scholarly journals PERUBAHAN TEKANAN DARAH SEBAGAI RESPON TERHADAP HIRDROTERAPI RENDAM KAKI DENGAN AIR HANGAT PADA WANITA DEWASA HIPERETENSI TAHAP I

2017 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 45
Author(s):  
Hotnida Elisabet Hutajulu ◽  
Evelin Malinti

ABSTRAK Pendahuluan: Perawatan hipertensi di rumah didapati masih sangat kurang. Tind akan sederhana dan perawatan dapat membantu menjaga tekanan darah. Meren dam air hangat dapat menurunkan tekanan darah dalam 15 menit, sekali sehari  selama 5 hari berturut-turut. Tujuan: untuk melihat efektifitas rendam kaki dengan air hangat pada tekanan darah sistolik dan diastolik wanita dewasa penderita hipertensi tahap I. Metode: pre-eksperimen dengan menggunakan one group pre test-post test desig n. Populasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu wanita usia 40-60 tahun dan sebanyak 20 orang yang dipilih secara purposive sampling sebagai responden. Hasil: menujukan penurunan nilai rata-rata tekanan darah sistolik dan d iastolik sebelum dan sesudah rendam kaki dengan air hangat selama 5 hari. Uji s tatistic paired t-test dan Wilcoxon menunjukan penurunan yang signifikan (α <.00 5). sehingga dapat disimpulkan bahwa rendam kaki dengan air hangat menurunk an tekanan darah pada wanita penderita hipertensi tahap I. Hasil penelitian ini da pat digunakan sebagai salah satu intervensi keperawatan untuk menangani hiper tensi dan dikembangkan untuk penilitian medis serta sebagai sumber informasi.   Kata Kunci : Hipertensi, Rendam Kaki, Air Hangat.   ABSTRACT Introduction: Treatment of hypertension at home was found to be less. Simple actions and trea tments can help maintain blood pressure. Soaking warm water make decrease bl ood pressure in 15 minutes, once a day for 5 days. Objectives: to see the effectiveness of foot soak with warm water influence systolic and dia stolic blood pressure adult women with stage 1 hypertension. Method: pre-experiment using one group pretest-posttest design. The population in this study is women aged 40-60 years and as many as 20 people selected by purposive sampling as respondents. Results: showed a decrease in mean values of systolic and diastolic blood pressure before and after soaking feet with warm water for 5 days. Test statistic paired t-test and Wilcoxon showed a significant decrease (α <.005). So, the concluded that soak feet with warm water make decrease blood pressure in women with stage 1 hypertension. The results of this stud y can be used as one of nursing intervention to handle hypertension and for rese arch in medical to be developed for sources of information.   Keywords:  Feet-dipping, Hypertension, Warm water

2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 71
Author(s):  
Sri Muharni ◽  
Utari Christya Wardhani

<div class="Section1"><p><em><em>Hypertension is one of the most common cardiovascular problem in elderly.  Prolonged high blood pressure canlead to destructionof the blood vessels throughout the body. However it can be controlled with pharmacology and non-pharmacology technique, one of the non-pharmacological therapy is ergonomic exercise. Ergonomic exercise is the gymnastic motion which is combined with breathing techniques. This study aimed was to know about the effect of ergonomic exercise to decreasing blood pressure in elderly with hypertensions in Community Health Center Sei Pancur region. The design was One Group Time Series, intervention given to one group only, without control group. Ergonomic exercise efectivity rated by comparing blood pressure pre and post exercise, during first, second, and third week. Sampling technique was used purposive sampling with 50 respondents. The respondents were given interventions four times. The data analysis used Paired T-Test and Annova Test. The results were shown that the blood pressure significantly decreased during fourth week, with p value: 0.00 for both systolic and diastolic blood pressure. As conclusions, ergonomic exercise had effect to decreasing blood pressure in elderly with hypertensions</em></em></p><p><em><br /></em></p><p><em>Hipertensi adalah salah satu masalah kardiovaskular yang sering terjadi pada lansia. Tekanan darah yang tinggi akan mengakibatkan kerusakan pembuluh darah di seluruh tubuh, kerusakan  tersebut dapat kita  kendalikan dengan terapi farmakologi maupun non farmakologi, salah satunya adalah senam ergonomik. Senam ergonomik adalah  suatu gerakan senam yang dikombinasikan dengan teknik pernapasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam ergonomik terhadap penurunan tekanan darah  pada lansia  hipertensi di wilayah kerja Puskemas Sei Pancur. Desain dalam penelitian ini adalah One Group Time Series Design dengan mengintervensi satu kelompok saja tanpa kelompok pembanding. Efektifitas perlakukan senam ergonomik dinilai dengan cara membandingkan tekanan darah sebelum diberikan senam ergonomik dengan hasil tekanan darah setelah senam ergonomik minggu pertama,kedua dan ketiga. Dimana Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling dengan jumlah sampel 50 responden. Pemberian sebanyak 4  kali intervensi. Analisa data menggunakan uji Paired T-Test dan Annova Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan darah mulai turun signifikan pada minggu ke-4, dengan nilai p = 0,00 untuk tekanan darah sistole dan 0,00 untuk tekanan darah diastol. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah senam ergonomik berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi</em></p></div>


