scholarly journals Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dengan Menggunakan Metode Hypnoteaching

2020 ◽  
Author(s):  
Tabrani ZA ◽  
Muliadi Kurdi ◽  
Zahrati

Berdasarkan hasil pengamatan di SMAN 9 BANDA ACEH, khususnya kelas XI diperoleh permasalahan bahwa kebanyakan peserta didik kurang memahami konsep dan teori fisika, peserta didik juga kurang memahami konsep matematika untuk menyelesaikan konsep dan analisis fisika, penggunaan model pembelajaran tidaklah variatif, sehingga peserta didik lebih banyak mendengarkan penjelasan dari guru, tanpa melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap hasil belajar, respon dan semangat belajar peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran team assisted individualization (TAI) dengan menggunakan metode hypnoteaching dan untuk mengetahui respon peserta didik terhadap pelaksanaan pembelajaran fisika melalui model pembelajaran team assisted individualization (TAI) dengan menggunakan metode hypnoteaching terhadap hasil belajar peserta didik pada materi gejala pemanasan global kelas XI SMAN 9 Banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan metode eksperimen dan desain yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui soal tes pilihan ganda (pretest dan posttest) dan angket respon peserta didik. Hasil belajar peserta didik kelas XI SMAN 9 Banda Aceh lebih tinggi dengan menggunakan model pembelajaran team assisted individualization (TAI) dengan menggunakan metode Hypnoteaching terhadap hasil belajar peserta didik pada materi gejala pemanasan global, diperoleh nilai rata-rata post-test peserta didik yaitu 60,98 di kelas kontrol dan 76,98 di kelas eksperimen. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh model pembelajran team assisted individualization (TAI) dengan menggunakan metode hypnoteaching pada materi gejala pemanasan global dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XI di SMAN 9 Banda Aceh.

2020 ◽  
Author(s):  
Tabrani ZA ◽  
Muliadi Kurdi ◽  
Zahrati

Berdasarkan hasil pengamatan di SMAN 9 BANDA ACEH, khususnya kelas XI diperoleh permasalahan bahwa kebanyakan peserta didik kurang memahami konsep dan teori fisika, peserta didik juga kurang memahami konsep matematika untuk menyelesaikan konsep dan analisis fisika, penggunaan model pembelajaran tidaklah variatif, sehingga peserta didik lebih banyak mendengarkan penjelasan dari guru, tanpa melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap hasil belajar, respon dan semangat belajar peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran team assisted individualization (TAI) dengan menggunakan metode hypnoteaching dan untuk mengetahui respon peserta didik terhadap pelaksanaan pembelajaran fisika melalui model pembelajaran team assisted individualization (TAI) dengan menggunakan metode hypnoteaching terhadap hasil belajar peserta didik pada materi gejala pemanasan global kelas XI SMAN 9 Banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan metode eksperimen dan desain yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui soal tes pilihan ganda (pretest dan posttest) dan angket respon peserta didik. Hasil belajar peserta didik kelas XI SMAN 9 Banda Aceh lebih tinggi dengan menggunakan model pembelajaran team assisted individualization (TAI) dengan menggunakan metode Hypnoteaching terhadap hasil belajar peserta didik pada materi gejala pemanasan global, diperoleh nilai rata-rata post-test peserta didik yaitu 60,98 di kelas kontrol dan 76,98 di kelas eksperimen. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh model pembelajran team assisted individualization (TAI) dengan menggunakan metode hypnoteaching pada materi gejala pemanasan global dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XI di SMAN 9 Banda Aceh.


2021 ◽  
Vol 7 (SpecialIssue) ◽  
pp. 14-19
Author(s):  
Sri Rezeki ◽  
A. Halim ◽  
Nasrullah Nasrullah ◽  
Yusrizal Yusrizal ◽  
Suhrawardy Ilyas

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan pemahaman konsep belajar peserta didik kelas XI  SMAN 9 Banda Aceh setelah diterapkan media e-modul berbasis schoology pada materi suhu dan kalor. Penelitian ini menggunakan metode quasi experimental design dengan rancangan pre-test dan post-test control group design. Sampel penelitian diambil secara purposive sampling yang kemudian dibagi menjadi kelas ekperimen dan kelas kontrol. Data pemahaman konsep dikumpulkan dari nilai tes objektif pilihan ganda pre-test dan post-test. Data pemahaman konsep tersebut kemudian diuji berdasarkan nilai uji-t. Hasil penilaian pemahaman konsep secara statistik dapat diketahui bahwa pengujian hasil tes menggunakan uji-t dengan t-hitung senilai 6,302 lebih besar dari nilai t-tabel yaitu 1,671, sehingga dapat disimpulkan adanya perbedaan secara signifikan. Analisis data dan pengujian hipotesis dilakukan dengan berbantukan SPSS untuk Windows Versi 20. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan media e-modul  berbasis schoology meningkatkan pemahamn konsep peserta didik dibandingkan dengan model konvensional.


