e-NERS
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

33
(FIVE YEARS 0)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Sam Ratulangi

2337-7526

e-NERS ◽  
2013 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Engrith Binilang ◽  
Agnes Madianung ◽  
Gresty Masi

Abstrak: BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram, yang bisa menyebabkan asfiksia neonatorum. Asfiksia neonatorum merupakan suatu kondisi bayi yang tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur segera setelah lahir. Berdasarkan studi pendahuluan yang diakukan di RSUD Mala pada periode Januari sampai dengan November 2011 terdapat 70 bayi yang lahir dengan BBLR dan mengalami Asiksia Neonatorum. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Bayi BBLR dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum di RSUD Mala Kabupaten Talaud. Desain yang digunakan adalah cross sectional. Populasi adalah seluruh bayi yang lahir dengan BBLR pada periode Januari sampai November 2012 di RSUD Mala Kabupaten Talaud dengan teknik total sampling. Pengambilan data dilakukan dengan pengambilan data sekunder dari rekam medis bayi  BBLR pada periode Januari sampai November 2012. Analisia data yang digunakan adalah Uji Chi Squre dengan computer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian dari responden (48,6%) kejadian BBLR premature, sedangkan hasil penelitian tentang asfiksia neonatorum sebagian besar responden (71,4%) mengalami kejadian asfiksia neonatorum dan sebagian kecil (28,6%) tidak mengalami asfiksia neonatorum. Berdasarkan hasil uji statistic Chi square diperoleh nilai p 0,017, atau nilai p < α 0,05 sehingga kesimpulan dari penelitian ini ada hubungan bayi BBLR dengan kejadian asfiksia neonatorum di RSUD Mala Kabupaten Talaud. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi peneliti selanjutnya agar meneliti dengan mencari faktor penyebab bayi BBLR Dismatur dan BBLR Prematur dengan secara langsung melakukan observasi atau menggunakan metode penelitian case control. Kata kunci: BBLR, Asfiksia Neonatorum.    Abstract: BBLR infants are born weighing less than 2500 grams, which can cause asphyxia neonatorum. Asphyxia neonatorum is a condition in which the baby can not breathe spontaneously and regularly soon after birth. Based on preliminary studies that transactions are carried out in hospitals Mala in the period January to November 2011 there were 70 babies born with low birth weight and having Asphyxia Neonatorum. The purpose of this study was to determine the relationship with the incidence of LBW babies in hospitals Mala Asphyxia Neonatorum Talaud district. The design is cross sectional. Population is all children born with low birth weight in the period January to November 2012 in the Hospital District of Talaud Mala total sampling techniques. Data retrieval is done by collection of secondary data from the medical records of LBW infants in the period January to November 2012. Analysis data used is the Chi Squre the computer. The results showed that the majority of the respondents (48.6%) incidence of low birth weight premature, while the results of research on neonatal asphyxia majority of respondents (71.4%) had neonatal asphyxia events and a small portion (28.6%) had no asphyxia neonatorum. Based on the test results obtained by Chi square statistic p value 0.017, or p-value <α 0.05 so that the conclusions of this study no association with the incidence of LBW babies in hospital neonatal asphyxia Mala Talaud district. The results of this study can be used as input for further research in order to examine the causes of infant looking Dismatur LBW and preterm LBW by direct observation or using the case control study. Keywords: low birth weight, Asphyxia Neonatorum.


e-NERS ◽  
2013 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Revony Yulli Turang ◽  
Agnes Madianung ◽  
Franly Onibala

Abstrak: Masa remaja adalah masa yang penuh gejolak, masa yang penuh dengan berbagai pengenalan dan petualangan akan hal-hal yang baru. Rasa ingin tahu itu kadang-kadang kurang disertai pertimbangan rasional dan pemahaman pendidikan seks yang cukup akan akibat lanjut dari suatu perbuatan. Kurangnya informasi tentang seks dari orang tua dan sekolah atau lembaga formal serta berbagai informasi seks dari media massa yang tidak sesuai dengan norma yang dianut menyebabkan keputusan yang diambil mengenai cinta dan seks kurang baik.TujuanPenelitian iniuntuk mengetahi hubungan antara pengetahuan pendidikan seks dengan perilaku seksual pada siswa kelas II di SMK Negeri 1 Manado. Jenis penelitian ini adalah penelitian cross sectional untuk mempelajari dinamika korelasi antara pengetahuan pendidikkan seks dengan perilaku seksual siswa berumur 15 sampai 18 tahunyang dilakukan terhadap 100 sampel yang diperoleh dengan menggunakan teknik random sampling. Pengumpulan data diperoleh dengan teknik pengisian kuesioner oleh responden, selanjutnya data diolah dengan menggunakan bantuan komputer program Software Statistic Program For Social Science (SPSS).Hasil analisis data diperoleh nilai p = 0,018 < 0,05, sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan pendidikan seks dengan perilaku seksual pada siswa kelas II SMK Negeri 1 Manado. Kata kunci: Hubungan Pengetahuan Seks, Perilaku Seksual.


