scholarly journals Pengaruh Latihan Keseimbangan (Forward Stepping) Terhadap Risiko Jatuh Pada Lansia

2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 22-28
Author(s):  
Esri Rusminingsih ◽  
Marwanti Marwanti ◽  
Endang Sawitri ◽  
Apriliana Dwi Cahyani

Jatuh merupakan kejadian yang sering dijumpai pada lansia dan resiko jatuh meningkat dengan seiring bertambahnya umur. Lansia akan mengalami kemunduran fisik pada sistem muskoloskeletal yang menyebabkan penurunan keseimbangan, sehingga rentan mengalami jatuh. Gangguan keseimbangan penyebab utama terjadi resiko jatuh pada lansia karena gangguan visual, vestibular dan somatosensory. Resiko jatuh pada lansia dapat menyebabkan komplikasi patah tulang bahkan kematian.  Latihan keseimbangan lansia dapat digunakan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas hidup pada lansia di komunitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan keseimbangan (forward stepping) terhadap tingkat resiko jatuh pada lansia. Desain penelitian menggunakan pre eksperimen dengan rancangan One-Group Pretest-Posttest Design. Teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling dengan jumlah 16 responden dengan kriteria Usia diatas 65 tahun, mobilitas mandiri dan tidak mengalami gangguan pendengaran dan penglihatan. Intervensi yang diberikan berupa latihan keseimbangan forward stepping 3 kali seminggu selama 4 minggu dengan durasi 15 menit. Pengukuran risiko jatuh menggunakan Time Up and Go Test (TUGT). Hasil penelitian menunjukkan rerata usia lansia 72,38 ± 3,46 tahun, dengan  jumlah lansia perempuan lebih banyak 12 (75%) daripada laki-laki. Risiko jatuh sebelum diberikan latihan lansia termasuk dalam kategori ringan dengan rata-rata nilai TUGT adalah 17,06 detik dan sesudah latihan terjadi penurunan menjadi rata-rata 13,24 detik. Uji Wilcoxon Test menunjukkan adanya pengaruh antara latihan keseimbangan (forward stepping) terhadap resiko jatuh pada lansia dengan dengan p-value = 0,000 < 0,05. Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latihan keseimbangan (foward stepping) dapat menurunkan risiko jatuh pada lanjut usia.

2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 21
Author(s):  
Puspa Ayu Larasanti ◽  
Baiq Iin Rumintang