Author(s):  
Wirza Wirza ◽  
Ratna Wilis

Kebersihan mulut yang baik merupakan tantangan bagi pasien orthodontic karena makanan mudah menjadi terperangkap di sekitar bracket dan dibawah archwires sehingga merupakan penghalang pada waktu menyikat. Pembersihan gigi secara mekanis merupakan upaya paling efektif untuk mencegah terjadinya timbunan plak, salah satunya adalah dengan menyikat gigi. Meskipun sikat gigi merupakan alat mekanis yang paling efektif untuk membersihkan plak, akan tetapi efektivitas menyikat gigi juga bergantung pada bentuk sikat gigi, frekuensi lamanya menyikat gigi dan metode yang baik untuk digunakan setiap orang. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penggunaan sikat gigi khusus ortodontik terhadap status kebersihan gigi dan mulut pada pemakai orthodontik cekat pada siswa SMK Negeri 3 Banda Aceh. Jenis penelitian ini adalah quasi experimental. Subyek dalam  penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa yang memakai ortodontik cekat 30 orang, kemudian dibagi menjadi dua kelompok, kelompok intervensi terdiri dari 15 orang diberikan  intervensi (menyikat gigi menggunakan sikat gigi khusus ortodontik) dan kelompok kontrol terdiri dari 15 orang yang tidak diberikan intervensi (menyikat gigi menggunakan sikat gigi konvensional). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling Analisis hasil data (kuantitatif) dalam penelitian ini menggunakan; menggunakan statistik non parametrik uji t (wilcoxon) dan mann whitney. Hasil penelitian menunjukkan Ada perbedaan rerata nilai status kebersihan gigi dan mulut (indeks PHP-M) pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol yang bermakna secara statistik (p<0,05) sebelum dan sesudah menyikat gigi menggunakan sikat gigi khusus ortodontik  dan sikat gigi konvensional pada pemakai orthodontik cekat pada siswa SMK Negeri 3   Banda Aceh. Ada perbedaan yang signifikan Indeks PHP-M  sesudah intervensi (post-test) antara kelompok perlakuan (menyikat gigi menggunakan sikat gigi khusus ortodontik) dengan kelompok kontrol (menyikat gigi menggunakan sikat gigi konvensional), hal ini ditunjukkan secara statistik p<0,05). Direkomendasikan agar selalu menjaga kebersihan mulut supaya jaringan gigi dan gusi tetap sehat dengan cara menyikat gigi, paling  sedikit  dua  kali  sehari  yaitu  setelah  makan  pagi,  dan  malam sebelum


2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Supriyadi . ◽  
Nurul Makiyah ◽  
Novita Kurnia Sari

<p><em>Buerger Allen Exercise</em> mampu meningkatkan pemakaian glukosa oleh otot yang aktif sehingga glukosa dalam darah dapat menurun, dapat membantu mencegah terjadinya penyakit arteri perifer, serta meningkatkan aliran darah ke arteri dan berefek positif pada metabolisme glukosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai <em>ankle brachial index</em>pada penderita diabetes melitus tipe 2setelah melakukan <em>Buerger Allen exercise</em>. Jenis penelitian ini adalah <em>quasy-experiment </em>dengan<em> pre-post test design with control group</em><em>.</em> Jumlah sampel 60 penderita diabetes melitus tipe 2 dengan <em>purposive sampling</em>, dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Responden kelompok perlakuan diberikan intervensi <em>Buerger Allen exercise</em> sebanyak 12 kali  selama 15 hari.Penelitian dilakukan di wilayah Puskesmas Kecamatan Nganjuk.Data hasilpengukuran nilai <em>ankle brachial index</em>berupa ratio dan diuji statistik dengan <em>Paired Samples Test</em>. Didapatkan <em>p value</em> 0.001 untuk kelompok perlakuan (<em>p value</em>&lt; 0.05) yang menunjukkan bahwa adanya perubahan bermakna secara statistik nilai <em>ankle brachial index</em> sesudah melakukan <em>Buerger Allen exercise</em>. Dapat disimpulkan bahwa nilai <em>ankle brachial index</em>pada penderita diabetes melitus tipe 2 meningkat sesudah melakukan <em>Buerger Allen exercise</em>.</p><p> </p><p> <strong>Kata kunci :penderita diabetes melitus tipe2, <em>Buerger Allen Exercise, Ankle brachial index</em></strong></p><p> </p>


