scholarly journals Identifikasi Mutu Pelayanan Perawatan Dan Tingkat Kepuasan Pasien Di Puskesmas Kecamatan Lamongan

Jurnal Surya ◽  
2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 8-15
Author(s):  
Muhamad Ganda Saputra ◽  
Ajeng Putri Mahfiroh ◽  
Faizatul Ummah ◽  
Nahardian Vica Rahmawati

Background: Pembangunan nasional dibidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan serta mutu kehidupan melalui pemerataan pelayanan kesehatan untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat.Objective: Banyaknya pasien yang belum puas dengan pelayanan yang diberikan Puskesmas Lamongan. Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran mutu pelayanan perawatan dan tingkat kepuasan pasien.Design: Desain penelitian ini adalah Deskriptif, sebagai populasi adalah seluruh pasien yang berobat ke Puskesmas Lamongan tanggal 04 sampai dengan 30 Desember 2019. Pengambilan sampel dengan tehnik non probability sampling yakni Consecutive Sampling dengan sampel yang diambil 46 responden.Data Sources: Data diambil menggunakan kuesioner, data terkumpul dilakukan penyuntingan data dan koding selanjutnya dikonfirmasikan dalam bentuk prosentase dan narasi.Result: Hasil penelitian menunjukkan 87,0% atau hampir seluruh responden puas dengan pelayanan petugas, sarana prasarana serta prosedur dan 73,9% atau lebih dari sebagian responden puas dengan ketanggapan, ketepatan waktu, prosedur, sarana prasarana serta jumlah petugas di Puskesmas Lamongan.Dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh responden puas dengan pelayanan petugas, sarana  prasarana serta prosedur dan lebih dari sebagian responden puas dengan ketanggapan, ketepatan waktu, prosedur, sarana prasarana serta jumlah petugas di Puskesmas Lamongan. Conclusions: Diharapkan petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan yang optimal.

2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
Tierza C. H. Tedjo ◽  
Glady I. Rambert ◽  
Arthur E. Monga

Abstract: Overweight and obese are conditions in which abnormal fat is accumulated in the body that may cause health problems. According to WHO, especially in the Asia-Pacific region, the BMI ≥23kg/m is considered overweight and ≥25kg/m is considered obese. This study was aimed to evaluate whether urate crystals were found in the urine of young adults with overweight and obese. This was an observational and descriptive study. Samples were chosen by using non-probability sampling with consecutive sampling type. The results showed that there were 60 young adults as subjects, consisting of 24 males (40%) dan 36 females (60%). There were 22 overweight subjects (36.7%), 24 obese-1 subjects (40%), and 14 obese-2 subjects (23.3%). Of 60 subjects, urine amorph crystals were found in 32 subjects (58.3%) meanwhile oxalate calcium crystals were found in 12 subjects (20%). In conclusion, among young adults with overweight and obese, the prevalence of urine amorph urate crystal was 58.3% and of urine oxalate calcium crystal was 20%.Keywords: overweight, obese, urine crystal, amorphous urate crystal, calcium oxalate crystal Abstrak: Berat badan lebih dan obes adalah keadaan akumulasi lemak abnormal atau berlebih yang dapat mengganggu kesehatan. Menurut WHO, khususnya untuk area Asia-Pasifik, seseorang dikatakan tergolong berat badan lebih jika IMT-nya ≥23kg/m2 dan obes jika ≥25kg/m. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi adanya kristal urat dalam urin dewasa muda dengan berat badan lebih dan obes. Jenis penelitian ialah deskriptif observasional. Sampel diperoleh dengan menggunakan non-probability sampling jenis consecutive sampling. Hasil penelitian menda-patkan sebanyak 60 dewasa muda yang memenuhi kriteria inklusi penelitian, terdiri dari 24 orang laki-laki (40%) dan 36 orang perempuan (60%). Di antaranya terdapat 22 orang (36,7%) berat badan lebih, 24 orang (40%) obes 1, dan 14 orang (23,3%) obes 2. Dari 60 subyek, ditemukan kristal urat amorf pada 32 orang (58,3%) dan kalsium oksalat pada 12 orang (20%). Simpulan penelitian ini ialah pada dewasa muda dengan berat badan lebih dan obes, prevalensi kristal urat amorf urin sebesar 58,3% dan kristal kalsium oksalat urin sebesar 20%.Kata kunci: berat badan lebih, obes, kristal urin


