Faktor Pendorong dan Penghambat Keberhasilan Pengadaan Tanah Skala Kecil di Kabupaten Karanganyar (Studi Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum Regional WOSUSOKAS dan Jembatan Kragan)

Tunas Agraria ◽  
2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 163-179
Author(s):  
Annis Naryana ◽  
Sudibyanung Sudibyanung ◽  
Sukmo Pinuji

Abstract:  The study aims to determine the implementation of small–scale land procurement for development in Karanganyar Regency and to find out the factors that encourage and hinder the successful implementation of small–scale land procurement, especially for development in Karanganyar Regency. The research method is a qualitative method with a descriptive approach. Data collection techniques used in this study was: interviews and documentation.  The results of the study indicate that the mechanism for small–scale land procurement for development for the implementation of small–scale land procurement is only an agreement with landowners. The factors that drive the success of the implementation of small–scale land procurement, especially for development in Karanganyar Regency are: a) Arrangements regarding planning for small–scale land procurement indicate that the nature of planning and preparation in the land procurement stage is a synchronization stage between development needs with the location where the land was procured. b) Public consultation and socialization are very important stages and must be carried out according to the provisions. The factors that hinder the success of the implementation of small–scale land procurement, especially for development, are determining the price of land to be purchased by agencies that need land. The strategy for overcoming the inhibiting factors for the successful implementation of small–scale land procurement, especially for development in Districts of Karanganyar, is that the relevant agencies carry out deliberations on compensation pricing with village officials and the community until a price agreement is found. Keywords: driving, inhibiting, small–scale land procurement Intisari:  Tujuan penelitian untuk mengetahui pelaksanaan pengadaan tanah skala kecil untuk pembangunan di Kabupaten Karanganyar dan mengetahui faktor yang mendorong dan menghambat bagi keberhasilan pelaksanaan pengadaan tanah skala kecil khususnya untuk pembangunan di Kabupaten Karanganyar. Metode penelitiannya adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa mekanisme pengadaan tanah skala kecil untuk pembangunan dilakukan dengan tahapan perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan penyerahan hasil. Faktor–faktor yang mendorong bagi keberhasilan yaitu: a) Pengaturan mengenai perencanaan pengadaan tanah untuk skala kecil. b) Konsultasi publik dan sosialisasi merupakan tahap yang sangat penting dan wajib dilaksanakan sesuai ketentuan. Faktor–faktor yang menghambat yaitu penentuan harga tanah yang akan dibeli oleh instansi yang membutuhkan tanah. Strategi untuk mengatasi faktor penghambat keberhasilan pelaksanaan pengadaan tanah skala kecil yaitu instansi terkait melaksanakan kembali musyawarah penetapan harga ganti kerugian dengah para aparat kelurahan dan masyarakat hingga ditemukan kesepakatan harga. Kata Kunci: pendorong, penghambat, pengadaan tanah skala kecil

2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 399
Author(s):  
Nopria Martin ◽  
Sri Wiratma

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan batik kreatif teknik cap dengan media rongsokan, serta mengetahui hasil akhir dari proses pembuatan batik kreatif teknik cap dengan media rongsokan”. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Melakukan penelitian didalam kelas yang sudah tersedia sebagaimana adanya tanpa melakukan perubahan situasi kelas dan jadwal pembelajaran. Perlakuan yang dilaksanakan adalah proses pembuatan batik kreatif dengan teknik cap dan melihat hasil dari karya tersebut. Dari hasil penelitian dapat diketahui proses pembuatan batik kreatif teknik cap dengan media rongsokan di SMP Swasta Salsa Percut Sei Tuan. Teknik pembuatan batik teknik cap dengan media rongsokan atau barang bekas sangat berbeda dengan batik tulis dan batik teknik colet melainkan mencap langsung pada kain tersebut. Dimana prosenya ialah mencap, mewarna, memblok, melorod, dan (finishing) dan kain batik telah selesai.Kata Kunci: batik cap, rongsokan, proses pembuatan.AbstractThis study aims to knowing the process of making creative batik using stamp techniques with junk media, and knowing the final result of the process of making creative batik using stamp techniques using scrap media". The research method used by researchers in data collection using qualitative methods with a descriptive approach. This study used descriptive qualitative method. Doing research in the classroom that is already available as is without changing the classroom situation and learning schedule. The treatment carried out is the process of making creative batik using stamp techniques and seeing the results of the work. From the research results, it can be seen that the process of making creative batik with stamp techniques using junk media at Salsa Percut Private Middle School in Sei Tuan. The technique of making stamped batik using junk media or used goods is very different from the hand-written batik and the dabbing technique of batik, but it is directly stamped on the cloth. Where the process is stamping, coloring, blocking, melting, and (finishing) and the batik cloth has been finished.Keywords: batik stamp, wreckage, manufacturing proces. 