Author(s):  
Rizka Utami

Qawā’id merupakan komponen penting dari bahasa yang dipelajari siswa dalam belajar bahasa Arab. Dan pelajaran Nahwu salah satu pelajaran yang dipelajari oleh siswa Pesantren Modern Darul Ulum, Banda Aceh. Metode pembelajaran yang digunakan di pesantren ini adalah metode tradisional dan kurang efektif dalam pelaksanaan pembelajaran Nahwu dengan petunjuk yang diperoleh setelah peneliti melalukan  observasi bahwa siswa-siswa lemah dalam penguasaan materi Nahwu, mereka tidak mampu mengaplikasikan materi yang telah dipelajari dalam pembelajaran Nahwu, baik dari segi keterampilan mendengar, berbicara, membaca maupun menulis. Dari uraian tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai siswa-siswa Pesantren Modern Darul Ulum dalam pembelajaran Nahwu menggunakan pendekatan pembelajaran Cooperative Learning dengan teknik STAD. Untuk mencapai tujuan yang dimaksudkan, peneliti merancang penelitian eksperimental untuk penelitian ini. Adapun metode yang digunakan untuk mengumpulkan data, peneliti melakukan metode post-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran Nahwu menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif dengan teknik STAD meningkatkan nilai siswa-siswa Pesantren Modern Darul Ulum.


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 164-170
Author(s):  
Dewi Nurlaela Sari ◽  
Aay Rumhaeni

ABSTRAK Sectio caesarea merupakan tindakan alternatif dalam proses persalinan untuk menyelamatkan ibu dan janin. Ibu Bersalin dengan operasi sectio caesarea dilakukan pembedahan pada dinding abdomen dan dinding rahim. Dampak yang paling sering muncul dirasakan oleh postpartum dengan post operasi sectio caesarea adalah  nyeri. Nyeri akan berdampak pada bounding attachment terganggu, mobilisasi terbatas, Activity Daily Living (ADL) terganggu serta berpengaruh  terhadap Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Asuhan yang diberikan terbatas pada terapi farmakologi dibandingkan  non farmakologi. Foot massage adalah salah satu terapi non farmakologi yang dapat membantu menutup gerbang di posterior horns dari sumsum tulang belakang dan memblokir bagian dari nyeri ke sistem saraf pusat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh foot massage terhadap skala nyeri pada klien post operasi sectio caesarea di RS AMC. Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimen dengan pendekatan one group pre test post test design. Jumlah sampel yang digunakan berjumlah 27 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Numeric Rating Scale (NRS) dan prosedur kerja foot massage. Responden dilakukan foot massage selama 20 menit selama 2 hari. Data di analisis dengan menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari setengah klien post operasi sectio caesarea berada di skala nyeri 6 sebelum dilakukan foot massage dan hampir setengah memiliki skala nyeri 3 sesudah dilakukan foot massage dan didapatkan nilai p value = 0.000, sehingga disimpulkan ada pengaruh foot massage terhadap skala nyeri pada klien post operasi sectio caesarea. Diharapkan rumah sakit dapat menjadikan foot massage sebagai salah satu alternatif manajemen non farmakologi dalam penanganan nyeri.   Kata kunci: Foot Massage; Post Partum; Nyeri; Sectio Caesarea      


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Tatiana Siregar ◽  
Nelly Febriani

Latar belakang: Kondisi sasaran pencapaian Indonesia Sehat 2015 dari program MDG’s yang belum tercapai, sehingga dilanjutkan dengan program SDGs menjadikan Indonesia harus banyak berperan dalam semua kegiatan khsusnya di bidang kesehatan. Proses pencapaian cakupan program kesehatan sangat dipengaruhi oleh Health education yang dilakukan petugas kesehatan kepada warga, kesehatan masyarakat. Tujuan: Penelitain ini bertujuan untuk mengetahui perubahan perilaku hidup bersih sehat yang  dilaksanakan warga setelah diberikan intervesi health education.  Metode: Metode penelitian dilaksanakan secara quasi experiment pre dan post test.  Teknik mengambil sampel secara purposive Sampling pada 30 reponden kelompook intervensi dan 26 responden kelompok kontrol. Analisa data dilakukan secara paired t test. Hasil: Hasil di dapat ada perbedaan yang bermakna antara pengetahuan dan perubahan perilaku hidup bersih sehat repsonden sebelum dan sesudah diberi penyuluhan p value = 0,000. Saran: Diharapkan pemerintah setempat menggerakkan petugas kesehatan bersama-sama dengan warga melakukan perilaku hidup bersih sehat dalam kehidupan sehari-hari dengan memfasilitasi  sarana penunjang untuk menjalankan perilaku hidup bersih sehat, dengan maksimal pada warga. Kata kunci: Health eduation,  Perilaku Hidup Bersih Sehat


