Progress In Social Development
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

20
(FIVE YEARS 20)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Mulawarman

2722-2861

2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 1-7
Author(s):  
Hayu Adi Darmarastri ◽  
Susanto Susanto ◽  
Tundjung Wahdi Sutirto ◽  
Supariadi Supariadi ◽  
Suharyana Suharyana ◽  
...  

ABSTRACT: The Rekso Pustoko Mangkunegaran Library has various types of historical manuscripts, covering history from ancient to modern periods. The existence of these collections is certainly very useful for writing history, especially the history of Java. Unfortunately, there are still many historical researchers in Indonesia who use colonial archival sources such as Besluit, Algemeen Verslag, Memorie van Overgave and documents such as Staatsblad, Rijksblad and Regeering Almanac instead of using existing historical manuscripts. This is due to the difficulties experienced by historical researchers in reading manuscripts which in terms of material are written by hand and use Javanese language and letters. To overcome this problem, it is necessary to catalog the manuscripts. The catalog of historical manuscripts in addition to containing the manuscript code number also contains a synopsis of the contents of the manuscript. This, in addition to making it easier for researchers to find manuscripts, also helps in understanding the contents of historical manuscripts from the Rekso Pustoko Mangkunegaran collection. The purpose of this service is to catalog the historical manuscripts of the Rekso Pustoko Mangkunegaran collection.   ABSTRAK: Perpustakaan Rekso Pustoko Mangkunegaran mempunyai berbagai jenis manuskrip sejarah, meliputi sejarah dari periode kuno hingga modern. Keberadaan koleksi-koleksi ini tentu sangat bermanfaat bagi penulisan sejarah terutama sejarah Jawa. Sayangnya, masih banyak peneliti sejarah di Indonesia yang lebih banyak menggunakan sumber arsip kolonial seperti Besluit, Algemeen Verslag, Memorie van Overgave maupun dokumen seperti Staatsblad, Rijksblad dan Regeering Almanak dibandingkan memanfaatkan manuskrip sejarah yang ada. Hal ini dikarenakan kesulitan yang dialami peneliti sejarah dalam membaca manuskrip yang dari segi material ditulis dengan tangan serta menggunakan bahasa dan huruf Jawa. Untuk mengatasi masalah ini diperlukan upaya katalogisasi manuskrip. Katalogisasi manuskrip sejarah selain berisi nomor kode manuskrip juga berisi sinopsis dari isi manuskrip. Hal ini selain mempermudah peneliti dalam menemukan manuskrip juga sekaligus membantu dalam memahami isi manuskrip sejarah koleksi Rekso Pustoko Mangkunegaran. Tujuan dilakukannya pengabdian ini adalah untuk membuat katalog manuskrip sejarah koleksi Rekso Pustoko Mangkunegaran.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 8-18
Author(s):  
Suci Masliawati ◽  
Fikarwin Zuska

ABSTRACT: This study aims to describe the exploitation of cerbung fish and its socio-economic consequences as a driver of the economy of the residents of Perlis Village, West Brandan District, Langkat Regency, North Sumatra. The method used to obtain data and information in this research is live-in with residents, while carrying out observations and interviews with informants in each stage of the cerbung fish production process as well as key informants. The results of the study show that the exploitation of cerbung fish has created a productive work cycle of ‘money printing' for many people so that this business can act as the economic locomotive of Perlis Village. Those involved as agents in this business are fishermen or fish catchers (men), women splitting and drying fish, boat and yard washers (fishing gear), ducklings, fish shovelers, canoe miners, and owners shop.   ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengusahaan ikan cerbung dan akibat sosial-ekonominya sebagai penggerak perekonomian penduduk Desa Perlis, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data dan informasi dalam penelitian ini adalah tinggal-bersama warga (live-in), sembari melaksanakan pengamatan (observation) dan wawancara (interview) dengan informan-pelaku di masing-masing tahap proses produksi ikan cerbung dan juga informan kunci. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengusahaan ikan cerbung telah menimbulkan siklus kerja produktif ‘pencetak uang’ untuk banyak orang sehingga bisnis ini bisa berperan sebagai lokomotif ekonomi Desa Perlis. Mereka yang terlibat sebagai pelaku (agent) dalam usaha ini ialah nelayan atau penangkap ikan (laki-laki), perempuan pembelah dan penjemur ikan, tukang cuci boat dan pekarangan (alat tangkap), anak itik, tukang sorong ikan, penambang sampan, dan pemilik kedai.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 19-23
Author(s):  
Mirna Yusuf