2020 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
Author(s):  
Ferawati Ferawati ◽  
Fatimatus Zahro ◽  
Ulfa Hardianti

ABSTRAKOrang lanjut usia seringkali mengeluhkan masalah kesehatannya, salah satu keluhan adalah tekanan darah yang tinggi atau yang disebut Hipertensi. Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah 140/90 mmHg. Hipertensi yang tidak terkontrol dapat mennyebabkan stroke dan gagal jantung. Aktivitas fisik pada lansia dapat membantu menurunkan hipertensi, salah satunya adalah senam. Pengobatan non-farmakologis dengan melakukan senam aerobik low impact merupakan salah satu alternatif pengobatan Hipertensi karena karena akan terjadi rileksasi dan dapat menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah sehingga tekanan darah menurun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh senam aerobik low impact terhadap perubahan tekanan darah pada lansia dengan Hipertensi di Posyandu Lansia Desa Campurejo Kabupaten Bojonegoro.Jenis penelitian adalah Pra eksperimental dengan rancangan penelitian one grup pretest-posttest. Penelitian dilakukan di Posyandu Lansia Dusun Mlaten Desa Campurejo Kabupaten Bojonegoro. Subjek penelitian adalah lansia di posyandu lansia di Desa Campurejo yang mengalami hipertensi sebanyak 30 orang. Teknik sampling dengan purposive sampling. Instrument yang digunakan yaitu Spignomanometer dan stetoskop. Analisa data menggunakan uji t berpasangan (paired t test).Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa Tekanan darah sistole sebelum senam aerobik low impact rata-rata dengan tekanan darah 162,19 mmHg dan diastole dengan rata-rata tekanan darah 92,09 mmHg. Tekanan darah sistole setelah senam aerobik low impact rata-rata dengan tekanan darah 155,91 mmHg dan diastole dengan rata-rata tekanan darah 88,31 mmHg. Hasil uji analisis dengan paired t test didapatkan nilai asymp. Sig (2-tailed) 0,000 (p 0,05) untuk tekanan darah sistolik dan 0,000 (p 0,05) untuk tekanan darah diastolik. Pemberian senam Aerobic Low Impact efektif terhadap penurunan tekanan darah lansia Hipertensi di posyandu lansia di Desa Campurejo Kabupaten Bojonegoro. Kata Kunci : Hipertensi, Tekanan Darah, Senam aerobik low impact, Lansia ABSTRACTElderlypeople often complain about their health problems, and one of the problems is over pressure in their blood called hypertension. Hypertension is a blood pressure 140/90 mmHg is often experienced by the elders. Uncontrolled hypertension can cause complications of stroke or heart failure. Physical activity in the elderly can help reduce hypertension, one of which is gymnastics. Non-pharmacology treatment by doing low impact aerobics gymnastics is one between so many alternative hypertension treatment, because there will be relaxation and its can caused vasodilation of the blood vessel that can cause drop in blood pressure. The purpose of this research was to determine the effect of low impact aerobic gymnastics on the changes of blood pressure in the elderly with hypertension in The elderly medical center in Campurejo village, Bojonegoro. The study was a Pre experimental research design with one group pretest-posttest. The study was conducted in The elderly medical center Mlaten, Campurejo village, Bojonegoro. The research subject is the elders in the elderly medical center in Campurejo Village who experienced with hypertension as much as 30 people with purposive sampling. The research instrument were a measuring instruments spigmomamometer and stethoscope. The data were analyzed by using paired t-test.The results before the implementation of low impact aerobic gymnastics of moderate intensity, the average systolic blood pressure was 162,19 mmHg and the average diastolic was 92,09 mmHg in blood pressure. After the implementation of low impact aerobic gymnastics of moderate intensity, the average systolic blood pressure was 155,91 mmHg and the average diastolic was of 88,31  mmHg in blood pressure. With analysis of test results paired t test get result asymp. Sig (2-tailed) 0,000 (p0,05) for systolic blood pressure and for diastolic pressure. Giving aerobic low impact exercise effectively lowers blood pressure in people with hypertension. Keywords : Hypertension, Blood Pressure, Low Impact Aerobic Gymnastic, Elderly