2019 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 39-44
Author(s):  
Sri Kartika Yohana ◽  
Jasmi Jasmi ◽  
Fathunikmah Fathunikmah

Nyeri persalinan dapat menimbulkan masalah yaitu meningkatnya kecemasan sehingga produksi hormon adrenalin meningkat dan mengakibatkan penyempitan pembuluh darah (vasokontriksi) yang menyebabkan aliran darah ibu dan ke janin menurun. Nyeri persalinan dapat diminimalkan dengan latihan pernafasan yang efektif selama proses persalinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan teknik relaksasi pernafasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I fase aktif sebelum dan setelah intervensi. Penelitian ini menggunakan desain Pre-eksperimental, yang bersifat one group pre-test-post-test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil primigravida yang menjalani persalinan pervaginam kala I fase aktif (pembukaan 4-8 cm). Jumlah sampel dalam penelitian adalah 15 responden dengan metode pengambilan sampel purposive sampling. Penelitian ini dilakukan di Klinik Pratama Jambu Mawar dan Klinik Pratama Afiyah Pekanbaru pada bulan September 2016 sampai dengan Juli 2017. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan teknik relaksasi pernafasan terhadap intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif pada ibu bersalin normal di Klinik Pratama Jambu Mawar dan Klinik Pratama Afiyah Pekanbaru dengan nilai p value sebesar 0,001. Analisa data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji Wilcoxon (α 0,05). Disarankan kepada bidan di Klinik Pratama Jambu Mawar dan Klinik Pratama Afiyah Pekanbaru agar lebih mensosialisasikan dan melakukan teknik relaksasi pernafasan kepada ibu bersalin yang bertujuan untuk mengurangi intensitas nyeri ibu bersalin pada kala I fase aktif.


2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
Author(s):  
Halimatus Saidah ◽  
Yunida Septiyanty

ABSTRAKPerkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan atau fungsi semua sistem organ tubuh sebagai akibat bertambahnya kematangan atau maturitas fungsi sistem organ tubuh (Dewi, 2013). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan efektivitas pemberian origami dan playdough terhadap perkembangan pada anak prasekolah kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal tahun 2018.Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian pre eksperiment dengan pendekatan pre-test and post-test Design. Populasi yang diteliti adalah seluruh anak kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal berjumlah 56 anak dengan teknik purposive sampling diperoleh sampel 36 responden. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar KPSP. Hasil penelitian kemudian dianalisa dengan menggunakan wilcoxon signed rank.Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa perkembangan anak sebelum pelaksanaan pemberian Origami didapatkan setengahnya perkembangan anak meragukan, setelah pelaksanaan didapatkan hampir seluruhnya perkembangan anak sesuai. Perkembangan anak sebelum pelaksanaan pemberian Playdough didapatkan sebagian besar perkembangan anak meragukan, setelah pelaksanaan didapatkan sebagian besar perkembangan anak sesuai. Hasil analisis menunjukkan ada pengaruh pemberian permainan origami dan permainan Playdough terhadap perkembangan anak kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Tahun 2018 dengan hasil ρ-value = 0,001 ɑ = 0,05 dari kelompok origami dan ρ-value = 0,007 ɑ = 0,05 dari kelompok playdough, sedangkan hasil analisis perbedaan adanya perbedaan efektivitas pengaruh pemberian permainan origami dan playdough terhadap perkembangan anak pada kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Tahun 2018 dengan hasil ρ-value = 0,043 ɑ = 0,05.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan ada pengaruh permainan origami dan playdough terhadap perkembangan anak pada kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Tahun 2018. Diharapkan kepada orang tua maupun guru untuk lebih meningkatkan frekuensi dalam memberi stimulus permainan terutama permainan origami yang diberikan kepada anak. Kata Kunci : Perkembangan , Anak Prasekolah,  Origami, Playdough ABSTRACTDevelopment is increasing ability or function of all organ systems of the body as a result of increasing maturity or maturity function of the organ system of the body (Dewi, 2013). The purpose of this research is to know the effectiveness difference of origami and playdough on development in preschoolers group A in Aisyiyah Bustanul Athfal Kindergarten in 2018.The research design used is research pre eksperiment with approach pre-test dan post-test. The population studied was all group A children in kindergarten Aisyiyah Bustanul Athfal amounted to 56 children with purposive sampling technique obtained sample 36 respondents. The research instrument used is KPSP sheet. The results were then analyzed by using wilcoxon signed rank.The results of the research show that the development of children before the implementation of giving Origami found half of child development doubt, after the implementation is obtained almost entirely the child's development accordingly. Child development prior to the implementation of Playdough gift obtained most of the development of children doubt, after the implementation is obtained most of the child's development accordingly.  The results of the analysis show that there is an effect of giving origami game and Playdough game to the child development group A in Aisyiyah Bustanul Athfal Kindergarten Year 2018 with the result ρ-value = 0.001 ɑ = 0.05 from the origami group and ρ-value = 0.007 ɑ = 0.05 of the playdough group, while the result of difference analysis that is difference between origami and playdough influence to children development in group A diiyah Aisyiyah Bustanul Athfal Year 2018 with result of ρ-value = 0,043 ɑ = 0,05.Based on the research results can be concluded there is influence of origami and playdough on the development of children in group A in Aisyiyah Bustanul Athfal Kindergarten Year 2018. Expected to parents and teachers to increase the frequency of giving stimulus especially the origami given to the child. Key Words : Development, children preschool, Origami, Playdough