Tunas Agraria ◽  
2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 136-145
Author(s):  
Deny Andriawan ◽  
I Gusti Nyoman Guntur ◽  
Harvini Wulansari

The PTSL target has increase from year to year, SIAP as an innovation technology by the Land Regional Office of Province DIY was made with the aim to accelerating juridical data collection in PTSL. The objectives of this study were (1) to determine the potential of SIAP implementation in the Land Office of Tebo Regency; and (2) there are supporting and inhibiting factors when the implementation of SIAP. Qualitative method with descriptive approach and the data collection by purposive sampling were used to answer research questions. The results showed that: (1) SIAP, which has been adjusted to the conditions of Tebo Regency, is able to recording 14-15 juridical data files / hour or approximately 4 minutes / file; and (2) there are 3 main categories as factors supporting and inhibiting the use of SIAP, namely human resources, facilities and infrastructure, and costs / budget. The conclusion of this study is SIAP can be used to accelerate the juridical data collection in Tebo Regency after its parameters are customized with the local condition. Target PTSL terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, SIAP sebagai sebuah inovasi dari Kantor Wilayah BPN Provinsi DIY dibuat dengan maksud untuk percepatan pengumpulan data yuridis dalam kegiatan PTSL. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui potensi penerapan SIAP di Kantor Pertanahan Kabupaten Tebo; dan (2) faktor-faktor yang menjadi pendukung maupun penghambat dalam pemanfaatan SIAP. Metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan pengumpulan data secara purposive sampling digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) SIAP yang telah disesuaikan dengan kondisi yang ada di Kabupaten Tebo mampu membantu perekaman data yuridis sebanyak 14-15 berkas/jam atau kurang lebih 4 menit/berkas; dan (2) terdapat 3 kategori utama sebagai faktor pendukung dan penghambat penggunaan SIAP yaitu sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta biaya/anggaran. Kesimpulan dari penelitian ini adalah SIAP mampu digunakan untuk percepatan pengumpulan data yuridis di Kabupaten Tebo pasca disesuaikan parameternya.Kata Kunci: PTSL, SIAP, data yuridis


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 16-25
Author(s):  
Sriyana Sriyana ◽  
Bumbun Bumbun

The descriptive study of Blauran Traditional Market Traders in Palangka Raya City was motivated by problems arising from the rapid emergence of modern markets which were feared to shift the existence of traditional markets in Palangka Raya City. Where the problems that occur in traditional markets greatly affect the existence of the traditional markets themselves, from the problems of services provided by traders to the most frequent problems that arise, namely regarding the cleanliness in traditional markets. This study aims to describe and analyze the social dynamics of traders in the Blauran traditional market, Palangka Raya City. While the research method is a qualitative method with a descriptive approach, with data collection techniques through interviews, observation and documentation study. The results showed that the Blauran traditional market traders instilled values ​​and norms that had existed from generation to generation from generation to generation before them. So that traders can easily overcome problems that arise as a result of the emergence of modern markets, and with the development of the era traders provide other innovations from pre-existing values ​​and practice them directly to buyers in order to provide comfort obtained from the work ethic produced directly by traders.