Author(s):  
Dinar Mutiara ◽  
Andri Andrian Rusman ◽  
Rizky Sukma Ruhimat

Stunting adalah suatu keadaan tinggi badan menurut umur (TB/U) seseorang yang tidak sesuai dengan umur dan merupakan indikator dari malnutrisi pada anak usia dini. Seseorang dikatakan stunting bila z-score indeks TB/U atau PB/U-nya kurang dari (-2) standar deviasi berdasarkan World Health Organization-Multicentre Growth Reference Study (WHO-MGRS). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan stunting dengan karakteristik anak (usia, jenis kelamin, dan BBLR), asupan zat gizi (asupan zat besi dan protein), dan anemia pada anak batita di wilayah Puskesmas Cibeber. Penelitian ini dilakukan dengan metode analitik secara potong lintang. Pengumpulan sampel diambil dengan cara non-probability sampling, yaitu menggunakan metode consecutive sampling pada bulan Januari - Februari 2021 dan diperoleh 32 sampel. Instrumen yang digunakan berupa alat ukur tinggi badan, hemoglobinometer, dan lembar food recall 2 x 24 jam. Hasil uji statistik kai kuadrat didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara asupan zat gizi dengan kejadian stunting pada batita, yaitu asupan protein dengan nilai p= 0,012 dan asupan zat besi dengan nilai p=0,028. Tidak terdapat hubungan yang signifikan pada jenis kelamin dengan nilai p= 0,476, BBLR dengan nilai p= 0,365, dan anemia dengan nilai p= 0,288 dengan kejadian stunting pada anak batita. Kesimpulan pada penelitian ini setelah dilakukan uji bivariat adalah faktor asupan zat gizi yang berupa asupan zat besi dan protein memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian stunting pada anak batita. Pemenuhan kebutuhan gizi batita sangat dibutuhkan untuk mencegah stunting sehingga proses perkembangan anak batita dapat berjalan sesuai dengan tahapannya.


Jurnal JKFT ◽  
2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 62
Author(s):  
Popy Irawati ◽  
Arif Firmansyah

Diabetes melitus merupakan sekumpulan gangguan metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) akibat kerusakan pada sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Tujuan Peneitian Untuk mengetahui factor- dukungan keluarga  yang berhubungan dengan kepatuhan dalam menjalankan diet pada penderita diabetes melitus di Puskesmas Cipondoh Kota Tangerang-Banten. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi menggunakan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien diabetes millietus sebanyak 86 responden. Teknik pengambilan sampel yang dipilih secara non probability sampling yaitu pemilihan sampel yang tidak dilakukan secara acak. Dengan teknik Consecutive Sampling. Hasil uji chi-square dengan menunjukan p value α 0,01 sehingga Ha diterima bahwa terdapat hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Diet pada pasien Diabetes Militus. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan diet pada pasien diabetes mellitus.


2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 26-35
Author(s):  
Dian Riskinah ◽  
Maulidta Kurnianingtyas Wirawati

ABSTRAK Diabetes Mellitus menjadi masalah kesehatan yang serius karena insidenya yang terus meningkat Prevelansi penderita DM di Indonesia diprediksi pada tahun 2030 akan mencapai 1,8 juta penderita dan akan meningkat enam persen setiap tahunnya Penatalaksanaan DM terdiri dari empat pilar yaitu penyuluhan/edukasi, diet Diabetes Mellitus, latihan fisik (olahraga). Relaksasi otot progresif diharapkan pada penderita DM dapat meningkatkan kemampuan dalam mengelola stres sehingga klien mampu melakukan perawatan diri dengan baik dan mengurangi resiko komplikasi yang timbul. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa pengaruh relaksasi otot progresif terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Metode pemilihan sampel adalah menggunakan non probability sampling dengan pendekatan consecutive sampling. Penelitian ini menggunakan two group pre – post desain. pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan Agustus 2016 sampai bulan Januari 2016. Hasilnya menunjukan perbedaan Kadar Gula Darah kelompok intervensi dan kelompok kontrol, menunjukkan adanya perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi


2021 ◽  
Vol 8 (02) ◽  
pp. 65-77
Author(s):  
Brigitte David ◽  
Henny Pongantung ◽  
Dewi Wowor ◽  
Fransiskus Dotulong

ABSTRAK Shoulder pain merupakan komplikasi yang banyak ditemukan dan dapat mengganggu proses kemandirian pasien pasca stroke. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh manajemen bahu terhadap shoulder pain pada pasien sesudah stroke. Jenis penelitian ini adalah pre- eksperiment design dengan rancangan onegroup pre- test- post test design. Metode sampling yang digunakan yaitu Non-probability sampling dengan pendekatan consecutive sampling dengan jumlah sampel 40 responden yang dilakukan intervensi manajemen bahu selama empat bulan dengan latihan lima kali seminggu. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan instrumen yang digunakan yaitu VAS (Visual Analog Scale). Uji statistik yang digunakan adalah uji T berpasangan dan diperoleh nilai p=0,000 dengan tingkat kemaknaan α=0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh manajemen bahu terhadap shoulder pain pada pasien sesudah stroke. Kata kunci : Manajemen bahu, Shoulder pain, stroke ABSTRACT Shoulder pain is common complication and interfere with the after stroke patients. The aim of this study was to determine the effect of shoulder management on shoulder pain for after stroke patients. This type of research was pre-experiments design with the design one of group pre-test-post test design. The sampling method used  a Non-probability  sampling with a consecutive sampling approach with a sample of 40 respondents who were given a shoulder management for four month with doing exercise once a day. The data collection used observation sheets and for the instruments used VAS ( Visual analog scale) The statistical test used paired T test and the value p=0.000 which obtained significance level with α=0.05 . The study result  showed that there was an effect of shoulder management on shoulder pain after-stroke patients Keywords : Shoulder pain, Shoulder management,  stroke


2013 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Wayan Erawan ◽  
H. Opod ◽  
Cicilia Pali

Abstrak: Kecemasan adalah suatu sinyal yang menyadarkan, ia memperingatkan bahaya yang mengancam dan memungkinkan seseorang mengambil tindakan untuk mengatasi ancaman. Angka kejadian dari kecemasan perioperative diketahui 11% - 80% diantara pasien dewasa. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan proporsi pasien laki-laki dan perempuan pre operasi laparatomi yang mengalami kecemasan, dan mengetahui perbedaan tingkat kecemasan pasien laki-laki dan perempuan pre operasi laparatomi. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan teknik non probability sampling yaitu consecutive sampling. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner  Hamilton Anxiety Scale (HARS). Penelitian dilakukan pada 32 responden di RSUP Prof.dr.R.D.Kandou Manado pada bulan november sampai desember 2012. Analisis data menggunakan uji statistik yaitu independent sampel T-Test. Hasil penelitian didapatkan responden laki-laki, tidak cemas (40%), cemas ringan (26,67%), cemas sedang (33,33%), sedangkan pada responden perempuan diperoleh hasil, tidak cemas (23,53%), cemas ringan (17,65%), cemas sedang (35,29%), cemas berat (23,53%). Berdasarkan uji statistik nilai P-value sebesar 0,024, berarti H0 ditolak dan Ha diterima, artinya ada perbedaan tingkat kecemasan antara pasien laki-laki dan perempuan pre operasi laparatomi. Kata kunci: Kecemasan, laparatomi, laki-laki, perempuan.     Abstract: Anxiety is a signal that disenchants; warns threatening dangers and gives someone the chance to take action in order to overcome the incoming threats. The incidence of perioperative anxiety has been reported with range 11% to 80% among adult patients. The study objective is to determine the difference in proportion between male and female pre-laparotomy surgery patients who experience anxiety, and know the difference in the level of anxiety of male and female pre-laparotomy surgery patients. This observation is an analytic study with cross sectional approach. The sampling technique is by using non probability sampling; which is consecutive sampling. The data colletion method is by using questionnaire, Hamilton Anxiety Scale (HARS). The observation was done toward 32 respondents in Prof.dr.R.D.Kandou General Hospital from November to December 2012. The data analysis is by using statistical test; independent sample T-test. The observation among male respondents  results in without anxiety (40,%), with mild anxiety (26,67%), with moderate anxiety (33.33%), while among female respondents results in without anxiety (23.53%), with mild anxiety (17.65%), with moderate anxiety (35.29%), and with severe anxiety (23.53%). According to the statistical test, resulting in P-value of 0.024, that H0 is rejected and Ha is accepted. In conclusion, there are differences in the level of anxiety between male and female pre-laparotomy surgery patient. Keyword: anxiety, laparotomy, male, female.