Latar Belakang : Setiap hari di negara berkembang, 20.000 anak perempuan di bawah usia 18 melahirkan. Pada tahun 2014 kasus kehamilan remaja mencapai 33,4 juta remaja. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan, Kabupaten Lombok Barat merupakan wilayah yang memiliki jumlah ibu hamil terbanyak pada tahun 2017 dengan 15,246 jiwa dibandingkan Wilayah Kota Mataram dengan 10,021 Jiwa, hasil studi kasus kehamilan remaja pada tahun 2017 kasus tertinggi berada di wilayah Puskesmas Lingsar dengan 135 Kasus. Penggunaan media yang tepat dalam memberikan pendidikan kesehatan menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan permasalahan dalam mengurangi kejadian kehamilan remaja. Video merupakan media yang tepat karena video memiliki durasi yang tidak terlalu panjang. Tujuan : Untuk mengetahui adanya Pengaruh Pendidikan Kesehatan Menggunakan Media Video Terhadap Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Mengenai Dampak Kehamilan Usia Remaja Di SMPN 1 Lingsar tahun 2018. Metode : Desain penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan rancangan penelitian One Group Pre-test Post-test. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Simple Random Sampling dengan sampel berjumlah 40 responden. Peneliti memberikan intervensi berupa pendidikan kesehatan menggunakan media video mengenai dampak kehamilan remaja yang berdurasi 10 menit. Pemberian pendidikan kesehatan diberikan selama 1 hari dan berlangsung 1 jam dengan 2x pemberian pendidikan kesehatan menggunakan media video yaitu setelah pretest dan  sebelum posttest. Hasil : Sebelum diberikan intervensi responden yang mendapatkan skor 76-100 (Kriteria Baik) sebanyak 2 responden (5,0%), kemudian setelah diberikan intervensi responden yang mendapatkan skor 76-100  (Kriteria Baik) meningkat menjadi 37 responden (92,5%)  Hasil uji statistik dengan Wilcoxon Test diperoleh nilai p value = 0,000 atau p < α=0,05 Kesimpulan : Ada Pengaruh Pendidikan Kesehatan Menggunakan Media Video Terhadap Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Mengenai Dampak Kehamilan Usia Remaja Di SMPN 1 Lingsar Tahun 2018 AbstractBackground: Every day in developing countries, 20,000 girls under the age of 18 give birth. In 2014 cases of teenage pregnancy reached 33.4 million adolescents. Based on the results of a preliminary study conducted by researchers, West Lombok Regency is the region that has the highest number of pregnant women in 2017 with 15,246 people compared to Mataram City Region with 10,021 Souls, the results of the 2017 teenage pregnancy case study the highest case in the Lingsar Health Center with 135 Case. The use of appropriate media in providing health education is one solution to solve the problem in reducing the incidence of teenage pregnancy. Video is the right media because the video has a duration that is not too long.Aim : This research is to know the influence of Health Education Using Media Video to Improving Young Women Knowledge About The Impact Of Teenage Adolescent Pregnancy At SMPN 1 Lingsar 2018.Method : The design of this study was conducted using the One Group Pre-test Post-test design. Sampling technique in this study using Simple Random Sampling with a sample amounted to 40 respondents. Researchers provide intervention in the form of health education using video media about the impact of teen pregnancy which lasted 10 minutes. Provision of health education is given for 1 day and lasts 1 hour with 2x of health education using video media and that is after pretest and before posttest.Results : Before the intervention of respondents who got the score of 76-100 (Good Criteria) as much as 2 respondents (5.0%), then after given the intervention of respondents who get score 76-100 (Good Criteria) 37 respondents (92.5%) Results of statistical tests with Wilcoxon Test obtained P value = 0,000 or p <α = 0.05Conclusion : There is an Effect Health Education Using Video Media To Increasing Young Women Knowledge About The Impact Of Teenage Adolescent Pregnancy at SMPN 1 Lingsar in Year 2018


2019 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 431
Author(s):  
Ropita Sari ◽  
Mujahidatul Musfiroh ◽  
Dyah Krisnawati Satia Pratiwi

AbstrakPengetahuan bidan yang baik dan tepat sangat mendukung upaya pelayanan ibu dan anak yang komprehensif. Pengetahuan tentang Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergensi Dasar (PONED) memberikan dasar pada bidan untuk mengidentifikasi komplikasi atau  kegawatdaruratan kehamilan, persalinan, nifas dan neonatal. Salah satu upaya peningkatan pelayanan kebidanan, melalui pelatihan PONED pada bidan di puskesmas agar bisa menurunkan risiko kesakitan dan kematian pada ibu dan bayi. Penelitian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan bidan tentang penanganan kegawatdaruratan ibu dan bayi. Metode penelitian  secara observasional analitik dengan rancangan The One Group Pretest Post Test dan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini perwakilan bidan Puskesmas rawat inap dan rawat jalan sebanyak 17 orang. Teknik pengambilan sampel secara Proporsional Random Sampling, sampel acak dengan proporsi bidan yang bekerja di Puskesmas di Surakarta. Sampel yang memenuhi kriteria retriksi 17 responden. Hasil  1 bidan pengetahuan lebih jelek setelah di beri pelatihan, 2 bidan berpengetahuan tetap sebelum maupun setelah pelatihan, 14 bidan mempunyai pengetahuan lebih baik setelah pelatihan. Hasil analisis univariat menunjukkan rerata pretes = 73.41, median = 71.4, nilai maksimum = 82.8 dan nilai minimum = 65.7. Hasil posttest menunjukkan rerata = 81.14, median = 80, nilai maksimum = 88.5, nilai minimun = 74.2. Hasil penelitian bivariat Uji Wilcoxon menunjukkan nilai p = 0,001, signifikan (p < 0,05). Secara statistic terdapat perbedaan pengetahuan yang bermakna antara sebelum pelatihan dibandingkan setelah  pelatihan.   Kata Kunci:Pengetahuan bidan, pelatihan  PONED, bidan  puskesmas  AbstractKnowledge of good and appropriate midwives strongly supports comprehensive maternal and child care efforts. Knowledge of Basic Emergency Obstetric Neonatal Services (PONED) provides a basis for midwives to identify complications or emergencies of pregnancy, childbirth, postpartum and neonatal. One effort to improve midwifery services, through PONED training for midwives in health centers so as to reduce the risk of morbidity and mortality in mothers and infants. The Aim : This study aims  to improve the knowledge of midwifery about handling maternal and neonatal emergencies. Methods : The design of this study was observational analytic with one group pretest and posttest and cros sectional approach. The population of the study was 17 representatives midwives in inpatient and outpatient health care. The sampling technique used proportional random sampling, the random sampling was taking by accounted the number of midwives who work in primary health care in Surakarta. The sample that include in restriction criteria was 17 respondents. Result : The results of 1 knowledge midwife were worse after being given training, 2 knowledgeable midwives remained before and after the training, 14 midwives had better knowledge after training. The results of univariate analysis showed a mean pretest = 73.41, median = 71.4, maximum value = 82.8 and minimum value = 65.7. The posttest results showed a mean = 81.14, median = 80, maximum value = 88.5, minimum value = 74.2. The bivariate results of the Wilcoxon Test showed p value = 0.001, significant (p <0.05). Statistically there were significant differences in knowledge between before training compared to after training.Keywords:The midwife knowledge, PONED training, midwife on the health center