2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 67-76
Author(s):  
Ummi Zakiyah ◽  
Ginesta Monra Jelis Sihombing ◽  
Mohamad Yusran Al Aufar ◽  
Nadaa Syafira ◽  
Siti Hofifah

Abstract, The purpose of this study is to determine the application of the principles of transparency and accountability in the management of APBDes which includes planning, implementation, reporting, and accountability activities. The research method used is a qualitative method with a descriptive approach. The respondents of this study consisted of the village secretary, treasurer of the PKK, and community representatives. Data collection techniques are by interview, observation and documentation. Data analysis techniques began with data collection, data reduction, data presentation and conclusion drawing. The results of this study indicate that the apparatus of the Pusaka Rakyat Village, Tarumajaya District has applied the principles of transparency and accountability in the management of the APBDes. APBDes planning and implementation has applied the principles of transparency and accountability. While APBDes accountability physically shows an accountable implementation. The main obstacle is the disbursement of funding sources that are not according to plan. Keywords: Accountability, APBDes Abstrak, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan penerapan prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan APBDes yang mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, dan akuntabilitas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Responden penelitian ini terdiri dari sekretaris desa, bendahara PKK, dan perwakilan masyarakat. Teknik pengumpulan data adalah dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dimulai dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aparatur Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya telah menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan APBDes. Perencanaan dan implementasi APBDes telah menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Sementara akuntabilitas APBDes secara fisik menunjukkan implementasi yang akuntabel. Kendala utama adalah pencairan sumber pendanaan yang tidak sesuai dengan rencana. Kata Kunci : Akuntabilitas , APBDes


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 30
Author(s):  
Ahmad Faiz Khudlari Thoha ◽  
Epik Teyebu ◽  
Ahmad Khoirul Hakim

Friday Prayers are prayers for 2 rokaat which are held on Friday congregation after Friday sermons after entering the Dhuhur time. To be able to perform Friday prayers in the Jamaah, the number of attendees must be at least 40 people and carried out in a mosque that can accommodate many people. The holding of Friday prayers the Al-Akbar Mosque has a large capacity of 30,000 people. In organizing Friday Prayers the Al-Akbar mosque has a program in service to jama'ah, which is to provide services in the form of preparing quite well in its implementation. One of them is by preparing khotbah, khotib and muadzin and so on. So by conducting this research, it is intended to find out the Efforts of Al-Akbar Mosque in Improving Services on Friday Prayers. The objectives achieved in this study were to find out how the Al-Akbar Mosque’s efforts in improving services at Friday Prayers and finding the inhibiting factors and solution. This research was conducted at the Al-Akbar Mosque in Surabaya. This study uses a qualitative method with a descriptive approach. This study used data collection techniques in the form of interviews, observation and documentation. The number of informants were 1  from director of imarah, 2 heads and representatives of the Emirate (worship and dakwah) and 1 section of public relationship, 1 part of administration and 2 congregations of Al-Akbar Mosque. In general, it can be concluded that the Efforts of Al-Akbar Mosque in Building Service Differentiation in the Implementation of Friday Prayers is service to jama’ah. Service is something that is very needed by jama’ah. In the history of the Mosque it was mentioned that the Mosque had a role to serve the ummah. The services carried out by the Al-Akbar Mosque are in 3 regions, spriritual, social and economic. In this Mosque, in addition to the takmir services, the Al-Akbar Mosque created a dialogue program after Friday Prayer.             Sholat Jumat adalah sholat 2 rokaat yang dilakukan di hari Jumat secara berjamaah setelah khutbah Jumat setelah masuk waktu Dhuhur. Untuk dapat melakukan sholat Jum’at berjamaah, jumlah yang hadir harus minimal 40 orang dan dilakukan di masjid yang dapat menampung banyak jamaah. Penyelenggaraan sholat jum’at di Masjid Al-Akbar memiliki  kapasitas yang besar memiliki 30.000 jama’ah. Dalam penyelenggaraan sholat jum’at Masjid Al-Akbar memiliki program dalam pelayanan kepada jama’ah yaitu meberikan pelayanan dalam bentuk mempersiapkan kematangan dalam penyelenggaraanya. Salah satunya dengan mempersiapkan, khotib, imam, dan muadzin, dan bagian-bagian yang lainnya. Maka dengan penelitian ini di maksud untuk mengetahui Upaya Masjid Al-Akbar Dalam Meningkatkan Pelayanan Pada Sholat Jum’at. Tujuan yang di capai dalam penelitian ini adalah mengetahui bagaiamana upaya Masjid Al-Akbar Dalam Meningkatkan Pelayanan Pada Sholat Jum’at dan mengetahui faktor penghambat dan solusinya. Penelitian ini dilaksanakan di Masjid Al-Akbar Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Jumlah informan 1 dari direktur imarah, 2 ketua dan wakil imarah (ibadah dan dakwah), dan 1 bagian humas, 1 bagian tata usaha dan 2 jama’ah tetap Masjid Al-Akbar. Secara umum, dapat disimpulkan bahwa Upaya Masjid Al-Akbar Dalam Membangun Pelayanan Pada Penyelenggaraan Sholat Jum’at adalah Pelayanan kepada jama’ah. Pelayanan merupakan sesuatu yang hal sangat dibutuhkan oleh jama’ah. Dalam sejarah masjid disebutkan bahwa masjid berperan untuk melayani ummat. Pelayanan yang dilakukan oleh Masjid Al-Akbar adalah dengan 3 wilayah, spritual, sosial dan ekonomi. Di masjid ini juga selain pelayanan takmir Masjid Al-Akbar membuat program dialog setelah jum’at dan pengiqraran non muslim.


