eL Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

46
(FIVE YEARS 46)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Institut Agama Islam Tribakti Kediri

2656-7121

2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 102-114
Author(s):  
A. Jauhar Fuad ◽  
Pranita Andhinasari

The problem that arises in learning in the Covid-19 era is unilateral learning centered on teacher activities, by giving assignments. Students only work on assignments and then the work is photographed and sent via whatsapp, causing students to lack understanding of the material and reluctant to do assignments. The solution to the problems above is the use of video for learning and e-learning. This research phase begins with action planning, action implementation, observation and reflection. This stage is repeated until the expected increase in learning outcomes is achieved, and does not require further improvement. The final result analysis showed that in the pre-learning cycle the percentage of classical completeness was 27.28%. In the first cycle there was an increase in classical completeness reaching 54.5%. In the second cycle there was an increase in classical completeness reaching 91%. Thus, it can be concluded that the use of video for learning and e-learning during the covid-19 pandemic is able to improve student learning outcomes. [Permasalahan yang muncul dalam pembelajaran di era Covid-19 adalah pembelajaran sepihak yang dipusatkan pada kegiatan guru. Dengan pemberian tugas siswa hanya mengerjakan tugas kemudian karya tersebut difoto dan dikirim melalui whatsapp sehingga menyebabkan siswa kurang memahami materi dan enggan mengerjakan tugas. Solusi dari permasalahan di atas adalah pemanfaatan video untuk pembelajaran dan e-learning. Tahap penelitian ini dimulai dengan perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Tahap ini diulangi sampai tercapai peningkatan hasil belajar yang diharapkan, dan tidak memerlukan perbaikan lebih lanjut. Analisis hasil akhir menunjukkan bahwa pada siklus pra pembelajaran persentase ketuntasan klasikal sebesar 27,28%. Pada siklus I terjadi peningkatan ketuntasan klasikal mencapai 54,5%. Pada siklus II terjadi peningkatan ketuntasan klasikal mencapai 91%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan video untuk pembelajaran dan e-learning di masa pandemi covid-19 mampu meningkatkan hasil belajar siswa]


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 208-217
Author(s):  
Tenika Illananingtyas

The Indonesian government is currently facing a Covid-19 pandemic that is still beyond its control. From print media to electronic media, the mass media continues to report on the number of victims infected with this virus, and the number is declining. One of the predictive steps to prevent the spread of this virus is to maintain social distancing. As a formal educational institution, the school responded quickly to this situation. The school does not hope that by changing the face-to-face learning mode, the virus will spread in its environment. I.e. through distance learning or online learning (online). Therefore, this is the task of the teacher, that is, to be able to create various activities in online learning that can attract students' interest in learning. Especially learning English requires not only theory, but also a lot of practice. Therefore, interactive learning in the form of activities is required to allow students to actively participate in the online learning process. This research aims to obtain important information about the effectiveness of online distance learning (PJJ) for primary schools in Kediri City. The research methods used descriptive qualitative methods to 20 respondents. According to the analysis data, the research results show that online distance learning for elementary schools is considered to be quite effective.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 161-178
Author(s):  
Femiliana Hakim

Islamic religious education learning (PAI) at elementary school has been dominated teacher and is not conducted maximally. This causes students' attention less focused in the teaching and learning process. To overcme this problem, it needs an alternative learning method. This article is descriptive analytic using a qualitative approach. The data is collected used literature study. The research results indicate three things. The first is, the scramble method is a relatively new learning technique, it also makes students are actively involved in the teaching and learning process. The second is, PAI learning is still dominated by the teacher which causes students to be less active and resulted learning outcomes too low. The third is, the scramble method is very important to be applied in PAI learning for elementary schools. This is done to improve student learning outcomes and change the monotonous learning methods. [Pembelajaran pendidikan agama Islam (PAI) pada jenjang sekolah dasar menunjukkan masih didominasi belum berlangsung secara maksimal. Hal ini menyebabkan perhatian siswa kurang fokus saat belajar di sekolah. Diperlukan metode pembelajaran alternatif untuk mengakhiri permasalahan ini. Artikel ini bersifat deskriptif-analitik dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan datanya menggunakan studi kepustakaan. Hasil pembahasan tulisan ini menunjukkan kepada tiga hal. Pertama menunjukkan bahwa metode scramble adalah teknik pembelajaran yang tergolong baru dan mampu menjadikan siswa aktif dalam proses pembelajaran. Kedua adalah kondisi pembelajaran PAI selama ini masih didominasi oleh metode ceramah yang menyebabkan siswa kurang aktif sehingga hasil belajar siswa masih tergolong rendah. Ketiga adalah metode scramble semakin penting (urgent) untuk diterapkan dalam pembelajaran PAI pada sekolah dasar. Hal ini didorong keinginan untuk menaikkan hasil belajar siswa dan mengakhiri metode pembelajaran yang selama ini masih monoton]