ABSTRACT:So far, the literature that looks at the relationship between community organizations and the Covid-19 pandemic tends to see community organizations only as subjects that have a big influence and role in helping the community to deal with Covid-19. However, no one has seen the relationship between community organizations and the Covid-19 pandemic by seeing community organizations as objects of the presence of the pandemic. So that researchers want to see further how community organizations deal with the Covid-19 pandemic as a disaster. More specifically, researchers want to analyze the adaptation of community organizations to the presence of Covid-19 as part of organizational disaster management. This will then be seen in more detail by taking one of the cases in a community organization based on empowerment in the fields of education and poverty alleviation, namely Project Child Indonesia. The topic of organizational adaptation will be the main topic of this paper.   ABSTRAK:Selama ini literatur yang melihat hubungan organisasi masyarakat dengan pandemi Covid-19 cendrung melihat organisasi masyarakat hanya sebagai subjek yang memiliki pengaruh dan peran besar dalam membantu masyarakat untuk menangani Covid-19. Akan tetapi belum ada yang melihat hubungan organisasi masyarakat dan pandemi Covid-19 dengan melihat organisasi masyarakat sebagai objek dari hadirnya pandemi tersebut. Sehingga peneliti ingin melihat lebih lanjut bagaimana organisasi masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19 sebagai sebuah bencana. Lebih khusus peneliti ingin menganalisis adaptasi organisasi masyarakat terhdap hadirnya Covid-19 sebagai bagian dari manajemen bencana organisasi. Hal ini kemudian akan dilihat lebih rinci dengan mengambil salah satu kasus pada organsasi masyarakat yang berbasis pada pemberdayaan di bidang pendidikan dan pengentasan kemiskinan yaitu Project Child Indonesia. Topik mengenai adaptasi organisasi akan menjadi topik bahasan utama tulisan ini.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 33-39
Author(s):  
Ahmad Fauzi ◽  
Zulkifli Abdullah

ABSTRACT: This study aims to identify and describe the role of the Student Da'wah Institute of the Faculty of Social and Political Sciences, Mulawarman University in contributing to improving the non-academic achievements of FISIP Mulawarman University students and to identify and describe the supporting and inhibiting factors of the Student Da'wah Institute (LDK) FISIP Mulawarman University in improving achievement. Non-Academic. The data collection technique is purposive sampling and the data analysis used in this research is descriptive qualitative. The results of this study indicate the role of LDK FISIP Mulawarman University in improving students' non-academic achievements, has three roles, namely the role of LDK FISIP as Education (Dakwah Education), the role of LDK FISIP as a facilitator, and the role of LDK FISIP as a motivator.   ABSTRAK: Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui dan mendekskripsikan peran Lembaga Dakwah Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman dalam berkontribusi meningkatkan prestasi Non Akademik mahasiswa FISIP Universitas Mulawarman dan untuk mengetahui dan mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat Lembaga Dakwah Kemahasiswaan (LDK) FISIP Universitas Mulawarman dalam meningkatkan prestasi Non Akademik. Adapun Teknik pengumpulan data adalah purposive sampling dan analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan peran LDK FISIP Universitas Mulawarman dalam meningkatkan prestasi Non Akademik Mahasiswa, memiliki tiga peran yaitu Peran LDK FISIP sebagai Edukasi (Pendidikan Dakwah), Peran LDK FISIP sebagai Fasilitator dan Peran LDK FISIP sebagai Motivator.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 24-32
Author(s):  
Sonia Adinda Septi Maurani ◽  
Sukapti Sukapti ◽  
Badruddin Nasir

ABSTRACT: The Borneo Etnika Studio is one of the studios in Samarinda City that was founded in 2008 and turned into a community in 2013 with a wider focus on art. The training and coaching activities include basic theory in dancing and playing traditional musical instruments which consist of three realms of artistic culture which include the palace, the coast and the hinterland. The Borneo Etnika Studio opened the activity in general to the wider community, then the studio as a supporting element in developing traditional arts also played its role in creating new works by participating in various kinds of performances and competitions as well as collaborating with the local government, one of which was UPTD Taman Budaya which is a facilitator in providing a place for the activities carried out by the Borneo Ethnic Studio.   ABSTRAK: Sanggar Borneo Etnika merupakan salah satu sanggar di Kota Samarinda yang berdiri sejak tahun 2008 dan berubah menjadi komunitas pada tahun 2013 dengan fokus seni yang lebih luas. Kegiatan pelatihan dan pembinaan didalamnya meliputi teori dasar dalam menari dan memainkan alat musik tradisional yang terdiri dari tiga ranah budaya kesenian yang meliputi keraton, pesisir dan pedalaman. Sanggar Borneo Etnika membuka kegiatan tersebut secara umum untuk masyarakat luas, kemudian sanggar sebagai unsur pendukung dalam mengembangkan kesenian tradisional juga menjalankan peranannya dalam menciptakan karya-karya terbaru dengan mengikuti berbagai macam pementasan dan perlombaan serta menjalin kerjasama dengan pemerintah setempat salah satunya UPTD Taman Budaya yang merupakan fasilitator dalam menyediakan tempat untuk kegiatan yang dilaksanakan Sanggar Borneo Etnika.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1-5
Author(s):  
Langgeng Saputra ◽  
Sri Murlianti ◽  
Martinus Nanang