e-NERS ◽  
2013 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Hanny Ronald Mokorimban ◽  
Amatus Yudi Ismanto ◽  
Rivelino Hamel

Abstract: Toilet training is an attempt to train children in urination and defecation. Ability to toilet training toddler age children need treatment as possible. Impacts affecting toilet training in children as the importance of the child,s nadines before initiating toilet training. The purpose of this study was to determine the relationship between mothers knowledge with the ability to toilet training toddler age children (1-3 years). This research was conducted by cross sectional method, the selection of samples with purposive sampling. Sample of 40 mothers withchildren aged 1-3 years. The research was carried out in December 2012 to Januari 2013. Data collection was done by filling koesioner made by researcher and completed by respondents. The results showed that there is a relationship between mothers knowledge with the ability to toilet training toddler age children. Conclusion there is a relationship with the mothers knowledge with the ability toilet training the toddler-age children in the inpatient department of E BLU Prof. dr. R.D. Kandou Manado. Advice for parents who have toddler 1-3 yearsin order to better prepare the children in the implementation of toilet training. Where is the knowledge, support and patience and agood example to help children in making toilet training independently. Keywords: Toilet Training, and mothers knowledge. Abstrak: Toilet Training adalah usaha untuk melatih anak dalam buang air kecil dan air besar. Kemampuan dalam pelaksanaan toilet training pada anak usia toddler perlu penanganan sedini mungkin. Dampak yang mempengaruhi toilet training pada anak adalah pengetahuan ibu dan pentingnya kesiapan anak sebelum memulai toilet training.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan kemampuan toilet training pada anak usia toddler (1-3 tahun). Penelitian ini dilaksanakan dengan metode cross sectional , pemilihan sampel dengan purposive sampling. Sampel 40 Ibu yang memiliki anak usia 1-3 tahun. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan desember 2012 sampai januari 2013.Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian koesioner yang dibuat oleh peneliti dan diisi oleh responden.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan kemampuan toilet training pada anak usia toddler. Kesimpulan Ada hubungan pengetahuan ibu dengan kemampuann toilet training pada anak usia toddler di ruang rawat inap E BLU RSUP Prof. dr. R.D. Kandou Manado. Saran bagi para orang tua yang mempunyai anak usia 1-3 tahun agar sedini mungkin mempersiapkan anak dalam pelaksanaan toilet training. Dimana pengetahuan, dukungan dan kesabaran serta contoh yang baik dapat membantu anak dalam melakukan toilet training secara mandiri. Kata Kunci: Toilet Training, dan pengetahuan ibu.


e-NERS ◽  
2013 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Reychie Janis Sanggel ◽  
Jeavery Bawotong ◽  
Gresty Masi

