scholarly journals PENGARUH MEDIA KALENDER PINTAR OBAT BEBAS TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM MEWUJUDKAN GEMA CERMAT

2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 21-28
Author(s):  
Aura Badarul ◽  
Fadli

ABSTRAK Seiring perubahan pola hidup masyarakat yang cenderung kurang memperhatikan kesehatan, maka berkembangnya penyakit di masyarakat tidak dapat dielakkan lagi. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan memberikan edukasi tentang obat melalui media kalender pintar kepada masyarakat. Kalender dirancang untuk meningkatkan kemampuan berpikir serta merangsang daya pikir remaja termasuk kemampuan berkonsentrasi dan memecahkan masalah terhadap perubahan pengetahuan dan tindakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh media kalender pintar belajar obat bebas terhadap pengetahuan dan sikap dalam mewujudkan gerakan masyarakat cerdas menggunakan obat. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif survey dengan melakukan pengumpulan data melalui google form. Sampel dipilih sebanyak 116 responden siswa di SMA Negeri 1 Kendawangan yang ditentukan dengan dengan teknik simple random sampling. Analisis data menggunakan Kolmogorov-Smirnov untuk uji normalitas, Wilcoxon-test untuk uji hipotesis pengetahuan dan sikap. Taraf kepercayaan digunakan 95%. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan jumlah responden antara pretest dan posttest. Dengan nilai Asymp.sig (2-tailed) pada pengetahuan dan sikap 0,000, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media kalender obat bebas terhadap pengetahuan dan sikap siswa SMA Negeri 1 Kendawangan kelas XI.

2021 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 177
Author(s):  
Yusuf Adi Saputra ◽  
Anggraini Dwi Kurnia ◽  
Nur Aini

Latar Belakang: Dismenore merupakan salah satu masalah menstruasi yang sering dialami oleh remaja putri. Namun hal tersebut sering diabaikan bahkan dianggap biasa, padahal dismenore bisa menjadi hal yang serius apabila tidak segera ditangani. Pendidikan kesehatan merupakan upaya yang dilakukan untuk merubah perilaku dan peduli terhadap masalah kesehatan individu dan kelompok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan upaya yang dilakukan remaja saat nyeri haid sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang dismenore.Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah experimental research dengan jenis praeskperimen one group pre-test post-tes design. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah probability dengan jenis simple random sampling. Total responden adalah 30 orang. Penelitian dilakukan di SMP Muhammadiyah 1 Malang. Analisa data dilakukan menggunakan Uji Wilcoxon test.Hasil Dan Pembahasan: Hasil pre-test dan post-test pada kelompok intervensi yaitu sebanyak 23 (77%) siswi dalam kategori kurang baik dan 7 (23%) siswi memiliki upaya baik, setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang dismenore 30 (100%) siswi memiliki upaya baik. Uji Wilcoxon test didapatkan nilai sig. (2-tailed) adalah 0,000, dimana jika dibandingkan dengan nilai α (0,05) maka akan didapatkan 0,000 < 0,05. Sehingga pendidikan kesehatan tentang dismenore berpengaruh terhadap upaya remaja untuk menurunkan nyeri menstruasi (dismenore primer).Kesimpulan: Pendidikan kesehatan tentang dismenore sangat penting diberikan pada remaja yang baru mengalami menstruasi karena bisa menjadi panduan bagi remaja untuk mengatasi dismenore oleh karena itu petugas kesehatan dan guru harus sering melakukan penyuluhan dan konseling tentang masalah menstruasi serta cara untuk mengatasi dismenore dengan tepat


2017 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 17
Author(s):  
Mia Sufia Adnin ◽  
Luluk Ria Rakhma

herapeutic Feeding Center (TFC) adalah tempat perawatan bagi balita yangmengalami kekurangan gizi. Perawatan dilakukan seminggu sekali dengankegiatan seperti pemberian edukasi gizi kepada ibu balita, dan pemberianPMT pada balita. Hasil dari Dinkes Sukoharjo (2015), balita yang menderitagizi kurang berdasarkan BB/U di Kabupaten Sukoharjo berjumlah 2209 balita(4,67%) sedangkan hasil Dinkes (2016), naik menjadi 2476 balita (4,98%).Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan perubahan status giziberasarkan BB/TB dan IMT/U pada balita yang mengikuti dengan yang tidakmengikuti program TFC. Jenis penelitian yang digunakan bersifat quasieksperimental dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden penelitianyang mengikuti TFC sebanyak 35 balita dan yang tidak mengikuti TFCsebanyak 30 balita. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah totalsampling dan simple random sampling. Data status gizi diperoleh denganpengukuran BB dan TB atau PB menggunakan alat dacin, baby scale, timbanganinjak,microtoice dan baby board. Uji kenormalan data menggunakanUji Kolmogorov Smirnov. Uji perbedaan menggunakan Uji T-test Independent.Hasil uji perbedaan status gizi BB/TB diperoleh nilai p=0.742, uji perbedaanstatus gizi IMT/U diperoleh nilai p=0.677 menunjukkan tidak ada perbedaanperubahan status gizi berdasarkan BB/TB dan IMT/U pada balita yangmengikuti dengan yang tidak mengikuti program TFC.  Kata Kunci : balita, antropometri, status gizi, TFC, z-score