2019 ◽  
Vol 14 (4) ◽  
pp. 411-414
Author(s):  
Kistan Kistan

Kecemasan merupakan respon emosional yang dapat terjadi pada pasien pra operasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dan dukungan keluarga terhadap Kecemasan pada pasien pra operasi di RSUD Pangkep. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Korelasi dengan pendekatan cross-sectional. populasi dalam penelitian ini adalah pasien pra operasi di RSUD Pangkep. Pengambilan sampel menggunakan tehnik non probability sampling dengan jenis consecutive sampling, didapatkan 52 responden. Uji statistik menggunakan analisis bivariat dengan uji chi-square dengan nilai α=0.05 diperoleh hasil perhitungan dengan nilai ρ value 0.04 artinya ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan kecemasan pasien pra operasi dan nilai ρ value 0.005 artinya ada hubungan antara dukungan keluarga terhadap kecemasan pasien pra operasi di RSUD Pangkep. Dimana dukungan keluarga mempunyai hubungan yang dominan terhadap kecemasan pasien pra operasi. Diharapkan kepada keluarga dapat memberikan dukungan kepada pasien pra operasi agar lebih termotivasi dan percaya diri pada proses operasi sehingga dapat membantu kelancaran proses operasi yang akan dilakukan.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 73-77
Author(s):  
Kristia Novia ◽  
Febriyanti ◽  
Winda Febriyanti Rampa

Latar Belakang: Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan dengan sistem online dan merupakan hal baru bagi mahasiswa dan dosen sehingga membutuhkan waktu untuk beradaptasi, sehingga dapat membuat motivasi belajar mahasiswa menurun, untuk mempertahankan motivasi belajar mahasiswa, dengan cara menggunakan pembelajaran daring secara efektif. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pembelajaran daring dengan motivasi belajar mahasiswa STIK Stella Maris Makassar. Metode : Jenis penelitian ini penelitian non experimental dengan pendekatan desain cross sectional study. Populasi penelitian semua mahasiswa/i STIK Stella Maris Makassar dengan jumlah 436 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling dengan pendekatan consecutive sampling dengan jumlah 78 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Setelah data terkumpul, data dianalisis menggunakan uji statistik chi square. Hasil : Hasil penelitian diperoleh nilai p(0,02) < ?(0,05) yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pembelajaran daring dengan motivasi belajar mahasiswa STIK Stella Maris Makassar. Kesimpulan:  Pembelajaran daring dengan menggunakan media pembelajaran seperti google classroom, zoom dan whatsapp yang dilakukan secara efektif dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa.