Abstrak: Dalam menyiapkan pasien yang akan dioperasi, maka perawat dituntut mampu menyiapkan pasien untuk siap menjalani tindakan pembedahan. Sehingga komunikasi terapeutik dapat diterapkan oleh perawat untuk mengurangi kecemasannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi terapeutik terhadap penurunan tingkat kecemasan pasien pre-operatif di IBS BLU RSUP Prof.Dr.R.D.Kandou Manado. Desain dalam penelitian ini adalah pra-eksperiment one group pretest-posttest design. Sampel adalah pasien yang akan menjalani operasi di IBS BLU RSUP Prof.Dr.R.D.Kandou Manado yang mempunyai kecemasan. Variabel independen adalah komunikasi terapeutik dan variabel dependen adalah tingkat kecemasan pasien pre-operatif. Analisa data menggunakan uji-T sampel berpasangan pada tingkat kemaknaan 95% (α ≤0,05) dengan bantuan program SPSS versi 20. Hasil analisa didapatkan nilai p=0,000, artinya p <α. Hal ini berarti hipotesis nol (H0) ditolak. Dengan kata lain terdapat perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah dilakukan komunikasi terapeutik pada pasien pre-operatif di IBS BLU RSUP Prof.Dr.R.D.Kandou Manado. Kata kunci: kecemasan, komunikasi terapeutik, pasien pre-operatif.     Abstract: In preparing the patient to be operated, the nurses are able to prepare patients to readily undergo surgery. So that therapeutic communication can be applied by nurses to reduce anxiety. This study aimed to determine the effect of therapeutic communication to the decline in the level of patient pre-operative anxiety in IBS BLU Dr Prof.Dr.RDKandou Manado. The design in this study were pre-experimental one group pretest-posttest design. Samples are patients who will undergo surgery in the department of Prof.Dr.RDKandou Manado BLU IBS who have anxiety. The independent variable was therapeutic communication and the dependent variable is the level of pre-operative patient anxiety. Analysis of data using paired samples T-test at 95% significance level (α ≤ 0.05) with SPSS version 20. Analysis results obtained p=0.000, meaning that p <α. This means that the null hypothesis (H0) is rejected. In other words, there are different levels of anxiety before and after therapeutic communication in pre-operative patients in the IBS BLU Dr Prof.Dr.RD. Kandou Manado. Keywords: anxiety, therapeutic communication, pre-operative patients.


e-NERS ◽  
2013 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Fransisca M.A. Wowiling ◽  
Benny Wantouw ◽  
Julia Rottie

Abstract: Early Initiation of Breastfeeding is the baby starts to suckle his own soon after birth, as long as the skin is left in contact with his mother, at least 1 hour after birth. How to initiate early breastfeeding baby was named after the breast crawl or crawl seek his own breast. This study aims to gain an overview of the relationship between knowledge and attitude of mothers VK (maternity) Prof Dr Irina D BLU. R.D. Kandou Manado. Design of this study used cross sectional method where the entire population is a normal post partum mothers in space VK (Maternity) Prof Dr Irina D BLU. R.D. Kandou Manado with a sample size of 30 responden. Data responde collected using questionnaires and observation sheets then the data presented preformance cross tabulation tables and chi square test with a significance level of 0.05. Based on the results of the study showed that of the chi square test results obtained ρ value ​> 0.05. It states that there is no correlation between knowledge and attitude with the implementation of early breastfeeding initiation (IMD) in mothers post partum in space VK (maternity) Prof. Dr Irina D BLU R.D. Kandou Manado. Keywords: Knowledge and Attitude Post Partum Mom, Implementation of Early Initiation of Breastfeeding (IMD).     Abstrak: Inisiasi Menyusu Dini adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir, asalkan dibiarkan kontak dengan kulit ibunya, setidaknya 1 jam setelah lahir. Cara bayi melakukan inisiasi menyusu dini ini dinamakan the breast crawl atau merangkak mencari payudara sendiri. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran mengenai hubungan pengetahuan dan sikap ibu post partum dengan pelaksanaan inisiasi menyusu dini (IMD) di Ruang VK (bersalin) Irina D BLU RSUP Prof. R.D. Kandou Manado. Desain penelitian ini menggunakan metode cross sectional dimana populasinya adalah keseluruhan ibu post partum secara normal di Ruang VK (Bersalin) Irina D BLU RSUP Prof. R.D. Kandou Manado dengan besar sampel 30 responden.Data dikumpulkan dari responde dengan menggunakan lembar kuisioner dan observasi kemudian data disajikan dalm tabel tabulasi silang dan uji chi square dengan derajat kemaknaan 0,05. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil uji chi square didapatkan nilai ρ > 0,05. Ini menyatakan bahwa tidak ada hubungan pengetahuan dan sikap dengan pelaksanaan inisiasi menyusu dini (IMD) pada ibu post partum di Ruang VK (bersalin) Irina D BLU RSUP Prof.Dr. R.D. Kandou Manado. Kata kunci: PengetahuandanSikapIbuPost Partum, Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).


e-NERS ◽  
2013 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Sry Nur Hasana Sain ◽  
Amatus Yudi Ismanto ◽  
Abram Babakal