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 115-130
Author(s):  
Elya Umi Hanik ◽  
Annisa Dita Ramadhani

This study aims to determine the process of implementing learning strategies with flipped classrooms as the implementation of blended learning in learning during the Covid-19 pandemic at MI NU Miftahul Falah Undaan Tengah. The research method used is descriptive qualitative method by conducting interviews with class teachers. The learning process is carried out by combining online and offline learning with 50% online and 50% offline presentations. Students who do offline learning are divided into 2 stages, where 50% of the students leave on the first day, and the other 50% on the second day and so on. With data collection techniques in the form of interviews and documentation, the results of the study indicated that the learning carried out with the flipped classroom blended learning strategy had several advantages and obstacles. [Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penerapan strategi pembelajaran dengan flipped classroom sebagai implementasi dari blended learning pada pembelajaran di masa pandemi covid-19 di MI NU Miftahul Falah Undaan Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan melakukan wawancara kepada guru kelas. Proses pembelajaran dilakukan dengan memadukan pembelajaran secara daring dan luring dengan presentasi 50% secara daring dan 50% secara luring. Peserta didik yang melakukan pembelajaran secara luring dibagi menjadi 2 tahapan, dimana 50% jumlah peserta didik berangkat pada hari pertama, dan 50% yang lain pada hari kedua dan seterusnya. Dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan dokumentasi, hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilakukan dengan strategi flipped classroom blended learning ini terdapat beberapa keunggulan dan hambatan]


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 131-144
Author(s):  
Bukhori Muslim

Character education is one part of national development that is prioritized by the current government. In character education, every school/madrasah must integrate character values through activities, such as intra-curricular, co-curricular and extra-curricular activities. However, the fact is that the character education implemented by schools/madrasas has not been implemented properly. One of the causes is the implementation of management functions in schools/madrasa that are less than optimal. The purpose of this study was to analyze and describe the implementation of character education management in intra-curricular, co-curricular and extra-curricular activities at MI Pembangunan UIN Jakarta. This research uses a qualitative approach with a descriptive method. Data collection techniques through observation, interviews, and documentation. The data analysis technique uses the Miles and Huberman model, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this study are; Character education management refers to the management function, namely planning, organizing, implementing and supervising the 5 main values of education, namely religious, nationalist, independent, mutual cooperation and integrity in every intracurricular, cocurricular, and extracurricular activity. [Pendidikan karakter menjadi salah satu bagian dari pembangunan nasional yang diprioritaskan pemerintah saat ini. Dalam pendidikan karakter setiap sekolah/madrasah harus mengintegrasikan nilai-nilai karakter melalui kegiatan, seperti intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler. Namun faktanya pendidikan karakter yang diterapkan oleh sekolah/madrasah belum terlaksana dengan baik. Salah satu penyebabnya adalah penerepan fungsi manajemen di sekolah/madrasah yang kurang optimal. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan mendeskripsikan pelaksanaan manajemen pendidikan karakter pada kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler, di MI Pembangunan UIN Jakarta. Penelititan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah; manajemen pendidikan karakter mengacu pada fungsi manajmen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang terintegrasi pada 5 nilai utama pendidikan, yaitu religius, nasionalis, mandiri, gotong royong dan integritas di setiap kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler]


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 145-160
Author(s):  
Mukani