2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 21
Author(s):  
Puspa Ayu Larasanti ◽  
Baiq Iin Rumintang

Latar Belakang : Setiap hari di negara berkembang, 20.000 anak perempuan di bawah usia 18 melahirkan. Pada tahun 2014 kasus kehamilan remaja mencapai 33,4 juta remaja. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan, Kabupaten Lombok Barat merupakan wilayah yang memiliki jumlah ibu hamil terbanyak pada tahun 2017 dengan 15,246 jiwa dibandingkan Wilayah Kota Mataram dengan 10,021 Jiwa, hasil studi kasus kehamilan remaja pada tahun 2017 kasus tertinggi berada di wilayah Puskesmas Lingsar dengan 135 Kasus. Penggunaan media yang tepat dalam memberikan pendidikan kesehatan menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan permasalahan dalam mengurangi kejadian kehamilan remaja. Video merupakan media yang tepat karena video memiliki durasi yang tidak terlalu panjang. Tujuan : Untuk mengetahui adanya Pengaruh Pendidikan Kesehatan Menggunakan Media Video Terhadap Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Mengenai Dampak Kehamilan Usia Remaja Di SMPN 1 Lingsar tahun 2018. Metode : Desain penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan rancangan penelitian One Group Pre-test Post-test. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Simple Random Sampling dengan sampel berjumlah 40 responden. Peneliti memberikan intervensi berupa pendidikan kesehatan menggunakan media video mengenai dampak kehamilan remaja yang berdurasi 10 menit. Pemberian pendidikan kesehatan diberikan selama 1 hari dan berlangsung 1 jam dengan 2x pemberian pendidikan kesehatan menggunakan media video yaitu setelah pretest dan  sebelum posttest. Hasil : Sebelum diberikan intervensi responden yang mendapatkan skor 76-100 (Kriteria Baik) sebanyak 2 responden (5,0%), kemudian setelah diberikan intervensi responden yang mendapatkan skor 76-100  (Kriteria Baik) meningkat menjadi 37 responden (92,5%)  Hasil uji statistik dengan Wilcoxon Test diperoleh nilai p value = 0,000 atau p < α=0,05 Kesimpulan : Ada Pengaruh Pendidikan Kesehatan Menggunakan Media Video Terhadap Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Mengenai Dampak Kehamilan Usia Remaja Di SMPN 1 Lingsar Tahun 2018 AbstractBackground: Every day in developing countries, 20,000 girls under the age of 18 give birth. In 2014 cases of teenage pregnancy reached 33.4 million adolescents. Based on the results of a preliminary study conducted by researchers, West Lombok Regency is the region that has the highest number of pregnant women in 2017 with 15,246 people compared to Mataram City Region with 10,021 Souls, the results of the 2017 teenage pregnancy case study the highest case in the Lingsar Health Center with 135 Case. The use of appropriate media in providing health education is one solution to solve the problem in reducing the incidence of teenage pregnancy. Video is the right media because the video has a duration that is not too long.Aim : This research is to know the influence of Health Education Using Media Video to Improving Young Women Knowledge About The Impact Of Teenage Adolescent Pregnancy At SMPN 1 Lingsar 2018.Method : The design of this study was conducted using the One Group Pre-test Post-test design. Sampling technique in this study using Simple Random Sampling with a sample amounted to 40 respondents. Researchers provide intervention in the form of health education using video media about the impact of teen pregnancy which lasted 10 minutes. Provision of health education is given for 1 day and lasts 1 hour with 2x of health education using video media and that is after pretest and before posttest.Results : Before the intervention of respondents who got the score of 76-100 (Good Criteria) as much as 2 respondents (5.0%), then after given the intervention of respondents who get score 76-100 (Good Criteria) 37 respondents (92.5%) Results of statistical tests with Wilcoxon Test obtained P value = 0,000 or p <α = 0.05Conclusion : There is an Effect Health Education Using Video Media To Increasing Young Women Knowledge About The Impact Of Teenage Adolescent Pregnancy at SMPN 1 Lingsar in Year 2018