Abstrak Alat Permainan Edukatif adalah jenis permainan yang mengandung nilai pendidikan yang berfungsi untuk merangsang daya imajinasi anak dalam proses perkembangan kongnitif, proses kegiatannya yaitu pemberian stimulasi sehingga dapat meningkatkan aspek perkembangan dalam proses tumbuh kembang anak yang dinilai dari perkembangan motorik kasar, motorik halus, kemampuan bicara dan bahasa serta kemampuan sosisalisasi dan kemandirian. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh alat permainan edukatif terhadap aspek perkembangan anak pra sekolah. Metode penelitian one group pre-post test dimana peneliti mengobservasi sebelum dan sesudah perlakuan. Sampel yang digunakan purposive sampeling, besar sampel 17 responden. Data yang diperoleh dianalisa dengan uji wilcoxon signed ranks test. Hasil penelitian menunjukkan (p=0,000 < α=0,05) artinya ada pengaruh alat permainan  edukatif  terhadap aspek perkembangan anak pra sekolah. Dari hasil penelitian ini disarankan kepada orang tua dan pemimbing lebih memperhatikan masa perkembangan anak pra sekolah khususnya kemampuan berbicara dan berbahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Kata kunci: Anak pra sekolah, Aspek perkembangan, Permainan  edukatif.     Abstract: Educated gane tool is a kind of gane which consists of educational value it is functioned to stimuli children’s imagination cognitively. The process is to give stimulus so it can increase the development skill and socializing a independency. The purpose of this research is to know the effect of educated game tool to preschool children development. The method of this research is one pre-post test group which the researcher observed before and after treatment. The sample is purposive sampling, total of the sampling is 17 respondent. Data which was gotten then analyzed by using wilcoxon signed ranks. The result of the research shows (p=0,000 < α=0,05), it means that there is effect from educated game tool to pre school childreen. From these result, it is suggested to parents a school to pay more attention to pre school children’s development especially speaking, language, socializing a independence ability. Keyword : Pre school children, aspect of development, educated games.


e-NERS ◽  
2013 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Ram Marnex Tampilang ◽  
J. S.B. Tuda ◽  
Herman Warouw

Abstract: Supervision is an act of direct observations and periodically by the supervisor of the work performed by subordinates and then if there are any problems, immediately given guidance or assistance that is directly in order to cope. Satisfaction is a person's emotional response to the work he does. Job satisfaction is also inseparable from the role of the various parties, and one of them is the role of supervision. Aim for the head room supervision relationship is known to nurse satisfaction in hospitals implementing Liunkendage Tahuna. The study design is observational analytic cross-sectional approach. The population of the entire nurse practitioner working in eight wards in hospitals Liunkendage Tahuna. Sampling using purposive sampling. Data processed through the analysis of univariate and bivariate Chi Square. The results obtained by the analysis of the probability (p) = 0.001 <α (0.05). Conclusion, the relationship supervision chief nurse executive room with satisfaction. Advice, For the hospital in order to make improvements to the quality of head room to be included in the training and special education for the head of the room. Keywords: supervision, head room, nurse satisfaction.     Abstrak: Supervisi merupakan tindakan pengamatan secara langsung dan berkala oleh atasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahan untuk kemudian apabila ditemukan masalah, segera diberikan petunjuk atau bantuan yang bersifat langsung guna mengatasinya. Kepuasan merupakan suatu respons emosional seseorang terhadap pekerjaan yang dilakukannya. Kepuasan kerja ini juga tidak terlepas dari peranan berbagai pihak, dan salah satunya merupakan peran dari supervisi. Tujuan untuk diketahui hubungan supervisi kepala ruangan dengan kepuasan perawat pelaksana di RSUD Liunkendage Tahuna. Desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi yaitu seluruh perawat pelaksana yang bekerja di delapan ruang rawat inap di RSUD Liunkendage Tahuna. Pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling. Data diolah secara univariat dan bivariat melalui analisis Chi Square. Hasil analisis diperoleh probabilitas (p)= 0.001 < α (0,05). Kesimpulan, adanya hubungan supervisi kepala ruangan dengan kepuasan perawat pelaksana. Saran, Bagi pihak rumah sakit agar dapat melakukan peningkatan mutu kepala ruangan dengan diikut sertakan pada pelatihan dan pendidikan khusus bagi kepala ruangan. Kata kunci: supervisi, kepala ruangan, kepuasan perawat.


e-NERS ◽  
2013 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Martha Revy Sarame ◽  
A. Y. Ismanto ◽  
Abram Babakal