The madrasa role has long been recognized by community. Based on Law Number 20 of 2003 concerning National Education System, madrasa is a national education sub-system. This article is descriptive-analytic with a qualitative approach. The data was collected through interviews, documentation and observation. The data then analyzed by non-statistics, such as data reduction, data presentation and conclusion drawing. The study describes a brief biography of KH. M. Mahsun Adnan, he was born in Nglaban, he studied at Tebuireng, after that he studied at PGA. After graduating, he then continued his study at Undar and then dedicated himself to da'wah and education until his death. The second focus is the struggle of KH. M. Mahsun Adnan toward Al-Adnani Islamic Elementary School Jombang, starting from being a pioneer, becoming the head of a madrasa, teaching in it and fighting to make the madrasa run up. So far, Al-Adnani Islamic Elementary School Jombang shows its existence continuesly in bringing forword the community arround through education. [Peran madrasah telah lama diakui oleh masyarakat. Madrasah berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas adalah sebagai sub sistem pendidikan nasional. Artikel ini berjenis deskriptif-analitik dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data melalui wawancara, dokumentasi dan observasi. Analisis data menggunakan non-statistik, yaitu reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan. Pembahasan tulisan ini mendeskripsikan biografi singkat KH. M. Mahsun Adnan, mulai lahir di Dusun Nglaban, menimba ilmu ke Tebuireng, PGA dan kuliah di Undar lalu mengabdikan diri bagi dakwah dan dunia pendidikan hingga wafatnya. Fokus kedua adalah perjuangan KH. M. Mahsun Adnan kepada MI Al-Adnani Kayangan, mulai dari menjadi merintis, menjadi kepala madrasah, mengajar di dalamnya hingga berjuang agar madrasah tersebut tetap berkiprah. Hingga sekarang, MI Al-Adnani Kayangan tetap menunjukkan eksistensi dalam memajukan warga masyarakat sekitar melalui dunia pendidikan]


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 179-194
Author(s):  
Dianis Izztul Yuanita ◽  
Mohamad Muchib Azhari

So far, the tendency of mathematics teachers to not optimize students' mathematical thinking skills in learning, especially higher order thinking skills. One of the higher order thinking skills is reflective thinking. Reflective thinking is a directed and precise process in which individuals analyze, evaluate, motivate, gain deep meaning, using appropriate learning strategies. The reflective thinking ability according to Surbeck, Han and Moyer has 3 phases/levels, namely reacting, comparing, and contemplating. The purpose of this study was to describe students' reflective thinking skills in solving math problems with fractions in class V-A MI Tanwirul Fuad Sumberjo. As a source of data taken 6 students from 27 students. In this study data collection techniques used, namely tests, interviews and documentation. The data analysis technique used is qualitative data analysis with data reduction steps, data presentation, and drawing conclusions. Data analysis was carried out by: 1) presenting the data, 2) comparing the test result data with interviews conducted with students, and 3) concluding the data. [Selama ini kecenderungan para guru matematika kurang mengoptimalkan kemampuan berpikir matematika siswa dalam pembelajaran, terutama kemampuan berpikir tingkat tinggi. Salah satu kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah berpikir reflektif. Berpikir reflektif adalah proses terarah dan tepat dimana individu menganalisis, mengevaluasi, memotivasi, mendapatkan makna mendalam, menggunakan strategi pembelajaran yang tepat. Kemampuan berpikir reflektif menurut Surbeck, Han dan Moyer memiliki 3 fase/tingkatan yaitu reacting, comparing, dan contemplating. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir reflektif siswa dalam memecahkan masalah matematika materi pecahan di kelas V-A MI Tanwirul Fuad Sumberjo. Sebagai sumber data diambil 6 siswa dari 27 siswa. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu tes, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis data kualitatif dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Analisis data dilakukan dengan cara: 1) menyajikan data, 2) membandingkan data hasil tes dengan wawancara yang dilakukan terhadap siswa, dan 3) menyimpulkan data]


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 195-207
Author(s):  
Liana Mutholiin ◽  
Bustanul Arifin