ABSTRACT: Jihad has been an integral part of Islamic discourse from its early days until today. This research was conducted to determine variations in the meaning of jihad that developed in Mulawarman University students. I use Paul Ricoeur's theory of Social Hermeneutics to explain how the process of interpreting meaning from a text. Ricoeur views that text has a life of its own regardless of the author's intention or intent (text autonomy). In interpreting the text, Ricoeur also argues that understanding and explanation are not two contradictory methods of interpreting the text. The workings of Paul Ricoeur's social hermeneutics include three factors, namely the world of text, the world of presenters, and the world of readers, whereas in this paper there are only two factors, namely the world of text and the world of readers. Jihad in al-Qur'an is repeated 41 times in 23 verses and by Ibn Al-Qayyim it is divided into four meanings, namely jihad against lust, jihad against Satan, jihad against infidels, and hypocrites, and jihad against injustice and wickedness. Meanwhile, readers only divide jihad into two meanings, namely jihad against lust and war jihad. In the process of interpreting, readers are greatly influenced by the trajectories of life that they have been through. This can be seen from the many meanings of jihad they express, namely war, defending, doing good, effort/strength, being serious, preaching, and enthusiasm. ABSTRAK: Jihad merupakan bagian integral wacana Islam sejak masa awal kedatangannya hingga sampai saat ini. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui variasi makna jihad yang berkembang pada Mahasiswa Universitas Mulawarman. Teori Paul Ricouer tentang Hermenutika Sosial saya gunakan untuk menjelaskan tentang bagaimana proses menafsir sebuah makna dari sebuah teks. Ricouer berpandangan bahwa teks memiliki kehidupannya sendiri terlepas dari intensi atau maksud pengarang (otonomi teks). Dalam menginterpretasi teks, Ricoeur juga berpendapat bahwa pemahaman dan penjelasan bukanlah dua metode yang bertentangan dalam menafsirkan teks. Cara kerja hermenutika sosial Paul Ricoeur mencakup tiga faktor yaitu dunia teks, dunia pemateri dan dunia pembaca sedangkan dalam tulisan ini hanya ada dua faktor yaitu dunia teks dan dunia pembaca. Jihad dalam al-Qur’an terulang 41 kali dalam 23 ayat dan oleh Ibn Al-Qayyim dibagi menjadi empat makna, yakni jihad melawan hawa nafsu, jihad melawan setan, jihad memerangi kaum kafir dan kaum munafik serta jihad melawan kezaliman dan kefasikan. Sedangkan pembaca hanya membagi jihad dalam dua makna yakni jihad melawan hawa nafsu dan jihad perang. Dalam proses penafsirannya, pembaca sangat dipengaruhi oleh trajektori kehidupan yang mereka pernah lalui. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya makna jihad yang mereka ungkapkan, yaitu perang, membela, melakukan kebaikan, usaha/kekuatan, bersungguh-sungguh, dakwah serta semangat.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 28-34
Author(s):  
Alan Chandra Suptandar ◽  
Harihanto Harihanto ◽  
Badruddin Nasir