2013 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 93
Author(s):  
Farokhatin Nashukah ◽  
Ira Darmawanti

A family has a great influence on children's emotional patterns because the family is the first social group for children to learn and express themselves as human beings in a social interaction with their groups. The background of this study is the problem of adolescent emotional maturity attainment. Subjects in this study were devided into two groups which overall are 121 adolescents aged between 16 and 20 years old. This study uses simple random sampling technique with predetermined characteristics and scale of emotional maturity as an instrument. Test the assumptions used in this study are normality test using one sample Kolmogorov-Smirnov test technique and homogeneity test using homogenity of variance test technique. The normality test shows the value of adolescents of complete families is 0,789 and the value of adolescents of single parent families is 0,982. Significance value >0.05, then the variable of emotional maturity is declared normally. Homogenity test shows the value is 0,499. Significance value >0,05, then the variable of emotional maturity is declared homogeneous. Results of this study shown that adolescent emotional maturity of single parent families has a mean of 148,71 emotional maturity that is higher than a mean of the emotional maturity of a complete family of 143,77. Based on analysis data using t-test known that the significance value is 0,013 (p >0.05), the result shows that the study hypothesis is accepted. It is concluded that there is difference of emotional maturity among adolescents influenced by their different family structures.Abstrak: Keluarga memiliki pengaruh besar terhadap pola emosi anak karena keluarga merupakan kelompok sosial pertama untuk anak belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kematangan emosi remaja ditinjau dari struktur keluarga, yaitu keluarga lengkap dan keluarga dengan orang tua tunggal (single parent). Peneliti menggunakan teknik simple random sampling dengan karakteristik yang telah ditentukan. Subjek pada penelitian ini adalah dua kelompok yang secara keseluruhan berjumlah 121 sampel dengan rentang usia 16-20 tahun. Instrumen penelitian yang digunakan adalah skala kematangan emosi. Uji asumsi menggunakan uji normalitas menggunakan teknik one sample Kolmogorov-Smirnov test dan uji homogenitas menggunakan teknik test of homogenity of variance. Diketahui bahwa uji normalitas remaja dari keluarga lengkap sebesar 0,789, dan pada remaja dari keluarga single parent sebesar 0,982. Nilai signifikansi >0,05, maka variabel kematangan emosi dinyatakan berdistribusi normal. Diketahui bahwa uji homogenitas dengan nilai sebesar 0,499. Nilai signifikansi >0,05, maka variabel kematangan emosi dinyatakan homogen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kematangan emosi remaja dari keluarga single parent memiliki rata-rata skor kematangan emosi 148,71 yang lebih tinggi daripada rata-rata skor kematangan emosi keluarga lengkap yang sebesar 143,77. Berdasarkan analisis data yang dilakukan dengan menggunakan Uji-t, diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,013 (p >0,05) yang menunjukkan hipotesis penelitian diterima sehingga peneliti menyimpulkan bahwa ada perbedaan kematangan emosi remaja ditinjau dari struktur keluarga.


2020 ◽  
Vol 7 (02) ◽  
pp. 144-156
Author(s):  
Nabila Ashima Putri ◽  
Mulyati Mulyati ◽  
Hamiyati Hamiyati