2019 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 24-32
Author(s):  
Syahferi Anwar ◽  
Arif Rahman Aceh

Kesiapsiagaan adalah upaya-upaya yang memungkinkan pemerintah, masyarakat dan individu merespon secara cepat situasi bencana secara efektif dan salah satu cara meningkatkannya yaitu melalui focus group discussion. Tujuan dari penelitian ini untuk membuktikan adanya pengaruh sebelum dan sesudah dilakukannya  metode focus group discussion  terhadap kesiapsiagaan bencana gempa bumi di SMK Alo’oa Kota Gunungsitoli. Penelitian ini menggunakan desain one group pretest-posttest. Populasi penelitian ini seluruh siswa di SMK Negeri 1 Alo’oa sebanyak 200 siswa. Sampel penelitian adalah siswa kelas X dan XI sebanyak 15 orang. Pengambilan sampel menggunakan tekhnik probability sampling jenis systematic random sampling. Data Instumen penelitian menggunakan skala kesiapsiagaan bencana gempa bumi yang di kembangkan oleh LIPI. Data diolah dengan uji Wilcoxon test dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil Penelitian menunjukkan pengaruh metode focus group discussion terhadap kesiapsiagaan siswa menghadapi bencana gempa meningkat dengan nilai p value sebesar (0.001) dengan nilai hasil ≤ 0,05., Artinya ada pengaruh metode focus group discussion terhadap kesiapsiagaan bencana gempa bumi


2020 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 89-93
Author(s):  
Siska Nurul Abidah ◽  
Hinda Novianti

Stimulasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan anak. Hal ini seringkali oleh sebagian orangtua mengabaikannya akibat ketidaktahuan orangtua tentang cara dan pentingnya memberikan stimulasi anak sejak usia dini. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh edukasi stimulasi tumbuh kembang terhadap kemampuan deteksi dini tumbuh kembang anak usia 0-5 tahun oleh orangtua. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain Quasy Eksperiment Desaign dengan rancangan one group pretest postest desaign. Variabel independen adalah edukasi stimulasi tumbuh kembang dan variabel dependen adalah kemampuan orangtua dalam deteksi dini tumbuh kembang anak usia 0-5 tahun. Populasi ibu yang mempunyai anak usia 0-5 tahun. Sampel berjumlah 80 orang dengan cara simple random sampling. Penelitian dilakukan selama 3 bulan yaitu Mei-Juli 2020 di RW 01 dan RW 02 Kelurahan Wonokromo Surabaya. Pengumpulan data berupa kuesioner yang mengacu pada KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan), Uji statistik menggunakan wilcoxon-test. Hasil uji statistik menggunakan uji wilcoxon-test diperoleh hasil nilai signifikan 0,000 (p-value < 0.05) artinya terdapat pengaruh edukasi stimulasi tumbuh kembang terhadap kemampuan deteksi dini tumbuh kembang anak usia 0-5 tahun oleh orangtua. Pemberian edukasi stimulasi tumbuh kembang anak oleh orangtua dapat meningkatkan kemampuan orangtua dalam memberikan stimulasi tumbuh kembang sejak dini yang akan berdampak positif seperti meningkatkan perkembangan bahasa dan memori anak, kesiapan anak dalam sekolah dan membantu anak untuk memaksimalkan potensi dalam hidup mereka.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 24-31
Author(s):  
Ni Luh Putu Yunianti Suntari ◽  
Ni Nyoman Hartati Hartati ◽  
Ida Ayu Rika Kusumadewi Kusumadewi ◽  
Ni Kadek Suliani