2016 ◽  
Vol 5 (4) ◽  
pp. 470
Author(s):  
Agustina Boru Gultom ◽  
Surita Ginting ◽  
Elni Lorensi Silalahi

The objective of this research was to determine the influence of lavender aromatherapy on decreasing blood pressure in hypertension patients. The research employed quantitative method with quasi experiment design. The samples were 32 patients either in the treatment group or in the non-treatment group. They were selected by consecutive sampling technique. The result of the research showed that the decrease in systolic and diastolic<strong> </strong>blood pressure of the treatment group was 9.7299 mmHg and 4.3237 mmHg while without treatment was 7.0461 mmHg and 3.51152 mmHg. Paired t-test resulted the probability value of systolic blood pressure was α (0.000) &lt;0.05, the probability of diastolic blood pressure was α (0.000) &lt;0.05. It could be concluded that there was the influence of lavender aromatherapy on the decrease in systolic and diastolic blood pressure. Inhalation with lavender aromatherapy method can become one of the considerations in nursing intervention to decrease blood pressure in hypertension patients. It can be an alternative of therapy complement besides medication.


2016 ◽  
Vol 5 (4) ◽  
pp. 470 ◽  
Author(s):  
Agustina Boru Gultom ◽  
Surita Ginting ◽  
Elni Lorensi Silalahi

The objective of this research was to determine the influence of lavender aromatherapy on decreasing blood pressure in hypertension patients. The research employed quantitative method with quasi experiment design. The samples were 32 patients either in the treatment group or in the non-treatment group. They were selected by consecutive sampling technique. The result of the research showed that the decrease in systolic and diastolic<strong> </strong>blood pressure of the treatment group was 9.7299 mmHg and 4.3237 mmHg while without treatment was 7.0461 mmHg and 3.51152 mmHg. Paired t-test resulted the probability value of systolic blood pressure was α (0.000) &lt;0.05, the probability of diastolic blood pressure was α (0.000) &lt;0.05. It could be concluded that there was the influence of lavender aromatherapy on the decrease in systolic and diastolic blood pressure. Inhalation with lavender aromatherapy method can become one of the considerations in nursing intervention to decrease blood pressure in hypertension patients. It can be an alternative of therapy complement besides medication.


2019 ◽  
Vol 11 (4) ◽  
pp. 277-284
Author(s):  
Vitrianingsih Vitrianingsih ◽  
Sitti Khadijah