Jurnal Common ◽  
2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Rismawaty Rismawaty ◽  
Sofie Aulia Rahmah

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses komunikasi kelompok dalam metode pembelajaran sentra di TK Zaid bin Tsabit. Penelitian ini mendiskusikan tentang proses komunikasi kelompok. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Kualitatif dengan pendekatan Deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti ada dengan studi pustaka, penelusuran data secara online, wawancara, observasi serta dokumentasi dengan 3 orang informan kunci yaitu guru di TK Zaid bin Tsabit serta 3 informan pendukung yaitu Kepala TK Zaid bin Tsabit dan 2 orang tua murid. Uji keabsahan data dengan peningkatan ketekunan, triangulasi dan diskusi dengan teman sejawat, teknik analisis data menggunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan evaluasi.Hasil penelitian ini bahwa Proses komunikasi yang terjadi merupakan komunikasi langsung yang terjadi dua arah dan dilakukan terus menerus untuk membentuk kemandirian anak. Proses komunikasi yang terjadi dalam kelompok metode pembelajaran sentra membentuk kemandirian anak. Proses komunikasi yang dilakukan oleh guru kepada anak dilakukan dengan memberikan arahan-arahan kepada anak serta contoh dari arahan yang telah disampaikan oleh guru.Kesimpulan pada penelitian ini adalah metode pembelajaran sentra membentuk kemandirian anak lewat komunikasi yang dilakukan guru secara terus menerus, karna melalui pembelajaran sentra anak diminta untuk melakukan segala sesuatunya sendiri dalam pengawasan guru. Saran yang diberikan adalah guru harus lebih kreatif dalam memberikan materi pada metode pembelajaran sentra serta bersikap lebih tegas dalam mendidik anak dan melakukan komunikasi yang berkelanjutan dengan orang tua murid. --------------------------------------------------------------------------------- This study was conducted to determine the process of group communication in the center learning method at TK Zaid bin Tsabit. This study discusses the process of group communication. The research method used in this study is a qualitative method with a descriptive approach. The data collection techniques carried out by the researcher were with literature studies, online data searches, interviews, observation and documentation with 3 key informants namely the teacher at TK Zaid bin Tsabit and 3 supporting informants namely TK Head Zaid bin Tsabit and 2 parents. Test the validity of data by increasing perseverance, triangulation and discussion with colleagues, data analysis techniques using data collection, data reduction, data presentation, drawing conclusions and evaluations.The results of this study that the communication process that occurs is direct communication that occurs in two directions and carried out continuously to form the independence of children. The communication process that occurs in a group of central learning methods shapes children's independence. The process of communication carried out by the teacher to the child is done by giving directions to the child as well as examples of directions that have been delivered by the teacher.The conclusion of this study is that the central learning method shapes children's independence through continuous communication by the teacher, because through central learning children are asked to do everything themselves in the supervision of the teacher. The advice given is that the teacher must be more creative in giving material to the central learning method and be more assertive in educating children and making ongoing communication with parents.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
Author(s):  
Osvaldo Victor Alfonso ◽  
Agung Yudhistira Nugroho