2020 ◽  
Author(s):  
Tamil Selvi

BACKGROUND HIV infection is one of the most leading infections in the world. According to WHO HIV constitutes to be a major global public health issue, having claimed almost 33 million so far. There were an estimation of 38.0 million people living with the HIV at the end of 2019. As a result of concerted international efforts to respond to HIV , coverage of services has been steadily increasing. In 2019, 68% of adults and 53% of children living with HIV globally were receiving lifelong antiretroviral therapy (ART). There is no cure of HIV infections , however effective antiretroviral drugs can the control of virus and help onward transmission to other people. The knowledge regarding HIV infections in the public is a not much. The study focuses on the effectiveness of self instructional module on knowledge regarding the HIV among the drivers in Kancheepuram, Chennai. The objectives of the study was to assess the pre and post test of the self instructional module. For the study 60 samples were adopted by purposive sampling technique. The pre test was conducted by giving the structured questionnare then the module was given and then the post assessment was conducted. The study was conducted for 1 week. In the pre assessment 52(86.7%) were having inadequate knowledge and 8(13.3%) had moderately inadequate knowledge. In the post test 50(83.33%) had moderately adequate knowledge and 10(16.67%) has adequate knowledge. The effectivess of self instructional module was calculated by the paired t test (t=12.880) was found to be statistically highly significant at p<0.001 OBJECTIVE To assess the pre test level of existing knowledge on HIV among drivers. (2)To determine the effectiveness of self instructional module on HIV among drivers. (3)To find the association between the level of knowledge with their selected demographic variables METHODS Quantative research approach and pre experimental one group pre test post test design was used to assess the effectiveness of self instructional module on HIV to drivers. After obtaining permission from Saveetha College Of Nursing , the investigator selected 60 drivers by using purposive sampling technique. The sample who met the inclusion criteria were selected by purposive sampling technique . The investigator introduced and explained the purpose of the study to the samples and obtain the written confirmed. The purpose of the study were explained to the drivers. Section A: It consist of the demographic variables which include Age, sex, education. Occupation, monthly income, religion, marital status, type of family and dietary pattern.Section B- It consist 25 multiple choice questions to assess the effectiveness of self instructional module. RESULTS The drivers most of them 26(43.3%) were in the age group of 41 – 50 years, all 60(100%) were male, 45(75%) were private employee, 21(35%) had monthly income of 9000 – 11000 and above 11000 respectively, 45(75%) were married, 32(53.3%) belonged to nuclear family 45(75%) were non-vegetarian. Section B : Assess the pretest level of existing knowledge on HIV among drivers. The finding of the pretest 52(86.67%) had inadequate knowledge and 8(13.33%) had moderately adequate knowledge. Whereas in the post test, 50(83.33%) had moderately adequate knowledge and 10( 16.67%) had adequate knowledge on HIV among drivers CONCLUSIONS The findings revealed that the existing level of knowledge on HIV among drivers was improve the knowledge about HIV to be effective awareness by administered self instructional module


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document