Studi memperkirakan emesis gravidarum terjadi pada 50-90% kehamilan. Mual muntah pada kehamilan memberikan dampak yang signifikan bagi tubuh dimana ibu menjadi lemah, pucat dan cairan tubuh berkurang sehingga darah menjadi kental (hemokonsentrasi). Keadaan ini dapat memperlambat peredaran darah dan berakibat pada kurangnya suplay oksigen serta makanan ke jaringan sehingga dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin. Salah satu terapi yang aman dan dapat dilakukan untuk mengurangi keluahan mual muntah pada ibu hamil adalah pemberian aromaterapi lemon. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektifitas aroma terapi lemon untuk menangani emesis gravidarum. Penelitian ini menggunakan rancangan Quasi experiment  dengan  one group pre-post test design. Populasi penelitian adalah ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum di Kecamatan Berbah, Sleman. Jumlah sampel 20 ibu hamil trimester pertama yang diambil dengan teknik purposive sampling. Pengukuran mual muntah dilakukan debelum dan setelah  pemberian aromaterapi lemon menggunakan Indeks Rhodes. Analisa data menggunakan uji Paired t-test. Hasil penelitian didapatkan rata-rata skor mual muntah sebelum pemberian aromaterapi lemon berdasarkan Indeks Rhodes pada Ibu Hamil dengan emesis gravidarum yaitu 22,1 dan terjadi penurunan skor setelah pemberian aromaterapi lemon menjadi 19,8. Ada pengaruh pemberian aromaterapi lemon dengan pengurangan mual muntah pada ibu hamil (p-value = 0.017). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan pemberian aromaterapi lemon efektif untuk mengurangi emesis gravidarum pada ibu hamil trimester pertama.  Kata kunci: aromaterapi lemon, emesis gravidarum THE EFFECTIVENESS OF LEMON AROMATHERAPY FOR HANDLING EMESIS GRAVIDARUM   ABSTRACT Studies estimate that nausea and vomiting (emesis gravidarum) occur in 50 – 90% of pregnancies. Nausea and vomiting of pregnancy have a significant impact on the body in which it makes a mother becomes weak, pale, and decreasing body fluid so that the blood becomes thick (hemoconcentration). This situation can slow down blood circulation and inflict the lack of oxygen and food supplies to the body tissues so that it can endanger the health of the mother and fetus. One of the therapies that is safe and can be conducted to reduce nausea and vomiting of pregnancy is by giving the lemon aromatherapy treatment. The research aims to determine the effectiveness of the aroma of lemon therapy to deal with emesis gravidarum. This study applied quasi-experimental research with one group pretest-posttest design. The population of this study was pregnant women who experienced emesis gravidarum. Furthermore, samples were 20 mothers from Berbah, Sleman taken by using a purposive sampling technique. Nausea and vomiting were assessed between before and after giving lemon aromatherapy using the Rhodes Index. The data were analyzed using the paired t-test. The mean score of nausea and vomiting before giving lemon aromatherapy on mother with emesis gravidarum based on the Rhodes Index was 22.1. However, it decreased after given lemon aromatherapy treatment to 19.8. Therefore, there was an effect on giving lemon aromatherapy treatment toward the decrease of nausea and vomiting for pregnant women (p-value = 0.017). Lemon aromatherapy is effective to reduce emesis gravidarum.  Keywords: lemon aromatherapy, emesis gravidarum


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Tatiana Siregar ◽  
Nelly Febriani

Latar belakang: Kondisi sasaran pencapaian Indonesia Sehat 2015 dari program MDG’s yang belum tercapai, sehingga dilanjutkan dengan program SDGs menjadikan Indonesia harus banyak berperan dalam semua kegiatan khsusnya di bidang kesehatan. Proses pencapaian cakupan program kesehatan sangat dipengaruhi oleh Health education yang dilakukan petugas kesehatan kepada warga, kesehatan masyarakat. Tujuan: Penelitain ini bertujuan untuk mengetahui perubahan perilaku hidup bersih sehat yang  dilaksanakan warga setelah diberikan intervesi health education.  Metode: Metode penelitian dilaksanakan secara quasi experiment pre dan post test.  Teknik mengambil sampel secara purposive Sampling pada 30 reponden kelompook intervensi dan 26 responden kelompok kontrol. Analisa data dilakukan secara paired t test. Hasil: Hasil di dapat ada perbedaan yang bermakna antara pengetahuan dan perubahan perilaku hidup bersih sehat repsonden sebelum dan sesudah diberi penyuluhan p value = 0,000. Saran: Diharapkan pemerintah setempat menggerakkan petugas kesehatan bersama-sama dengan warga melakukan perilaku hidup bersih sehat dalam kehidupan sehari-hari dengan memfasilitasi  sarana penunjang untuk menjalankan perilaku hidup bersih sehat, dengan maksimal pada warga. Kata kunci: Health eduation,  Perilaku Hidup Bersih Sehat


2018 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
Hartin Suidah ◽  
Ninik Murtiyani ◽  
Arif Susanto ◽  
Yufi Aris Lestari ◽  
Shindy Sofyaning Fitra