AbstrakPenelitian ini menggambarkan tentang berbagai latar belakang pengambilan keputusan Putin atas isu Krimea yang melihat dasar-dasar pengambilan keputusan seperti intuisi, pengalaman, fakta, wewenang, dan rasionalitas yang memengaruhi Putin dalam melakukan aksi aneksasi Krimea tersebut. Dalam penulisan skripsi ini, sang penulis menggunakan kerangka teori Pengambilan Keputusan (Decision Making) yang merupakan topik utama sekaligus pisau analisa dalam penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan oleh sang penulis dalam penyusunan skripsi ini adalah metode kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh sang penulis dalam memperoleh data adalah melalui wawancara dan studi pustaka yang menelaah sejumlah buku, jurnal, artikel ilmiah, dan media elektronik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang pengambilan keputusan Vladimir Putin adalah berdasarkan pilihan rasional dengan melihat pertimbangan materil seperti memberi keuntungan di sektor keamanan, ekonomi, politik, memberikan peluang Rusia menjadi negara adidaya, dan pengamanan jalur pipa gas Rusia di Ukraina dan Krimea. Yang menarik dari tindakan yang diinisiasi oleh Putin itu adalah aksi tersebut dalam merebut suatu wilayah tanpa pencurahan darah. Ini adalah hal yang menarik bagi sang penulis karena bagaimana mungkin suatu intervensi militer di suatu wilayah tidak terjadi penyerangan dari pihak luar ke dalam suatu wilayah, dalam hal ini adalah aksi Rusia kepada Krimea. Politik keamanan, politik identitas, dan politik ekonomi mewarnai Putin dalam pengambilan keputusannya atas isu Krimea tersebut.Kata Kunci: Vladimir Putin, Pengambilan Keputusan, Pilihan                          Rasional, Rusia, Krimea, Ukraina.Abstract This research describes the various backgrounds of Putin's decision making on the Crimean issue which looks at the basics of decision making such as intuition, experience, facts, authority and rationality that influenced Putin in carrying out the Crimean annexation. In writing this thesis, the writer uses the theoretical framework of Decision Making which is the main topic as well as the analysis knife in this research. The research method used by the author in the preparation of this thesis is a qualitative method. The data collection techniques used by the author in obtaining data are through interviews and literature studies that examine a number of books, journals, scientific articles, and electronic media. The results show that the background of Vladimir Putin's decision making is based on rational choices by looking at material considerations such as providing benefits in the security, economic, political sectors, giving Russia the opportunity to become a superpower, and securing Russian gas pipelines in Ukraine and Crimea. What's interesting about the action initiated by Putin is that it seizes an area without shedding blood. This is an interesting matter for the author because how could a military intervention in a region not occur from outside attacks into an area, in this case Russia's action against Crimea. Security politics, identity politics and economic politics colored Putin in his decision making on the Crimean issue. Keywords:  Vladimir Putin, Decision Making, Rational Choice,                          Rusia, Crimea, Ukraine.


Tunas Agraria ◽  
2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 180-199
Author(s):  
Fariz Wahyu Aditya ◽  
Sarjita Sarjita ◽  
Yendi Sufyandi