Introduction: The purpose of this research is to know the effect of “cards in pairs” games to the students’ knowledge of personal safety skill to prevent from sexual violence. Methods: The kind of this research is Pre-Experimental Design with the layout was One-Group Pretest-Posttest used stratified random sampling, with 90 samples. Results: The result of this research showed that the students’ knowledge of personal safety skill before giving the game mostly in the category enough that was 35 people (38,9%) and after giving the game showed that the knowledge of personal safety skill were increase to the students with the most results of the students in the category good that was 69 people (76,7%). The result of this research tested by Wilcoxon test, the obtained value p-value = 0,000<alpha (0,05), then it could be concluded that there was impact by giving sexual education and self-protection from sexual violence with “cards in pairs” games media Conclusion: According the result of the research, it is recommended to the teacher in the school to improve giving the self-protection materials by applying the media “cards in pairs” game, which has an impact on this research.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 24-33
Author(s):  
Tiara Putri Ryandini ◽  
◽  
Dyah Pitaloka ◽  
Novia Dwi Astuti ◽  
◽  
...  

At the time toddler, this is the right time for parents to teach children to perform toileting. Children who have not been able to perform toileting properly because of the ability of a child who is not robust like, not yet accustomed to sitting or squatting on the toilet, have not been able to remove his trousers, and some children do who do not know how toileting, requires a method or way that is easily understood by children in teaching toileting, one of which is by video modeling. This study uses Analytical Experimental Design with one-group pretest-posttest design conducted on 34 respondents. The sampling technique uses probability sampling with a simple random sampling method. The instruments used were toileting ability questionnaire and video modeling. The results showed that the ability of child toileting before being given video modeling most of the respondents had sufficient ability, and after being given video modeling almost all respondents had good abilities. This is evidenced by the Wilcoxon test obtained p-value = 0,000 (α <0.05) where 0,000 <0.05 then there is an influence of video modeling on the ability of toileting toddler children in the Bunda Padasan Permata study group. From the results of this study, it can be concluded that video modeling can be used as an alternative to toileting learning media in toddler-age children.


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 1552-1557
Author(s):  
Eva Dwi Ramayanti ◽  
Satria Eurika Nurseskasatmata

Scabies is a type of skin disease that often attacks santriwati. The purpose of this study is to know the influence of compression of betel leaf boiled water to level scabies.This research is Pre Experimental. The population in this study are all santriwati who experience tingkat scabies. Sample 18 respondents based on Simple Random Sampling. The test used is Wilcoxon.  Based on Wilcoxon test, p-value is 0.000, because p-value <α (0.05) then H0 is rejected and H1 is accepted which means there is influence of compression of boiled water of betel leaves to level scabies santriwati, it is found that the test result is Negative rank Meaning between before and after given Compost Water Supply boiled betel leaves there is a decrease in level scabies santriwati. Is expected to increase the knowledge of responden in preventing and lowering scabies an can improve the quality of health


2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 21
Author(s):  
Puspa Ayu Larasanti