ABSTRAKMasih tingginya penderita hipertensi merupakan salah satu masalah yang berpengaruh terhadap gaya hidup dan sikap yang mendorong timbulnya hipertensi. Untuk menangani tekanan darah pada penderita hipertensi umumnya minum obat-obatan dari puskesmas, rutinitas ini sering tidak disukai oleh penderita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas air rebusan daun seledri terhadap perubahan tekanan darah pada lansia di Posyandu Ngudi Konco Desa Donomulyo Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang.Desain penelitian ini Pre-Experimental dengan rancangan One- Group Pre-Post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia penderita hipertensi di Posyandu Ngudi Konco Desa Donomulyo Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang sebanyak 30 responden. Sampel diambil dengan teknik total sampling. Variabel penelitian yaitu pemberian air rebusan daun seledri sebagai variabel independent dan tekanan darah sebagai variabel dependen. Data yang di dapat melalui lembar observasi tekanan darah kemudian di uji dengan menggunakan uji paired t Test.Hasil uji paired t Test menunjukkan bahwa p = 0,000 α= 0,05 Ho di tolak dan H1 diterima sehingga air rebusan daun seledri efektif terhadap perubahan tekanan darah pada lansia di Posyandu Ngudi Konco Desa Donomulyo Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang.Terdapat penurunan jumlah penderita hipertensi sebelum dan sesudah diberikan air rebusan daun seledri. Responden agar dapat meningkatkan informasi tentang pelaksanaan tekanan darah sehingga dapat mengurangi tekanan darah yang dialami dengan cara non formakologi sehingga responden tidak hanya menggantungkan pada obat-obatan farmakologi dalam menurunkan tekanan darah.Kata kunci : Air Rebusan Daun Seledri, Tekanan Darah, Lansia ABSTRACTStill high hypertension was  one of the problems that affect the lifestyle and attitudes that encourage the emergence of hypertension. To handle blood pressure in people with hypertension generally take  medication from puskesmas, this routine was often disliked by the patient. This study aims to determine the effectiveness of boiling water celery leaves on changes in blood pressure in the elderly at Posyandu Ngudi Konco Donomulyo Village Donomulyo District Malang Regency.The design of this research was  Pre-Experimental with the design of One- Group Pre-Post test design. Population in this research was all elderly patient of hypertension in Posyandu Ngudi Konco Village Donomulyo District Donomulyo Malang Regency as many as 30 respondents. Samples were taken with total sampling technique. The research variable was giving boiled water of celery leaves as independent variable and blood pressure as dependent variable. The data can be through blood pressure observation sheet then tested by using paired t test.The result of paired t - test showed that p = 0.000 α = 0.05 Ho in rejection and H1 accepted so that boiling water celery leaf effective against blood pressure changes in elderly at Posyandu Ngudi Konco Donomulyo Village Donomulyo District Malang Regency. There was a decrease in the number of hypertensive patients before and after being given boiled water of celery leaves. Respondents in order to improve information about the implementation of blood pressure so as to reduce blood pressure experienced by non-formakologi way so that respondents not only rely on pharmacological drugs in lowering blood pressure. Key Words: Water Stew of Celery leaves, Blood Pressure, Elderly


2021 ◽  
Vol 11 (22) ◽  
pp. 110-118
Author(s):  
Admin ◽  
Yuli Suryanti

Pendidikan kesehatan merupakan cara penyampaian informasi kesehatan yang mudah diterima oleh ibu hamil dengan berbagai media yang digunakan. Masalah emosional yang terjadi pada kehamilan trimester III adalah perasaan cemas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan metode cemarah dan leaflet terhadap tingkat kecemasan ibu hamil trimester III. Penelitian Quasi Experiment dengan pre-test dan post-test group sebanyak 48 responden dengan teknik Purposive Sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengukur skala kecemasan Taylor Manifest Anxiety  Scale (TMAS). Analisis data menggunakan Paired T test dan Independen T test. Hasil penelitian di dapatkan ada perbedaan tingkat kecemasan ibu hamil trimester III sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan menggunakan metode ceramah dan leaflet dengan nilai p =0,000. Pendidikan kesehatan yang diberikan pada ibu hamil saat melakukan pelayanan antenatal terbukti mampu meningkatkan pengetahuan ibu hamil terhadap kehamilannya. Leaflet sangat efektif untuk menyampaikan pesan singkat dan padat media ini juga mudah dibawa dan disebarluaskan karena ukurannya lebih ringkas dan jumlah yang dibawa lebih banyak dari pada poster.


2022 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 157-167
Author(s):  
Siti Rohimah ◽  
Novia Puspita Dewi

Hipertensi merupakan faktor penyebab utama kematian akibat stroke dan jantung coroner. Salah satu faktor yang mempengaruhi tekanan darah adalah aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas fisik jalan kaki terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi di Desa Sindangkasih Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen pre-test post-test control group design. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling lansia  hipertensi derajat 1 dan diperoleh 30 responden yang terbagi menjadi 2 kelompok. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan tensimeter. Analisis data menggunakan  paired t-test. Hasil penelitian menunjukan adanya penurunan rata-rata tekanan darah sistolik pada responden kelompok intervensi sebesar 15 mmHg, sedangkan untuk penurunan rata-rata tekanan darah diastolic sebesar 13 mmHg. Pada kelompok kontrol terjadi penurunan rata-rata tekanan darah sistolik sebesar 4,3 mmHg dan penurunan rata-rata tekanan darah diastolik sebesar 4 mmHg. Hasil analisa data  menggunakan uji Independen Sample T-test didapatkan nilai signifikan p-value kelompok intervensi = 0,000 dengan ? = 0,05 .Karena p-value < 0,05 maka ada pengaruh aktivitas fisik jalan kaki terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi di Desa Sindangkasih Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis Tahun 2021. Kesimpulan penelitian ini adanya pengaruh aktivitas jalan kaki selama 30 menit terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik pada lansia hipertensi.