ABSTRACT: The background of this research is the news on social media that the coffee shop on Jalan Samarinda - Tenggarong, Kilometer 10, Bukit Raya Village is considered by some members of the surrounding community to be used as a shrouded place of protection. This study aims to verify and validate the correctness of the perceptions and judgments of these community members. To achieve this goal, data has been collected from community members and leaders, as well as officials in Bukit Raya Village through interviews. The selection of community members as informants was done accidentally. Verification is also carried out through participatory observation in some of the coffee shops mentioned above. The data that had been collected were analyzed qualitatively-descriptive-interpretive. The results showed that in general the members of the Bukit Raya community were aware of these coffee shops. As far as they know, the owners and waiters of the coffee shop are not local people, but outsiders - Samarinda and it is suspected that some are from Surabaya. Some members of the Bukit Raya community think that these coffee shops are also generally used as places of disguised prostitution. ABSTRAK: Hal yang melatarbelakangi penelitian ini adalah adanya berita di media sosial bahwa warung kopi yang ada di Jalan Samarinda – Tenggarong, Kilometer 10, Desa Bukit Raya dinilai oleh sebagian anggota masyarakat di sekitarnya digunakan sebagai tempat protistusi terselubung. Penelitian ini bertujuan memferifikasi dan memvalidasi kebenaran persepsi dan penilaian anggota masyarakat tersebut. Untuk mencapai tujuan ini telah dikumpulkan data dari anggota dan tokoh masyarakat, serta aparat di Desa Bukit Raya melalui wawancara. Pemilihan anggota masyarakat sebagai informan dilakukan secara kebetulan (accidental). Verifikasi juga dilakukan melalui pengamatan terlibat (observation participatory) di beberapa warung kopi yang disebut di atas. Data yang telah dikumpulkan dianalisis secara kualitatif-deskriptif-interpretatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya anggota masyarakat Desa Bukit Raya mengetahui adanya warung-warung kopi tersebut. Sepengetahuan mereka para pemilik dan pelayan warung kopi tersebut bukan orang setempat, melainkan orang luar – Samarinda dan diduga ada yang dari Surabaya. Sebagian anggota masyarakat Desa Bukit Raya menilai bahwa warung-warung kopi tersebut umumnya digunakan pula sebagai tempat prostitusi terselubung.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 21-27
Author(s):  
Fiqri B Fahreza ◽  
Sutadji Sutadji ◽  
Zulkifli Abdullah

ABSTRACT: This study describes and analyzes the Perceptions of Farmer Groups on the Performance of Field Agricultural Extension (PPL) in Rempanga Village, Loa Kulu District, Kutai Kartanegara Regency, and to identify whether farmers understand the main duties and functions of field agricultural extension agents in Rempanga Village, Loa Kulu District, Kutai Kartanegara Regency. The type of research used is descriptive qualitative. The research focus in this thesis refers to how farmers understand the performance of field agricultural extension agents (PPL) in the sustainability of the agricultural process. The data sources were obtained from primary data, namely conducting interviews with key informants and informants, and secondary data from the archives and documents of the Rempanga Village Office as well as other documents related to this research. The data analysis technique used is an interactive data analysis method. Based on the results of research in the field of Farmer Groups' Perceptions of Field Agricultural Extension (PPL) performance, it can be said that the absence of agricultural instructors has had a quite visible negative impact, especially in terms of assistance and education which is an obstacle to running agriculture in Rempanga Village. ABSTRAK: Penelitian ini mendeskripsikan dan menganalisis mengenai Persepsi Kelompok Tani Atas Kinerja Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Desa Rempanga Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara, dan untuk mengidentifikasi apakah para petani mengerti tugas dan fungsi utama penyuluh pertanian lapangan di Desa Rempanga Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Fokus penelitian dalam skripsi ini mengacu pada bagaimana petani memahami kinerja penyuluh pertanian lapangan (PPL) dalam keberlangsungan proses pertanian. Sumber data diperoleh dari data primer yaitu melakukan wawancara dengan key informan dan informan, dan data sekunder yang berasal dari arsip dan dokumen-dokumen Kantor Desa Rempanga maupun dokumen lain yang terkait dengan penelitian ini. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah metode analisis data interaktif. Berdasarkan hasil penelitian dilapangan Persepsi Kelompok Tani Atas Kinerja Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dapat dikatakan bahwa ketiadaan penyuluh pertanian membawa dampak negatif yang cukup terlihat terutama dalam segi bantuan serta edukasi yang menjadi kendala jalannya pertanian di Desa Rempanga.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 6-12
Author(s):  
Lailatul Fitriyah ◽  
Sukapti Sukapti ◽  
Sarifudin Sarifudin