Communication technology developing rapidly in this globalization era makes a lot of people use gadget as one of any media for communicate and entertaiment. Not only adult but teenager in school age. That increasing use of gadget for parent and teenager cause a new phenomena in family called alone together. This reasearch aim to give a description about the effect of alone together phenomenon on family interaction. This reasearch was conducted in 209 Junior High School, East Jakarta. This data reasearch processed by using simple random sampling technique and this reasearch use survey methode. Total samples 185 active students in 209 Junior High School, East Jakarta. This whole reasearch data are using SPSS 2.2 and Microsoft Excel. The prerequisite test in this study use kolmogorov smirnov for normality test and the result shows that data are not normally distribute. So the reasearch use non parametric calculation. Result of correlation coefficient test are obtained >  that is equal to -0,353 > 0,138. Result of t-test with significancy level 0,05 obtained >  that equal to -5,688 > 1,97 the result explain that there are a negative and significant correlation between alone together and family interaction. Alone together give 15% effective contribute to family interaction and the other 85% determine by other factors. Abstrak Teknologi komunikasi yang berkembang dengan cepat di era globalisasi membuat banyak masyarakat menggunakan gadget sebagai salah satu media atau sarana berkomunikasi dan mencari hiburan. Tidak hanya orang dewasa melainkan remaja dalam usia sekolah. Meningkatnya penggunaan gadget yang berlebih pada orang tua dan remaja tersebut menimbulkan suatu fenomena baru di dalam keluarga, yang disebut dengan alone together. Akibat dari fenomena tersebut adalah berkurangnya intensitas interaksi di dalam keluarga, khususnya interaksi antara orang tua dan anak. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran hubungan fenomena alone together dengan interaksi keluarga. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 209 Jakarta Timur. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling. Metode penelitian ini menggunakan metode survey. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 185 siswa aktif di SMP Negeri 209 Jakarta Timur. Perhitungan data menggunakan SPSS 2.2 dan Excel. Uji prasyarat pada penelitian ini menggunakan uji normalitas kolmogorov smirnov dan hasil yang ada menyatakan bahwa data tidak berdistribusi dengan normal, maka penelitian ini mengunakan perhitungan non parametrik. Uji hipotesis data yang digunakan adalah korelasi dengan hasil >  yaitu sebesar  -0,353 > 0,138. Hasil uji t dengan taraf signifikasi 0,05 diperoleh yaitu >  -5,688 > 1,97 hal ini menjelaskan bahwa terdapat korelasi negatif dan hubungan yang signifikan antara fenomena alone together dengan interaksi keluarga. Alone together memberikan sumbangan efektif terhadap interaksi keluarga sebesar 15%, sedangkan sisanya 85% ditentukan oleh faktor lain yang tidak diteliti. Kata Kunci :  Alone Together, Gadget, Interaksi Keluarga, Orang Tua, Remaja


Author(s):  
Endah Yulianingsih ◽  
Ika Suherlin ◽  
Yusrin Aswad ◽  
Wenny Ino Ischak ◽  
Dinda Hulawa

Anemia is still a reproductive health problem, especially in women whose hemoglobin levels are less than 12 g%. Education is one of the factors that influence the incidence of anemia and also greatly affects the ability to think in adolescents. The purpose of this study was to analyze health education through knowledge booklets about anemia in adolescents in Gorontalo City. This type of research uses the Pre-Experimental method with One-Group Pre-Test-Post Test Design, with a sample of 132 young women using a simple random sampling technique. The study started from February 1 to March 1, 2020. The analysis in this study used the Wilcoxon test. The results showed that there was a significant effect of health education through booklets on knowledge of anemia in adolescents with a sig value of 0.000 <0.05. The conclusion is that there is an effect of health education through booklets on knowledge about anemia in adolescent girls.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 197-203
Author(s):  
Annisa Dio Ismi ◽  
Dwi Prasetiyawati Diyah Hariyanti ◽  
Ismatul Khasanah

Banyak dijumpai pada anak usia dini yang mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi, dengan banyaknya anak yang berbicara sendiri saat guru menjelaskan, banyak bertanya saat melakukan sesuatu, cara pandang anak yang tidak terarah, banyak bergerak serta bahkansering melamun, hal tersebut merupakan ciri – ciri dari rendahnya konsentrasi pada anak usia dini, salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya inovasi dalam kegiatan  pembelajaran saat mengajar yang diberikan untuk meningkatkan konsentrasi anak. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana Pengaruh Ice Breaking terhadap konsentrasi belajar anak usia dini, Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penggunaan ice breaking terhadap konsentrasi belajar pada anak usia dini. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dalam bentuk Quasi Experimental Design. Bentuk desain penelitian ini menggunakan The Noon Ekuivalen, preest – posttest design dengan menggunakan teknik simple random sampling, data dalam penelitian ini diperoleh dari observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan Nilai kontrol kelas kontrol dan eksperimen pra test dan post test menggunakan Kolmogorov-Smirnov adalah sebesar 0,088> 0,05 yang artinya data telah berdistribusi normal, Berdasarkan tabel ANOVA  dapat diketahui terjadi perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen pra test-post test dengan nilai kontrol dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 pada kemampuan pemusatan atau kontrol perhatian, pada kemampuan penyesuaian diri atau adaptability, kemampuan berencana (planfulness), dan pada kemampuan adaptasi, keseluruhan pengujian hipotesis dapat terbukti dimana terjadi peningkatkan konsentrasi belajar anak karena menghasilkan nilai signifikanasi 0,000 < 0,05.


