Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pengeringan bawang putih menggunakan pengering oven listrik, menganalisis energi selama proses pengeringan, dan mengkaji mutu bubuk bawang putih. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan perlakuan adalah variasi suhu pengeringan yang terdiri dari tiga taraf pengeringan yaitu suhu 60 °C (A1), 70 °C (A2), dan 80 °C (A3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama proses pengeringan terjadi penurunan RH, dimana pada suhu 60 0C RH turun dari 64,88 % menjadi 39,59 %, pada suhu 70 0C RH turun dari 82,75 % menjadi 37,77 %, dan pada suhu 80 0C RH turun dari 62,79 % menjadi 36,78 %. Penurunan berat bawang putih terjadi selama proses pengeringan seiring dengan penurunan kadar air bahan. Laju pengeringan meningkat seiring dengan meningkatnya suhu pengeringan. Waktu pengeringan yang dibutuhkan adalah 5 jam (80 °C), 8 jam (70 °C), dan 15 jam (60 °C). Hasil analisis sidik ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa perlakuan variasi suhu pengeringan tidak berpengaruh nyata terhadap rendemen bubuk bawang putih, namun berpengaruh nyata terhadap kadar air bubuk bawang putih. Rendemen bubuk bawang putih berada pada kisaran 33,84-34,46%, sedangkan kadar air bubuk bawang putih paling rendah diperoleh pada suhu 70 °C sebesar 2,26%. Persentase kalium tertinggi (1,66%) dan kadar fosfat tertinggi (4,32%) diperoleh pada bubuk bawang putih yang dikeringkan dengan suhu 70 0C. Berdasarkan persepsi panelis, bubuk bawang putih yang dikeringkan dengan suhu 60 0C adalah yang paling disukai. Energi pengeringan tertinggi diperoleh pada pengeringan bawang putih dengan suhu 80 0C yaitu sebesar 813,539 kJ. Drying Characteristics of Garlic (Allium sativum L) Using Oven Dryers Abstract.This study aimed to investigate the drying characteristics of garlic by using electric oven dryer, to analyze the drying energy, and to evaluate the quality of garlic powder produced. This study used a completely randomized design (CRD) non factorial under the drying temperature treatment consisted of three levels that is 60 ° C (A1), 70 ° C (A2), and 80 ° C (A3). The results showed that during the drying process the relative humidity (RH) had been decreased at each drying temperatures observed. The weight loss of garlic occurred during the drying process due to the loss of moisture content which was limited to reach maximum moisture content of 10%. The drying rate had increased as the drying temperature increased. The time required for drying was as long as 5 hours (80 °C), 8 hours (70 °C) and 15 hours (60 °C). Based on the analysis of variance (ANOVA), the variation of drying temperature did not significantly affect the yield of garlic powder, but significantly influenced the moisture content of garlic powder. The yield of garlic powder ranged from 33.84-34.46%, where as the lowest moisture content of garlic powder (2.26%) obtained at drying temperature of 70 °C. The highest potassium (1.66%) and the highest phosphate content (4.32%) were obtained in the garlic powder dried at a temperature of 70 °C. Based on the panelists opinion, garlic powder which is dried at temperature of 60 °C was preferred. The highest drying energy consumed in the drying of garlic at a temperature of 80 °C in the amount of 813.539 kJ.