Abstract: The technical instruction number: 002/JUKNIS-300.UK.01.01/II/2019 dated on 1-02-2019 concerning Complete Systematic Land Registration Program Based on the Community Participation (Juknis PTSL-PM) enables the presence of community involvement as the manifestation of Article 42 paragraph (1) of the Regulation of the Ministry of Agrarian and Spatial Planning/Ka.BPN Number 6 of 2018. The practice can be found in Bojonegoro District which has started the PTSL–PM program before the issue of the technical instruction of PTSL-PM so that it causes issues related to the compatibility of the technical instruction of PTSL-PM implementation with the participative mechanism occurred in Bojonegoro District. The purpose of this research was to evaluate the implementation of the technical instruction of PTSL-PM. This research used qualitative research method through descriptive approach. The result of the research found that from 97 description of the activities as the comparison instrument, 48 activities were not appropriate, while 42 activities were appropriate (the activities type contains participation which is not regulated in the technical instruction of PTSL-PM) and 7 activities have not been studied so that those were not included in the research object. The components related to the working map, land data collection formation basic, and measurement method used were the components which affect the implementation of technical instruction of PTSL-PM the most. Land office of Bojonegoro District cannot perform the technical instruction of PTSL-PM fully since the participation method uniformity is not possible considering the community characteristic, human resource, and facilities-infrasturure which are different in each region.Keywords: PTSL, Community’s Participation, Technical Instruction Intisari: Petunjuk Teknis Nomor 002/JUKNIS-300.UK.01.01/II/2019 tentang Kegiatan PTSL Berbasis Partisipasi Masyarakat (Juknis PTSL-PM) memungkinkan adanya keterlibatan dari masyarakat sebagai perwujudan dari Pasal 42 ayat (1) Permen ATR/Ka.BPN Nomor 6 Tahun 2018. Praktiknya di Kabupaten Bojonegoro telah memulai program PTSL-PM sebelum diterbitkannya Juknis PTSL-PM sehingga menimbulkan persoalan terkait kesesuaian pelaksanaan Juknis PTSL-PM dengan mekanisme partisipatif yang telah terjadi di Kabupaten Bojonegoro. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan Juknis PTSL-PM. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah dari 97 uraian kegiatan sebagai instrumen pembanding, 48 kegiatan tidak sesuai, 42 kegiatan sesuai atau dapat disesuaikan (jenis kegiatan bersifat partisipasi namun tidak diatur dalam Juknis PTSL-PM) dan 7 kegiatan belum diteliti sehingga bukan merupakan objek penelitian. Komponen yang berkaitan dengan peta kerja, dasar pembentukan pengumpul data pertanahan dan metode pengukuran yang digunakan merupakan komponen yang paling mempengaruhi pelaksanaan Juknis PTSL-PM. Kantor Pertanahan Kabupaten Bojonegoro tidak dapat melaksanakan secara penuh Juknis PTSL-PM karena keseragaman metode partisipasi tidak dimungkinkan mengingat karakteristik masyarakat, sumberdaya manusia dan sarana prasarana memiliki perbedaan di setiap daerah.Kata Kunci: PTSL, Partisipasi Masyarakat, Petunjuk Teknis 


Author(s):  
Lusiana Rahmatiani

ABSTRACT Character education is one of the focus of educational goals in Indonesia. The importance of character education because of the declining ethics, morale of learners and the increasing popularity of student delinquency, such as brawl and drug addicts. Implementation of character education is very important to evaluate how the process and results. The research was conducted at SMPN 1 Cilamaya Wetan. The purpose of this study describes the implementation of lisa program, libra, patujar applied in SMPN 1 Cilamaya Wetan. Knowing the value of characters generated in the program lisa, libra, patujar applied in SMPN 1 Cilamaya Wetan. The research method used is qualitative method with data collection technique, observation, interview and documentation. Suggestion of research result that is importance of socialization about character education to learners, teachers and society to support the embodiment of school program libra libra patujar. Schools should involve parents and community as partners in the coaching and habituation of student characters. Keywords: Character Education, Character Value, Lisa, Libra Patujar ABSTRAK Pendidikan karakter merupakan salah satu fokus tujuan pendidikan di Indonesia. Pentingnya pendidikan karakter karena semakin menurunnya etika, moral peserta didik dan semakin maraknya kenakalan pelajar, seperti tawuran dan pecandu narkoba. Implementasi pendidikan karakter sangat penting untuk dievaluasi bagaimana proses dan hasilnya. Penelitian dilakukan di SMPN 1 Cilamaya Wetan. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan implementasi program lisa, libra, patujar yang diterapkan di SMPN 1 Cilamaya Wetan. Mengetahui nilai karakter yang dihasilkan dalam program lisa, libra, patujar yang diterapkan di SMPN 1 Cilamaya Wetan. Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data, observasi, wawancara dan dokumentasi. Saran hasil penelitian yaitu pentingnya sosialisasi mengenai pendidikan karakter kepada peserta didik, guru dan masyarakat untuk menunjang keterwujudan program sekolah lisa libra patujar. Sekolah harus melibatkan orang tua dan masyarakat sebagai partner dalam pembinaan dan pembiasaan karakter siswa. Kata Kunci : Pendidikan Karakter, Nilai Karakter, Lisa, Libra Patujar


Author(s):  
Irwan Sugiarto

This study aims to determine the impact of business planning for the development of MSMEs. The research method uses is a qualitative method with a descriptive and explorative descriptive approach. From the results of the research conducted, the results show that proper business planning and the application of a good marketing strategy have a positive impact on the sustainability of MSME activities. In addition, the quality of production that has a competitive advantage is also one of the driving factors. For the development of MSMEs, there are several obstacles faced, especially related to capital and guidance from the local government. With the development of MSMEs, it is expected to improve people's welfare, including helping the government in reducing unemployment.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document