Abstract: Immunization is the vaccine into the body in the form of weakened germs that cause the body to produce antibodies but not cause disease, even children become immune.  The research objective was to determine the relationship of maternal knowledge about immunization with complete basic immunization in infants at IHC Health Center Village Paniki working area Ondong Tagulandang Biaro Siau Islands District . The study design was cross sectional method and using Chi-Square test on the value of the Fisher Exact Test. The study was conducted on 32 mothers of infants aged 9-12 months. Sampling with a total sampling instrument in the form of a questionnaire study to determine the motherʾs knowledge and KMS (Card Towards Health) to determine the completeness of immunization. The analysis shows there is a significant relationship between maternal knowledge about immunization with complete basic immunization in infants (p = 0,000). Conclusion that mothers with a good knowledge of immunization will do complete basic immunization in children compared to mothers with less knowledge about immunization. Keywords: Knowledge mother, Completed Basic Immunization.   Abstrak: Imunisasi  adalah pemberian vaksin ke dalam tubuh berupa bibit penykit  yang  dilemahkan yang menyebabkan tubuh memproduksi antibodi tetapi tidak menimbulkan penyakit, bahkan anak menjadi kebal. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui  hubungan pengetahuan ibu tentang imunisasi dengan kelengkapan pemberian imunisasi dasar pada bayi di Posyandu Kelurahan Paniki wilayah kerja Puskesmas Ondong Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro. Desain penelitian ini menggunakan metode Cross Sectional dan menggunakan  uji Chi-Square pada nilai Fisher Exact Test. Penelitian dilakukan pada 32 ibu yang memiliki bayi berusia 9-12 bulan. Pengambilan sampel secara total sampling dengan instrument penelitian berupa kuesioner untuk mengetahui pengetahuan ibu dan KMS (Kartu Menuju Sehat) untuk mengetahui kelengkapan imunisasi. Hasil analisis menunjukkan  terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan ibu tentang imunisasi dengan kelengkapan pemberian imunisasi dasar pada bayi (p=0.000). Kesimpulan yaitu ibu dengan pengetahuan tentang imunisasi yang baik akan melakukan pemberian imunisasi dasar lengkap pada anaknya dibandingkan ibu dengan  pengetahuan tentang imunisasi yang kurang. Kata kunci: Pengetahuan ibu, Kelengkapan Imunisasi Dasar.


e-NERS ◽  
2013 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Saiful Salim ◽  
Sarah M. Warouw ◽  
Julia Rottie

Abstract: One of the fundamental efforts to ensure the achievement of the highest quality of child development is the provision of breast milk (milk) from birth until the age of two years. Mother's Milk (Air Susu Ibu, ASI) is the most perfect food for babies because it contains many nutrients that are high-value required for the growth and development of the nerves and brain and gives substances immunity against some diseases. Breast milk can meet the nutritional needs of infants during the first six months (exclusive breastfeeding). The government up until now continues to promote the program through the promotion of increased use of exclusive breastfeeding, but unexpectdly still there are mothers, who do not exclusively breastfeed their babies. The purpose of this study is to know the relationship between maternal characteristics and the successfulness of exclusive breastfeeding. The desaigned study  was Analytic Observational, with cross sectional approach, with a sample of 65 people. Determination of the samples was done by using a non-probability (purposive sampling). Data collection was accomplished by using questionnaires. Processing data using the computer program SPSS version 20 was presented in narrative form and table. Statistical test used was chi-square with significance level α = 0.05. The results of statistical tests showed that the obtained maternal characteristics values ​​are as follows: for Age characteristic the p-value = 0.25 (p > α), the education characteristic p-value = 0.04 (p < α), a job characteristic p-value = 0.015 (p < α), and the knowledge characteristic p-value = 0.042. (P < α). There is no relationship or association between the age and the exclusive breastfeeding success. There is a relationship of education, employment, knowledge of the mother and the success of exclusive breastfeeding. However the relationship obtained is a significant negative relationship because highly educated mothers, mother who work or carier women and mothers who are actually more knowledgeable are there who fail to braestfeed exclusively. From this this study it can be suggested to the clinic to have to do counseling/ training or dairy feeding for working mothers (Pegawai Negeri Sipil / Swasta), proposed to the Government, the mayor and the head of private institutions to be able to grant permission or instructions to all employees mothers who have a six months old baby to be given permission to go home for breastfeeding while still on the working hours. Keywords: Maternal characteristic, exlusive breastfeeding.   Abstrak: Salah satu upaya mendasar untuk menjamin pencapaian tertinggi kualitas tumbuh kembang anak adalah dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI) sejak lahir hingga usia dua tahun. Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang paling sempurna bagi bayi karena mengandung banyak zat-zat gizi yang bernilai tinggi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan saraf dan otak, memberikan zat-zat kekebalan terhadap beberapa penyakit. Air susu ibu dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama enam bulan pertama (ASI eksklusif). Sampai sekarang pemerintah terus berupaya mempromosikan program ASI eksklusif melalui gencarnya promosi peningkatan penggunaan ASI eksklusif, namun masih saja didapatkan ibu menyusui bayinya tidak secara eksklusif sesuai yang diharapkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Desain penelitian yang digunakan adalah Analitik Observasional dengan pendekatan Cross Sectional, dengan jumlah sampel 65 orang. Penentuan besar sampel dengan menggunakan Non probability (purposive Sampling). Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Pengolahan data menggunakan komputer dengan program SPSS versi 20 yang disajikan dalam bentuk narasi dan tabel. Uji statistik yang digunakan adalah Chi-Square dengan tingkat signifikasi α = 0,05. Hasil uji statistik menunjukan bahwa karakteristik ibu (umur) diperoleh nilai p-value = 0,25 (p > α), pendidikan diperoleh nilai p-value = 0,04 (p < α), pekerjaan diperoleh nilai  p-value = 0,015 (p < α), dan pengetahuan diperoleh nilai p-value = 0,042. (p < α). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tidak ada hubungan umur dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif dan ada hubungan pendidikan, pekerjaan, pengetahuan dengan  keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Namun hubungan yang didapatkan adalah hubungan yang bermakna negatif dikarenakan ibu yang berpendidikan tinggi, ibu yang bekerja dan ibu yang berpengetahuan baik justru lebih banyak yang tidak berhasil memberikan ASI eksklusif. Dari penelitian ini dapat disarankan kepada pihak puskesmas untuk perlu dilakukannya penyuluhan/pelatihan tentang pemberian ASI perah kepada ibu-ibu pekerja (PNS/Swasta), mengusulkan  ke Pemerintah Daerah dalam hal Wali Kota dan pimpinan instansi swasta untuk dapat memberikan izin/intruksi kepada seluruh pegawai ibu-ibu yang mempunyai bayi enam bulan kebawah agar dapat diberi izin pulang ke rumah untuk menyusui bayinya meskipun masih jam kerja. Kata kunci: Karakteristik Ibu, ASI eksklusif.