ABSTRACT: This research is to describe the efforts of the Social Service and Satpol PP of Samarinda City in institutionalizing Perda Number 07 of 2017, describing the constraints in enforcing Regional Regulation Number 07 of 2017, describing the institutionalization process, namely the stages of being known, known, obeyed and respected and to describe at what stage society is Jalan Pramuka in the institutionalization of Perda Number 07 of 2017. The results obtained from this study indicate that the efforts made by the Social Service are direct socialization, namely socialization in schools, sub-districts and official meetings, then indirect socialization through appraisal signs, brochures and pamphlets. The process of institutionalizing Perda Number 07 of 2017 has not been internalized by the Jalan Pramuka community, the community only goes through the first stage, namely the known stage. Some people do not know the Perda because there is no direct socialization in Sempaja Selatan Village. Obstacles in enforcement by the Social Service administrators are limited funds for comprehensive outreach, Satpol PP which is not sufficient to cover the whole of Samarinda City, and reluctance to take action against people who still give, because it is considered that giving is a human right. ABSTRAK: Penelitian ini adalah mendeskripsikan upaya dari Dinas Sosial dan Satpol PP Kota Samarinda dalam pelembagaan Perda Nomor 07 Tahun 2017, mendeskripsikan kendala dalam penegakan Perda Nomor 07 Tahun 2017, mendeskripsikan proses pelembagaan yaitu tahap dikenal, diketahui, ditaati dan dihargai dan untuk mendeskripsikan pada tahap mana masyarakat Jalan Pramuka dalam pelembagaan Perda Nomor 07 Tahun 2017.  Hasil yang di peroleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa Upaya yang dilakukan oleh Dinas Sosial adalah dengan sosialisasi secara langsung yaitu sosialisasi di sekolah, kelurahan dan rapat dinas, kemudian sosialisasi secara tidak langsung melalui plang himbauan, brosur dan pamplet. Proses pelembagaan Perda Nomor 07 Tahun 2017 belum terinternalisasi oleh masyarakat Jalan Pramuka, masyarakat hanya melalui satu tahap pertama yaitu tahap dikenal. Sebagian masyarakat tidak mengetahui Perda tersebut karena tidak adanya sosialisasi secara langsung di Kelurahan Sempaja Selatan. Kendala dalam penegakan oleh pihak penyelenggara  Dinas Sosial  terbatasnya dana untuk sosialisasi secara menyeluruh, Satpol PP  yang tidak cukup dalam mengcover seluruh Kota Samarinda, serta rasa segan dalam menindak masyarakat yang masih memberi, karena dinilai memberi adalah hak asasi manusia.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 13-20
Author(s):  
Herman Anye ◽  
Novita Suryaningsih

ABSTRACT: The community participation program in conserving village forests is carried out by the Forest and Climate Change Program of Long Laai Village. Indonesia's forest is one of the third largest tropical forests in the world and is ranked second in terms of diversity. From an ecological, economic and social perspective, it turns out that the level of forest destruction in Indonesia is still relatively high from year to year due to uncontrolled exploitation activities carried out massively without paying attention to sustainability and sustainability. Kalimantan is one of the lungs of the world whose forest area is 40.8 million hectares. According to data released by the forestry department, the deforestation rate in Kalimantan from 2000 to 2005 reached around 1.23 million hectares. Berau District has an area of 2,194,299,525 hectares consisting of protection forest, limited production forest, permanent production forest, conservation forest and other areas of use. The successes and failures achieved by the community and the Forest and Climate Change program and the supporting and hindering factors for the program's running are a village approach strategy to raise community awareness in maintaining and utilizing forest products. ABSTRAK: Program partisipasi masyarakat dalam melestarikan hutan desa dilaksanakan oleh Forest and Climate Change Programme Desa Long Laai. Hutan Indonesia merupakan salah satu hutan tropis terluas ketiga di dunia dan ditempatkan pada urutan kedua dalam hal tingkat keanekaragaman. Dari sisi ekologi, ekonomi dan sosial ternyata tingkat kerusakkan hutan di Indonesia masih relatif tinggi dari tahun ketahun diakibatkan kegiatan eksploitasi yang tidak terkendali dan dilakukan secara masif tanpa memperhatikan kelestarian serta keberlanjutan.  Kalimantan adalah salah satu paru-paru dunia luas hutannya yaitu, 40,8 juta hektar. Menurut data yang dikeluarkan departemen kehutanan angka deforestasi Kalimantan pada tahun 2000 sampai 2005 mencapai sekitar 1,23 juta hektar. Kabupaten Berau memiliki luas wilayah 2.194.299,525 Ha yang terdiri dari Hutan Lindung, Hutan Produksi Terbatas, Hutan Produksi Tetap, Hutan Konservasi, dan Areal penggunaan Lain. Keberhasilan dan kegagalan yang dicapai masyarakat dan Forest and Climate Change programme dan faktor pedukung dan penghambat jalannya program ada strategi pendekatan desa untuk membangkitkan kesadaran masyarakat dalam menjaga dan memanfaatkan hasil hutan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document