This research was conducted to find out how to compile and analyze the Odd End Semester Assessment questions at MI MHM Banjarsari, and to determine the quality of the multiple choice items of the Odd End Semester Assessment Grade VI Theme 1 MI MHM Banjarsari Academic Year 2019/2020. The research design used in the analysis of the quality of the multiple choice items Final Assessment of the odd semester class VI Theme 1 MI MHM Banjarsari Academic Year 2019/2020 is quantitative descriptive. Data collection in this study used document analysis method. The source of the data of this study was the question sheets and answer sheets of students participating in the Odd End Semester Assessment (PAS) of Class VI Theme 1 MI MHM Banjarsari. Calculation of the level of difficulty, different power, the effectiveness of deceit, the validity and reliability of the instrument in this study using the Anates V 0.4 program. The results of the research that have been done show that the quality of the final semester semester 1 question items in MI MHM Banjarsari in 2019/2020 from a total of 35 multiple choice questions viewed from the difficulty level obtained as many as 10 items (28.57%) with the difficulty level of questions in very easy category, 7 items (20%) in the easy category, 14 items (40%) in the medium category, 3 items (8.57%) in the difficult category, and 1 item (2.86%) in the very difficult category. Judging from the different power of the final semester assessment questions, theme 1 found 5 items (14.29%) in the very bad category, 13 items (37.14%) in the bad category, 6 items (17.14%) in the category enough, 10 items (28.57%) in the good category, and 1 item (2.86%) in the very good category. Judging from the deception of answers to the odd semester final assessment questions, there were 3 questions (8.57% in the very bad category, 6 questions (17.14%) in the bad category, 4 questions (11.48%) in the good category, and 22 questions (62.86%) in the very good category Judging from the validity of the odd semester final evaluation questions theme 1 obtained valid questions (significant / very significant) of 15 questions (42.86%) and for invalid questions a total of 20 questions (57.14%) In terms of reliability, it was obtained 0.81. Thus it can be concluded that the quality of the items can be said to be less good. [Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui cara menyusun dan menganalisis soal Penilaian Akhir Semester ganjil di MI MHM Banjarsari, dan untuk mengetahui kualitas butir soal pilihan ganda Penilaan Akhir Semester ganjil kelas VI Tema 1 MI MHM Banjarsari Tahun Ajaran 2019/2020. Desain penelitian yang digunakan dalam analisis kualitas butir soal pilihan ganda Penilaan Akhir Semester ganjil kelas VI Tema 1 MI MHM Banjarsari Tahun Ajaran 2019/2020 adalah deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metodeanalisis dokumen. Sumber data penelitian ini adalah lembar soal dan lembarjawaban siswa peserta Penilaian Akhir Semester (PAS) ganjil Kelas VI Tema 1 MI MHM Banjarsari. Penghitungan tingkat kesulitan, daya beda, efektivitas pengecoh, validitas dan reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan program Anates V 0.4. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa kualitas butir soal penilaian akhir semester ganjil tema 1 di MI MHM Banjarsari tahun 2019/2020 dari total 35 soal pilihan ganda ditinjau dari tingkat kesukaran didapatkan sebanyak 10 butir soal (28,57%) dengan tingkat kesukaran soal dalam kategori sangat mudah, 7 butir soal (20%) dalam kategori mudah, 14 butir soal (40%) dalam kategori sedang, 3 butir soal (8,57%) dalam kategori sukar, dan 1 butir soal (2,86%) dalam kategori sangat sukar. Ditinjau dari daya beda soal penilaian akhir semester ganjil tema 1 didapatkan 5 butir soal (14,29%) dalam kategori sangat jelek, 13 butir soal (37,14%) dalam kategori jelek, 6 butir soal (17,14%) dalam kategori cukup, 10 butir soal (28,57%) dalam kategori baik, dan 1 butir soal (2,86%) dalam kategori sangat baik. Ditinjau dari pengecoh jawaban soal penilaian akhir semester ganjil tema 1 terdapat sebanyak 3 soal (8,57% dalam kategori sangat buruk, 6 soal (17,14%) dalam kategori buruk, 4 soal (11,48%) dalam kategori baik, dan 22 soal (62,86%) dalam kategori sangat baik. Ditinjau dari validitas soal penilaian akhir semester ganjil tema 1 didapatkan soal valid (signifikan/sangat signifikan) sejumlah 15 soal (42,86%) dan untuk soal yang tidak valid sejumlah 20 soal (57,14 %). Ditinjau dari reabilitas didapatkan sebesar 0.81. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kualitas butir soal bisa dikatakan kurang baik]


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 82-92
Author(s):  
Syifa Salamah ◽  
Nita Andriani Safitri ◽  
Nurlatifah ◽  
Ara Hidayat

