa Indonesia dan bahasa Inggris) yaitu persepsi (Perception) dan kualitas hidup perempuan dengan infertilitas (Quality of life women with infertility) dengan kriteria inklusi artikel penelitian dari tahun 2009-2019, artikel primer, fulltext dan subjek penelitian adalah perempuan infertil (baik primer maupun sekunder). Dari 464 artikel penelitian didapatkan enam artikel yang direview yang memenuhi semua kriteria inklusi dan tujuan dari kajian literatur ini. Enam artikel yang didapatkan kemudian dilakukan penilaian kritis (critical appraisal) yang kemudian dianalisis menggunakan simplified thematic analysis. Tema yang muncul dari kajian literatur ini adalah dampak negatif, kualitas hidup dan penanganan infertilitas. Berdasarkan hasil review artikel ini, dibutuhkan support system baik sosial maupun emosional bagi perempuan infertilitas untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik.</p><p> </p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document