Author(s):  
Iwan Ardian ◽  
Maulianna Tsaqafannisa

ABSTRAKLatar Belakang: HIV/AIDS adalah salah satu penyakit menular yang mengakitbatkan kematian pada penderitanya. Angka kejadian HIV/AIDS memiliki kasus terbanyak pada kelompok umur 20-29 tahun maka langkah preventif dititik beratkan pada usia dibawah 20 tahun atau masa remaja. Upaya pencegahan HIV/AIDS disini adalah perubahan pengetahuan melalui promosi kesehatan. Peningkatan pengetahuan bisa terjadi bila ditunjang dengan metode yang baik maka peneliti lebih menekankan pada metode curah pendapat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh promosi kesehatan melalui metode curah pendapat terhadap peningkatan pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif quasy eksperimental dengan rancangan non equivalent control group . Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Jumlah responden pada kelompok perlakuan 18 responden dan kelompok kontrol 18 responden, sehingga jumlah responden keseluruhan adalah 36 responden. Pengambilan sampel mengunakan non probability sampling dengan tehnik consecutive sampling. Data dianalisis melalui uji T dependent dan uji T independent.Hasil: Berdasarkan hasil analisa diperoleh bahwa dari 36 responden penelitian, karakteristik umur terbesar adalah berusia 15 tahun sebanyak 66,7%, karakteristik jenis kelamin perempuan sebanyak 72,2%. Promosi kesehatan pada kelompok perlakuan (metode curah pendapat dan ceramah) mampu meningkatan pengetahuan (p = 0,000). Promosi kesehatan pada kelompok kontrol (metode ceramah) mampu meningkatan pengetahuan (p = 0,000). Ada perbedaan peningkatan pengetahuan HIV/AIDS siswa sebelum dan setelah intervensi promosi kesehatan pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p = 0,002) dengan selisih rata-rata nilai antara dua kelompok tersebut 3.55. Metode curah pendapat lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan.Simpulan: Terdapat pengaruh yang signifikan promosi kesehatan HIV/AIDS melalui metode curah pendapat terhadap peningkatan pengetahuan pada remaja (p value 0,000<0,05).Kata kunci: Promosi kesehatan, HIV/AIDS, metode curah pendapat, pengetahuanDaftar pustaka: 39 (2004-2014)


2016 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Satrio Z. Tuah ◽  
Arthur E. Mongan ◽  
Mayer F. Wowor

Abstract: Tuberculosis (TB) is a chronic contagious infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis with several clinical manifestations and treatment with nephrotoxic drug regimen. This situation affects the kidney function to maintain acid-base balance of the body through urine excretion. This study aim to describe urine pH in adult tuberculosis patients in Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado. This was an observational descriptive study with samples taken by non-probability sampling, consecutive sampling types to get the urine of all tuberculosis adult patients with specified period and criteria. From 30 adult patients with pulmonary tuberculosis are inpatient and outpatient, showed the average pH of the urine in patients with pulmonary tuberculosis without comorbidities was 6.2 and in pulmonary tuberculosis patients with comorbidities was 6.4. Conclusion: The urine pH in adult pulmonary tuberculosis in RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado with or without comorbidities are normal.Keywords: urine pH, urinalysis, tuberculosis. Abstrak: Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi kronik menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dengan beragam manifestasi klinis dan pengobatan yang menggunakan resimen obat nefrotoksik. Keadaan ini mempengaruhi ginjal dalam fungsinya untuk mempertahankan keseimbangan asam-basa tubuh melalui ekskresi urin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pH urin pada pasien tuberkulosis dewasa di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional dan sampel diambil dengan cara non-probability sampling jenis consecutive sampling untuk mendapatkan urin dari semua pasien tuberkulosis dewasa dalam kurun waktu dan kriteria yang ditentukan. Dari 30 pasien tuberkulosis paru dewasa rawat inap dan rawat jalan, menunjukkan rerata pH urin pada pasien tuberkulosis paru tanpa penyakit penyerta adalah 6,2 dan pada pasien tuberkulosis paru dengan penyakit penyerta adalah 6,4. Simpulan: Gambaran pH urin pada penyakit tuberkulosis paru dewasa di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado dengan atau tanpa penyakit penyerta adalah normal. Kata kunci: pH urin, urinalisis, tuberkulosis


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document