The aim of this research is to analyze and study the practice of managing the Special Assistance fund in Diniyah Takmiliyah Communication Forum in West Bandung Regency. This research is a descriptive research with a qualitative approach. The data collection technique is done by interview, observation, and literature study. Literature study by seeking information from other literature. The data obtained were then analyzed by reducing, presenting, and concluding. The analysis results of the management the Special Assistance fund At Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Al-Alim was found that: (1) The Special Assistance Fund for Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Teachers was sourced from the allocation of grants distributed by the provincial government in collaboration with the “Majelis Kerja Kelompok Diniyah Takmiliyah” (MK2DT). Then the funds are managed by the “Forum Komunikasi Madrasah Diniyah Takmiliyah” (FKDT) at the district or city level which is then coordinated with the FKDT at the sub-district level before being received directly by each teacher in each MDTA educational institution; (2) The management of the BKG funds has shown the principles of efficiency and tolerance in the budget allocation for costs.   [Tujuan penelitin ini untuk menganalisis dan mengkaji praktik pengelolaan dana bantuan khusus guru (BKG) pada Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah di Kabupaten Bandung Barat. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan studi pustaka. Studi Pustaka dilakukan dengan mencari informasi dari literatur lainya. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan cara direduksi, disajikan, dan disimpulkan. Hasil analisis pengelolaan Dana Bantuan Khusus Guru (BKG) di Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Al-Alim diperoleh bahwa: (1) Dana Bantuan Khusus Guru Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah bersumber dari alokasi dana Hibah yang disalurkan oleh pemerintah Provinsi berkerjasama dengan Majelis Kerja Kelompok Diniyah Takmiliyah (MK2DT) Jawa Barat. Kemudian dana tersebut dikelola oleh Forum Komunikasi Madrasah Diniyah Takmiliyah (FKDT) tingkat kabupaten atau kota yang kemudian di koordinasikan dengan FKDT tingkat kecamatan sebelum diterima langsung oleh masing-masing guru disetiap lembaga pendidikan MDTA; (2) Pengelolaan anggaran biaya dana bantuan khusus guru sudah menunjukan prinsip efesiensi dan toleransi dalam alokasi anggaran biaya]  


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 93-101
Author(s):  
Hidayat ◽  
Heny Mulyani ◽  
Tria Budiani Maris ◽  
Tsania Fadilah ◽  
Wardah Anis ◽  
...  

This study seeks to find information related to the methods used in an effort to improve student achievement outcomes in online learning for civic education subjects at Madrasah Ibtidaiyah or Elementary Schools. In finding the information needed, researchers use a type of literature study research. Researchers reviewed several previous studies based on theories that were relevant to the problems found. The information obtained is then analyzed by referring to Miles and Hubberman where the information obtained is collected, processed and summarized. From the results of the analysis, it was found that using the mind mapping method and the STAD type cooperative model could improve learning outcomes as well as student creativity in Citizenship Education learning. Mind mapping can make it easier for students to understand a lesson that is recorded creatively, effectively, and efficiently in mapping their thoughts. This method really helps the learning process for Civics subjects, especially the Civics learning model is closely related to increasing children's creativity. Meanwhile, STAD should be grouped not randomly but according to the zoning of their respective houses. So that the presence or absence of a pandemic does not really affect learning with these methods.   [Penelitian ini berupaya mencari informasi terkait metode yang digunakan dalam upaya meningkatkan hasil prestasi siswa pembelajaran daring untuk mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di Madrasah Ibtidaiyah atau Sekolah Dasar. Dalam mencari informasi yang dibutuhkan, peneliti menggunakan jenis penelitian studi kepustakaan. Peneliti mengkaji dari beberapa penelitian terdahulu berdasarkan teori yang relevan dengan permasalahan yang ditemukan. Informasi didapat tersebut kemudian dianalisis dengan mengacu kepada Miles dan Hubberman dimana infomasi yang didapat dikumpulkan, diolah, dan disimpulkan. Dari hasil analisis diperoleh bahwa dengan menggunakan metode mind mapping dan model kooperatif tipe STAD bisa meningkatkan hasil pembelajaran sekaligus kreativitas siswa pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Dengan mind mapping dapat mempermudah pemahaman peserta didik dalam suatu pembelajaran yang dicatat dengan kreatif, efektif, dan efisien dalam memetakan pikiran-pikirannya. Metode ini sangat membantu proses pembelajaran untuk mata pelajaran PKn, apalagi model pembelajaran PKn erat kaitannya dengan peningkatan kreativitas anak. Sementara untuk STAD hendaknya dikelompokan tidak secara acak namun sesuai zonasi rumahnya masing-masing. Sehingga ada ataupun tidak adanya pandemi, tidak terlalu mempengaruhi pembelajaran yang dilakukan]


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document