2020 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 89-93
Author(s):  
Siska Nurul Abidah ◽  
Hinda Novianti

Stimulasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan anak. Hal ini seringkali oleh sebagian orangtua mengabaikannya akibat ketidaktahuan orangtua tentang cara dan pentingnya memberikan stimulasi anak sejak usia dini. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh edukasi stimulasi tumbuh kembang terhadap kemampuan deteksi dini tumbuh kembang anak usia 0-5 tahun oleh orangtua. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain Quasy Eksperiment Desaign dengan rancangan one group pretest postest desaign. Variabel independen adalah edukasi stimulasi tumbuh kembang dan variabel dependen adalah kemampuan orangtua dalam deteksi dini tumbuh kembang anak usia 0-5 tahun. Populasi ibu yang mempunyai anak usia 0-5 tahun. Sampel berjumlah 80 orang dengan cara simple random sampling. Penelitian dilakukan selama 3 bulan yaitu Mei-Juli 2020 di RW 01 dan RW 02 Kelurahan Wonokromo Surabaya. Pengumpulan data berupa kuesioner yang mengacu pada KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan), Uji statistik menggunakan wilcoxon-test. Hasil uji statistik menggunakan uji wilcoxon-test diperoleh hasil nilai signifikan 0,000 (p-value < 0.05) artinya terdapat pengaruh edukasi stimulasi tumbuh kembang terhadap kemampuan deteksi dini tumbuh kembang anak usia 0-5 tahun oleh orangtua. Pemberian edukasi stimulasi tumbuh kembang anak oleh orangtua dapat meningkatkan kemampuan orangtua dalam memberikan stimulasi tumbuh kembang sejak dini yang akan berdampak positif seperti meningkatkan perkembangan bahasa dan memori anak, kesiapan anak dalam sekolah dan membantu anak untuk memaksimalkan potensi dalam hidup mereka.


Author(s):  
Annisa Rossita ◽  
Agus Fitriangga ◽  
Yoga Pramana

 Latar Belakang:Depresi adalah gangguan emosional yang sering terjadi pada lansia, yang sifatnya berupa perasan tertekan, tidak bahagia, sedih, pesimis, tidak berharga dan tidak mempunyai semangat. Kualitas hidup adalah pandangan individu tentang kehidupannya dan seberapa jauh individu dapat melaksanakan fungsinya dalam kehidupan sehari-hari.Depresi dan kualitas hidup pada lansia dapat di pengaruhi oleh tempat tinggal lansia.Ada lansia yang tinggal di Panti dan ada juga lansia yang tinggal di rumah bersama keluarga. Tujuan:Mengetahui perbedaan tingkat depresi dan kualitas hidup lansia yang tinggal di Panti Sosial dan yang tinggal di rumah bersama keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas II. Metode:Penelitiankuantitatif menggunakan desain analitik komparatif melalui pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel adalah dengan menggunakan  simple random sampling yang melibatkan sebanyak 38 lansia di Panti Sosial dan sebanyak 38 lansia yang tinggal bersama keluarga yang memenuhi kriteria inklusi. Instrumen yang digunakan  berupa GDS dan WHOQOL-OLD. Teknik analisa data dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil:Berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov, didapatkan p=0,001 untuk perbedaan tingkat depresi dengan tempat tinggal lansia dan p=0,002 untuk perbedaan kualitas hidup dengan tempat tinggal lansia. Kesimpulan:Ada perbedaan tingkat depresi dan kualitas hidup lansia yang tinggal di Panti Sosial Rehabilitasi Mulia Dharma dan yang tinggal di rumah bersama keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas II.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 1-5
Author(s):  
Ni Made Dwi Yunica Astriani ◽  
Putu Indah Sintya Dewi ◽  
I Putu Indra Yudiastu ◽  
Made Mahaguna Putra

Abstract: Tandem Stance Therapy is a therapy that is usually given to the elderly who are at risk of falling. The purpose of this study was to analyze the effect of tandem stance therapy on the risk of falling in the elderly in Giri Emas Village, Sawan District, Buleleng Regency. The research design was pre-experimental with one group pretest post-test design approach with a sample of 64 respondents selected using simple random sampling technique. Data collection was performed using the Morse Fall Scale (MFS) questionnaire. This study uses the Wilcoxon test. The results showed that the pre-test means value was 2.41 and the post-test score was 2.27. Wilcoxon test results obtained pretest and posttest (0.003) <α (0.05). It was concluded that there was an influence of Tandem Stance Therapy on Falling Risk in the Elderly in Giri Emas Village, Sawan District, Buleleng Regency.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document