e-NERS ◽  
2013 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Chinta A. D Sepang ◽  
Esrom Kanine ◽  
Ferdinand Wowiling

Abstrak: Perubahan fisik serta stigma negatif di masyarakat menyebabkan tekanan psikologis pada pasien dengan HIV/AIDS berupa respon berduka terhadap penyakit, sehingga perawat diharapkan dapat membina hubungan interpersonal yang terapeutik mencakup perannya sebagai konselor. Penelitian ini mencoba mencari ada tidaknya pengaruh peran perawat sebagai konselor terhadap respon berduka  pasien  HIV-AIDS di BLU RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado. Metode penelitian menggunakan pre eksperimental dengan one group pre-post test design. Responden berjumlah 15 orang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Mula-mula diukur dengan menggunakan kusioner respon berduka, selanjutnya diberikan konseling oleh perawat dalam tiga sesi pertemuan kemudian respon berduka pasien diukur lagi dengan kuisioner yang sama. Hasil Analisa data menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test(α=0,05) didapatkan Nilai probabilitas=0,001. Hal ini menunjukkan nilai p <nilai α sehingga dapat disimpulkan adanya pengaruh signifikan konseling perawat terhadap respon berduka pasien HIV/AIDS. Kata kunci: Pasien HIV-AIDS, peran perawat sebagai konselor, respon berduka pasien.   Abstract: Physicial changes as well as the negative stigma in society causes psychological distress in patients with HIV/AIDS responses in the form of mourning of the disease, so the nurses are expected to develop a therapeutic interpersonal relationship includes her role as a counselor. This study tried to find whether or not the influence of the nurse’s role as grief counselor’s response to HIV/AIDS patients in the departement of BLU RSUP prof. Dr. R. D. Kandou Manado. The method uses pre experimental research with one group pre-post test design. Respondents totaled 15 people selected using purposive sampling technique. At first the response was measured using grieving questionnaire, than given counceling by nurse in three session later grieving response was measured again with the same questionnaire. The results of the data analysis using the wilcoxon Signed Ranks Test (a=0.05) obtained  probability value=0.0001. This  shows the value of  p <values so that we can conclude the existence of a significant effect of the rsponse of gief counseling caregiver of patients with HIV/AIDS Keywords: HIV/AIDS patients, the role of nurses as counselors, grief responses of patients.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document