Latar Belakang : Setiap hari di negara berkembang, 20.000 anak perempuan di bawah usia 18 melahirkan. Pada tahun 2014 kasus kehamilan remaja mencapai 33,4 juta remaja. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan, Kabupaten Lombok Barat merupakan wilayah yang memiliki jumlah ibu hamil terbanyak pada tahun 2017 dengan 15,246 jiwa dibandingkan Wilayah Kota Mataram dengan 10,021 Jiwa, hasil studi kasus kehamilan remaja pada tahun 2017 kasus tertinggi berada di wilayah Puskesmas Lingsar dengan 135 Kasus. Penggunaan media yang tepat dalam memberikan pendidikan kesehatan menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan permasalahan dalam mengurangi kejadian kehamilan remaja. Video merupakan media yang tepat karena video memiliki durasi yang tidak terlalu panjang.Tujuan : Untuk mengetahui adanya Pengaruh Pendidikan Kesehatan Menggunakan Media Video Terhadap Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Mengenai Dampak Kehamilan Usia Remaja Di SMPN 1 Lingsar tahun 2018.Metode : Desain penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan rancangan penelitian One Group Pre-test Post-test. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Simple Random Sampling dengan sampel berjumlah 40 responden. Peneliti memberikan intervensi berupa pendidikan kesehatan menggunakan media video mengenai dampak kehamilan remaja yang berdurasi 10 menit. Pemberian pendidikan kesehatan diberikan selama 1 hari dan berlangsung 1 jam dengan 2x pemberian pendidikan kesehatan menggunakan media video yaitu setelah pretest dan  sebelum posttest.Hasil : Sebelum diberikan intervensi responden yang mendapatkan skor 76-100 (Kriteria Baik) sebanyak 2 responden (5,0%), kemudian setelah diberikan intervensi responden yang mendapatkan skor 76-100  (Kriteria Baik) meningkat menjadi 37 responden (92,5%)  Hasil uji statistik dengan Wilcoxon Test diperoleh nilai p value = 0,000 atau p < α=0,05Kesimpulan : Ada Pengaruh Pendidikan Kesehatan Menggunakan Media Video Terhadap Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Mengenai Dampak Kehamilan Usia Remaja Di SMPN 1 Lingsar Tahun 2018


2013 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
pp. 52
Author(s):  
Adi Suarman Situmorang

Abstract Tujuan penelitian bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan kreativitas matematika siswa yang diajar dengan model pencapaian konsep lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Mengetahui interaksi antara model pembelajaran pencapaian konsep dengan tingkat kemampuan matematika siswa terhadap peningkatan kemampuan kreativitas matematika siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Medan dengan jumlah sampel sebanyak 80 siswa dari 364 siswa SMA kelas X melalui teknik random sampling, Penelitian ini merupakan suatu studi eksperimen dengan desain penelitian pre-test-post-test control group design. Data diperoleh melalui nilai semester untuk kemampuan awal matematis (KAM), tes kemampuan pemahaman matematis, tes kemampuan kreativitas matematis. Data dianalisis dengan uji ANAVA dua jalur. Hasil analisis data menunjukkan bahwa rata-rata tes kemampuan kreativitas eksperimen dan kontrol adalah 13,3 dan 7,58 dengan p-value (2-tailed) adalah 0, dengan 0 < α = 0,05 maka terdapat perbedaan kemampuan kreativitas matematik siswa yang diajarkan dengan Model Pencapaian Konsep (MPK) dan Pendekatan Pembelajaran Konvensional, nilai signifikan sebesar 0,732, karena 0,732 > 0,05 maka tidak ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan kemampuan awal siswa terhadap perbedaan kemampuan kreativitas matematik siswa. .


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 199-202
Author(s):  
Irmawati Irmawati ◽  
Lidia Fitri ◽  
Afritayeni Afritayeni

Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 mengalami peningkatan pada remaja berusia 15-19 tahun, dimana remaja laki-laki (4,5%) dan remaja perempuan (0,7%) pernah melakukan seks pranikah. Hasil penelitian Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2014, pada usia 10-19 tahun dengan populasi 43,5 juta didapatkan hasil 52% menemukan konten pornografi melalui iklan/ situs yang tidak mencurigakan dan 14% mengakses situs porno secara sukarela. Berdasarkan survei awal di SMP A Pekanbaru terhadap 10 orang pelajar didapatkan hasil 7 dari 10 mereka sudah berpacaran, sering berpegangan tangan dan berpelukan dengan lawan jenis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan keterpaparan media massa dan peran orangtua terhadap perilaku seksual pada remaja di SMP A Pekanbaru tahun 2017. Jenis penelitian yaitu analitik kuantitatif, dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu stratified random sampling sebanyak 158 responden. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji chi square didapatkan hasil adanya hubungan antara keterpaparan media massa dan perilaku seksual dengan  p value 0,000 < 0,05 dan tidak adanya hubungan antara peran orangtua dan perilaku seksual dengan p value 0,759 > 0,05. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden terpapar media massa (82,3%) dan mayoritas orangtua berperan (91,1%) serta sebagian besar responden beresiko terhadap perilaku seksual (27,8%). Sebaiknya pihak sekolah bekerjasama dengan instansi kesehatan untuk memberikan penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi dan bekerjasama dengan BKKBN untuk membuat suatu program Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R).


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document