Author(s):  
Riska Putri Meiyana ◽  
Cornelia Dede Yoshima Nekada ◽  
Adi Sucipto

Abstrak Terapi komplementer merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi masalah kesehatan. Hidroterapi dan relaksasi Benson merupakan terapi komplementer yang efektif terhadap tekanan darah dan nadi, namun masih jarang masyarakat yang memanfaatkannya. Diketahui ada pengaruh kombinasi hidroterapi dan relaksasi Benson (disebut hidroson) terhadap tekanan darah dan nadi. Metode penelitian pra-eksperimen, pre- and post- design dengan teknik purposive sampel pada 32 responden usia 26-65 tahun. Penelitian dilakukan dari tanggal 1-18 Maret 2019 di RT 19 dan 20, Sungapan V Desa Wahyuharjo, Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo dengan tiap responden diberikan intervensi selama 3 hari berturut-turut. Instrumen yang digunakan adalah sphygmomanometer digital untuk mengukur tekanan darah dan nadi 5 menit sebelum dan sesudah pemberian terapi. Tekanan darah dianalisis dengan wilcoxon test dan paired t-test untuk nadi. Hasil analisis menunjukkan tekanan darah sistolik sebelum terapi sebesar 118,25 mmHg dan setelah terapi sebesar 111,00 mmHg, sehingga disimpulkan terjadi penurunan sebesar 7,25 mmHg dengan ρ Value 0,0001. Tekanan darah diastolik sebelum terapi sebesar 81,25 mmHg dan setelah terapi sebesar 78,75 mmHg, sehingga disimpulkan terjadi penurunan sebesar 2,50 mmHg dengan ρ value 0,002. Nadi sebelum terapi sebesar 82,30 x/menit dan setelah terapi sebesar 80,64 x/menit, sehingga disimpulkan terjadi penurunan sebesar 1,66 x/menit dengan ρ value 0,003. Ada pengaruh yang signifikan terhadap pemberian kombinasi hidroterapi dan relaksasi Benson (hidroson) terhadap penurunan tekanan darah dan nadi di RT 19 dan 20, Sungapan V. Kata kunci: hidroterapi, Relaksasi Benson, tekanan darah, nadi Abstract Complementary therapy is one alternative to solving health problems. Hydrotherapy and Benson's relaxation are effective complementary therapies for blood pressure and pulse, but still few patients utilize it. There is a known effect of hydrotherapy and Benson relaxation combination (called hydrosol) on blood pressure and pulse. The study method was pre-experimental with pre and post design with a purposive sampling technique on 32 respondents aged 26-65 years. The study was conducted from 1-18 March 2019 in neighborhood 19 and 20, Sungapan V, Wahyuharjo Village, Lendah District, Kulon Progo. Regency Each respondent was given intervention with hydrosol therapy for 3 consecutive days. The instrument used was a digital sphygmomanometer to measure blood pressure and pulse 5 minutes before and after the administration of therapy. Blood pressure was analyzed by the Wilcoxon test while pulsing by paired t-test. The analysis showed that systolic blood pressure before therapy was 118.25 mmHg and after therapy became 111,00 mmHg, so there was a decrease of 7,25 mmHg with a p-value of 0,0001. The diastolic blood pressure before treatment was 81,25 mmHg and after therapy became 78,75 mmHg, so there was a decrease of 2,50 mmHg with a p-value of 0,002 mm. The pulse before therapy was 82,30 x / min and after therapy became 80,64 x / min, so there was a decrease of 1,66 x / min with ρ-value 0,003. There is a significant effect of giving a combination of hydrotherapy and Benson relaxation (hydrosol) on reducing blood pressure and pulse among 32 subjects in neighborhood 19 and 20, Sungapan V. Keywords: hydrotherapy, Benson Relaxation, blood pressure, pulse


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document