ABSTRAKKemiri sunan (Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw) dikenal sebagai tumbuhan yang berperan sebagai pestisida nabati yang belum banyak diketahui keampuhannya, sehingga perlu dilakukan pengujian untuk memperoleh informasi tentang keampuhan dari tumbuhan ini. Pengujian efektivitasnya dilakukan terhadap larva Crocidolomia binotalis Zell. penyebab kerusakan pada tanaman sawi. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Vertebrata, Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, berlangsung dari Maret sampai Mei 2019. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan meliputi minyak kemiri sunan dengan konsentrasi 10%, 5%, 2.5%, 1.25% dan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan minyak kemiri sunan berpengaruh terhadap larva Crocidolomia binotalis. Konsentrasi 10% dapat mengakibatkan mortalitas paling tinggi sebesar 100% pada 7 HSA. Selain toksik, minyak kemiri sunan juga dapat memperpanjang lama perkembangan larva, menghambat aktivitas makan (antifeedant), serta menurunkan berat kering larva dibandingkan dengan kontrol. Minyak kemiri sunan berpotensi sebagai alternatif pengendali hama yang ramah lingkungan karena dapat berperan sebagai pestisida nabatiKata kunci: Kemiri sunan, Crocidolomia binotalis, Pestisida nabatiABSTRACTReutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw is know as a plant that acts as a vegetable pesticide that is not yet widely known for its efficacy, so testing is needed to obtain information about the efficacy of this plant. Effectiveness testing is carried out on Crocidolomia binotalis Zell. larvae causing damage to oil palm plants. The experiment was carried out in the vertebrate laboratory, the deparment of pest and plant diseases, the faculty of agriculture, the university Padjadjaran, taking place from March-May 2019. The experiment used the randomized design complete with 5 treatments and 5 replication. The treatments included oil Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw with a concentration 10%, 5%, 2.5%, 1.25% and control. The result hazelnut oil affected the larva Crocidolomia binotalis Zell. 10% concentration can cause the highest mortality of 100% at 7 HAS. In addition to toxic, hazelnut oil prolong the development of larvae, inhibit feeding activity, and reduce the dry weight of larvae compared to controls. Hazelnut oil has potential as an alternative as an a alternative pest control that is environmentally friendly because it can act as a botanical pesticide.Keywords : Reutealis trisperma, Crocidolomia binotalis, Botanical pesticide